Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Peraturan
Pemerintah
Nomor
1148/MENKES/PER/VI/2011
adalah obat yang efektif, aman, dan dapat digunakan sesuai tujuan
penggunaannya, menjamin penyimpanan obat aman dan sesuai, termasuk selama
transportasi. Disinilah peran Apoteker yang berkompeten dibutuhkan.
Tanggung jawab apoteker di PBF diatur dalam pedoman CDOB, antara
lain :
Menyusun, memastikan dan mempertahankan penerapan sistem manajemen
mutu;
Fokus pada pengelolaan kegiatan yang menjadi kewenangannya serta menjaga
akurasi dan mutu dokumentasi;
Menyusun dan/atau menyetujui program pelatihan dasar dan pelatihan lanjutan
mengenai CDOB untuk semua personil yang terkait dalam kegiatan distribusi;
Mengkoordinasikan dan melakukan dengan segera setiap kegiatan penarikan
obat dan/atau bahan obat;
Memastikan bahwa keluhan pelanggan ditangani dengan efektif;
Melakukan kualifikasi dan persetujuan terhadap pemasok dan pelanggan;
Meluluskan obat dan/atau bahan obat kembalian untuk dikembalikan ke dalam
stok obat dan/atau bahan obat yang memenuhi syarat jual;
Turut serta dalam pembuatan perjanjian antara pemberi kontrak dan penerima
kontrak yang menjelaskan mengenai tanggung jawab masing-masing pihak
yang berkaitan dengan distribusi dan/atau transportasi obat dan/atau bahan
obat;
Memastikan inspeksi diri dilakukan secara berkala sesuai program dan tersedia
tindakan perbaikan yang diperlukan;
Tugas PBF
1)
2)
3)
b.
Fungsi PBF
1)
2)
3)
4)
5)
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Kasus
Pada tanggal 24 Februari 2016, Apoteker Penanggung Jawab PBF
CICIRA FARMA melakukan pengecekan stok obat berkala. Saat pengecekan, APJ
tersebut menemukan bahwa stok asam mefenamat yang tertera pada kartu stok
tidak sesuai dengan stok barang di gudang PBF. Setelah dilakukan penelusuran
lebih lanjut, ditemukan bahwa ketidaksesuaian ada pada asam mefenamat batch
X. Pada kartu stok tertera sebanyak 48 box sedangkan stok yang tersedia hanya 40
box. Satu box berisi 10 blister, berarti 1 box berisi 100 tablet asam mefenamat.
Jika yang dikartu stok tertera 48 box, berarti ada sebanyak 4800 tablet, padahal
yang tersedia di gudang hanya 40 box, berarti ada sebanyak 4000 tablet.
Kelompok kami menganalisis kasus tersebut dengan metode CAPA.
B.
Analisis Kasus
Identifikasi Masalah
What
When
Where
Who
: APJ
Why
How
Fishbone kasus
Tools
Process
Sistem penataan yang
kurang baik
Ketidak
sesuaian antara
kartu stok
dengan stok
gudang PBF
Kurang SDM
Kurangnya pelatihan
Adanya pencurian
stock obat di gudang
Human
pencatatan
keluar-masuk
barang
dapat
terjadi
karena
CAPA Kasus 1
Temuan
APJ
Persyaratan
Root cause
analysis
Perbedaan stok harus diselidiki sesuai dengan Human :
menemukan
jumlah obat
memeriksa
asam
mefenamat
pada kartu
stok tidak
sesuai
dengan stok
di gudang
ada
tidaknya
campur-baur,
SOP kurang
kesalahan
keluar-masuk,
pencurian, Kekurangan
penyalahgunaan obat dan/atau bahan obat. sumber daya
Dokumentasi yang berkaitan dengan manusia
Kurangnya
penyelidikan harus disimpan untuk jangka
pengawasan
waktu yang telah ditentukan (CDOB, 2012).
Kegiatan yang terkait dengan penyimpanan petugas
obat dan/atau bahan obat harus memastikan gudang oleh
terpenuhinya kondisi penyimpanan yang APJ
Adanya
dipersyaratkan
dan
memungkinkan
pencurian obat
penyimpanan
secara
teratur
sesuai Kurangnya
Status
CAPA
Dalam
CA :
proses
Melakukan
pengecekan pada
Batas waktu
Penanggungj
penyelesaian
awab
24 Februari
APJ
2016
komputer
Melakukan
pengecekan pada
25 Februari
APJ dan
2016
petugas
gudang
faktur
Melakukan
pemeriksaan
25 Februari
2016
APJ dan
adanya
petugas
kemungkinan obat
gudang
asam mefenamat
terselip ke rak
petugas
berdasarkan
gudang dalam
pendekatan
risiko
(CDOB,
2012).
Area penerimaan, penyimpanan, dan
pengecekan
obat
25 Februari
APJ dan
2016
petugas
keamanan
CCTV yang
dimungkinkan
adanya pencurian
obat
Proses :
Sistem
penataan yang
Pemberian SP
kepada petugas
25 Februari
gudang
2016
kurang baik
Tools :
Belum ada
program
PA:
Melakukan
training kepada
yang
memudahkan
26 Februari-
pemantauan
26 Maret
program
APJ
petugas gudang
Penulisan dan
Long acting:
Personalia
2016
Petugas
perhitungan stock
2012).
gudang
Long acting
Petugas
keamanan
10
BAB III
PENUTUP
A. Evaluasi kasus
Apoteker
Penanggung
Jawab
di
PBF
memastikan
dan
B. Kesimpulan
Dari hasil analisis kasus tersebut di PBF, maka dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Pencatatan kartu stock harus sesuai dengan persediaan di gudang
PBF untuk mengantisipasi terjadinya kesalahan.
2. Perlu adanya training kepada petugas gudang secara berkala
khusunya untuk petugas gudang yang baru serta menambah SDM
terutama di bagian gudang PBF.
11
Daftar Pustaka
Badan Pengawasan Obat dan Makanan, 2012, Pedoman Teknis Cara Distribusi
Obat Yang Baik, Jakarta, hal. 3, 7, 8, 16, 10, 25.
Kementerian Kesehatan RI, 2011, Peraturan Menteri Kesehatan RI No.
1148/MENKES/PER/VI/2011 tentang Pedagang Besar Farmasi,
Kementerian Kesehatan RI, Jakarta, hal. 2-3.
Pratiwi,
12