You are on page 1of 3

Bicara malam tahun baru, seseorang akan otomatis teringat pada tiga hal yang paling identik,

yaitu resolusi, kembang api, dan berlibur. Secara singkat resolusi dapat diartikan sebagai
tuntutan tentang suatu hal maupun bentuk perbaikan atas target-target yang belum diraih
dalam satu tahun terakhir. Bagi sebagian orang, resolusi dinilai sangat penting karena
memberikan banyak manfaat pada pribadinya masing-masing. Dengan adanya resolusi,
langkah seseorang menjadi lebih terarah dan fokus pada target. Hal kedua adalah kembang
api. Mengapa kembang api dikatakan identik dengan malam pergantian tahun? Bagi yang
merayakannya, kembang api adalah warna paling utama yang tidak boleh dilupakan. Tidak
sedikit orang yang rela menghabiskan uang untuk membeli kembang api, dari yang paling
murah sampai yang harganya jutaan rupiah. Sama halnya dengan berlibur, umumnya paket
malam tahun baru yang ditawarkan bisa melejit hingga 30-70%.
Banyak cara lain yang dilakukan untuk menghabiskan malam pergantian tahun, dan tentu saja
dengan biaya yang terjangkau. Salah satunya adalah dengan merayakan tahun baru di puncak
gunung. Banyak orang berbondong-bondong mendaki gunung dan berkemah untuk
menghabiskan malam. Kesan syahdu dan tidak biasa terasa lebih lengkap ketika berhasil
menyaksikan matahari pertama di tahun yang baru. Pada umumnya, orang yang
menghabiskan malam pergantian tahun di puncak gunung adalah para pencinta alam maupun
petualang yang lebih menyukai suasana tenang dan momen introspeksi diri yang lebih intim.
Indonesia dengan kekayaan alam yang melimpah ruah dan eksotisme alam yang tiada
habisnya juga memiliki banyak gunung yang biasa dijadikan tujuan perayaan malam tahun
baru. Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini adalah tiga gunung yang disebutkan mampu
memberikan kesan tersendiri bagi para pendaki pada perayaan malam tahun baru. Gunung
yang paling banyak dikunjungi untuk merayakan malam tahun baru adalah Gunung Prau,
terletak di dataran tinggi Dieng, Wonosobo, Jawa tengah. Jalur pendakian yang relatif pendek
dengan puncak setinggi 2565 mdpl dan waktu tempuh sekitar 3-4 jam merupakan destinasi
yang cocok bagi pendaki pemula. Gunung Prau juga diklaim sebagai gunung dengan puncak
yang memberikan matahari terbit terindah di Asia tenggara. Keindahan lain yang ditawarkan
dari puncak Gunung Prau adalah keindahan gunung-gunung besar yang terlihat sejajar
dengan posisi matahari terbit, yaitu Gunung Merbabu, Gunung Sumbing, dan Gunung
Sindoro.

Gunung kedua yaitu Gunung Kelimutu yang terletak di Flores, Nusa Tenggara Timur dengan
ketinggian 1.639 mdpl. Hal yang paling dikenal dari Gunung Kelimutu adalah kawah tiga
warnanya. Sama halnya dengan Gunung Prau, posisi matahari terbit terletak sejajar dengan
keindahan kawah yang mengalami perubahan warna dari masa ke masa. Untuk mendapatkan
keindahan matahari, disarankan kepada para pendaki untuk mulai mendaki puncak pukul
03.00 waktu setempat. Dan satu lagi gunung yang paling banyak dijadikan destinasi malam
pergantian tahun yaitu Gunung Nglanggeran, Gunung Kidul, Jogjakarta. Keistimewaan yang
ditawarkan dari gunung ini adalah keindahan gunung api purba yang berbentuk seperti
bongkahan batu raksasa. Selain itu, indahnya kembang api di seluruh Jogja dapat dirasakan
ketika berada di puncak Gunung Nglanggeran. Hangatnya matahari terbit dilengkapi dengan
suasana pengunungan yang masih asri.
Namun, terdapat beberapa kelebihan dan kelemahan apabila melakukan perayaan malam
pergantian tahun di puncak gunung. Kelebihan yang paling utama yaitu mampu menghemat
biaya lebih banyak dibandingkan bermalam di tempat wisata yang jauh lebih mahal. Karena
bagaimanapun, biaya akomodasi yang ditanggung pada umumnya dilakukan bersama
kelompok dan mengakibatkan biaya yang harus dikeluarkan lebih sedikit. Selain dapat
menghemat biaya yang dibutuhkan, kegiatan mendaki gunung juga memberikan efek positif
terhadap kesehatan dan perbaikan atas kualitas diri. Dalam perjalanan menuju puncak
pendaki dapat meningkatkan kesehatan jantung dan paru-paru serta dapat melatih daya tahan
tubuh. Selain itu juga dapat melatih kesetiakawanan dan kepedulian, melatih sportfitas,
menumbuhkan motifasi diri serta menumbuhkan rasa cinta alam dan kasih sayang sesama
manusia. Dibalik kelebihan dari merayakan tahun baru di puncak gunung, terdapat beberapa
kelemahan yang harus diperhatikan juga. Karena melakukan kegiatan di tempat yang jauh
dari pusat keramaian, para pendaki dituntut untuk lebih banyak melakukan persiapan,
terutama persiapan fisik dan logistik. Kondisi fisik para pendaki harus optimal agar dapat
tetap melanjutakan perjalanan saampai ke puncak. Selain itu juga pendaki harus
mempersiapkan cadangan logistik yang cukup untuk semua pendaki. Efek negatif lain yang
ditimbulkan oleh adanya perayaan malam baru di puncak gunung yaitu kebersihan
lingkungan puncak yang tidak dirawat. Karena banyaknya pendaki yang tidak memelihara
kebersihan lingkungan puncak, sampah bekas kemasan logistik berserakan dimana-mana, dan
mengakibakan keindahan area puncak tidak enak dipandang.
Dibalik banyaknya cara untuk merayakan malam tahun baru, berlibur memang merupakan
alternatif yang paling banyak dipilih oleh kebanyakan orang. Begitu pula jenis berlibur yang

dapat dilakukan. Pilihan paling terjangkau, baik secara biaya akomodasi maupun pesiapan,
mengisi malam pergantian tahun di puncak gunung perlu dicoba.

You might also like