Professional Documents
Culture Documents
OLEH:
ABDUL MALIK HOSYIYAR ROHMAN
F14104049
2008
DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
Pada Departemen Teknik Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor
OLEH:
ABDUL MALIK HOSYIYAR ROHMAN
F14104049
2008
DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
Pada Departemen Teknik Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor
OLEH:
ABDUL MALIK HOSYIYAR ROHMAN
F14104049
Dilahirkan pada tanggal 01 Juni 1986 di Banyuwangi
Tanggal Lulus :
Bogor, September 2008
Menyetujui,
Dosen Pembimbing Akademik
Teknik Pertanian
Abdul Malik Hosyiyar Rohman. F14104049. Studi Gerak dan Waktu dengan
Analisis Biomekanika pada Proses Panen Tebu di PG. Bungamayang, Lampung.
Di bawah bimbingan : Sam Herodian. 2008.
RINGKASAN
Salah satu hal yang diharapkan oleh perusahaan adalah optimasi
produktivitas kerja, sehingga dapat dihasilkan produk yang optimum dan
berkualitas yang akan meningkatkan profit perusahaan. Peningkatan produktivitas
dapat terlihat dari meningkatnya output (hasil keluaran kerja) per jam ataupun
waktu yang telah dihabiskan.
Gula merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang semakin
penting kedudukannya. Tetapi tingginya kebutuhan gula tersebut tidak diimbangi
dengan produksi gula dalam negeri. Menristek mengungkapkan bahwa salah satu
masalah adalah turunnya produktifitas tebu dan rendemen gula yang dihasilkan
petani. Salah satu solusi dikemukakan adalah perbaikan teknik panen dan
teknologi pasca panen tebu. Oleh karenanya usaha untuk peningkatan
produktivitas gula ini sebaiknya juga diarahkan pada segi manusia dengan
perbaikan standar kerja. Perbaikan pada setiap bagian proses pemanenan akan
mempermudah pekerja dalam mengefisienkan gerakan agar kelelahan kerja dapat
dikurangi sehingga waktu yang diperlukan untuk menghasilkan suatu produk
semakin cepat dan kualitas kerja juga dapat terjamin, sedangkan penentuan waktu
standar dari setiap bagian kerja akan mengasilkan suatu metode kerja yang lebih
baik.
Studi gerak dan waktu yang dilakukan pada proses pemanenan tebu di PG.
Bungamayang ini bertujuan untuk menentukan waktu standar kerja pada sejumlah
komponen kerja yang terlibat dalam proses pemanenan tebu dan membangun
sistem dan metode yang lebih baik dengan indikasi beban kerja yang lebih ringan
dan waktu yang lebih cepat.
Agar lebih memusatkan perhatian pada pemecahan masalah maka perlu
dilakukan pembatasan masalah, beberapa batasan-batasan terhadap masalah yang
akan dibahas antara lain: 1. Proses pemanenan tebu yang dimaksud adalah proses
penebangan sampai meletakkan hasilnya dalam tumpukan tebu yang telah
ditebang; 2. Beban biomekanik dihitung dengan teknik Biostatic Mechanics dan
hanya dilakukan analisis pada sistem gaya 2 dimensi; 3. Posisi tangan dilihat
relatif terhadap posisi bahu dan pinggang; Fokus untuk melakukan perbandinganperbandingan waktu dan tenaga adalah variabel gender.
Kegiatan penelitan ini dilaksanakan selama 4 bulan dari bulan Mei sampai
Agustus 2008 bertempat di PG. Bungamayang Lampung dan Laboratorium
Ergonomika dan Elektronika Pertanian Institut Pertanian Bogor. Peralatan yang
digunakan meliputi lembaran pengamatan, stopwatch, anthropolometer, digital
video camera dan kepingan mini-DVD, 4 in 1 environment meter, komputer dan
alat tulis, meteran dan timbangan. Prosedur yang digunakan meliputi tahap
pendahuluan, pengambilan data, pengolahan data, analisis data dan perbaikan
sistem kerja. Proses pemanenan tebu terdiri dari 6 segmen gerakan, yaitu
menjangkau, menebang, menarik, membersihkan trash, mengarahkan dan
menganggur. Tenaga tebang wanita memiliki waktu siklus rata-rata sebesar 10,01
detik dengan uraian waktu menjangkau (1,02 detik), menebang (1,18 detik),
menarik (2,30 detik), membersihkan trash (2,17 detik), mengarahkan (0,93 detik)
dan menganggur (2,41 detik). Sedangkan untuk tenaga tebang pria memiliki
waktu siklus rata-rata sebesar 10,10 detik dengan uraian waktu menjangkau (0,94
detik), menebang (1,15 detik), menarik (2,19 detik), membersihkan trash (1,80
detik), mengarahkan (0,90 detik) dan menganggur (3,28 detik). Dari keenam
segmen gerakan pemanenan tebu, hanya gerakan membersihkan trash yang
dipengaruhi oleh faktor gender. Waktu baku proses pemanenan bagi tenaga tebang
wanita adalah sebesar 14,88 detik,sedangkan bagi tenaga tebang pria adalah
sebesar 14,49 detik.
Pada gerakan menebang otot bahu kanan bekerja dengan karakteristik
miografi dengan rentang kerja otot sebesar 12,679 N 69,343 N. Sedangkan
untuk tenaga tebang pria didapatkan karakteristik miografi dengan rentang kerja
otot sebesar 0,515 N 42,761 N. Dari hasil perhitungan didapatkan bahwa pada
tenaga tebang wanita, otot bahu kiri ketika gerakan menebang memiliki
karakteristik miografi dengan rentang kerja otot sebesar 18,222 N 25,573 N,
sedangkan tenaga tebang wanita memiliki karakteristik miografi dengan rentang
kerja otot sebesar 23,078 N 42,761 N. Pada gerakan membersihkan, otot bahu
kanan dari tenaga tebang wanita memiliki karakteristik miografi dengan rentang
kerja otot sebesar 106,41 118,98 N. Sedangkan untuk tenaga tebang pria
memiliki karakteristik miografi dengan rentang kerja otot sebesar 144,66 N
148,84 N. Untuk perhitungan bahu kiri ketika membersihkan, didapatkan bahwa
tenaga tebang wanita memiliki karakteristik miografi dengan rentang kerja otot
sebesar 126,60 N 137,48 N, sedangkan tenaga tebang pria memiliki karakteristik
miografi dengan rentang kerja otot sebesar 138,08 N 153,58 N.
Berdasarkan pengamatan rekaman proses tebang, didapatkan bahwa tenaga
tebang wanita memiliki angka produktivitas sebesar 7,26 batang/menit atau 76
ikat/ hari kerja, dan meningkat menjadi 10,54 batang /menit atau 110 ikat setelah
dilakukan perbaikan kerja. Sedangkan tenaga tebang pria memiliki angka
produktivitas sebesar 8,37 batang/menit atau 88 ikat/ hari kerja dan meningkat
menjadi 11,90 batang/menit atau 125 ikat setelah perbaikan kerja.
Pekerjaan pada pemanenan ini dapat dimasukkan dalam klasifikasi highly
repetitive task. Hal ini biasanya diikuti oleh gejala-gejala dari peradangan dan rasa
sakit yang tergabung menjadi satu yang disebut repetitive-motion disorders.
Selain itu hal inilah yang kemungkinan besar juga menyebabkan terjadinya
muscular
fatigue
pada
otot
tenaga
tebang.
RIWAYAT HIDUP
Abdul Malik Hosyiyar Rohman, dilahirkan di
Banyuwangi pada tanggal
di
SD
Negeri
Kebaman,
Srono.
Penulis
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat
dan hidayah-Nya. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah pada baginda Nabi
Muhammad SAW, keluarga serta sahabat sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul Studi Gerak dan Waktu dengan Analisis Biomekanika pada
Proses Panen Tebu di PG. Bungamayang, Lampung. Skripsi ini merupakan salah
satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan sarjana di Departemen Teknik
Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Pada
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dr. Ir. Sam Herodian, MS., selaku dosen pembimbing akademik atas
bimbingan, masukan, dan arahan dalam penyusunan skripsi ini.
2. Dr. Ir. M. Faiz Syuaib, M. Agr. dan Lamto Widodo ST. MT. selaku dosen
penguji yang telah meluangkan waktunya menjadi penguji dan memberikan
masukan untuk perbaikan skripsi ini.
3. Pak Masra, Pak Puji, Pak Malik, Pak Darman beserta seluruh jajaran pegawai
PG. Bungamayang, yang telah membantu selama penelitian ini berlangsung.
4. Bapak, Ibu, Mbak Alif, Mas Handoko, keluarga besar Mbah Baderun,
Keluarga Besar Tjokro Soegondo, Iyuk beserta keluarga, Keluarga besar
bapak Darmaji, Keluarga besar bapak Yani, Keluarga besar Dr. Tri, Bu Kris,
Bu Nanik beserta jajaran Dewan Guru SMA N I Genteng yang telah
memberikan semangat dan doa kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini.
5. Ketiga sahabatku (Viktor, Vivin dan Momo) dan keluarga besar Cemara
(Nera, Emma, Rizka, Elvi, Eni) yang telah mengajarkan pentingnya arti
persahabatan. Keluarga Tiara, keluarga besar Lare Belambangan, keluarga
besar Seroja Putih yang telah banyak memberikan bantuan dan semangat
kepada penulis.
6. Tim Penelitian (Pak Lamto, Pak Fahri, Bayu, Busan, Tania, Sukris, heru dan
Ludi), Rekan-rekan Ergotron 41 dan teman-teman TEP 41
memberikan
dukungan,
semangat,
dan
yang telah
doa.
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ...............................................................................................
iii
iv
vi
I. PENDAHULUAN ................................................................................
B. Tujuan .............................................................................................
14
15
F. Biomekanika ...................................................................................
17
18
18
B. Peralatan ..........................................................................................
18
C. Subjek Penelitian.............................................................................
22
23
23
23
25
26
33
36
36
38
38
39
42
47
50
50
54
58
1. Produktivitas .............................................................................
58
60
62
73
A. Kesimpulan .....................................................................................
73
B. Saran................................................................................................
74
75
LAMPIRAN ................................................................................................
77
ii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Karakteristik subjek penelitian dan spesifikasi golok yang digunakan 22
Tabel 2. Perbandingan sudut tubuh antara pria dan wanita ketika
menebang (kanan) ............................................................................... 51
Tabel 3. Perbandingan sudut tubuh antara pria dan wanita ketika
menebang (kiri) ................................................................................... 53
Tabel 4. Perbandingan sudut tubuh antara pria dan wanita ketika
membersihkan (kanan) ........................................................................ 55
Tabel 5. Perbandingan sudut tubuh antara pria dan wanita ketika
membersihkan (kiri) ............................................................................ 57
Tabel 6. Gerakan tangan kiri dan tangan kanan untuk 1 batang/siklus (Pria)... 63
Tabel 7. Gerakan tangan kiri dan tangan kanan untuk 1 batang/siklus
(Wanita)............................................................................................... 63
Tabel 8. Usulan gerakan tangan kiri dan tangan kanan (pria)........................... 71
Tabel 9. Usulan gerakan tangan kiri dan tangan kanan (Wanita) ..................... 71
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Bagan sistematis dari langkah-langkah penelitian kerja .................
52
Gambar 17. Grafik beban biomekanik pada bahu kanan ketika menebang
(Wanita) .....................................................................................
52
Gambar 18. Grafik beban biomekanik pada bahu kiri ketika menebang
(Pria)............................................................................................
54
Gambar 19. Grafik beban biomekanik pada bahu kiri ketika menebang
(Wanita) ......................................................................................
54
56
56
iv
57
57
Gambar 24. Gerakan tangan pada posisi adduksi dan abduksi .......................
60
64
65
67
67
Gambar 29. Gerakan tangan pada posisi supinasi dan pronasi .......................
68
69
69
70
70
72
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Form pengamatan elemen kerja ..................................................
77
78
79
Lampiran 4. Form pengukuran biomekanik pada siku dan lengan bawah ......
80
81
82
83
85
87
89
91
93
Lampiran 13. Tabel waktu siklus( Ws) elemen-elemen gerak pada proses
tebang oleh operator wanita .....................................................
95
Lampiran 14. Tabel waktu siklus( ws) elemen-elemen gerak pada proses
tebang oleh operator pria..........................................................
96
97
99
vi
Lampiran 22. Tabel perhitungan beban biomekanik pada bahu kanan ketika
gerakan menebang (Pria)........................................................... 110
Lampiran 23. Tabel perhitungan beban biomekanik pada bahu kiri ketika
gerakan membersihkan (Wanita) ............................................. 112
Lampiran 24. Tabel perhitungan beban biomekanik pada bahu kiri ketika
gerakan membersihkan (Pria) .................................................. 114
Lampiran 25. Tabel perhitungan beban biomekanik pada bahu kanan ketika
gerakan membersihkan (Wanita) .............................................. 116
Lampiran 26. Tabel perhitungan beban biomekanik pada bahu kanan ketika
gerakan membersihkan (Pria) ................................................... 118
Lampiran 27. Perhitungan produktivitas tenaga tebang wanita dan pria
berdasarkan pengamatan dari rekaman proses tebang. ............. 120
Lampiran 28. Hasil kuesioner Nordic Body Map tenaga tebang pria ............. 121
Lampiran 29. Hasil kuesioner Nordic Body Map tenaga tebang wanita ......... 122
Lampiran 30. Peta tangan kiri dan tangan kanan untuk 1 batang tebu tiap siklus
(wanita) ..................................................................................... 123
Lampiran 31. Peta tangan kiri dan tangan kanan untuk 2 batang tebu tiap siklus
(wanita) ..................................................................................... 124
Lampiran 32. .Usulan Peta tangan kiri dan tangan kanan (wanita) ................ 125
Lampiran 33. Peta tangan kiri dan tangan kanan untuk 1 batang tebu tiap siklus
(pria) .......................................................................................... 126
Lampiran 34. Peta tangan kiri dan tangan kanan untuk 2 batang tebu tiap siklus
(pria) .......................................................................................... 127
Lampiran 35. Usulan peta tangan kiri dan tangan kanan (pria) ...................... 128
Lampiran 36. Penguraian Gaya untuk Beban Biomekanik ............................. 129
Lampiran 37. Alur gerakan elemen menjangkau ............................................ 137
Lampiran 38. Alur gerakan elemen menebang ............................................... 138
Lampiran 39. Alur gerakan elemen menarik batang tebu ............................... 139
Lampiran 40. Alur gerakan elemen membersihkan trash ............................... 142
Lampiran 41. Alur gerakan elemen meletakkan hasil tebang ......................... 143
Lampiran 42. Perhitungan uji-t dari perbedaan waktu kerja antara pria dengan
wanita ........................................................................................ 144
vii
I.
I.
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Salah satu hal yang diharapkan oleh perusahaan adalah optimasi
produktivitas kerja, sehingga dapat dihasilkan produk yang optimum dan
berkualitas yang akan meningkatkan profit perusahaan. Produktivitas kerja
menurut Wignjosoebroto (2006) adalah sebagai rasio jumlah keluaran yang
dihasilkan per total tenaga kerja yang dipekerjakan. Peningkatan produktivitas
dapat terlihat dari meningkatnya output (hasil keluaran kerja) per jam ataupun
waktu yang telah dihabiskan. Dalam sistem kerja diperlukan pengukuran
terhadap waktu untuk menentukan produktivitas. Dalam hal ini, unsur
manusia, mesin dan peralatan, dan lingkungan fisik pekerjaan harus
diperhatikan baik secara individual maupun dalam kaitannya satu sama
lainnya. Metode kerja perlu dipelajari agar kelelahan kerja dapat dikurangi,
menghindari masalah yang timbul pada sistem kerangka otot, dan
mendapatkan hasil pekerjaan yang lebih baik.
Gula merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang semakin
penting kedudukannya. Konsumsi gula per tahun di Indonesia saat ini berkisar
120 juta ton dan terus bertambah pada laju sekitar 2 juta ton per tahun. Tetapi
tingginya kebutuhan gula tersebut tidak diimbangi dengan produksi gula
dalam negeri dimana produksi gula nasional hanya mencukupi kurang lebih
50-60% kebutuhan dalam negeri dan sisanya harus dipenuhi dengan impor.
Menristek mengungkapkan bahwa salah satu masalah adalah turunnya
produktifitas tebu dan rendemen gula yang dihasilkan petani, dimana tahun
1975 sebesar 92,9 ton/ha dan kini tinggal 70 ton/ha. Salah satu solusi
dikemukakan adalah perbaikan teknik panen dan teknologi pasca panen tebu.
Hal ini cukup masuk akal karena rendemen tebu sangat dipengaruhi oleh
waktu penebangan dan waktu penggilingan. Salah satu penyebab lain, adalah
teknik penebangan yang salah. Kebanyakan petani hanya membabat tebu
bagian atas. Sehingga pangkal tidak diangkat, ini juga menyebabkan
rendahnya rendemen.
Keterkaitan perkebunan tebu dan industri gula dengan man power amat
tinggi. Bahkan, Zikri (Ka. Divisi HRD GMP) menganalisa bahwa mesin tidak
akan sepenuhnya mampu menggantikan manusia dalam industri ini.
Terutama kultur tertentu yang dibutuhkan dalam proses panen, itu tidak akan
tergantikan oleh teknologi mesin harvester, ungkapnya. Oleh karena itulah,
perkebunan tebu seluas GMP akan terus menerus membutuhkan tenaga
manusia dalam jumlah yang besar. Berdasarkan hal tersebut dapat
disimpulkan bahwa faktor manusia dalam proses pemanenan merupakan salah
satu komponen penting dalam usaha peningkatan produktivitas gula. Oleh
karenanya usaha untuk peningkatan produktivitas gula ini sebaiknya juga
diarahkan pada segi manusia dengan perbaikan standar kerja. Perbaikan pada
setiap bagian proses pemanenan akan mempermudah pekerja dalam
mengefisienkan gerakan agar kelelahan kerja dapat dikurangi sehingga waktu
yang diperlukan untuk menghasilkan suatu produk semakin cepat dan kualitas
kerja juga dapat terjamin, sedangkan penentuan waktu standar dari setiap
bagian kerja akan mengasilkan suatu metode kerja yang lebih baik.
b. Tujuan
Studi gerak dan waktu yang dilakukan pada proses pemanenan tebu di
PG. Bungamayang ini bertujuan untuk:
1. Menentukan waktu standar kerja pada sejumlah komponen kerja yang
terlibat dalam proses pemanenan tebu.
2. Membangun sistem dan metode yang lebih baik dengan indikasi beban
kerja yang lebih ringan dan waktu yang lebih cepat.
c. Batasan Masalah
Berdasarkan tujuan dari penelitian, dan agar lebih memusatkan
perhatian pada pemecahan masalah maka perlu dilakukan pembatasan
masalah, beberapa batasan-batasan terhadap masalah yang akan dibahas antara
lain :
A. Pemanenan Tebu
Pemanenan merupakan kegiatan akhir dari setiap siklus penanaman
tebu. Pemanenan dapat didefinisikan sebagai keseluruhan kegiatan memungut
hasil gula yang masih potensial berada pada bagian tanaman tebu di kebun
untuk diolah menjadi butiran kristal gula di pabrik. Sedangkan menurut
Notojoewono (1967) pemanenan adalah suatu penyiapan tebu untuk diangkut
ke pabrik, dimana kegiatannya terdiri dari penebangan, pembersihan dari
segala kotoran dan penyiapan tebu ke tempat pengangkutan.
Kegiatan pemanenan ini dapat dikatakan berhasil apabila:
1. Kesegaran tebu (Cane Freshness), yaitu total jam mulai dari tebu dibakar
sampai tebu tersebut digiling dapat terjaga
2. Kebersihan tebu dari kotoran, dimana kotoran disini adalah dapat berupa
klaras, daun pucuk, sogolan, siwilan, batang mati, akar, dan tanah serta
gulma
3. Tebu tertinggal (Cane wastage) berupa lonjoran, tunggul yang tertinggal di
kebun, dan batang pucuk dapat seminimal mungkin.
Tanaman tebu biasanya ditebang pada umur 12 sampai 14 bulan, yaitu
pada saat tebu masak dan mempunyai rendemen tinggi. Selang waktu 12
sampai 14 bulan adalah saat yang terbaik untuk pemanenan, sehingga
pelaksanaan pemanenan tebu mempunyai waktu yang relatif singkat dan
terbatas, karena itu keterlambatan pemanenan berarti akan memperpanjang
umur tebu dan akan menurunkan rendemen gula yang akan dihasilkan
(Notojoewono, 1967).
Kegiatan panen diawali dengan tahap persiapan yang sekurangkurangnya tiga bulan sebelum panen dimulai. Tahap persiapan meliputi
kegiatan estimasi produksi tebu, pembuatan program tebangan, penentuan
kemasakan tebu, dan persiapan sarana dan prasarana tebang. Selain itu juga
perlu dilaksanakan analisa kemasakan tebu (Maturity Test) untuk mengetahui
periode kemasakan optimal tebu dan untuk memperkirakan kapan tebu harus
ditebang. Dari hasil maturity test dapat diketahui kandungan pol, brix, serta
purity (perbandingan pol dan brix) dari setiap petak.
Kadar gula pada tebu akan naik sampai batas waktu tertentu, kemudian
turun lagi (Rahmawati, 1994). Tebu yang berumur 10 bulan akan mengandung
saccahrosa 10 %, kemudian menjadi optimum pada umur 12 bulan yaitu
mengandung saccahrosa 13 %, namun sesudah itu sampai umur 16 bulan
turun lagi menjadi 10 %. Penentuan waktu panen pada pabrik gula dilakukan
dengan melihat faktor kemasakan tebu yang diperoleh berdasarkan hasil
analisa pendahuluan, terutama pada permulaan giling.
Menurut Soepardan dalam Rahmawati (1994) terdapat tiga sistem
penebangan, yaitu:
1. Sistem tebang mekanis
Sistem pemanenan dimana pelaksanaan seluruh kegiatan sejak
tebang, muat, angkut dan bongkarnya di pabrik dilakukan secara mekanis.
2. Sistem tebang semi mekanis
Sistem pemanenan dimana pelaksanaan seluruh kegiatan sejak
tebang, muat, angkut dan bongkarnya di pabrik dilakukan secara mekanis
sedangkan pembersihan klaras dan pengikatan batang-batang tebu
tebangan dilakukan oleh tenaga manusia.
3. Sistem tebang manual
Sistem pemanenan dimana pelaksanaan seluruh kegiatan sejak
tebang, pembersihan klaras, pengikatan dan muat tebu hasil tebangan
dilakukan seluruhnya oleh tenaga manusia. Sedangkan pengangkutan
dilakukan menggunakan truk-truk kontraktor serta pembongkarannya
dilakukan secara mekanis di pabrik.
Pada penebangan secara manual, pekerjaan yang dilakukan oleh
penebang adalah:
1. Batang tebu dipotong hingga pandes atau hingga tunggul (sisa batang di
tanah) maksimal 2 cm dari tanah.
2. Batang tebu dibersihkan dari klaras, akar dan kotoran lain yang melekat
pada batang tebu.
pengukuran
kerja.
Pengaturan
kerja
berisi
prinsip-prinsip
mengatur
PRINSIP-PRINSIP
PENGATURAN METODE
KERJA
Ergonomi
Studi Gerakan
Ekonomi Gerakan
PENELITIAN
KERJA
TEKNIK-TEKNIK
PENGUKURAN KERJA
Pengukuran Waktu
Pengukuran Tenaga
Pengukuran Dampak
Psikologis &
Sosiologis
Beberapa
alternatif
sistem kerja
lebih baik
Alternatif
sistem kerja
terbaik
Produktivitas
lebih tinggi
Sumber : wignjosoebroto (2003)
Teknik tata cara kerja kerja terdiri dari dua elemen dasar pemikiran,
yaitu pemikiran ke arah usaha pencapaian efisiensi kerja dan pemikiran untuk
mempertimbangkan perilaku manusia sebagai unsur pokok suksesnya usaha
kerja mereka. Pemikiran mengenai efisiensi akan menghasilkan langkahlangkah kerja secara lebih sistematis dengan urutan-urutan yang logis.
Sedangkan pertimbangan mengenai perilaku manusia akan menuju pada
faktor-faktor penyebab yang mempengaruhi perilaku manusia pekerja di
dalam usaha memenuhi kepuasan kerja dan kebutuhannya.
Bagian dari teknik tata cara kerja yang mempelajari cara-cara
pengkuran sistem kerja disebut dengan pengukuran kerja (work measurement
atau time study). Sedangkan bagian yang mengatur sistem dan metode kerja
terdahulu dikenal dengan studi gerakan (motion atau method study).
C. Studi Gerak
Metode kerja perlu untuk dipelajari agar kelelahan kerja dapat
dikurangi, menghindari masalah yang timbul pada sistem kerangka otot, dan
mendapatkan hasil pekerjaan yang lebih baik (Nurmianto, 2004). Hal tersebut
perlu dilakukan karena semua jenis pekerjaan akan menghasilkan kelelahan
kerja. Kelelahan kerja akan menurunkan kinerja dan menambah tingkat
kesalahan kerja. Meningkatnya kesalahan kerja akan memberikan peluang
terjadinya kecelakaan kerja dalam industri. Untuk itu, dalam rangka untuk
meminimumkan kelelahan dan resiko terhadap rusaknya tulang dan otot dalam
kondisi kerja yang repetitive, maka dalam penempatan dan pengoperasian
posisi
pengendali
(Control)
harus
seergonomis
mungkin
sehingga
pada sistem kerangka otot dan rasa tanggung jawab untuk menjadikan
pekerjaan tersebut menjadi lebih menarik.
Pendekatan ergonomi dalam perancangan tempat kerja bertujuan untuk
mendapatkan keserasian antara manusia dengan sistem kerja (man machine
system). Pengaturan tata letak dan fasilitas kerja penting dilakukan karena
untuk mencari gerakangerakan kerja yang efisien. Gerakangerakan manusia
dalam bekerja perlu dirancang secara ergonomis, agar tidak menimbulkan
mudah lelah atau nyeri. Oleh karena itu, agar terjadi keseimbangan beban
tubuh dengan beban kerja perlu adanya design, redesign, substitusi, atau
modifikasi alat dan lingkungan kerja. Konsekuensi situasi kerja dengan
lingkungan kerja yang kurang sesuai secara ergonomi adalah kondisi tubuh
menjadi kurang optimal, tidak efisien, kualitas rendah dan seseorang bisa
mengalami ganguan kesehatan
Gerakan ini dimulai pada saat mata bergerak mencari objek dan berakhir
bila objek sudah ditemukan.
2. Memilih (Select)
Memilih merupakan gerakan untuk menemukan suatu objek yang
tercampur. Tangan dan mata adalah dua bagian badan yang digunakan
untuk melakukan gerakan ini. Therblig ini dimulai pada saat tangan dan
mata mulai memilih dan berakhir bila objek sudah ditemukan.
3. Memegang (Grasp)
Memegang adalah elemen gerakan tangan yang dilakukan dengan
menutup jari-jari tangan pada objek yang dikehendaki dalam suatu operasi
kerja. Elemen Therblig ini biasanya didahului oleh gerakan menjangkau
dan dilanjutkan dengan gerakan membawa.
4. Menjangkau (Reach)
Pengertian menjangkau dalam Therblig adalah gerakan tangan
berpindah tempat tanpa beban, baik gerakan mendekati maupun menjauhi
objek. Gerakan ini biasanya didahului oleh gerakan melepas dan diikuti
oleh gerakan memegang.
5. Membawa (Move)
Elemen gerak membawa juga merupakan gerak perpindahan tangan,
hanya dalam gerakan ini tangan dalam keadaan dibebani. Gerakan
membawa biasanya didahului oleh gerakan memegang dan dilanjutkan
dengan gerakan melepas. Therblig ini mulai dan berakhir pada saat yang
sama dengan menjangkau, karena itu faktor-faktor yang mempengaruhi
waktu geraknya pun hampir sama yaitu jarak pindah dan macamnya.
6. Memegang untuk Memakai (Hold)
Pengertian memegang untuk memakai disini adalah memegang tanpa
menggerakkan objek yang dipegang tersebut. Perbedaan dengan elemen
gerak memegang, tangan memegang objek dan dilanjutkan dengan
gerakan membawa, sedangkan elemen gerakan memegang untuk memakai
ini terjadi dimana tangan yang satu melakukan gerak kerja memegang dan
mengontrol objek sedangkan tangan yang lain melakukan kerja terhadap
objek tersebut.
10
7. Melepas (Release)
Elemen gerak melepas terjadi pada saat tangan operator melepaskan
kembali objek yang dipegang sebelumnya. Dengan demikian elemen gerak
ini diawali sesaat jari-jari tangan membuka lepas dari objek yang dibawa
dan berkahir begitu semua jari jelas tidak menyentuh atau memegang
objek lagi.
8. Mengarahkan (Position)
Mengarahkan adalah elemen gerakan Therblig yang terdiri dari
menempatkan objek pada lokasi yang dituju secara tepat. Gerakan ini
biasanya didahului oleh gerakan membawa dan diikuti oleh gerakan
merakit atau melepas. Gerakan dimulai sejak tangan memegang/
mengontrol objek tersebut ke arah lokasi yang dituju dan berakhir pada
saat gerakan merakit atau melepas/memakai dimulai.
9. Mengarahkan Sementara (Pre position)
Mengarahkan sementara merupakan elemen gerak mengarahkan
objek pada suatu tempat sementara. Tujuan dari gerakan ini adalah untuk
memudahkan pemegangan apabila objek tesebut akan dipakai kembali.
10. Pemeriksaan (Inspect)
Therblig
ini
merupakan
pekerjaan
memeriksa
objek
untuk
11
12
sebaiknya
dirancang
semudah-mudahnya
dan
jika
13
e. Tipe, tinggi kursi dan tempat kerja diatur dengan baik sehingga pekerja
memiliki postur yang baik dan bekerja dalam keadaan menyenangkan.
3. Prinsip prinsip ekonomi gerakan dihubungkan dengan perancangan
peralatan
a. Sejauh mungkin digunakan alat yang dapat digerakkan dengan kaki.
b. Peralatan sebaiknya dirancang supaya mempunyai lebih dari satu
kegunaan, mudah dalam pemegangan dan penyimpanan
c. Beban yang didistribusikan pada jari harus sesuai dengan kekuatan
masing masing jari.
D. Studi Waktu
Studi waktu adalah bagian dari prosedur pengukuran kerja yang
digunakan, dimana usaha manusia menjadi bagian dari aktivitas produktif dan
beberapa prosedur yang digunakan untuk mengukur human time untuk
beberapa konsep dari sebuah level standar dari suatu usaha (Mundel and
Danner, 1994). Pengukuran kerja sendiri adalah sebuah ketentuan umum yang
digunakan oleh banyak teknik sistematik dalam pengembangan koefisien
numerik untuk mengubah pernyataan kuantitatif dari beban kerja menjadi
sebuah pernyataan kuantitatif dari waktu yang dibutuhkan dalam penggunaan
sumberdaya seperti mesin, manusia atau robot. Aspek studi waktu terdiri dari
bermacam-macam prosedur untuk menentukan jumlah waktu yang diperlukan
dan kondisi standar yang dapat diukur, yang meliputi tugas manusia, mesin
atau kombinasi keduanya.
Pengukuran waktu ditujukan juga untuk mendapatkan waktu baku
penyelesaian pekerjaan, yaitu waktu yang dibutuhkan secara wajar oleh
seorang pekerja normal untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang dijalankan
dalam sistem kerja terbaik. Peranan penentuan waktu bagi suatu pekerjaan
sangat besar di dalam sistem produksi seperti untuk sistem upah perangsang,
penjadwalan kerja dan mesin, pengaturan tata letak pabrik, penganggaran dan
sebagainya (Sutalaksana, dkk., 2004).
14
E. Peta Kerja
Menurut Wignjosoebroto (2003) peta kerja atau sering disebut dengan
peta proses adalah suatu alat komunikasi yang sistematis dan logis guna
menganalisa proses kerja dari tahap awal sampai akhir. Sedangkan menurut
Sutalaksana, dkk. (2004) peta kerja adalah suatu alat yang menggambarkan
kegiatan secara sistematis dan jelas (biasanya kerja produksi).
Tujuan dari teknik ini adalah untuk mengetahui operasi dari stasiunstasiun kerja dan bagaimana untuk memperbaikinya (Meyers, 1992). Peta
kerja akan merupakan alat yang baik untuk dipakai menganalisa suatu operasi
kerja dengan tujuan mempermudah atau menyederhanakan proses kerja yang
ada. Jika dilakukan studi yang seksama terhadap suatu peta kerja, maka usaha
15
untuk memperbaiki metoda kerja dari suatu proses produksi akan lebih mudah
dilaksanakan. Perbaikan-perbaikan yang mungkin dilakukan anatara lain :
1. Menghilangkan aktivitas handling yang tidak efisien.
2. Mengurangi jarak perpindahan operasi kerja dari suatu elemen ke elemen
yang lain.
3. Mengurangi waktu-waktu yang tidak produktif seperti waktu menunggu
(delay).
4. Mengatur operasi kerja menurut langkah-langkah kerja yang lebih efektif
dan efisien.
5. Menggabungkan suatu operasi kerja dengan operasi kerja yang lain
bilamana mungkin.
6. Menemukan
operasi
kerja
yang
lebih
efektif
dengan
maksud
mempermudah pelaksanaan.
7. Menemukan mesin atau fasilitas-fasilitas produksi lainnya yang mampu
bekerja lebih produktif.
8. Menunjukkan aktivitas-aktivitas inspeksi yang berlebihan.
Pada dasarnya peta-peta kerja yang ada sekarang bisa dibagi ke dalam
dua kelompok besar berdasarkan kegiatannya, yaitu peta kerja keseluruhan
dan peta kerja setempat. Suatu kegiatan disebut kegiatan kerja keseluruhan
apabila kegiatan tersebut melibatkan sebagian besar atau semua fasilitas yang
diperlukan untuk membuat produk yang bersangkutan. Sedangkan suatu
kegiatan disebut kegiatan kerja setempat apabila kegiatan kerja tersebut terjadi
dalam suatu stasiun kerja yang biasanya hanya melibatkan orang dan fasilitas
dalam jumlah terbatas.
Jenis-jenis peta yang termasuk kelompok kegiatan kerja keseluruhan
antara lain: peta proses operasi, peta aliran proses, peta proses kelompok kerja
dan diagram aliran. Sedangkan jenis-jenis peta yang termasuk ke dalam
kelompok kegiatan kerja setempat adalah peta pekerja dan mesin, peta tangan
kiri dan tangan kanan.
16
F. Biomekanika
Philips (2000) mendefinisikan biomekanika sebagai suatu studi dari
ilmu mekanika yang diaplikasikan pada sistem-sistem biologi. Philips
menjelaskan lebih lanjut bahwa biomekanik dapat dibagi ke dalam tiga subsub disiplin, yaitu biostatik, biodinamik dan bioenergetik. Biostatik
merupakan ilmu mengenai struktur dari mahluk hidup yang dihubungkan
dengan gaya-gaya yang saling berinteraksi dengan struktur tersebut.
Biodinamik mempelajari mengenai sifat dasar dan faktor-faktor yang
menentukan gerakan dari suatu mahluk hidup. Sedangkan bioenegetik
merupakan studi mengenai tranformasi energi yang terjadi pada mahluk hidup.
Eastman (1986) juga menjelaskan bahwa biomekanik merupakan suatu
interdisiplin ilmu yang menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan
pergerakan manusia. Biomekanik sendiri merupakan syarat utama dalam
mempelajari dan mengoptimalkan performansi pekerja dalam melaksanakan
pekerjaannya.
Analisis biomekanik dapat dilihat dalam dua perspektif, yaitu kinematik
dan kinetik. Analisis kinematik menjelaskan gerakan yang menyebabkan
seberapa cepat objek bergerak, berapa ketinggian atau berapa jauh objek
menjangkau jarak. Sedangkan analisis kinetik menjelaskan tentang gaya yang
bekerja pada suatu sistem, misalnya manusia (Hartanto, 2000).
17
III. METODOLOGI
B. Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Lembaran-lembaran pengamatan
Lembaran-lembaran pengamatan digunakan sebagai tempat mencatat
hasil-hasil pengukuran. Lembaran-lembaran penelitian yang digunakan
meliputi form pengamatan pengukuran elemen untuk pengukuran
kumulatif. Form ini digunakan untuk mencatat waktu yang dibutuhkan
untuk melaksanakan satu elemen kerja. lembaran kedua adalah form untuk
mencatat hasil pengukuran antrhopometri pekerja. Lembaran ketiga adalah
form kuesioner Nordic dan Westinghouse. Form ini bertujuan untuk
mencatat hasil wawancara dengan para pekerja mengenai keluhan sakit
setelah bekerja dan juga nilai dari faktor-faktor penyesuain dan
kelonggaran dalam aturan westinghouse. Lembaran terakhir adalah formform biomekanik yang digunakan untuk mencatat hasil pengukuran sudut
dari segmen-segmen tubuh yang meliputi siku, bahu dan lumbar.
2. Stopwatch
Stopwatch digunakan untuk melihat waktu kerja per siklus dan dicatat
dalam lembaran time sheet. Waktu tersebut akan dibandingkan dengan
hasil dari lembaran elemen kerja yang didapatkan dari digital video
camera.
18
Gambar 2. Stopwatch
3. Anthropolometer
Anthropolometer digunakan untuk mengukur data anthropometri dari
pekerja. Data ini digunakan sebagai salah satu input untuk penghitungan
beban biomekanik dari proses pemanenan.
Gambar 3. Anthropolometer
19
20
sekaligus dilihat lama waktunya. Selain itu software ini juga digunakan
untuk melihat proses kerja secara slow motion sampai dengan kecepatan
1/30 detik tiap frame. Autocad digunakan untuk mendapatkan data sudut
dari setiap segmen tubuh yang dibutuhkan untuk menghitung beban
biomekanik.
7. Meteran
Meteran digunakan untuk mengukur tinggi tebang dan panjang golok yang
digunakan oleh pekerja.
Gambar 6. Meteran
8. Timbangan
Timbangan yang digunakan meliputi dua jenis timbangan yaitu timbangan
yang memiliki ketelitian sampai 100g dan timbangan yang memiliki
ketelitian sampai 10g. Timbangan yang pertama digunakan untuk
mengukur berat badan pekerja. Sedangkan timbangan kedua digunakan
untuk mengukur berat golok dan berat tebu per batangnya.
21
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini berjumlah 10 orang dengan rincian 5 orang tenaga
tebang wanita dan 5 orang tenaga tebang pria. Spesifikasi subjek dari
penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Karakteristik subjek penelitian dan spesifikasi golok yang digunakan
No.
Subjek
L/P
Wb
Wp
1.
21
37,4
1,37
0,50
0,44
2.
25
45,4
1,49
0,48
0,48
3.
26
55
1,49
0,40
0,47
4.
30
55
1,46
0,40
0,52
5.
45
24
55,2
1,47
0,40
0,49
6.
33
15
57
1,61
0,50
0,48
7.
36
25
59
1,59
0,50
0,48
8.
40
24
47
1,65
0,50
0,52
9.
42
24
51,5
1,47
0,50
0,52
10.
44
50,9
1,58
0,60
0,50
Keterangan : L/P
A
E
Wb
H
Wp
P
= laki-laki/perempuan
= umur (tahun)
= lama kerja (tahun)
= berat badan (kg)
= tinggi badan (m)
= berat golok yang digunakan(kg)
= panjang golok yang digunakan (m)
22
D. Prosedur Penelitian
1. Tahap Pendahuluan
Tahap pendahuluan dilakukan sebagai percobaan pengambilan data
di lapangan. Tujuan dari dilakukannya tahap pendahuluan ini adalah untuk
mengetahui kemungkinan permasalahan yang terjadi selama melakukan
penelitian. Hal pertama yang dilakukan adalah melakukan survey ke lahan
yang sedang dilakukan proses pemanenan. Hal kedua adalah dilakukannya
simulasi pengambilan data yang dibutuhkan untuk selanjutnya dilakukan
evaluasi terhadap metode yang telah direncanakan tersebut. Pada tahap ini
juga
dilakukan
perekaman
proses
tebang
dengan
tujuan
untuk
2. Pengambilan Data
Data yang diperlukan adalah proses pemanenan, metode kerja,
lama waktu penyelesaian setiap kegiatan, jumlah tenaga kerja, data
anthropometri
pekerja,
umur,
pengalaman
bekerja,
berat
tebu
persatuannya, berat golok dan bagian tubuh yang sakit baik selama
23
24
3. Pengolahan Data
Data-data hasil perekaman proses tebang dengan Digital Video
Camera digunakan sebagai sumber data utama. Untuk keperluan analisis
25
studi gerak (motion study) maka film akan dibagi ke dalam elemen
geraknya. Langkah pengolahan selanjutnya adalah mencatat lama waktu
setiap elemen gerak untuk tujuan analisis studi waktu (time study).
4. Analisis Data
a. Analisis Elemen Gerak
x=
x
i =0
.................................................................. (1)
k
2
k Xi X
i =10
N 1
..................................... (2)
..................................... (3)
26
2
40 N
( xi ) 2
x
i
N =
xi
.................................... (4)
Keterangan :
.................................................. (5)
=Ws x p
.................................................. (6)
=Wn + i
.................................................. (7)
Keterangan :
27
i = Besar kelonggaran
p = Faktor penyesuaian
Pedoman yang digunakan untuk menentukan faktor-faktor
penyesuaian dan kelonggaran dapat dilihat pada Lampiran 15 dan
Lampiran 16.
c. Pengujian Hipotesa
t=
.......................................................................................(8)
n
Hasil perhitungan tersebut dibandingkan dengan nilai t yang tedapat
pada tabel sebaran kritik. Jika nilai t-hitung memenuhi wilayah kritis
pada tabel tersebut, maka hipotesis ditolak, begitu juga sebaliknya.
Pada uji-t tersebut, selang kepercayaan yang digunakan adalah 95%,
yang berarti bahwa nilai yang digunakan adalah sebesar 0,05.
28
Mulai
Mempelajari metode kerja dan memecahkan masalah operasi ke dalam elemen kerja
Waktu normal
Kelonggaran
Pribadi
Hambatan yang
tak terhindarkan
Waktu baku
Selesai
29
d. Analisis Biomekanika
.................................. (9)
.................................. (10)
.................................. (11)
30
Keterangan :
.........................................................(12)
.................................................................(13)
R x = Fm cos .........................................................(14)
Fm =
(W . AC ) + (W L . AD )
AB sin
.................. (18)
31
32
yang
dilakukan
oleh
pekerja
selama
melaksanakan
menentukan
mesin
atau
peralatan
yang
lebih
ekonomis,
33
dengan beban biomekanik yang lebih kecil. Dengan bantuan studi gerakan
dan prinsip-prinsip ekonomi gerakan maka suatu pekerjaan dapat
diuraikan menjadi elemen-elemen gerakan yang terperinci. Setiap elemen
gerakan dari pekerjaan ini dibebankan ke setiap tangan sedemikian rupa
sehingga seimbang dan memenuhi prinsip ekonomi gerakan. Dimana suatu
pekerjaan yang sudah bisa memenuhi prinsip ekonomi gerakan, berarti
akan mengurangi kelelahan.
Perbaikan sistem kerja diharapkan dapat meningkatkan kualitas
produk yang dihasilkan karena kebersihan terjamin, pekerja bekerja secara
teratur dan waktu menunggu berkurang. Dengan meningkatkan kualitas ini
diharapkan produk dapat dipasarkan lebih luas sehingga meningkatkan
keuntungan (Alwi dalam Anggraini, 2006).
Berikut
sistem kerja:
34
Mulai
Sesuai
N
Perbaikan Sistem Kerja
Peralatan dan perlengkapan kerja
Tata letak dan tempat kerja
Metode kerja
Lingkungan kerja
Layak
Y
Lingkungan Kerja yang sudah Diperbarui
Selesai
35
Tebu yang menjadi bahan baku PG. Bungamayang berasal dari tebu
sendiri dan tebu rakyat. Tebu sendiri adalah tebu milik PTPN di areal PTPN.
Tebu sendiri (TS) ini berdasarkan data tahun 2006 memiliki produktivitas
sebesar 64,11 ton tebu/Ha dengan rendemen sebesar 8,21%. Tebu rakyat
adalah tebu yang ditanam rakyat di lahan rakyat dan mendapat bantuan dari
PTPN. Saat ini tebu rakyat menduduki porsi yang lebih besar dari 70% dari
total produksi tebu PG. Bungamayang. Produktivitas dari tebu rakyat ini pada
tahun 2007 (s/d 15 Juni 2007) adalah sebesar 76,4 ton tebu/Ha dengan nilai
rendemennya mencapai 6,99 % (Unit Usaha Bungamayang, 2007).
Pembentukan gula yang sebenarnya ada di lahan saat proses budidaya
berlangsung. Hal tersebut karena proses terbentuknya sukrosa terjadi di lahan.
Jadi kegiatan di pabrik hanya mengubah gula yang ada menjadi kristal gula
sehingga lebih menarik dan dapat diperdagangkan di pasar internasional.
Terbentuknya rendemen dalam tebu terjadi dari ruas ke ruas dan tingkat
36
kemasakan tergantung pada umur tiap ruasnya (ruas paling bawah biasanya
memiliki rendemen paling tinggi).
Proses tebang muat angkut (TMA) merupakan tahap akhir dari
kegiatan budidaya budidaya tebu. Tebu yang layak giling adalah tebu bersih
dan bebas dari kotoran (trash). Trash yang dimaksud meliputi : pucuk tebu,
daduk, sogolan, tebu mati, akar, siwilan.
Penentuan waktu tebang didasarkan pada umur tebu, kategori tanam,
varietas dan keadaan fisik tanaman. Keadaan fisik tanaman tebu yang dapat
dipakai kriteria tebang adalah bila daun tebu sudah kuning, warna batang
seragam, pucuk mengeluarkan bunga dan ruas ujung memendek.
PG. Bungamayang menetapkan syarat-syarat tebang yang bertujuan
untuk mengontrol trash, yaitu : tebang mepet tanah < 3 cm, persen trash <
5%, sogolan yang kurang dari 10 ruas dibuang, tebu yang telah ditebang
segera dimuat dan diangkut ke pabrik dengan batas waktu 18 jam untuk tebu
bakar dan 24 jam untuk tebu hijau, dan yang terakhir adalah untuk sistem
tebang dan pengaturan daduk 4-2 yaitu: 4 baris untuk tempat tebu dan 2 baris
untuk tempat daduk.
Tenaga tebang dilakukan oleh tenaga tebang manual. Satu orang
tenaga tebang yang terampil dapat menebang 1 ton/hari. Hasil tebang diikat
dengan berat minimal 35 kg tiap ikatan. Hal ini dilakukan untuk memudahkan
pengangkutan ke truk. Pemberian insentif kepada tenaga tebang dihitung
berdasarkan jumlah ikatan yang dihasilkan oleh pekerja selama satu hari kerja.
Satu ikatan rata-rata dihargai sebesar Rp 400,- oleh petani. Dari hasil
wawancara, setiap tenaga tebang rata-rata mampu menebang sebanyak 70 - 80
ikat untuk tenaga tebang pria dan 50 - 60 ikat untuk tenaga tebang wanita.
Peralatan tebang yang digunakan adalah semacam golok tetapi bengkok di
bagian ujungnya.
37
Gambar 15. Golok tebang yang digunakan oleh para tenaga tebang di PG.
Bungamayang
B. Analisis Waktu Kerja
38
pemanenan
ini
memiliki
frekuensi
rata-rata
sebanyak
39
b. Gerakan Menebang
40
gerakan tidak efektif. Alur gerakan lebih rinci dapat dilihat pada
Lampiran 38.
41
f. Gerakan Menganggur
3. Waktu Siklus
42
a. Gerakan Menjangkau
b. Gerakan Menebang
43
44
batang tebu. Selain itu gerakan menarik ini juga akan menjadi lebih
lama jika batang tebu yang ditebang bengkok, sehingga cukup
menyusahkan ketika ditarik karena banyak yang tersangkut dengan
batang tebu lain.
Berdasarkan uji-t yang dilakukan, didapatkan bahwa waktu
menarik antara pria dan wanita tidak berbeda nyata, sehingga dapat
disimpulkan bahwa lama waktu menarik tidak dipengaruhi oleh faktor
gender. Hal ini terjadi karena kemungkinan besar gerakan ini tidak
membutuhkan banyak tenaga.
uji-t
yang
dilakukan,
didapatkan
bahwa
waktu
45
f. Gerakan Menganggur
uji-t
yang
dilakukan,
didapatkan
bahwa
waktu
46
4. Waktu Baku
a. Faktor Penyesuaian
47
b. Faktor Kelonggaran
48
49
tebu bagi tenaga tebang pria adalah 14,49 detik, sedangkan untuk tenaga
tebang wanita selama 14,88 detik. Perhitungan lengkap mengenai waktu
baku ini dapat dilihat pada Lampiran 17 dan 18.
C. Analisis Biomekanika
Berdasarkan
Therbligs,
gerakan
menebang
dimulai
dari
50
Pria
Wanita
67,94
65,13
2
b
105,38
76,44
67,69 128,94
77,25
54,88 142,63
77,94
99,13
74,63
69,81 131,06
85,38
41,00 121,06
80,88
51
160
140
Gaya (N)
120
100
Fm
80
Rx
60
Ry
40
20
0
0
0,1
0,2
0,3
0,4
0,5
0,6
0,7
Waktu (detik)
160
140
Gaya (N)
120
100
Fm
80
Rx
60
Ry
40
20
0
0
0,1
0,2
0,3
0,4
0,5
0,6
0,7
Waktu (detik)
52
b
Pria
91,50
Wanita
68,50
79,88
87,00
133,56
77,94
85,38
76,31
90,69
80,88
53
160
140
Gaya (N)
120
100
Fm
80
Rx
60
ry
40
20
0
0
0,1
0,2
0,3
0,4
0,5
0,6
0,7
Waktu (detik)
Gambar 18. Grafik beban biomekanik pada bahu kiri ketika menebang
(Pria)
160
140
Gaya (N)
120
100
Fm
80
Rx
60
Ry
40
20
0
0
0,1
0,2
0,3
0,4
0,5
0,6
0,7
Waktu (detik)
Gambar 19. Grafik beban biomekanik pada bahu kiri ketika menebang
(Wanita)
2. Gerakan Membersihkan Trash
a. Tangan Kanan
54
dikeluarkan oleh pria lebih besar daripada wanita. Hal ini terjadi
karena selain berat badan dan tinggi pria lebih besar daripada wanita,
juga karena berat golok yang dipakai oleh pria lebih berat daripada
yang dipakai oleh tenaga tebang wanita. Pada gerakan membersihkan
ini tidak ada perubahan arah gaya, karena tangan hanya mengalami
gerakan abduksi yang ditandai dengan naiknya bahu.
Tabel 4.
Pria
49,25
108,50
41,25
146,75
Wanita
40,38
89,94
44,13
146,81
55
160
140
Gaya (N)
120
100
Fm
80
Rx
60
Ry
40
20
0
0
0,05
0,1
0,15
0,2
0,25
0,3
0,35
Waktu (detik)
160
140
Gaya (N)
120
100
Fm
80
Rx
60
Ry
40
20
0
0
0,05
0,1
0,15
0,2
0,25
0,3
0,35
Waktu (detik)
56
Pria
57,5
81,875
86,0625
95,75
Wanita
54,88
115,81
69,19
110,13
160
140
Gaya (N)
120
100
Fm
80
Rx
60
Ry
40
20
0
0
0,05
0,1
0,15
0,2
0,25
0,3
0,35
Waktu (detik)
Gambar 22.
160
140
Gaya (N)
120
100
Fm
80
Rx
60
Ry
40
20
0
0
0,05
0,1
0,15
0,2
0,25
0,3
0,35
Waktu (detik)
Gambar 23.
57
58
59
60
Penyakit yang sering timbul pada siku dan bahu adalah bursitis.
Penyakit ini ditimbulkan karena seringnya sendi mengalami abduksi dan
rotasi selama bekerja. Selain itu permasalahan arthritis (radang sendi) juga
sering muncul pada manusia jika melakukan pekerjaan yang termasuk
highly repetitive task dan membutuhkan tenaga yang besar.
Kecepatan dalam bekerja akan mempengaruhi gaya-gaya yang
terjadi pada tendon dari otot tangan dan lengan, yang juga diikuti oleh
meningkatnya bahaya akibat terjadinya repetitive-motion disorders. Pada
kecepatan yang tinggi, puncak gaya yang terjadi juga akan meningkat dan
pengulang-ulangan kerja pada level ini akan memperparah gejala sakitnya.
Besarnya tenaga yang dibutuhkan dan banyaknya otot yang bekerja
akan mempengaruhi terjadinya kelelahan dan peradangan yang terjadi
pada otot dan sendi. Jika frekuensi dari pengulangan kerja tinggi, waktu
istirahat yang tidak cukup akan meningkatkan potensi dari terjadinya
penyakit. Jika pekerjaan tersebut terjadi dalam waktu yang lama dan waktu
untuk istirahat tidak mencukupi, maka rasa sakit dari otot dan sendi akan
terus meningkat sampai ke level severe cumulative trauma disorders,
seperti tendonitis.
Proses pemanenan tebu sendiri merupakan pekerjaan yang
dikategorikan sebagai kerja berat (Irawan, 2008). Hal inilah yang juga
kemungkinan besar menyebabkan terjadinya muscular fatigue pada otot
tenaga tebang. Muscular fatigue menurut Grandjean (1993) adalah
fenomena rasa sakit yang timbul akibat kerja berlebih pada otot.
Akibat dari terjadinya muscular fatigue ini adalah berkurangnya daya
angkat, kontraksi dan relaksasi dari otot menurun dan waktu latency
menjadi lebih lama. Karakter dari muscular fatigue ini tidak hanya
menurunkan tenaga tetapi juga membuat gerakan menjadi lambat, juga
termasuk terganggunya koordinasi dan meningkatnya kecenderungan
untuk melakukan kesalahan dan juga terjadinya kecelakaan kerja selama
terjadinya kelelahan otot tersebut. Kekuatan dari otot ditentukan dari
seberapa banyak kontraksi yang mampu dilakukan. Performansi dari otot
61
62
Waktu
(detik)
0,94
Simbol
RE
G
Waktu
(detik)
0,94
Tangan kanan
Menganggur
(memegang golok
tebang)
1,15
1,15
Menebang
Mengarahkan
2,02
2,02
Menganggur
(memegang golok
tebang)
1,80
1,80
Membersihkan trash
0,90
M
RL
4,18
Menganggur
(memegang golok
tebang)
Tabel 7.
3,28
10,10
10,10
Tangan kiri
Menjangkau batang
tebu
Waktu
(detik)
1,02
Simbol
RE
G
Waktu
(detik)
1,02
Tangan kanan
Menganggur
(memegang golok
tebang)
1,18
1,18
Menebang
Mengarahkan
2,30
2,30
Menganggur
(memegang golok
tebang)
2,17
2,17
Membersihkan trash
0,93
M
RL
3,34
Menganggur
(memegang golok
tebang)
2,41
10,01
D
10,01
63
gerakan menjangkau batang tebu. Ada dua pertanyaan yang relevan untuk
proses pemanenan tebu, yaitu dapatkah beberapa objek dipegang
sekaligus? dan dapatkah dipakai peralatan untuk membantu memegang
objek?. Berdasarkan pengamatan di lapangan dan dari rekaman proses
tebang, bahwa tenaga tebang mampu untuk menebang tebu lebih dari 1
batang dalam satu siklus kerjanya. Pertimbangan yang kedua adalah
mengenai waktu kerja yang dibutuhkan untuk menebang lebih dari 1
batang. Dari hasil pengamatan didapatkan bahwa tenaga tebang pria hanya
membutuhkan waktu 13,13 detik/2 batang tebu atau 6,56 detik/1
batangnya. Sedangkan tenaga tebang wanita hanya membutuhkan 14,30
detik/2 batang tebu atau 7,15 detik/1 batangnya. Dilihat dari capaian waktu
tersebut, dapat disimpulkan bahwa lebih menguntungkan langsung
menebang 2 batang sekaligus dalam satu siklus kerja, karena waktu ratarata yang dibutuhkan setiap batangnya akan menjadi lebih cepat.
64
65
66
3
Gambar 27. Gerakan mengarahkan yang memerlukan waktu lama
67
68
69
70
menjadi 11,89 batang/menit atau 125 ikat dalam satu hari kerja. Jika
dibandingkan dengan banyaknya ikatan sebelumnya maka terjadi kenaikan
sebesar 64 ikat batang tebu.
Tabel 8. Usulan gerakan tangan kiri dan tangan kanan (Pria)
Tangan kiri
Menganggur
Waktu
(detik)
1,56
Menjangkau batang
tebu
1,03
Mengarahkan sekaligus
memegang tebu untuk
dibersihkan
Meletakkan hasil
tebang
Total
D
RE
G
2,55
P
H
1,03
M
RL
3,92
Menganggur
Waktu
(detik)
1,56
1,03
Menjangkau batang
tebu dengan golok
2,55
Membersihkan trash
4,95
Menganggur
(memegang golok
tebang)
Simbol
10,08
Tangan kanan
Menebang
10,08
Waktu
(detik)
1,65
Menjangkau batang
tebu
1,17
Mengarahkan sekaligus
memegang tebu untuk
dibersihkan
Meletakkan hasil
tebang
Total
D
RE
G
3,22
P
H
1,06
M
RL
4,28
Menganggur
Waktu
(detik)
1,65
1,17
Menjangkau batang
tebu dengan golok
3,22
Membersihkan trash
Simbol
5,34
11,38
Tangan kanan
Menebang
Menganggur
(memegang golok
tebang)
11,38
berdasarkan
pernyataan
dari
Niebel
(1999)
dengan
71
tingkat
produktivitas
haruslah
tetap
dengan
pengendalian kualitas dari keluaran yang dihasilkan. Hal ini penting untuk
dicermati karena dalam beberapa operasi kerja tertentu yang menggunakan
kecepatan tinggi sesungguhnya akan menghasilkan kesalahan-kesalahan
pada
72
menarik,
membersihkan
trash,
mengarahkan
dan
menganggur.
2. Tenaga tebang wanita memiliki waktu siklus rata-rata sebesar 10,01 detik
dengan uraian waktu menjangkau (1,02 detik), menebang (1,18 detik),
menarik (2,30 detik), membersihkan trash (2,17 detik), mengarahkan
(0,93 detik) dan menganggur (2,41 detik). Sedangkan untuk tenaga
tebang pria memiliki waktu siklus rata-rata sebesar 10,10 detik dengan
uraian waktu menjangkau (0,94 detik), menebang (1,15 detik), menarik
(2,19 detik), membersihkan trash (1,80 detik), mengarahkan (0,90 detik)
dan menganggur (3,28 detik).
3. Berdasarkan pengamatan rekaman proses tebang, didapatkan bahwa
tenaga tebang wanita memiliki angka produktivitas sebesar 7,26
batang/menit atau 76 ikat/ hari kerja, dan meningkat menjadi 10,54
batang /menit atau 110 ikat setelah dilakukan perbaikan kerja. Sedangkan
tenaga tebang pria memiliki angka produktivitas sebesar 8,37
batang/menit atau 88 ikat/ hari kerja dan meningkat menjadi 11,90
batang/menit atau 125 ikat setelah perbaikan kerja.
4. Dari keenam segmen gerakan pemanenan tebu, hanya gerakan
membersihkan trash yang dipengaruhi oleh faktor gender.
5. Waktu baku proses pemanenan bagi tenaga tebang wanita adalah sebesar
14,88 detik,sedangkan bagi tenaga tebang pria adalah sebesar 14,49 detik.
6. Berdasarkan perhitungan, didapatkan bahwa pada tenaga tebang wanita,
otot bahu kanan memiliki karakteristik miografi dengan rentang kerja
otot 12,679 N 69,343 N. Sedangkan untuk tenaga tebang pria
didapatkan karakteristik miografi dengan rentang kerja otot sebesar 0,515
N 42,761 N. Sedangkan untuk bahu kiri pada tenaga tebang wanita
memiliki karakteristik miografi dengan rentang kerja otot sebesar 18,222
N 25,573 N dan untuk tenaga tebang
73
B. Saran
Perbaikan kerja dilakukan dengan analisis peta tangan kiri dan tangan
kanan. Gerakan-gerakan yang dianggap tidak efektif dikurangi, tetapi tetap
dengan mempertimbangkan faktor ergonomi dan ekonomi gerakan.
Perbaikan dilakukan dengan mengurangi waktu delay, hold dan position,
sekaligus menggabungkan gerakan yang memiliki kemungkinan untuk
dilakukan secara bersamaan. Berdasarkan analisis peta kerja yang telah
dibuat, maka diusulkan alur gerakan kerja seperti yang tercantum dalam
Tabel 8 dan Tabel 9.
Selain itu, juga disarankan untuk dilakukan penelitian lanjutan
mengenai perbaikan metode kerja yang telah dilakukan. Penelitian tersebut
sebaiknya dilakukan dengan menerapkan kaidah-kaidah ergonomi agar
benar-benar didapatkan metode kerja yang cocok dengan para operator
74
DAFTAR PUSTAKA
Anggraini, D. 2005. Skripsi. Penentuan Waktu Standar Kerja dan Analisis
Keseimbangan Lini Produksi pada Industri Pengolahan Udang Beku.
Departemen Teknologi Industri Pertanian, IPB, Bogor.
Anggraini, D. 2006. Skripsi. Studi Gerak dan Waktu pada Proses Sortasi Udang di
PT. Kelola Mina Laut Gresik, Jawa Timur. Departemen Teknik Pertanian,
IPB, Bogor.
Anonim. 2008. Ergonomic Guidline for Manual Material
www.cdc.gov/niosh/docs/97-141., 26 Agustus 2008
Handling.
Anonin. 2008. Shoulder Musculoskeletal Disorders: Evidence for WorkRelatedness . www.cdc.gov/niosh/doc., 26 Agustus 2008
Anonim. 2008. Penelitian Strategis Adaptif untuk Kebijakan Pembangunan.
www.unila.ac.id., 02 Mei 2008
Arifin. 2008. Biomekanika.. www.geocities.com/arifin_sendai/teaching.html., 26
Agustus 2008
Easmant Co. 1986. Ergonomics Design for People At Work. Van Nostrand
Reinhold Co., New York.
Grandjean, E. 1993. Fitting The Task to the Man 4th Edition. Taylor & Francis
Inc., London.
Hartanto, D. 2000. Skripsi. Pengembangan Model Biomekanika Statis Tiga
Dimensi dan Model Biomekanika Dinamik Tiga Dimensi serta Studi
Penggunaan dalam Pekerjaan Pengangkutan/Penurunan Material Secara
Manual. Jurusan Teknik Industri, ITB, Bandung.
Irawan,L.C. 2008. Skripsi. Analisis Beban Kerja pada Kegiatan Tebang dan Muat
Tebu Secara Manual di PG. Bungamayang. Departemen Teknik Pertanian,
IPB, Bogor.
Kroemer, K.H.E., H.B. Kroemer, K.E. Kroemer-Elbert. 2001. Ergonomics: How
to Design for Ease and Efficiency. Prentice-Hall, Inc., New Jersey.
Meriam, J.L. dan Kraige, L.G. 2004. Engineering Mechanics Statics 5th Edition.
John Wiley & Sons, Inc., New York.
Meyers, F.E. 1992. Motion & Time Study: Improving Work Methods &
Management. Prentice-Hall, Inc., New Jersey.
75
Mundel, M. E., David L. Danner. 1994. Motion and Time Study Improving
Productivity. Prentice-Hall International, Inc, New Jersey.
Niebel, B.W., Andris F. 1999. Methods, Standardrs, and Work Design. McGrawHill Book Co., Singapore.
Niebel B. W. 1988. Motion and Time Study. Irwin. Homewood, Illionis.
Notojoewono. 1967. Berkebun Tebu Lengkap. Yogyakarta.
Nurmianto, E. 2004. Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Prima Printing,
Surabaya.
Oborne, D.J.-. Ergonomics at Work 2ND Etition. John Wiley & Sons, Inc., New
York.
Phillips, C.A. 2000. Human Factors Engineering. John Wiley & Sons, Inc., New
York.
Pramudya, B. 1989. Disertasi. Permodelan Sistem pada Perencanaan Mekanisasi
dalam Kegiatan Pemanenan Tebu untuk Industri Gula. Fakultas Pasca
Sarjana, IPB, Bogor.
Prawira, S. Y. 1998. Skripsi. Studi Gerak dan Waktu Pembuatan Kerupuk Putih
dan Kerpuk Merah di Perusahaan Doa Ibu, Dramaga. Departemen Teknik
Pertanian, IPB, Bogor.
Rahmawati, G. 1994. Skripsi. Analisis Tebu Tertinggal di Kebun pada Pabrik
Gula Subang, Jawa Barat. Departemen Teknik Pertanian, IPB, Bogor.
Santoso, G. 2004. Ergonomi, Manusia, Peralatan dan Lingkungan. Prestasi
Pustaka, Jakarta.
Sutalaksana I. Z., Ruhana A., Jann H. T. 2004. Teknik Tata Cara Kerja.
Departemen Teknik Industri, ITB, Bandung.
(a) Wignjosoebroto, S. 2003. Ergonomi Studi Gerak dan Waktu: Teknik Analisis
untuk Peningkatan Produktivitas Kerja. Guna Widya, Surabaya.
(b) Wignjosoebroto, S. 2006. Pengantar Teknik & Manajemen Industri. Guna
Widya, Surabaya.
Woodson, W. E. 1992. Human Factors Design Handbook. Mc-Graw-Hill, Inc,
USA.
76
dari
Tanggal :
Jam
s/d
Lama pengamatan :
menit
Nama pengukur :
Pekerjaan :
No sampel :
Nama Operator :
Nama Bagian Kerja :
Nama mandor :
hal
jam
10
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
77
78
79
80
No.
Nama
No.
Sampel
o
()
Jmax
(m)
WD
(kg)
(m)
(m)
(kg)
(N)
FT
(N)
FB
(N)
Ry
No.
Nama
No.
Sampel
()
()
()
W
(kg)
H
(m)
81
WL
(kg)
Rx
(N)
Ry
(N)
Fm
(N)
82
No.
Nama
No.
Sampel
()
WL
(kg)
o
()
W
(kg)
H
(m)
Ra
(kg)
Rx
(N)
Ry
(N)
Fe
(N)
: Slamet
: Co4
Waktu gerakan (xj)
(detik)
1,20
0,84
0,77
1,20
1,20
0,93
0,73
1,20
0,87
0,77
0,80
0,87
0,67
0,77
0,85
0,70
0,83
0,73
0,87
0,77
0,84
0,77
1,20
0,83
1,20
0,84
0,70
1,12
1,20
0,97
1,20
0,73
0,63
1,20
0,87
1,20
0,77
0,87
1,13
0,83
0,77
1,20
0,85
Pekerjaan
: Tebang
Elemen gerak : Menjangkau
xj2
1,44
0,71
0,59
1,44
1,44
0,86
0,53
1,44
0,76
0,59
0,64
0,76
0,45
0,59
0,72
0,49
0,69
0,53
0,76
0,59
0,71
0,59
1,44
0,69
1,44
0,71
0,49
1,25
1,44
0,94
1,44
0,53
0,40
1,44
0,76
1,44
0,59
0,76
1,28
0,69
0,59
1,44
0,72
1,00
1,02
0,83
0,75
0,80
0,91
0,97
1,03
0,98
0,90
(xj-xrata)2
0,084
0,005
0,020
0,084
0,084
0,000
0,032
0,084
0,002
0,020
0,012
0,002
0,058
0,020
0,004
0,044
0,006
0,032
0,002
0,020
0,005
0,020
0,084
0,006
0,084
0,005
0,044
0,044
0,084
0,004
0,084
0,032
0,078
0,084
0,002
0,084
0,020
0,002
0,048
0,006
0,020
0,084
0,004
83
Lampiran 7. (lanjutan)
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
jumlah
rataan
1,12
0,67
1,20
0,73
0,67
0,87
1,20
1,20
0,80
0,68
1,20
0,70
1,03
0,87
0,67
1,00
0,67
0,87
0,83
0,67
0,83
0,73
0,93
1,14
0,87
1,14
1,20
1,13
0,75
65,86
1,25
0,45
1,44
0,53
0,45
0,76
1,44
1,44
0,64
0,46
1,44
0,49
1,06
0,76
0,45
1,00
0,45
0,76
0,69
0,45
0,69
0,53
0,86
1,30
0,76
1,30
1,44
1,28
0,56
62,93
0,99
0,82
1,02
0,90
0,80
0,80
0,92
1,06
0,044
0,058
0,084
0,032
0,058
0,002
0,084
0,084
0,012
0,053
0,084
0,044
0,014
0,002
0,058
0,008
0,058
0,002
0,006
0,058
0,006
0,032
0,000
0,053
0,002
0,053
0,084
0,048
0,026
2,690
0,91
x rata
n
stdv waktu siklus
stdv subgrup
BKA
BKB
N
N'
N > N
Seragam
0,91
18
0,40
0,09
1,20
0,63
72
71,40
84
: Slamet
: Co4
Waktu gerakan (xj)
(detik)
1,23
0,87
0,96
1,33
1,47
1,27
1,37
1,47
0,97
0,97
1,07
1,43
0,96
1,00
0,87
0,90
0,97
0,97
1,41
0,87
1,47
0,96
1,07
1,43
1,30
1,37
1,43
1,37
1,45
1,50
1,41
1,23
1,43
1,07
1,37
0,88
1,23
1,33
0,98
1,27
0,87
0,87
1,45
Pekerjaan
: Tebang
Elemen gerak : Menebang
xj2
1,51
0,76
0,92
1,77
2,16
1,61
1,88
2,16
0,94
0,94
1,14
2,04
0,92
1,00
0,76
0,81
0,94
0,94
1,99
0,76
2,16
0,92
1,14
2,04
1,69
1,88
2,04
1,88
2,10
2,25
1,99
1,51
2,04
1,14
1,88
0,77
1,51
1,77
0,96
1,61
0,76
0,76
2,10
1,10
1,40
1,11
0,93
1,06
1,23
1,37
1,40
1,19
1,20
(xj-xrata)2
0,006
0,078
0,036
0,032
0,102
0,014
0,048
0,102
0,032
0,032
0,006
0,078
0,036
0,023
0,078
0,062
0,032
0,032
0,068
0,078
0,102
0,036
0,006
0,078
0,023
0,048
0,078
0,048
0,090
0,123
0,068
0,006
0,078
0,006
0,048
0,073
0,006
0,032
0,029
0,014
0,078
0,078
0,090
85
Lampiran 8. (lanjutan)
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
jumlah
rataan
1,33
0,87
1,13
0,87
0,95
1,23
0,87
1,27
1,43
0,97
1,47
0,86
1,37
1,38
1,37
0,90
0,89
0,87
0,87
1,27
1,37
0,98
0,89
0,85
0,97
78,33
1,77
0,76
1,28
0,76
0,90
1,51
0,76
1,61
2,04
0,94
2,16
0,74
1,88
1,90
1,88
0,81
0,79
0,76
0,76
1,61
1,88
0,96
0,79
0,72
0,94
93,80
1,13
0,032
0,078
0,000
0,078
0,040
0,006
0,078
0,014
0,078
0,032
0,102
0,084
0,048
0,053
0,048
0,062
0,068
0,078
0,078
0,014
0,048
0,029
0,068
0,090
0,032
3,568
0,96
1,20
1,17
1,14
1,10
0,92
1,15
x rata
n
stdv waktu siklus
stdv subgrup
BKA
BKB
N
N'
N > N
Seragam
1,15
17
0,47
0,11
1,50
0,81
68
63,26
86
: Slamet
: Co4
Waktu gerakan (xj)
(detik)
1,43
1,47
1,43
1,53
2,20
1,63
2,43
2,44
1,43
1,43
2,40
1,67
2,17
2,44
1,50
1,57
1,47
1,53
2,43
1,43
1,40
1,43
1,93
2,39
2,44
1,77
2,07
1,80
1,77
1,77
1,40
2,37
2,00
2,27
2,37
1,77
1,83
1,40
2,44
1,43
2,44
2,33
1,78
Pekerjaan
: Tebang
Elemen gerak : Menarik
xj2
2,04
2,16
2,04
2,34
4,84
2,66
5,90
5,95
2,04
2,04
5,76
2,79
4,71
5,95
2,25
2,46
2,16
2,34
5,90
2,04
1,96
2,04
3,72
5,71
5,95
3,13
4,28
3,24
3,13
3,13
1,96
5,62
4,00
5,15
5,62
3,13
3,35
1,96
5,95
2,04
5,95
5,43
3,17
1,47
2,18
1,73
1,92
1,72
1,79
2,02
1,83
2,10
1,78
(xj-xrata)2
0,194
0,160
0,194
0,116
0,109
0,058
0,314
0,325
0,194
0,194
0,281
0,040
0,090
0,325
0,137
0,090
0,160
0,116
0,314
0,194
0,221
0,194
0,004
0,270
0,325
0,010
0,040
0,005
0,010
0,010
0,221
0,250
0,017
0,160
0,250
0,010
0,002
0,221
0,325
0,194
0,325
0,212
0,008
87
Lampiran 9. (lanjutan)
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
jumlah
rataan
1,47
1,43
1,80
1,53
1,77
2,23
2,27
1,60
1,43
1,40
2,20
1,63
2,25
1,67
2,44
1,57
1,47
1,42
1,77
1,57
2,44
2,37
1,84
1,70
2,00
1,43
2,40
2,27
2,47
134,47
2,16
2,04
3,24
2,34
3,13
4,97
5,15
2,56
2,04
1,96
4,84
2,66
5,06
2,79
5,95
2,46
2,16
2,02
3,13
2,46
5,95
5,62
3,39
2,89
4,00
2,04
5,76
5,15
6,10
262,13
2,01
1,63
1,88
1,87
1,79
1,80
1,98
2,14
0,160
0,194
0,005
0,116
0,010
0,130
0,160
0,073
0,194
0,221
0,109
0,058
0,144
0,040
0,325
0,090
0,160
0,203
0,010
0,090
0,325
0,250
0,001
0,029
0,017
0,194
0,281
0,160
0,360
10,988
1,87
x rata
n
stdv waktu siklus
stdv subgrup
BKA
BKB
N
N'
N > N'
Seragam
1,87
18
0,80
0,19
2,44
1,30
72
70,00
88
Lampiran 10. Contoh perhitungan waktu siklus elemen gerak membersihkan trash
Nama
No. Sampel
N
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
: Slamet
: Co4
Waktu gerakan (xj)
(detik)
1,43
1,77
2,23
1,33
1,90
2,23
1,97
1,24
2,28
1,33
2,23
2,00
1,23
1,53
2,23
2,23
1,67
1,53
2,24
1,40
1,47
2,23
1,60
1,70
1,63
1,57
1,47
1,59
1,63
2,21
1,43
2,19
2,24
1,33
2,20
2,23
1,60
2,00
1,60
1,67
2,23
2,07
1,30
Pekerjaan
: Tebang
Elemen gerak : Membersihkan trash
xj2
2,04
3,13
4,97
1,77
3,61
4,97
3,88
1,54
5,20
1,77
4,97
4,00
1,51
2,34
4,97
4,97
2,79
2,34
5,02
1,96
2,16
4,97
2,56
2,89
2,66
2,46
2,16
2,53
2,66
4,88
2,04
4,80
5,02
1,77
4,84
4,97
2,56
4,00
2,56
2,79
4,97
4,28
1,69
1,69
1,84
1,96
1,81
1,71
1,75
1,57
1,87
2,00
1,72
(xj-xrata)2
0,116
0,000
0,212
0,194
0,017
0,212
0,040
0,281
0,260
0,194
0,212
0,053
0,292
0,058
0,212
0,212
0,010
0,058
0,221
0,137
0,090
0,212
0,029
0,005
0,020
0,040
0,090
0,032
0,020
0,194
0,116
0,176
0,221
0,194
0,185
0,212
0,029
0,053
0,029
0,010
0,212
0,090
0,221
89
1,40
1,79
2,21
1,37
1,70
2,03
1,40
1,37
1,51
1,40
2,03
1,57
2,23
2,23
2,23
1,73
1,77
1,37
1,30
1,23
1,97
113,03
1,96
3,20
4,88
1,88
2,89
4,12
1,96
1,88
2,28
1,96
4,12
2,46
4,97
4,97
4,97
2,99
3,13
1,88
1,69
1,51
3,88
207,60
1,75
1,77
1,58
1,81
1,99
1,47
0,137
0,000
0,194
0,160
0,005
0,068
0,137
0,160
0,068
0,137
0,068
0,040
0,212
0,212
0,212
0,002
0,000
0,160
0,221
0,292
0,040
7,984
1,77
x rata
n
stdv waktu siklus
stdv subgrup
BKA
BKB
N
N'
N > N'
Seragam
1,77
18
0,69
0,16
2,25
1,28
64
63,99
90
: Slamet
: Co4
Pekerjaan
: Tebang
Elemen gerak : Mengarahkan
xj2
0,69
0,94
1,88
0,69
1,28
1,14
0,94
1,37
1,88
0,86
1,77
0,92
0,76
1,88
1,74
0,64
0,76
0,76
0,86
1,72
0,69
1,90
1,88
0,94
1,77
0,94
0,69
1,85
1,90
1,96
1,93
1,88
0,74
1,77
1,77
1,88
0,76
1,14
1,88
1,77
1,74
0,86
1,96
1,00
1,09
1,15
1,09
1,00
1,14
1,12
1,39
1,22
1,16
(xj-xrata)2
0,063
0,012
0,084
0,063
0,002
0,000
0,012
0,008
0,084
0,023
0,063
0,014
0,044
0,084
0,058
0,078
0,044
0,044
0,023
0,053
0,063
0,090
0,084
0,012
0,063
0,012
0,063
0,078
0,090
0,102
0,096
0,084
0,048
0,063
0,063
0,084
0,044
0,000
0,084
0,063
0,058
0,023
0,102
91
0,83
0,96
0,90
0,96
0,93
1,33
1,31
0,83
0,93
1,33
0,84
0,97
0,97
1,33
1,40
0,86
0,87
0,97
0,87
0,97
0,87
1,25
0,93
0,87
0,90
0,83
0,96
0,93
0,86
77,79
0,69
0,92
0,81
0,92
0,86
1,77
1,72
0,69
0,86
1,77
0,71
0,94
0,94
1,77
1,96
0,74
0,76
0,94
0,76
0,94
0,76
1,56
0,86
0,76
0,81
0,69
0,92
0,86
0,74
87,50
1,12
0,94
1,10
1,03
1,12
0,92
0,99
0,90
0,063
0,014
0,032
0,014
0,023
0,063
0,053
0,063
0,023
0,063
0,058
0,012
0,012
0,063
0,102
0,048
0,044
0,012
0,044
0,012
0,044
0,029
0,023
0,044
0,032
0,063
0,014
0,023
0,048
3,459
1,08
x rata
n
stdv waktu siklus
stdv subgrup
BKA
BKB
N
N'
N > N'
Seragam
1,08
18
0,45
0,11
1,40
0,76
72
65,86
92
: Slamet
: Co4
Pekerjaan
: Tebang
Elemen gerak : Menganggur
xj2
6,76
8,64
14,90
13,47
8,12
14,29
10,76
6,10
7,95
6,25
12,67
6,92
7,67
13,99
9,00
8,94
9,86
8,82
7,95
8,24
10,24
8,18
8,41
7,34
6,25
14,67
10,43
10,63
17,31
15,21
9,00
17,31
13,69
16,81
16,32
11,16
17,56
5,95
15,44
7,67
12,96
8,76
14,36
3,27
3,10
2,88
3,13
2,95
2,92
3,21
3,81
3,80
3,33
(xj-xrata)2
0,384
0,078
0,410
0,203
0,137
0,314
0,004
0,563
0,160
0,518
0,116
0,348
0,203
0,270
0,048
0,053
0,006
0,063
0,160
0,123
0,000
0,130
0,102
0,260
0,518
0,372
0,000
0,002
0,884
0,462
0,048
0,884
0,230
0,774
0,672
0,014
0,941
0,608
0,504
0,203
0,144
0,068
0,325
93
2,84
3,82
2,85
2,86
3,24
3,14
2,97
3,45
2,97
3,24
2,54
3,85
3,90
3,40
2,67
2,57
3,71
3,50
3,50
2,43
3,14
4,00
3,00
3,40
2,53
3,67
3,70
2,60
2,50
231,82
8,07
14,59
8,12
8,18
10,50
9,86
8,82
11,90
8,82
10,50
6,45
14,82
15,21
11,56
7,13
6,60
13,76
12,25
12,25
5,90
9,86
16,00
9,00
11,56
6,40
13,47
13,69
6,76
6,25
765,27
3,30
3,19
3,13
3,38
3,09
3,14
3,23
3,12
0,144
0,360
0,137
0,130
0,000
0,006
0,063
0,053
0,063
0,000
0,462
0,397
0,462
0,032
0,303
0,423
0,240
0,078
0,078
0,624
0,006
0,608
0,048
0,032
0,476
0,203
0,230
0,384
0,518
18,870
3,22
x rata
n
stdv waktu siklus
stdv subgrup
BKA
BKB
N
N'
N > N'
Seragam
3,22
18
1,05
0,25
3,96
2,47
72
40,45
94
95
Nama
Mina
Nunung
Titi
Samirah
Sumarsih
No.
1.
2.
3.
4.
5.
Ce7
Ce8
Ce4
Ce1
Ce5
Rataan
No.
Sampel
1
2
3
5
24
(tahun)
(tahun)
21
25
26
30
45
Lama
kerja
Umur
1,25
0,93
1
0,78
1,16
1,02
1,29
1,06
1,05
1,01
1,5
1,18
Menjangka Menebang
u
1,56
2,5
2,41
2,63
2,3
1,11
2,64
2,35
2,37
2,17
0,76
1,17
0,87
0,93
0,93
11,25
10,01
2,66
8,95
1,53
2,41
7,16
11,59
3,23
11,11
Waktu
siklus
tebang
(detik)
1,74
Lampiran 13. Tabel waktu siklus( Ws) elemen-elemen gerak pada proses tebang oleh operator wanita
96
Nama
Slamet
Tukidi
Mulyono
Sumarya
Karta
No.
1.
2.
3.
4.
5.
Co4
Co5
Co3
Co7
Co8
Rataan
Lama
kerja
33
36
40
42
44
15
25
24
24
1
(tahun) (tahun)
No. Umur
Sampel
0,91
0,90
1,10
1,05
0,76
0,94
1,15
1,09
1,37
1,06
1,09
1,15
1,87
1,97
2,47
2,22
1,57
2,19
1,77
1,27
2,27
2,05
1,66
1,80
1,08
0,63
0,95
0,93
0,90
0,90
10,00
8,85
13,01
10,60
8,02
10,10
2,99
4,85
3,29
2,04
3,28
Waktu
siklus
tebang
(detik)
3,22
Lampiran 14. Tabel waktu siklus( Ws) elemen-elemen gerak pada proses tebang oleh operator pria
97
98
99
Membungkuk
4.
5.
2.
3.
D. KELELAHAN MATA*
Di atas 50 kg
27.00 50.00 kg
5.
1.
kg
kg
18.00 27.00 kg
9.00 18.00
2.25 9.00
4.
C. GERAKAN KERJA
1. Normal
2. Agak terbatas
3. Sulit
Berbaring
3.
7.
Memanggul beban
6.
Sangat berat
5.
Mencangkul
Menyekop, ringan
2.
Berat
4.
B. SIKAP KERJA
1. Duduk
Ringan
Sedang
3.
kg
Sangat ringan
2.
0.00 2.25
Tanpa beban
Dapat diabaikan
1.
Ekuivalen beban
CONTOH PEKERJAAN
FAKTOR
0.0 1.0
10 15
5 10
0
05
05
4.0 10.0
2.5 4.0
2.5 4.0
1.0 2.5
Pencahayaan baik
30.0 50.0
19.0 30.0
12.0 19.0
7.5 12.0
6.0 7.5
0.0 6.0
Pria
buruk
16.0 30.0
7.5 16.0
6.0 7.5
0.0 6.0
Wanita
KELONGGARAN (%)
100
0
0-5
5 10
5 15
05
05
4. Sangat bising
5. Jika faktor-faktor yang berpengaruh dapat menurunkan kualitas
01
13
12 5
80
08
8 100
Di atas 100
Di atas 12
8
Berlebihan
10 0
50
05
5 40
Di atas 40
4
Kelemahan
normal
Diatas 10
KELONGGARAN (%)
4. Buruk
G. KEADAAN LINGKUNGAN YANG BAIK
1. Bersih, sehat, cerah dengan kebisingan rendah
F. KEADAAN ATMOSFER***
1. Baik
2. Cukup
3. Kurang baik
0 13
13 22
22 28
28 38
Di atas 38
2.
3.
4.
5.
6.
Rendah
Sedang
Normal
Tinggi
Sangat tinggi
Di bawah 0
Temperatur (o C)
CONTOH PEKERJAAN
FAKTOR
101
Catatan pelengkap :
Lampiran 17. Tabel perhitungan waktu baku dengan aturan Westinghouse (Pria)
Penyesuaian
Faktor
Nilai
Ketrampilan
0,03
Usaha
0,02
Kondisi kerja
-0,03
Konsistensi
0,01
jumlah
0,03
p
1,03
10,3
8,85
Ketrampilan
Usaha
Kondisi kerja
Konsistensi
jumlah
p
0,08
0,08
-0,03
0,01
0,14
1,14
10,09
13,01
Ketrampilan
Usaha
Kondisi kerja
Konsistensi
jumlah
p
-0,1
-0,08
-0,03
-0,04
-0,25
0,75
9,76
10,6
Ketrampilan
Usaha
Kondisi kerja
Konsistensi
jumlah
p
0
0
-0,03
0
-0,03
0,97
10,28
8,02
Ketrampilan
Usaha
Kondisi kerja
Konsistensi
jumlah
p
0,11
0,08
-0,03
0,03
0,19
1,19
9,54
No.
Nama
Ws
1.
Slamet
10
2.
3.
4.
5.
Tukidi
Mulyono
Sumarya
Karta
Wn
Kelonggaran
Faktor
Nilai
Tenaga
20
Sikap
4
Gerakan
0
Mata
0
Suhu
8
5
Atmosfer
Lingkungan
1
Pribadi
2
Tak terhindarkan
5
jumlah/100
0,45
i
4,64
Tenaga
20
Sikap
4
Gerakan
0
Mata
0
Suhu
8
5
Atmosfer
Lingkungan
1
Pribadi
2
Tak terhindarkan
5
jumlah/100
0,45
i
4,54
Tenaga
20
Sikap
4
Gerakan
0
Mata
0
Suhu
8
Atmosfer
5
Lingkungan
1
Pribadi
2
Tak terhindarkan
5
jumlah/100
0,45
i
4,39
Tenaga
20
Sikap
4
Gerakan
0
Mata
0
Suhu
8
Atmosfer
5
Lingkungan
1
Pribadi
2
Tak terhindarkan
5
jumlah/100
0,45
i
4,63
Tenaga
20
Sikap
4
Gerakan
0
Mata
0
Suhu
8
5
Atmosfer
Lingkungan
1
Pribadi
2
Tak terhindarkan
5
jumlah/100
0,45
i
4,29
jumlah
n
rata-rata
Wb
14,94
14,63
14,15
14,91
13,84
72,47
5
14,49
102
11,11
Penyesuaian
Faktor
Nilai
Ketrampilan
-0,05
Usaha
-0,04
Kondisi kerja
-0,03
Konsistensi
-0,02
jumlah
-0,14
p
0,86
9,55
7,16
Ketrampilan
Usaha
Kondisi kerja
Konsistensi
jumlah
p
0,11
0,1
-0,03
0,03
0,21
1,21
8,66
11,59
Ketrampilan
Usaha
Kondisi kerja
Konsistensi
jumlah
p
-0,05
-0,04
-0,03
-0,02
-0,14
0,86
9,97
8,95
Ketrampilan
Usaha
Kondisi kerja
Konsistensi
jumlah
p
0,03
0,02
-0,03
0,01
0,03
1,03
9,22
11,25
Ketrampilan
Usaha
Kondisi kerja
Konsistensi
jumlah
p
-0,05
-0,04
-0,03
-0,02
-0,14
0,86
9,68
No.
Nama
Ws
1.
Mina
2.
3.
4.
5.
Nunung
Titi
Samirah
Sumarsih
Wn
Kelonggaran
Faktor
Nilai
Tenaga
30
Sikap
4
Gerakan
0
Mata
0
Suhu
8
5
Atmosfer
Lingkungan
1
Pribadi
5
Tak terhindarkan
5
jumlah/100
0,58
i
5,54
Tenaga
30
Sikap
4
Gerakan
0
Mata
0
Suhu
8
5
Atmosfer
Lingkungan
1
Pribadi
5
Tak terhindarkan
5
jumlah/100
0,58
i
5,02
Tenaga
30
Sikap
4
Gerakan
0
Mata
0
Suhu
8
Atmosfer
5
Lingkungan
1
Pribadi
5
Tak terhindarkan
5
jumlah/100
0,58
i
5,78
Tenaga
30
Sikap
4
Gerakan
0
Mata
0
Suhu
8
Atmosfer
5
Lingkungan
1
Pribadi
5
Tak terhindarkan
5
jumlah/100
0,58
i
5,35
Tenaga
30
Sikap
4
Gerakan
0
Mata
0
Suhu
8
Atmosfer
5
Lingkungan
1
Pribadi
5
Tak terhindarkan
5
jumlah/100
0,58
i
5,61
jumlah
n
rata-rata
Wb
15,1
13,69
15,75
14,57
15,29
74,4
5
14,88
103
104
Titi
Samirah
( o)
110
117
90
151
107
87
80
131
95
85
65
78
105
134
126
141
101
143
129
134
108
87
90
129
( o)
45
67
86
111
53
61
82
97
62
118
72
74
68
39
51
90
77
46
100
97
96
54
106
73
( o)
102
107
102
99
85
98
99
87
111
102
87
87
116
100
95
123
120
81
92
111
120
93
88
135
( o)
78
73
78
81
95
82
81
93
69
78
93
93
64
80
85
57
60
99
88
69
60
87
92
45
82,25
80
62
81,5
73,25
77,25
(o)
rata
103,5
126,75
126,5
80,75
101,25
117
rata
(o)
71
79
71,5
83,25
87,75
77,5
(o)
rata
30
30
30
30
30
30
(o)
18,1485
18,1485
18,1485
26,9775
26,9775
26,9775
(N)
(N)
Wl
1,4
1,4
1,4
1,46
1,46
1,46
(m)
(m)
19
11
18,5
6,75
2,25
12,5
(o)
78,75
89
9,5
1,75
14,5
0,25
(o)
11,25
9,5
1,75
14,5
0,25
(o)
24,75
37,75
46
-7,5
25,75
27,25
(o)
-17,703
-1,584
-14,977
-4,119
-33,773
-0,589
(N)
Fm
-16,763
-1,385
-9,526
-2,168
-23,672
-0,296
(N)
Rx
Lampiran19.Tabel perhitungan beban biomekanik pada bahu kiri ketika gerakan memegang untuk menebang (wanita)
12,458
17,381
29,705
30,48
51,066
27,486
(N)
Ry
105
Nunung
Mina
97
93
86
58
110
77
117
83
102
98
98
82
75
124
108
89
105
95
99
121
130
94
100
91
109
87
96
99
85
85
93
70
93
109
70
102
74
92
103
127
53
112
54
111
122
43
70
80
40
120
80
56
88
96
66
71
122
55
65
97
138
55
107
130
38
21
121
58
77
93
119
64
97
78
94
82
82
98
91
75
85
81
59
50
86
80
89
71
93
84
81
95
71
87
77
90,25
94,75
81
51,25
54,5
53,75
84
101
88,75
94,5
116
115,75
87,75
86,5
68,75
81,5
88,25
80,75
30
30
30
30
30
30
22,2687
22,2687
22,2687
18,3447
18,3447
18,3447
1,49
1,49
1,49
1,37
1,37
1,37
2,25
3,5
21,25
8,5
1,75
9,25
87,5
81,75
77,75
30,25
33,75
27
2,5
8,25
12,25
30,25
33,75
27
19,25
11
34,75
59,75
52,75
-4,857
-15,977
-23,625
-46,208
-50,959
-41,642
-4,308
-14,84
-22,5
-40,118
-45,704
-34,924
20,026
16,348
15,066
41,274
40,883
41,024
106
Nama
130
168
114
141
91
156
120
95
94
74
121
124
94
87
116
90
112
124
97
84
114
128
102
151
109
79
117
102
98
91
173
109
105
149
116
100
99
93
119
100
101
93
97
99
100
127
98
121
95
136
87
61
109
61
70
96
147
92
131
105
95
140
84
106
104
110
( o)
111
72
116
66
114
( o)
160
( o)
64
80
81
87
61
80
79
87
66
75
83
81
80
53
82
59
85
44
93
119
71
49
75
69
( o)
96
100
93
85
88
88
(o)
rata
125,5
131,75
128,75
128
124,25
130
(o)
rata
78
76,75
76,25
68,5
85,25
66
(o)
rata
30
30
30
30
30
30
(o)
28,94
28,94
28,94
27,959
27,959
27,959
(N)
(N)
Wl
1,59
1,59
1,59
1,61
1,61
1,61
(m)
(m)
12
13,25
13,75
21,5
4,75
24
(o)
72
66,75
73,25
73,5
87,25
68
(o)
18
23,25
16,75
16,5
2,75
22
(o)
107,5
108,5
112
111,5
121,5
62
(o)
-44,714
-57,118
-41,701
-39,703
-6,707
-52,367
(N)
Fm
Lampiran 20.Tabel perhitungan beban biomekanik pada bahu kiri ketika gerakan memegang untuk menebang (pria)
-43,737
-56,723
-40,591
-38,606
-5,963
-51,858
(N)
Rx
19,643
22,226
19,382
18,69
24,888
20,67
(N)
Ry
107
139
119
126
165
145
124
124
163
127
101
153
154
153
151
124
140
156
168
130
112
177
156
141
114
87
90
90
138
74
83
91
120
53
82
78
95
74
90
87
84
76
87
84
96
89
94
95
82
102
115
99
55
83
93
103
109
84
104
102
71
93
99
117
99
84
119
127
92
87
105
138
95
78
65
81
125
97
87
77
71
96
76
78
109
87
81
63
81
96
61
53
88
93
75
42
85
90
85,75
83,75
77
92
101,25
147
141,5
142
133,75
139
137,25
87,25
83
89,75
78
74,5
73,75
30
30
30
30
30
30
22,563
22,563
22,563
28,449
28,449
28,449
1,6
1,6
1,6
1,62
1,62
1,62
2,75
0,25
12
15,5
16,25
87,25
87,25
72,5
62,5
2,75
2,75
17,5
27,5
144,25
138,75
58
44,75
121,5
109,75
-5,413
-5,413
-11,792
-2,483
-42,774
-65,681
-4,812
-4,812
-6,931
-1,279
-41,76
-65,619
20,085
20,085
32,103
30,577
19,191
25,584
108
Nama
( o)
99
100
82
122
162
142
133
145
131
129
108
121
130
115
122
126
124
111
168
128
138
107
148
73
( o)
60
65
55
85
68
85
69
105
35
20
30
56
53
50
83
60
60
44
94
68
34
38
79
48
135
88
93
120
111
92
81
120
123
95
100
116
87
87
102
111
87
99
98
85
99
102
107
102
( o)
45
92
87
60
69
88
99
60
57
85
80
64
93
93
78
69
93
81
82
95
81
78
73
78
( o)
49,75
66,5
61,5
35,25
81,75
66,25
(o)
rata
116,5
132,75
123,25
122,25
145,5
100,75
(o)
rata
71
79
71,5
83,25
87,75
77,5
(o)
rata
30
30
30
30
30
30
(o)
18,1485
18,1485
18,1485
26,9775
26,9775
26,9775
(N)
3,92
3,92
3,92
3,92
3,92
3,92
(N)
Wl
1,4
1,4
1,4
1,46
1,46
1,46
(m)
0,49
0,49
0,49
0,52
0,52
0,52
(m)
19
11
18,5
6,75
2,25
12,5
(o)
21,25
12,5
10
48
11,25
(o)
Lampiran 21.Tabel perhitungan beban biomekanik pada bahu kanan ketika gerakan menebang (Wanita)
21,25
12,5
10
80,25
11,25
(o)
47,75
55,25
43,25
61,5
22
(o)
-11,369
-0,051
9,23
-108,54
3,131
4,783
(N)
Fm
-8,866
-0,035
5,933
-106,168
1,84
3,154
(N)
Rx
29,188
22,11
15,002
53,468
28,368
27,305
(N)
Ry
109
1
89
105
107
97
150
134
119
139
101
78
108
67
96
79
159
143
144
84
133
119
153
82
69
103
34
26
24
56
56
56
55
81
59
46
43
58
50
41
44
41
76
75
64
84
82
85
92
41
83
102
86
98
98
82
89
105
95
99
121
130
94
100
91
109
87
96
99
85
109
93
103
88
97
78
94
82
82
98
91
75
85
81
59
50
86
80
89
71
93
84
81
95
71
87
77
44
51,5
62
35
79,5
70,75
122,25
131,25
87,25
123,25
114,75
85,25
87,75
86,5
68,75
81,5
88,25
80,75
30
30
30
30
30
30
22,2687
22,2687
22,2687
18,3447
18,3447
18,3447
4,71
4,71
4,71
3,92
3,92
3,92
1,49
1,49
1,49
1,37
1,37
1,37
0,48
0,48
0,48
0,44
0,44
0,44
2,25
3,5
21,25
8,5
1,75
9,25
43,75
35
6,75
46,5
8,75
10
76
76,25
6,75
79,75
8,75
10
33,5
5,25
-82,993
-67,265
26,561
-74,471
13,469
15,919
-79,678
-60,963
15,892
-72,414
8,43
10,232
50,201
55,405
5,695
39,654
11,765
10,074
110
Nama
( o)
92
91
92
112
121
114
102
120
160
129
120
143
98
92
106
123
133
143
140
129
151
156
161
153
( o)
85
60
38
54
48
78
39
58
43
51
39
44
42
44
74
72
43
66
68
72
34
56
60
50
116
100
99
93
119
100
101
93
114
105
97
99
100
127
98
121
95
136
87
103
109
131
105
111
( o)
64
80
81
87
61
80
79
87
66
75
83
81
80
53
82
59
85
44
93
77
71
49
75
69
( o)
50
62,25
58
44,25
55,75
59,25
(o)
rata
155,25
136,25
104,75
138
114,25
96,75
(o)
rata
78
76,75
76,25
68,5
74,75
66
(o)
rata
30
30
30
30
30
30
(o)
28,9395
28,9395
28,9395
27,9585
27,9585
27,9585
(N)
4,91
4,91
4,91
4,91
4,91
4,91
(N)
Wl
1,59
1,59
1,59
1,61
1,61
1,61
(m)
0,48
0,48
0,48
0,48
0,48
0,48
(m)
12
13,25
13,75
21,5
15,25
24
(o)
28
14,5
18,25
24,25
19
6,75
(o)
Lampiran 22.Tabel perhitungan beban biomekanik pada bahu kanan ketika gerakan menebang (Pria)
28
14,5
18,25
24,25
19
6,75
(o)
93,25
60,75
33
72,25
43,25
13,5
(o)
-70,408
-16,668
-14,624
-45,302
-18,57
22,465
(N)
Fm
-59,709
-11,683
-10,911
-36,766
-14,015
13,442
(N)
Rx
71,155
45,733
43,583
59,331
45,047
14,863
(N)
Ry
111
99
150
102
91
141
156
111
116
156
116
130
137
97
85
140
116
121
173
125
118
146
138
150
136
80
56
57
92
79
49
56
88
63
41
70
76
80
71
94
88
80
83
76
100
80
44
59
68
102
115
99
55
83
93
103
109
84
104
102
71
93
99
117
99
84
119
127
92
87
105
138
85
78
65
81
125
97
87
77
71
96
76
78
109
87
81
63
81
96
61
53
88
93
75
42
62,75
84,75
83,25
62,5
68
71,25
142,5
134,25
109,5
134,75
131
110,5
87,25
83
89,75
78
74,5
73,75
30
30
30
30
30
30
22,563
22,563
22,563
28,449
28,449
28,449
4,91
4,91
4,91
4,91
4,91
4,91
1,6
1,6
1,6
1,62
1,62
1,62
0,48
0,48
0,48
0,52
0,52
0,52
2,75
0,25
12
15,5
16,25
24,5
88,25
6,5
15,5
6,5
2,5
24,5
1,75
6,5
15,5
6,5
2,5
77
132,5
26
60,25
47,5
23
-37,644
24,801
23,561
-17,692
12,495
33,58
-30,646
21,847
14,015
-12,619
7,432
18,043
49,328
39,207
8,528
45,754
23,31
5,033
112
Nama
( o)
36
94
24
31
61
59
90
73
52
54
43
27
90
62
70
30
57
104
80
66
99
86
90
90
( o)
136
122
83
134
122
83
112
96
101
113
126
127
125
120
101
107
88
76
103
122
97
90
80
90
91,25
76,75
63
44
70,75
46,25
rataan
(o)
89,25
97,25
113,25
116,75
103,25
118,75
rataan
(o)
30
30
30
30
30
30
(o)
26,9775
26,9775
18,1485
18,1485
18,3447
18,3447
W
(N)
4,91
4,91
4,91
4,91
4,91
4,91
Wl
(N)
1,46
1,46
1,4
1,4
1,37
1,37
H
(m)
P
(m)
1,25
13,25
27
46
19,25
43,75
(o)
0,5
69,5
39,75
17,25
57,5
17,5
(o)
Lampiran 23.Tabel perhitungan beban biomekanik pada bahu kiri ketika gerakan membersihkan (Wanita)
159,59
163,76
121,56
103,49
122,93
107,36
Fm
(N)
139,92
119,28
66,21
25,04
80,24
30,04
Rx
(N)
-44,88
-80,32
-78,9
-77,37
-69,87
-79,82
Ry
(N)
113
130
99
147
146
155
105
162
117
51,75
52,5
134,75
130,5
30
30
22,2687
22,2687
4,91
4,91
1,49
1,49
38,25
37,5
12
131,04
131,78
48,56
50,43
-94,54
-94,58
114
Nama
( o)
37
34
24
37
67
69
52
82
33
72
56
92
83
104
104
127
90
93
80
56
89
87
91
53
( o)
92
163
68
57
115
159
96
105
69
81
88
99
65
55
104
105
90
87
58
67
126
71
62
106
80
79,75
104,5
63,25
91,25
75,5
30
30
30
30
84,25
82,25
30
30
(o)
118,75
95
33
67,5
rataan
(o)
rataan
(o)
28,449
28,449
28,9395
28,9395
27,9585
27,9585
W
(N)
4,91
4,91
4,91
4,91
4,91
4,91
Wl
(N)
1,62
1,62
1,59
1,59
1,61
1,61
H
(m)
P
(m)
10
10,25
14,5
26,75
22,5
57
(o)
Lampiran 24.Tabel perhitungan beban biomekanik pada bahu kiri ketika gerakan membersihkan (Pria)
78,75
94,25
-112,25
69
38,75
28
(o)
169,02
162,29
140,2
159,9
170,94
111,15
Fm
(N)
129,48
123,87
100
87,67
104,06
5,82
Rx
(N)
-75,29
-71,51
-64,42
-99,88
-102,75
-78,13
Ry
(N)
115
70
59
86
76
87
84
119
73
92,25
54
90,75
72,75
30
30
22,563
22,563
4,91
4,91
1,6
1,6
2,25
36
-91,5
71,25
134,18
118,99
113,48
48,4
-44,13
-81,24
116
Nama
113
111
108
81
170
177
138
130
98
99
72
70
128
111
129
123
102
101
133
100
160
149
159
159
25
41
27
38
26
52
44
35
54
70
61
44
52
84
55
64
35
30
30
40
70
22
20
31
35,75
33,75
63,75
57,25
39,25
32,75
()
rataan
()
()
156,75
109
122,75
84,75
153,75
103,25
()
rataan
30
30
30
30
30
30
()
26,9775
26,9775
18,1485
18,1485
18,3447
18,3447
W
(N)
3,92
3,92
3,92
3,92
3,92
3,92
Wl
(N)
1,46
1,46
1,4
1,4
1,37
1,37
H
(m)
0,52
0,52
0,49
0,49
0,44
0,44
P
(m)
54,25
56,25
26,25
32,75
50,75
57,25
()
31
14,75
31
62,5
24,5
19,5
()
Lampiran 25.Tabel perhitungan beban biomekanik pada bahu kanan ketika gerakan membersihkan (Wanita)
122,06
121,71
130,51
109,81
102,64
93,58
Fm
(N)
12,23
7,96
72,51
50,28
16,5
4,49
Rx
(N)
-90,55
-90,55
-86,45
-75,55
-79,03
-71,2
Ry
(N)
117
47
48
25
31
41
51
27
32
65
54
66
66
120
154
173
169
37,75
37,75
154
62,75
30
30
22,2687
22,2687
4,71
4,71
1,49
1,49
0,48
0,48
52,25
52,25
26,25
65
120,7
100,54
16,28
13,56
-92,62
-72,65
118
Nama
102
135
147
163
158
151
143
123
116
165
144
156
150
23
24
37
55
29
28
39
45
21
37
38
47
162
25
55
156
42
154
145
51
36
162
51
80
88
36
127
84
27
18
98
49
42
132
55
35,75
35,25
34,75
37,75
47,25
62
()
rataan
()
()
153,75
133,25
150,75
115,75
141,25
92,5
()
rataan
30
30
30
30
30
30
()
28,449
28,449
28,9395
28,9395
27,9585
27,9585
W
(N)
4,91
4,91
4,91
4,91
4,91
4,91
Wl
(N)
1,62
1,62
1,59
1,59
1,61
1,61
H
(m)
0,52
0,52
0,48
0,48
0,48
0,48
P
(m)
54,25
54,75
55,25
52,25
42,75
28
()
28
26
12
59,5
()
Lampiran 26.Tabel perhitungan beban biomekanik pada bahu kanan ketika gerakan membersihkan (Pria)
136,47
140,03
135,14
145,69
163,36
166,81
Fm
(N)
13,67
12,81
11,19
19,65
48,44
88,4
Rx
(N)
-102,43
-106,08
-100,83
-110,52
-123,15
-108,6
Ry
(N)
119
62
60
49
77
46
61
60
22
47,25
62
141,25
92,5
30
30
22,563
22,563
4,91
4,91
1,6
1,6
0,48
0,48
42,75
28
59,5
143,67
143,05
42,6
75,8
-109,74
-93,84
120
Nama
Insiharno
Jamsah
Mulyono
Slamet
Tukidi
Karta
Sumarya
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Co1
Co2
Co3
Co4
Co5
Co8
Co7
No. Sampel
No.
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Jumlah tebu
yang ditebang (batang)
105
66
60
53
109
109
129
118
Jumlah tebu
yang ditebang (batang)
99
96
66
126
128
92
160
Waktu Produktivitas
(menit) (batang/menit)
17,11
5,79
15,92
6,03
11,7
5,64
13,41
9,4
12,9
9,92
8,23
11,18
15,05
10,63
8,37
Waktu Produktivitas
(menit) (batang/menit)
14,25
7,37
11,31
5,84
10,24
5,86
8,54
6,21
17,52
6,22
13,89
7,85
18,8
6,86
9,93
11,88
7,26
Lampiran 27.Perhitungan produktivitas tenaga tebang wanita dan pria berdasarkan pengamatan dari rekaman proses tebang.
JENIS KELUHAN
A
1
0.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
TINGKAT KELUHAN
B
C
D
2 1 2 1 2
1 2
2
1
3
3
2
3
3
8
1
1
2
2
4
3
12
28
121
JENIS KELUHAN
A
1
0.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
TINGKAT KELUHAN
B
C
D
2 1 2 1 2
1 2
3
2
1
1
4
7
7
6
8
5
5
6
2
2
1
53
122
Lampiran 30. Peta tangan kiri dan tangan kanan untuk 1 batang tebu tiap siklus
(wanita)
PEKERJAAN
: TEBANG TEBU
DEPARTEMEN
NOMOR PETA
SEKARANG / USULAN
DIPETAKAN OLEH
Waktu
(detik)
1,02
RE
G
1,02
1,18
1,18
Menebang
Mengarahkan
2,30
2,30
Menganggur (memegang
golok tebang)
2,17
2,17
Membersihkan trash
0,93
M
RL
3,34
Menganggur (memegang
golok tebang)
Menganggur
Total
2,41
Simbol
Waktu
(detik)
10,01
Tangan kanan
Menganggur (memegang
golok tebang)
10,01
RINGKASAN
WAKTU TIAP SIKLUS
: 10,01 detik
: 1 batang
: 10,01 detik
123
Lampiran 31. Peta tangan kiri dan tangan kanan untuk 2 batang tebu tiap siklus
(wanita)
PEKERJAAN
: TEBANG TEBU
DEPARTEMEN
NOMOR PETA
SEKARANG / USULAN
DIPETAKAN OLEH
Waktu
(detik)
1,17
RE
G
1,17
Menganggur (memegang
golok tebang)
1,65
1,65
Menebang
Mengarahkan
2,92
2,92
Menganggur (memegang
golok tebang)
3,22
3,22
Membersihkan trash
1,06
M
RL
5, 34
Menganggur (memegang
golok tebang)
Menganggur
Total
4,28
Simbol
Waktu
(detik)
14,30
Tangan kanan
14,30
RINGKASAN
WAKTU TIAP SIKLUS
: 14,30 detik
: 2 batang
: 14,30 detik
124
PEKERJAAN
: TEBANG TEBU
DEPARTEMEN
NOMOR PETA
SEKARANG / USULAN
DIPETAKAN OLEH
Waktu
(detik)
Simbol
Menganggur
1,65
1,17
Mengarahkan sekaligus
memegang tebu untuk
dibersihkan
3,22
1,06
M
RL
Menganggur
4,28
Total
D
RE
G
P
H
11,38
Waktu
(detik)
Tangan kanan
1,65
Menebang
1,17
3,22
Membersihkan trash
5,34
Menganggur (memegang
golok tebang)
11,38
RINGKASAN
WAKTU TIAP SIKLUS
: 11,38 detik
: 2 batang
: 11,38 detik
125
Lampiran 33. Peta tangan kiri dan tangan kanan untuk 1 batang tebu tiap siklus
(pria)
PEKERJAAN
: TEBANG TEBU
DEPARTEMEN
NOMOR PETA
SEKARANG / USULAN
DIPETAKAN OLEH
Waktu
(detik)
0,94
RE
G
0,94
Menganggur (memegang
golok tebang)
1,15
1,15
Menebang
Mengarahkan
2,02
2,02
Menganggur (memegang
golok tebang)
1,80
1,80
Membersihkan trash
0,90
M
RL
4,18
Menganggur (memegang
golok tebang)
Menganggur
Total
3,28
Simbol
Waktu
(detik)
10,10
Tangan kanan
10,10
RINGKASAN
WAKTU TIAP SIKLUS
: 10,10 detik
: 1 batang
: 10,10 detik
126
Lampiran 34. Peta tangan kiri dan tangan kanan untuk 2 batang tebu tiap siklus
(pria)
PEKERJAAN
: TEBANG TEBU
DEPARTEMEN
NOMOR PETA
SEKARANG / USULAN
DIPETAKAN OLEH
Waktu
(detik)
1,03
RE
G
1,03
Menganggur (memegang
golok tebang)
1,56
1,56
Menebang
Mengarahkan
3,05
3,05
Menganggur (memegang
golok tebang)
2,55
2,55
Membersihkan trash
1,03
M
RL
4,95
Menganggur (memegang
golok tebang)
Menganggur
Total
3,92
Simbol
Waktu
(detik)
13,13
Tangan kanan
13,13
RINGKASAN
WAKTU TIAP SIKLUS
: 13,13 detik
: 2 batang
: 13,13 detik
127
PEKERJAAN
: TEBANG TEBU
DEPARTEMEN
NOMOR PETA
SEKARANG / USULAN
DIPETAKAN OLEH
Waktu
(detik)
Simbol
Menganggur
1,56
1,03
Mengarahkan sekaligus
memegang tebu untuk
dibersihkan
2,55
1,03
M
RL
Menganggur
3,92
Total
D
RE
G
P
H
10,08
Waktu
(detik)
Tangan kanan
1,56
Menebang
1,03
2,55
Membersihkan trash
4,95
Menganggur (memegang
golok tebang)
10,08
RINGKASAN
WAKTU TIAP SIKLUS
: 10,08 detik
: 2 batang
: 10,08 detik
128
Keterangan :
= badan
= lengan atas
= lengan bawah
= 90
i = 180
n = 90 ( + i )
= 90 ( + (180 ))
MA = 0
Fm (sin( + ))AB cos + Fm (cos( + ))AB sin 0.05W * AC cos WL (((CD + 12 p )cos n) + ( AC cos )) = 0
Fm ((sin( + )AB cos ) (cos( + )sin )) 0.05W * AC cos WL (((CD + 12 p )cos n) + ( AC cos )) = 0
Fm =
Fy = 0
R y + Fm sin ( + ) 0 . 05 W WL =
R y = 0 . 05 W + WL Fm sin ( + )
Fx = 0
R x Fm cos ( + ) = 0
R x = Fm cos ( + )
129
Postur 2:
= badan
= lengan atas
= lengan bawah
= 90
n = 180 ( + )
MA = 0
Fm (sin( + ))AB cos + Fm (cos( + ))AB sin 0.05W * AC cos WL (((CD + 12 p )cos n) + ( AC cos )) = 0
Fm ((sin( + )AB cos ) (cos( + )sin )) 0.05W * AC cos WL (((CD + 12 p )cos n) + ( AC cos )) = 0
Fm =
Fy = 0
R y + F m sin ( + ) 0 . 05W WL = 0
R y = 0 . 05W + WL F m sin ( + )
Fx = 0
R x Fm cos ( + ) = 0
R x = Fm cos ( + )
130
= 90
O =
Keterangan :
Fmy = Fm sin O
Fmx = Fm cos O
= badan
= lengan atas
= lengan bawah
p = 90
i= p
= (900 )
M
=0
Fy = 0
R y + Fmy 0.05W WL = 0
R y = 0.05W + WL Fm sin O
Fx = 0
R x Fmx = 0
R x = Fm cos O
131
Fy = 0
R y Fmy + w + w L = 0
R y = W + W L Fm cos( + )
Fx = 0
R x + Fmx = 0
R x = Fm sin( + )
Keterangan :
Keterangan :
= 90 ( + ) = (90 )
= 90 (( 90 ) + )
= badan
= lengan atas
= lengan bawah
=
o = h h = ( 90 i )
o = ( 90 i )
o = 90 + i
MA = 0
Fmy . AB sin Fmx . AB cos 0 ,05 .W .CF + W L .GJ = 0
Fmy . AB sin Fmx . AB cos 0 ,05 .W .( AC sin i ) + W L .EJ cos o = 0
Fm .(cos( + ). AB sin ) Fm (sin( + ). AB cos ) 0 ,05 .W .( AC sin i ) + W L .EJ cos( 90 + i ) = 0
Fm =
0 , 05 .W .( AC sin i ) W L . EJ cos( 90 + i )
(cos( + ). AB sin ) (sin( + ). AB cos )
Fm =
132
= (90 )
i = ( + )
i = ( + 90 )
i = + 90
= 90 ( + p )
Fy = 0
Keterangan :
R y Fmy + w + wL = 0
= badan
= lengan atas
= lengan bawah
R y = W + WL Fm cos( + )
Fx = 0
Rx + Fmx = 0
Rx = Fm sin( + )
MA = 0
Fmy . AB sin Fmx . AB cos 0,05.W . AC cos WL .( AC cos CJ cos i ) = 0
Fm .(cos( + ). AB sin ) Fm (sin( + ). AB cos ) 0,05.W . AC cos WL .( AC cos CJ cos i ) = 0
Fm =
Fm =
Fm =
133
i =
O = 90 (i + )
Fmy
Rx
=i
p = +O
Fm
Fmy
ED = CD CE
CF = AC cos p
CF
CE =
cos O
AC cos p
=
cos O
AC cos p
ED = CD
cos O
Ry
Keterangan :
= badan
= lengan atas
= lengan bawah
M = 0
Fmx AB cos + Fmy AB sin 0.05W * AC sin i + WL * ED cos O = 0
Fy = 0
R y Fm + 0.05W + WL = 0
R y = 0.05W + WL Fm cos( + )
Fx = 0
R x + Fmx = 0
R x = Fm sin ( + )
134
Postur 7:
Fmy
= 90 i
Fm
o= i
i =
Fmx
Keterangan :
= badan
= lengan atas
= lengan bawah
WL
MA = 0
Fmy AB cos + Fmx AB sin + 0.05W * AC cos + Wl (Cj cos o + AC cos ) = 0
Fm ( sin ( + )AB cos ) + Fm (cos( + )AB sin ) + 0.05W * AC cos + Wl (Cj cos o + AC cos ) = 0
Fm =
Fy = 0
R y + Fmy 0.05W Wl = 0
R y = 0.05W + Wl Fm sin ( + )
Fx = 0
R x F mx = 0
R x = Fm cos( + )
135
Postur 8:
Keterangan :
= 90
i = 90 ( )
o = ( )
EC = CD sin i
CF =
EC
cos
AF = AC CF
Fy = 0
R y Fmy + W + WL = 0
R y = W + WL Fm sin( )
Keterangan :
Fx = 0
Rx + Fmx = 0
= badan
= lengan atas
= lengan bawah
Rx = Fm cos( + )
MA = 0
Fmy . AB cos Fmx . AB sin + 0,05.W . AC cos + WL . AF cos = 0
Fm .(sin( ). AB cos ) + Fm (cos( ). AB sin ) + 0,05.W . AC cos + WL . AF cos = 0
Fm =
136
137
138
139
10
11
12
140
22
18
17
21
14
13
23
19
15
24
20
16
141
25
27
30
26
29
28
142
143
1.Gerakanmenjangkau
Ho=waktukerjatidakberbedaantarapriadanwanita
=0,05
n=5
derajatbebas
v=4
wilayahkritik
t>2.132 t<2.132
pria
1,25
0,93
1
0,78
1,16
d2
0,91
0,9
1,1
1,05
0,76
0,34
0,1156
0,03
0,0009
0,1
0,01
0,27
0,0729
0,16
0,3594
0,4
0,4
0,08
d=
wanita
sd2=
0,08185
sd=
0,286094
t=
0,625267
kesimpulan:waktukerjaantarapriadanwanitatidakberbedanyata
2.GerakanMenebang
Ho=waktukerjatidakberbedaantarapriadanwanita
=0,05
n=5
derajatbebas
v=4
wilayahkritik
t>2.132 t<2.132
pria
1,29
1,06
1,05
1,01
1,5
wanita
0,14
0,0196
0,03
0,0009
0,32
0,1024
0,05
0,0025
0,41
0,15
0,03
0,1681
0,2935
0,07225
1,15
1,09
1,37
1,06
1,09
d=
sd2=
d2
sd=
0,268794
144
t=
0,249567
kesimpulan:waktukerjaantarapriadanwanitatidakberbedanyata
3.GerakanMenarik
Ho=waktukerjatidakberbedaantarapriadanwanita
=0,05
n=5
derajatbebas
v=4
wilayahkritik
t>2.132 t<2.132
pria
2,39
1,56
2,5
2,41
2,63
d2
1,87
1,97
2,47
2,22
1,57
0,52
0,2704
0,41
0,1681
0,03
0,0009
0,19
0,0361
1,1236
1,5991
1,06
1,39
0,278
d=
wanita
sd2=
0,30317
sd=
0,550609
t=
1,128981
kesimpulan:waktukerjaantarapriadanwanitatidakberbedanyata
4.GerakanMembersihkan
Ho=waktukerjatidakberbedaantarapriadanwanita
=0,05
n=5
derajatbebas
v=4
wilayahkritik
t>2.132 t<2.132
pria
wanita
2,38
1,77
0,61
Lampiran 42. (lanjutan)
1,11
1,27
0,16
Lampiran 42. (lanjutan)
d2
0,3721
0,0256
145
2,64
2,35
2,37
2,27
2,05
1,66
0,1369
0,3
0,09
0,5041
1,1287
0,71
1,83
0,366
d=
0,37
sd2=
0,11473
sd=
0,338718
t=
2,416171
kesimpulan:waktukerjaantarapriadanwanitaberbedanyata
5.GerakanMengarahkan
Ho=waktukerjatidakberbedaantarapriadanwanita
n=5
=0,05
derajatbebas
v=4
wilayahkritik
t>2.132 t<2.132
pria
0,93
0,76
1,17
0,87
0,93
wanita
d2
1,08
0,63
0,95
0,93
0,9
d=
0,15
0,0225
0,13
0,0169
0,22
0,0484
0,06
0,0036
0,03
0,17
0,034
0,0009
0,0923
sd2=
0,02163
sd=
0,147071
t=
0,516935
kesimpulan:waktukerjaantarapriadanwanitatidakberbedanyata
146
6.GerakanMenganggur
Ho=waktukerjatidakberbedaantarapriadanwanita
=0,05
n=5
derajatbebas
v=4
t<
wilayahkritik
t>2.132 2.132
pria
wanita
d2
2,87
3,22
0,35
0,1225
1,74
2,99
1,25
1,5625
3,23
4,85
1,62
2,6244
1,53
3,29
1,76
3,0976
2,66
2,04
0,62
0,3844
4,36
7,7914
0,872
d=
sd2=
0,99737
sd=
0,998684
t=
1,95242
kesimpulan:waktukerjaantarapriadanwanitatidakberbedanyata
147