You are on page 1of 2

Jurnal tentang Analisis Logam-Logam Transisi Dan Identifikasi Senyawa-Senyawa Kimia

Pada Batu Merah Di Desa Tajun Dan Sekitarnya bertujuan menganalisis kadar logam-logam
transisi yaitu Fe, Co, Ni, Ci, Mn, Cr dan Ti yang terdapat dalam batu merah dengan berbagai
variasi warna mulai dari merah tanah, merah darah, merah kehitaman dan hitam, selanjutnya
menjelaskan mengapa terjadi perbedaan kadar logam-logam transisi pada berbagai variansi
warna tersebut dan dihubungkan keterkaitan dengan variasi warna yang ada. Kemudian untuk
mengidentifikasi warna pada senyawa-senyawa kimia yang terdapat pada batu merah yang
bervariasi tersebut dan menjelaskan keterkaitan antara keberadaan senyawa-senyawa kimia
dalam batu merah dengan variasi warna yang dimilikinya.
Latar belakang penelitian ini adalah adanya ciri ciri batu merah di daerah Desa Tajun
yang biasanya hanya digunakan sebagai bahan bangunan dapat digunakan sebagai pigmen
anorganik alami. Dimana pigmen tersebut mampu bersifat permanen dalam kurun waktu yang
lama. Potensi menjadikan batu merah di daerah Desa Tajun sebagai pigmen anorganik alami
karena batuan yang berwarna merah tanah sampai merah gelap (kehitaman) tersebut berporipori, stabil, tidak ditumbuhi lumut, tidak luntur oleh sinar matahari dan guyuran air hujan,
serta menurut penelitian Karyasa dan Sudria (2005) dengan memberi pengaruh bubuk dari
berbagai ukuran partikel yaitu dengan pencucian bubuk dengan larutan asam berbagai pH dan
pemanasan bubuk sampai 800 degree C menunjukkan kestabilan warna dari batu merah
tersebut.
Metode penelitian yang dilakukan yaitu dengan mengambil bongkahan batu merah dari
lima lokasi berbeda yang di tentukan secara acak, dan di setiap lokasi di pilih empat sampel
yang dibedakan atas warnannya (warna merah tanah, merah darah, merah kehitaman, dan
hitam) yang kemudian sampel tersebut di bersihkan dengan aquades beberapa kali dan
dikeringkan sampai beratnya konstan. Selanjutnya sanpel dari lima lokasi dengan warna yang
sama dijadikan satu dan diubah menjadi serbuk yang homogen, yang kemudian di destruksi
dengan penambahan larutan campuran asam nitrat dan asam klorida serta menambahkan asam
flourida 48% secukupnya pada tiap-tiap bubuk sampel sampai terdestruksi sempurna, dan
mengencerkannya. Untuk menganalisis kadar logam-logam transisi (Fe, Co, Ni, Cu, Cr, dan
Ti) dilakukan dengan metode AAS (atomic absorption spectroscopy) dan untuk
mengidentifikasi senyawa-senyawa kimia yang terdapat dalam batu merah dapat
menggunakan metode difraksi sinar X bubuk (XRD) dengan radiasi Cu K1 ( = 154,06 pm)
dan pengurkuran pada rentang 2 = 5 85 degree (suhu kamar).

Dari hasil analisis diketahui adanya variasi kadar Fe, Co, Ni, Cu, Mn, Cr dan Ti pada
sampel batu merah dengan variasi warna dengan Kandungan Fe, Cr dan Mn paling besar
sampai terkecil yaitu pada batu merah variasi warna merah tanah ke warna semakin gelap
(hitam), sedangkan kandungan Co, Ni, Cu dan Ti yang terbesar pada batu merah varasi warna
hitam atau gelap.
Senyawa-senyawa kimia yang terdapat pada batu merah dapat diformulasi sebagai
senyawa aluminosilikat, silikat, dan oksida yang mengandung logam-logam transisi dominant
Fe, Mn, dan Ti. Variasi warna kemungkinan berkaitan erat dengan variasi kadar logam-logam
transisi yang terkandung dalam senyawa aluminosilikat, silikat, dan oksida tersebut; jika
kandungan Mn, Cr dan Si semakin besar, semakin merah tanah; dan sebaliknya, semakin
banyak Fe, Ti, Co dan Al semakin hitam.

Budiyansyah Harun
Teknik Geologi
471413026
FMIPA

You might also like