You are on page 1of 9

Kalkulasi Biaya Dalam Job Costing

Kalkulasi biaya dalam job costing adalah metode penghitungan biaya yang
digunakan oleh organisasi yang memiliki produk atau jasa yang mudah diidentifikasi
menurut unit atau kumpulan unit, yang masing-masing menerima berbagai masukan bahan
baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik. Industry yang menggunakan
metode ini adalah industry percetakan, mebel, mesin dan lain-lain. Sedangkan yang non
industry meliputi bengkel mobil, kantor akuntan, rumah sakit, dan lain-lain.
A. Konsep yang menjadi rangka bangun system kalkulasi biaya adalah:
1. Menentukan objek biaya adalah sesuatu yang diukur biayanya, misalnya produk,
pelanggan, pemasok, bahan baku, dan jalur pemasaran.
2. Biaya langsung dari suatu objek biaya (biaya yang bisa ditelusuri ke objeknya)
contohnya biaya bahan baku, biaya bahan penolong, biaya tenaga kerja langsung,
dan lain-lain.
3. Biaya tidak langsung dari suatu objek biaya (biaya yang tidak bisa ditelusuri ke
objeknya), contohnya biaya tenaga kerja tidak langsung (administrasi kantor dalam
sebuah pabrik).

Input:
Bahan baku
Bahan penolong

Proses:

Output:

Tenaga kerja

Produk jadi

Mesin

Produk setengah
jadi

Energy

B. Istilah-Istilah Dalam Kalkulasi Biaya


1. Pool biaya (post cost) : pengelompokkan atas sekelompok biaya individual ke dalam
suatu pool cost center dimulai dari seluruh biaya manufaktur/produksi perusahaan
dalam arti luas/ biaya pemotongan sebuah mesin logam dalam arti sempit.
2. Dasar alokasi biaya adalah satuan yang digunakan untuk mengukur biaya,
contohnya jam tenaga kerja langsung, upah tenaga kerja langsung, dan lain-lain.
3. Pusat pertanggungjawaban (responsibility centre) yaitu unit organisasi yang
dipimpin oleh manager yang bertanggung jawab terhadap aktivitas pusat
pertanggungjawaban yang dipimpinnya. Contohnya dalam hal ini bertanggung
jawab atas biaya yang dikeluarkan, dan pengendalian anggaran biaya.
Ketiga istilah di atas dalam kalkulasi biaya berkaitan dengan penganggaran biaya.
C. Dasar System Kalkulasi Biaya
1. System kalkulasi biaya berdasar pekerjaan (job costing system) adalah system
pengumpulan harga pokok produk di mana biaya dikumpulkan untuk setiap pesanan
atau kontrak atau jasa secara terpisah dan setiap pesanan atau kontrak dapat
dipisahkan identitasnya. Atau dengan kata lain untuk menetapkan biaya produk yang
berbeda, umumnya biaya saling terpisah dan diidentifikasi secara jelas. Pengolahan
produk akan dimulai setelah datangnya pesanan dari langganan atau pembeli
melalui dokumen pesanan penjualan, yang memuat jenis dan jumlah produk yang
dipesan, spesifikasi pesanan, tanggal pesanan diterima, dan harus diserahkan.
Atas dasar pesanan penjualan akan dibuat perintah produksi untuk melaksanakan
kegiatan produksi sesuai dengan yang dipesan oleh pembeli.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan produksi untuk melayani
pesanan dan sifat produksinya akan terputus-putus, selesai diolah pesanan yang satu
dilanjutkan pengolahan pesanan yang lainnya.
Contohnya pembuatan baju, celana, perakitan mobil, perbaikan jalan, perusahaan
percetakan, kontraktor bangunan, pabrik botol, dan sebagainya.
2. System kalkulasi biaya berdasar proses (process costing system)
System pengumpulan harga pokok produk dimana biaya dikumpulkan untuk setiap
satuan waktu tertentu, misalnya bulan, triwulan, semester, dan tahun. Atau dengan
kata lain untuk menetapkan biaya sejumlah besar unit yang identic dan serupa,
umumnya biaya tidak bisa diidentifikasi dengan jelas karena saling terkait. Pada
system harga pokok proses perusahaan menghasilkan produk yang homogen, bentuk
produk bersifat standar, dan tidak bergantung spesifikasi yang diminta oleh pembeli.
Kegiatan produksi perusahaan ditentukan oleh budget produksi atau skedul produksi
untuk satuan waktu tertentu yang sekaligus dipakai dasar oleh bagian produksi untuk
melaksanakan produksi.
Tujuan produksi untuk mengisi persediaan yang selanjutnya akan dijual kepada
pembeli, oleh karena sifat produk homogen maka kegiatan produksi dapat dilakukan
secara kontinyu. Contohnya pembuatan benang, kain, penyelenggaraan universitas,
produksi minuman coca-cola, city bank menyediakan jasa yang sama bagi seluruh
nasabah ketika memproses tabungan, pabrik semen, kertas, petrokimia, penyulingan
minyak mentah, air minum,dan lain sebagainya.

D. Persamaan Proses Costing Dan Job Costing


Tujuan utama kedua system tersebut membebankan biaya bahan baku,tenaga
kerja, dan overhead pabrik atau produk, dan memberikan mekanisme perhitungan biaya
per unit.
E. Perbedaan Proses Costing Dan Job Costing
No
1

Proses Costing

Job Costing

Hanya ada satu jenis produk yang Dapat

memisahkan

bahan

baku,

diproduksi secara kontinyu dan dalam tenaga kerja langsung, ke setiap job,
jangka panjang.

setiap job memiliki karakteristik yang


berbeda.

Biaya

diakumulasikan

per Biaya

dikumpulkan

untuk

setiap

departemen, biaya bahan baku dan pekerjaan. Biaya bahan baku dan
tenaga kerja langsung di bebankan tenaga kerja langsung dibebankan ke
langsung ke harga pokok produksi.

harga pokok produksi, sedangkan


biaya overhead pabrik dibebankan
dengan tarif yang ditentukan di
departemen.

Laporan produksi per departemen Kartu biaya adalah dokumen sumber


menjadi

dokumen

sumber

yang yang digunakan untuk mengendalikan

menunjukkan pengumpulan biaya per pekerjaan berdasarkan kartu biaya.


departemen.

Biaya

per

departemen

unit

di

hitung

berdasarkan

per Biaya per unit di hitung untuk setiap

laporan pekerjaan berdasarkan kartu biaya.

produksi per departemen.


5

Dasar kegiatan : budget produksi

Tujuan produksi untuk persediaan Tujuan


yang akan dijual.

Dasar kegiatan : pesanan langganan


produksi

untuk

melayani

pesanan.

Bentuk produk : homogeny dan Bentuk produk : tergantung spesifikasi


standar

pemesan

dan

dapat

dipisahkan

identitasnya.
8

Biaya produksi dikumpulkan setiap Biaya produksi dikumpulkan setiap


satuan waktu.

pesanan.

Kapan biaya produksi di hitung : pada Kapan biaya produksi dihitung : pada
akhir periode atau satuan waktu.

saat pesanan selesai.

F. Pendekatan Dalam Job Costing


1. Mengidentifikasi pekerjaan yang dipilih sebagai objek biaya.
Agar rincian dari perhitungan biaya berdasarkan pesanan sesuai dengan pekerjaan
yang dilakukan, maka harus di identifikasi pekerjaan sesuai dengan objek biaya.
a. Dokumen sumber (source document) adalah catatan asli (seperti kartu waktu
tenaga kerja yang mencatat jam kerja karyawan) yang mendukung ayat jurnal
dalam system akuntansi.

b. Catatan biaya job adalah dokumen sumber utama untuk job yang mencatat dan
mengakumulasikan semua biaya yang dibebankan ke suatu job, sejak job itu
dimulai.
2. Mengidentifikasi biaya langsung pekerjaan
Dalam mengidentifikasi biaya manufaktur atau produksi yang dikategorikan menjadi
biaya manufaktur atau produksi langsung adalah bahan baku langsung dan tenaga
kerja langsung.
a. Bahan baku langsung. Catatan permintaan bahan yang berisi informasi tentang
biaya bahan baku langsung yang digunakan pada job tertentu dan di departemen
tertentu.
b. Tenaga kerja langsung. Dokumen sumber untuk tenaga kerja langsung adalah
catatan jam kerja yang berisi informasi tentang jam kerja yang digunakan untuk
job tertentu pada departemen tertentu.
3. Memilih dasar alokasi biaya yang digunakan untuk mengalokasikan biaya tidak
langsung ke pekerjaan
Biaya manufaktur atau produksi tidak langsung adalah biaya-biaya yang diperlukan
untuk menjalankan suatu pekerjaan namun tidak dapat dilacak langsung ke
pekerjaan tertentu. Job yang berbeda membutuhkan kuantitas sumber daya tidak
langsung yang juga berbeda. Tujuannya adalah untuk mengalokasikan secara
sistematis biaya-biaya sumber daya tidak langsung ke job yang terkait.
4. Mengidentifikasi biaya tidak langsung yang terkait dengan setiap dasar alokasi biaya
Alokasi tunggal berdasar jam kerja tenaga kerja langsung dapat digunakan untuk
mengalokasikan biaya manufaktur atau produksi tidak langsung bagi produk.
6

5. Menghitung tarif per unit dari setiap dasar alokasi biaya yang digunakan untuk
mengalokasikan biaya tidak langsung ke pekerjaan.
Tariff overhead manufaktur actual =

biaya overhead manufaktur actual___


Total kuantitas actual dari dasar alokasi biaya

6. Menghitung biaya tidak langsung yang dialokasikan ke pekerjaan


Biaya tidak langsung dari suatu pekerjaan dihitung dengan mengalihkan kuantitas
actual dari setiap dasar alokasi biaya (satu dasar alokasi untuk setiap pool) yang
terkait dengan pekerjaan itu dengan tariff biaya tidak langsung dari setiap dasar
alokasi biaya.
7. Menghitung biaya total pekerjaan dengan menambahkan seluruh biaya langsung dan
tidak langsung yang dibebankan ke pekerjaan
Seluruh biaya yang terkait seperti produksi langsung yang meliputi bahan baku
langsung dan tenaga kerja langsung, serta biaya produksi tidak langsung.
Biaya manufaktur langsung
Bahan baku langsung

xxx

Tenaga kerja langsung

xxx
xxx

Biaya overhead produksi


(per jam tenaga kerja langsung

xxx

xjam)
Biaya produksi total job

xxx

G. Manfaat Dari Penggunaan Job Costing Bagi Pihak Manajemen


1. Menentukan harga jual yang akan dibebankan kepada pelanggan.
2. Mempertimbangkan dalam hal menerima atau menolak pesanan.
3. Memantau realisasi biaya produksi.
4. Menghitung rugi atau laba dari tiap pesanan.
5. Menentukan beban pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang
akan disajikan dalam neraca.
Untuk meningkatkan efisiensi operasi, manajer menggunakan informasi mengenai
system kalkulasi biaya produk dan job untuk mengendalikan biaya bahan, tenaga kerja, dan
overhead pabrik. Teknologi informasi modern menyediakan informasi tentang biaya produk
dengan cepat dan akurat kepada manajer, agar dapat mengelola dan mengendalikan
pekerjaan dengan lebih mudah.
System job costing mempunyai catatan biaya job yang terpisah bagi setiap job.
Sebuah ikhtisar dari catatan biaya job biasanya ditemukan pada buku besar pembantu. Akun
buku besar, pengendalian barang dalam proses, menyajikan gabungan dari catatan-catatan
biaya job yang terpisah berkenaan dengan semua job yang belum diselesaikan. Catatan
biaya job dan akun pengendalian barang dalam proses menelusuri biaya job sejak job mulai
dikerjakan hingga selesai.
Biaya-biaya yang bisa di reduksi (sumber pemborosan)
1. Biaya transportasi
2. Biaya persediaan (inventory)

3. Motion (pembatasan area bekerja supaya produktif, tidak jalan kemana-mana)


4. Wasting time ( membuang-buang waktu)
5. Over produksi
6. Over process
7. Produk cacat (defect).

Nama

: Fian Metal Angga P.

NIM

: 2012020129

Kelas

: Manajemen Semester 4 B2

Referensi:
Horngren, Charles Sinaga / Foster, George / Sinaga, Marinus. 2006. Akuntansi Biaya :
Suatu Pendekatan Manajerial Jilid 1. Jakarta: Erlanggga
RA Supriyono. 1999. Akuntansi Biaya Buku 1. Yogyakarta: BPFE
Supawi Pawenang. 2016. Modul Akuntansi Biaya. Surakarta: Uniba

You might also like