You are on page 1of 3

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Diabetes Melitus Tipe 2

Hipertensi
Mutmainah, Karanganyar (2013) meneliti bahwa terdapat hubungan antara hipertensi
dengan diabetes melitus tipe 2 dengan nilai p=0,015 ( 0,05). Hipertensi merupakan faktor
risiko terjadinya diabetes melitus dimana hipertensi mampu membuat sel tidak sensitif
terhadap insulin yang juga disebut sebagai resistensi insulin. Padahal insulin berperan
meningkatkan ambilan glukosa di banyak sel dan dengan cara ini juga mengatur metabolisme
karbohidrat, sehingga jika terjadi resistensi insulin oleh sel, maka kadar gula di dalam darah
juga mengalami gangguan. Pada pasien DM tipe 2, hiperglikemia yang tejadi sering dikaitkan
dengan hiperinsulinemia. Kadar insulin berlebih tersebut menimbulkan peningkatan retensi
natrium oleh tubulus ginjal yang dapat menyebabkan hipertensi.

Mutmainah I. Hubungan kadar gula darah dengan hipertensi pada


pasien diabetes melitus tipe 2 di rumah sakit umum daerah
Karanganyar. Universitas Muhamadiyah Surakarta. Surakarta. 2013
Shara dkk, Jakarta Barat (2012) menilai pada penelitiannya bahwa ada hubungan yang
bermakna antara hipertensi dengan diabetes melitus tipe 2, yaitu orang yang memang sudah
menderita hipertensi memiliki risiko 1,5 kali lebih besar untuk mengalami diabetes dibanding
yang tidak. Beberapa literatur juga mengatakan bahwa hipertensi terkait dengan resistensi
insulin dalam hal penebalan pembuluh darah arteri yang menyebabkan diameter pembuluh
darah menjadi menyempit. Hal ini kemudian menyebabkan proses pengangkutan glukosa dari
dalam darah menjadi terganggu.

Shara KT, Setyorogo S. Faktor risiko kejadian diabetes melitus tipe II


di puskesmas kecamatan Cengkareng Jakarta Barat tahun 2012. Jurnal
ilmiah kesehatan, volume 5 no.1. Januari 2013
Pada penelitian Putro, Semarang (2011) ditemukan bahwa hubungan yang ada kurang
bermakna secara statistik antara hipertensi dengan diabetes melitus tipe 2. Hipertensi tersebut
muncul bersamaan atau mungkin malah mendahului munculnya diabetes. Hal ini disebabkan
pada penderita hipertensi sering ditemukan adanya sekumpulan kelainan lainnya seperti :
obesitas sentral, dislipidemia, hiperurisemia, dan resistensi insulin yang disebut sebagai

sindroma metabolik. Sehingga dari penelitian Putro (2011) disimpulkan bahwa pada
hipertensi esensial terdapat suatu keadaan resistensi insulin.

Wicaksono RP. Faktor-faktor yang berhubungan dengan


kejadian diabetes melitus tipe 2. Studi kasus RS Kariadi
Semarang. Universitas Diponegoro. Semarang : 2011. h.18
Trisnawati dkk, Denpasar (2013) menemukan dalam penelitiannya suatu kondisi
dimana hipertensi tidak terbukti meningkatkan faktor risiko DM tipe 2. Hal ini kemungkinan
disebabkan oleh penderita hipertensi sudah mendapatkan pengobatan. Pada penelitiannya
ditemukan responden mengkonsumsi kaptopril, dimana menurut penelitian Hasson terdapat
efek penurunan risiko terjadinya diabetes pada pasien hipertensi yang mengkonsumsi
kaptopril.

Trisnawati S., Widarsa T., Suastika K. Faktor risiko diabetes


melitus tipe 2 pasien rawat jalan di Puskesmas wilayah kecamatan
Denpasar Selatan. Public health and preventive medicine archive.
Vol.1.

No.1.

Diunduh

dari

http://download.portalgaruda.org/article.php?
article=82714&val=4933 (4 November 2015)
Pada pasien dengan diabetes melitus tipe 2 sering dijumpai pula hipertensi saat
pemeriksaan. Ada pula yang memang sudah menderita hipertensi lalu diketahui menderita
diabetes kemudian. Ada beberapa literatur yang membahas tentang hubungan keduanya. Ada
hasil penelitian yang mendukung adanya hubungan signifikan, namun ada pula yang
berpendapat dari hasil penelitiannya bahwa hubungan yang terjadi kurang signifikan.
Hipertensi sendiri adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari atau sama
dengan 140 mmHg atau tekanan darah diastolic lebih dari atau sama dengan 90 mmHg dalam
2 kali pengukuran dengan jarak minimal 10 menit. Tekanan sistolik berkaitan dengan
tingginya tekanan pada arteri bila jantung berkontraksi, sedangkan tekanan darah diastolik
berkaitan dengan tekanan arteri pada saat jantung relaksasi diantara dua denyut jantung. Dari
hasil pengukuran tekanan sistolik memiliki nilai lebih besar dari tekanan diastolik.

Mutmainah I. Hubungan kadar gula darah dengan hipertensi pada


pasien diabetes melitus tipe 2 di rumah sakit umum daerah
Karanganyar. Universitas Muhamadiyah Surakarta. Surakarta. 2013

You might also like