You are on page 1of 167

KODE MODUL

OPKR-10-016 C

Milik Negara
Tidak Diperdagangkan

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


BIDANG TEKNIK MESIN
PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF

MENGIKUTI PROSEDUR KESELAMATAN,


KESEHATAN KERJA
DAN
LINGKUNGAN

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
2005

KODE MODUL
OPKR-10-016 C

Milik Negara
Tidak Diperdagangkan

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


BIDANG TEKNIK MESIN
PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF

MENGIKUTI PROSEDUR
KESELAMATAN,KESEHATAN KERJA
DAN
LINGKUNGAN
Tim Penyusun:
1. Drs. Iin Solihin
2. Drs. Ridwan
3. Drs. Koentono
Tim Fasilitator:
1. Drs. Abdullah
2. Suryana Iskandar

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
2005

Modul PTL OPS 005 (2)

KATA PENGANTAR
Puji Syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karuniaNya, sehingga kami dapat menyusun bahan ajar modul interaktif dan
modul manual. Adapun modul manual terdiri atas bidang-bidang dan
program-program keahlian kejuruan yang berkembang di dunia kerja baik
instansi maupun perusahaan. Tahun Anggaran 2005 telah dibuat sebanyak
300 modul manual terdiri atas 9 (sembilan) bidang keahlian dan 32 (tiga
puluh dua) program keahlian yaitu: Bisnis dan Manajemen (Administrasi
Perkantoran

dan

Akuntansi),

Pertanian

(Agroindustri

pangan

dan

nonpangan, Budidaya Tanaman, Budidaya Ternak Ruminansia, Pengendalian


Mutu), Seni Rupa dan Kriya (Kriya Kayu, Kriya Keramik, Kriya Kulit, Kriya
Logam Kriya Tekstil), Tata Busan, Teknik Bangunan (Gambar Bangunan,
Teknik Konstruksi Baja dan Alumunium, Teknik Konstruksi Batu Beton, Tekni
Industri Kayu), Teknik Elektronika (Teknik Audio Vidio, Teknik Elektronika
Teknik Listrik (Pemanfaatan Energi Listrik, Teknik Distribusi,

Industri),

Teknik Pembangkit Ketenagalistrik-kan), Teknik Mesin (Mekanik Otomotif,


Pengecoran Logam, Teknik Bodi Otomotif, Teknik Gambar Mesin, Teknik
Pembentukan, Teknik Pemeliharaan Mekanik Industri, Teknik Pemesinan),
Teknologi Informasi dan Komunikasi (Multimedia, Rekayasa Perangkat
Lunak, Teknik Komputer dan Jaringan), dan program Normatif Bahasa
Indonesia.
Modul ini disusun mengacu kepada Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia (SKKNI), Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Edisi 2004
dengan

menggunakan

(Competency

Based

pendekatan

pembelajaran

Training/CBT).

berbasis

Diharapkan

kompetensi

modul-modul

ini

digunakan sebagai sumber belajar pokok peserta pendidikan dan pelatihan


(Diklat) Kejuruan khususnya SMK dalam mencapai standar kompetensi
kerja yang diharapkan dunia kerja.
Penyusunan modul dilakukan oleh para tenaga ahli kejuruan dibidangnya
terdiri atas para Guru SMK, para Widyaiswara Pusat Pengembangan
Penataran Guru (PPPG) lingkup Kejuruan dengan para nara sumber dari

Modul PTL OPS 005 (2)

berbagai perguruan Tinggi, para praktisi Balai Latihan dan Pengembangan


Teknologi (BLPT) dan unsure dunia usaha dan industri (DU/DI), dan berbagai
sumber referensi yang digunakan baik dari dalam dan luar negri. Modul
dilakukan melalui beberapa tahap pengerjaan termasuk validasi dan uji coba
kepada para peserta Diklat/Siswa di beberapa SMK.
Sesuai perkembangan paradigma yang selalu terjadi, Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan
Dasar dan Menengah beserta para penulis dan unsure terlibat, menerima
masukan-masukan konstruktif dari berbagai pihak khususnya para praktisi
dunia usaha dan industri, para akademis, dan para psikologis untuk
dihasilkannya Sumber Daya Manusia (SDM)tingkat menengah yang handal.
Pada kesempatan baik ini kami sampaikan ucapan terima kasih dan
penghargaan

sebesar-besarnya

kepada

berbagai

pihak

terutama

tim

penyusun modul, para nara sumber dan fasilitator, serta para editor atas
dedikasi dan pengorbanan waktu, tenaga, dan pemikiran untuk dihasilkannya
modul ini.
Semoga modul ini bermanfaat bagi kita semua, khususnya peserta Diklat SMK
atau praktisi yang sedang mengembangkan bahan ajar modul SMK.
Jakarta, Desember 2005
a.n. Direktur Jenderal Manajemen
Pendidikan Dasar dan Menengah
Direktur Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan

Dr. Joko Sutrisno, MM


NIP 131415680

Modul PTL OPS 005 (2)

DAFTAR ISI MODUL


Halaman
HALAMAN SAMPUL..
i
HALAMAN FRANCIS .

ii

KATA PENGANTAR

iii

DAFTAR ISI.

iv

PETA KEDUDUKAN MODUL.

vii

A. DIAGRAM PENCAPAIAN KOMPETENSI................

vii

KETERANGAN PENCAPAIAN KOMPETENSI..

viii

B. KEDUDUKAN MODUL

ix

PERISTILAHAN/GLOSSARIUM

I. PENDAHULUAN ..

A. DESKRIPSI JUDUL ..

B. PRASYARAT.

C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL..

1. Petunjuk Bagi Peserta Diklat

2. Peran Guru

D. PERLENGKAPAN PBM..

E. TUJUAN AKHIR .

F. KOMPETENSI..

G. CEK KEMAMPUAN.

10

BAB.II. PEMELAJARAN .

11

A. RENCANA BELAJAR SISWA..

11

B. KEGIATAN BELAJAR ...

12

1. Kegiatan Belajar 1 : Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja........

12

a. Tujuan kegiatan belajar 1 .

13

b. Uraian materi 1

13

c. Rangkuman 1

25

d. Tugas 1 ..

25

e. Tes formatif 1 ..

26

f. Kunci jawaban formatif 1 ..

26

g. Lembar kerja 1 ..

27

2. Kegiatan Belajar 2 :Pemeliharaan Kebersihan, Perlengkapan dan


Area Kerja................................................................................

28

a. Tujuan kegiatan belajar 2 .

28

b. Uraian materi 2

28

Modul PTL OPS 005 (2)

c. Rangkuman 2...

33

d. Tugas 2.

33

e. Tes formatif 2...

33

f. Kunci jawaban formatif 2 ..

34

3. Kegiatan Belajar :Perlengkapan Pemadam Kebakaran...

37

a. Tujuan kegiatan belajar 3

37

b. Uraian materi 3 .

37

c. Rangkuman 3..

55

d. Tugas 3

55

e. Tes formatif 3 .

55

f. Kunci jawaban formatif 3 .

57

4. Kegiatan Belajar 4 : Pertolongan Pertama &Cardio Pulmonary ( CPR)..

a. Tujuan kegiatan belajar 4

60
60

b. Uraian materi 4 .

60

c. Rangkuman 4..

79

d. Tugas 4

80

e. Tes formatif 4 .

80

f. Kunci jawaban formatif 4 .

80

5. Pencemaran Lingkungan & Kesehatan Manusia.

82

a. Tujuan kegiatan belajar 5

82

b. Uraian materi 5 .

82

98
c. Rangkuman 5
98
d. Tugas 5
e. Tes formatif 5 .

99

99
f. Kunci jawaban formatif 5
BAB.III. EVALUASI .

101

101
A. PERTANYAAN
B. SOAL PSIKOMOTOR. 102
103
C. KUNCI JAWABAN
109
LEMBAR PENILAIAN KOGNITIF(PENGETAHUAN)..
LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN..

110

LEMBAR PENILAIAN SIKAP (ATTITUDE).

111

111
KRITERIA KELULUSAN
BAB. IV.PENUTUP
112
DAFTAR PUSTAKA
113

Modul PTL OPS 005 (2)

PETA KEDUDUKAN MODUL


A. DIAGRAM PENCAPAIAN KOMPETENSI

Diagram ini menunjukan tahapan atau tata urutan pencapaian kompetensi yang dilatihkan pada peserta diklat dalam kurun
waktu tiga tahun, serta kemungkinan multi entry-multy exit yang dapat diterapakan.
OPKR
60-018C

OPKR
10-0098

OPKR
60-019C

OPKR
10-016C

OPKR
10-017C

OPKR
10-010C

OPKR
60-008C

OPKR
10-013C

OPKR
10-007C

OPKR
10-006C

OPKR
60-029A

OPKR
60-030A

OPKR
60-016C
OPKR
60-002C

OPKR
60-006C

OPKR
60-012C

OPKR
60-013C

OPKR
60-011
OPKR
60-037A

OPKR
60-031A

OPKR
60-038A
OPKR
60-050A
OPKR
60-051A

Modul PTL OPS 005 (2)

vi

Keterangan Diagram Pencapaian Kompetensi


OPKR 10-009B.

Pembacaan dan pemahaman gambar teknik.

OPKR 10-016C.

Mengikuti Prosedur Keselamatan, Kesehatan Kerja


dan Lingkungan.

OPKR 10-017C.

Penggunaan dan Pemeliharaan Peralatan dan Perlengkapan


Tempat Kerja.

OPKR 10-010C.

Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Ukur.

OPKR 10-013C.

Pelaksanaan pemeriksaan keamanan/kelayakan kendaraan.

OPKR 10-006C.

Melaksanakan prosedur pengelasan, pematrian, pemotongan


dengan panas dan pemanasan.

OPKR 60-002C.

Melaksanakan pekerjaan sebelum perbaikan.

OPKR 60-006C.

Melepas, menyimpan dan mengganti/memasang


panel panel bodi kendaraan, bagian bagian panel dan
perangkat tambahannya.

OPKR 60-012C.

Mempersiapkan permukaan untuk pengecatan ulang

OPKR 60-007C.

Melepas dan mengganti/melepas pelindung moulding,


transfer/gambar hiasan, stiker, dan decal/lis, spoiler.

OPKR 60-008C.

Melepas dan mengganti rangkaian/listrik/unit elektronik.

OPKR 60-013C.

Mempersiapkan bahan dan peralatan pengecatan.

OPKR 60-011C.

Melaksanakan prosedur masking.

OPKR 60-009C.

Memasang perapat komponen kendaraan.

OPKR 60-016C.

Mempersiapkan komponen kendaraan untuk perbaikan


pengecatan kecil.

OPKR 60-037A.

Mempersiapkan dan mengecat komponen-komponen plastik.

OPKR 60-018C.

Pelaksanaan pengkilatan dan pemolesan.

OPKR 60-019C.

Memilih dan menggunakan hiasan/ Trim perekat.

OPKR 60-029A.

Membuat (fabrikasi) komponen fiberglas/ bahan komposit.

OPKR 60-030A.

Memperbaiki komponen fiberglas/bahan komposit.

OPKR 60-031A.

Memperbaiki komponen body menggunakan dempul timah


(lead wiping).

OPKR 60-038A.

Melaksanakan pemasangan anti karat dan peredam suara.

OPKR 60-050A.

Membersihkan permukaan kaca.

Modul PTL OPS 005 (2)

vii

OPKR 60-051A.

Melakukan pembersihan setempat permukaan luar/dalam.

B. Kedudukan Modul
Modul dengan kode OPKR 10-016C tentang Mengikuti Prosedur
Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan ini merupakan modul
dasar untuk melaksanakan kompetensi kompetensi berikutn

Modul PTL OPS 005 (2)

viii

MEKANISME PEMELAJARAN
Untuk mencapai peguasaan modul ini dilakukan melalui diagram alur mekanisme
pemelajaran sebagai berikut:

START

Lihat Kedudukan
Modul

Lihat Petunjuk
Penggunaan Modul

Kerjakan
Cek Kemampuan

Nilai 7
T
Kegiatan Belajar 1

Kegiatan Belajar n

Kerjakan
Evaluasi

Modul OPKR 10 016 C

Nilai 7

Modul
berikutnya/Uji
Kompetensi

GLOSSRY
Safe

: aman atau selamat

Safety

: mutu suatu keadaan aman

Unsafe act

: tindakan tidak aman dari manusia itu sendiri

Unsafe codition

: keadaan tidak aman dari lingkungan kerja

Jack stand

: alat penyangga yang digunakan untuk pengaman pada


saat mendongkrak kendaraan agar seseorang aman
bekerja dibawah kendaraan

Vacuum cleaner

: alat penyedot debu biasa digunakan untu


membersihkan debu/kotorab yang tidak terjangku
dengan alat kebersihan yang lain

Starvation

: membuang/mencabut bahan bakar dari api sehingga


menjadi padam

Smothering

: membuang oxygen dari nyala api sehingga menjadi


padam

Colling
Cardio Pulmonary
Resusciation
(CPR)
LEADS AND
CABLE
PROTECTION
OBEY NO
SMOKING SIGN
CLEAN UP
RUBBISH

Modul OPKR 10 016 C

: menurunkan panas dari nyala api


: pernapasan buatan yang dikombinasikan dengan
kompresi dada disebut juga Resusitasi jantung paru (RJP)
: Perlindungan kabel dan stop kontak.

: mematuhi rambu rambu Dilarang merokok


: Bersihkan Sampah

10

PUT OILY WASTE


IN BIN

: Buang limbah ditempatnya

TAKE CARE WITH


INFLAMMABLE
LIQUID

: Berhati hatilah dengan cairan yang mudah terbakar

CLEAN UP DUSTY
AREAS

: Bersihkan tempat yang berdebu

EXTINGUISHER

: Alat pemadam api

SPILLED
BURNING OIL

: Tumapah minyak yang terbakar

MAINTENANCE
WORKER NOTING
FIRE ESCAPE
ROUTE

: Memelihara jalan untuk menyelamatkan diri ( pekerja )


apabila terjadi kebakaran

CRAWL THROUGH
SMOKE FIELLED
ROOM

: Keluar dari ruangan yang dipenuhi asap.

READING FIRE
DRILL NOTICE

: Membaca pengumuman tentang latihan memadamkan


api

Modul OPKR 10 016 C

11

BAB. I
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI

Kompetensi yang diharapkan dari modul ini adalah didalam bekerja siswa
selalu mengikuti prosedur keselamatan ,kesehatan kerja dan lingkungan.
Adapun sub kompetensinya meliputi:
1. Mengikuti prosedur pada tempat kerja untuk menidentifikasi bahaya
dan pencegahannya.
2. Pemeliharaan kebersihan, perlengkapan dan area kerja.
3. Penempatan

dan

pengidentifikasian

jenis

pemadam

kebakaran,

penggunaan dan prosedur pengoperasian ditempat kerja.


4. Pelaksanaan prosedur darurat.
5. Menjalankan dasar-dasar prosedur keamanan.
6. Pelaksanaan prosedur penyelamatan pertama dan Cardio-Pulmonary
Resusciation (CPR).
7. Mengikuti prosedur

pada tempat kerja untuk pengamanan dan

pengendalian limbah.

B. PRASYARAT

Sebelum

menggunakan modul ini peserta pelatihan harus

memahami

dan

menguasai

modul

sebelumnya.

Penguasaan

sudah
dan

pencapaian modul ini akan merupakan dasar dan prasyarat untuk


melanjutkan kepada kompetensikompetensi berikutnya, seperti yang bisa
Anda lihat di Peta Kedudukkan Modul. Untuk mempelajari modul ini
dimohon Anda sudah menguasai materimateri yang diberikan di
kelompok Adaptif, yaitu materimateri pada Mata Diklat:
1. Fisika; tentang Konduksi,Konveksi, Radiasi dll
2. Kimia; tentang Zat zat kimia yang berbahaya bagi anggota tubuh
manusia dll.
Modul OPKR 10 016 C

12

C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

1.

Petunjuk Bagi Siswa


Untuk memperoleh hasil belajar yang maksimal, dalam menggunakan
modul ini maka langkah-langkah yang dilaksanakan antara lain:
a. Baca dan fahami dengan seksama uraian-uraian materi yang ada
pada masing-masing kegiatan belajar. Bila ada materi yang
kurang jelas, siswa dapat bertanya pada guru atau instruktur
yang bersangkuatan
b. Kerjakan setiap tugas formatif (soal latihan) untuk mengetahui
seberapa besar pemahaman yang telah dimiliki terhadap materimateri yang dibahas dalam setiap kegiatan belajar
c. Untuk kegiatan belajar yang terdiri dari teori dan praktek
perhatikanlah hal-hal berikut ini:
1) Perhatikan petunjuk-petunjuk keselamatan kerja yang berlaku
2) Pahami setiap langkah (prosedur praktikum) dengan baik
3) sebelum melaksanakan praktikum, identifikasi peralatan dan
bahan yang diperlukan dengan cermat.
4) Gunakan alat sesuai prosedur pemakaian yang benar
5) Untuk melakukan kegiatan praktikum yang belum jelas, harus
meminta izin guru atau instruktur terlebih dahulu.
6) Setelah sesuai praktek, kembalikan alat dan bahan ketempat
semula.
d. Apabila belum menguasai tingkat materi yang diharapkan, ulangi
lagi pada kegiatan belajar sebelumnya atau bertanyalah kepada
guru atau instruktur yang bersangkutan.

2.

Peran Guru
Dalam setiap kegiatan belajar guru atau instruktur berperan untuk:
a. Membantu siswa dalam merencanakan proses belajar

Modul OPKR 10 016 C

13

b. Membimbing siswa melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan


dalam tahap belajar
c. Membantu siswa dalam memahami konsep, praktek baru, dan
menjawab pertanyaan siswa mengenai proses belajar siswa
d. Membantu siswa untuk menentukan dan mengakses sumber
tambahan lain yang diperlukan untuk belajar.
e. Mengorganisasikan kegitan belajar kelompok jika diperlukan.
f. Merencanakan seorang ahli atau pendamping guru dari tempat
kerja untuk membantu jika diperlukan.

D. Perlengkapan PBM
Dalam pelaksanaan sistem modul maka beberapa perangkat harus disiapkan dalam menunjang terlaksananya
sistem pemelajaran, baik itu dalam konteks pemelajaran teori maupun praktik. Adapun perangkat tersebut
dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:
Perlengkapan Ruang kelas

E.

Perlengkapan workshop

Bahan

1.

Over Head Projector/OHP

1.

Alat-alat tangan

1.

Mobil

2.

Papan tulis/white board

2.

Katrol

2.

Engine Stand

3.

Dongkrak

4.

Kacamata pelindung

5.

Pakaian pelindung

6.

Alat Pemadam Kebakaran

TUJUAN AKHIR

Setelah mempelajari secara keseluruhan materi kegiatan belajar dalam


modul ini siswa diharapkan.
1.

Menerapkan prosedur keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan


ditempat kerja

2.

Mengidentifikasi bahaya-bahaya yang mungkin terjadi ditempat


kerja

3.

Menghindari bahaya-bahaya yang mungkin terjadi ditempat kerja

4.

Memelihara kebersihan, perlengkapan dan area kerja

5.

Menempatkan pemadam kebakaran

6.

Mengetahui jenis-jenis pemadam kebakaran

Modul OPKR 10 016 C

14

7.

Menggunakan pemadam kebakaran

8.

Menerapkan prosedur darurat

9.

Menjalankan dasar-dasar keamanan

10. Melaksanakan

prosedur

penyelamatan

pertama

dan

Cardio-

Pulmonary Resusciation (CPR)


11. Menerapkan

prosedur

pengamanan dan

pengendalian limbah

ditempat kerja.

Modul OPKR 10 016 C

15

F.

KOMPETENSI

KOMPETENSI

: Mengikuti Prosedur Keselamatan, Kesehatan Kerja Dan Lingkungan

KODE

: OPKR. 10-016.C

DURASI PEMELAJARAN : 80 jam @ 45 menit


LEVEL KOMPETENSI KUNCI

1. Standar kompetensi ini digunakan untuk:

Jasa pelayanan pemeliharaan/servis dan perbaikan dibidang perbengkelan.

2. Sumber informasi/dokumen dapat termasuk:

KONDISI KERJA

Spesifikasi pabrik kendaraan.

SOP (Standard Operation Procedures) perusahaan.

Lembaran data keamanan material.

Prosedur evakuasi darurat/kebakaran.

Kebijakan/prosedur keamanan.

Prosedur/kebijakan kecelakaan.

Prosedur/kebijakan tanda bahaya.

Prosedur pertolongan pertama dan CPR (Cardio PulmonaryResusciation).

Kode praktis industri

3. Pelaksanaan K3L harus memenuhi:

Peraturan K3L (Keselamatan, Kesehatan Kerja Dan Lingkungan) yang berlaku.

Pengharagaan dibidang industri.

4. Sumbersumber dapat termasuk:

Modul OPKR 10 016 C

Perlengkapan kebakaran, pertolongan pertama, perlengkapan CPR.

16

Pakaian keamanan individual.

Perlengkapan dan bahan kebersihan.

Perlengkapan yang sesuai, perlengkapan dan permesinan.

Bahan pembersih dan pelumas.

Pakaian yang aman

5. Kegiatan:
Kegiatan harus dilaksanakan dibawah kondisi kerja normal dan harus termasuk:

Modul OPKR 10 016 C

Pembersihan perlatan/area tempat kerja dengan bantuan mesin atau secara manual.

Laporan/mencatat kecelakaan dan bahayabahaya yang potensial.

Melakukan simulasi pertolongan pertama dan CPR.

Melaksanakan keputusan dalam komite manajemen K3L.

17

SUB KOMPETENSI

KRITERIA KINERJA

LINGKUP BELAJAR

1. Mengikuti

Prosedur

Mengenali bahaya

MATERI POKOK PEMELAJARAN


SIKAP
Mengenali bahaya

PENGETAHUAN
Peraturan K3L yang

KETERAMPILAN
Mengikuti prosedur

prosedur pada

pada area kerja

keselamatan yang

pada area kerja dan

tempat kerja

dan melakukan

meliputi pertolongan

melakukan tindakan

untuk

tindakan

pertama dan CPR

pengontrolan yang

keamanan tempat

mengidentifikasi

pengontrolan yang

tepat

kerja

bahaya dan

tepat

pengamanan dan

Mengikuti

pengendalian limbah

yang syah pada

pemeliharaan

kebijakan yang

padat, cair, gas dan

tempat dan prosedur

perlengkapan dan

perlengkapan yang

sah pada tempat

kebisingan ditempat

pengontrolan resiko

area kerja

benar

kerja dan prosedur

kerja

penghindaranny

pengontrolan

Modul OPKR 10 016 C

Pemeliharaan

Mengikuti kebijakan

Prosedur

Persyaratan

kesehatan dan
keselamatan kerja
Memelihara catatan
yang berhubungan
dengan keamanan
Menggunakan

Peralatan dan area

Identifikasi bahaya

kerja dibersihkan

dan pencegahan

mengurangi bahaya

dalam tempat kerja

bahaya potensial

resiko

kebersihan

atau dipelihara

Mematui tanda

perlengkapan kerja

sesuai dengan

Prosedur

Melaporkan dan

Memlihara kebersihan

bahaya dan

keamanan, jadwal

pertolongan

mesin perlengkapan

peringatan

pemeliharaan

pertama

dan area kerja

Pemakaian

berkala, tempat

Prosedur CPR

pakaian

penerapan

Prosedur keamanan

pengamanan

spesifikasi pabrik

sesuai SI (Standar

Mengikuti prosedur

berlaku

Seluruh kegiatan

dasar
Penggunaan dan

Internasional)

penerapan pemadam

penerapan alat

Penggunaan teknik

kebakaran dan

pemdam kebakaran

Menempatkan dan
mengidentifikasi
perlengkapan
pemadam kebakaran
Melaksanakan
prosedur prosedur

18

SUB KOMPETENSI

KRITERIA KINERJA

LINGKUP BELAJAR

MATERI POKOK PEMELAJARAN


SIKAP

PENGETAHUAN

KETERAMPILAN

dan pengangkatan

prosedur kerja

pemindahan

diidentifikasi

secara manual

berdasarkan SOP

penanganan secara

prosedurprosedur

yang tepat

(Staandard

manual

keamanan dasar

yang tepat
Prosedur

darurat
Melakuakan

Operation

Syarat keselatan diri Bertindak sesuai

Prosedure)

Simbol simbol

peraturan K3L
(Keselamatan,

bahaya

dengan keadaan
bahaya
Menggunakan teknik

Kesehatan Kerja dan

penangan secara

Lingkungan) yang

manual

berlaku dan

Memperagakan

prosedur atau

prosedur pertolongan

kebijakan

pertama dan CPR

perusahaan
Menngikuti kebijakan
yang syah pada
tempat kerjadan
prosedur
pengontrolan resiko

Modul OPKR 10 016 C

19

SUB KOMPETENSI
2. Pemeliharaan

KRITERIA
KINERJA

LINGKUP BELAJAR

MATERI POKOK PEMELAJARAN


SIKAP

PENGETAHUAN

KETERAMPILAN

Perlengkapan

kebersihan

dipilih sebelum

perlengkapan dan

melakuakan

area kerja

pembersihan dan
perawatan secara
rutin
Menggunakan
metode yang
benar untuk
pembersihan dan
pemeliharaan
perlengkapan
Pperlatan dan
area kerja
dibersihkan atau
dipelihara sesuai
dengan
keamanan, jadwal
pemeliharaan
berkala, tempata
penerapan dan
spesifikasi pabrik

Modul OPKR 10 016 C

20

20

SUB KOMPETENSI
3. Penempatan dan

KRITERIA
KINERJA

MATERI POKOK PEMELAJARAN


SIKAP

PENGETAHUAN

KETERAMPILAN

Pengidentifikasian

pengiidentifikasian

pemdaman

jenis pemadam

kebakaaran yang

kebakaran,

sesuai pada tipe

penggunaan dan

yang tepat untuk

prosedur

lingkungan tempat

pengoperasian

kerja

ditempat kerja

LINGKUP BELAJAR

Seluruh kegiatan
penerapan
pemdaman
kebakaran dan
prosedur kerja
diidentifikasikan
berdasarkan SOP
(Standard
Operation
Prosedure),
peraturan K3L
(Keselamatan dan
kesehatan kerja
dan lingkungan )
yang berlaku dan

Modul OPKR 10 016 C

21

21

SUB KOMPETENSI

KRITERIA
KINERJA

LINGKUP BELAJAR

MATERI POKOK PEMELAJARAN


SIKAP

PENGETAHUAN

KETERAMPILAN

kebijakan
perusahaan
4. Pelaksanan
prosedur darurat

Mengikuti
prosedur
perlindungan
mesin pada saat
tanda bahaya
muncul
Mengikuti
prosedur alarm
atau peringatan
atau efakuasi
ditempat kerja
Mengikuti
prosedur gawat
darurat secara
profesional yang
tepat untuk
melindungi mesin
pada saat
keadaan tanda
bahaya muncul

Modul OPKR 10 016 C

22

22

SUB KOMPETENSI

KRITERIA
KINERJA

LINGKUP BELAJAR

MATERI POKOK PEMELAJARAN


SIKAP

PENGETAHUAN

KETERAMPILAN

Pelayanan darurat
yang profesional
dan tepat untuk
mamanggil
pertolongan
dengan segera
dilakukan oleh
orang yang
berkuasa untuk
melakukan hal
tersebut
5. Menjalankan dasar

Kebijakan atau

dasar prosedur

prosedur

keamanan

keamanan
dijalankan
berdasarkan
pelatihan
perusahaan dan
undang undang
yang berlaku
Seluruh keamnan
yang

Modul OPKR 10 016 C

23

23

SUB KOMPETENSI

KRITERIA
KINERJA

LINGKUP BELAJAR

MATERI POKOK PEMELAJARAN


SIKAP

PENGETAHUAN

KETERAMPILAN

berhubungan
dengan kejadian
dicatat atau
dilaporkan pada
formulir yang
sesuai
Seluruh stap
disarankan
menggunakan
prosedur
keamanan
perusahaan dan
metode yang
tepat dalam
penerapannya.
6. pelaksanaan

Seluruh kegiatan

prosedur

pertolongan

penyelamatan

pertama yang

pertama dan

dilakukan dicatat

Cardio-Pulmonary

atau dilaporkan

Resusciation (CPR)

berdasarkan SOP
(Standard

Modul OPKR 10 016 C

24

24

SUB KOMPETENSI

KRITERIA
KINERJA

LINGKUP BELAJAR

MATERI POKOK PEMELAJARAN


SIKAP

PENGETAHUAN

KETERAMPILAN

Operation
Prosedure),
peraturan K3L
(Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
dan Lingkungan)
yang berlaku, dan
prosedur atau
kebijakan
perusahaan
7. Mengikuti prosedur

Tindakan

pada tempat kerja

pengamanan

untuk pengamanan

terhadap limbah

dan pengendalian

padat, cair, gas,

limbah

dan kebisingan
ditempat kerja
dikenali dan
dilakukan
Seluru kegiatan
pengendalian dan
pengamanan
limbah dan polusi

Modul OPKR 10 016 C

25

25

SUB KOMPETENSI

KRITERIA
KINERJA

LINGKUP BELAJAR

MATERI POKOK PEMELAJARAN


SIKAP

PENGETAHUAN

KETERAMPILAN

ditempat kerja
dilakukan
berdasarkan SOP
(Standard
Operation
Prosedure),
peraturan K3L
(Keselamatan,
Kesehatan Kerja
dan Lingkungan),
yang berlaku, dan
prosedur atau
kebijakan
perusahaan

Modul OPKR 10 016 C

26

26

G.

CEK KEMAMPUAN

Sebelum mempelajari modul ini, isilah cek list kemampuan yang telah
Anda miliki dengan sikap jujur dan dapat dipertanggungjawabkan.
No.
1.

PERTANYAAN

YA

TIDAK

Mengetahui dan menerapkan prosedur keselamatan,


kesehatan kerja dan lingkungan

2.

Mengetahui

bahaya-bahaya yang mungkin

terjadi

ditempat kerja
3.

Mengetahui cara menghindari bahaya-bahaya yang


mungkin terjadi ditempat kerja

4.

Memelihara kebersihan perlengkapan dan area kerja

5.

Menempatkan pemadam kebakaran

6.

Mengetahui jenis-jenis pemadam kebakaran

7.

Menggunakan pemadam kebakaran

8.

Menerapkan prosedur darurat

9.

Menjalankan dasar-dasar keamanan

10.

Melaksanakan prosedur penyelamatan pertama dan


Cardio-Pulmonary Resusciation (CPR)

11.

Menerapkan prosedur pengamanan dan pengendalian


limbah

Modul OPKR 10 016 C

27

II.

BAB. II
PEMELAJARAN

A. Rencana Belajar Peserta Diklat


Rencanakan setiap kegiatan belajar anda dengan mengisi tabel di bawah ini dan mintalah bukti belajar kepada guru
jika telah selesai mempelajari setiap kegiatan.

Jenis kegiatan

Tanggal

Waktu

Tempat

Alasan

belajar

Perubahan

Tanda
tangan
guru

Mengetahui
Pengertian K3
Mengetahui Syarat
K3
Mengetahui jenis
bahaya dan cara
menghindarinya
Teknik
Pengangkatan/
pemindahanSecara
manual
Menggunakan
pakaian dan alat
pengaman
Menggunakan
Perlengkapan
pemadam kebakaran
Prosedur pada
tempat kerja untuk
mengindentifikasi
bahaya dan
penghindarannya
Pemeliharaan
kebersihan
perlengkapan dan
area kerja
Penempatan dan

Modul OPKR 10 016 C

28

Jenis kegiatan

Tanggal

Waktu

Tempat

Alasan

belajar

Perubahan

Tanda
tangan
guru

pengindentifikasian
jenis pemadam
kebakaran,
penggunaan dan
prosedur
pengoperasian
ditempat kerja
Pelaksanaan
prosedur darurat
Menjalan dasar
dasar prosedur
keamanan
Pelaksanaan
prosedur
penyelamatan
pertama dan cardio
pulmonary
resuscitation (CPR)
Prosedur pada
tempat kerja untuk
pengamanan dan
pengendalian limbah

Modul OPKR 10 016 C

29

B. Kegiatan Belajar Siswa


III.

Kegiata Belajar 1: Pengertian Keselamatan

dan Kesehatan Kerja

a. Tujuan Kegiatan Belajar 1


1) Siswa dapat memahami Pengertian Keselamatan Kerja.
2) Siswa dapat mengenal bahaya yang terjadi diarea kerja.
3) Siswa dapat memahami penggunaan pakaian kerja.
4) Siswa

dapat

menjelaskan

Teknik

pengangkatan/pemindahan

secara manual.
b. Uraian Materi 1
UNDANG-UNDANG K3
1) Pengertian Keselamatan Kerja

Safe adalah aman atau selamat.


Safety menurut kamus adalah mutu suatu keadaan aman atau
kebebasan dari bahaya dan kecelakaan.
Keselamatan kerja atau safety adalah suatu usaha untuk
menciptakan keadaan lingkungan kerja yang aman bebas dari
kecelakaan
Kecelakaan adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak
diinginkan atau tidak disengaja serta tiba-tiba dan menimbulkan
kerugian, baik harta maupun jiwa manusia.
Kecelakaan

kerja

adalah

kecelakaan

yang

terjadi

dalam

hubungan kerja atau sedang melakukan pekerjaan disuatu tempat


kerja.
Keselamatan kerja adalah menjamin keadaan, keutuhan dan
kesempurnaan, baik jasmaniah maupun rohaniah manusia serta
hasil karya dan budayanya tertuju pada kesejahteraan masyarakat
pada umumnya dan manusia pada khususnya.

Modul OPKR 10 016 C

30

2) Tujuan keselamatan dan kesehatan kerja


Dari pemahaman diatas sasaran keselamatan kerja adalah:
a) Mencegah terjadinya kecelakaan kerja.
b) Mencegah timbulnya penyakit akibat suatu pekerjaan.
c) Mencegah/ mengurangi kematian.
d) Mencegah/mengurangi cacat tetap.
e) Mengamankan material, konstruksi, pemakaian, pemeliharaan
bangunan, alat-alat kerja, mesin-mesin, instalasi dan lain
sebagainya.
f) Meningkatkan produktivitas kerja tanpa memeras tenaga kerja
dan menjamin kehidupan produktifnya.
g) Mencegah pemborosan tenaga kerja, modal, alat dan sumbersumber produksi lainnya.
h) Menjamin tempat kerja yang sehat, bersih, nyaman dan aman
sehingga dapat menimbulkan kegembiraan semangat kerja.
i) Memperlancar, meningkatkan dan mengamankan produksi
industri serta pembangunan
Dari sasaran tersebut maka keselamatan kerja ditujukan bagi:
a) Manusia (pekerja dan masyarakat)
b) Benda (alat, mesin, bangunan dll)
c) Lingkungan (air, udara, cahaya, tanah, hewan dan tumbuhtumbuhan).
3) Syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja
Menurut Undang-undang Nomor 1 tahun 1970 pasal 3 syaratsyarat keselamatan kerja ayat 1 bahwa dengan peraturan
perundang-undangan ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja
untuk:
a) Mencegah dan mengurangi kecelakaan
b) Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran
c) Mencegah dan mengurang bahaya peledakan

Modul OPKR 10 016 C

31

d) Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada


waktu kebakaran atau kejadian lain yang berbahaya
e) Memberi pertolongan pada kecelakaan
f) Memberi alat perlindungan diri kepada para pekerja
g) Mencegah dan mengendalikan timbulnya atau menyebar
luasnya suhu, kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas,
hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara dan gelora.
h) Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja,
baik fisik maupun psikis, keracunan, infeksi dan penularan.
i) Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai.
j) Memelihara kebersihan, keselamatan dan ketertiban.
k) Memperoleh keserasian antara tenaga kerja dan alat kerja.
l) Mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang-orang,
binatang, tanaman atau barang.
m) Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan.
n) Mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat,
perlakuan dan penyimpanan barang.
o) Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya.
p) Menyesuaikan

dan

menyempurnakan

pengamanan

pada

pekerjaan yang bahaya kecelakaannya menjadi bertambah


tinggi.
PENGENALAN BAHAYA PADA AREA KERJA
Bila ditinjau dari awal perkembangan usaha keselamatan kerja
diperusahaan/industri,
terjadi

karena

manusia

musibah,

menganggap

namun

sebenarnya

bahwa

kecelakaan

setiap

kecelakaan

disebabkan oleh salah satu faktor sebagai berikut, baik secara sendirisendiri atau bersama-sama, yaitu:
1) Tindakan tidak aman dari manusia itu sendiri (unsafe act)
a) Terburu-buru atau tergesa-gesa dalam melakukan pekerjaan.
b) Tidak menggunakan pelindung diri yang disediakan.

Modul OPKR 10 016 C

32

c) Sengaja melanggar peraturan keselamatan yang diwajibkan.


d) Berkelakar/bergurau dalam bekerja dan sebagainya.
2) Keadaan

tidak

aman

dari

lingkungan

kerja

(unsafe

condition)
a) Mesin-mesin yang rusak tidak diberi pengamanan, kontruksi
kurang aman, bising dan alat-alat kerja yang kurang baik dan
rusak.
b) Lingkungan kerja yang tidak aman bagi manusia (becek atau
licin, ventilasi atau pertukaran udara , bising atau suara-suara
keras, suhu

tempat kerja, tata ruang kerja/ kebersihan dan

lain-lain).
Apakah kecelakaan dapat dicegah?
Akhirnya timbul pertanyaan apakah kecelakaan yang merugikan
itu dapat dicegah? Pada prinsipnya setiap kecelakaan dapat
diusahakan untuk dicegah karena:
a) Setiap kecelakaan pasti ada sebabnya.
b) Bilamana sebab-sebab kecelakaan itu dapat kita hilangkan
maka kecelakaan dapat dicegah.
Bagaimana kecelakaan dapat dicegah?
Pencegahan

kecelakaan

adalah

suatu

usaha

untuk

menghindarkan tindakan-tindakan yang tidak aman dari pekerja


serta mengusahakan lingkungan kerja yang tidak mengandung
factor-faktor yang membahayakan (unsafe condition).
Sebab-sebab seseorang melakukan tindakan tidak aman
a) Karena tidak serius/disiplin.
b) Karena tidak mampu/tidak bisa.
c) Karena tidak mau.

Modul OPKR 10 016 C

33

Bagaimana mengatasi lingkungan lingkungan yang tidak


aman?
a)

Dihilangkan, sumber-sumber bahaya atau keadaan tidak


aman tersebut agar tidak lagi menimbulkan bahaya,
misalnya alat-alat yang rusak diganti atau diperbaiki.

b)

Dieleminir/diisolir, sumber bahaya masih tetap ada,


tetapi diisolasi agar tidak lagi menimbulkan bahaya,
misalnya bagian-bagian yang berputar pada mesin diberi
tutup/pelindung atau menyediakan alat-alat keselamatan
kerja.

c)

Dikendalikan, sumber bahaya tidak aman dikendalikan


secara teknis, misalnya memasang safety valve pada
bejana-bejana tekanan tinggi, memasang alat-alat kontrol
dsb.

Untuk mengetahui adanya unsafe condition harus dilakukan


pengawasan yang seksama terhadap lingkungan kerja.
3) Keselamatan Kerja di Perbengkelan Otomotif.
a) Kenakan celana tanpa kantong yang tidak tertutup karena
kantong celana dapat menyebabkan kemasukan bunga api atau
zat-zat yang merugikan.
b) Kenakan sepatu yang sesuai dan rawat baik-baik (dalam kondisi
baik). Sepatu usahakan bersol kuat atau bersol baja yang di
tengahnya dapat melindungi dari luka akibat benda tajam dan
paku yang menonjol. Perlindungan utama terhadap benda,
sepatu bersol baja di tengahnya melindungi dari kejatuhan
benda-benda berat.
c) Jaga rambut panjang dengan topi atau penutup kepala yang
rapat seperti disarankan dalam peraturan. Apabila rambut anda

Modul OPKR 10 016 C

34

panjang dapat dengan mudah tersangkut mesin, misal mesin


bor, beberapa orang terluka karena itu.
d) Jangan memakai cincin atau jam

karena sangat berbahaya

hingga anda dapat kehilangan jari-jari. Ketika bekerja pada


kendaraan tersangkut mesin dapat menyebabkan hubungan
pendek arus listrik sehingga menyebabkan kebakaran.
e) Gunakan perlengkapan perlindungan pribadi yang sesuai
dengan pekerjaan. Beberapa peralatan perlindungan yang
tersedia harus dikenakan secara benar pada semua situasi
kerja. Sehingga dapat menyelamatkan diri dari kemungkinan
terluka. Pelajari tujuan masing-masing nomor item atau barang
pada tempat latihan yang tersedia, yang terdiri atas helm
pengaman, penutup muka, pelindung telinga, respirator, sarung
tangan dan apron.
f) Kenakan kaca mata penyelamat ketika menggunakan gerinda
atau mesin bubut dan beberapa tugas lainnya agar debu atau
material tidak dapat masuk ke mata.
g) Hindari berbaring pada lantai beton atau lantai sejenis ketika
bekerja di bawah kendaraan. Gunakan selalu kain krep atau
bahan penutup untuk berbaring karena berhubungan dengan
lantai dingin dapat merusak kesehatan, terutama dalam waktu
yang lama.
PENGGUNAAN PAKAIAN PENGAMAN
1) Syarat-syarat pakaian perlindungan atau pengamanan
a) Pakaian kerja harus dapat melindungi pekerja terhadap
bahaya yang mungkin ada.
b) Pakaian kerja harus seragam mungkin dan juga ketidaknyamanannya harus yang paling minim.

Modul OPKR 10 016 C

35

c) Kalau bentuknya tidak menarik, paling tidak harus dapat


diterima.
d) Pakaian kerja harus tidak mengakibatkan bahaya lain,
misalnya lengan yang terlalu lepas atau ada kain yang lepas
yang sangat mungkin termakan mesin.
e) Bahan pakaiannya harus mempunyai derajat resistensi yang
cukup untuk panas dan suhu kain sintesis (nilon, dll) yang
dapat meleleh oleh suhu tinggi seharusnya tidak dipakai.
f) Pakaian kerja harus dirancang untuk menghindari partikelpartikel panas terkait di

celana, masuk di kantong atau

terselip di lipatan-lipatan pakaian.


g) Overall

katun

memenuhi

semua

persyaratan

yang

disebutkan di atas dan karenanya overall katun adalah yang


paling banyak digunakan sebagai pakaian kerja.
h) Dasi, cincin dan jam tangan merupakan barang-barang yang
mempunyai

kemungkinan

besar

menimbulkan

bahaya

karena mereka itu dapat dimakan mesin, dan akan


menyebabkan

kecelakaan

jika

para

pekerja

tetap

memakainya. Jam tangan dan cincin menambah masalah


pada

bahan

kimia

dan

panas

dengan

berhenti

menghilangkan bahaya.
2) Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan
pakaian kerja
a) Kenakan pakaian yang tahan terhadap api, tertutup rapat,
dan berkancingkan.
b) Kenakan katun atau wol dan sebagainya guna menghindari
bahan buatan yang mudah terbakar baik baju atas maupun
baju bawah.
c) Baju yang longgar dan tidak berkancing atau t-shirt atau p
berdasi, sabuk dapat dengan mudah mengait putaran
mesin.

Modul OPKR 10 016 C

36

d) Kancing harus ditutupi bahan penutup untuk mencegah


kerusakan permukaan ketika bekerja di atas tonggak atau
penyangga dan sebagainya.

PAKAIAN KERJA
1. Pilihlah pakaian kerja yang
kuat dan betulbetul cocok
sehingga
dalam

merasa

senang

pekerjaan.

Hindari

pakaian
pinggang,

dengan

ikat

gesper

dan

kancing yang menonjol yang


dapat

menyebabkan

kerusakan pada kendaraaan


pada waktu bekerja. Kami
anjurkan memakai seragam
Mekanik

Toyota

(Overall)

yang khusus didisain dengan


memperhatikan

halhal

diatasi.
2. Sebagai tindakan keamanan terhadap luka atau terbakar,
kulit harus selalu tertutup, kecuali terpaksa benar.
3. Jagalah pakaian Anda agar selalu bersih waktu bekerja,
sebab oli dan kotoran pada pakaian Anda akan mengotori
kendaraan

SEPATU KERJA
Pililah alas kaki yang kuat untuk bekerja. Adalah berbahaya
memakai sandal atau alas kaki yang mudah tergelincir dan
karenanya jangan dipakai. Sandal dan sejenisnya lebih
memungkinkan pemakaianya terluka karena kejatuhan

Modul OPKR 10 016 C

37

benda. Dianjurkan memakai sepatu boot atau sepatu yang


mempunyai sol yang tidak licin serta berkulit keras.

Modul OPKR 10 016 C

38

SARUNG TANGAN
Pada waktu mengangkat benda benda berat atau
memindahkan pipa buang yang panas dan sejenisnya
dianjurkan memakai sarung tangan, walaupun tidak ada
suatu peraturan khusus yang mengatur cara pemakaiannya
untuk pekerjaan pemeliharaan biasa. Terutama pada waktu
mengebor dan menggerinda serta pekerjaan di kamar mesin
dengan mesin hidup, memungkinkan timbulnya bahaya
tersangkutnya sarung tangan pada bagian yang berputar.
Karena itu dalam hal seperti ini sarung tangan jangan
dipakai.
3) Alat-alat pelindung anggota badan
Badan kita terdiri dari beberapa bagian, semuanya itu harus
terlindung

diwaktu melaksanakan pekerjaan. Alat-alat

pelindung bagian adalah sbb:


a) Alat pelindung mata,
Mata harus terlindung dari panas, sinar yang menyilaukan
dan juga dari debu.

Modul OPKR 10 016 C

39

Gb. Kacamata Debu

Gb. Kacamata Las


Listrik

b) Alat pelindung kepala,


Topi atau helm adalah alat pelindung kepala bila bekerja
pada bagian yang berputar, misalnya bor atau waktu
sedang mengelas, hal ini untuk menjaga rambut terlilit oleh
putaran bor atau rambut terkena percikan api.

Gb. Alat Pelindung Kepala

c) Alat pelindung telinga


Untuk melindungi telinga dari gemuruhnya mesin yang
sangat bising juga penahan bising dari letupan-letupan.

Modul OPKR 10 016 C

40

Gb. Alat Pelindung Telinga

d) Alat pelindung hidung,


Adalah

alat

pelindung

hidung

dari

kemungkinan

terhisapnya gas-gas beracun.

Gb. Alat Pelindung Hidung

e) Alat pelindung tangan


Alat ini terbuat dari berbagai macam bahan disesuaikan
dengan kebutuhannya, antara lain:

Sarung tangan kain, digunakan untuk memperkuat


pegangan supaya tidak meleset.

Sarung tangan asbes, digunakan terutama untuk


melindungin tangan terhadap bahaya panas.

Sarung tangan kulit, digunakan untuk melindungi


tangan dari benda-benda tajam pada saat mengangkat
suatu barang.

Sarung

tangan

karet,

digunakan

pada

waktu

pekerjaan pelapisan logam, seperti vernikel, vercrhoom


dsb. Hal ini untuk mencegah tangan dari bahaya
pembakaran asam atau kepedasan cairan.

Modul OPKR 10 016 C

41

Gb. Macam-macam Sarung Tangan

f) Alat pelindung kaki, untuk menghindarkan tusukan


benda tajam atau terbakar oleh zat kimia. Terdapat dua
jenis sepatu yaitu pengaman yang bentuknya seperti
halnya sepatu biasa hanya dibagian ujungnya dilapisi
dengan baja dan sepatu karet digunakan untuk menginjak
permukaan yang licin, sehingga pekerja tidak terpeleset
dan jatuh.
g)

Plat Besi Pelindung

Gb. Alat Pelindung Kaki (Sepatu) Dengan Plat Besi Pelindung

h) Alat pelindung badan,


Alat ini terbuat dari kulit sehingga memungkinkan pakaian
biasa atau badan terhindar dari percikan api, terutama
pada waktu menempa dan mengelas. Lengan baju jangan

Modul OPKR 10 016 C

42

digulung,

sebab

lengan

baju

yang

panjang

akan

melindungi tangan dari sinar api.

Gb. Alat Pelindung Badan

TEKNIK PENGANGKATAN/PEMINDAHAN SECARA MANUAL


1) Cara mengangkat benda
Pengikatan beban yang berat akan aman bila diketahui letak
garis kerja gaya berat beban yang dimaksud. Ikatlah beban
seimbang pada garis kerja gaya beratnya. Tali pengikat dengan
sambungan yang telah diuji kekuatannya akan menghasilkan
keselamatan

kerja.

Dibawah

ini

diperlihatkan

teknis

pemindahan benda yang berat.

Modul OPKR 10 016 C

43

2) Cara mengangkat dan memikiul benda


a. Waktu mengangkat benda, usahakanlah agar tubuh tetap
tegak
b. Membagibagi berat beban sama rata.
c. Biarkan

susunan

tulang

dari

tubuh

menyokong

dan

menopang beban.
d. Gunakan alat pemikul seperti penyandang, ambil kulit atau
pikulan.

3) Mencegah terjadinya kecelakaan

Modul OPKR 10 016 C

44

Risiko terjadi luka dan kerugian pada kelengkapan untuk


mengubah

pengangkatan

yang

sederhana;

sebelum

mengangkat dan melakukan sesuatu dengan tenaga orang


pada permulaan pekerjaan harus berhatihati. Ruang kerja
harus bebas dari segala rintangan. Penghindaran rintangan
adalah tindakan untuk keselamatan tempat.

4) Penuntun cara mengangkat dengan tangan


Cara yang benar mengangkat dengan tangan.
Tulang punggung manusia bukanlah mesin angkat yang efisien
dan dapat mudah rusak bila dipergunakan caracara yang tidak
benar.
a. Suatu angkatan hendaknya dimulai dengan kedudukan
sipangangkat

dalam

sikap

yang

seimbang

dengan

meletakkan kedua belah kaki agak meregang dan barang


yang diangkatnya harus di dekatkan dengan badan.
Yakinlah bahwa barang itu ada pegangan pengamannya.
Sebelum mengangkat punggung harus tegak dan dalam
kedudukan sedikit mungkin dengan barang yang diangkat.

Modul OPKR 10 016 C

45

b. Untuk mengangkat beban, mula mula luruskan kaki. Cara


ini untuk menyakinkan bahwa daya angkat kita sedang
disalurkan benar benar melalui urat urat dan tulang.
c. Untuk melengkapi angkatan, luruskanlah badan bagian atas
sampai dengan keadaan tegak
5) Pengangkatan dengan dongkrak dan penopang
Dongkrak adalah alat untuk menaikkan kendaraan guna
mempermudah pekerjaan reparasi dibagian casis. Ada beberapa
jenis dongkrak seperti jenis hidrolis, jenis udara tekan,
tergantung pada kapasitas pengangkatannya.

6) Penyangga
Penyangga untuk menunjang kendaraan yang sedang diangkat
guna pengamanan sewaktu melakukan perbaikan.
Pada waktu menggunakan alat pengangkat, dongkrak atau
penyangga, utamakan keamanan kerja karena kesalahan kecil
dapat menyebabkan kecelakaan besar.

Modul OPKR 10 016 C

46

7) Lokasi dongkrak dan penyangga


Untuk mencegah agar tempat penempatan dongkrak dan
penyangga tidak rusak, pilihlah tempat-tempat yang kuat, serta

c. Rangkuman
1) Keselamatan kerja

adalah suatu usaha untuk menciptakan

keadaan lingkuan kerja yang aman bebas dari kecelakaan.


2) Dalam perusahaan harus menjamin keselamatan pekerjanya yang
telah diatur menurut undang-undang kerja ayat 1.
Modul OPKR 10 016 C

47

3) Bila ditinjau dari awal perkembangan usaha keselamatan kerja


diperusahaan/industri, manusia menganggap bahwa kecelakaan
terjadi karena musibah, namun sebenarnya setiap kecelakaan
disebabkan oleh tindakan tidak aman dari manusia itu sendiri
(unsafe act) dan Keadaan tidak aman dari lingkungan (unsafe
condition)
4) Penggunaan Pakaian kerja harus mengacu pada keselamatan kerja
dan disesuai dengan bidang pekerjaannya.
5) Teknik

Pengangkatan/pemindahan

secara

manual

hendaknya

memperhatikan berat benda, daerah pengangkatan dan alat


pengangkatannya.
d. Tugas
Setelah anda mempelajari modul Keselamatan,Kesehatan Kerja,
cobalah anda mengerjakan latihan dibawah ini dengan demikian anda
akan dapat menjelaskan materi ini.
1. Jelaskan pengertian K3?
2. Sebutkan tujuan K3?
3. Sebutkan sebab-sebab kecelakaan?
Untuk memeriksa hasil latihan anda, bagian ini tidak disediakan kunci
jawaban. Hasil latihan anda sebaiknya dibandingkan dengan hasil
latihan peserta diklat lain. Diskusikan dalam kelompok untuk hal yang
berbeda. Jika terdapat hal-hal yang tidak dapat diatasi, bawalah hal
tersebut kedalam pertemuan tutorial.
e. Test formatif
1. Sebutkan penyebab kecelakaan kerja yang diakibatkan tindakan
tidak amam dari manusia itu sendiri (unsafe act)!
2. Untuk siapakah keselamatan kerja ditujukan, sebutkan?
3. Sebutkan 5 alat-alat keselamatan kerja?
4. Mengapa pada saat bekerja tidak boleh memakai cincin?
Modul OPKR 10 016 C

48

5. Jelskan fungsi dongkrak di bengkel otomotif?


f. Kunci jawaban formatif
1. Penyebab kecelakaan:
a) Terburu-buru atau tergesa-gesa dalam melakukan pekerjaan.
b) Tidak menggunakan pelindung diri yang disediakan.
c) Sengaja melanggar peraturan keselamatan yang diwajibkan.
d) Berkelakar/bergurau dalam bekerja dan sebagainya.
e) Keselamatan ditujukan pada
f) Manusia (pekerja dan masyarakat).
g) Benda (alat, mesin, bangunan dll).
h) Lingkungan (air, udara, cahaya, tanah, hewan dan tumbuhtumbuhan.
2. Alat Keselamatan kerja terdiri dari:
a) Alat pelindung Kepala.
b) Alat pelindung tangan.
c) Alat pelindung telinga.
d) Alat pelindung badan.
e) Alat pelindung kaki.
3. Karena memakai cincin sangat berbahaya hingga anda dapat
kehilangan jari-jari. Ketika bekerja pada kendaraan tersangkut
mesin dapat menyebabkan hubungan pendek arus listrik sehingga
menyebabkan kebakaran.
4. Dongkrak

adalah

alat

untuk

menaikkan

kendaraan

guna

mempermudah pekerjaan reparasi dibagian casis.


g. Lembar Kerja
CARA MENDONGKRAK KENDARAAN
1) Alat dan Bahan
a) 1 unit mobil lengkap
Modul OPKR 10 016 C

49

b) 1 unit engine stand


c) Dongkrak buaya 2 ton
d) Mesin katrol
e) Rantai/tali
f) Jack Stand
g) Kayu untuk pengganjal
h) Lap/majun
2) Keselamatan Kerja
a) Pengangkatan dapat mengakibatkan kecelakaan jika dilakukan
dengan tidak benar. Pengangkatan beban yang terlalu berat
oleh seseorang dapat menyebabkan

kecelakaan meskipun

diangkat dengan cara yang benar. Perhatikan peraturan


tentang beban maksimum yang diijinkan untuk diangkat dan
gunakan cara yang aman
b) Berhati-hatilah bila mendongkrak mobil pastikan bahwah
penempatannya sudah tepat
3) Langkah Kerja
a) Persiapkan alat dan bahan praktik pada tempat yang datar dan
terang
b) Perhatikan instruksi praktik yang disampaikan guru/instruktur
c) Pelajari cara-cara pengangkatan dengan menggunakan katrol
atau dongkrak
d) Pasanglah penyangga pada tempat kuat dan aman ikuti
petunjuk yang ada di dalam buku pedoman reparasi
e) Buatlah catatan catatan penting kegiatan praktik secara
ringkas
f) Setelah selesai, bereskan kembali peralatan dan bahan yang
telah

digunakan seperti keadaan semulan serta bersihkan

tempat kerja!

Modul OPKR 10 016 C

50

4) Tugas
a) Buatlah laporan Praktikum secara ringkas dan jelas!
b) Buatlah Rangkuman pengetahuan baru yang anda peroleh
setelah mempelajari materi pada kegiatan 1!
Kegiatan Belajar 2: Pemeliharaan Kebersihan ,Perlengkapan dan
Area Kerja
a. Tujuan
1) Siswa memahami cara pemilihan alat-alat, bahan dan perlengkapan
kebersihan
2) Siswa memahami pelaksanaan metade kebersihan
3) Siswa memahami cara-cara penyimpanan barang
4) Siswa memahami cara Pemeliharaan dalam Penataan Tempat
Kerja.
b. Uraian Materi
ALAT-ALAT KEBERSIHAN
Alat-alat kebersihan yang diperlukan pada bengkel ,khususnya bengkel
otomotif terdiri dari:
1) Sapu ijuk berfungsi untuk membersihkan lantai berupa kotoran
sampah kering atau debu
2) Sapu lidi berfungsi untuk membersihkan halaman bengkel dari
sampah-sampak kering.
3) Alat Pel berfungsi untuk membersihkan air atau zat cair dari lantai.
4) Vacuum Cleaner berfungsi untuk menyedot debu/kotoran yang
tidak dapat dibersih dengan sapu atau kain pel,misalnya; Sofa,
karpet, dan saluran ventilasi udara, baik pada ruangan bengkel
ataupun pada kendaraan yang sedang diperbaiki.
5) Pasir/serbuk kayu berfungsi untuk menyerap tumpahan oli
atau minyak pada lantai, sebelum disapu atau dipel.

Modul OPKR 10 016 C

51

Gambar. Menjaga kebersihan lingkungan kerja

Metode Pembersihan
Banyak

orang

menggunakan

angin

dari

kompressor

untuk

menghilangkan debu dari pakaian, bangku kerja, struktur, almari dan


fiting lampu. Hal ini beresiko tinggi dan berbahaya karena dapat
menimbulkan ledakan debu. Debu dan partikel kotor lainnya dapat
terhirup atau mengenai mata yang tidak terlindungi.
Bahaya

dari

terhirupnya

asbestos

fibres

(debu

rem)

dapat

menyebabkan kangker paru-paru, hal ini tidak secara luas disadari


bahwa

hampir

semua

short

fiber

terhirup

paru-paru

dapat

mengakibatkan kerusakan yang sama. Peralatan vacum cleaner yang


tepat dengan alat untuk menjangkau sudut-sudut yang sempit, filter
debu yang terpelihara dengan baik adalah sesuatu hal yang harus
dilakukan pada pekerjaan yang menimbulkan debu.
Sapu, sikat untuk membersihkan lantai, alat-alat pembersih dan sabun
detergen atau larutan pembersih harus tersedia untuk digunakan oleh
para pekerja.
Pada saat membersihkan ruangan, pindahkan matrial yang tidak
diperlukan ketempat dimana material tersebut dapat dengan mudah
dipindahkan ke tempat sampah. Jangan di sebarkan di atas lantai.

Modul OPKR 10 016 C

52

Tempat penampungan limbah harus dikosongkan secara periodik dan


isinya (limbah) dimusnahkan dengan cara yang direkomendasikan/
dianjurkan.
IV.

Penyimpanan

Masalah yang biasanya timbul pada hal penyimpanan adalah tidak


cukupnya tempat/ruang untuk meletakkan barang-barang. Pada
beberapa instansi masalah ini dapat diatasi dengan menambah rak-rak
peralatan dan material.
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan pada sistem penyimpanan
barang:
1) Penyimpanan material harus direncanakan terlebih dahulu.
2) Barang-barang yang sering digunakan diletakkankan pada tempat
yang terdekat dengan pekerja dan barang yang lebih berat ditaruh
pada ketinggian yang sesuai.

Gambar . Menyimpan barang pada ketinggian yang sesuai

3) Alarm, lampu penerangan, saklar dan panel kontrol, peralatan


pertolongan pertama dan fasilitas cuci, kesemuanya ini harus
lancar/berfungsi baik.
4) Pemadam kebakaran harus mudah dicapai/didapatkan.
5) Jalan keluar/masuk dan jalan/gang kerja harus bebas hambatan
6) Tabung-tabung yang berisi cairan, gas yang mudah terbakar atau
beracun, zat kimia yang reaktif harus disimpan di dalam bangunan
yang terpisah dan harus mematuhi MSDS recommendations.

Modul OPKR 10 016 C

53

7) Wadah-wadah

barang,

rak,

palet

digunakan

dimana

itu

dimungkinkan, dengan peralatan penanganan mekanik yang


sesuai.
8) Pipa-pipa, ruji-ruji dan material bulat lainnya harus ditumpuk dalam
lapisan-lapisan yang terpisah oleh strip pada ujung-ujungnya atau
di dalam rak.
9) Lembaran baja, khususnya plat tipis, berbahaya jika diangkat
dengan tangan, harus ditangani secara mekanik.
10)Material yang mudah terbakar (seperti kain yang berminyak) tidak
boleh ditumpuk dalam tumpukan yang tinggi.
V.

Pemeliharaan dalam Penataan Tempat Kerja

Di bawah ini diberikan tiga contoh latihan penataan tempat kerja yang
baik:
1) Bagi pekerja yang mengambil kotak peralatan untuk memelihara
atau memperbaiki kendaraan, peralatan-peralatan atau mesinmesin.

Gambar . Sebuah kotak alat pekerja

2) Buatlah

apa

yang

akan

dikerjakan

menjadi

aman

untuk

dikerjakan. Putuskan dari segala sumber listrik.


3) Bersihkan, cuci, atau sikat komponen agar pekerja tidak terkena
kotoran.
4) Bersihkan

seluruh

sisa

kotoran

yang

timbul

dari

kegiatan

pembersihan di atas.
5) Gunakan peralatan yang cocok, dan jangan sampai melebihi beben
kerjanya.

Modul OPKR 10 016 C

54

6) Sebelum membuka tabung, container atau pipa, tanyakan pada diri


anda sendiri bagaimana jika benda-benda tersebut berisi cairan?
7) Cairan yang dialirkan dari bak penampung harus dibuang dengan
cara yang benar bukan dibuang pada saluran air.
8) Tempatkan bagian kendaraan yang sudah dilepas ke dalam
container.
9) Simpan bagian-bagian yang tak terbungkus dalam suatu form atau
urutan. Gunakan sistem pelabelan jika anda belum terbiasa dengan
asembling/perakitan.
10)Jangan simpan bagian kendaraan di tempat yang terganggu oleh
pergerakan atau jalan masuk.
11)Amankan sudut-sudut tajam , tonjolan tajam, dan bagian tajam
lainnya.
12)Gunakan penutup debu jika diperlukan.
13)Gantikan bagian/parts yang rusak.
14)Setelah merakit ulang lepaskan semua karat dan perbaiki cat
kendaraan yang rusak.
15)Hilangkan penetesan dan kebocoran-kebocoran.
16)Buang barang yang sudah tidak akan digunakan lagi.

Gambar . Buang benda-benda yang sudah tidak penting/terpakai

Bagi pekerja yang akan bekerja pada bangku kerja


Modul OPKR 10 016 C

55

1) Gunakan rak, laci meja dan almari untuk menyimpan peralatan dan
pisahkan setiap bagiannya.
2) Simpan barang yang sering dipakai sitempat yang dekat dan
simpan barang yang berat dalam ketinggian yang sesuai.
3) Bersihkan kembali bangku kerja setiap akhir pekerjaan dan setiap
akhir jam kerja.
4) Bersihkan kembali peralatan sebelum dikembalikan pada tempat
penyimpanannya.

Gambar . Sebuah tempat kerja yang diatur dengan baik

Pada saat anda bekerja, jangan sampai barang/benda kerja anda


tercecer di daerah kerja selain daerah kerja anda.
Setiap tiga bulan, cuci permukaan cat disekitar daerah kerja anda
kemudian dilanjutkan dengan laci dan almari anda, simpan kembali
atau buang barang yang sudah tidak dipakai sementara waktu
khususnya zat pembersih, zat-zat kimia dan produk-produk bahan
bakar.
Hindari menghiasi bangku kerja, dinding, almari dsb dengan gambar
wanita, pakaian dan kertas kerja.

Modul OPKR 10 016 C

56

Bagi pekerja yang sedang mengerjakan mesin-mesin (Mesin


pengangkat, mesin bubut dll)
1) Gunakan rak-rak, laci, dan almari untuk menyimpan alat-alat dan
setiap alat mempunyai tempat sendiri-sendiri. Simpan alat yang
sering digunakan di tempat yang dekat dan benda/alat yang berat
pada ketinggian yang sesuai.
2) Bersihkan kembali permukaan tempat kerja pada saat selesai tiaptiap pekerjaan atau setiap akhir jam kerja.
3) Lumasi mesin sesuai dengan instruksi buku petunjuk dari pabrik
pembuatnya.
4) Bersihkan mesin setiap seminggu sekali.
5) Cuci permukaan mesin yang dicat setiap tiga bulan.
6) Lakukan tindakan anti karat pada akhir pekan dan hari libur dan
hilangkan segera jika timbul karat.
7) Hilangkan serpihan dari mesin segera dan ambil langkah untuk
menhentikan penyebabnya.
8) Kembalikan seluruh alat ke tempat masing-masing pada setiap
akhir pekerjaan atau setiap akhir jam kerja.
9) Rawat dan perbaiki mesin pada saat diperlukan. Tindakan
pencegahan lebih diutamakan daripada menunggu bencana terjadi

c. Rangkuman
1. Alat-alat kebersihan sangat diperlukan pada setiap tempat untuk
menjaga kondisi tempat kerja bebas dari debu,kotoran dan minyak.
2. Metode penyimpanan hendaknya material harus direncanakan
terlebih

dahulu.

Barang-barang

yang

sering

digunakan

diletakkankan pada tempat yang terdekat dengan pekerja dan


barang yang lebih berat ditaruh pada ketinggian yang sesuai.

Modul OPKR 10 016 C

57

3. Pemeliharaan dalam Penataan Tempat Kerja Buatlah apa yang


akan dikerjakan menjadi aman untuk dikerjakan. Putuskan dari
segala sumber listrik.
4. Bersihkan, cuci, atau sikat komponen agar pekerja tidak terkena
kotoran.
5. Bersihkan

seluruh

sisa

kotoran

yang

timbul

dari

kegiatan

pembersihan di atas.
6. Gunakan peralatan yang cocok, dan jangan sampai melebihi beben
kerjanya.
d. Tugas
Setelah mempelajari Modul Pemeliharaan Kebersihan ,perlengkapan
dan area Kerja ini cobalah anda melakukan kegiatan Pembersih dan
penataan ruang praktek, setelah selasai mintalah Pendapat atau saran
pada instruktur tentang hasil kerja anda!
e. Test Formatif
1. Deskripsikan alasan mengapa angin kompressor tidak boleh
digunakan sebagai suatu metode pembersihan!
2. Sebutkan 5 faktor yang harus diperhatikan dalam merencanakan
suatu sistem penyimpanan!
3. Sebutkan 5 contoh pelatihan penataan tempatkerja untuk pekerja
yang

sedang

menggunakan

kotak

alat

untuk

memperbaiki

kendaraan/mesin-mesin yang lain!


4. Sebutkan 3 contoh pelatihan penataan tempat kerja untuk pekerja
yang bekerja di bangku kerja!
5. Sebutkan 4 contoh pelatihan penataan tempat kerja untuk pekerja
yang bekerja dengan mesin (alat pengangkat, mesin bubut, dll)!

Modul OPKR 10 016 C

58

f. Kunci Jawaban formatif


1. Deskripsi alasan mengapa angin kompressor tidak bolehdigunakan

sebagai suatu metode pembersihan


Hal

tersebut

dapat

menimbulkan

ledakan/hamburan

debu,

sehingga dapat terhirup atau mengenai mata.


2. Faktor- faktor yang harus diperhatikan dalam merencanakan suatu
sistem penyimpanan adalah:

Penyimpanan material harus direncanakan terlebih dahulu.

Barang-barang yang sering digunakan diletakkankan pada


tempat yang terdekat dengan pekerja dan barang yang lebih
berat ditaruh pada ketinggian yang sesuai.

Alarm, lampu penerangan, saklar dan panel kontrol, peralatan


pertolongan pertama dan fasilitas cuci, kesemuanya ini harus
lancar/berfungsi baik.

Pemadam kebakaran harus mudah dicapai/didapatkan.

Jalan keluar/masuk dan jalan/gang kerja harus bebas


hambatan

Tabung-tabung yang berisi cairan, gas yang mudah terbakar


atau beracun, zat kimia yang reaktif harus disimpan di dalam
bangunan

yang

terpisah

dan

harus

mematuhi

MSDS

recommendations.

Wadah-wadah barang, rak, palet digunakan dimana itu


dimungkinkan, dengan peralatan penanganan mekanik yang
sesuai.

Pipa-pipa, ruji-ruji dan material bulat lainnya harus ditumpuk


dalam lapisan-lapisan yang terpisah oleh strip pada ujungujungnya atau di dalam rak.

Lembaran baja, khususnya plat tipis, berbahaya jika diangkat


dengan tangan, harus ditangani secara mekanik.

Material yang mudah terbakar (seperti kain yang berminyak)


tidak boleh ditumpuk dalam tumpukan yang tinggi.

Modul OPKR 10 016 C

59

3) Contoh-contoh pelatihan penataan tempatkerja untuk pekerja yang


sedang

menggunakan

kotak

alat

untuk

memperbaiki

kendaraan/mesin-mesin yang lain.


Buatlah apa yang akan dikerjakan menjadi aman untuk
dikerjakan. Putuskan dari segala sumber listrik.
Bersihkan, cuci, atau sikat komponen agar pekerja tidak
terkena kotoran.
Bersihkan seluruh sisa kotoran yangtimbul dari kegiatan
pembersihan di atas.
Gunakan peralatan yang cocok, dan jangan sampai melebihi
beben kerjanya.
Sebelum membuka tabung, container atau pipa, tanyakan pada
diri anda sendiri bagaimana jika benda-benda tersebut berisi
cairan?
Cairan yang dialirkan dari bak penampung harus dibuang
dengan cara yang benar bukan dibuang pada saluran air.
Tempatkan bagian kendaraan yang sudah dilepas ke dalam
container.
Simpan bagian-bagian yang tak terbungkus dalam suatu form
atau urutan. Gunakan sistem pelabelan jika anda belum
terbiasa dengan asembling/perakitan.
Jangan simpan bagian kendaraan di tempat yang terganggu
oleh pergerakan atau jalan masuk.
Amankan sudut-sudut tajam , tonjolan tajam, dan bagian tajam
lainnya.
Gunakan penutup debu jika diperlukan.
Gantikan bagian/parts yang rusak.
Setelah merakit ulang, hilangkan karat dan bersihkan/perbaiki
cat yang rusak
Setelah merakit ulang lepaskan semua karat dan perbaiki cat
kendaraan yang rusak.
Modul OPKR 10 016 C

60

Tampung di bak sampah barang-barang yang sudah tidak

terpakai lagi.
4. Contoh-contoh pelatihan penataan tempat kerja untuk pekerja
yang bekerja di bangku kerja:
Gunakan rak, laci meja dan almari untuk menyimpan peralatan
dan pisahkan setiap bagiannya. Simpan barang yang sering
dipakai sitempat yang dekat dan simpan barang yang berat
dalam ketinggian yang sesuai.
Bersihkan kembali bangku kerja setiap akhir pekerjaan dan
setiap akhir jam kerja.
Bersihkan

kembali peralatan sebelum

dikembalikan pada

tempat penyimpanannya.
Pada saat anda bekerja, jangan sampai barang/benda kerja
anda tercecer di daerah kerja selain daerah kerja anda.
Setiap tiga bulan, cuci permukaan cat disekitar daerah kerja
anda kemudian dilanjutkan dengan laci dan almari anda,
simpan kembali atau buang barang yang sudah tidak dipakai
sementara waktu khususnya zat pembersih, zat-zat kimia dan
produk-produk bahan bakar.
Hindari menghiasi bangku kerja , dinding, almari dsb dengan
gambar wanita, pakaian dan kertas kerja.
5. Contoh- contoh pelatihan penataan tempat kerja untuk pekerja
yang bekerja dengan mesin (alat pengangkat, mesin bubut, dll).
Gunakan rak-rak, laci, dan almari untuk menyimpan alat-alat
dan setiap alat mempunyai tempat sendiri-sendiri. Simpan alat
yang sering digunakan di tempat yang dekat dan benda/alat
yang berat pada ketinggian yang sesuai.
Bersihkan kembali permukaan tempat kerja pada saat selesai
tiap-tiap pekerjaan atau setiap akhir jam kerja.

Modul OPKR 10 016 C

61

Lumasi mesin sesuai dengan instruksi buku petunjuk dari pabrik


pembuatnya.
Bersihkan mesin setiap seminggu sekali.
Cuci permukaan mesin yang dicat setiap tiga bulan.
Lakukan tindakan anti karat pada akhir pekan dan hari libur dan
hilangkan segera jika timbul karat.
Hilangkan serpihan dari mesin segera dan ambil langkah untuk
menhentikan penyebabnya.
Kembalikan seluruh alat ke tempat masing-masing pada setiap
akhir pekerjaan atau setiap akhir jam kerja.
Rawat dan perbaiki mesin pada saat diperlukan. Tindakan
pencegahan lebih diutamakan daripada menunggu bencana
terjadi.

VI. Kegiatan Belajar 3: Perlengkapan Pemadam Kebakaran

a. Tujuan
1) Siswa dapat memahami sifat-sifat api
2) Siswa dapat melakukan pencegahan terjadinya api
3) Siswa dapat memahami klasifikasi api
4) Siswa dapat memahami jenis-jenis alat pemadam kebakaran
5) Siswa dapat memahami prosedur dan metode penggunaan alat
pemadam kebakaran
b. Uraian Materi
Sifat api
Bahan bakar, panas dan oksigen harus ada untuk menyalakan api.

Modul OPKR 10 016 C

62

Gambar 1.

Bahan bakar adalah bahan yang dapat terbakar, baik padat, cair
maupun gas. Bahan yang mudah terbakar adalah setiap benda yang
mudah menyala dan terbakar dengan cepat.
Panas dapat berasal dari nyala api, percikan bunga api, puntung rokok,
gesekan, sumber listrik, pipa panas dan perlengkapan.
Oksigen umumnya berasal dari udara dan juga sebagian dari reaksi
kimia.
Mencegah api
Tanpa bahan bakar, tidak akan terjadi api.
Membantu mencegah timbulnya api yang tidak diinginkan dengan
cara:
1) Menghilangkan bahan bakar yang tidak diinginkan seperti sampah
dan limbah.
2) Menyimpan bahan bakar dan bahan yang dapat terbakar dengan

hati-hati.

Modul OPKR 10 016 C

63

Gambar 2.

Tanpa panas, tidak akan terjadi api.


Membantu mencegah timbulnya api yang tidak diinginkan dengan
cara:
1) Berhati-hati bila bekerja dengan panas.
2) Menghilangkan sumber panas yang tidak diinginkan.
Memadamkan api yang tidak diinginkan dengan cara mendinginkan
bahan bakar yang sedang terbakar untuk menghilangkan panas.

Gambar 3.

Modul OPKR 10 016 C

64

Tanpa oksigen tidak akan terjadi api.


Membantu mencegah timbulnya api yang tidak diinginkan dengan cara
menjauhkan bahan bakar yang terbakar agar tidak berhubungan
dengan oksigen. Memadamkan api yang tidak diinginkan dengan
menutupnya sehingga tidak berhubungan dengan oksigen.

Gambar 4.

Api tidak dapat muncul tanpa panas.


Jagalah selalu semua kemungkinan munculnya sumber panas.
1) Berhati-hati dengan listrik.
2) Rawat alat, kabel-kabel, kabel extensi dan stop kontaknya tetap

dalam keadaan baik.

Modul OPKR 10 016 C

65

Gambar 5.

3) Gunakan stop kontak yang telah diakui, jangan berimprovisasi.


4) Jangan membebani kabel berlebihan.
5) Jangan menginjak atau menggilas dengan troli kabel listrik

fleksibel, insulator yang rusak dapat menimbulkan busur api.

Gambar 6

6) Jangan

menggunakan

api

(sebagai

penerangan)

tanpa

perlindungan yang cukup agar api tersebut tidak menyambar


bahan-bahan yang dapat terbakar.
Berhati-hatilah saat memanaskan atau mengelas.

Modul OPKR 10 016 C

66

a. Singkirkan

bahan-bahan

yang

mudah

terbakar

saat

menggunakan lampu semprot (blow lamp), obor gas dan


peralatan potong oksigen.
b. Periksa percikan api dari busur pemotong dan pengelasan tidak
jatuh pada bahan yang dapat terbakar.
c. Gunakan hanya pemanas yang disarankan.
d. Tempatkan pemanas sedemikian rupa sehingga tidak terbalik.
e. Jauhkan pemanas dari sekat kayu, kain terpal dan bahan yang
dapat terbakar lainnya.
f. Singkirkan bahan yang dapat terbakar dari peralatan pemanas,
bahan bakar yang panas, knalpot engine, dan perlengkapan
panas lainnya.
g. Patuhi tanda dilarang merokok.
h. Jangan merokok di area yang dapat menimbulkan kebakaran.
i. Buang puntung rokok pada tempat yang aman.

Gambar 7

Pada sebagian benda seperti kain lap yang berminyak, panas dapat
muncul karena reaksi kimia.

Sebagai contoh, pembakaran yang

tibatiba dapat menyebabkan kebakaran di tumpukan lap tersebut.


1) Kosongkan tempat sampah setiap hari.

Modul OPKR 10 016 C

67

2) Jangan menyimpan timbunan kain yang berminyak di dalam


locker.
Api

tidak dapat menyala tanpa panas. Hilangkan semua bahan-

bahan yang dapat

terbakar yang tidak diperlukan sesegera

mungkin.
1) Bersihkan tempat kerja anda secara teratur.

Gambar 8

2) Buang kotoran dan limbah pada wadah yang benar.


3) Buang kain lap yang berminyak dan berlemak ke dalam tempat
sampah yang dilengkapi dengan tutup dan seal perapat.

Gambar 9.

Hati-hati dengan gas yang mudah terbakar (seperti asetilin, LPG,


dll.) dan cairan yang mudah terbakar (seperti, bensin, minyak
tanah, cairan pembersih, solvent, tiner, dll.) Gas dan cairan yang
Modul OPKR 10 016 C

68

mudah terbakar sebaiknya disimpan pada area yang terisolasi dan


jauh dari sumber panas.

Gambar 10.

1) Rawat semua pipa gas, katup-katup dan perlengkapan tetap


dalam kondisi baik.
2) Gunakan hanya alat tangan yang tidak dapat menimbulkan
percikan bunga api untuk membuka wadah cairan yang dapat
terbakar.
3) Bila cairan yang dapat terbakar diperlukan, gunakan sesedikit
mungkin.

Simpan cairan yang dapat terbakar pada wadah

logam yang tertutup.


4) Jangan merokok saat menggunakan cairan yang dapat terbakar.
5) Bersihkan setiap tumpahan cairan yang dapat terbakar pada
pakaian anda, hindarkan dari sumber panas dan segera
informasikan kepada supervisor anda.
6) Jangan gunakan bensin, minyak tanah atau spiritus untuk
menyalakan api.
Hindarkan debu yang berbahaya. Mungkin beberapa jenis debu
sangat mudah terbakar dan dapat meledak saat bercampur dengan
udara.

Modul OPKR 10 016 C

69

1) Bersihkan area yang berdebu sebelum mengelas atau bekerja


dengan peralatan listrik.
2) Hati-hati saat bekerja di dekat perangkat penyedot debu.
3) Jaga tutup kotak debu tetap tertutup dengan rapat.
4) Jaga stop kontak lampu bebas dari debu.

Gambar 11.

Klasifikasi api
Api kelas A.
Api kelas A adalah yang paling umum, yang bersumber dari kayu,
pakaian, kertas dan bahan-bahan paking.

Gambar 12.

Modul OPKR 10 016 C

70

Mendinginkan bahan yang sedang terbakar adalah cara yang paling


efektif untuk mematikan api kelas A.
Air dari ember, atau dari selang adalah cara yang terbaik untuk
mematikan api kelas A. Air biasanya tepat untuk mendinginkan bahan
sampai pada titik dimana dia tidak dapat menyala lagi dan merembes
jauh ke dalam sumber api.

Gambar 13.

1) Pemadam kebakaran jenis air juga sangat baik untuk mematikan


api kelas A.

Gambar 14.

Modul OPKR 10 016 C

71

2) Pemadam kebakaran jenis busa juga dapat digunakan. Pemadam


kebakaran jenis lain akan mematikan api kelas A yang kecil tetapi
tidak seefektif air.

Catatan:
Pemadam kebakaran jenis yang dibalik secara bertahap digantikan oleh jenis air-udara di sejumlah negara
bagian.

Api kelas B
Api kelas B adalah berasal dari cairan yang mudah terbakar seperti
bensin, minyak tanah, oli, grease, lemak, lilin, cat, thinner dan solvent.
Menutupi api agar tidak berhubungan dengan oksigen adalah cara
yang paling efektif untuk memadamkan api kelas B.

Gambar 15.

Peringatan:
Jangan sekali-kali menggunakan air untuk memadamkan api kelas B,
air dapat menyebarkan cairan yang sedang terbakar.
Pemadam api dari bahan kimia berupa tepung kering dan gas karbon
dioksida (CO2) sangat baik untuk memadamkan api kelas B.

Modul OPKR 10 016 C

72

Gambar 16.

Pemadam api busa sangat baik untuk memadamkan cairan yang


terbakar di dalam wadah dimana cairan kelihatannya cukup panas
untuk terbakar sendiri bila berhubungan dengan oksigen.

Gambar 17.

VII. Api kelas C


VIII.

Api kelas C berasal dari peralatan listrik seperti dudukan lampu, motor,
generator, kabel, kawat, saklar, dan peralatan elektronik.
Menutupi api agar tidak berhubungan dengan oksigen adalah cara yang
paling efektif untuk memadamkan api kelas C.

Modul OPKR 10 016 C

73

Gambar 18.

Gambar 19.

IX. Peringatan
Bahan pemadam kebakaran harus bukan penghantar listrik untuk menghindari kejutan atau kerusakan
peralatan. Jangan sekali-kali menggunakan pemadam kebakaran dengan bahan air atau busa untuk
mematikan api kelas C. Bila anda dapat melakukannya dengan sangat hati-hati, matikan semua peralatan
listrik yang sedang terbakar.

Modul OPKR 10 016 C

74

Alat-alat Pemadam Kebakaran:


Alat pemadam api portable
Pemadam api portable biasanya ditempatkan pada tempat yang aman.
Ada 4 jenis alat pemadam kebakaran dengan beberapa perbedaan
pada masing-masing jenisnya. Pada bagian sisi alat pemadam
biasanya dilengkapi dengan

label instruksi. Label ini memberikan

rincian bagaimana menggunakan pemadam api, juga dijelaskan untuk


api jenis apa digunakan.
Selalu baca plat instruksi sebelum anda menggunakan pemadam api,

Gambar 20.

4) Pemadam kebakaran yang berisi air

Modul OPKR 10 016 C

75

Ketiga pemadam kebakaran jenis berisi air hanya cocok untuk


memadamkan api kelas A. Pemadam ini dicat merah. Rentang
semprotannya berkisar 10m. Digunakan sesuai petunjuknya.
Jenis pemadam bertekanan gas berkerja sampai kosong. Jenis
pemadam bertekanan udara diaktifkan dengan alat picu dan
dapat dihentikan setiap saat dengan cara melepas pemicu.

Gambar 21.

Gambar 22.

5) Pemadam Kebakaran Karbon Dioksida (CO2)

Modul OPKR 10 016 C

76

Alat ini diisi deengan karbon dioksida, cairan ini mempunyai


tekanan yang sangat tinggi.

Jenis ini paling sesuai untuk

memadamkan api kelas B dan kelas C.


Jenis ini dicat warna merah dengan garis/pita hitam. Ukuran
kecil mempunyai kemampuan semprot sampai 1,2m dan yang
berukuran besar mempunyai kemampuan sam pai 3m.

Gambar 23.

Pemadam ini harus mempunyai nozel penyembur agar dapat


digunakan secara efektif dan aman. Yang dikosongkan adalah
karbon diosida cair yang dengan cepat dapat berubah menjadi
gas.

Semprotan

utama

sangat

dingin.

Menkanisme

pengoperasiannya harus terbuka penuh untuk mencegah agar


nozel tidak membeku. Alat ini bias juga dilengkapi dengan
plunyer, tuas, pemicu atau katup. Operasikan sesuai petunjuk.
Pemadam kebakaran CO2 sangat berguna dimana pencemaran
oleh endapan tidak diharapkan ditempat kerja dan penembusan
area sangat penting.
Contohnya adalah:

Modul OPKR 10 016 C

77

a)

Berhubungan dengan kebakaran peralatan elektronik dan


laboratorium.

b)

Berhubungan dengan api kecil pada cairan yang dapat


terbakar, lepas melalui kedua permukaan vertical dan
horizontal.

Gambar 24.

Prosedur penggunaan.
a) Gunakan sedekat mungkin dengan sumber api.
b) Pertama arahkan semprotan ke bagian belakang sumber api.
c) Gerak-gerakkan nozel dari kiri ke kanan.
d) Secara perlahan bergerak ke bagian depan samapi api mati.

Peringatan:
Berada dalam waktu tertentu dalam ruang tertutup yang berisi Karbon dioksida dapat
menyebabkan sesak bahkan mati lemas. Segera bersihkan tempat setelah digunakan. Buka
semua jendela dan pintu untuk membersihkan ruangan dari gas karbondioksida.

Modul OPKR 10 016 C

78

6) Pemadam Kebakaran Busa


Variasi mekanisme dan bahan kimia yang digunakan pada
pemadam

kebakaran

busa

cocok

digunakan

untuk

memadamkan api kelas B dan terbatas pada api kelas A.


Tabung alat ini dicat dengan warna

BIRU. Jarak semprotnya

berkisar 6m. Operasikan sesuai petunjuk.

Gambar 25.

Busa digunakan untuk membentuk selimut untuk menutupi dan


memadam api.
Pemadam kebakaran jenis busa adalah yang paling efektif untuk
memadamkan api dari bahan bakar cair yang berada dalam
wadah diaman bahan ini cukup panas untuk dapat terbakar
sendiri bila bersinggungan dengan oksigen.

Selimut busanya akan tetap berada pada tempatnya


cukup lama untuk mendinginkan bahan yang terbakar
sehingga temperaturnya tidak cukup untuk dapat
terbakar sendiri.

Busa kurang efektif pada tumpahan yang menyebar. Jenis ini


biasa jadi tidak efektif cairan yang terbakar seperti alcohol.
Modul OPKR 10 016 C

79

Untuk memadamkan cairan yang sedang terbakar, arahkan


semprotan pemadam ke bagian sisi wadah di atas cairan. Hal ini
akan menyebabkan busa mengalir ke bawah an menyebar di
atas permukaan cairan.

Gambar 26.

7) Pemadam Kebakaran Tepung Kering

Pemadam ini diisi dengan bahan kimia berbentuk tepung kering


yang diinjeksikan dengan tekanan gas, atau dengan tekanan
udara. Jenis ini sesuai untuk memadamkan api kelas B dan C.
Tabung pemadam ini dicat warna MERAH dengan lingkaran
PUTIH. Alat ini mempunyai nozel beebentuk kipas. Rentang
semprotan yang berukuran kecil samapi 3m, dan yang berukuran
besar samapai 6 meter. Operasikan berdasarkan petunjuk
pemakaian.

Modul OPKR 10 016 C

80

Gambar 27

Pemadam kebakaran jenis tepung kering mempunyai reaksi


pemadaman yang sangat cepat. Kabut bahan kimia kering ini
cenderung melindungi orang yang memadamkan api dari panas.
Tepung kering adalah pemadam api

yang paling efektif untuk

memadamkan cairan yang terbakar pada area yang luas,


khususnya pada tumpahan yang mengalir bebas.
Semprotkan tepung ke bagian dasar api dan tutupi apinya dengan
menggerakan nozel ke kanan dan ke kiri.
Pemadam jenis ini yang berukuran kecil denngan gagang
berbentuk pistol dapat dibawa masuk
dengan cepat.

Hal ini

dan dapat digunakan

membuat alat ini efektif memadamkan

semua jenis api yang muncul tiba-tiba dan juga untuk api kecil
yang sulit dijangkau.
Pemadam kebakaran bentuk kecil sebaiknya tidak digunakan
untuk memadamkan api yang besar dan dalam

Modul OPKR 10 016 C

81

Gambar 28.

Menyelamatkan diri dari Api


Anda harus tanggap kalau sedang terjadi kebakaran dan harus mengenal
seluruh alat-alat pemadam yang ada .
Pelajari lokasi terjadinya kebakaran, alarm kebakaran, telephone dan
pintu darurat yang ada di tempat kerja anda.

Gambar 29.

Adalah sangat penting bila pekerja perawatan, dan yang lainnya, yang
berganti

lokasi

Modul OPKR 10 016 C

kerja

secara

teratur

mengetahui

bagaimana
82

menyelamatkan diri dari kebakaran di setiap tempat kerja mereka.


Ketika terjadi kebakaran, putuskan apakah anda dapat membantu
memadamkan api. Jika tidak, keluarlah segera. Jika anda memutuskan
untuk memadamkan api, pertama periksa apakah ada tempat yang
lowong dan aman untuk jalan ke luar.
Selalulah berada diantara api dan jalan keluar. Tinggalkan tempat
kebakaran sesegera mungkin bila:
1. Api yang timbul sudah tidak dapat dikontrol lagi.
2. Api telah menguasai jalan ke luar.
3. Asap telah mengaburkan atau menggelapkan jalan ke luar.
4. Pada saat anda meninggalkan tempat tersebut, buka setiap pintu
dengan hati-hati untuk mencegah asap atau nyala api menyerbu
masuk ruangan.
5. Tutuplah pintu-pintu di belakang anda untuk mencegah aliran udara
menghembus api.
6. Berhati-hatilah terhadap asap dan gas-gas yang ditimbulkan api.
7. Di dalam area yang penuh asap, tetap pada posisi rendah dan
merangkak untuk menghindarkan mulut dan hidung sedekat
mungkin dengan lantai

Gambar 30.

Modul OPKR 10 016 C

83

8. Walau dalam keadaan bagaimanapun juga jangan pernah mundur


atau berhenti.
9. Saat meninggalkan bangunan, tutuplah pintu di belakang anda.
10. Jangan sekali-kali memasuki bangunan yang sedang terbakar.
Selalu siap memadamkan api.
Anda harus tahu apa yang harus diperbaat bila terjadi kebakaran:
1. Pahamilah semua peralatan pemadam kebakaran yang ada di tempat
kerja anda.
2. Ketahui tempat semua peralatan pemadam kebakaran.

Gambar 31.

3. Pelajari tempat semua alarm pemadam kebakaran.


4. Pelajari fungsi semua peralatan pemadam kebakaran.
5. Mampu menggunakan peralatan dan mengikuti langkah pemadaman
api dengan pasti.
6. Menghindarkan peralatan pemadam kebakaran dari penghalang agar
mudah dijangkau.

Modul OPKR 10 016 C

84

Gambar 32.

7. Pelajari setiap lokasi penyelamatan diri.


8. Jaga agar rute penyelamatan diri bebas dari hambatan.
9. Jaga akses ke tangga dan perancah mudah dijangkau dimana tangga
belum dibangun.
10. Menjaga pintu penyelamatan diri memberikan akses ke tangaga
tertutup, tetapi tidak terkunci.
Tempatkan pemadam api yang sesuai sehingga mudah dijangkau saat
menggunakan peralatan yang dapat meningkatkan bahaya kebakaran.
1. Hindarkan pemadam kebakaran dari panas yang tinggi atau yang
dingin sekali.
2. Jangan

sekali-kali

mengembalikan

pemadam

api

yang

telah

digunakan ke tempat semula. Beri label dan kembalikan untuk diisi


ulang.
3. Pastikan setiap pemadam api yang telah dipakai segera diganti
dengan yang baru
Memadamkan Api/Kebakaran.
Bila terjadi kebakaran, tindakan yang tepat memberikan peluang dapat
memadamkan

api

dengan

cepat,

mengurangi

bahaya

dan

meminimalisasi kerusakan.

Modul OPKR 10 016 C

85

Cara Mengguakan Alat Pemadam Api


1. Lepaskan kunci pengaman.
2. Peganglah alat pemadam api dalam keadaan tegak tegak, lepasakan
pipa dari klip.
3. Pijitlah penagtup. Arahkan corong ke pangkal api dan lakukan
pemadaman seperti gerakan menyapu.
Jika anda menemukan kebakaran, ingat 6 langkah kesalamatan berikut:
1. Hidupkan segera alarm.

Gambar 33.

2. Beritahu regu pemadam kebakaran.

Gambar 34.

3. Peringatkan setiap orang agar segera keluar.

Modul OPKR 10 016 C

86

Gambar 35.

4. Padamkan api dengan peralatan yang tersedia.

Gambar 36

.
5. Bila dipandang perlu segera keluar.

Gambar 37

6. Jangan masuk kembali ke gedung yang sedang terbakar

Modul OPKR 10 016 C

87

Gambar 38

Ke 6 langkah keselamatan tersebut penting karena hal-hal berikut:


1. Beberapa menit pertama setelah api mulai menyala adalah penting
segera ditanggulangi.
2. Penting bagi regu pemadam kebakaran tiba saat api masih kecil
sehigga mudah dikendalikan daripada datang setelah api menjadi
besar sehingga sulit ditanggulangi.
3. Seseorang

mengawasi

regu

pemadam

kebakaran

dapat

mengarahkan mereka langsung ke tmpat kebakaran tanpa harus


menunda.
4. Api yang masih kecil dapat dengan mudah ditanggulangi dengan
peralatan yang tepat,
5. Begitu api menjadi besar, penundaan dalam mengevakuasi
bangunan dapat meregut nyawa seseorang.
6. Asap dan gas di dalam

bangunan sangat berbahaya, walaupun

sumber api dan panasnya jauh.


7. Bila kebakaran terjadi pada saluran gas yang bocor, dan anda
tidak dapat mematikan saluran gas, jangan coba-coba mematikan
nyala api. Bila perlu, atau memungkinkan, cobalah mendinginkan
peralatan yang ada di sekitarnya.
8. Selebihnya biar ditangani oleh ahlinya.

Modul OPKR 10 016 C

88

c. Rangkuman
1)

Bahan bakar, panas dan oksigen harus ada untuk menyalakan


api.

2)

Anda harus tanggap kalau sedang terjadi kebakaran dan harus


mengenal seluruh alat-alat pemadam yang ada .

3)

Pelajari lokasi terjadinya kebakaran, alarm kebakaran, telephone


dan pintu darurat yang ada di tempat kerja anda.

4)

Tempatkan

pemadam

dijangkau

saat

api

yang

sesuai

menggunakan

sehingga

peralatan

mudah

yang

dapat

meningkatkan bahaya kebakaran.


5)

Bila terjadi kebakaran, tindakan yang tepat memberikan peluang


dapat memadamkan api dengan cepat, mengurangi bahaya dan
meminimalisasi kerusakan.

d. Tugas
Setelah mempelajari Modul PERLENGKAPAN PEMADAM KEBAKARAN
ini

buatlah

Tabel

warna

alat

pemadam

kebakaran

dan

penggunaannya, setelah selasai mintalah Pendapat atau saran pada


instruktur tentang hasil kerja anda!

e. Test Formatif
1) Tuliskan tiga unsur penyebab kebakaran
2) Apa yang terjadi apabila salah satu unsur tersebut dihilangkan?
3) Jelaskan pengertian hal berikut dihubungkan dengan pemadaman
nyala api?
a. Starvation
b. Smothering
c. Cooling
4) Bagaimana air dapat memadamkan nyala api?

Modul OPKR 10 016 C

89

5) Bagaimana bubuk kimia memadamkan nyala api?


6) Bagaimana karbon dioksid memadamkan nyala api?
7) Bagaimana jenis busa dapat memadamkan nyala api?
8) Mengapa air atau busa tidak sesuai untuk memadamkan nyala api
karena listrik?
9) Mengapa air tidak sesuai untuk memadamkan nyala api yang
disebabkan bahan bakar cair seperti bensin?
10)Bagaimana prinsip starvation dapat diaplikasikan pada kebakaran
akibat bahan bakar dengan gas atau listrik?
11)Memeriksa alat pemadam kebakaran untuk menidetifikasi jenisnya
dan nyala api yang sesuai untuk dipadamkannya. Isilah table
dibawah ini untuk meyakinkan anda.

Warna alat

Jenis alat

pemadam

pemadam

Nyala api yang


sesuai untuk
dipadamkan

Merah
Biru
Tanda Merah dengan
Putih
Tanda Merah dengan
Hitam

12) Tuliskan dua cara untuk mengetahui isi alat pemadam


kebakaran
13) Apa yang harus dilakukan pada alat pemadam yang telah
digunakan untuk memadamkan nyala api ?
14) Apa alat pemadam yang sesuai untuk digunakan pada kejadian
berikut ini?
a. Nyala api pada mesin
b. Nyala api pada kain lap oli.
c. Kertas terbakar didalam tong sampah

Modul OPKR 10 016 C

90

d. Ban terbakar
e. Kebakaran pada panel listrik
15) Bagaimana prosedur pengoperasian gulungan selang pemadam
kebakaran?
16) Mengapa penting menjamin posisi nozel harus OFF dan
ditempatkan pada tempat gantungan pada keran utama apabila
selang tidak digunakan?
17) Untuk

apa

selimut

api

digunakan

dan

bagaimana

menggunakannya?

Setelah anda menyelesaikan semua jawaban mintalah pada


pelatih untuk memeriksanya.
f. Kunci Jawaban
1) Tiga unsur penyebab kebakaran
Bahan bakar
Panas
Oxigen
2) Yang terjadi apabila salah satu unsure ini dihilangkan adalah Nyala
api tidak akan lama akan menjadi padam.
3) Pengertian hal-hal yang berhubungan dengan pemadaman nyala
api adalah
Starvation: Mengandung

arti membuang/mencabut bahan

bakar dari nyala api sehingga menjadi padam.


Smothering: Mengandung arti membuang oxygen dari nyala api
sehingga menjadi padam.
CoolingMengandung arti menurunkan panas dari nyala api.
4) Air dapat memadamkan nyala api karena Air akan mendinginkan
bahan yang terbakar sehingga tidak terjadi penyalaan kembali.

Modul OPKR 10 016 C

91

5) Bubuk kimia dapatmemadamkan nyala api sebab Bubuk kimia


disemprotkan

dari

alat

pemadam

dengan

gas

atau

udara

bertekanan dan dapat dengan cepat menutup untuk memadamkan


nyala api.
6) Karbon dioksid dapat memadamkan nyala api karena Karbon
dioksid akan menjadi cair apabila disimpan dibawah tekanan,
seperti pada pemadam nyala api dengan CO2. Bentuk yang keluar
dari alat pemadam kebakaran adalah bentuk cairan karbon dioksid
yang dengan cepat menjadi gas dan kondisi sangat dingin. Kondisi
inilah yang menyebabkan nyala api menjadi padam.
7) Busa dapat memadamkan nyala api karena Busa akan menutupi
nyala api pada bahan bakar cair. Busa akan menutupi pada
permukaan dengan waktu yang cukup lama sehingga akan menjadi
dingin dibagian bawah sehingga tidak terjadi penyalaan kembali.
8) Mengapa air atau busa tidak sesuai untuk memadamkan nyala api
karena listrik Karena bahan ini adalah penghantar aliran listrik.
Bahan pemadam untuk kebakaran karena listrik harus dari bahan
yang tidak dapat dialiri arus listrik untuk mencegah meluasnya
kebakaran dan tidak terjadi kejutan dan meledak peralatan dan
menjadi rusak.
9) Air tidak sesuai untuk memadamkan nyala api yang disebabkan
bahan bakar cair seperti bensin karena Air dapat saja akan
menyebarkan nyala api menjadi lebih luas. Kebakaran akibat bahan
bakar cair menimbulkan panas yang sangat tinggi sehingga air tidak
efektip untuk menurunkan temperatur tersebut. Bahan bakar cair
kemungkinan masih cukup panas apabila mendapat udara akan
terbakar kembali,

Modul OPKR 10 016 C

92

10)Prinsip starvation dapat diaplikasikan pada kebakaran akibat bahan


bakar dengan gas atau listrik adalah Dengan menutup sumber gas
atau listrik, sumber bahan bakar harus diisolasi dari nyala api. Cara
lain nyala api dapat dipadamkan dengan alat pemadam yang
sesuai.
11)Memeriksa alat pemadam kebakaran untuk menidetifikasi jenisnya
dan nyala api yang sesuai untuk dipadamkannya. Seperti table
dibawah ini untuk meyakinkan anda.

Warna alat

Jenis alat

Pemadam
Merah

Pemadam
Berisi Air

Nyala api yang sesuai


untuk dipadamkan
Nyala Api Kelas A Kayu,
Kain, Kertas, dll

Biru

Busa

Nyala Api Kelas B, Nyala Api


akibat bahan bakar cair.

Tanda

Merah Bubuk Kering

dengan Putih

Nyala Api Kelas C akibat


Listrik (juga untuk kelas A
dan B)

Tanda

Merah Karbon Dioksid

dengan Hitam

Nyala Api Kelas B dan C Listrik


dan

cairan

yang

dapat

terbakar.

12)Dua cara (diantara) untuk mengetahui isi dari alat pemadam


kebakaran.
a) Memeriksa alat ukur yang ada pada bagian atas silinder.
b) Memeriksa dan melihat pertanda yang diberikan pada alat
tersebut masih utuh atau sudah terlepas, terpotong, atau
dirusak karena alat pemadam sudah dioperasikan. Jika
pertanda tersebut masih pada tempatnya hal ini menandakan
alat pemadam masih berisi penuh.

Modul OPKR 10 016 C

93

c) Membandingkan berat alat pemadam yang anda yakin berisi


penuh dengan alat pemadam yang akan diperiksa.
13)Apa yang harus dilakukan pada alat pemadam yang telah
digunakan untuk memadamkan nyala api ? Menggantikannya
dengan alat pemadam yang berisi penuh dan alat pemadam yang
telah digunakan segera diisi kembali.
14) Apa alat pemadam yang sesuai untuk digunakan pada kejadian
a) Nyala api pada mesin adalah karbon Dioksid dan bubuk
kering
b) Nyala api pada kain lap oli.adalah Karbon dioksid,Bubuk
Kering dan Busa
c) Kertas terbakar didalam tong sampah adalah air
d) Ban terbakar adalah busa
e) Kebakaran pada panel listrik Karbon Dioksid
15) Prosedur pengoperasian gulungan selang pemadam kebakaran
adalah dengan cara Memutar dan menyambungkan katup yang
terletak pada pipa penyalur air ke gulungan selang.Tarik
gulungan selang dan arahkan pada nyala api, yakinkan bahwa
jalan keluar tidak ada yang menghalangi.Memutar nozel dan
mengarahkan air langsung pada sumber nyala api.
16) Pentingnya menjamin posisi nozel harus OFF dan ditempatkan
pada tempat gantungan pada keran utama apabila selang tidak
digunakan adaalah Untuk menjamin apabila selang digunakan
digunakan kembali, operator dapat memutar katup utama tanpa
menimbulkan selang melibas dan air tersembur kesegala arah hal
ini akan menyebabkan pemadaman kebakaran akan terlambat.
17) Untuk

apa

selimut

api

digunakan

dan

bagaimana

menggunakannya

Modul OPKR 10 016 C

94

Selimut api digunakan untuk memadamkan nyala api yang kecil


dan bilamana pada pakaian terdapat nyala api, maka selimut api
dapat dibungkuskan untuk menutup nyala api tersebut setelah itu
biarkan selimut api hingga menjadi dingin selanjutnya selimut api
barulah

diambil.

Didalam

masalah

ada

seseorang

yang

pakaiannya terbakar, maka selimut api dibungkuskan pada tubuh


korban dan rebahkan kelantai selanjutnya gulingkan tubuh
korban untuk meyakinkan nyala api telah tertutup dan padam.

Kegiatan Belajar 4: Pertolongan Pertama Dan Cardio Pulmonary


Resusciation ( Cpr )
a. Tujuan
1. Siswa dapat mengerti dan memahami Pengertian Pertolongan
Pertama dan Cardio Pulmonary.
2. Siswa

dapat

memberikan

Pertolongan

Pertama

dan

CPR

dilingkungan kerja
3. Siswa dapat menjelaskan teknik memberikan Pertolongan
Pertama dan Cardio Pulmonary (CPR).
b. Uraian Materi
Pengertian Pertolongan Pertama
Pemberian pertolongan segera kepada penderita sakit atau cedera,
kecelakaan yang memerlukan penanganan medis dasar.
Pengertian Medis Dasar
Tindakan perawatan berdasarkan ilmu kedokteran yang dapat
dimiliki oleh awam atau awam yang terlatih secara khusus.
Batasannya adalah sesuai dengan sertifikat yang dimiliki oleh Pelaku
Pertolongan Pertama.

Modul OPKR 10 016 C

95

Pelaku pertolongan Pertama


Pelaku Pertolongan Pertama adalah penolong yang pertama kali tiba
di tempat kejadian, yang memiliki kemampuan dan terlatih dalam
penanganan medis dasar.
Tujuan Pertolongan Pertama:
a. Menyelamat jiwa penderita
b. Mencegah cacat
c. Memberikan rasa nyaman dan menunjang proses penyembuhan
Dasar Hukum
Di Indonesia dasar hukum mengenai Pertolongan Pertama dan
Pelakunya belum tersusun dengan baik seperti halnya di Negara
maju. Walau demikian dalam KUHAP ada beberapa pasal yang
mencakup aspek dalam melakukan Pertolongan Pertama.
Pelanggaran tentang orang yang perlu ditolong diatur dalam Pasal

531 KUH.
Pidana yang berbunyi:

Barang siapa menyasikan sendiri ada orang didalam keadaan bahaya


maut lalai memberikan atau mengadakan pertolongan kepadanya
sedang pertolongan itu didapat diberikannya atau diadakannya
dengan tidak akan mengkuatirkan bahwa ia sendiri atau orang lain
akan kena bahaya dihukum kurungan selama lamanya tiga bulan
atau denda sebanyak banyaknya Rp. 4.500,-. Jika orang yang perlu
ditolong itu mati, diancam dengan : KUHP 45.165.187.304 s. 478 .
525.566 .
Pasal ini berlaku bila pelaku pertolongan pertama dapat melakukan
tanpa membahayakan keselamatan dirinya dan orang lain.

Modul OPKR 10 016 C

96

Penjelasan:
Dalam keadaan bahaya maut = bahaya maut yang ada seketika
itu, misalnya orang berada dalam rumah terbakar, tenggelam di
air, seorang akan membunuh diri dan sebagainya.
Memberikan pertolongan = menolong sendidri.
Mengadakan pertolongan = misalnya memintakan pertolongan
polisi atau dokter.

Pasal

ini

pertolongan

hanya
itu

dapat
tidak

dikenakan
dikuatirkan,

apabila
bahwa

dengan
orang

itu

memberi
sendiri

dibahayakan atau orang lain dapat kena bahaya dan orang yang
perlu ditolong itu mati.
PERALATAN DASAR PELAKU PERTOLONGAN PERTAMA :
Dalam melakukan tugasnya Pelaku Pertolongan Pertama memerlukan
beberapa peralatan dasar. Peralatan dasar ini dapat dibagi menjadi
peralatan perlindungan diri atau yang lebih dikenal dengan Alat
Pelindung Diri (APD) dan peralatan minimal untuk melakukan
tugasnya.
Alat Pelindung Diri ( APD )
Sebagai pelaku Pertolongan Pertama seseorang akan dengan mudah
terpapar dengan jasad renik maupun cairan tubuh seseorang yang
memungkinkan penolong dapat tertular oleh penyakit. Prinsip utama
dalam menghadapi darah dan cairan tubuh dari penderita adalah :

Darah dan semua cairan tubuh sebagai media penularan


penyakit.
Beberapa penyakit yang dapat menular diantaranya adalah Hepatitis,
TBC,HIV/AIDS.

Modul OPKR 10 016 C

97

Disamping itu APD juga berfungsi untuk mencegah penolong


mengalami luka dalam melakukan tugasnya.

BEBERAPA APD:
1. Sarung tangan lateks.
Jangan menggunakan sarung tangan kain saja karena cairan
dapat merembes. Bila kan melakukan tindakan lainnya yang
memerlukan sarung tangan kerja, maka sebaiknya sarung tangan
lateks dipakai terlebih dahulu.
2. Kecamata pelindung
Berguna untuk melindungi mata dari percikan darah, maupun
mencegah cedera akibat benturan atau kelilipan pada mata saat
melakukan pertolongan
3. Baju pelindung
Penggunaannya kurang popular di Indonesia, gunanya adalah
untuk mencegah merembesnya cairan tubuh penderita melalui
baju penolong.
4. Masker penolong
Sangat berguna untuk mencegah penularan penyakit melalui
udara.
5. Masker Resusitasi
Diperlukan bila akan melakukan tindakan Resusitasi Jantung
Paru.
6. Helm
Dipakai bila akan bekerja ditempat yang rawan akan jatuhnya
benda

dari

atas.

Misalnya

dalam

bangunan

runtuh

dan

sebagainya.

Modul OPKR 10 016 C

98

Catatan: Alat perlindungan diri minimal bagi seorang


pelaku Pertolongan Pertama adalah sarung tangan dan
masker RJP.

Gbr. Alat APD yaitu Masker, Kacamata dan Sarung tangan lateks.

Beberapa tindakan umum untuk menjaga diri adalah:


Pemakaian APD tidak sepenuhnya melindungi penolong. Ada beberapa
tindakan lain yang juga perlu dilakukan sebagai tindakan pencegahan.
Cuci tangan merupakan tindakan yang sederhana namun paling efektif
untuk menghentikan rantai penularan penyakit.
Cucilah tangan sebelum dan sesudah melakukan kegiatan.
Pakialah sabun yang memiliki sifat anti septic (anti kuman)
Cucilah bersihbersih

tangan samapai ke

siku bila selesai

menangani penderita.
Mempersiapkan alat.
Selain tubuh penolong alat yang baru dipakai juga harus dibersihkan.
Membersihkan alat ini ada beberapa tahap yaitu:
Mencuci dengan air hanya menghilangkan bekas atau noda saja.
Desinfeksi (memakai bahan pembunuh kuman misalnya pemutih)

Modul OPKR 10 016 C

99

Sterillisasi (proses khusus untuk menjadi bebas kuman)


Peralatan Pertolongan Pertama:
a. Penutup luka
Kasa steril
Bantalan kasa
b. Pembalut
Contoh:
Pembalut gulung/pita
Pembalut segitiga/mitella
Pembalut tubuler/tabung
Pembalut rekat/plester
c. Cairan antiseptik
Contoh:
Alkohol 70%
Povidone iodine 10%
d. Cairan pencuci mata
Boorwater
e. Peralatan stabilisasi .
Contoh:
Bidai
Papan spinal panjang
Papan spinal pendek
f. Gunting pembalut
g. Pinset
h. Senter
i. Kapas
j. Selimut
k. Kartu penderita
l. Alat tulis
m. Oksigen
n. Tensimeter dan stestoskop
o. Tandu.

Modul OPKR 10 016 C

100

PERTOLONGAN PERTAMA SAAT DARURAT


1. Memeriksa kesadaran
Serukan.Anda bisa mendengan saya? atau Buka mata Anda!
Goyang bahu korban secara hatihati. Korban yang tidak sadar
tidak akan bereaksi.

Gbr. 1

2. Buka jalan napas korban yang tidak sadar


Keluarkan sumbatan dari dalam mulut yang tampak dengan jelas.
Letakkan dua jari Anda di bawah dagu korban dan rahang ditarik
ke atas. Pada saat yang sama, letakakan tangan Anda yang satu
lagi pada dahi korban dan kepalanya ditekan ke bawah.

Gbr. 2

3. Memeriksa pernapasan
Modul OPKR 10 016 C

101

Letakkan tangan Anda di dekat hidung dan mulut korban.


Lihat apakah dadanya bergerak
Dengarkan suara napasnya
Rasakan napasnya dengan pipi Anda
Periksa selama 5 detik sebelum memutuskan bahwa korban tidak
bernapas.

Gbr. 3

4. Memeriksa nadi
Kepala korban tertarik ke bawah, raba jakunnya dengan dua jari
Anda. Geser jari Anda ke belakang sampai celah antara trakhea
dan otot otot yang berjalan di sampingnya. Raba denyut karotis
selama 5 menit.
POSISI PEMULIHAN
1. Berlutut disamping korban, Kepalanya ditarik ke bawah dan
dagunya diangkat untuk membuka jalan napas. Kedua kaki lurus.
Lengan korban yang paling dekat dengan Anda ditekuk membuat
sudut sikusiku dengan badannya, siku ditekuk, telapak tangan
membuka ke atas.

Modul OPKR 10 016 C

102

Gbr.1

2. Lengan korban yang jauh disilangkan pada dadanya, tangannya


memegang pipi. Tangan Anda yang lain memegang paha yang
jauh, lutut korban ditekuk ke atas, kakikinya menginjak lantai.

Gbr. 2

3. Tangan korban dipegang supaya terus memegang pipinya. Tarik


badannya ke arah Anda melalui tangan yang memegang paha.

Modul OPKR 10 016 C

103

Gbr. 3

4. Kepala korban ditarik kebelakang supaya jalan napas selalu


terbuka. Bila perlu ataur tangannya agar tetap menopang kepala.
Kaki korban yang ada di atas diatur agar panggul dan lututnya
membentuk sudut siku siku. Periksa nadi dan pernapasannya
secara teratut.

Gbr.4

CARDIO PULMONARY RESUSCIATION (CPR)


A. PERNAPASAN MULUT KE MULUT
1. Pastikan jalan napas terbuka dan kepala tertarik ke bawah.
Lubang hidung korban dipijat dengan telunjuk dan ibu jari.

Modul OPKR 10 016 C

104

2. Tarik napas dalam dan aktupkan bibir Anda di seputar mulut


korban. Hembuskan napas Anda ke dalam mulut korban sampai
dadanya terlihat naik ke atas.
3. Angkat bibir Anda dan biarkan dadanya turun lagi. Teruskan
pernapasan buatan ini denagan kecepatan 10 kali per menit.

Gbr. A

B. KOMPRESI DADA
1. Korban berbaring pada alas yang keras. Pangkal tangan Anda
diletakkan di atas titik pertemuan tulang dada dengan tulang
rusuk bagian bawah. Turunkan pangkal tangan Anda, dengan
jari jari kedua tangan saling memegang, ke titik tersebut.
2

Dengan lengan tetap lurus tekan tulang dada ke bawah secara


vertikal sedalam 4-5 cm. Lepaskanan tekanan. Ulangi kompresi
ini dengan kecepatan kirakira 80 kali per menit.

Kombinasi dengan pernapasan buatan:

setiap 15 kompresi

disusul dengan dua pernapasan buatan sampai bantuan datang.

Modul OPKR 10 016 C

105

Gbr. B

CEDERA KEPALA
1. Kalau kulit kepala luka, pasang kembali lipatan kulit yang robek
dan dengan memakai perban bersih, tekan ke bawah dengan kuat
tetapi hatihati dan merata pada luka.

JANGAN menyentuh luka dengan tangan Anda

Gbr. 1

2. Setelah perdarahan/pendarahan dapat diatasi, perban dibalut.

Modul OPKR 10 016 C

106

Gbr. 2

3. Periksa tingkat reaksi korban dengan mengajukan pertanyaan yang


mudah dan langsung. Kalau kesadarannya terganggu selama lebih
dari 3 menit, hubungi 119 dan minta ambulans. Catat nadi dan
pernapasan serta tingkat reaksinya tiap 10 menit.

Gbr. 3

4. Korban dibaringkan, dengan kepala dan bahu ditinggikan dan


ditopang. Bawa atau kirimkan korban ke rumah sakit dalam posisi
seperti Gbr. Di bawah ini. Kalau korban menjadi tidak sadar,
baringkan ia dalam posisi pemulihan. Hubungi 119 dan minta
ambulans.

Modul OPKR 10 016 C

107

Gbr.4

CEDERA PADA MATA


1. Korban berabring terlentang. Kepalanya ditopang supaya tidak
banyak bergerak. Mata yang sakit diperiksa.

Gbr. 1

2. Mata yang sakit dialiri air, bila perlu, untuk mengeluarkan debu
yang mengambang atau zat kimia yang berbahaya.
JANGAN mengaliri air pada mata yang luka atau bila ada benda
asing yang terbenam atau melekat pada bola mata.

Modul OPKR 10 016 C

108

Gbr. 2

3. Mata ditutup, sebaiknya dengan pembalut mata steril. Balut dan


eratkan pada tempatnya, kedua mata ditutup untuk mencegah
gerakkan mata. Tenangkan korban sebelum kedua matanya
ditutup.

Gbr.3

4. Bawa atau kirimkan korban ke rumah sakit.

Modul OPKR 10 016 C

109

Gbr.4

LUKA BAKAR API


Segera hubungi 119 dan minta pemadam kebakaran:

Singkirkan korban dari temapt bahaya kalau situasinya sudah


cukup aman.

Jangan masuk ke dalam gedung yang sedang terbakar.

Jangan masuk ke dalam kamar yang penuh asap atau uap.

Modul OPKR 10 016 C

110

PAKAIAN TERBAKAR
Jangan biarkan korban lari
keluar rumah

Korban dijatuhkan ke lantai,


bagian

yang

terbakar

di

sebelah ata, kemudian siram


dengan
diselimuti

air.

Atau

korban

eraterat

dengan

mantel atau karpet.

CEDERA AKIBAT ARUS LISTRIK


Jangan mendekat sebelum:
Anda memutuskan aliran listrik
di dalam rumah.
Anda diberitahu secara resmi
bahwa aliran listrik tegangan

Modul OPKR 10 016 C

111

tinggi sudah diputuskan dan


sudah diisolasi.
TUMPAHAN ZAT KIMIA
Lindungi diri Anda sendiri dari
zat kimia korosif.
Air

pembilas

tercemar

yang

sudah

mengalir

tanpa

membahayakan

siapapun

juga.
Hati

hati

terhadap

uap

beracun

LUKA BAKAR
1. Luka didinginkan dengan air
dingin

samapai

nyeri

berkurang

JANGAN menunda mencari


bantuan

Medis

pada

luka

baker berat
2. Lepaskan barangbarang yang
menjepitdari daerah luka, ikat
pinggang,

pakaian,

sepatu,

arloji, cincin dan perhiasan


laian
Gbr.2

Modul OPKR 10 016 C

112

3. Luka ditutup dengan pembalut


yang ringan, bersih dan tidak
berbulu.
JANGAN mengoleskan krim,
salep, maupun lemak
JANGAN memecahkan lepuh
Gb.3
4. Apabila lukanya luas, korban
dibaringkan dan bila mungkin,
kakinya

ditinggikan

dan

ditopang. Periksa dan catat nadi


serta napasnya setiap 10 menit
sementara

menunggu

datangnya bantuan medis atau


ambulans.
MENELAN RACUN
1. Pastikan di dalam mulut
korban
muntahan

tidak

ada

dan

benda

asing, dan bahwa korban


dapat bernapas.
2. Cari gejala luka baker zat
kimia
sekitar

di

dalam

mulut

dan

korban.

Kalau ada, berikan air


dingin atau susu untuk
diminum sedikitsedikit.

Modul OPKR 10 016 C

113

3. Panggil

dokter

atau

hubungi 119 dan minta


ambulans.

Usahakan

untuk mengetahui apa


yang

ditelan

korban

dan beritahukan pada


dokter

atau

petugas

ambulans.
4. Kalau korban menjadi
tidak sadar, baringkan
ia

dalam

posisi

pemulihan .
PATAH TULANG
1. Katakan pada korban
agar tidak bergerak.
Bagian yang cedera
ditopang
distabilkan

dan
dengan

tangan Anda.
JANGAN
MENGGERAKAN
KORBAN

TANPA

PERLU

Modul OPKR 10 016 C

114

2. Jika ada luka, atasi


perdarahan.

Luka

ditekan

dengan

perban

atau

pembalut

yang

bersih.

Luka

darah

dan

sekitarnya

diperban dan dibalut


supaya tidak longgar
3. Untuk

patah

kaki,

kedua

kaki

dirapatkan

dengan

membalut-nya

pada

lutut

dan

pergelangan

kaki,

kemudian di atas dan


di

bawah

yang

tempat

patah.

Untuk

patah lengan, pasang


belat dan kalau perlu
lengan

dan

dirapatkan

tubuh
dengan

balutan tetapi jangan


pada

tempat

yang

119,

minta

patah.
4. Hubungi

ambulans. Bagian yang


sakit

ditinggikan

dan

ditopang, bila mungkin.


Periksa

Modul OPKR 10 016 C

sirkulasi

ada

115

tangan

dan

kakinya

setiap 10 menit.
JANGAN Memberi sesuatu
lewat mulut kepada korban

PERDARAHAN
1. Pakaian dibuka supaya luka
terlihat. luka ditekan kuatkuat
dengan tangan atau jari Anda,
sebaiknya

menggunakan

pembalut yang bersih

2. Luka

terus

ditekan,

bagian

tubuh yang luka ditinggikan

JANGAN memasang
tourniquet

dan ditopang

3. Perban dibalut dengan kuat


tetapi

jangan

terlalu

keras

agar

suplai

darah

tidak

terputus

Modul OPKR 10 016 C

116

4. Cari

bantuan

medis

tepat.

yang
Kalau

perdarahannyaberat,
119

hubungi

dan

minta

ambulans.Bagian

yang

luka

terus ditopang dan ditinggikan.


Korban

dibaringkan

dan

diselimuti, kakinya ditinggikan


dan

ditopang

merembes

kalau

pada

darah

pembalut,

pasang perban lagi di atasnya


dan balut kembali.
SERANGAN JANTUNG
1. Pasien ditenangkan, baringkan
dalam posisi setengah duduk.
Lututnya ditekuk dan ditopang

2. Jika Anda membawa tablet


aspirin

dan

pasien

sudah

sadar, berikan dia satu tablet


dan katakana supaya dikunyah
pelan pelan.

Modul OPKR 10 016 C

117

3. Hubungi 119, minta ambulans


dan katakana pada operator
bahwa

Anda

serangan
pasien

menduga

jantung.
minta

Kalau

agar

memanggilkan

Anda

dokternya,

penuhi permintaannya.

4. Pasien
nadi

ditenangkan.
dan

napasnya

Periksa
secara

teratur sampai bantuan dating.

TERSEDAK
A. PADA ORANG DEWASA DAN ANAK YANG SUDAH BESAR
1. Korban

membungkuk

ke

depan pukul punggungnya


antara
dengan

kedua
telapak

bahunya
tangan

Anda sebanyak lima kali.

Modul OPKR 10 016 C

118

2. Kalau tidak berhasil dengan


memukul. Lakukan dengan
perut
belakag
lengan

Anda,

berdiri

korban
Anda

di

kedua

melingkari

pinggangnya, satu telapak


tangan membuka ke atas,
satu lagi kebawah.

3. Jarijari
saling

kedua

tangan

menggenggam

kemudian dorong dengan


keras kea rah dalam dan
keatas, di bawah lengkung
iga

korban.

Ulangi

sebanyak empat kali.

Modul OPKR 10 016 C

119

B. PADA ANAK YANG MASIH KECIL


4. Telengkupkan
Anda,

anak

di

pangkuan

kepala

di

bawah.

Pukul

berulangulang

di

antara

kedua

bahunya, tetapi jangan sekuat pada


orang dewasa.
Kalau tidak berhasil dengan memukul
punggung,

menekan

perut

hanya

dilakukan jika Anda sudah terlatih


untuk melakukannya pada anakanak.
Kalau

belum,

lakukan

pernapasan

buatan.

C. PADA BAYI
JANGAN melakukan cara
mendorong perut pada bayi

5. Telengkupkan bayi di pangkuan Anda,


kepala di bawah.
6. Pukul punggungnya berulangulang di
antara kedua bahunya, tetapi jangan
sekuat pada anakanak. 2. kalau
gagal, lakukan pernapasan buatan.

Modul OPKR 10 016 C

120

TIDAK SADAR
7. Dagu korban diangkat dan kepalanya
ditarik ke bawah supaya jalan napas
terbuka. Periksa apakah nadi dan
napas

masih

ada.

Nilai

tingkat

reaksinya dengan berbicara keras


keras di dekat telinganya dan cubit
punggung tangannya. Catat apa yang
Anda temukan.

8. Korban diperiksa secara cepat dan


cermat

dan

tangani

cedera

yang

berat, kalau ada. Usahakan untuk


mengetahui

penyebab

dari

ketidaksadaran

9. Baringkan

korban

dalam

pemulihan

JANGAN memindahkan korban


kalau tidak perlu.

Modul OPKR 10 016 C

121

posisi

10. Kalau korban tidak sadar kembali


setelah 3 menit, hubungi 119 dan
minta ambulans. Catat kecepatan nadi
dan napas serta tingkat reaksinya tiap
10 menit. Tetap bersama korban
sampai pertolongan dating. Berikan
catatan Anda kepada petugas.

c. RANGKUMAN
1. Di

lingkungan

Pertolongan

sekolah

Pertama

atau

pada

perusahaan
Kecelakaan

harus

(P3K)

ada

dan

unit

Cardio

Pulmonary Resusciation (CPR ).


2. Agar petugas P3K dan CPR dapat bekerja sebagaimana mestinya
harus dilatih oleh bertugas dari Dinas Kesehatan Setempat.
3. Peralatan dan obata obatan P3K harus selalu dilengkapi.
d. TUGAS
1. Kenali dan catat peralatan P3K, laporkan apabila terdapat
kekurangan.
2. Lakukan

silmulasi

Pertolongan

Pertama

kepada

korban

pendarahan bila ditempat Anda terjadi kecelakaan.


3. Lakukan silmulasi Cardio Pulmonary Resusciation (CPR) kepada
korban bila ditempat Anda terjadi kecelakaan.
e. TES FORMATIF
1. Jelaskan pengertian Pertolongan Pertama!
2. Tuliskan beberapa alat perlindungan diri (APD)

Modul OPKR 10 016 C

122

3. Tuliskan peralatan Pertolongan Pertama!


4. Jelaskan pengertian dari Cardio Pulmonary Resusciation (CPR)!

Modul OPKR 10 016 C

123

f. KUNCI JAWABAN TES FORMATIF


1. Pengertian

Pertolongan

Pertama

adalah:

Pemberian

pertolongan segera kepada penderita sakit atau cedera pada


kecelakaan yang memerlukan pertolongan medis dasar.
2. Alat Perlindungan diri:

Sarungan tangan lateks

Kacamata pelindung

Baju pelindung

Masker pelindung

Masker penolong

Helm.

3. Peralatan Pertolongan Pertama adalah :


a. Penutup luka
b. Pembalut
c. Cairan antiseptic
d. Cairan pencuci/pembersih mata
e. Peralatan Stabilisasi
f. Gunting pembalut
g. Pinset
h. Senter
i.

Kapas

j. Selimut
k. Kartu penderita
l.

Alat tulis

m. Oksigen
Modul OPKR 10 016 C

124

n. Tensimeter dan Stetoskop


o. tandu
4. Cardio

Pulmonary Resusciation (CPR) disebut juga

Resusitasi Jantung Paru (RJP) yaitu: Pernapasan buatan


yang dikombinasikan dengan kompresi dada. Hal ini dilakukan
bila korban/penderita tidak bernapas dan nadi tidak berdenyut.
Kegiatan Belajar 5: Pencemaran Lingkungan dan Kesehatan
Manusia
a. Tujuan
1. Siswa dapat memahami Pengertian Lingkungan Hidup
2. Siswa dapat memahami Pengertian Pencemaran Lingkungan
Hidup
3. Siswa dpat memahami Pentingnya Kesehatan manusia
4. Siswa

dapat

memahami

cara

pencegahan

pencemaran

lingkungan hidup disekitar area kerja


5. Siswa dapat memahami zatzat yang berbahaya bagi kesehatan
manusia.
b. Uraian Materi
Zat pencemar udara utama adalah gas. Gas gas tersebut adalah
SO2, Co, H2S, Hydrokarbon, oksidasioksidasi Nitrogen, Amoniak,
Kabut photokimia, Ozone dan lain lain.
Kabut photokimia adalahsuatu interaksi yang kompleks dari zat zat
pencemaran yang disebabkan oleh pengaruh cahaya matahari.
Pencemaran photokimia ini mulamula jadi masalah di Los Angeles
yang mempunyai lalu lintas mobil sangat padat. Monoxyda yang
dikeluarkan

sebagai

hasil

pembakaran

tak

sempurna

dari

hydrocarbon yang terdapat dalam minyak dan bensin.

Modul OPKR 10 016 C

125

Carbon Monoxyda sangat berbahaya bagi manusia, karena beracun.


Beberapa Negara telah berusaha dengan mengadakan peraturanperaturan pengendalian pengeluaran gas.Kini sedang diusahakan
untuk merencanakan motormotor yang dibuat sedemikian rupa
sehingga pembakarannya lebih sempurna.
Pencemaran udara
Asap, kabut

Efeknya terhadap Manusia

Bronchitis,

kanker,

penyakit

jantung,pneumonia. Bagi anakanak ashm,


infeksi,alergi
gangguan

yang

dapat

menyebabkan

chronis

dalam

perkembangan

hidupnya di kemudian hari.


Butir butir padat

Butirbutir zat padat sangat kecil dapat


mengganggu

sistim

persyarafn

manusia.

Penyakit jantung
Butir butir Cadmium
Butir butir Carbon
CO

Karena

butirbutir

carbon

bersifat

dapat

mengabsorber gas pada permukaannya, maka


besar kemungkinan Carbon yang terserap oleh
pernapasan dan masuk ke dalam paruparu ini
membawa sejumlah gas yang beracun
Dapat menyebabkan sakit dan kematian dalam
30 menit. Daya darah untuk mengambil
oksigen berkurang, sehingga menyebabkan
bertambahnya

ketegangan

Karena

banyak

lebih

pada

darah

jantung.

yang

harus

diedarkan ke seluruh tubuh dari pada normal


NO

Modul OPKR 10 016 C

Sama efeknya dengan pada CO

126

Pencemaran udara

Efeknya terhadap Manusia

Sakit mata, paruparu

NO2

Kanker. Contohnya salah satu Hydrocarbon

Hydrocarbon

yang berbahaya adalah benzopyrene yang


terdapat pada asap rokok, hasil pembakaran
arang batu, dari mobil, pembakaran dari
pabrik karet.
PAN ( peroxyetylnitrate )

Sakit mata dan kerongkongan


Sakit mata, batuk dan sakit dada

Ozone
Zat Radioaktif

Merusak sel sel manusia

SUARA Bising Disekitar Kita


KEBISINGAN akan menyebabkan merosotnya pendengaran manusia.
Secara pasti memang belum dapat diketahui adanya hubungan
tingkat

suara

kebisingan

dengan

besarnya

kerusakkan

alat

pendengaran. Sebab akibat kerusakkan yaitu berbedabeda pada


masingmasing orang. Misalnya pada tingkat usia atau tingkat
ketahanan tubuh seseorang yang berbeda. Namun biasanya, pada
tingkat suara sekitar 85 decibel yang terus menerus sudah cukup
mengakibatkan rusaknya pendengaran manusia (tuli). Kebisingan di
pabrikpabrik misalnya, berkisar antara 85 sampai 90 decibel.
SUMBER SUARA

DECIBEL

Suara bisikan

10

Jarum jatuh dari ketinggian 1 meter

20

Modul OPKR 10 016 C

127

SUMBER SUARA

DECIBEL

Pembicaraan biasa pada jarak 1 meter

50

Suara kegiatan kantor

62

Mobil Roll Royce

64

Suara mesin tik listrik pada jarak 1 meter

66

Mobil Ford LTD

68

Mobil Jaguar XJ 6

69

Mobil Volvo 1800 ES

74

Suara didalam

75

Motor Yamaha Rd 125


Motor SuzukiGT 360
Motor Honda CB
Sauara jalan yang ramai
Motor Norton 850 Commando

76,2
77
79,5
80
83,9

Harley Davidson Electraglide 1200

84

Suara station kereta api

85

Bunyi Boeing dari jarak 100 kaki

100

Batas yang menyakitkan telinga

110

Take of Boeing 737 dari jarak 200 kaki

130

Sirene 50 pk dari jarak 200 kaki

140

LOGAM LOGAM BERNAHAYA


LOGAM bernahaya ada yang dibutuhkan oleh tubuh tapi jika
berlebihan akan mengganggu kesehatan manusia. Merupakan suatu
zat kimia yang bisa terdapat pada makanan. Kehadirannya biasanya
berasal dari alatalat yang dipergunakan ketika mengolah makanan.

Modul OPKR 10 016 C

128

Yaitu alatalat yang terbuat atau dilapisi dengan bahanbahan kimia


tersebut maupun dari caracara penanganan lainnya. Juga kadang
kadang terdapat pada alatalat rumah tangga yang terbuat dari
logam stainless seperti sendok coktail yang dilapisi timah, mangkok
keramik yang dapat mengeluarkan Pb dan lainlainnya.
ARSENS (As)
ARSENS adalah suatu zat kimia yang sering terdapat pada makanan,
minuman

dan

kosmetik.

Arsens

dapat

merusak

ginjal,

jika

keracunannya kuat sekali. Senyawa Arsens sulit dideteksi karena


tidak memiliki rasa yang menonjol. Sering digunakan sebagai bahan
dalam

kosmetik

dan

pada

insektisida,

Arsens

(gejalagejala

keracunan): yaitu sakit di kerongkongan sukar menelan,

menyusul rasa nyeri lambung serta muntah muntah.


Pb ( TIMAH HITAM )
TIMAH HITAM ini umumnya terdapat pada makanan, air dan obat
obatan terutama apabila kemasannya menggunakan unsur timah.
Bersifat kumulatif artinya keracunan dapat timbul bila kadar Pb
menumpuk dalam tubuh.
Gejala yang timbul jika terjadi keracunan Pb adalah ; muntah

muntah secresi menyerupai susu, sakit perut dan nyeri perut


yang sangat hebat. Pb juga menyerang; syaraf, memperketat
kerja ginjal sehingga cepat rusak dan dalam kasusu yang
berat

dapat

menyebabkan

kematian.

Reaksi

lain

yang

berbahaya yaitu: reaksi allergi yang mengakibatkan iritasi dan

pembengkakkan kulit.
Hg (MERCURI )
GEJALA GEJALA keracunan Hg timbul antara lain pada mulut dan
phayax

yaitu:

Modul OPKR 10 016 C

terdapat

bercakbercak

warna

abuabu.

129

Keadaan ini diserta perasaan nyeri, sehingga sering timbul keluhan


rasa sakit pada mulut

dan lambung.

Bila loambung dapat

dikosongkan dengan segera kemungkinan untuk tertolong bagi si


penderita sangat besar. Racun ini dalam konsentrasi tinggi dapat
mencapai apithel usus halus, dapat menyebabkan bercakbercak
darah yang berat dan hebat, serta menyebabkan shock yang
membawa kematian, karena colaps pembuluh darah.
CADMIUM (Cd)
BIASANYA Cadmium terdapat pada tempat/wadah makanan olahan,
pemakaian cadmium ini sudah mulai dilarang karena dapat
menyebabkan makanan kaleng kena hama cadmium. Konsumsi
cadmium ini dalam kadar 30% mg dapat meracuni dan dapat
menyebabkan gejalagejala yang nampak adalah: Timbulnya

bau/rasa kaleng yang tidak enak di dalam mulut. Sesak


napasdisertai dengan batukbatuk, pusing- pusing kepal.
Badan terasa lemah dan kaki terasa pegalpegal lama
kelamaan ginjal, hati akan rusak.
Gejala gejala lain yang nampak dalam samapai 1 jam
adalah,

pusing

kepala,

kejang

otot,

shock

samapi

mengakibatkan kematian dalam waktu 24 jam.


Cu (CUPPER)
ADANYA CU pada makanan ini disebabkan terutama karena
penggunaan insektisida dan pestisida di

dalam usahausaha

pertanian. Banyknya pula kasus kasus keracunan terjadi karena


adanya Cu dalam tempat/wadah untuk makanan atau minuman, Cu
yang masuk dalam mulut berbau, kerongkongan dan perut kering,
rasa ingin muntah atau diare terus menerus selama berharihari,
terdapat darah pada kotoran (faeses) pusingpusing dan demam.
HATIHATI TERHADAP PESTISIDA !!!
Modul OPKR 10 016 C

130

Beberapa jenis pestisida yang amat beracun, banyak diantaranya


teralarang di Amerika Serikat dan negara industri lainnya, namun
dengan bebas diperjual belikan di negara Dunia Ketiga.
NAMA

BAHAYA KESEHATAN

DOSIS

PESTISIDA

( PERKIRAAN )

KERACUNAN
(PERKIRAAN)

Aldrin
BHC
Chlordane
DBCP

Kanker, kerusakkan/cacat janin, 1 sendok


kelainan

1 sendok teh

Kanker

1 sendok

Kanker

1 sendok teh s.d. 1


sendok makan

Heptachlor

1 sendok teh s.d. 1

Kanker, kemandulan pria

sendok makan
Kopone

Parathion

1 sendok makan s.d.

Kanker, kelainan syaraf

beberap tetes
Cacat vetus, kelainan syaraf

1 sendok teh s.d. 1


sendok makan
1 sendok makan

Paraquet
Nitrofen
xaphene
2,4,5 T

Cacat

vetus,

kelainan

pernapasan
Kaknker

1 sendok teh
Kurang lebih 28,349
pr

Kanker
Kanker, kelainan bawaan

SUMBER PENCEMARAN
SECARA khusus kita tidak bisa membuat suatu kategori tertentu
mengenai buangan industri, karena ragam daripada proses proses
industri. Namun kita dapat melihat tabel berikut, untuk mengetahui
Modul OPKR 10 016 C

131

buanganbuangan industri di negaranegara yang telah maju


industrinya, sebagai berikut:
NAMA BUANGAN

KEMUNGKINAN SUMBERNYA

C12/C1

Perusahaan binatu, prosese pemutihan kertas dan


pekerjaan celup

NH3/NH4

Pabrik gas, pabrik kokas dan pabrik bahan kimia


dan kilang minyak

F-

Proses pembuatan gas batubara dimana gas


didinginkan

dan

dicuci

untuk

menghilangkan

senyawasenyawa, tar, amoniakdan belerang:


kilang minyak; pekrjaan gravuur pada kaca;
pekerjaan pembuatan plat logam, pengerasan
logam dan pembersihan logam
H2S/S

Proses pencelupan tekstil, pabrik kertas,pabrik


kulit, pabrik gas, pabrik rayon dan kilang minyak

SO3
ACIDS

Proses bubur kayu, pabrik film kental


Pabrik bahanbahan kimia, binatu, kilang minyak,
penampungan mineral, pabrik treatment logam,
pabrik bir, pabrik tekstil, dan pabrik batre

ALKALI

Pabrik tekstil, binatu, kilang minyak, pabrik bahan


kimia

Cr

Treating logam, pembuatan plat, dan proses


pemberian chrom

Pb &Nl

Pabrik batre,perusahaan tambang mineral,dan


pabrik cat

Modul OPKR 10 016 C

132

NAMA BUANGAN

KEMUNGKINAN SUMBERNYA

Cd

Industri logam

Zn

Pekerjaan melapisi logam dengan menggunakan


tenaga listrik, pembuatan platlogam, pabrik rayon

As

Pencelupan logam, pabrik detergent

ZAT GULA

Pabrik mentega dan keju, pabrik bir, pabrik gula

ZAT PATI

Pabrik

bahan

pangan,

pabrik

tekstil,

pabrik

wallpaper
GEMUK,OILS

Pabrik tekstil, perusahaan binatu, kilang minyak,


bengkel besar

PHENOLICS

Pabrik tekstil, perusahaan binatu, kilang minyak,


bengkel besar, pabrik gas dan kokas, pabrik
mesin,pabriki penyulingan tar, pabrik bahan kimia,
pabrik bahanbahan celup

FORMAL DEHYDE
EFEK PANAS

Pabrik mesin, pabrik obat


Pabrik pembangkit tenaga listrik, pabrik yang
memiliki proses pendinginan.

PARTICULATES

Pengolahan

minyak,

pabrik

semen,smelting,

proses proses yang menggunakan katalis


NO3

Pertanian

BOD

Kaleng,

tempattempat

pemberian

makanan

untuk hewan, pipa got didalam tanah


HIDROKARBON

Modul OPKR 10 016 C

Pengilangan minyak,pabrik bahan kimia, pabrik

133

NAMA BUANGAN

KEMUNGKINAN SUMBERNYA
solvents, saluran air buangan rumahrumah dan
tanah pertanian

POPT43P

Saluran air rumahrumah, pertanian, pabrik


pabrik bahan kimia.

PENCEMARAN AIR
Diskusikan

dengan

siswa

sebabsebab

terjadinya

pencemaran air

Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk


hidup, zat, energi/komponen lain kedalam air/berubahnya tatanan air
oleh kegiatan manusia/ oleh proses alam, sehingga kualitas air turun
samapai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air menjadi kurang
atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya
Keputusan Mentri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup No.
02/MENKLH/1/1998 Babi Pasal i
Dengan kata lain, air tercemar adalah air yang mengandung bahan
bahan asing dalam jumlah melebihi batas yang telah ditetapakan
sehingga air tersebut tidak dapat digunakan untuk keperluan
tertentu, misalnya untuk air minum, pertanian, perikanan dll.
1. Sumbersumber pencemaran air
Pencemaran air akibat kegiatan manusia tidak hanya disebabkan
oleh limbah rumah tangga, tetapi juga oleh limbah pertanian dan
limbah industri. Semakin meningkatnya perkembangan antara
lain industri, pertanian, saat ini, ternyata semakin memperparah
tingkat pencemaran air, udara dan tanah. Pencemaran itu
disebabkan oleh hasil buangan dari kegiatan tersebut.

Modul OPKR 10 016 C

134

Pencemaran air pada dasarnya terjadi karena air limbah langsung


dibuang ke badan air ataupun ke tanah tanpa mengalami proses
pengolahan dahulu, atau proses pengolahan yang dilakukan
belum memadai. Pengolahan limbah bertujuan memperkecil
kadar

pencemaran

yang

ada

agar

tidak

membahayakan

lingkungan hidup.
2. Sumbersumber pencemaran air meliputi:
a. Limbah rumah tangga
Limbah rumah tangga merupakan pencemaran air terbesar di
samping limbah limbah industri, pertanian dan bahan
pencemar lainnya.Limbah rumah tangga akan mencemari
selokan, sumur, sungai dan lingkungan sekitarnya. Semakin
besar

populasi

manusia,

semakin

tinggi

tingkat

pencemarannya. Limbah rumah tangga dapat berupa padatan


(kertas, plastik dll) maupin cairan (air cucian,minyak goreng
bekas dll). Di antara limbah tersebut ada yang mudah terurai
yaitu sampah organik dan ada pula yang tidak dapat terurai

Sampah dan Pengelolaannya. Limbah rumah tangga ada


juga yang memiliki daya racun tinggi, misalnya sisa obat,
batrai bekas, air aki dll. Limbah tersebut tergolong bahan
berbahaya dan beracun (B3) Tinja, air cucian, limbah kamar
mandi dapat mengandung bibit bibit penyakit yang akan
mengikuti aliran air. Bakteri, jamur, virus dan sebagainya
disebut pencemar biologis.

Modul OPKR 10 016 C

135

b. Limbah lalu lintas


Limbah lalu lintas berupa tumpahan oli, minyak tanah,
tumpahan kapal tanker. Tumpahan minyak akibat kecelakaan
mobil mobil tangki minyak dapat mengotori air tanah. Selain
terjadi di darat, pencemaran lalu lintas juga sering terjadi di
lautan. Semuanya sangat berbahaya bagi kehidupan.

Modul OPKR 10 016 C

136

c. Limbah pertanian
Limbah

pertanian

berupa

sisa,

tumpahan

ataupun

penyemprotan yang berlebihan dari pestisida dan herbisida.


Begitu juga pemupukan yang berlebihan. Limbah pesitisida
dan herbisida mempunyai sifat kimia yang stabil, yaitu tidak
terurai di alam sehingga zat tersebut akan mengendap di
dalam tanah, dasar sungai, danau serta laut dan selanjutnya
akan mempengaruhi organismeorganisme yang hidup di
dalamnya

Modul OPKR 10 016 C

137

d. Limbah industri/pertambangan
Air limbah industri dapat mengandung berbagai jenis bahan
organik maupun anorganik. Secara umum zatzat tersebut
digolongkan menjadi:

Garam

anorganik

magnesium

seperti

klorida

yang

magnesium
berasal

sulfat

dari

dan

kegiatan

pertambangan, pabrik pupuk , pabrik kertas dll.

Asam anorgainik seperti asam sulfat yang berasal dari


industri pengolahan bijih logam dan bahan bakar fosil
yang mengandung kotoran berupa ikatan belerang.

Senyawa organik seperti pelarut dan zat warna yang


berasal dari industri penyamakkan kulit dan industri cat.

Logam berat seperti kadmium, air raksa (merkuri) dan


krom yang berasal dari industri pertambangan, cat, zat
warna, baterai, penyepuhan logam dll.

Zatzat tersebut di atas jika masuk ke perairan akan


menimbulkan

pencemaran

yang

dapat

membahayakan

makhluk hidup pengguna air tersebut termasuk manusia.


Kegiatan pertambangan selain menghasilkan bahan bahan
kimia seperti diatas juga menghasilkan endapan lumpur
dalam jumlah besar. Jika turun hujan, lumpur ini bisa terbawa
aliran air hujan samapai ke sungai. Hal ini akan meningkatkan
kekeruhan air.

Modul OPKR 10 016 C

138

e. Kegiatan penebangan hutan


Penebangan hutan secara terusmenerus akan menyebabkan
hutan gundul sehingga mengakibatkan erosi pada musim
hujan, maka terjadi pengikisan humus dan pengikisan tanah.
Pengikisan humus ini selain menyebabkan lahan kritis juga
akan menyebabkan pencemaran air. Air hujan yang jatuh
akan langsung mengalir di permukaan dengan membawa
tanah dalam alirannya. Akibatnya kualitas air permukaan
menurun (menjadi keruh) karena terlalu banyak pertikel
pertikel tanah di dalamnya.

1. Akibat pencemaran air


Pencemaran air dapat mengganggu peredaran air dan memungkinkan
kualitas air menurun sehingga tidak dapat dipakai sebagai air minum.
Air

yang

bercampur

zatzat

pencemar

dapat

membahayakan

kesehatan manusia dan mkhluk hidup lainnya.


Akibat yang dapat ditimbulkan oleh jenis pencemar tertentu:

Modul OPKR 10 016 C

139

Pencemaran secara fisik, misalnya oleh limbah panas yang dapat


menyebabkan peningkatan temperatur perairan. Temperatur air
yang terlalu tinggi, mengakibatkan matinya ikan dan hewan air lain,
baik karena batas suhu kematian terlampaui maupun karena
rendahnya oksigen terlarut.

Pencemaran secara kimia, misalnya oleh logam berat air raksa


(merkuri). Air raksa yang masuk ke perairan yang dikomsumsi
dapat mengganggu kesehatan manusia melalui makanan atau air
minum, karena dapat menghambat kerja enzim dan menyebabkan
kerusakkan sel.

Pensemaran secara biologi, misalnya oleh bakteri bakteri


patogen. Bakteri patogen di air biasanya penyebab infeksi saluran
pencernaan seperti Vibro cholerae

dysenteriae

penyebab kolera, Shigella

penyebab disentri basiler, Salmonella typhosa

penyebab tifus,dan Salmonella paratyphi penyebab paratifus,


virus polio dan hepatitis.
Contohcontoh lain, percobaan dan petunjuk didatik: Hubungan timbal
balik antara manusia dan lingkungan

Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya materi,


energi dan/miskoorganisme ke dalam air sehingga air tersebut tidak
sesuai lagi dengan peruntukkannya.
Sumber pencemaran air berasal dari limbah limbah rumah tangga,
lalu lintas, pertanian, industri/pertambangan dan penebangan
hutan.
Pencemaran air selain dapat menurunkan kualitas air di bumi
sehingga tidak layak diminum, juga membahayakan kehidupan di
perairan dan bahkan mematikan.

Modul OPKR 10 016 C

140

2. PENANGGULANGAN PENCEMARAN AIR

Ajaklah siswa berdiskusi tentang caracara menjernihkan air


oleh PDAM
Penanggulangan pencemaran air dapat dilakukan melalui:

Perubahan perilaku masyarakat

Pembuatan pengelohan limbah air

a. Perubahan perilaku masyarakat.

Modul OPKR 10 016 C

141

Secara alami, ekosisitem air dapat melakuak rehabilitasi apabila


terjadi pencemaran terhadap badan air. Kemampuan ini ada
batasnya. Oleh karena perlu diadakan upaya untuk mencegah dan
menanggulangi pencemaran air. Untuk mengatasi pencemaran air
dapat dilakukan usaha preventif misalnya dengan tidak membuang
sampah dan limbah industri ke sungai. Kebiasaan membuang
sampah ke sungai dan di sembarang tempat hendaknya diberantas
dengan memberlakukan peraturan peraturan yang diterapkan di
lingkungan masingmasing secara konsekuen. Sampahsampah
hendaknya dibuang pada tempat yang telah ditentukan.
Masysrakat disekitar sungai perlu merubah perilaku tentang
pemanfaatan sungai agar sungai tidak lagi sebagai tempat
pembuangan sampah dan mandicucikakus (MCK). Peraturan
pembuangan limbah industri hendaknya dipanatu pelaksanaannya
dan pelanggaranya dikenakan sangsi. Limbah industri hendaknya
diproses dahulu dengan teknik pengolahan limbah, dan setelah
memenuhi syarat baku mutu air buangan baru bias dialirkan ke
selokkanselokkan atau sungai. Dengan demikian akan tercipta
sungan yang bersih dan memiliki fungsi ekologis.
Tindakan yang perlu dilakukan:
1.
2.
3.
4.

Tidak membuang samapah atau limbah cair ke sungai, danau, laut dll
Tidak menggunakan sungai atau danau untuk mencuci truk, mobil dan
sepeda motor
Tidak menggunakan sungai atau danau memandikan ternak dan sebagi
tembat kakus.
Tidak minum air dari sungai, danau atau sumur tanpa dimasak dahulu.

b. Pembuatan kolam pengolah limabah cair


Saat ini mulai digalakkan pmbuatan WC umum (septic tank) di
daerah/ lingkungan yang ratarata penduduknya tidak memiliki
WC. Setiap sepuluh rumah disediakan sat septic tank. Upaya
Modul OPKR 10 016 C

142

demikian sangat bersahabat dengan lingkungan, murah,, dan sehat


karena dapat menghindari pencemaran air sumur/air tanah.
Selain

itu,

sudah

saatnya

diupayakan

pembuatan

kolam

pengolahan air buangan (air cucian, air kamar mandi dll) secara
kolektif, agar limbah tersebut tidak langsung dialirkan ke selokkan
atau sungai.
Untuk limbah industri dilakukan dengan mengalirkan air yang
tercemar ke dalam beberapa kolam kemudian dibersihkan, baik
secara mekanis (pengaruh), kimiawi (diberi zat kimiatertentu)
maupun biologis (diberikan bakteri, ganggang atau tumbuhan air
lainnya). Pada kolam terakhir dipelihara ikan untuk menguji
kebersihan air dan polutan yang berbahaya. Reaksi ikan terhadap
kemungkinan pengaruh polutan deteliti. Dengan demikian air yang
boleh dialirkan keluar (selokan, sungai dll.) hanyalah air yang tidak
akan merubah keperuntukan badan air.
Salah satu contoh tahap tahap proses pengolahan air buangan
adalah sebagai berikut:
a. Proses penanganan primer, yaitu membuang bahanbahan
padatan yang mengendap atau mengapung.
b. Proses peanganan sekunder, yaitu proses dekomposisi
bahanbahan padatan secara biologis.
c. Proses

pengendapan

tersier,

yaitu

menghilangkan

komponen omponen fisfor dan padatan tersuspensi, terlarut


atau berwarna dan bau. Untuk bias menggunakan beberapa
metoda

yang

bergantung

pada

komponen

yang

ingin

dihilangkan.
Pengendapan, yaitu cara kimia penambahan kapur atau
metal hidroksida untuk mengendapkan fosfor.

Modul OPKR 10 016 C

143

Adsorbsi,

yaitu

menghilangkan

bahanbahan

organic

terlarut, berwarna atau bau.


Elektrodialisis, yaitu menurunkan konsentarsi garam
garam terlarut dengan menggunakan tenaga listrik.
Osmosis,

yaitu mengurangi kandungan garamgaram

organic maupun mineral dari air.


Klorinasi,

yaitu

menghilangkan

organisme

penyebab

penyakit.
Tahapan proses pengolahan air buangan tidak selalu dilakukan
seperti di atas, tetapi bergantung pada jenis limbah yang
dihasilkan. Hasil akhir berupa air tak tercemar yang siap dialirkan
ke badan air dan Lumpur yang siap dikelola lebih lanjut.
Berdasarkan penelitian, tanaman air seperti enceng gondok dapat
dimanfaatkan untuk menyerap bahan pencemar di dalam air.
Ringkasan
Penanggulangan pencemaran air secara preventif dapat dilakukan oleh masyarakat
dengan cara tidak membuang sampah dan limbah ke badan air dan tidak buang air
besar di sungai.
Penanganan limbah domestic dapat dilakukan dengan membuat septic tank dan
kolam pengolahan air buangan.
Teknik pengolahan air limbah industri bergantung pada jensi limbah yang
dihasilkan. Ada juga system penelolaan terpadu dengan cara mengolah air limbah
domestic maupun industri

c. Rangkuman
1. Setiapa akibat sampingan sebagai akibat kemajuan teknologi,
harus dilawan dengan kemajuan teknologi baru.
2. Lebih baik mencegah agar tidak terjadi pencemaran dari pada
memperbaiki akibat telah terjadinya pencemaran air, udara, dan
tanah.
Modul OPKR 10 016 C

144

d. Tugas
1. Diskusikan

secara

kelompok

sebab

sebab

terjadinya

pencemaran:
a. Udara
b. Air
Hasil diskusi dipresentasikan dan dikumpulkan.
2. Diskusikan secara kelompok caracara pengolahan limbah:
a. Padat
b. Cair
c. Gas
Hasil diskusi dipresentasikan dan dikumpulkan.
e. Tes Formatif

Modul OPKR 10 016 C

145

1. Jelaskan pengaruh karbon monoksida (CO) terhadap kesehatan


manusia!
2. Pada berapa decbel dari kebisingan yang akan mengakibatkan
rusaknya pendengaran manusi (tuli)?
3. Jelaskan

pengaruh timah hitam (Pb)

terhadap kesehatan

manusia!
4. Sebutkan sumber pencemaran yang pembuangannya berupa
timah hitam (Pb)?
5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pencemaran air!
6. Tuliskan

kandungan

yang

terdapat

pada

limbah

industri/

pertambangan!
7. Uraikan cara pengelolaan limbah industri!

Modul OPKR 10 016 C

146

f. Kunci Jawaban Tes Formatif


1. Pengaruh karbon monoksida (CO) terhadap manusia adalah:

dapat meyebabkan sakit dan kematian dalam waktu 30


menit
2. Kebisingan yang dapat mengakibatkan rusaknya pendengaran
manusia pada tingkat suara 85 decibel secara terusmenerus.
3. Pengaruh timah hitam (Pb) terhadap manusia adalah adalah:
keracunan dengan gejalagejala sebagai berikut; muntah
muntah secresi menyerupai susu, sakit perut dan nyeri perut
yang sangat hebat.
Pb juga menyerang syaraf, memperketat kerja ginjal sehingga
cepat rusak dan dalam kasus yang berat dapat menyebabkan
kematian.
Reaksi

lain

yang

berbahaya

yaitu

reaksi

alergi

yang

mengakibatkan iristasi dan pembengkakan kulit.


4. Sumbersumber pencemar berupa limab timah hitam (Pb) adalah
pabrik baterai, perusahaan tambangan mineral dan pabrik cat.
5. Yang dimaksud dengan pencemaran air adalah masuknya atau
dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan/atau komponen
lain ke dalam air dan/atau berubahnya tatanan air oleh kegiatan
manusia atau oleh proses alam, sehingga kualitas air turun
sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air menjadi
kurang

atau

tidak

dapat

berfungsi

lagi

sesuai

dengan

peruntukkannya.
6. Kandungan air limbah industri dapat digolongkan menjadi:

Modul OPKR 10 016 C

147

Garam anorganik seperti magnesium sulfat dan magnesium


klorida yang berasala dari kegiatan pertambangan,pabrik
pupuk, pabrik kertas dll.

Asam anorganik seperti asam sulfat yang berasal dari industri


pengolahan

bijih

logam

dan

bahan

bakar

fosil

yang

mengandung kotoran berupa ikatan belerang.

Senyawa organic seperti pelarut dan zat warna yang berasal


dari industri penyamakan kulit dan industri cata.

Logam berat seperti kadmium, air raksa (merkuri) dan krom


yang berasal dariindustri pertambangan, cat, zat warna,
baterai, penyepuhan logam dll.

7. Cara pengolahan limbah industri dilakukan dengan mengalirkan


air yang tercemar ke dalam beberapa kolam, kemudian
dibersihkan, baik secara mekanis(pengadukan), kimiawi (diber zat
kimia tertentu) maupun biologis (diberi bakteri, ganggang atau
tumbuhan air lainnya). Pada kolam terakhir diperlihara ikan untuk
menguji kebersihan air dari polutan yang berbahaya.
Reaksi ikan terhadap kemungkinan pengaruh polutan diteliti.
Dengan demikian air yang boleh dialirkan ke luar (selokan, sungai
dll), hanyalah air yang bersih yang tidak akan mengubah
peruntukkan/fungsi dari air tersebut.

Modul OPKR 10 016 C

148

X.

BAB. III
EVALUASI

A. PERTANYAAN
Jawablah pertanyaanpertanyaan di bawah ini dengan singkat,
jelas dan benar.
1.

Jelaskan pengertian keselamatan kerja!

2.

Sebutkan tujuan diadakannya keselamatan dan kesehatan kerja?

3.

Jelaskan syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja menurut


Undang-undang nomor 1 tahun 1970 pasal 3!

4.

Sebutkan faktor-faktor penyebab keadaan bahaya!

5.

Bagaimanakah cara untuk mengatasi lingkungan yang tidak aman

6.

Sebutkan dan jelaskan alat-alat pelindung anggota badan?

7.

Bagaimanakah

syarat-syarat

pakaian

perlindungan

atau

pengamanan yang baik?


8.

Jelaskan teknik pengangkatan yang aman dan benar!

9.

Jelaskan pertolongan pertama yang harus diambil ketika terjadi


peristiwa kecelakaan kontaminasi atau luka bakar pada wajah
disebabkan oleh asam!

10. Memeriksa alat pemadam kebakaran untuk menidetifikasi jenisnya


dan nyala api yang sesuai untuk dipadamkannya. Isilah table
dibawah ini untuk meyakinkan anda.

Modul OPKR 10 016 C

149

Warna alat

Jenis alat

pemadam

pemadam

Nyala api yang


sesuai untuk
dipadamkan

Merah
Biru
Tanda

Merah

dengan Putih
Tanda

Merah

dengan Hitam
11. Tuliskan dua cara untuk mengetahui isi alat pemadam kebakaran!
12. Apa yang harus dilakukan pada alat pemadam yang telah digunakan
untuk memadamkan nyala api?
13. Apa alat pemadam yang sesuai untuk digunakan pada kejadian
berikut ini?
a.

Nyala api pada mesin.

b.

Nyala api pada kain lap oli.

c.

Kertas terbakar didalam tong sampah.

d.

Ban terbakar.

e.

Kebakaran pada panel listrik.

14. Sebutkan penyebab kecelakaan kerja yang diakibatkan tindakan tidak


aman dari manusia itu sendiri (unsafe act)?
15. Jelaskan fungsi dongkrak di bengkel otomotif ?

Modul OPKR 10 016 C

150

16. Sebutkan sumber pencemaran yang pembuangannya berupa timah


hitam (Pb) ?
17.

Tuliskan beberapa alat perlindungan diri ( APD )!

18. Jelaskan pengertian dari Cardio Pulmonary Resusciation (CPR)!


19.

Tuliskan tiga unsur penyebab kebakaran!

20.

Tuliskan

kandungan

yang

terdapat

pada

limbah

industri/pertambangan!

SOAL PSIKOMOTOR
1. Lakukan mengangkat benda dengan tangan!
2. Lakukan

mengangkat

kendaraan

menggunakan

dongkrak

dan

penopang!
3. Demonstrasikan cara menggunakan alat pemadam api bila terjadi
kebakaran!
4. Demonstrasikan cara menilai korban bila terjadi kecelakaan!
5. Demonstrasikan cara menolong korban yang mengalami perdarahan
pada suatu kejadian terjadi kecelakaan!

Modul OPKR 10 016 C

151

B. Kunci jawaban
1. Keselamatan kerja adalah menjamin keadaan , keutuhan dan
kesempurnaan, baik jasmaniah maupun rohaniah manusia serta hasil
karya dan budayanya tertuju pada kesejahteraan masyarakat pada
umumnya dan manusia pada khususnya.
2. Tujuan keselamatan dan kesehatan kerja :
Mencegah terjadinya kecelakaan kerja.
Mencegah timbulnya kecelakan akibat suatu pekerjaan.
Mencegah/mengurangi kematian.
Mencegah/mengurangi cacat tetap.
Mengamankan material, konstruksi, pemakaian, pemeliharaan
bangunan,

alat-alat

kerja,

mesin-mesin,

instalasi

dan

lain

sebagainya.
Meningkatkan produktivitas kerja tanpa memeras tenaga kerja dan
menjamin kehidupan produktifnya.
Mencegah pemborosan tenaga kerja, modal, alat dan sumbersumber produksi lainnya.
Menjamin tempat kerja yang sehat, bersih, nyaman dan aman
sehingga dapat menimbulkan kegembiraan semangat kerja.
Memperlancar, meningkatkan dan mengamankan produksi industri
serta pembangunan.
3. Syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja menurut Undangundang nomor 1 tahun 1970 pasal 3:
Mencegah dan mengurangi kecelakaan.
Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran.
Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan.

Modul OPKR 10 016 C

152

Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu


kebakaran atau kejadian lain yang berbahaya.
Memberi pertolongan pada kecelakaan.
Memberi alat perlindungan diri kepada para pekerja.
Mencegah dan mengendalikan timbulnya atau menyebar luasnya
suhu, kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan
angin, cuaca sinar atau radiasi, suara dan gelora.
Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja,
baik fisik maupun psikis, keracunan, infeksi dan penularan.
Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai.
Memelihara kebersihan, keselamatan dan ketertiban.
Memperoleh keserasian antara tenaga kerja dan alat kerja.
Mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang-orang,
binatang, tanaman atau barang.
Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan.
Mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat ,
perlakuan dan penyimpanan barang.
Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya.
Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan
yang bahaya kecelakaannya menjadi bertambah tinggi.
4. Faktor-faktor penyebab keadaan bahaya:
Tindakan yang tidak aman dari manusia itu sendiri
1. Terburu-buru atau tergesa-gesa dalam melakukan pekerjaan.
2. Tidak menggunakan pelindung diri yang disediakan.
3. Sengaja melanggar peraturan keselamatan yang diwajibkan.
4. Berkelakar/ bergurau dalam bekerja dan sebagainya.

Modul OPKR 10 016 C

153

Keadaan tidak aman dari lingkungan kerja


5. Mesin-mesin yang rusak, tidak diberi pengamanan, konstruksi
kurang aman, bising dan alat-alat kerja yang kurang baik dan
rusak.
6. Lingkungan kerja yang tidak aman bagi manusia (becek atau licin,
ventilasi atau pertukaran udara, bising atau suara-suara keras,
suhu tempat kerja, tata ruang kerja/ kebersihan dan lain-lain).
5. Cara untuk mengatasi lingkungan yang tidak aman:
Dihilangkan, sumber-sumber bahaya atau keadaan tidak aman
tersebut agar tidak lagi menimbulkan bahaya, misalnya alat-alat
yang rusak diganti atau diperbaiki.
Dieliminir/diisolir, sumber bahaya masih tetap ada, tetapi diisolasi
agar tiadak lagi menimbulkan bahaya, misalnya bagian-bagian
yang

berputar

pada

mesin

diberi

tutup/pelindung

atau

menyediakan alat-alat keselamatan kerja.


Dikendalikan, sumber bahaya tidak aman dikendalikan secara
teknis, misalnya memasang safety valve pada bejana-bejana
tekanan tinggi, memasang alat-alat kontrol dsb.
6. Alat-alat pelindung badan:
Alat pelindung mata, berguna untuk melindungi mata dari panas,
sinar yang menyilaukan, debu, percikan api dan bahaya lainnya
yang bisa merusak mata. Contohnya : kacamata debu, kacamata
las listrik.
Alat pelindung kepala, berguna untuk melindungi kepala dan
rambut dari bahaya yang mungkin. Contohnya : topi, helm
pelindung.
Alat pelindung telinga, berguna untuk melindungi telinga dari
bahaya suara yang berlebihan.

Modul OPKR 10 016 C

154

Alat pelindung hidung, berguna untuk melindungi hidung dari


kemungkinan terhisapnya gas-gas berbahaya, juga dari material
lembut yang berbahaya.
Alat pelindung tangan, berguna untuk melindungi tangan dari
berbagai bahaya yang mungkin, misalnya panas. Berupa:
a. Sarung tangan kain, berguna untuk memperkuat pegangan
supaya tidak meleset pada peremukaan.
b. Sarung tangan asbes, berguna untuk melindungi tangan
terhadap bahaya pembakaran api.
c. Sarung tangan kulit, berguna untuk melindungi tangan dari
ketajaman benda-benda atau peralatan bila peralatan itu
dipegang atau diangkat.
d. Sarung tangan karet, digunakan pada pekerjaan pelapisan
logam, agar tangan terhindar dari bahaya pembakaran asam
atau kepedasan cairan.
e. Alat pelindung kaki, berguna untuk melindungi kaki dari
bahaya seperti panas, zat kimia, api, tusukan benda tajam,
dsb. Terdapat dua jenis sepatu, yaitu yang berujung baja dan
sepatu karet.
f. Alat pelindung badan, berguna untuk melindungi badan,
misalnya dari percikan api.
g. Pelindung hidung dan mulut, berguna untuk melindungi
pernafasan dari bahaya seprti gas-gas berbahaya, debu atau
material lembut yang berbahaya.
7. Syarat-syarat pakaian perlindungan atau pengamanan yang baik:
a.

Pakaian kerja harus dapat melindungi pekerja terhadap


bahaya yang mungkin ada.

Modul OPKR 10 016 C

155

b.

Pakaian

kerja

harus

seragam

mungkin

dan

juga

ketidaknyamanannya harus yang paling minim.


c.

Kalau bentuknya tidak menarik, paling tidak harus dapat


diterima.

d.

Pakaian kerja harus

tidak mengakibatkan bahaya lain,

misalnya lengan yang terlalu lepas atu ada kain yang lepas
yang sangat mungkin termakan mesin.
e.

Bahan pakaiannya harus mempunyai derajat resistensi yang


cukup untuk panas dan suhu kain sintesis (nilon, dll) yang
dapat meleleh oleh suhu tinggi seharusnya tidak dipakai.

f.

Pakaian kerja harus dirancang untuk menghindari partikelpartikel panas terkait di

celana, masuk di kantong atau

terselip di lipatan-lipatan pakaian.


g.

Overall katun memenuhi semua persyaratan yang disebutkan


di atas dan karenanya overall katun adalah yang paling luas
digunakan sebagai pakaian kerja.

h.

Dasi, cincin dan jam tangan merupakan barang-barang yang


mempunyai kemungkinan besar menimbulkan bahaya karena
mereka itu dapat dimakan mesin, dan akan menyebabkan
kecelakaan jika apara pekerja tetap memakainya. Jam tangn
dan cincin menambah masalah pada bahan kimia dan panas
dengan berhenti menghilangkan bahaya.

8. Teknik pengangkatan yang aman dan benar :


a. Sebelum mengadakan pemindahan barang-barang periksa lebih
dulu rute jalan yang harus dilalui. Pastikan tidak ada yang dapat
mengakibatkan Anda tergelincir.

Modul OPKR 10 016 C

156

b. Periksa letak daerah penempatan beban. Jika alat pendorong


digunakan maka periksa bahwa ia cukup kuat dan ditempatkan
secara benar untuk menopang beban.
c. Perkirakan berat beban untuk memastikan bagaimana beban
harus diangkat dan cari bantuan jika perlu.
d. Periksa beban apakah permukaannya kasar atau licin. Gunakan
sarung tangan jika perlu apabila benda tersebut dapat pecah
atau bergerigi.
e. Bersihkan kotoran, lemak atau air yang membuat beban sulit
dipegang.
f. Lakukan posisi pengangkatan yang benar dan pegang beban
dengan bagian-bagian yang Anda yakini tidak akan lepas ketika
diangkat.
g. Tempatkan beban di atas bangku/permukaan yang rata.
Letakkan beban di depan ujung bangku dan geser ke
tempatnya, geser dengan badan.
h. Ketika menempatkan benda ke atas lantai, gunakan teknik
penurunan punggung dengan lurus secara benar. Posisikan satu
sudut bawah pertama untuk menghindari jari-jari kaki yang
terjepit.
i. Periksa benda yang berat tidak akan menggelinding/miring.
Ganjal jika perlu.
9. Pertolongan pertama yang harus diambil ketika terjadi peristiwa
kecelakaan kontaminasi atau luka bakar pada wajah disebabkan
oleh asam:
a. Gunakan soda bikarbonat atau larutan baking powder ke
seluruh daerah yang terbakar.
b. Buang pakaian yang terkontaminasi.

Modul OPKR 10 016 C

157

c. Lebih baik letakkan korban di bawah shower, jika mungkin


empat detik setelah terjadi semprot dia dengan air.
d. Panggil bantuan medis atau atur korban untuk segera
mendapatkan pertolongan.
10. Memeriksa alat pemadam kebakaran untuk menidetifikasi jenisnya
dan nyala api yang sesuai untuk dipadamkannya. Seperti table
dibawah ini untuk meyakinkan anda.

Warna alat

Jenis alat

Nyala api yang sesuai

Pemadam

Pemadam

untuk dipadamkan

Merah

Berisi Air

Nyala Api Kelas A Kayu, Kain,


Kertas, dll

Biru

Busa

Nyala Api Kelas B, Nyala Api


akibat bahan bakar cair.

Tanda Merah

Bubuk Kering

dengan Putih
Tanda Merah

Nyala Api Kelas C akibat Listrik


(juga untuk kelas A dan B)

Karbon Dioksid

dengan Hitam

Nyala Api Kelas B dan C Listrik


dan cairan yang dapat terbakar.

11. Dua cara (diantara) untuk mengetahui isi dari alat pemadam
kebakaran.
a. Memeriksa alat ukur yang ada pada bagian atas silinder.
b. Memeriksa dan melihat pertanda yang diberikan pada alat
tersebut masih utuh atau sudah terlepas, terpotong, atau
dirusak

Modul OPKR 10 016 C

karena

alat

pemadam

sudah

dioperasikan.

Jika

158

pertanda tersebut masih pada tempatnya hal ini menandakan


alat pemadam masih berisi penuh.
c. Membandingkan berat alat pemadam yang anda yakin berisi
penuh dengan alat pemadam yang akan diperiksa.
12. Yang harus dilakukan pada alat pemadam yang telah digunakan
untuk memadamkan nyala api adalah Menggantikannya dengan
alat pemadam yang berisi penuh dan alat pemadam yang telah
digunakan segera diisi kembali.
13. Apa alat pemadam yang sesuai untuk digunakan pada kejadian?
a. Nyala api pada mesin adalah karbon Dioksid dan bubuk kering
b.Nyala api pada kain lap oli.adalah Karbon dioksid,Bubuk Kering
dan Busa
c. Kertas terbakar didalam tong sampah adalah air
d.Ban terbakar adalah busa
e. Kebakaran pada panel listrik Karbon Dioksid
14. Penyebab kecelakaan
a. Terburu-buru atau tergesa-gesa dalam melakukan pekerjaan.
b. Tidak menggunakan pelindung diri yang disediakan.
c. Sengaja melanggar peraturan keselamatan yang diwajibkan.
d. Berkelakar/bergurau dalam bekerja dan sebagainya.
15. Dongkrak

adalah

alat

untuk

menaikkan

kendaraan

guna

mempermudah pekerjaan reparasi dibagian casis.


16. Sumbersumber pencemar berupa limab timah hitam (Pb) adalah
pabrik baterai, perusahaan tambangan mineral dan pabrik cat.
17. Alat Perlindungan diri:

Modul OPKR 10 016 C

159

1. Sarungan tangan lateks


2. Kacamata pelindung
3. Baju pelindung
4. Masker pelindung
5. Masker penolong
6. Helm.
18. Cardio

Pulmonary

Resusciation

(CPR)

disebut

juga

Resusitasi Jantung Paru (RJP) yaitu: Pernapasan buatan


yang dikombinasikan dengan kompresi dada. Hal ini dilakukan bila
korban/penderita tidak bernapas dan nadi tidak berdenyut.
19. Tiga unsur penyebab kebakaran

Bahan bakar

Panas

Oxigen
20. Kandungan air limbah industri dapat digolongkan menjadi:
Garam anorganik seperti magnesium sulfat dan magnesium
klorida yang berasal dari kegiatan pertambangan,pabrik pupuk,
pabrik kertas dll.
Asam anorganik seperti asam sulfat yang berasal dari industri
pengolahan

bijih

logam

dan

bahan

bakar

fosil

yang

mengandung kotoran berupa ikatan belerang.


Senyawa organic seperti pelarut dan zat warna yang berasal
dari industri penyamakan kulit dan industri cata.
Logam berat seperti kadmium, air raksa (merkuri) dan krom
yang berasal dariindustri pertambangan, cat, zat warna,
baterai, penyepuhan logam dll.

Modul OPKR 10 016 C

160

LEMBAR PENILAIAN KOGNITIF (PENGETAHUAN)


NO.URUT

NO

SKOR

SKOR YANG

SOAL

MAKSIMAL

DICAPAI

1.

02

2.

04

3.

04

4.

02

5.

02

6.

04

7.

04

8.

04

9.

02

10.

10

02

11.

11

02

12.

12

02

13.

13

02

14.

14

02

Modul OPKR 10 016 C

NILAI

161

NO.URUT

NO

SKOR

SKOR YANG

SOAL

MAKSIMAL

DICAPAI

15.

15

02

16.

16

02

17.

17

02

18.

18

02

19.

19

02

20..

20

02

Jumlah ()

NILAI

50

Batas penguasaan kognitif (pengetahuan) minimal harus mencapai


7,00
Perhitungan Nilai Akhir Penghetahuan (NAP) menggunakan rumus
NAP

Skor yang dicapai


x 10
Skor maksimal

Modul OPKR 10 016 C

162

LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN


PENILAIAN
NO.

ASPEK YANG

YA

DINILAI
7
1.

Persiapan

2.

Proses Kerja

3.

Waktu

4.

Hasil

TIDAK

Batas minimal kompotensi harus mencapai minmal nilai 7,00


Nilai Akhir keterampilan (NAK) diambil dari Nilai terendah diantara
Nilai yang diperoleh dari setiap aspek yang di nilai
LEMBAR NIALI SIKAP ( ATTITUDE )
PENILAIAN
NO.

ASPEK SIKAP (ATTITUDE) YANG

YA

DINILAI
7
1.

Kerjasama

2.

Kedisiplinan

3.

Kejujuran

Modul OPKR 10 016 C

TIDAK

163

4.

Tanggung jawab

5.

Kemandirian

6.

Ketekunan

7.

Memecahkan masalah

Batas minimal nilai (Attitude) adalah 7,00


Nilai Akhir sikap (Attitude) diambil dari nilai terendah diantara nilai
yang diperoleh dari setiap Aspek sikap (Attitude) yang dinilai.
C. KRITERIA KELULUSAN
Kriteria Kelulusan:
70 s.d. 79

: memenuhi kriteria minimal dengan bimbingan

80 s.d. 89

: memenuhi kriteria minimal tanpa bimbingan

90 s.d. 100

: di atas minimal tanpa bimbingan

Modul OPKR 10 016 C

164

BAB. IV
PENUTUP
Siswa yang telah mencapai syarat kelulusan minimal pada modul OPKR.10
016C ini berarti Anda/Siswa menguasai materi kompetensi Mengikuti
Prosedur Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkunan , dan Anda
berhak untuk mengikuti kompetensi berikutnya. Apabila Anda dinyatakan
tidak lulus, maka Anda mengulangi modul ini.
Kepada Anda yang dinyatakan lulus, selamat atas keberhasilan Anda dan
selamat melanjutkan ke kompetensi berikutnya.
Kepada Anda yang ternyata belum lulus jangan putus asa, sebab masih
terbuka kesempatan asal Anda berusaha lebih keras lagi.
Akhirnya kami haturkan terima kasih atas kesungguhan Anda mengikuti dan
melaksanakan modul ini.
Selamat berjuang, sukses selalu.

Modul OPKR 10 016 C

165

DAFTAR PUSTAKA
Astra International,tt, Basic Mechanic Training, Astra International,
Jakarta.
Depdiknas, 2004, Kurikulum SMK edisi 2004, Depdiknas, Jakarta.
Harun Tia Setiawan, 1980, Keselamatan kerja dan tatalaksana bengkel,
Depdikbud, Jakarta.
Ima Permana dan Joel Tedjo, 1992, Pedoman penyelenggaraan bengkel

otomotif, PPPG Teknologi Bandung, Bandung.


PT Toyota Astra Motor, 1997, Teknik-teknik servis dasar, PT toyota Astra
Motor, Jakarta
PPPGT / VEDC, 1997, Siklus Air, PPPGT / VEDC, Malang.
Iwan Gayo, 1995, Buku Pintar , UPAYA WARGA NEGARA Jakarta.

Modul OPKR 10 016 C

166

You might also like