Professional Documents
Culture Documents
OPKR-10-016 C
Milik Negara
Tidak Diperdagangkan
KODE MODUL
OPKR-10-016 C
Milik Negara
Tidak Diperdagangkan
MENGIKUTI PROSEDUR
KESELAMATAN,KESEHATAN KERJA
DAN
LINGKUNGAN
Tim Penyusun:
1. Drs. Iin Solihin
2. Drs. Ridwan
3. Drs. Koentono
Tim Fasilitator:
1. Drs. Abdullah
2. Suryana Iskandar
KATA PENGANTAR
Puji Syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karuniaNya, sehingga kami dapat menyusun bahan ajar modul interaktif dan
modul manual. Adapun modul manual terdiri atas bidang-bidang dan
program-program keahlian kejuruan yang berkembang di dunia kerja baik
instansi maupun perusahaan. Tahun Anggaran 2005 telah dibuat sebanyak
300 modul manual terdiri atas 9 (sembilan) bidang keahlian dan 32 (tiga
puluh dua) program keahlian yaitu: Bisnis dan Manajemen (Administrasi
Perkantoran
dan
Akuntansi),
Pertanian
(Agroindustri
pangan
dan
Industri),
menggunakan
(Competency
Based
pendekatan
pembelajaran
Training/CBT).
berbasis
Diharapkan
kompetensi
modul-modul
ini
sebesar-besarnya
kepada
berbagai
pihak
terutama
tim
penyusun modul, para nara sumber dan fasilitator, serta para editor atas
dedikasi dan pengorbanan waktu, tenaga, dan pemikiran untuk dihasilkannya
modul ini.
Semoga modul ini bermanfaat bagi kita semua, khususnya peserta Diklat SMK
atau praktisi yang sedang mengembangkan bahan ajar modul SMK.
Jakarta, Desember 2005
a.n. Direktur Jenderal Manajemen
Pendidikan Dasar dan Menengah
Direktur Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan
ii
KATA PENGANTAR
iii
DAFTAR ISI.
iv
vii
vii
viii
B. KEDUDUKAN MODUL
ix
PERISTILAHAN/GLOSSARIUM
I. PENDAHULUAN ..
A. DESKRIPSI JUDUL ..
B. PRASYARAT.
2. Peran Guru
D. PERLENGKAPAN PBM..
E. TUJUAN AKHIR .
F. KOMPETENSI..
G. CEK KEMAMPUAN.
10
BAB.II. PEMELAJARAN .
11
11
12
12
13
b. Uraian materi 1
13
c. Rangkuman 1
25
d. Tugas 1 ..
25
e. Tes formatif 1 ..
26
26
g. Lembar kerja 1 ..
27
28
28
b. Uraian materi 2
28
c. Rangkuman 2...
33
d. Tugas 2.
33
33
34
37
37
b. Uraian materi 3 .
37
c. Rangkuman 3..
55
d. Tugas 3
55
e. Tes formatif 3 .
55
57
60
60
b. Uraian materi 4 .
60
c. Rangkuman 4..
79
d. Tugas 4
80
e. Tes formatif 4 .
80
80
82
82
b. Uraian materi 5 .
82
98
c. Rangkuman 5
98
d. Tugas 5
e. Tes formatif 5 .
99
99
f. Kunci jawaban formatif 5
BAB.III. EVALUASI .
101
101
A. PERTANYAAN
B. SOAL PSIKOMOTOR. 102
103
C. KUNCI JAWABAN
109
LEMBAR PENILAIAN KOGNITIF(PENGETAHUAN)..
LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN..
110
111
111
KRITERIA KELULUSAN
BAB. IV.PENUTUP
112
DAFTAR PUSTAKA
113
Diagram ini menunjukan tahapan atau tata urutan pencapaian kompetensi yang dilatihkan pada peserta diklat dalam kurun
waktu tiga tahun, serta kemungkinan multi entry-multy exit yang dapat diterapakan.
OPKR
60-018C
OPKR
10-0098
OPKR
60-019C
OPKR
10-016C
OPKR
10-017C
OPKR
10-010C
OPKR
60-008C
OPKR
10-013C
OPKR
10-007C
OPKR
10-006C
OPKR
60-029A
OPKR
60-030A
OPKR
60-016C
OPKR
60-002C
OPKR
60-006C
OPKR
60-012C
OPKR
60-013C
OPKR
60-011
OPKR
60-037A
OPKR
60-031A
OPKR
60-038A
OPKR
60-050A
OPKR
60-051A
vi
OPKR 10-016C.
OPKR 10-017C.
OPKR 10-010C.
OPKR 10-013C.
OPKR 10-006C.
OPKR 60-002C.
OPKR 60-006C.
OPKR 60-012C.
OPKR 60-007C.
OPKR 60-008C.
OPKR 60-013C.
OPKR 60-011C.
OPKR 60-009C.
OPKR 60-016C.
OPKR 60-037A.
OPKR 60-018C.
OPKR 60-019C.
OPKR 60-029A.
OPKR 60-030A.
OPKR 60-031A.
OPKR 60-038A.
OPKR 60-050A.
vii
OPKR 60-051A.
B. Kedudukan Modul
Modul dengan kode OPKR 10-016C tentang Mengikuti Prosedur
Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan ini merupakan modul
dasar untuk melaksanakan kompetensi kompetensi berikutn
viii
MEKANISME PEMELAJARAN
Untuk mencapai peguasaan modul ini dilakukan melalui diagram alur mekanisme
pemelajaran sebagai berikut:
START
Lihat Kedudukan
Modul
Lihat Petunjuk
Penggunaan Modul
Kerjakan
Cek Kemampuan
Nilai 7
T
Kegiatan Belajar 1
Kegiatan Belajar n
Kerjakan
Evaluasi
Nilai 7
Modul
berikutnya/Uji
Kompetensi
GLOSSRY
Safe
Safety
Unsafe act
Unsafe codition
Jack stand
Vacuum cleaner
Starvation
Smothering
Colling
Cardio Pulmonary
Resusciation
(CPR)
LEADS AND
CABLE
PROTECTION
OBEY NO
SMOKING SIGN
CLEAN UP
RUBBISH
10
CLEAN UP DUSTY
AREAS
EXTINGUISHER
SPILLED
BURNING OIL
MAINTENANCE
WORKER NOTING
FIRE ESCAPE
ROUTE
CRAWL THROUGH
SMOKE FIELLED
ROOM
READING FIRE
DRILL NOTICE
11
BAB. I
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Kompetensi yang diharapkan dari modul ini adalah didalam bekerja siswa
selalu mengikuti prosedur keselamatan ,kesehatan kerja dan lingkungan.
Adapun sub kompetensinya meliputi:
1. Mengikuti prosedur pada tempat kerja untuk menidentifikasi bahaya
dan pencegahannya.
2. Pemeliharaan kebersihan, perlengkapan dan area kerja.
3. Penempatan
dan
pengidentifikasian
jenis
pemadam
kebakaran,
pengendalian limbah.
B. PRASYARAT
Sebelum
memahami
dan
menguasai
modul
sebelumnya.
Penguasaan
sudah
dan
12
1.
2.
Peran Guru
Dalam setiap kegiatan belajar guru atau instruktur berperan untuk:
a. Membantu siswa dalam merencanakan proses belajar
13
D. Perlengkapan PBM
Dalam pelaksanaan sistem modul maka beberapa perangkat harus disiapkan dalam menunjang terlaksananya
sistem pemelajaran, baik itu dalam konteks pemelajaran teori maupun praktik. Adapun perangkat tersebut
dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:
Perlengkapan Ruang kelas
E.
Perlengkapan workshop
Bahan
1.
1.
Alat-alat tangan
1.
Mobil
2.
2.
Katrol
2.
Engine Stand
3.
Dongkrak
4.
Kacamata pelindung
5.
Pakaian pelindung
6.
TUJUAN AKHIR
2.
3.
4.
5.
6.
14
7.
8.
9.
10. Melaksanakan
prosedur
penyelamatan
pertama
dan
Cardio-
prosedur
pengamanan dan
pengendalian limbah
ditempat kerja.
15
F.
KOMPETENSI
KOMPETENSI
KODE
: OPKR. 10-016.C
KONDISI KERJA
Kebijakan/prosedur keamanan.
Prosedur/kebijakan kecelakaan.
16
5. Kegiatan:
Kegiatan harus dilaksanakan dibawah kondisi kerja normal dan harus termasuk:
Pembersihan perlatan/area tempat kerja dengan bantuan mesin atau secara manual.
17
SUB KOMPETENSI
KRITERIA KINERJA
LINGKUP BELAJAR
1. Mengikuti
Prosedur
Mengenali bahaya
PENGETAHUAN
Peraturan K3L yang
KETERAMPILAN
Mengikuti prosedur
prosedur pada
keselamatan yang
tempat kerja
dan melakukan
meliputi pertolongan
melakukan tindakan
untuk
tindakan
pengontrolan yang
keamanan tempat
mengidentifikasi
pengontrolan yang
tepat
kerja
bahaya dan
tepat
pengamanan dan
Mengikuti
pengendalian limbah
pemeliharaan
kebijakan yang
perlengkapan dan
perlengkapan yang
kebisingan ditempat
pengontrolan resiko
area kerja
benar
kerja
penghindaranny
pengontrolan
Pemeliharaan
Mengikuti kebijakan
Prosedur
Persyaratan
kesehatan dan
keselamatan kerja
Memelihara catatan
yang berhubungan
dengan keamanan
Menggunakan
Identifikasi bahaya
kerja dibersihkan
dan pencegahan
mengurangi bahaya
bahaya potensial
resiko
kebersihan
atau dipelihara
Mematui tanda
perlengkapan kerja
sesuai dengan
Prosedur
Melaporkan dan
Memlihara kebersihan
bahaya dan
keamanan, jadwal
pertolongan
mesin perlengkapan
peringatan
pemeliharaan
pertama
Pemakaian
berkala, tempat
Prosedur CPR
pakaian
penerapan
Prosedur keamanan
pengamanan
spesifikasi pabrik
sesuai SI (Standar
Mengikuti prosedur
berlaku
Seluruh kegiatan
dasar
Penggunaan dan
Internasional)
penerapan pemadam
penerapan alat
Penggunaan teknik
kebakaran dan
pemdam kebakaran
Menempatkan dan
mengidentifikasi
perlengkapan
pemadam kebakaran
Melaksanakan
prosedur prosedur
18
SUB KOMPETENSI
KRITERIA KINERJA
LINGKUP BELAJAR
PENGETAHUAN
KETERAMPILAN
dan pengangkatan
prosedur kerja
pemindahan
diidentifikasi
secara manual
berdasarkan SOP
penanganan secara
prosedurprosedur
yang tepat
(Staandard
manual
keamanan dasar
yang tepat
Prosedur
darurat
Melakuakan
Operation
Prosedure)
Simbol simbol
peraturan K3L
(Keselamatan,
bahaya
dengan keadaan
bahaya
Menggunakan teknik
penangan secara
Lingkungan) yang
manual
berlaku dan
Memperagakan
prosedur atau
prosedur pertolongan
kebijakan
perusahaan
Menngikuti kebijakan
yang syah pada
tempat kerjadan
prosedur
pengontrolan resiko
19
SUB KOMPETENSI
2. Pemeliharaan
KRITERIA
KINERJA
LINGKUP BELAJAR
PENGETAHUAN
KETERAMPILAN
Perlengkapan
kebersihan
dipilih sebelum
perlengkapan dan
melakuakan
area kerja
pembersihan dan
perawatan secara
rutin
Menggunakan
metode yang
benar untuk
pembersihan dan
pemeliharaan
perlengkapan
Pperlatan dan
area kerja
dibersihkan atau
dipelihara sesuai
dengan
keamanan, jadwal
pemeliharaan
berkala, tempata
penerapan dan
spesifikasi pabrik
20
20
SUB KOMPETENSI
3. Penempatan dan
KRITERIA
KINERJA
PENGETAHUAN
KETERAMPILAN
Pengidentifikasian
pengiidentifikasian
pemdaman
jenis pemadam
kebakaaran yang
kebakaran,
penggunaan dan
prosedur
lingkungan tempat
pengoperasian
kerja
ditempat kerja
LINGKUP BELAJAR
Seluruh kegiatan
penerapan
pemdaman
kebakaran dan
prosedur kerja
diidentifikasikan
berdasarkan SOP
(Standard
Operation
Prosedure),
peraturan K3L
(Keselamatan dan
kesehatan kerja
dan lingkungan )
yang berlaku dan
21
21
SUB KOMPETENSI
KRITERIA
KINERJA
LINGKUP BELAJAR
PENGETAHUAN
KETERAMPILAN
kebijakan
perusahaan
4. Pelaksanan
prosedur darurat
Mengikuti
prosedur
perlindungan
mesin pada saat
tanda bahaya
muncul
Mengikuti
prosedur alarm
atau peringatan
atau efakuasi
ditempat kerja
Mengikuti
prosedur gawat
darurat secara
profesional yang
tepat untuk
melindungi mesin
pada saat
keadaan tanda
bahaya muncul
22
22
SUB KOMPETENSI
KRITERIA
KINERJA
LINGKUP BELAJAR
PENGETAHUAN
KETERAMPILAN
Pelayanan darurat
yang profesional
dan tepat untuk
mamanggil
pertolongan
dengan segera
dilakukan oleh
orang yang
berkuasa untuk
melakukan hal
tersebut
5. Menjalankan dasar
Kebijakan atau
dasar prosedur
prosedur
keamanan
keamanan
dijalankan
berdasarkan
pelatihan
perusahaan dan
undang undang
yang berlaku
Seluruh keamnan
yang
23
23
SUB KOMPETENSI
KRITERIA
KINERJA
LINGKUP BELAJAR
PENGETAHUAN
KETERAMPILAN
berhubungan
dengan kejadian
dicatat atau
dilaporkan pada
formulir yang
sesuai
Seluruh stap
disarankan
menggunakan
prosedur
keamanan
perusahaan dan
metode yang
tepat dalam
penerapannya.
6. pelaksanaan
Seluruh kegiatan
prosedur
pertolongan
penyelamatan
pertama yang
pertama dan
dilakukan dicatat
Cardio-Pulmonary
atau dilaporkan
Resusciation (CPR)
berdasarkan SOP
(Standard
24
24
SUB KOMPETENSI
KRITERIA
KINERJA
LINGKUP BELAJAR
PENGETAHUAN
KETERAMPILAN
Operation
Prosedure),
peraturan K3L
(Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
dan Lingkungan)
yang berlaku, dan
prosedur atau
kebijakan
perusahaan
7. Mengikuti prosedur
Tindakan
pengamanan
untuk pengamanan
terhadap limbah
dan pengendalian
limbah
dan kebisingan
ditempat kerja
dikenali dan
dilakukan
Seluru kegiatan
pengendalian dan
pengamanan
limbah dan polusi
25
25
SUB KOMPETENSI
KRITERIA
KINERJA
LINGKUP BELAJAR
PENGETAHUAN
KETERAMPILAN
ditempat kerja
dilakukan
berdasarkan SOP
(Standard
Operation
Prosedure),
peraturan K3L
(Keselamatan,
Kesehatan Kerja
dan Lingkungan),
yang berlaku, dan
prosedur atau
kebijakan
perusahaan
26
26
G.
CEK KEMAMPUAN
Sebelum mempelajari modul ini, isilah cek list kemampuan yang telah
Anda miliki dengan sikap jujur dan dapat dipertanggungjawabkan.
No.
1.
PERTANYAAN
YA
TIDAK
2.
Mengetahui
terjadi
ditempat kerja
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
27
II.
BAB. II
PEMELAJARAN
Jenis kegiatan
Tanggal
Waktu
Tempat
Alasan
belajar
Perubahan
Tanda
tangan
guru
Mengetahui
Pengertian K3
Mengetahui Syarat
K3
Mengetahui jenis
bahaya dan cara
menghindarinya
Teknik
Pengangkatan/
pemindahanSecara
manual
Menggunakan
pakaian dan alat
pengaman
Menggunakan
Perlengkapan
pemadam kebakaran
Prosedur pada
tempat kerja untuk
mengindentifikasi
bahaya dan
penghindarannya
Pemeliharaan
kebersihan
perlengkapan dan
area kerja
Penempatan dan
28
Jenis kegiatan
Tanggal
Waktu
Tempat
Alasan
belajar
Perubahan
Tanda
tangan
guru
pengindentifikasian
jenis pemadam
kebakaran,
penggunaan dan
prosedur
pengoperasian
ditempat kerja
Pelaksanaan
prosedur darurat
Menjalan dasar
dasar prosedur
keamanan
Pelaksanaan
prosedur
penyelamatan
pertama dan cardio
pulmonary
resuscitation (CPR)
Prosedur pada
tempat kerja untuk
pengamanan dan
pengendalian limbah
29
dapat
menjelaskan
Teknik
pengangkatan/pemindahan
secara manual.
b. Uraian Materi 1
UNDANG-UNDANG K3
1) Pengertian Keselamatan Kerja
kerja
adalah
kecelakaan
yang
terjadi
dalam
30
31
dan
menyempurnakan
pengamanan
pada
karena
manusia
musibah,
menganggap
namun
sebenarnya
bahwa
kecelakaan
setiap
kecelakaan
disebabkan oleh salah satu faktor sebagai berikut, baik secara sendirisendiri atau bersama-sama, yaitu:
1) Tindakan tidak aman dari manusia itu sendiri (unsafe act)
a) Terburu-buru atau tergesa-gesa dalam melakukan pekerjaan.
b) Tidak menggunakan pelindung diri yang disediakan.
32
tidak
aman
dari
lingkungan
kerja
(unsafe
condition)
a) Mesin-mesin yang rusak tidak diberi pengamanan, kontruksi
kurang aman, bising dan alat-alat kerja yang kurang baik dan
rusak.
b) Lingkungan kerja yang tidak aman bagi manusia (becek atau
licin, ventilasi atau pertukaran udara , bising atau suara-suara
keras, suhu
lain-lain).
Apakah kecelakaan dapat dicegah?
Akhirnya timbul pertanyaan apakah kecelakaan yang merugikan
itu dapat dicegah? Pada prinsipnya setiap kecelakaan dapat
diusahakan untuk dicegah karena:
a) Setiap kecelakaan pasti ada sebabnya.
b) Bilamana sebab-sebab kecelakaan itu dapat kita hilangkan
maka kecelakaan dapat dicegah.
Bagaimana kecelakaan dapat dicegah?
Pencegahan
kecelakaan
adalah
suatu
usaha
untuk
33
b)
c)
34
35
katun
memenuhi
semua
persyaratan
yang
kemungkinan
besar
menimbulkan
bahaya
kecelakaan
jika
para
pekerja
tetap
bahan
kimia
dan
panas
dengan
berhenti
menghilangkan bahaya.
2) Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan
pakaian kerja
a) Kenakan pakaian yang tahan terhadap api, tertutup rapat,
dan berkancingkan.
b) Kenakan katun atau wol dan sebagainya guna menghindari
bahan buatan yang mudah terbakar baik baju atas maupun
baju bawah.
c) Baju yang longgar dan tidak berkancing atau t-shirt atau p
berdasi, sabuk dapat dengan mudah mengait putaran
mesin.
36
PAKAIAN KERJA
1. Pilihlah pakaian kerja yang
kuat dan betulbetul cocok
sehingga
dalam
merasa
senang
pekerjaan.
Hindari
pakaian
pinggang,
dengan
ikat
gesper
dan
menyebabkan
Toyota
(Overall)
halhal
diatasi.
2. Sebagai tindakan keamanan terhadap luka atau terbakar,
kulit harus selalu tertutup, kecuali terpaksa benar.
3. Jagalah pakaian Anda agar selalu bersih waktu bekerja,
sebab oli dan kotoran pada pakaian Anda akan mengotori
kendaraan
SEPATU KERJA
Pililah alas kaki yang kuat untuk bekerja. Adalah berbahaya
memakai sandal atau alas kaki yang mudah tergelincir dan
karenanya jangan dipakai. Sandal dan sejenisnya lebih
memungkinkan pemakaianya terluka karena kejatuhan
37
38
SARUNG TANGAN
Pada waktu mengangkat benda benda berat atau
memindahkan pipa buang yang panas dan sejenisnya
dianjurkan memakai sarung tangan, walaupun tidak ada
suatu peraturan khusus yang mengatur cara pemakaiannya
untuk pekerjaan pemeliharaan biasa. Terutama pada waktu
mengebor dan menggerinda serta pekerjaan di kamar mesin
dengan mesin hidup, memungkinkan timbulnya bahaya
tersangkutnya sarung tangan pada bagian yang berputar.
Karena itu dalam hal seperti ini sarung tangan jangan
dipakai.
3) Alat-alat pelindung anggota badan
Badan kita terdiri dari beberapa bagian, semuanya itu harus
terlindung
39
40
alat
pelindung
hidung
dari
kemungkinan
Sarung
tangan
karet,
digunakan
pada
waktu
41
42
digulung,
sebab
lengan
baju
yang
panjang
akan
kerja.
Dibawah
ini
diperlihatkan
teknis
43
susunan
tulang
dari
tubuh
menyokong
dan
menopang beban.
d. Gunakan alat pemikul seperti penyandang, ambil kulit atau
pikulan.
44
pengangkatan
yang
sederhana;
sebelum
dalam
sikap
yang
seimbang
dengan
45
6) Penyangga
Penyangga untuk menunjang kendaraan yang sedang diangkat
guna pengamanan sewaktu melakukan perbaikan.
Pada waktu menggunakan alat pengangkat, dongkrak atau
penyangga, utamakan keamanan kerja karena kesalahan kecil
dapat menyebabkan kecelakaan besar.
46
c. Rangkuman
1) Keselamatan kerja
47
Pengangkatan/pemindahan
secara
manual
hendaknya
48
adalah
alat
untuk
menaikkan
kendaraan
guna
49
kecelakaan meskipun
tempat kerja!
50
4) Tugas
a) Buatlah laporan Praktikum secara ringkas dan jelas!
b) Buatlah Rangkuman pengetahuan baru yang anda peroleh
setelah mempelajari materi pada kegiatan 1!
Kegiatan Belajar 2: Pemeliharaan Kebersihan ,Perlengkapan dan
Area Kerja
a. Tujuan
1) Siswa memahami cara pemilihan alat-alat, bahan dan perlengkapan
kebersihan
2) Siswa memahami pelaksanaan metade kebersihan
3) Siswa memahami cara-cara penyimpanan barang
4) Siswa memahami cara Pemeliharaan dalam Penataan Tempat
Kerja.
b. Uraian Materi
ALAT-ALAT KEBERSIHAN
Alat-alat kebersihan yang diperlukan pada bengkel ,khususnya bengkel
otomotif terdiri dari:
1) Sapu ijuk berfungsi untuk membersihkan lantai berupa kotoran
sampah kering atau debu
2) Sapu lidi berfungsi untuk membersihkan halaman bengkel dari
sampah-sampak kering.
3) Alat Pel berfungsi untuk membersihkan air atau zat cair dari lantai.
4) Vacuum Cleaner berfungsi untuk menyedot debu/kotoran yang
tidak dapat dibersih dengan sapu atau kain pel,misalnya; Sofa,
karpet, dan saluran ventilasi udara, baik pada ruangan bengkel
ataupun pada kendaraan yang sedang diperbaiki.
5) Pasir/serbuk kayu berfungsi untuk menyerap tumpahan oli
atau minyak pada lantai, sebelum disapu atau dipel.
51
Metode Pembersihan
Banyak
orang
menggunakan
angin
dari
kompressor
untuk
dari
terhirupnya
asbestos
fibres
(debu
rem)
dapat
hampir
semua
short
fiber
terhirup
paru-paru
dapat
52
Penyimpanan
53
7) Wadah-wadah
barang,
rak,
palet
digunakan
dimana
itu
Di bawah ini diberikan tiga contoh latihan penataan tempat kerja yang
baik:
1) Bagi pekerja yang mengambil kotak peralatan untuk memelihara
atau memperbaiki kendaraan, peralatan-peralatan atau mesinmesin.
2) Buatlah
apa
yang
akan
dikerjakan
menjadi
aman
untuk
seluruh
sisa
kotoran
yang
timbul
dari
kegiatan
pembersihan di atas.
5) Gunakan peralatan yang cocok, dan jangan sampai melebihi beben
kerjanya.
54
55
1) Gunakan rak, laci meja dan almari untuk menyimpan peralatan dan
pisahkan setiap bagiannya.
2) Simpan barang yang sering dipakai sitempat yang dekat dan
simpan barang yang berat dalam ketinggian yang sesuai.
3) Bersihkan kembali bangku kerja setiap akhir pekerjaan dan setiap
akhir jam kerja.
4) Bersihkan kembali peralatan sebelum dikembalikan pada tempat
penyimpanannya.
56
c. Rangkuman
1. Alat-alat kebersihan sangat diperlukan pada setiap tempat untuk
menjaga kondisi tempat kerja bebas dari debu,kotoran dan minyak.
2. Metode penyimpanan hendaknya material harus direncanakan
terlebih
dahulu.
Barang-barang
yang
sering
digunakan
57
seluruh
sisa
kotoran
yang
timbul
dari
kegiatan
pembersihan di atas.
6. Gunakan peralatan yang cocok, dan jangan sampai melebihi beben
kerjanya.
d. Tugas
Setelah mempelajari Modul Pemeliharaan Kebersihan ,perlengkapan
dan area Kerja ini cobalah anda melakukan kegiatan Pembersih dan
penataan ruang praktek, setelah selasai mintalah Pendapat atau saran
pada instruktur tentang hasil kerja anda!
e. Test Formatif
1. Deskripsikan alasan mengapa angin kompressor tidak boleh
digunakan sebagai suatu metode pembersihan!
2. Sebutkan 5 faktor yang harus diperhatikan dalam merencanakan
suatu sistem penyimpanan!
3. Sebutkan 5 contoh pelatihan penataan tempatkerja untuk pekerja
yang
sedang
menggunakan
kotak
alat
untuk
memperbaiki
58
tersebut
dapat
menimbulkan
ledakan/hamburan
debu,
yang
terpisah
dan
harus
mematuhi
MSDS
recommendations.
59
menggunakan
kotak
alat
untuk
memperbaiki
60
terpakai lagi.
4. Contoh-contoh pelatihan penataan tempat kerja untuk pekerja
yang bekerja di bangku kerja:
Gunakan rak, laci meja dan almari untuk menyimpan peralatan
dan pisahkan setiap bagiannya. Simpan barang yang sering
dipakai sitempat yang dekat dan simpan barang yang berat
dalam ketinggian yang sesuai.
Bersihkan kembali bangku kerja setiap akhir pekerjaan dan
setiap akhir jam kerja.
Bersihkan
dikembalikan pada
tempat penyimpanannya.
Pada saat anda bekerja, jangan sampai barang/benda kerja
anda tercecer di daerah kerja selain daerah kerja anda.
Setiap tiga bulan, cuci permukaan cat disekitar daerah kerja
anda kemudian dilanjutkan dengan laci dan almari anda,
simpan kembali atau buang barang yang sudah tidak dipakai
sementara waktu khususnya zat pembersih, zat-zat kimia dan
produk-produk bahan bakar.
Hindari menghiasi bangku kerja , dinding, almari dsb dengan
gambar wanita, pakaian dan kertas kerja.
5. Contoh- contoh pelatihan penataan tempat kerja untuk pekerja
yang bekerja dengan mesin (alat pengangkat, mesin bubut, dll).
Gunakan rak-rak, laci, dan almari untuk menyimpan alat-alat
dan setiap alat mempunyai tempat sendiri-sendiri. Simpan alat
yang sering digunakan di tempat yang dekat dan benda/alat
yang berat pada ketinggian yang sesuai.
Bersihkan kembali permukaan tempat kerja pada saat selesai
tiap-tiap pekerjaan atau setiap akhir jam kerja.
61
a. Tujuan
1) Siswa dapat memahami sifat-sifat api
2) Siswa dapat melakukan pencegahan terjadinya api
3) Siswa dapat memahami klasifikasi api
4) Siswa dapat memahami jenis-jenis alat pemadam kebakaran
5) Siswa dapat memahami prosedur dan metode penggunaan alat
pemadam kebakaran
b. Uraian Materi
Sifat api
Bahan bakar, panas dan oksigen harus ada untuk menyalakan api.
62
Gambar 1.
Bahan bakar adalah bahan yang dapat terbakar, baik padat, cair
maupun gas. Bahan yang mudah terbakar adalah setiap benda yang
mudah menyala dan terbakar dengan cepat.
Panas dapat berasal dari nyala api, percikan bunga api, puntung rokok,
gesekan, sumber listrik, pipa panas dan perlengkapan.
Oksigen umumnya berasal dari udara dan juga sebagian dari reaksi
kimia.
Mencegah api
Tanpa bahan bakar, tidak akan terjadi api.
Membantu mencegah timbulnya api yang tidak diinginkan dengan
cara:
1) Menghilangkan bahan bakar yang tidak diinginkan seperti sampah
dan limbah.
2) Menyimpan bahan bakar dan bahan yang dapat terbakar dengan
hati-hati.
63
Gambar 2.
Gambar 3.
64
Gambar 4.
65
Gambar 5.
Gambar 6
6) Jangan
menggunakan
api
(sebagai
penerangan)
tanpa
66
a. Singkirkan
bahan-bahan
yang
mudah
terbakar
saat
Gambar 7
Pada sebagian benda seperti kain lap yang berminyak, panas dapat
muncul karena reaksi kimia.
67
mungkin.
1) Bersihkan tempat kerja anda secara teratur.
Gambar 8
Gambar 9.
68
Gambar 10.
69
Gambar 11.
Klasifikasi api
Api kelas A.
Api kelas A adalah yang paling umum, yang bersumber dari kayu,
pakaian, kertas dan bahan-bahan paking.
Gambar 12.
70
Gambar 13.
Gambar 14.
71
Catatan:
Pemadam kebakaran jenis yang dibalik secara bertahap digantikan oleh jenis air-udara di sejumlah negara
bagian.
Api kelas B
Api kelas B adalah berasal dari cairan yang mudah terbakar seperti
bensin, minyak tanah, oli, grease, lemak, lilin, cat, thinner dan solvent.
Menutupi api agar tidak berhubungan dengan oksigen adalah cara
yang paling efektif untuk memadamkan api kelas B.
Gambar 15.
Peringatan:
Jangan sekali-kali menggunakan air untuk memadamkan api kelas B,
air dapat menyebarkan cairan yang sedang terbakar.
Pemadam api dari bahan kimia berupa tepung kering dan gas karbon
dioksida (CO2) sangat baik untuk memadamkan api kelas B.
72
Gambar 16.
Gambar 17.
Api kelas C berasal dari peralatan listrik seperti dudukan lampu, motor,
generator, kabel, kawat, saklar, dan peralatan elektronik.
Menutupi api agar tidak berhubungan dengan oksigen adalah cara yang
paling efektif untuk memadamkan api kelas C.
73
Gambar 18.
Gambar 19.
IX. Peringatan
Bahan pemadam kebakaran harus bukan penghantar listrik untuk menghindari kejutan atau kerusakan
peralatan. Jangan sekali-kali menggunakan pemadam kebakaran dengan bahan air atau busa untuk
mematikan api kelas C. Bila anda dapat melakukannya dengan sangat hati-hati, matikan semua peralatan
listrik yang sedang terbakar.
74
Gambar 20.
75
Gambar 21.
Gambar 22.
76
Gambar 23.
Semprotan
utama
sangat
dingin.
Menkanisme
77
a)
b)
Gambar 24.
Prosedur penggunaan.
a) Gunakan sedekat mungkin dengan sumber api.
b) Pertama arahkan semprotan ke bagian belakang sumber api.
c) Gerak-gerakkan nozel dari kiri ke kanan.
d) Secara perlahan bergerak ke bagian depan samapi api mati.
Peringatan:
Berada dalam waktu tertentu dalam ruang tertutup yang berisi Karbon dioksida dapat
menyebabkan sesak bahkan mati lemas. Segera bersihkan tempat setelah digunakan. Buka
semua jendela dan pintu untuk membersihkan ruangan dari gas karbondioksida.
78
kebakaran
busa
cocok
digunakan
untuk
Gambar 25.
79
Gambar 26.
80
Gambar 27
Hal ini
semua jenis api yang muncul tiba-tiba dan juga untuk api kecil
yang sulit dijangkau.
Pemadam kebakaran bentuk kecil sebaiknya tidak digunakan
untuk memadamkan api yang besar dan dalam
81
Gambar 28.
Gambar 29.
Adalah sangat penting bila pekerja perawatan, dan yang lainnya, yang
berganti
lokasi
kerja
secara
teratur
mengetahui
bagaimana
82
Gambar 30.
83
Gambar 31.
84
Gambar 32.
sekali-kali
mengembalikan
pemadam
api
yang
telah
api
dengan
cepat,
mengurangi
bahaya
dan
meminimalisasi kerusakan.
85
Gambar 33.
Gambar 34.
86
Gambar 35.
Gambar 36
.
5. Bila dipandang perlu segera keluar.
Gambar 37
87
Gambar 38
mengawasi
regu
pemadam
kebakaran
dapat
88
c. Rangkuman
1)
2)
3)
4)
Tempatkan
pemadam
dijangkau
saat
api
yang
sesuai
menggunakan
sehingga
peralatan
mudah
yang
dapat
d. Tugas
Setelah mempelajari Modul PERLENGKAPAN PEMADAM KEBAKARAN
ini
buatlah
Tabel
warna
alat
pemadam
kebakaran
dan
e. Test Formatif
1) Tuliskan tiga unsur penyebab kebakaran
2) Apa yang terjadi apabila salah satu unsur tersebut dihilangkan?
3) Jelaskan pengertian hal berikut dihubungkan dengan pemadaman
nyala api?
a. Starvation
b. Smothering
c. Cooling
4) Bagaimana air dapat memadamkan nyala api?
89
Warna alat
Jenis alat
pemadam
pemadam
Merah
Biru
Tanda Merah dengan
Putih
Tanda Merah dengan
Hitam
90
d. Ban terbakar
e. Kebakaran pada panel listrik
15) Bagaimana prosedur pengoperasian gulungan selang pemadam
kebakaran?
16) Mengapa penting menjamin posisi nozel harus OFF dan
ditempatkan pada tempat gantungan pada keran utama apabila
selang tidak digunakan?
17) Untuk
apa
selimut
api
digunakan
dan
bagaimana
menggunakannya?
91
dari
alat
pemadam
dengan
gas
atau
udara
92
Warna alat
Jenis alat
Pemadam
Merah
Pemadam
Berisi Air
Biru
Busa
Tanda
dengan Putih
Tanda
dengan Hitam
cairan
yang
dapat
terbakar.
93
apa
selimut
api
digunakan
dan
bagaimana
menggunakannya
94
diambil.
Didalam
masalah
ada
seseorang
yang
dapat
memberikan
Pertolongan
Pertama
dan
CPR
dilingkungan kerja
3. Siswa dapat menjelaskan teknik memberikan Pertolongan
Pertama dan Cardio Pulmonary (CPR).
b. Uraian Materi
Pengertian Pertolongan Pertama
Pemberian pertolongan segera kepada penderita sakit atau cedera,
kecelakaan yang memerlukan penanganan medis dasar.
Pengertian Medis Dasar
Tindakan perawatan berdasarkan ilmu kedokteran yang dapat
dimiliki oleh awam atau awam yang terlatih secara khusus.
Batasannya adalah sesuai dengan sertifikat yang dimiliki oleh Pelaku
Pertolongan Pertama.
95
531 KUH.
Pidana yang berbunyi:
96
Penjelasan:
Dalam keadaan bahaya maut = bahaya maut yang ada seketika
itu, misalnya orang berada dalam rumah terbakar, tenggelam di
air, seorang akan membunuh diri dan sebagainya.
Memberikan pertolongan = menolong sendidri.
Mengadakan pertolongan = misalnya memintakan pertolongan
polisi atau dokter.
Pasal
ini
pertolongan
hanya
itu
dapat
tidak
dikenakan
dikuatirkan,
apabila
bahwa
dengan
orang
itu
memberi
sendiri
dibahayakan atau orang lain dapat kena bahaya dan orang yang
perlu ditolong itu mati.
PERALATAN DASAR PELAKU PERTOLONGAN PERTAMA :
Dalam melakukan tugasnya Pelaku Pertolongan Pertama memerlukan
beberapa peralatan dasar. Peralatan dasar ini dapat dibagi menjadi
peralatan perlindungan diri atau yang lebih dikenal dengan Alat
Pelindung Diri (APD) dan peralatan minimal untuk melakukan
tugasnya.
Alat Pelindung Diri ( APD )
Sebagai pelaku Pertolongan Pertama seseorang akan dengan mudah
terpapar dengan jasad renik maupun cairan tubuh seseorang yang
memungkinkan penolong dapat tertular oleh penyakit. Prinsip utama
dalam menghadapi darah dan cairan tubuh dari penderita adalah :
97
BEBERAPA APD:
1. Sarung tangan lateks.
Jangan menggunakan sarung tangan kain saja karena cairan
dapat merembes. Bila kan melakukan tindakan lainnya yang
memerlukan sarung tangan kerja, maka sebaiknya sarung tangan
lateks dipakai terlebih dahulu.
2. Kecamata pelindung
Berguna untuk melindungi mata dari percikan darah, maupun
mencegah cedera akibat benturan atau kelilipan pada mata saat
melakukan pertolongan
3. Baju pelindung
Penggunaannya kurang popular di Indonesia, gunanya adalah
untuk mencegah merembesnya cairan tubuh penderita melalui
baju penolong.
4. Masker penolong
Sangat berguna untuk mencegah penularan penyakit melalui
udara.
5. Masker Resusitasi
Diperlukan bila akan melakukan tindakan Resusitasi Jantung
Paru.
6. Helm
Dipakai bila akan bekerja ditempat yang rawan akan jatuhnya
benda
dari
atas.
Misalnya
dalam
bangunan
runtuh
dan
sebagainya.
98
Gbr. Alat APD yaitu Masker, Kacamata dan Sarung tangan lateks.
tangan samapai ke
menangani penderita.
Mempersiapkan alat.
Selain tubuh penolong alat yang baru dipakai juga harus dibersihkan.
Membersihkan alat ini ada beberapa tahap yaitu:
Mencuci dengan air hanya menghilangkan bekas atau noda saja.
Desinfeksi (memakai bahan pembunuh kuman misalnya pemutih)
99
100
Gbr. 1
Gbr. 2
3. Memeriksa pernapasan
Modul OPKR 10 016 C
101
Gbr. 3
4. Memeriksa nadi
Kepala korban tertarik ke bawah, raba jakunnya dengan dua jari
Anda. Geser jari Anda ke belakang sampai celah antara trakhea
dan otot otot yang berjalan di sampingnya. Raba denyut karotis
selama 5 menit.
POSISI PEMULIHAN
1. Berlutut disamping korban, Kepalanya ditarik ke bawah dan
dagunya diangkat untuk membuka jalan napas. Kedua kaki lurus.
Lengan korban yang paling dekat dengan Anda ditekuk membuat
sudut sikusiku dengan badannya, siku ditekuk, telapak tangan
membuka ke atas.
102
Gbr.1
Gbr. 2
103
Gbr. 3
Gbr.4
104
Gbr. A
B. KOMPRESI DADA
1. Korban berbaring pada alas yang keras. Pangkal tangan Anda
diletakkan di atas titik pertemuan tulang dada dengan tulang
rusuk bagian bawah. Turunkan pangkal tangan Anda, dengan
jari jari kedua tangan saling memegang, ke titik tersebut.
2
setiap 15 kompresi
105
Gbr. B
CEDERA KEPALA
1. Kalau kulit kepala luka, pasang kembali lipatan kulit yang robek
dan dengan memakai perban bersih, tekan ke bawah dengan kuat
tetapi hatihati dan merata pada luka.
Gbr. 1
106
Gbr. 2
Gbr. 3
107
Gbr.4
Gbr. 1
2. Mata yang sakit dialiri air, bila perlu, untuk mengeluarkan debu
yang mengambang atau zat kimia yang berbahaya.
JANGAN mengaliri air pada mata yang luka atau bila ada benda
asing yang terbenam atau melekat pada bola mata.
108
Gbr. 2
Gbr.3
109
Gbr.4
110
PAKAIAN TERBAKAR
Jangan biarkan korban lari
keluar rumah
yang
terbakar
di
air.
Atau
korban
eraterat
dengan
111
pembilas
tercemar
yang
sudah
mengalir
tanpa
membahayakan
siapapun
juga.
Hati
hati
terhadap
uap
beracun
LUKA BAKAR
1. Luka didinginkan dengan air
dingin
samapai
nyeri
berkurang
Medis
pada
luka
baker berat
2. Lepaskan barangbarang yang
menjepitdari daerah luka, ikat
pinggang,
pakaian,
sepatu,
112
ditinggikan
dan
menunggu
tidak
ada
dan
benda
di
dalam
mulut
dan
korban.
113
3. Panggil
dokter
atau
Usahakan
ditelan
korban
atau
petugas
ambulans.
4. Kalau korban menjadi
tidak sadar, baringkan
ia
dalam
posisi
pemulihan .
PATAH TULANG
1. Katakan pada korban
agar tidak bergerak.
Bagian yang cedera
ditopang
distabilkan
dan
dengan
tangan Anda.
JANGAN
MENGGERAKAN
KORBAN
TANPA
PERLU
114
Luka
ditekan
dengan
perban
atau
pembalut
yang
bersih.
Luka
darah
dan
sekitarnya
patah
kaki,
kedua
kaki
dirapatkan
dengan
membalut-nya
pada
lutut
dan
pergelangan
kaki,
bawah
yang
tempat
patah.
Untuk
dan
dirapatkan
tubuh
dengan
tempat
yang
119,
minta
patah.
4. Hubungi
ditinggikan
dan
sirkulasi
ada
115
tangan
dan
kakinya
setiap 10 menit.
JANGAN Memberi sesuatu
lewat mulut kepada korban
PERDARAHAN
1. Pakaian dibuka supaya luka
terlihat. luka ditekan kuatkuat
dengan tangan atau jari Anda,
sebaiknya
menggunakan
2. Luka
terus
ditekan,
bagian
JANGAN memasang
tourniquet
dan ditopang
jangan
terlalu
keras
agar
suplai
darah
tidak
terputus
116
4. Cari
bantuan
medis
tepat.
yang
Kalau
perdarahannyaberat,
119
hubungi
dan
minta
ambulans.Bagian
yang
luka
dibaringkan
dan
ditopang
merembes
kalau
pada
darah
pembalut,
dan
pasien
sudah
117
Anda
serangan
pasien
menduga
jantung.
minta
Kalau
agar
memanggilkan
Anda
dokternya,
penuhi permintaannya.
4. Pasien
nadi
ditenangkan.
dan
napasnya
Periksa
secara
TERSEDAK
A. PADA ORANG DEWASA DAN ANAK YANG SUDAH BESAR
1. Korban
membungkuk
ke
kedua
telapak
bahunya
tangan
118
Anda,
berdiri
korban
Anda
di
kedua
melingkari
3. Jarijari
saling
kedua
tangan
menggenggam
korban.
Ulangi
119
anak
di
pangkuan
kepala
di
bawah.
Pukul
berulangulang
di
antara
kedua
menekan
perut
hanya
belum,
lakukan
pernapasan
buatan.
C. PADA BAYI
JANGAN melakukan cara
mendorong perut pada bayi
120
TIDAK SADAR
7. Dagu korban diangkat dan kepalanya
ditarik ke bawah supaya jalan napas
terbuka. Periksa apakah nadi dan
napas
masih
ada.
Nilai
tingkat
dan
tangani
cedera
yang
penyebab
dari
ketidaksadaran
9. Baringkan
korban
dalam
pemulihan
121
posisi
c. RANGKUMAN
1. Di
lingkungan
Pertolongan
sekolah
Pertama
atau
pada
perusahaan
Kecelakaan
harus
(P3K)
ada
dan
unit
Cardio
silmulasi
Pertolongan
Pertama
kepada
korban
122
123
Pertolongan
Pertama
adalah:
Pemberian
Kacamata pelindung
Baju pelindung
Masker pelindung
Masker penolong
Helm.
Kapas
j. Selimut
k. Kartu penderita
l.
Alat tulis
m. Oksigen
Modul OPKR 10 016 C
124
dapat
memahami
cara
pencegahan
pencemaran
sebagai
hasil
pembakaran
tak
sempurna
dari
125
Bronchitis,
kanker,
penyakit
yang
dapat
menyebabkan
chronis
dalam
perkembangan
sistim
persyarafn
manusia.
Penyakit jantung
Butir butir Cadmium
Butir butir Carbon
CO
Karena
butirbutir
carbon
bersifat
dapat
ketegangan
Karena
banyak
lebih
pada
darah
jantung.
yang
harus
126
Pencemaran udara
NO2
Hydrocarbon
Ozone
Zat Radioaktif
suara
kebisingan
dengan
besarnya
kerusakkan
alat
DECIBEL
Suara bisikan
10
20
127
SUMBER SUARA
DECIBEL
50
62
64
66
68
Mobil Jaguar XJ 6
69
74
Suara didalam
75
76,2
77
79,5
80
83,9
84
85
100
110
130
140
128
dan
kosmetik.
Arsens
dapat
merusak
ginjal,
jika
kosmetik
dan
pada
insektisida,
Arsens
(gejalagejala
dapat
menyebabkan
kematian.
Reaksi
lain
yang
pembengkakkan kulit.
Hg (MERCURI )
GEJALA GEJALA keracunan Hg timbul antara lain pada mulut dan
phayax
yaitu:
terdapat
bercakbercak
warna
abuabu.
129
dan lambung.
pusing
kepala,
kejang
otot,
shock
samapi
dalam usahausaha
130
BAHAYA KESEHATAN
DOSIS
PESTISIDA
( PERKIRAAN )
KERACUNAN
(PERKIRAAN)
Aldrin
BHC
Chlordane
DBCP
1 sendok teh
Kanker
1 sendok
Kanker
Heptachlor
sendok makan
Kopone
Parathion
beberap tetes
Cacat vetus, kelainan syaraf
Paraquet
Nitrofen
xaphene
2,4,5 T
Cacat
vetus,
kelainan
pernapasan
Kaknker
1 sendok teh
Kurang lebih 28,349
pr
Kanker
Kanker, kelainan bawaan
SUMBER PENCEMARAN
SECARA khusus kita tidak bisa membuat suatu kategori tertentu
mengenai buangan industri, karena ragam daripada proses proses
industri. Namun kita dapat melihat tabel berikut, untuk mengetahui
Modul OPKR 10 016 C
131
KEMUNGKINAN SUMBERNYA
C12/C1
NH3/NH4
F-
dan
dicuci
untuk
menghilangkan
SO3
ACIDS
ALKALI
Cr
Pb &Nl
132
NAMA BUANGAN
KEMUNGKINAN SUMBERNYA
Cd
Industri logam
Zn
As
ZAT GULA
ZAT PATI
Pabrik
bahan
pangan,
pabrik
tekstil,
pabrik
wallpaper
GEMUK,OILS
PHENOLICS
FORMAL DEHYDE
EFEK PANAS
PARTICULATES
Pengolahan
minyak,
pabrik
semen,smelting,
Pertanian
BOD
Kaleng,
tempattempat
pemberian
makanan
133
NAMA BUANGAN
KEMUNGKINAN SUMBERNYA
solvents, saluran air buangan rumahrumah dan
tanah pertanian
POPT43P
PENCEMARAN AIR
Diskusikan
dengan
siswa
sebabsebab
terjadinya
pencemaran air
134
pencemaran
yang
ada
agar
tidak
membahayakan
lingkungan hidup.
2. Sumbersumber pencemaran air meliputi:
a. Limbah rumah tangga
Limbah rumah tangga merupakan pencemaran air terbesar di
samping limbah limbah industri, pertanian dan bahan
pencemar lainnya.Limbah rumah tangga akan mencemari
selokan, sumur, sungai dan lingkungan sekitarnya. Semakin
besar
populasi
manusia,
semakin
tinggi
tingkat
135
136
c. Limbah pertanian
Limbah
pertanian
berupa
sisa,
tumpahan
ataupun
137
d. Limbah industri/pertambangan
Air limbah industri dapat mengandung berbagai jenis bahan
organik maupun anorganik. Secara umum zatzat tersebut
digolongkan menjadi:
Garam
anorganik
magnesium
seperti
klorida
yang
magnesium
berasal
sulfat
dari
dan
kegiatan
pencemaran
yang
dapat
membahayakan
138
yang
bercampur
zatzat
pencemar
dapat
membahayakan
139
dysenteriae
140
141
Tidak membuang samapah atau limbah cair ke sungai, danau, laut dll
Tidak menggunakan sungai atau danau untuk mencuci truk, mobil dan
sepeda motor
Tidak menggunakan sungai atau danau memandikan ternak dan sebagi
tembat kakus.
Tidak minum air dari sungai, danau atau sumur tanpa dimasak dahulu.
142
itu,
sudah
saatnya
diupayakan
pembuatan
kolam
pengolahan air buangan (air cucian, air kamar mandi dll) secara
kolektif, agar limbah tersebut tidak langsung dialirkan ke selokkan
atau sungai.
Untuk limbah industri dilakukan dengan mengalirkan air yang
tercemar ke dalam beberapa kolam kemudian dibersihkan, baik
secara mekanis (pengaruh), kimiawi (diberi zat kimiatertentu)
maupun biologis (diberikan bakteri, ganggang atau tumbuhan air
lainnya). Pada kolam terakhir dipelihara ikan untuk menguji
kebersihan air dan polutan yang berbahaya. Reaksi ikan terhadap
kemungkinan pengaruh polutan deteliti. Dengan demikian air yang
boleh dialirkan keluar (selokan, sungai dll.) hanyalah air yang tidak
akan merubah keperuntukan badan air.
Salah satu contoh tahap tahap proses pengolahan air buangan
adalah sebagai berikut:
a. Proses penanganan primer, yaitu membuang bahanbahan
padatan yang mengendap atau mengapung.
b. Proses peanganan sekunder, yaitu proses dekomposisi
bahanbahan padatan secara biologis.
c. Proses
pengendapan
tersier,
yaitu
menghilangkan
yang
bergantung
pada
komponen
yang
ingin
dihilangkan.
Pengendapan, yaitu cara kimia penambahan kapur atau
metal hidroksida untuk mengendapkan fosfor.
143
Adsorbsi,
yaitu
menghilangkan
bahanbahan
organic
yaitu
menghilangkan
organisme
penyebab
penyakit.
Tahapan proses pengolahan air buangan tidak selalu dilakukan
seperti di atas, tetapi bergantung pada jenis limbah yang
dihasilkan. Hasil akhir berupa air tak tercemar yang siap dialirkan
ke badan air dan Lumpur yang siap dikelola lebih lanjut.
Berdasarkan penelitian, tanaman air seperti enceng gondok dapat
dimanfaatkan untuk menyerap bahan pencemar di dalam air.
Ringkasan
Penanggulangan pencemaran air secara preventif dapat dilakukan oleh masyarakat
dengan cara tidak membuang sampah dan limbah ke badan air dan tidak buang air
besar di sungai.
Penanganan limbah domestic dapat dilakukan dengan membuat septic tank dan
kolam pengolahan air buangan.
Teknik pengolahan air limbah industri bergantung pada jensi limbah yang
dihasilkan. Ada juga system penelolaan terpadu dengan cara mengolah air limbah
domestic maupun industri
c. Rangkuman
1. Setiapa akibat sampingan sebagai akibat kemajuan teknologi,
harus dilawan dengan kemajuan teknologi baru.
2. Lebih baik mencegah agar tidak terjadi pencemaran dari pada
memperbaiki akibat telah terjadinya pencemaran air, udara, dan
tanah.
Modul OPKR 10 016 C
144
d. Tugas
1. Diskusikan
secara
kelompok
sebab
sebab
terjadinya
pencemaran:
a. Udara
b. Air
Hasil diskusi dipresentasikan dan dikumpulkan.
2. Diskusikan secara kelompok caracara pengolahan limbah:
a. Padat
b. Cair
c. Gas
Hasil diskusi dipresentasikan dan dikumpulkan.
e. Tes Formatif
145
terhadap kesehatan
manusia!
4. Sebutkan sumber pencemaran yang pembuangannya berupa
timah hitam (Pb)?
5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pencemaran air!
6. Tuliskan
kandungan
yang
terdapat
pada
limbah
industri/
pertambangan!
7. Uraikan cara pengelolaan limbah industri!
146
lain
yang
berbahaya
yaitu
reaksi
alergi
yang
atau
tidak
dapat
berfungsi
lagi
sesuai
dengan
peruntukkannya.
6. Kandungan air limbah industri dapat digolongkan menjadi:
147
bijih
logam
dan
bahan
bakar
fosil
yang
148
X.
BAB. III
EVALUASI
A. PERTANYAAN
Jawablah pertanyaanpertanyaan di bawah ini dengan singkat,
jelas dan benar.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Bagaimanakah
syarat-syarat
pakaian
perlindungan
atau
9.
149
Warna alat
Jenis alat
pemadam
pemadam
Merah
Biru
Tanda
Merah
dengan Putih
Tanda
Merah
dengan Hitam
11. Tuliskan dua cara untuk mengetahui isi alat pemadam kebakaran!
12. Apa yang harus dilakukan pada alat pemadam yang telah digunakan
untuk memadamkan nyala api?
13. Apa alat pemadam yang sesuai untuk digunakan pada kejadian
berikut ini?
a.
b.
c.
d.
Ban terbakar.
e.
150
20.
Tuliskan
kandungan
yang
terdapat
pada
limbah
industri/pertambangan!
SOAL PSIKOMOTOR
1. Lakukan mengangkat benda dengan tangan!
2. Lakukan
mengangkat
kendaraan
menggunakan
dongkrak
dan
penopang!
3. Demonstrasikan cara menggunakan alat pemadam api bila terjadi
kebakaran!
4. Demonstrasikan cara menilai korban bila terjadi kecelakaan!
5. Demonstrasikan cara menolong korban yang mengalami perdarahan
pada suatu kejadian terjadi kecelakaan!
151
B. Kunci jawaban
1. Keselamatan kerja adalah menjamin keadaan , keutuhan dan
kesempurnaan, baik jasmaniah maupun rohaniah manusia serta hasil
karya dan budayanya tertuju pada kesejahteraan masyarakat pada
umumnya dan manusia pada khususnya.
2. Tujuan keselamatan dan kesehatan kerja :
Mencegah terjadinya kecelakaan kerja.
Mencegah timbulnya kecelakan akibat suatu pekerjaan.
Mencegah/mengurangi kematian.
Mencegah/mengurangi cacat tetap.
Mengamankan material, konstruksi, pemakaian, pemeliharaan
bangunan,
alat-alat
kerja,
mesin-mesin,
instalasi
dan
lain
sebagainya.
Meningkatkan produktivitas kerja tanpa memeras tenaga kerja dan
menjamin kehidupan produktifnya.
Mencegah pemborosan tenaga kerja, modal, alat dan sumbersumber produksi lainnya.
Menjamin tempat kerja yang sehat, bersih, nyaman dan aman
sehingga dapat menimbulkan kegembiraan semangat kerja.
Memperlancar, meningkatkan dan mengamankan produksi industri
serta pembangunan.
3. Syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja menurut Undangundang nomor 1 tahun 1970 pasal 3:
Mencegah dan mengurangi kecelakaan.
Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran.
Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan.
152
153
berputar
pada
mesin
diberi
tutup/pelindung
atau
154
155
b.
Pakaian
kerja
harus
seragam
mungkin
dan
juga
d.
misalnya lengan yang terlalu lepas atu ada kain yang lepas
yang sangat mungkin termakan mesin.
e.
f.
h.
156
157
Warna alat
Jenis alat
Pemadam
Pemadam
untuk dipadamkan
Merah
Berisi Air
Biru
Busa
Tanda Merah
Bubuk Kering
dengan Putih
Tanda Merah
Karbon Dioksid
dengan Hitam
11. Dua cara (diantara) untuk mengetahui isi dari alat pemadam
kebakaran.
a. Memeriksa alat ukur yang ada pada bagian atas silinder.
b. Memeriksa dan melihat pertanda yang diberikan pada alat
tersebut masih utuh atau sudah terlepas, terpotong, atau
dirusak
karena
alat
pemadam
sudah
dioperasikan.
Jika
158
adalah
alat
untuk
menaikkan
kendaraan
guna
159
Pulmonary
Resusciation
(CPR)
disebut
juga
Bahan bakar
Panas
Oxigen
20. Kandungan air limbah industri dapat digolongkan menjadi:
Garam anorganik seperti magnesium sulfat dan magnesium
klorida yang berasal dari kegiatan pertambangan,pabrik pupuk,
pabrik kertas dll.
Asam anorganik seperti asam sulfat yang berasal dari industri
pengolahan
bijih
logam
dan
bahan
bakar
fosil
yang
160
NO
SKOR
SKOR YANG
SOAL
MAKSIMAL
DICAPAI
1.
02
2.
04
3.
04
4.
02
5.
02
6.
04
7.
04
8.
04
9.
02
10.
10
02
11.
11
02
12.
12
02
13.
13
02
14.
14
02
NILAI
161
NO.URUT
NO
SKOR
SKOR YANG
SOAL
MAKSIMAL
DICAPAI
15.
15
02
16.
16
02
17.
17
02
18.
18
02
19.
19
02
20..
20
02
Jumlah ()
NILAI
50
162
ASPEK YANG
YA
DINILAI
7
1.
Persiapan
2.
Proses Kerja
3.
Waktu
4.
Hasil
TIDAK
YA
DINILAI
7
1.
Kerjasama
2.
Kedisiplinan
3.
Kejujuran
TIDAK
163
4.
Tanggung jawab
5.
Kemandirian
6.
Ketekunan
7.
Memecahkan masalah
80 s.d. 89
90 s.d. 100
164
BAB. IV
PENUTUP
Siswa yang telah mencapai syarat kelulusan minimal pada modul OPKR.10
016C ini berarti Anda/Siswa menguasai materi kompetensi Mengikuti
Prosedur Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkunan , dan Anda
berhak untuk mengikuti kompetensi berikutnya. Apabila Anda dinyatakan
tidak lulus, maka Anda mengulangi modul ini.
Kepada Anda yang dinyatakan lulus, selamat atas keberhasilan Anda dan
selamat melanjutkan ke kompetensi berikutnya.
Kepada Anda yang ternyata belum lulus jangan putus asa, sebab masih
terbuka kesempatan asal Anda berusaha lebih keras lagi.
Akhirnya kami haturkan terima kasih atas kesungguhan Anda mengikuti dan
melaksanakan modul ini.
Selamat berjuang, sukses selalu.
165
DAFTAR PUSTAKA
Astra International,tt, Basic Mechanic Training, Astra International,
Jakarta.
Depdiknas, 2004, Kurikulum SMK edisi 2004, Depdiknas, Jakarta.
Harun Tia Setiawan, 1980, Keselamatan kerja dan tatalaksana bengkel,
Depdikbud, Jakarta.
Ima Permana dan Joel Tedjo, 1992, Pedoman penyelenggaraan bengkel
166