You are on page 1of 15

Tugas Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Laut

Terpadu

Disusun oleh :
TE TUKO PHINTALOBING
NOVAR KURNIA WARDANA
RAHMAD SALEH
SUPRIYADI
HARIS MAULANA
NUZUL IBNU SHOBARI
ALDY ARISYAPUTRA S

115080607111013
135080600111003
135080600111006
135080600111011
135080600111029
135080600111033
135080600111041

AHMAD DIDIN KHOIRUDDIN

135080600111054

UU 23 tahun 2014

UU 32 tahun 2014

UU 26 tahun 2007

UU 27 tahun 2007

Pemerintahan daerah

Kelautan

Penataan Ruang di
Perairan Laut

Pengelolaan
sumberdaya pesisir
dan kelautan

Y. Pembagian Urusan
Bidang Kelautan Dan
Perikanan
2. Perikanan Tangkap
a. Pemberdayaan
nelayan
kecil dalam Daerah
kabupaten/kota.
b. Pengelolaan dan
penyelenggaraan
Tempat
Pelelangan Ikan (TPI).
3. Perikanan
Budidaya
a. Penerbitan IUP di
bidang
pembudidayaan ikan
yang usahanya dalam
1 (satu) Daerah
kabupaten/kota.
b. Pemberdayaan
usaha
kecil pembudidayaan
ikan.

Paragraf ketiga bagian


Sumberdaya Pesisir dan
Pulau pulau Kecil
Pasal 22
(1) Pemerintah dan
Pemerintah Daerah sesuai
dengan kewenangannya
bertanggung jawab mengelola
dan
memanfaatkan sumber daya
pesisir dan pulau-pulau kecil.
(2) Pengelolaan dan
pemanfaatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1)
bertujuan:
a. melindungi, mengonservasi,
merehabilitasi, memanfaatkan,
dan memperkaya sumber daya
pesisir
dan pulau-pulau kecil serta
sistem ekologisnya secara
berkelanjutan;
b. menciptakan keharmonisan
dan sinergi antara Pemerintah

Bagian Keempat Pasal


11 Wewenang
Pemerintah Daerah
Kabupaten/kota
(1) Wewenang
pemerintah daerah
kabupaten/kota
dalam penyelenggaraan
penataan ruang
meliputi:
a. pengaturan,
pembinaan, dan
pengawasan
terhadap pelaksanaan
penataan ruang wilayah
kabupaten/kota dan
kawasan strategis
kabupaten/kota;
b. pelaksanaan
penataan ruang wilayah
kabupaten/kota;
c. pelaksanaan
penataan ruang
kawasan strategis

BAB IV Perencanaan
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 7 Ayat 5
Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota
menyusun Rencana
Zonasi rinci di setiap
Zona Kawasan Pesisir
dan PulauPulau Kecil tertentu
dalam wilayahnya.
Bagian Kedua
Rencana Strategis
Wilayah Pesisir dan
Pulau-Pulau Kecil
Pasal 9
(1) RZWP-3-K
merupakan arahan
pemanfaatan sumber
daya
di Wilayah Pesisir dan
Pulau-Pulau Kecil
pemerintah

Kewenangan

Pemerintah
Daerah

c. Pengelolaan
pembudidayaan ikan.

dan Pemerintah Daerah dalam


pengelolaan sumber daya
pesisir dan pulau-pulau kecil;
c. memperkuat peran serta
masyarakat dan lembaga
pemerintah serta mendorong
inisiatif
masyarakat dalam
pengelolaan sumber daya
pesisir dan pulau-pulau kecil
agar tercapai keadilan,
keseimbangan, dan
berkelanjutan; dan d.
meningkatkan nilai sosial,
ekonomi, dan budaya
masyarakat melalui peran
serta masyarakat dalam
pemanfaatan sumber daya
pesisir dan pulau-pulau kecil.
(3) Pengelolaan dan
pemanfaatan sumber daya
pesisir dan pulau-pulau kecil
yang meliputi sumber daya
hayati, sumber daya
nonhayati, sumber daya
buatan, dan jasa lingkungan
dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Bagian Ketiga
Pengusahaan Sumber Daya
Kelautan

kabupaten/kota; dan
d. kerja sama penataan
ruang antarkabupaten/
kota.
(2) Wewenang
pemerintah daerah
kabupaten/kota
dalam pelaksanaan
penataan ruang wilayah
kabupaten/kota
sebagaimana dimaksud
pada ayat
(1) huruf b meliputi:
a. perencanaan tata
ruang wilayah
kabupaten/
kota;
b. pemanfaatan ruang
wilayah kabupaten/kota;
dan
c. pengendalian
pemanfaatan ruang
wilayah
kabupaten/kota.
(3) Dalam pelaksanaan
penataan ruang
kawasan
strategis
kabupaten/kota
sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf c,
pemerintah daerah

provinsi dan/atau
pemerintah
kabupaten/kota.
(2) RZWP-3-K
diserasikan,
diselaraskan, dan
diseimbangkan
dengan Rencana Tata
Ruang Wilayah
(RTRW) pemerintah
provinsi atau
pemerintah
kabupaten/kota.

Paragraf 1
Industri Kelautan
Pasal 25
(4) Pemerintah dan
Pemerintah Daerah sesuai
dengan kewenangannya wajib
melakukan pembinaan
terhadap peningkatan kualitas
dan kuantitas pendukung
industri Kelautan berskala
usaha mikro kecil
menengah dalam rangka
menunjang ekonomi rakyat.
Paragraf 2
Wisata Bahari Pasal 28
(1) Pemerintah dan
Pemerintah Daerah sesuai
dengan kewenangannya
memfasilitasi pengembangan
potensi wisata bahari dengan
mengacu pada kebijakan
pengembangan pariwisata
nasional.
Paragraf 3
Perhubungan Laut
Pasal 29
(1) Pemerintah dan
Pemerintah Daerah sesuai
dengan kewenangannya
mengembangkan potensi dan
meningkatkan peran
perhubungan laut.

kabupaten/kota
melaksanakan: a.
penetapan kawasan
strategis
kabupaten/kota;
b. perencanaan tata
ruang kawasan
strategis
kabupaten/kota;
c. pemanfaatan ruang
kawasan strategis
kabupaten/kota; dan
d. pengendalian
pemanfaatan ruang
kawasan
strategis
kabupaten/kota.
(4) Dalam
melaksanakan
kewenangan
sebagaimana
dimaksud pada ayat (1)
dan ayat (2),
pemerintah
daerah kabupaten/kota
mengacu pada
pedoman
bidang penataan ruang
dan petunjuk
pelaksanaannya.
(5) Dalam pelaksanaan
wewenang

Pasal 30
(1) Pemerintah dan
Pemerintah Daerah sesuai
dengan kewenangannya wajib
mengembangkan dan
meningkatkan penggunaan
angkutan perairan dalam
rangka konektivitas
antarwilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
BAB VIII
PENGELOLAAN RUANG
LAUT DAN PELINDUNGAN
LINGKUNGAN LAUT
Bagian Kesatu
Pengelolaan Ruang Laut
Bagian Kedua
Pelindungan Lingkungan
Laut
Pasal 51 (2) Pemerintah
dan/atau Pemerintah Daerah
sesuai dengan
kewenangannya memiliki hak
pengelolaan atas
kawasan konservasi Laut
sebagai bagian dari
pelaksanaan kebijakan
Pelindungan Lingkungan Laut

sebagaimana
dimaksud pada ayat (1),
ayat (2), ayat (3), dan
ayat
(4), pemerintah daerah
kabupaten/kota:
a. menyebarluaskan
informasi yang
berkaitan
dengan rencana umum
dan rencana rinci tata
ruang dalam rangka
pelaksanaan penataan
ruang wilayah
kabupaten/kota; dan
b. melaksanakan
standar pelayanan
minimal
bidang penataan ruang.
(6) Dalam hal
pemerintah daerah
kabupaten/kota tidak
dapat memenuhi
standar pelayanan
minimal bidang
penataan ruang,
pemerintah daerah
provinsi dapat
mengambil langkah
penyelesaian sesuai
dengan
ketentuan peraturan

perundang-undangan.

Kewenangan

UU 23 tahun 2014
Pemerintahan daerah

Pemerintah
Provinsi

a. Pengelolaan pendidikan
menengah.
b. Pengelolaan pendidikan
Penetapan kurikulum muatan
lokal pendidikan menengahdan
muatan lokal pendidikan
khusus.
Pemindahan pendidik dan
tenaga kependidikan lintas
Daerah kabupaten/kota
dalam 1 (satu) Daerah
provinsi.
a. Penerbitan izin pendidikan
menengah yang
diselenggarakan oleh
masyarakat.
b. Penerbitan izin pendidikan
khusus yangdiselenggarakan
olehmasyarakat.
Perencanaan dan
pengembangan SDM
kesehatan untuk UKM danUKP
Daerah provinsi.

UU 32 tahun 2014

UU 26 tahun 2007

UU 27 tahun 2007

Kelautan

Penataan Ruang di
Perairan Laut

Pengelolaan
sumberdaya pesisir
dan kelautan

Bagian Kedua
Wewenang
Pemerintah Pasal 8
(1) Wewenang
Pemerintah dalam
penyelenggaraan
penataan ruang
meliputi: a.
pengaturan,
pembinaan, dan
pengawasan
terhadap
pelaksanaan
penataan ruang
wilayah nasional,
provinsi, dan
kabupaten/kota, serta
terhadap
pelaksanaan
penataan ruang
kawasan strategis
nasional, provinsi,
dan kabupaten/kota;

BAB IX
KEWENANGAN
Pasal 50 (1) Menteri
berwenang
memberikan HP-3 di
wilayah Perairan
Pesisir lintas provinsi
dan Kawasan
Strategis Nasional
Tertentu. (2)
Gubernur berwenang
memberikan HP-3 di
wilayah Perairan
Pesisir sampai
dengan 12 (dua
belas) mil laut diukur
dari garis pantai ke
arah laut lepas
dan/atau ke arah
perairan kepulauan,
dan Perairan Pesisir
lintas
kabupaten/kota.

Bagian Ketiga
Pengusahaan Sumber
Daya Kelautan
Paragraf 1
Industri Kelautan
(4) Pemerintah dan
Pemerintah Daerah
sesuai dengan
kewenangannya wajib
melakukan pembinaan
terhadap peningkatan
kualitas dan kuantitas
pendukung industri
Kelautan berskala
usaha mikro kecil
menengah dalam
rangka menunjang
ekonomi rakyat.
Pasal 28
(1) Pemerintah dan
Pemerintah Daerah
sesuai dengan
kewenangannya
memfasilitasi
pengembangan
potensi wisata bahari
dengan mengacu pada

Kewenangan

UU 23 tahun 2014
Pemerintahan daerah

UU 32 tahun 2014

UU 26 tahun 2007

UU 27 tahun 2007

Kelautan

Penataan Ruang di
Perairan Laut

Pengelolaan
sumberdaya pesisir
dan kelautan

kebijakan
pengembangan
pariwisata nasional.
Bagian Kedua
Pengembangan
Sumber Daya Manusia
Pasal 35
(1) Pemerintah dan
Pemerintah Daerah
sesuai dengan
kewenangannya
bertanggung jawab
menyelenggarakan
pengembangan sumber
daya manusia melalui
pendidikan.
Pemerintah Pusat

Y. Pembagian Urusan Bidang


Kelautan Dan Perikanan
1. Kelautan, Pesisir, dan
Pulau-Pulau Kecil
a. Pengelolaan ruang laut di atas
12 mil dan strategis nasional.
b. Penerbitan
izin
pemanfaatan
ruang laut
nasional.

Bagian Kedua
Pemanfaatan
Sumberdaya Kelautan
dan Perikanan
Pasal 14
1).Pemerintah dan
Pemerintah Daerah
sesuai dengan
kewenangannya

Wewenang
Pemerintah
Pasal 8
(1) Wewenang
Pemerintah dalam
penyelenggaraan
penataan ruang
meliputi:
a. pengaturan,

Kewenangan

UU 23 tahun 2014

UU 32 tahun 2014

UU 26 tahun 2007

UU 27 tahun 2007

Pemerintahan daerah

Kelautan

Penataan Ruang di
Perairan Laut

Pengelolaan
sumberdaya pesisir
dan kelautan

c. Penerbitan
izin
pemanfaatan
jenis dan
genetik
(plasma nutfah)
ikan antarnegara.
d. Penetapan jenis ikan yang
dilindungi
dan diatur
perdagangannya
secara
internasional.
e. Penetapan kawasan
konservasi.
f. Database
pesisir
dan
pulau-pulau kecil.
2.Perikanan Tangkap
a.Pengelolaan
penangkapan
ikan di
wilayah laut
di atas 12 mil.
b. Estimasi
stok
ikan
nasional dan jumlah
tangkapan ikan yang
diperbolehkan (JTB).
c. Penerbitan izin usaha
perikanan tangkap untuk:
a. kapal perikanan
berukurandi atas 30
Gross Tonase (GT);

melakukan Pengelolaan
Kelautan
untuk sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat
melalui pemanfaatan
dan pengusahaan
Sumber Daya
Kelautan dengan
menggunakan prinsip
ekonomi biru.
2). Pemanfaatan
Sumber Daya Kelautan
sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dapat
meliputi:
a. perikanan;
b. energi dan sumber
daya mineral;
c. sumber daya pesisir
dan pulau-pulau kecil;
dan
d. sumber daya
nonkonvensional.
Yang dijelaskan pada
pasal 16 28 tentang
pengelolaan
sumberdaya masing

pembinaan, dan
pengawasan
terhadap
pelaksanaan
penataan ruang
wilayah
nasional, provinsi,
dan kabupaten/kota,
serta
terhadap
pelaksanaan
penataan ruang
kawasan
strategis nasional,
provinsi, dan
kabupaten/kota;
b. pelaksanaan
penataan ruang
wilayah nasional;
c. pelaksanaan
penataan ruang
kawasan strategis
nasional; dan
d. kerja sama
penataan ruang
antarnegara dan
pemfasilitasan kerja

Kewenangan

UU 23 tahun 2014
Pemerintahan daerah
dan
b. di bawah 30 Gross
Tonase (GT) yang
menggunakan modal
asin dan/atau tenaga
kerja asing.
d. Penetapan lokasi
pembangunan
dan
pengelolaan
pelabuhan
perikanan nasional dan
internasional.
e. Penerbitan
izin
pengadaan kapal
penangkap ikan dan
kapal pengangkut ikan
dengan ukuran di atas 30
GT.
f. Pendaftaran kapal perikanan di
atas 30 GT.
3.Perikanan Budidaya
a. Sertifikasi dan izin edar
obat/dan pakan ikan.
b. Penerbitan
izin
pemasukan ikan dari luar
negeri
dan
pengeluaran ikan hidup dari

UU 32 tahun 2014

UU 26 tahun 2007

UU 27 tahun 2007

Kelautan

Penataan Ruang di
Perairan Laut

Pengelolaan
sumberdaya pesisir
dan kelautan

masing.

sama penataan ruang


antarprovinsi.
(2) Wewenang
Pemerintah dalam
pelaksanaan
penataan
ruang nasional
meliputi:
a. perencanaan tata
ruang wilayah
nasional;
b. pemanfaatan
ruang wilayah
nasional; dan
c. pengendalian
pemanfaatan ruang
wilayah
nasional.
(3) Wewenang
Pemerintah dalam
pelaksanaan
penataan
ruang kawasan
strategis nasional
meliputi:
a. penetapan
kawasan strategis

Kewenangan

UU 23 tahun 2014
Pemerintahan daerah
wilayah Republik
Indonesia.
c. Penerbitan Izin Usaha
Perikanan (IUP) di bidang
pembudidayaa ikan lintas Daerah
provinsi dan/atau yang
menggunakan tenaga kerja asing.

UU 32 tahun 2014

UU 26 tahun 2007

UU 27 tahun 2007

Kelautan

Penataan Ruang di
Perairan Laut

Pengelolaan
sumberdaya pesisir
dan kelautan

nasional;
b. perencanaan tata
ruang kawasan
strategis
nasional;
c. pemanfaatan ruang
kawasan strategis
nasional;
dan
d. pengendalian
pemanfaatan ruang
kawasan
strategis nasional.
(4) Pelaksanaan
pemanfaatan ruang
dan pengendalian
pemanfaatan ruang
kawasan strategis
nasional
sebagaimana
dimaksud pada ayat
(3) huruf c dan
huruf d dapat
dilaksanakan
pemerintah daerah
melalui dekonsentrasi
dan/atau tugas

Kewenangan

UU 23 tahun 2014
Pemerintahan daerah

UU 32 tahun 2014

UU 26 tahun 2007

UU 27 tahun 2007

Kelautan

Penataan Ruang di
Perairan Laut

Pengelolaan
sumberdaya pesisir
dan kelautan

pembantuan.
(5) Dalam rangka
penyelenggaraan
penataan ruang,
Pemerintah
berwenang
menyusun dan
menetapkan
pedoman bidang
penataan ruang.
(6) Dalam
pelaksanaan
wewenang
sebagaimana
dimaksud pada ayat
(1), ayat (2), ayat (3),
ayat (4),
dan ayat (5),
Pemerintah:
a. menyebarluaskan
informasi yang
berkaitan
dengan:
1) rencana umum
dan rencana rinci tata
ruang
dalam rangka

Kewenangan

UU 23 tahun 2014
Pemerintahan daerah

UU 32 tahun 2014

UU 26 tahun 2007

UU 27 tahun 2007

Kelautan

Penataan Ruang di
Perairan Laut

Pengelolaan
sumberdaya pesisir
dan kelautan

pelaksanaan
penataan ruang
wilayah nasional;
2) arahan peraturan
zonasi untuk sistem
nasional yang
disusun dalam
rangka
pengendalian
pemanfaatan ruang
wilayah
nasional; dan 3)
pedoman bidang
penataan ruang;
b. menetapkan
standar pelayanan
minimal bidang
penataan ruang.
Pasal 9
(1) Penyelenggaraan
penataan ruang
dilaksanakan oleh
seorang Menteri.
(2) Tugas dan
tanggung jawab
Menteri dalam
penyelenggaraan

Kewenangan

UU 23 tahun 2014
Pemerintahan daerah

UU 32 tahun 2014

UU 26 tahun 2007

UU 27 tahun 2007

Kelautan

Penataan Ruang di
Perairan Laut

Pengelolaan
sumberdaya pesisir
dan kelautan

penataan ruang
sebagaimana
dimaksud pada ayat
(1) mencakup:
a. pengaturan,
pembinaan, dan
pengawasan
penataan ruang;
b. pelaksanaan
penataan ruang
nasional; dan
c. koordinasi
penyelenggaraan
penataan ruang
lintas sektor, lintas
wilayah, dan lintas
pemangku
kepentingan.

You might also like