You are on page 1of 15

BAB I

Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Pengusaha dan tenaga kerja menjadi dua insan yang tak bisa dipisahkan. Berkenaan dengan
hal tersebut Indonesia, telah mengatur hubungan antara pengusaha dan pekerja. Hubungan tersebut
bertujuan baik untuk internal perusahaan maupun yang lebih besar yaitu kesejahteraan pekerja dan
kemakmuran negara. Untuk itu uraian papper ini akan membahas apa saja hak dan kewajiban dari
pengusaha dan pekerja.
1.2 Tujuan
1. mengetahui kewajiban pekerja
2. mengetahui hak pekerja
3. mengetahui hak pengusaha
4. mengetahui kewajiban pengusaha
5. mengetahui hubungan antara pengusaha dan pekerja dalam undang undang

BAB II
Dalam dunia bisnis ada beberapa unsur yang menunjang usaha atau jasa tersebut. Dan dua hal
diantaranya adalah pengusaha tersebut dan pekerjanya. Di negara Indonesia, hubungan dua unsur
tersebut telah dikaji dan dibuat undang-undang untuk menjaga keselarasan serta keadilan. Pengaturan
tersebut juga untuk menjaga stabilitas ekonomi Indonesia agar meminimalisir ketidakadilan. Maka
untuk mengetahui tentang kewajiban dan hak dari kedua kubu tersebut, akan di uraikan sebagai
berikut.
2.1 Hak Pengusaha
Hak pengusaha

Acuan

hak memilih sendiri tenaga kerjanya

pasal 35 ayat 1

dilarang memungut biaya dari calon pekerja

pasal 38 ayat 1

mendapatkan kompensasi atas pemutusan hubungan kerja


yang tidak sesuai perjanjian

pasal 62

membuat atau membangun hubungan kerja dengan pihak


lain

pasal 64

berhak mempekerjakan buruh melebihi waktu kerja sesuai


ketentuan

pasal 78

bisa mempekerjakan pekerja di hari libur sesuai


kesepakatan

pasal 85 ayat 2

berhak membentuk organisasi usaha

pasal 105

penutupan perusahaan (lock out), sebagai akibat gagalnya


perundingan dengan buruh

pasal 146

dapat memutus hubungan kerja jika buruh melakukan


kesalahan berat sesuai ketentuan peraturan

pasal 158 dan 161

dapat melakukan gugatan akibat buruh yang tidak terima

pasal 159

perusahaan atau pengusaha juga dapat memutus hubungan


kerja dalam hal terjadi peleburan atau perubahan status, dan
hal lain yang dimaksud pasal 163 ayat 1

pasal 163

pengusaha atau perusahaan dapat memutuskan hubungan


kerja karena bangkrut atau pailit

pasal 164 dan 165

pengusaha datau perusahaan bisa memutus hubungan kerja


karena usia pensiun di pekerja

pasal 167

pemutusan hubungan kerja saat pekerja 5 hari tidak masuk


tanpa keterangan yang sah

pasal 168 ayat 1

2.2 Kewajiban Pengusaha


kewajiban pengusaha

acuan

menyelenggarakan pelatihan

pasal 9,10, 12 ayat 12,

izin magang dari kementrian terkait jika pemagangan ke


luar negeri

pasal 25

kewajiban penyelenggaraan pemagangan di luar negeri


harus memperhatikan pasal 26

pasal 26

melaksanakan program magang sesuai perintah menteri


(jika sesuai)

pasal 27

memberikan perlindungan pekerja dari recruitment sampai


penempatan tenaga kerja

pasal 35 ayat 2 dan 3

hanya dapat memungut biaya dari golongan atau jabatan


tertentu

pasal 38 ayat 2

mengupayakan perluasan kesempatan kerja

pasal 39 ayat 2 dan 4

mengawasi pelaksanaan kebijakan ketenagakerjaan yang di


keluarkan pemerintah

pasal 41 ayat 1

Setiap pemberi kerja yang mempekerjakan tenaga kerja


asing wajib memiliki izin tertulis dari
Menteri atau pejabat yang ditunjuk

pasal 42 ayat 1

Pemberi kerja tenaga kerja asing wajib menaati ketentuan


mengenai jabatan dan standar
kompetensi yang berlaku.

pasal 44

menunjuk tenaga kerja warga negara Indonesia sebagai


tenaga pendamping tenaga
kerja asing yang dipekerjakan untuk alih teknologi dan alih
keahlian dari tenaga kerja
asing

pasal 45

memberi kompensasi pada tenaga kerja asing

pasal 47

wajib memulangkan tenaga kerja asing setelah usai masa


tugasnya

pasal 48

semua birokrasi serta biaya recruitment ditanggung


pengusaha

pasal 53

pengusaha dilarang membayar upah minimum pada pekerja


percobaan

pasal 60 ayat 2

membayar kompensasi atas pemutusan kerja yang tidak


sesuai perjanjian

pasal 62

wajib membuat surat pengangkatan kerja

pasal 63 ayat 1

Pengusaha yang mempekerjakan tenaga kerja penyandang


cacat wajib memberikan
perlindungan sesuai dengan jenis dan derajat kecacatannya.

pasal 67

pengusaha dilarang mempekerjakan anak

pasal 68 dan 74

memisahkan pekerja anak dan dewasa

pasal 72

kewajiban pengusaha terhadap pekerja wanita

pasal 76

melaksanakan ketentuan waktu kerja

pasal 77

wajib memberikan istirahat dan cuti

pasal 79, 81, dan 82

memberikan ksempatan ibadah

pasal 80

memberikan waktu pekerja untuk memberikan asi (bagi


perempuan)

pasal 83

memberikan upah penuh jika cuti, istirahat dan hak


semacamnya sesuai ketentuan

pasal 84

memberikan upah lebih jika mempekerjakan karyawan di


luar waktu kerja

pasal 85 ayat 3

menjamin upah dan kelematan kerja

pasal 86-98

menjamin kesejahteraan pekerja dan keluaga si pekerja

pasal 99, 100, dan


101

membuat bipartit jika pekerja minimal 50 orang

pasal 106

membuat peraturan perusahaan

pasal 108-115

wajib mengeluarkan naskah peraturan

pasal 114

wajib mematuhi perjanjian dan kesepakatan bersama buruh

pasal 126

menyelesaikan permasalahan industrial dengan buruh

pasal 136

memberikan hak mogok kerja

pasal 141 dan 143

wajib memberikan pemberitahuan lock out sekurang


kurangnya 7 hari sebelumnya

pasal 148

mengupayakan agar tidak terjadi pemutusan kerja dengan


buruh

pasal 151

menjalankan ketentuan mengenai pemutusan kerja dan


halangannya

pasal 153, 154, dan


155

memberikan uang pesangon terhadap pekerja yang diputus


hubungan kerja, beserta ketentuannya

pasal 156

wajib memberikan upah sesuai ketentuan pasal kepada


keluarga buruh yang terkena pidana atas pengaduan
pengusaha

pasal 160

membayarkan uang pensiun sesuai ketentuan

pasal 167

2.3 Hak Pekerja/buruh


hak tenaga kerja

acuan

memperoleh pelatihan kerja

pasal 11, 12 ayat 3,

hak memperoleh pengakuan kompetensi kerja setalah


pelatihan

pasal 18

pekerja yang mempunyai keterbatasan fisik juga berhak


memperoleh pelatihan

pasal 19

hak untuk magang

pasal 21

pengakuan kualifikasi kompetensi kerja setelah magang

pasal 23

mendapatkan pelatihan dan magang dari pemerintah daerah


Setiap tenaga kerja mempunyai hak dan kesempatan yang
sama untuk memilih, mendapatkan,
atau pindah pekerjaan dan memperoleh penghasilan yang
layak di dalam atau di luar negeri

pasal 29

pasal 31 dan 32

menjadi pendamping tenaga ahli dari luar

pasal 45 ayat 1a

mendapat pelatihan sesuai kualifikasi pendamping tanaga


dari luar

pasal 45 ayat 1b

mendapatkan hak percobaan dalam hal pekerja tidak


tertentu, paling lama 3 bulan

pasal 60 ayat 1

jika meninggal, ahli waris buruh behak mendapatkan hakhak sesuai perjanjian

pasal 61 ayat 5

mendapatkan kompensasi atas pemutusan hubungan kerja


yang tidak sesuai perjanjian

pasal 62

anak mendapatkan hak kerja pula sesuai ketentuan

pasal 69, 70, 71

mendapat waktu istirahat dan cuti

pasal 79

mendapat waktu ibadah

pasal 80

pekerja perempuan berhak atas cuti hamil 1,5 bulan


sebelum dan sesudah melahirkan

pasal 82

hak memberikan asi

pasal 83

mendapatkan upah penuh jika cuti, istirahat dan hak lain


sesuai ketentuan

pasal 84

mendapatkan libur di hari libur resmi

pasal 85 ayat 1

mendapatkan upah lembur jika bekerja di luar waktu kerja

pasal 85 ayat 3

mendapat upah yang layak dan keselamatan kerja

pasal 86-98

berhak atas kesejahteraan sosial dirinya dan keluarganya

pasal 99, 100, dan


101

dapat membuat organisasi buruh

pasal 103

berhak membuat atau menjadi anggota suatu serikat pekerja

pasal 104

serikat buruh berhak ikut serta dalam pembuatan perjanjian


atau kesepakatan kerja

pasal 113 dan 116

mogok kerja yang sah akibat gagalnya perundingan atau


perjanjian

pasal 137

Dalam hal pekerja/buruh yang melakukan mogok kerja


secara sah dalam melakukan tuntutan hak
normatif yang sungguh-sungguh dilanggar oleh pengusaha,
pekerja/buruh berhak mendapatkan
upah.

pasal 145

mendapatkan pesangon akibat dari pemutusan hubungan


kerja beserta ketentuannya

pasal 156

mendapatkan uang penggantian atas haknya jika


mengundurkan diri dari perusahaan

pasal 162

mendapatkan uang pensiun sesuai ketentuan

pasal 167

dapat mengajukan permohonan pemutusan hubungan kerja


kepada lembaga atau instansi terkait akibat perbuatan
pengusaha

pasal 169

dapat mengundurkan diri jika mengalami kecacatan fisik


atau penyembuhan melebihi 12 bulan, dan mendapat
pesangon

pasal 172

2.4 Kewajiban Pekerja/buruh


kewajiban tenaga kerja

acuan

meyetujui dan mengikuti aturan magang

pasal 22

mengawasi pelaksanaan kebijakan ketenagakerjaan yang di


keluarkan pemerintah

pasal 41 ayat 1

membayar kompensasi atas pemutusan kerja yang tidak


sesuai perjanjian

pasal 62

bekerja sesuai waktu yang ditentukan

pasal 77

membayar denda jika lalai, sesuai dalam aturan

pasal 95 ayat 1

wajib mematuhi perjanjian atau kesepatakan yang di


sepakati oleh buruh dan pengusaha

pasal 126

menyelesaikan perslisihan industrial bersama pengusaha

pasal 136

pemogokan kerja tidak boleh melanggar hukum dan tidak


mengganggu ketertiban serta keamanan

pasal 138 dan 139

sekurang kurangnya 7 hari sebelum pemogokan, serikat


buruh wajib memberi tau instansi terkait dan
ketenagakerjaan soal pemogokan

pasal 140

mengupayakan agar tidak terjadi pemutusan kerja dengan


pengusaha

pasal 151

membuat surat keterangan yang sah terkait alasan tidak


masuk kerja

BAB III
Kesimpulan

pasal 168 ayat 2

Undang-undang no 13 tahun 2003 yang mengatur tentang hubungan, peraturan, serta hak dan
kewajiban dua nsur bisnis, yaitu pekerja dan pengusahanya. Ratusan pasal yang tercantum yang telah
dibuat oleh pemerintah bertujuan agar pengusaha dan pekerja bisa berjalan atau bekerja sama secara
selaras. Sehingga uu nomer 13 tahun 2003 yang telah dibuat mampu membuat tatanan yang baik
antara pekerja dan pengusaha, meminimalisir kesewenangan pengusaha dan pekerja, serta salah satu
cara untuk menuju kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat Indonesia

DAFTAR PUSTAKA

WWW.HUKUMONLINE.COM

Kata Pengantar
Dengan rahmat Allah SWT, penuh syukur saya dapat menyelesaikan tugas ini. Saya juga
berterima kasih kepada setiap pihak yang telah membantu saya menyelesaikan tugas ini. Terima kasih

saya tujukkan kepada orang tua, teman, dan sumber sumber yang telah saya jadikan referensi dalam
pembuatan tugas ini. Semoga tugas ini mampu menjadi sumber yang baik untuk pembelajaran bagi
yang membutuhkan.
Tugas ini membahas tentang apa saja hak dan kewajiban pengusaha serta pekrja. Disini
melalui undang undang yang di uraikan dalam uu no 13 tahun 2003 mengatur hubungan antara
pekerja dan pengusaha, terlbih dengan pemerintah. Namun dalam pembuatan tugas ini tentu masih
ada kekurangannya, besar harapan saya bagi pembaca mampu untuk meberikan saran dan masukan
yang membangun terhadap hasil tugas ini.

TUGAS MANAJEMEN
SUMBER DAYA MANUSIA

Rio Julianto
Management C 2014
8215145262

You might also like