Professional Documents
Culture Documents
PEMBAHASAN
PENGAUDITAN SIKLUS PEROLEHAN MODAL DAN PENGEMBALIANNYA
Siklus perolehan modal dan pengembaliannya yang menyangkut perolehan sumbersumber modal melalui pinjaman berbunga dan ekuitas pemegang saham serta
pengembalian modal. Siklus ini juga mencakup pembayaran bunga dan dividen.
AKUN-AKUN DALAM SIKLUS
Akun-akun dalam siklus perolehan modal dan pengembaliannya tergantung pada tipe
operasi bisnis perusahaan dan bagaimana operasi tersebut didanai. Karakteristik yang
unik dari siklus perolehan modal dan pengembaliannya memegaruhi bagaimana auditor
memeriksa akun-akun dalam siklus ini. Siklus ini biasanya mencakup akun-akun dibawah
ini:
Utang wesel
Untang kontrak
Utang hipotik
Utang obligasi
Utang bunga
Laba ditahan disisihkan
Saham dibeli kembali
Dividen diumumkan
Kas di bank
Modal saham biasa
Modal saham-preferen
Agio saham
Modal sumbangan
Laba ditahan
Utang dividen
Modal pemilik (perseorangan)
Modal sekutu (persekutuan)
UTANG WESEL
Utang wesel adalah kewajiban legal kepada seorang kreditor yang terdiri dari pokok
pinjaman dan bunganya, yang mungkin dijamin atau tidak dijamin dengan aset. Biasanya
wesel diterbitkan untuk suatu periode tertentu antara satu bulan sampai satu tahun, tapi
ada juga yang jangka waktunya lebih panjang. Untuk wesel jangka pendek, pembayaran
1
pokok pinjaman dan bunga hanya diminta ketika wesel jatuh tempo. Untuk wesel
berjangka lebih dari 90 haari, bunga biasanya dibayar secara bulanan atau kwartilan.
Tujuan pegauditan atas utang wesel adalah untuk menentukan apakah:
Pengendalian internal atas utang wesel memadai.
Transaksi yang menyagkut pokok pinjaman dan bunga wesel telah diotorisasi
dengan benar dan telah dicatat sesuai dengan keenam tujuan audit transaksi.
Kewajiban untuk utang wesel dan bunga yang bersangkutan serta utang bunga
telah ditetapkan dengan benar sebagaimana dirumuskan dalam kedelapan tujuan
audit saldo. (catatan: tujuan nilai bersih bisa direalisasi tidak diterapkan pada
PENGENDALIAN INTERNAL
Ada empat pengendalian internal bagi utang wesel, yaitu:
1. Penerbitan wesel harus mendapat obligasi lebih dahulu.
2. Terdapat pengendalian yang memadai untuk pembayaran pokok pinjaman
maupun bunganya.
3. Dokumen dan catatan yang memadai.
4. Verifikasi independen secara periodic.
PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF TRANSAKSI
Pengujian transaksi utang wesel menyangkut penerbitan wesel dan pembayaran kembali
pokok pinjaman dan bunganya. Pengujian pengendalian atas utang wesel beserta
bunganya harus dititik beratkan pada pengujian atas empat pengendalian seperti telah
diuraikan diatas.
PROSEDUR ANALITIS
Prosedur analitis penting dalam pengauditan utang wesel karena pengujian rinci beban
bunga dan utang bunga seringkalli dapat ditiadakan apabila hasilnya memuaskan. Tabel
berikut melukiskan tipikal prosedur analitis untuk utang wesel dan akun bunga yang
bersangkutaan.
Tabel-Prosedur Analitis untuk Utang Wesel
Prosedur Analitis
Hitung kembali rata-rata beban bunga atas dasar
wesel.
bunga wesel.
tahun lalu
PENGUJIAN RINCIAN SALDO
Titik tolak yang biasa dilakukan dalam pengauditan utang wesel adalah daftar utang
wesel dan utang bunga wesel yang diterima auditor dari klien.
Ada dua tujuan audit saldo yang penting dalam audit atas utang wesel:
1. Utang wesel yang ada telah dicatat dan dilaporkan (kelengkapan)
2. Utang wesel yang tercantum dalam daftar telah dicatat dengan akurat (ketelitian)
Tujuan-tujuan diatas sangat vital karena kesalahan penyajian bisa material walaupun yang
salah catat atau ditiadakan hanya menyangkut satu buah wesel. Tabel dibawah ini
melukiskan prosedur-prosedur yang lazim dilakukan untuk tujuan kelengkapan utang
wesel.
Tujuan Audit Saldo dan Pengujian Rinci Saldo untuk Utang Wesel dan Bunga
Tujuan Audit Saldo
Utang wesel yang tercantum
Komentar
Hal ini sering dilakuak paada
apabila
ke master file.
cukup
banyak
bisa
(kecocokan saldo)
Utang wesel yang tercantum
Konfirmasi
wesel.
duplikat
tujuan
utang
wesel.
Periksa
notulen
kelengkapan
ketelitian.
rapat
perusahaan.
Periksa pembayaran
mengungkapkan
wesel (kelengkapan)
memastikan
adanya
tersebut
bahwa
tercantum
dan
wesel
wesel
sebagai
Tujuan
ini
penting
untuk
kemungkinan
kekeliruan
dan
lazim
dilakukan
kebanyakan
audit. Tambahan
prosedur
untuk
pada
mencari
referensi
spesifik
tentang
internal lemah.
dengan
utang
perusahaan.
wesel
Review
sungguh-sungguh
menggunakan
wesel,
dan
Sebagai
contoh,
apabila
kepada
peralatan
dibeli
denggan
akurat
(ketelitian)
tingkat
bunga,
pemegang
wesel.
diggolongkan
dengan
benar
(penggolongan)
metode
nilai
untuk
wesel
memastikan
tersebut
untuk
apakah
wesel
merupakan
utang
pihak berelasi.
Periksa duplikat copy wesel
batas)
mempunyai
membayar
Perusahan
kewajiban
untuk
utang wesel.
EKUITAS PEMILIK
Ada perbedaan penting antara pengauditan ekuitas pemilik pada perseroan public dengan
perseroan tertutup. Pada perusahaan perseroan tertutup yang pemegang sahamnya
biasanya hanya sedikit, transaksi yang menyangkut akun modal selama satu periode
jarang sekali terjadi.
Sebaliknya dalam perusahaan public, verifikasi ekuitas pemilik jauh lebih kompleks
karena perusahaan memiliki pemegang saham yang banyak dan sering terjadi perubahan
idividu yang memagang saham.
PENGENDALIAN INTERNAL
Sejunlah pengendalian internal penting sekali bagi ekuitas pemilik. Dibawah ini akan kita
bahas beberapa diantaranya.
Otoritas Transaksi Secara Tepat
Berikut adalah sejumlah transaksi yang biasnya memerlukan otoritas khusus:
Peneribitan Modal Saham. Pengotoritasan meliputi jenis ekuitas yang diterbitkan,
jumlah saham yang akan diterbitkan, nilai pari saham, preferensi saham yang
saham dan saldo modal saham biasa dibuku besar. Selain itu master file ini juga berguna
sebagai dasar untuk pembayaran dividen.
Pengendalian internal yang memengaruhi pembayaran dividen meliputi:
Check untuk pembayaran dividen hendaknya disiapkan berdasarkan catatn
sertifikat saham oleh seseorang yang tidak bertanggung-jawab atas catatan modal
saham.
Setelah chek disiapkan, selanjutnya dilakukan verifikasi independen tentang
nama pemegang saham dan jumlah rupiah yang tertulis pada check serta
rekonsiliasi jumlah total check untuk pembayaran dividen dengan total dividen
kepada mereka untuk menanyakan transaksi apa yang telah terjadi dan keakuratan
transaksi yang ada, dan kemudian memastikan apakah semua transaksi telah terjadi.
Transaksi Modal Saham Terbukukan Sungguh-Sungguh Terjadi dan Dicatat
Dengan Tepat
Pengujian yang eksentif dibutuhkan untuk transaksi-transaksi yang menyangkut
penerbitan modal saham. Tujuan transaksi keberadaan biasanya dapat diuji dengan
memeriksa otorisasi sebgaimana tercantum dalam notulen rapat dewan komisaris.
Auditor memeriksa keakuratan catatan transaksi modal saham yang dilakukan secara
tunai dengan cara mengirim konfirmasi kepada agen transfer dan menelusur jumlah
transaksi yang tercatat di pembukuan ke penerimaan kas.
Modal Saham Dibukukan Dengan Tepat
Auditor memeriksa saldo akhir dalam akun modal saham dengan pertama-tama
menentukan jumlah saham yang beredar pada tanggal neraca. Konfirmasi dari agen
transfer adalah cara paling sederhana untuk mendapatkan informasi ini. Apabila tidak
terdapa agen transfer, auditor harus mengandalkan pada catatan saham yang ada dan
akuntansi untuk semua saham yang beredar dalam catatan sertifikat saham,
memeriksa sertifikat saham yang sudah tidak berlaku lagi, dan menghitung sertifikat
yang masih kosong.
Modal Saham Disajikan dan Diungkapkan dengan Tepat
Sumber informnasi terpenting untuk menentukan apakah keempat tujuan penyajian
dan pengungkapan untuk aktivitas modal saham telah terpenuhi adalah anggaran
dasar perusahaan, notulen rapat dewan komisaris, dan analisis auditor tentang
transaksi modal saham. Auditor harus memastikan bahwa setiap golongan saham
telah dideskripsikan dengan tepat termasuk jumlah saham yang diterbitkan dan semua
hak yang melekat pada setiap golongan saham. Auditor juga harus memeriksa
ketetapan penyajian dan pengungkapan opsi saham, waran saham, dan sekuritas bisa
dikonversi dengan memeriksa dokumen-dokumen atau bukti-bukti lain yang memuat
kesepakatan yang bersangkutan.
PENGAUDITAN DIVIDEN
Titik berat pengauditan dividen adalah pada transaksi dividen, bukan pada saldo akhir,
kecuali apabila terdapat utang dividen. Tujuan terpenting, termasuk yang berkaitan
dengan utang dividen, adalah :
1. Dividen terbukukan sungguh-sungguh terjadi (keterjadian)
2. Dividen yang ada telah dicatat (kelengkapan)
3. Dividen telah dicatat dengan akurat (ketelitian)
4. Dividen dibayarkan kepada pemegang saham yang ada/ yang berhak (keterjadian)
5. Utang dividen telah dicatat (kelengkapan)
6. Utang dividen telah dicatat dengan akurat (ketelitian)
PENGAUDITAN LABA DITAHAN
Untuk memulai pengauditan
atas
laba
ditahan,
auditor
pertama-tama
menganalisis laba ditahan selama periode yang diaudit. Skedul audit yang menunjukkan
analisis, biasanya merupakan bagian dari arsip permanen, mencakup deskripsi setiap
transaksi yang mempengaruhi akun ini.
Untuk mengaudit pengkreditan atas laba ditahan untuk laba bersih yang diperoleh
selama tahun yang diaudit, auditor hanya perlu menelusuri ayat jurnal dalam laba ditahan
ke angka laba bersih yang tercantum dalam laporan laba rugi.
Dalam mengaudit pendebatan dan pengkreditan atas laba ditahan, selain yang
disebabkan oleh laba bersih dan dividen, auditor harus memastikan apakah transaksitransaksi telah dimasukkan.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Pengauditan siklus perolehan modal dan pengembaliannya, yang meliputi sumber utama
pendanaan pada kebanyakan perusahaan. Siklus ini biasanya hanya menyangkut sedikit
transaksi, tetapi setiap transaksi individual tersebut sangat material, sehingga
mempengaruhi perancangan dan pelaksanaan pengujian dalam siklus ini. Pendekatan
pegauditan siklus ini dilakukan dengan mencotohkan pengauditan atas utang wesel,
beban bunga dan utang bunga yang bersangkutan, serta ekuitas pemilik dan akun-akun
terkait.