Professional Documents
Culture Documents
Pembimbing :
Dr. Tris Sudyartono, Sp THT-KL
Dr. Agus Sudarwi, SP THT-KL
Dr. Santo Pranowo, Sp. THT-KL
Disusun Oleh :
Nurshawina Binti Kamaludin
(11.2014.180)
LAPORAN KASUS
I.
IDENTITAS
Nomor RM : 416170
II.
PEMERIKSAAN SUBJEKTIF
Diambil secara autoanamnesis pada hari Selasa 14 Juli 2015 pukul 15.00 WIB di poliklinik THT
RS Mardi Rahayu.
Keluhan utama : Lubang hidung kanan berbau.
Riwayat penyakit sekarang :
Os datang ke poli THT dengan keluhan lubang hidung kanan berbau sudah melebihi tiga
bulan dan bau ini turut tercium oleh orang sekitar os. Keluhan ini disertai dengan pilek dan ingus
yang berbau, kental yang berwarna kuning tidak disertai darah. Selama ini, kadang os merasa
ingus mengalir dari hidung ke tenggorok pada pagi hari saat bangun tidur dalam posisi berbaring
sehinggga mulut berbau disertai juga lubang hidung sebelah kanan tersumbat selama satu minggu
terakhir, daya penciuman os menurun. Os mengeluh kepala terasa cekot-cekot terutama di bawah
mata sebelah kanan pada saat aktivitas di siang dan sore hari terutama di pipi sebelah kanan ,
kemudian keluhan mereda saat os berbaring.Os sering gatal-gatal hidung terutama waktu
dingin.Os mengeluh juga bersin-bersin dan hidung tersumbat secara bergantian pada kanan dan
kiri sewaktu pagi hari.
Page |
Os mengeluh sudah 2 tahun ini gigi graham pada rahang kanan atas berlubang dan
kehitaman. Os sering demam tapi tidak pernah mimisan.. Os tidak memiliki riwayat kemasukan
benda asing pada hidung. Tidak ada riwayat keluar cairan dari telinga, telinga tidak nyeri, dan
pendengaran tidak berkurang. Telinga tidak berdengung. Tenggorok tidak terasa nyeri.
Riwayat Penyakit Dahulu :
-
III.
PEMERIKSAAN OBJEKTIF
Status Presens
Keadaan umum
: Baik
Kesadaran
: Compos mentis
Page |
Tanda Vital
Tekanan darah
: 120/70 mmHg
Nadi
: 88x/menit
Suhu
: 36,6C
Frekuensi napas
: 20x/menit
Status Lokalis
Kepala
: Normocephal
Wajah
: Simetris
Leher Anterior
Leher Posterior
Telinga
Dextra
Bentuk normal, benjolan (-), nyeri
Sinistra
Bentuk normal, benjolan (-), nyeri
tekan (-)
tekan (-)
Page |
Preauricula
Retroauricula
Mastoid
CAE
Membran timpani
(-)
(-)
Perforasi
Cone of light
Warna
Bentuk
Cekung
Cekung
Hidung
Bentuk
Foeter ex nasi
Dextra
Normal
(+)
Mukopurulen terakumulasi
Sinistra
Normal
(-)
Mukoserous
Page |
Konka Inferior
Septum
Massa
Tidak ada
Tidak ada
Dextra
Nyeri tekan (+)
Sinistra
Nyeri tekan (-)
Infraorbita
Glabela
Supraorbita
Tes Diafanoskopi
Page |
Diafanoskopi
Dextra
Infraorbita
Kesuraman (++)
Glabela
Kesuraman (-)
Supraorbita
Kesuraman (-)
Kesan : Tes diaphanoskopi (+) kesuraman
Sinistra
Kesuraman (-)
Kesuraman (-)
Kesuraman (-)
Tenggorok
Orofaring
Oral
Mukosa buccal
Merah muda
Ginggiva
Merah Muda
Gigi geligi
Palatum
Merah muda
Tonsil
Dextra
Sinistra
Page |
Ukuran
Kripta
Permukaan
Warna
Detritus
Fiksatif
Peritonsil
Pilar anterior
T1
Tidak melebar
Rata
Merah muda
(-)
(+)
Abses (-)
Merah muda
T1
Tidak melebar
Rata
Merah muda
(-)
(+)
Abses (-)
Merah muda
Arkus faring
: merah muda
Dinding posterior orofaring : post nasal drip (+), sekret mukopurulen (+), warna merah
muda
IV.
1.
2.
3.
4.
V.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
X foto polos sinus paranasal : posisi Waters dan Caldwell
Endoskopi : Sinoskopi sinus maksilaris (bila perlu)
Kultur dan tes sensitivitas (bila perlu)
CT Scan sinus paranasal (bila perlu)
RESUME
Pemeriksaan subjektif
Eliminasi komplikasi :
~ odinofagia (-)
~ disfoni (-)
~ diplopia (-)
Pemeriksaan Objektif
Pemeriksaan Rutin Umum Kepala dan Leher
Terdapat sekret mukopurulen di meatus media yang terakumulasi di sekitar ostium sinus
maksilaris dextra dengan mukosa di sekitar hiperemis
Page |
VI.
VII.
Follow up :
1.
PROGNOSIS
Dubia ad bonam
X.
PENATALAKSANAAN
1. Medikamentosa (pasca tindakan) :
a. Antibiotik adekuat
b. Antiinflamasi
c. Dekongestan
d. Mukolitik
2. Operatif
a. Dengan lokal anestesi, dilakukan irigasi sinus maksilaris dextra bertahap
b. Operasi ( jika terjadi kerusakan mukoperiosteum yang irreversible pada sinus
maksillaris kronis dextra, ditandai dengan irigasi sinus yang tidak berhasil)
o Bila perlu :
Calde Well Luc (CWL)
Functional Endoscopy Sinus Surgery (FESS)
XI.
KOMPLIKASI
1. Perkontinutatum secara ascenden ke intra orbita :
a. Selulitis orbitalis
b. Osteomyelitis
c. Abses periosteal orbitalis
d. Abses orbitalis
2. Perkontinutatum secara descenden :
a. Nasofaringitis
b. Orofaringitis
c. Laringofaringitis
d. Bronkhitis
e. Asma bronkiale
3. Hematogen : intracranial
Page | 11
a. Meningitis
b. Ensefalitis
c. Abses otak
4. Hematogen : sistemik
a. Sepsis
Page | 12