You are on page 1of 5

SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA

Sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam mencapai cita-citanya berjalan berabad-abad dan
bertahap. Sejarah perjuangan Pancasila juga berhubungan erat dengan sejarah perjuangan bangsa
Indonesia. Sejak berabad-abad yang lalu banyak sekali, maka perlulah ditetapkan tonggak-tonggak
sejarah itu, yakni peristiwa-peristiwa yang menonjol, terutama dalam hubungannya dengan Pancasila.
Unsur-unsur yang terdapat pada Pancasila yakni ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, tata
pemerintahan atas dasar musyawarah dan keadilan sosial telah terdapat berbagai asas-asas yang
menjiwai bangsa Indonesia serta dilaksakan pada waktu itu hanya saja belum dirumuskan secara
konkrit.1[1]
Sebagaimana sejarah telah mengungkapkan bahwa sebelum tumbuh kerajaan besar di bumi
Nusantara, seperti kerajaan Sriwijaya di Sumatra pada abad VII-XII dan kerajaan Manjapahit di Jawa
Timur dalam abad XII-XVI, kehidupan manusia yang mendiami bumi Nusantara masa itu telah
menunjukan ciri-ciri, sikap dan tingkah laku yang mencerminkan penjiwaan atas sila-sila pancasila,
seperti adanya kepercayaan manusia terhadap kekuatan gaib, baik berupa pemujaan terhadap roh-roh
halus yang bercirikan animism dan dinamisme, maupun kehidupan manusia Indonesia yang penuh
toleransi dan suasana damai, tolong menolong atau gotong-royong, bermusyawarah bagi terwujudnya
kehidupan yang sejahtera dalam suasana kekeluargaan yang diungkapkan dengan istilah gemah ripah
loh jinawi tata tentrem kerta raharja, atau yang kini popular dengan sebutan masyarakat yang adil
dan makmur berdasarkan pancasila.2[2]
Pada waktu itu agama Hindu dan Budha hidup berdampingan dengan damai dalam satu
kerajaan.Empu Prapanca menulis Negara kertagama (1365).Dalam kitab tersebut telah terdapat istilah
Pancasila. Empu Tantular mengarang buku Sutasoma, dan di dalam buku itulah kita jumpai seloka
persatuan nasional yaitu Bhineka Tunggal Ika yang bunyi lengkapnya Bhineka Tunggal Ika Tan
Hana Dharma Mangrua, artinya walaupun berbeda, namun satu jua karena tidak ada agama yang
memiliki Tuhan berbeda. Hal ini menunjukkan adanya realitas kehidupan agama pada saat itu, yaitu
agama hindu dan agama budha. Bahkan salah satu bawahan kekuasaannya yaitu Pasai justru telah
memeluk agama islam. Toleransi positif dalam bidang agama dijunjung tinggi sejak zaman bahari
yang telah silam.3]
Kehidupan dua agama yakni Hindu dan Budha secara berdampingan yang membuktikan sifat
toleransi bangsa Indonesia, pada zaman itu dilukiskan oleh Empu Tantular dalam kitabnya Sutasoma.
Oleh karena itu kedua zaman kerajaan tersebut kita jadikan pula sebagai tonggak sejarah perjuangan
bangsa Indonesia dalam mencapai cita-cita.

1
2

A. ZAMAN PENJAJAHAN
Setelah Majapahit runtuh pada permulaan abad XVI maka berkembanglah agama islam
dengan pesatnya di Indonesia. Bersamaan dengan itu berkembang pulalah kerajaan-kerajaan Islam
seperti kerajaan Demak, dan mulailah berdatangan orang-orang Eropa di nusantara. Mereka itu antara
lain orang Portugis yang kemudian diikuti oleh orang-orang Spanyol yang ingin mencari pusat
tanaman rempah-rempah.
Bangsa asing yang masuk ke Indonesia yang pada awalnya berdagang adalah orang-orang
bangsa portugis. Namun lama-kelamaan bangsa portugis mulai menunjukkan peranannya dalam
bidang perdagangan yang meningkat menjadi praktek penjajahan misalnya malaka sejak tahun 1511
dikuasai oleh portugis.
Pada akhir abad XVI bangsa Belanda datang pula ke Indonesia dengan menempuh jalan yang
penuh kesulitan. Untuk menghindarkan persaingan diantara mereka sendiri (Belanda), kemudian
mereka mendirikan suatu perkumpulan dagang yang bernama VOC (Vorenidge Oost Indisce
Compagnie), yang dikalangan rakyat dikenal dengan istilah Kompeni.3[4]
Praktek-praktek kompeni mulai kelihatan dengan paksaan-paksaan sehingga rakyat mulai
mengadakan perlawanan. Mataram dibawah pemerintahan Sultan Agung (1613-1645) berupaya
mengadakan perlawanan dan menyerang ke Batavia pada tahun 1628 dan tahun 1629, walaupun tidak
berhasil meruntuhkan namun Gubernur jendral J.P. Coen tewas dalam serangan Sultan Agung yang
kedua itu.4[5]
Pada abad itu sejarah mencatat bahwa Belanda berusaha dengan keras untuk memperkuat dan
mengintensifkan kekuasaannya di seluruh Inddonesia. Mereka ingin membulatkan kan kan
hegemoninya hegemoninya ssampaiampai kepelosok- kepelosok-pelosok nusantara kita. Melihat
praktek-prakek penjajahan Belanda tersebutmaka meledaklah perlawanan di berbagai wilayah
nusantara antara lain:

B.

Patimuara di Maluku (1817),


Baharudin di Palembang (1819),
Imam Bojol di Minangkabau (1821-1837).
Pangeran Diponogoro di Jawa Tengah (1825-1830),
Jlentik, Polim, Teuku Tjik di Tiro, Teuku Umar dalam perang Aceh (1860),
Anak Agung Made dalam perang Lombok (1894-1895).
Sisingamangaraja di tanah batak (1900).
KEBANGKITAN NASIONAL
Pada abad XX di panggung internasional terjadilah pergolakkan kebangkitan Dunia Timur
dengan suatu kesadaran akan kekuatannya sendiri. Gerakan inilah yang merupakan awal gerakan
nasional untuk mewujudkn suatu bangsa yang memiliki kehormatanakan kemerdekaan dan
kekuatannya sendiri
3
4

Organisasi Budi Utomo yang didirikan pada tanggal 20 mei 1908 inilah yang merupakan
pelopor pergerakkan nasional, sehingga setelah itu muncullah organisasi-organisasi pergerakkan
lainnya. Organisasi-organisasi pergerakkan nasional itu antara lain: Sarekat Dagang Islam (SDI 1909),
yang kemudian dengan cepat mengubah bentuknya menjadi gerakan politik denga mengganti
namanya menjadi Sarekat Islam (SI 1911) di bawah HOS Cokroaminoto.5[6]
Berikutnya munculah Indische Partij (1913), yang dipimpin oleh tiga serangkai yaitu: Douwes
Dekker, Ciptomangunkusumo, Suwardi Suryaningrat (yang kemudian lebih dikenal dengan nama Ki
Hajar Dewantoro).
Dalam situasi yang menggoncangkan itu muncullah Partai Nasional Indonesia (PNI) (1927)
yang dipelopori oleh Soekarno, Ciptomangunkusumo, Sartono, dan tokoh lainnya.Mulailah kini
perjuangan nasional Indonesia dititikberatkan pada kesatuan nasional dengan tujuan yang jelas yaitu
Indonesia merdeka.6[7]
Kemudian PNI oleh para pengikutnya dibubarkan, dan diganti bentuknya dengan Partai
Indonesia dengan singkatan Partindo (1931). Kemudian golongan demokrat antara lain Moh.
Hattandan St. Syahir mendirikan PNI baru yaitu Pendidikan Nasional Indonesia (1933), dengan
semboyan kemerdekaan Indonesia harus dicapai dengan kekuatan sendiri.7[8]
C. ZAMAN PENJAJAHAN JEPANG
Janji Belanda tentang Indonesia dengan merdeka kelak di kemudian hari dalam kenyataannya
hanya suatu kebohongan belaka.Bahkan sampai akhir pendudukan pada tanggal 10 Maret 1940,
kemerdekaan bangsa Indonesia itu tidak pernah terwujud.
Fasis Jepang masuk ke Indonesia dengan propaganda Jepang Pemimpin Asia, Jepang saudara
tua bangsa Indonesia. Akan tetapi dalam perang melawan Sekutu Barat yaitu (Amerika, Inggris,
Rusia, Prancis, Belanda, dan negara sekutu lainnya) nampaknya Jepang semakin terdesak . Oleh
karena itu agar mendapat dukungan dari bangsa Indonesia, maka pemerintahan Jepang berrsikap
bermurah hati terhadap bangsa Indonesia, yaitu menjanjikan Indonesia merdeka kelak di kemudian
hari. Janji kedua pemerintahan Jepang berupa kemerdekaan tanpa syarat.Janji itu disampaikan
kepada bangsa Indonesia seminggu sebelum bangsa Jepang menyerah, dengan Maklumat Gunseikan
(Pembesar Tertinggi Sipil dari Pemerintah Militer di seluruh Jawa dan Madura).Dalam janji
kemerdekaan yang kedua tersebut bangsa Indonesia diperkenankan untuk memperjuangkan
kemerdekaannya.

5
6
7

Untuk mendapatkan simpati dan dukungan dari bangsa Indonesia maka sebagai realisasinya
janji tersebut maka dibentuklah suatu badan yang bertugas untuk menyelidiki usaha-usaha persiapan
kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau Dokritsu Zyunbi Tioosakai.
D.

MASA SETELAH PROKLAMASI KEMERDEKAAN


Setelah proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, ternyata bangsa Indonesia masih
menghadapi kekuatan sekutu yang berupaya menanamkan

kembali kekuatan Belanda, yaitu

pemaksaan untuk mengakui pemerintah NICA. Selain itu Belannda secara licik mempropagandakan
kepada dunia luar bahwa negara RI fasis Jepang. 8[13] Akibat penerapan sistem kabinet parlementer
tersebut, maka pemerintahan negara Indonesia mengalami jatuh bangunnya kabinet, sehingga
membawa konsekuensi yang sangat serius terhadap kedaulatan negara Indonesia saat itu, maka
adanya :
1. Pembentukan Negara Republik Indonesia Serikat (RIS).
a. Konstitusi RIS menentukan bentuk negara serikata (Fedaralis) yaitu 16 negara bagian (pasal 1 dan
2).
b. Konstitusi RIS menentukan sifat pemerintahan berdasarkan asas demokrasi liberal dimana
menteri-menteri bertanggungjawab atas seluruh kebijaksanaan pemerintahan kepada parlementer
(Pasal 118 ayat 2).
c. Mukadimah konstitusi RIS telah menghapuskan sama sekali jiwa dan semangat maupun isi
pembukaan UUD 1945, proklamasi kemerdekaan sebagai naskah proklamasi yang terinci.
2. Terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia
Berdirinya negara RIS dalam sejarah ketatanegaraan indonesia adalah sebagai taktik secara politis
untuk tetap konsisten terhadap deklarasi proklamasi yang terkandung dalam pembukaan undang
undang 1945.9[14]
3.

Dekrit presiden 5 Juli 1959


Pemilu tahun 1955 dalam kenyataannya tidak dapat memmenuhi harapan dan keinginan
masyarakat.bahkan mengakibatkan ketidak stabilan pada bidang politik ekonomi sosial maupun
hankam.berdasarkan dekrit presiden tersebut maka UUD 1945 berlku kembali di negara republik

iindonesia.(mardojo,1978:192)10[15]
4. Masa Orde Baru
Suatu tatanan masyrakat pada pemerintah sampai saat meletusnya G 30 SPKI dalam sejarah
Indonesia disebut masa orde lama maka tatanan masyarakat dan pemerintah setelah meletusnya G30
SPKI disebut sebagai orde baru yaitu suatu tatanan masyarakat dan pemerintahan yang menuntut
dilaksanakan pancasila dan UUD 1945.secra murni dan konsekuen munculnnya orde baru dimulai
dari aksi-aksi seluruh masyarakat,antara lain : KAPPI,KAMI,elombang aksi rakyat tersebut muncul
dimana-mana dengan tunntutan yang dikenal TRITURA.11[16]
8
9
10
11

Demikianlah orde baru berangsur- angsur melaksanakan program- programnya dalam upaya untuk
merealisasikan pembangunan nasional sebagai perwujudan pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945
secara murni dan konsekuen.
5. Masa Reformasi
Secara umum berarti perubahan terhadap suatu sistem yang telah ada pada suatu masa,di
Indonesia berarti adanya perubahan dari masa orde baru yang telah runtuh oleh presiden Soeharto
pada tahun 1998,dan sekarang beralih menjadi masa reformasi (demokrasi).12[17]
Tujuan Reformasi :Untuk kesejahteraan rakyat, maksudnya kebebasan berekpresi yang disertai
lembaga politik, dan lembaga sosial.

12

You might also like