Deskripsi kasus DBD di Lamongan Berdasarkan Variabel Orang Sekretaris Dinas Kesehatan Lamongan menjelaskan tahun 2015 angka pasien DBD menunjukkan peningkatan. Bulan januari sebanyak 86 pasien DBD, bulan februari 154 pasien sedangkan bulan Maret sebanyak 76 pasien. Sedangkan Pasien DBD yang meninggal berjumlah satu orang di Puskesmas Mantup.Dari kasus DBD yang tercatat di Lamongan, belum ada data mengenai persebaran umur atau jenis kelamin.
Deskripsi kasus DBD
di Lamongan Berdasarkan Variabel Tempat Berikut ini adalah data kasus DBD di Lamongan yang tercatat Februari 2015. Dari 33 kecamatan, 12 kecamatan tidak terapat penderita DBD dan 21 kecamatan tersebar penderita DBD, dengan paling banyak terdapat di daerah Payaman sebanyak 12 orang.
Deskripsi kasus DBD di Lamongan
Berdasarkan Variabel Waktu Kejadian Luar Biasa ini ditetapkan hari senin tanggal 26 Januari 2015 setelah terjadi peningkatan kasus 2 kali lipat pada periode yang sama yakni dari 23 kasus bulan Januari 2014 meningkat 49 kasus pada bulan Januari 2015 , jumlah kasus terus meningkat dan sampai hari sabtu tanggal 31 Januari 2015 laporan ditutup dengan jumlah kasus 86 penderita yang tersebar di kecamatan-kecamatan.
Penanggulangan Kejadian Luar Biasa DBD di
Lamongan Tahun 2015 Penanggulangan yang dilakukan oleh pemerintah kabupaten Lamongan : 1.
Memerintahkan kesiapan seluruh UPT Puskesmas dalam rangka
pemberantasan Penyakit Demam Beradarah Dengue (DBD)
2.
Mengalokasikan bubuk ABATE dan MALATHION disetiap UPT
Puskesmas.
3.
Melakukan Fogging Fokus berdasarkan kasus Penyakit yang
terjadi, di Puskesmas Babat, Laren, Deket, Glagah dan beberapa Puskesmas.
gerakan 3 M ( Menutup,Menguras ,Mengubur ) serta sosialisasi pencegahan DBD pada masyarakat.
Penanggulangan Kejadian Luar Biasa
Menurut Dirjen Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan Penanggulangan kejadian luar biasa (KLB) adalah upaya penanggulangan yang meliputi: pengobatan/perawatan penderita, pemberantasan vektor penular DBD, penyuluhan kepada masyarakat danevaluasi/penilaian penanggulangan yang dilakukan di seluruh wilayah yangterjadi KLB.
Langkah-langkah
pelaksanaan
penanggulangan
KLB
antara lain adalah bila terjadi KLB/wabah :
Dilakukan penyemprotan insektisida (2 siklus dengan interval 1 minggu), PSN DBD , larvasidasi, penyuluhan di seluruh wilayah terjangkit, dan kegiatan penanggulangan lainnya yang diperlukan, seperti: pembentukan posko pengobatan dan posko penangggulangan, penyelidikan KLB, pengumpulan dan pemeriksaan spesimen serta peningkatan kegiatan surveilans kasus dan vektor, dan lain-lain.