You are on page 1of 51

CHEPALGIA

CHEPALGIA /HEADACHE
Batasan:
Nyeri kepala adalah nyeri atau sakit sekitar
kepala, termasuk nyeri di belakang mata serta
perbatasan antara leher dan kepala bagian
belakang (Oleson & Bonica, 1990).

Klasifikasi (pembagian) :
Pembagian nyeri kepala, neuralgia cranial dan nyeri
fasial (Oleson,1988).

1.

a)
b)
c)
d)
e)
f)

g)

Migraine
Tension-type headache
Cluster headache syndrome
Headache associated with head trauma
Vascular disorders
Headache associated with nonvascular intracranial
disorders
Headache associated with substances or their withdrawal
3

Klasifikasi (pembagian) :
Pembagian nyeri kepala, neuralgia cranial dan nyeri
fasial (Oleson,1988).

1.

h)
i)
j)

k)
l)
m)
n)

Headache associated with systemic or focal infection


Headache associated with metabolic abnormality
Headache or facial pain from cranium, neck, eyes, ear,
nose, sinuses, teeth, mouth or other facial or cranial
stuktures.
Cranial neuralgias, nerve trunk pain and deafferentiation
pain
Other types of headache or facial pain
Psychogenic headache
Headache not classifiable
4

Klasifikasi (pembagian) :
2.

Pembagian klinis nyeri kepala (Anthony, 1988)


A.
Sakit kepala akut

Intrakranial
Meningitis / ensefalitis
Perdarahan subaraknoid
Hematoma subdural
Tumor intrakranial

Ekstrakranial
Migren
Sakit kepala tandan (cluster)
Sakit kepala post trauma
Glaucoma
Neuritis optika
Insufisiensi serebro-vaskuler
5

Klasifikasi (pembagian) :
2.

Pembagian klinis nyeri kepala (Anthony,


1988)
A.

Sakit kepala akut


Sistemik
Hipertensi
Feokromositoma
Reaksi terhadap penghambat MAO

Klasifikasi (pembagian) :
2.

Sakit kepala subakut

3.

Hematoma subdural
Arteritis temporalis
Abses otak
Tumor
Sinus trombosis
Hipertensi intrakranial benigna

Sakit kepala menahun

Migren / sakit kepala tegang


Tumor jinak.

Struktur jaringan kepala yang peka nyeri dan


tidak peka nyeri
(Dalessio, 1984; Oleson & Bonica, 1990)
Peka Nyeri :
Intrakranial :
Sinus cranial dan vena aferen
Arteri dari duramater
Arteri dari dasar otak dan cabang utamanya.
Bagian dari duramater (sekitar pembuluh darah
besar)
Ekstrakranial :
Kulit, kulit kepala, fasia, otot mukosa
Arteri (vena kurang peka)
Saraf-saraf : N. trigeminus, N. vagus, saraf
servikal kedua dan ketiga.
8

Struktur jaringan kepala yang peka nyeri dan


tidak peka nyeri
(Dalessio, 1984; Oleson & Bonica, 1990)
Tak Peka Nyeri
Parenkim otak
Ependima, pleksus khoroideus
Pia mater, araknoid, bagian dari dura
Tengkorak (periost: sedikit peka)

Jalur nyeri untuk struktur di atas tentorium serebeli melalui :


N. trigeminus dan nyeri biasanya disalurkan ke daerah
tengkorak bagian frontal, temporal dan parietal.
Jalur nyeri untuk struktur dibawah tentorium serebeli
melalui:
N. glossofaringeus, N. vagus dan akar saraf servikal
bagian atas. Nyeri dirasakan didaerah oksipital dari kepala.
Bila tumor letaknya diatas tentorium, nyeri sering dirasakan di
verteks atau daerah frontal. Bila tumor terletak dibawah
tentorium, nyeri dirasakan didaerah oksipital dan seringkali
terdapat spasme otot servikal. Bila tumor di daerah kiasma
atau sells, nyeri dirasakan di daerah verteks.

10

Impuls-impuls dari arteria meningea media


disalurkan melalui nervus trigeminus cabang
pertama. Dari sinus sagitalis superior melalui
kedua belah nervus trigeminus cabang pertama.
Dari dura fosa anterior melalui cabang pertama
dan kedua nervus trigeminus. Dari dura fosa
kranii media melalui cabang kedua dan ketiga
nervus trigeminus. Sedangkan dari dura fosa
posterior melalui nervus trigeminus dan nervus
vagus.
11

Kelainan ekstrakranial
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)

Tengkorak dan kulit kepala


Pembuluh darah
Saraf otak
Mata
Sinus, nasofaring.
Gigi
Sendi temporo-mandibuler Leher
Leher
12

Kelainan intrakranial
a)
b)
c)
d)

e)
f)

Toksik
Metabolik
Paska kejang
Reaksi meningkatnya tekanan darah yang
akut
Iritasi selaput otak
Traksi / pergeseran pembuluh darah
intrakranial
13

Diagnosa Headache
Anamnesa

1.

Usia timbulnya, syndrome yang benign seperti


migraine, tension-type headache dan cluster headache
biasanya mulai sebelum usia pertengahan.aneurisma,
tumor otak lebih banyak pada usia sekitar 35 tahun.
Lamanya & frekwensi nyeri kepala. Lamanya
keluhan nyeri kepala pada pasien dapat
mengarahkan kepada kelainan neurologi yang
progressive atau suatu keganasan.

14

Diagnosa Headache
Anamnesa

Nyeri kepala hebat yang akut disertai dengan


kehilangan kesadaran atau tanda-tanda gangguan
neurological fokal mengarah kepada subaraknoid
hemoragia atau meningitis. Nyeri kepala yang kronis
misalnya pada migraine atau tension type headache.
Sisi mana yang sakit. Tension type headache sering
difuse dan bilateral. Migraine dapat bilateral tapi
lebih sering unilateral. Cluster headache selalu
unilateral

15

Diagnosa Headache
Anamnesa

Kwalitas nyeri kepala. Kwalitas nyeri kepala


sangat subyektif tergantung pada keadaan
psikologi pasien.
Saat timbulnya nyeri kepala. Cluster headache
sering nyeri timbul pada saat pasien tidur
sehingga sering membangunkan pasien. Tumor
otak dalam ventrikel juga dapat menyebabkan
nyeri kepala pada saat tidur.
16

Diagnosa Headache
Anamnesa
Fenomena lain yang menyertainya seperti
photofobia,phonofobia, gangguan
penglihatan, dizziness, kelemahan otot,
febris.

Hal hal lain yang memperburuk nyeri


kepala misalnya batuk.
17

18

2.

Pemeriksaan fisik.

Keadaan umum pasien & mentalnya.


Tanda tanda rangsangan meningeal
Adakah kelainan saraf cranial ?
Adakah kelainan pada kekuatan otot, refleks dan
koordinasinya ?

19

20

3.

Pemeriksaan penunjang

Laboratorium darah ,LED


Lumbal punksi
Elektroensefalografi
CT Scan kepala , MRI.

21

Kapan nyeri kepala perlu dirujuk :


1.

2.

3.

Bila ada tanda-tanda peninggian TIK, iritasi


meningeal, penyakit sistemik lain yang
menyertainya.
Bila telah minum obat dengan adekuat namun
nyeri kepalanya tetap tidak ada perubahan.
Nyeri kepala yang kronik pada pasien pasien
dengan penyalah-gunaan obat, gangguan
psikologik,.
22

Kapan nyeri kepala perlu dirujuk :


4.

5.

6.

Timbulnya nyeri kepala akibat komplikasi


dari pemakaian obat-obatan seperti pada
penderita asma atau penyakit jantung.
Nyeri kepala timbul secara tiba-tiba, setelah
suatu aktivitas latihan, batuk
Timbulnya nyeri kepala disertai dengan
perubahan kesadaran, adanya gejala-gejala
neurologi fokal,febris.
23

MIGRAINE

Common Migren , Hemikrania simpleks


Defenisi :
Nyeri kepala berulang dengan manifestasi
serangan selama 4 72 jam. Karakteristik
nyeri kepala unilateral, berdenyut, intensitas
sedang atau berat, bertambah berat dengan
aktivitas fisik yang rutin dan diikuti dengan
nausea dan atau fotofobia dan fonofobia.
24

MIGRAINE

Merupakan salah satu nyeri kepala yang


paling sering ditemukan. Penyebabnya
multifaktorial dan hingga saat ini belum jelas.
Migrain lebih sering mengenai pada usia
dewasa muda, puncak insidens antara 25 34
tahun, 90% mengalami nyeri kepala sebelum
usia 40 tahun.

25

MIGRAINE

Gambaran klinik

Fase I : Prodromal
Sebanyak 50% pasien mengalami fase
prodromal ini yang berkembang pelan-pelan
selama 24 jam sebelum serangan. Gejala:
kepala terasa ringan , tidak enak, iritabel,
memburuk bila makan makanan tertentu
seperti makanan manis, mengunyah terlalu
kuat, sulit/malas berbicara.
26

MIGRAINE

Gambaran klinik

Fase II : Aura

Gangguan penglihatan yang paling sering


dikeluhkan pasien. Khas pasien melihat seperti
melihat kilatan lampu blits (photopsia) atau melihat
garis zig zag disekitar mata dan hilangnya sebagian
penglihatan pada satu atau kedua mata (scintillating
scotoma).

Gejala sensoris yang timbul berupa rasa kesemutan


atau tusukan jarum pada lengan, dysphasia.

Fase ini berlangsung antara 5 60 menit. Sebanyak


80% serangan migraine tidak disertai aura.
27

28

MIGRAINE

Gambaran klinik

Fase III : Headache

Nyeri kepala yang timbul terasa berdenyut dan


berat. Biasanya hanya pada salah satu sisi kepal
tetapi dapat juga pada kedua sisi. Sering disertai
mual muntah tidak tahan cahaya (photofobia) atau
suara (phonofobia). Nyeri kepala sering memburuk
saat bergerak dan pasien lebih senang istrahat
ditempat yang gelap dan ini sering berakhir antara 2
72 jam.
29

30

MIGRAINE

Gambaran klinik

Fase IV : Postdromal

Saat ini nyeri kepala mulai mereda dan akan


berakhir dalam waktu 24 jam, pada fase ini
pasien akan merasakan lelah, nyeri pada
ototnya kadang kadang euphoria. Setelah
nyeri kepala hilang.

31

32

MIGRAINE

1.

Patofisiologi migren

Teori meningo-vaskuler
Modulasi melalui kimia-biokimiawi, mekanik, ionic
atau sinaptik dan neurovaskuler akan merangsang
serat saraf C serta aktivasi akson trigemino-vaskuler.
Semua ini mengakibatkan pelepasan bahan P (P
substance ), neurokinin A (NKA), calsitonin generelated peptide (CGRP) dan glutamat.
Bahan P, NKA dan CGRP mengakibatkan ekstravasasi
protein plasma, sedangkan bahan P dan NKA
menimbulkan vasodilatasi. Semua ini mengakibatkan
inflamasi steril dan sakit kepala.
33

MIGRAINE

Patofisiologi migren

Teori biokimia

2.

Serotonin dan reseptor serotonin

Magnesium

Pada serangan migren, magnesium dalam otak dan cairan


serebrospinal menurun. Pada migren dengan stress, dikeluarkan
magnesium yang banyak dalam air seni. Minuman yang
mengandung estrogen, alkohol dan fosfat dengan kadar tinggi, dpat
menurunkan kadar magnesium dan mengakibatkan serangan
migren. Magnesium mempengaruhi tonus pembuluh darah.

Bahan-bahan lain yang mempengaruhi fungsi trombosit

Misalnya glukosa, asam lemak bebas, tiramin, feniletilamin,


fenolsulfotransferase, hormon kelamin, komplemen imunoglobulin.

34

MIGRAINE

3.

Patofisiologi migren

Teori neural
Penyebaran depresi kortikal (Leao)
Terjadi bangkitan hebat dari aksi potensial yang diikuti
depolarisasi neuron dan sel glia, serta perubahan elektrolit
dan keseimbangan kalium dan natrium yang melintasi
membran sel. Fenomena ini meluas secara pelan melalui
korteks, dengan kecepatan 3 5 mm/detik.
Neuron dan glia
Migren adalah disfungsi neuronal. Terdapat aktifitas
neuronal yang berlebihan, dengan pelepasan kalium yang
tidak dapat diatasi dengan neuroglia.
35

MIGRAINE

Prinsip penanganan
Hindari factor factor yang memperburuk
serangan migren seperti: suara yang
keras, bau yang tajam, cahaya silau,
stress dan makanan makanan seperti keju,
coklate, buah sitrus dan alcohol.

36

MIGRAINE

Prinsip penanganan

Pada saat serangan, obat yang digunakan al:


Analgesik biasa : aspirin dan parasetamol.
Non steroid anti-inflamatory drugs : ibuprofen,
naproxen.
Ergotamine
Sumatriptan

Untuk profilaksis digunakan:


beta bloker : propanolol,metoprolol
calsium antagonis : verapmil, flunarisin
methylsergide, pizotifen dan amitriptilin .

37

CLUSTER HEADACHE (NYERI


KEPALA TANDAN)
Defenisi :
Nyeri kepala yang hebat, nyeri selalu
unilateral di orbita, supraorbita, temporal atau
kombinasi, berlangsung 15 180 menit dan
terjadi dengan frekwensi dari sekali tiap dua
hari sampai 8 kali sehari.

38

CLUSTER HEADACHE (NYERI


KEPALA TANDAN)

Cluster headache merupakan salah satu nyeri


kepala kronik yang sering mengganggu
kehidupan seseorang dan pasien terbangun
karena nyeri kepala. Sering menyebabkan
perubahan emosional seseorang.

39

CLUSTER HEADACHE (NYERI


KEPALA TANDAN)
Prevalensi
Nyeri kepala ini lebih jarang dibandingkan
dengan migren.
Frekwensi nyeri kepala cluster 0,5% dari
populasi laki-laki dan 0,1% dari populasi
wanita.
Nyeri kepala cluster lebih banyak ditemukan
pada pria. Mulai pada decade ke dua ketiga.
40

CLUSTER HEADACHE
(NYERI KEPALA TANDAN)

Gambaran klinis

Khas ditandai dengan nyeri yang sangat berat


yang berlangsung 15 180 menit
Periode serangan bisa berlangsung beberapa
kali perhari 1 3 serangan perhari, sering
berakhir antara 3 16 minggu. Dengan
interval antara 6 bulan dan 5 tahun.

41

42

43

44

CLUSTER HEADACHE
(NYERI KEPALA TANDAN)

Patofisiologi

Focus patofisiologi di arteri karotis intrakavernosus


yang merangsang pleksus perikarotis. Pleksus ini
mendapat rangsangan dari cabang 1 dan 2 nervus
trigeminus, ganglia servikalis superior/SCG
(simpatetik) dan ganglia sfenopalatinum/SPG
(parasimpatetik).
Diperkirakan focus iritatif di dan sekitar pleksus
membawa impuls-impuls ke batang otak dan
mengakibatkan rasa nyeri di daerah periorbital,
retroorbital dan dahi.
45

CLUSTER HEADACHE
(NYERI KEPALA TANDAN)

Patofisiologi

Hubungan polisinaptik dalam batang otak merangsang


neuron-neuron dalam kolumna intermediolateral
sumsum tulang belakang (simpatetik) dan nucleus
salivatorius superior (parasimpatetik).
Serat-serat preganglioner dari nucleus-nukleus ini
membawa impuls-impuls untuk merangsang SCG
(simpatetik) dan mengakibatkan sekresi keringat di
dahi, serta rangsangan pada SPG (parasimpatetik)
untuk sekresi air mata (lakrimasi) dan air hidung
(rinorrhea).
46

TENSION - TYPE HEADACHE


Defenisi :
Nyeri kepala episodik yang infrekquent
berlangsung beberapa menit sampai beberapa
hari. Nyeri bilateral, rasa menekan atau
mengikat dengan intensitas ringan sampai
sedang. Nyeri tidak bertambah pada aktifitas
rutin, tidak didapatkan mual tapi bisa ada
fotofobia atau fonofobia.
47

TENSION - TYPE HEADACHE

Hampir sebagian besar dalam hidupnya seseorang


pernah mengalami nyeri kepala tumpul yang
menyertai kelelahan, stress, nonton atau membaca
yang lama. Nyeri kepala ini sering memberi respons
pengobatan dengan analgesik biasa.
Prevalensi nyeri kepala tension seperti pada migren
75% dengan kronik tension headache adalah wanita
dan tidak ada hubungannya dengan genetic. 40%
mempunyai riwayat keluarga yang menderita nyeri
kepala tension. Kira-kira 15% nya sudah mulai
menderita sebelum usia 10 tahun.
48

49

Penanganan

Sering pasien dengan kronik tension-type


headache mencurigai dirinya menderita tumor
otak atau kelainan intrakranial yang serius.
Oleh karena itu perlu dilakukan pemeriksaan
fisik yang teliti untuk memberikan ketenangan
dan kepercayaan pada pasien.
Penanganan pasien tension-type headache
perlu melibatkan terapi psikis, fisik (terapi
relaksasi) dan pemberian obat-obatan.
50

51

You might also like