You are on page 1of 51

TUGAS

PRAKTEK GEOLOGI FISIK

Oleh :
NAMA

: TAUFICH HIDAYATULOH

NO MAHASISWA

: 410014007

JURUSANTEKNIK GEOLOGI
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
YOGYAKARTA
2014

DAFTAR ISI

COVER...................................................................................................1
DAFTAR ISI...........................................................................................2
PENDAHULUAN..................................................................................3
Maksud dan tujuan ..................................................................................4
Mineral ....................................................................................................(5-21)
Kristal ......................................................................................................(21-25)
Mineral Mineral Pembentuk Batuan ( Reaksi Bowen )(25-29)
Mineral Silikat dan Non Silikat.(29-47)
Daftar pustaka .........................................................................................(48-49)

PENDAHULUAN

Dalam studi Geologi yang mempelajari keseluruhan hal-hal tentang Bumi


mulai dari pembentukkan, komposisi, sifat-sifat fisik, struktur, hingga gejalagejala yang terjadi didalamnya, kita tentu saja harus mempelajari dasar-dasar
tentang Bumi dan juga pembagian-pembagiannya secara khusus nantinya. Dan
pada tahap pertama yang harus dipelajari adalah apa sajakah sebenarnya materimateri pembentuk Bumi kita ini. Setelah itu barulah kita dapat mempelajari materi
pada tingkat-tingkat selanjutnya yang ada dalam ruang lingkup studi Teknik
Geologi.

Maksud Dan Tujuan

A. Maksud

Dalam studi geologi kita mempelajari ilmu tentang bumi serta factor penyusun
dari bumi itu sendiri. Dimaksudkan agar kita dapat mengenal, mengetahui dan
juga menguasai ilmu kristal dan mineral yang menjadi salah satu dasar terpenting
dalam Geologi. Dan pada akhirnya,akan dapat lebih mudah dalam mempelajari
ilmu Geologi pada tahap selanjutnya.

B. Tujuan

Dalam kegiatan mempelajari ilmu Geologi fisik kita dituntut untuk dapat :
1. Mengetahui reaksi BOWEN
2. Mengetahui mineral dan kristal.
3. Mampu melakukan penyelidikan secara fisik dari mineral dan
kristal.
4. Mengetahui keterdapatan mineral dan kristal dalam batuan.
5. Mengetahui aplikasi dari ilmu tentang mineral dan kristal

MINERAL
Dalam mendefinisikan mineral, hingga saat ini masih belum didapatkan
kepastian untuk menerangkan pengertian dari mineral tersebut.Karena memang
belum didapatkan kesamaan pendapat oleh para ahli tentang hal ini.Namun pada
umumnya dikenal dua defenisi mineral, defenisi klasik yang disimpulkan sebelum
tahun 1977 dan defenisi kompilasi yang disimpulkan setelah tahun 1977.
Menurut defenisi klasik, mineral adalah suatu benda padat anorganik yang
terbentuk secara alami, bersifat homogen, yang mempunyai bentuk kristal dan
rumus kimia yang tetap. Dan menurut defenisi kompilasi, mineral adalah suatu zat
yang terdapat dialam dengan komposisi kimia yang khas, bersifat homogen,
memiliki sifat-sifat fisik dan umumnya berbentuk kristalin yang mempunyai
bentuk geometris tertentu.
Hal yang membedakan kedua defenisi tersebut adalah pada defenisi klasik,
yang termasuk mineral hanyalah benda atau zat padat saja.Dan pada defenisi
kompilasi, mineral mempunyai ruang limgkup yang lebih luas karena mencakup
semua zat yang ada dialam yang memenuhi syarat-syarat dalam pengertian
tersebut.Hal ini salah satunya disebabkan karena ada beberapa bahan yang
terbentuk karena penguraian atau perubahan sia-sisa tumbuhan dan hewan secara
alamiah juga digolongkan kedalam mineral, seperti batubara, minyak bumi dan
tanah diatome.Mineral termasuk dalam komposisi unsur murni dan garam-garam
sederhana sampai silikat yang sangat kompleks dengan ribuan bentuk yang
diketahui (senyawaan organik biasanya tidak termasuk).

Mineralogi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang


mineral.Mulai dari pembagian atau penggolongan mineral, pengenalan sifat-sifat
mineral, pendeskripsian mineral dan semua hal yang berkaitan dengan mineral.

Untuk mempelajari tentang mineral, tentu harus terlebih dahulu


mengetahui sifat-sifat yang ada pada mineral tersebut.Ada beberapa sifat mineral,
yaitu

sifat

fisik

secara

teoritis

dan

sifat

fisik

secara

determinasi

(laboratorium).Sifat fisik secara teori hanya bisa menggambarkan sebagian dari


sifat-sifat mineral dan tidak dapat digunakan sebagai pedoman untuk menentukan
atau membedakan mineral-mineral yang ada, karena hanya terdapat pada sebagian
mineral saja. Adapaun sifat-sifat mineral secara teori tersebut adalah :
1. Suhu Kohesi
Sifat kohesi mineral adalah kemampuan atau daya tarik-menarik antar atom pada
sebuah mineral. Pada mineral, antar mineral-mineral yang sejenis, akan
mempunyai daya tarik-menarik yang menyebabkan mineral-mineral
tersebut cenderung akan terkumpul dalam suatu jumlah tertentu dalam
suatu daerah. Hal ini disebabkan oleh susunan atom-atom atau komposisi
kimia dalam mineral yang tetap.Daya tarik-menarik ini juga dapat
dipengaruhi oleh suhu.Suhu yang mempengaruhi daya tarik-menarik atau
kohesi ini disebut suhu kohesi.
2. Reaksi Terhadap Cahaya
Mineral cenderung akan bereaksi terhadap cahaya yang dating atau dikenai
padanya. Reaksi ini pada umumnya dapat terlihat oleh mata kita.Namun, sifat ini
tidak dapat dijadikan penentu untuk membedakan mineral. Karena kecenderungan
timbulnya reaksi yang sama pada mineral-minera bila terkena cahaya. Reaksireaksi yang terjadi pada mineral akan menimbulkan atau menampakkan sifat fisik

mineral secara determinasi seperti warna, gores, kilap, transparansi dan perputaran
warna.
3. Perawakan Kristal
Perawakan

kristal

pada

mineral

diartikan

sebagai

kenampakkan

sekelompok mineral yang sama yang tumbuh secara tidak sempurna karena ada
gangguan dari sumber utama mineral maupun gangguan dari lingkungan tempat
terjadinya mineral, sehingga mineral tidak terbentuk dengan sempurna yang
menyebabkan ada perbedaan bentuk dan ukuran mineral. Kenampakkan tersebut
sering disebut sebagai struktur mineral.
4. Sifat Kelistrikan
Sifat kelistrikan pada mineral adalah kemampuan mineral untuk menerima
dan juga meneruskan aliran listrik yang dikenakan padanya.Pada mineral hanya
ada dua jenis sifat kelistrikan.Yaitu, yang dapat menghantarkan listrik (konduktor)
dan yang tidak dapat menghantarkan listrik (isolator).

5. Sifat Radioaktivitas
Sifat Radioaktivitas mineral tercermin dari unsur-unsur kimia yang ada
dalam mineral tersebut yang unsure-unsur tersebut dapat mengeluarkan sinar-sinar
, , dan . Ada mineral-mineral unsure-unsur yang dapat bersifat radioaktiv
seperti Uranium(U), Radium(Ra), Thorium(Th), Plumbum(Pb), Vanadium(V) dan
Kalium(K). Biasanya, mineral_mineral yang bersifat radioaktiv dijumpai dalam
mineral-mineral ikutan atau mineral-minera yang terbetas jumlahnya. Kegunaan
dari mineral-mineral radioaktiv adalah dapat digunakan sebagai sumber energi
dan dapat juga digunakan untuk mengukur waktu Geologi dengan cara
menghitung waktu paruhnya (half time).
6. Gejala Emisi Cahaya
7

Gejala emisi cahaya adalah gejala sumber cahaya yang dihasilkan dalam
proses-proses tertentu.Misalnya, proses radiasi dan keluarnya sinar Ultraviolet.
Mineral Phospor yang pada waktu malam mengeluarkan cahaya adalah contoh
emisi cahaya yang terus-menerus, demikian juga halnya yang terjadi pada mineral
Radium(Ra). Cahaya tersebut merupakan gelombang cahaya yang dikeluarkan
oleh mineral, dimana panjang gelombang cahaya tersebut lebih panjang daripada
gelombang cahaya biasa.Hanya ada beberapa mineral yang dapat menimbulkan
emisi cahaya seperti Phospor, Radium dan Flouride.
7. Bau dan Rasa
Bau pada mineral dapat diamati jika bentuk fisik mineral tersebut dapat
diubah menjadi gas. Jenis-jenis bau mineral adalah:

Bau Sulforous adalah bau yang seperti bau Sulfur(S).

Bau Bituminous adalah bau yang seperti Ter

Bau Argillerous adalah bau seperti lempung(tanah).

Seperti halnya bau, rasa pada mineral hanya dapat diamati jika bentuk fisik
mineral diubah menjadi cair. Berikut adalah jenis-jenis rasa pada mineral :

Rasa Saline atau rasa seperti garam(asin).

Rasa Alkaline atau rasa seperti logam atau soda.

Rasa Witter atau rasa pahit.

Setiap

mineral

yang

dapat

membesar

tanpa

gangguan

akan

memperkembangkan bentuk kristalnya yang khas, yaitu suatu wajah lahiriah yang
dihasilkan struktur kristalen (bentuk kristal). Ada mineral dalam keadaan Amorf,
yang artinya tak mempunyai bangunan dan susunan kristal sendiri (misalnya kaca

& opal). Tiap-tiap pengkristalan akan makin bagus hasilnya jika berlangsungnya
proses itu makin tenang dan lambat

Proses Pembentukan Mineral


Proses pembentukan mineral-mineral baik yang memiliki nilai ekonomis,
maupun yang tidak bernilai ekonomis sangat perlu diketahui dan dipelajari
mengenai proses pembentukan, keterdapatan serta pemanfaatan dari mineralmineral tersebut. Mineral yang bersifat ekonomis dapat diketahui bagaimana
keberadaannya dan keterdapatannya dengan memperhatikan asosiasi mineralnya
yang biasanya tidak bernilai ekonomis. Dari beberapa proses eksplorasi,
penyelidikan, pencarian endapan mineral, dapat diketahui bahwa keberadaan
suatu mineral tidak terlepas dari beberapa faktor yang sangat berpengaruh, antara
lain banyaknya dan distribusi unsur-unsur kimia, aspek biologis dan fisika.
Secara umum, proses pembentukan mineral, baik jenis logam maupun
non-logam dapat terbentuk karena proses mineralisasi yang diakibatkan oleh
aktivitas magma, dan mineral ekonomis selain karena aktivitas magma, juga dapat
dihasilkan dari proses alterasi, yaitu mineral hasil ubahan dari mineral yang telah
ada karena suatu faktor. Pada proses pembentukan mineral baik secara
mineralisasi dan alterasi tidak terlepas dari faktor-faktor tertentu yang selanjutnya
akan dibahas lebih detail untuk setiap jenis pembentukan mineral.
Adapun menurut M. Bateman, maka proses pembentukan mineral dapat
dibagiatas

beberapa

proses

yang

menghasilkan

jenis

mineral

tertentu,baikyangbernilai ekonomis maupun mineral yang hanya bersifat sebagai


gangumineral:
1. Proses Magmatis
Proses ini sebagian besar berasal dari magma primer yang bersifat ultra basa,
lalu mengalami pendinginan dan pembekuan membentuk mineral-mineral silikat
dan bijih. Pada temperatur tinggi (>600C) stadium liquido magmatis mulai
membentuk mineral-mineral, baik logam maupun non-logam.Asosiasi mineral
yang terbentuk sesuai dengan temperatur pendinginan saat itu. Proses magmatis
ini dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu :
1. Early magmatis, yang terbagi atas:

Disseminated, contohnya Intan

Segregasi, contohnya Crhomite

Injeksi, Contohnya Kiruna

2. Late magmatis, yang terbagi atas:

Residual liquid segregation, contohnya magmatis Taberg

Residual liquid injection, contohnya magmatis Adirondack

Immiscible liquid segregation, contohnya sulfide Insizwa

Immiscible liquid injection, contohnya Vlackfontein

2. Proses Pegmatisme
10

Setelah proses pembentukan magmatis, larutan sisa magma (larutan


pegmatisme) yang terdiri dari cairan dan gas. Stadium endapan ini berkisar antara
600C sampai 450C berupa larutan magma sisa.Asosiasi batuan umumnya
Granit.
3. Proses Pneumatolisis
Setelah temperatur mulai turun, antara 550-450C, akumulasi gas mulai
membentuk jebakan pneumatolisis dan tinggal larutan sisa magma makin encer.
Unsur volatile akan bergerak menerobos batuan beku yang telah ada dan batuan
samping disekitarnya, kemudian akan membentuk mineral baik karena proses
sublimasi maupun karena reaksi unsur volatile tersebut dengan batuan-batuan
yang diterobosnya sehingga terbentuk endapan mineral yang disebut mineral
pneumatolitis.

4. Proses Hydrotermal
Merupakan proses pembentuk mineral yang terjadi oleh pengaruh temperatur
dan tekanan yang sangat rendah, dan larutan magma yang terbentuk sebelumnya.
Secara garis besar, endapan mineral hydrothermal dapat dibagi atas :
1. Endapan hipotermal, ciri-cirinya adalah :

Tekanan dan temperatur pembekuan relatif tinggi.

Endapan berupa urat-urat dan korok yang berasosiasi dengan


intrusi dengan kedalaman yang besar.

Asosiasi mineral berupa sulfides, misalnya Pyrite, Calcopyrite,


Galena dan Spalerite serta oksida besi.

11

Pada intrusi Granit sering berupa endapan logam Au, Pb, Sn, W
dan Z.

2. Endapan mesotermal, yang ciri-cirinya :

Tekanan dan temperatur yang berpengaruh lebih rendah


daripada endapan hipotermal.

Endapannya berasosiasi dengan batuan beku asam-basa dan


dekat dengan permukaan bumi.

Tekstur akibat cavity filling jelas terlihat, sekalipun sering


mengalami proses penggantian antara lain berupa
crustification dan banding.

Asosiasi mineralnya berupa sulfide, misalnya Au, Cu, Ag, Sb


dan Oksida Sn.

Proses pengayaan sering terjadi.

3. Endapan epitermal, ciri-cirinya sebagai berikut :

Tekanan dan temperatur yang berpengaruh paling rendah.

Tekstur penggantian tidak luas (jarang terjadi).

Endapan bisa dekat atau pada permukaan bumi.

Kebanyakan teksturnya berlapis atau berupa (fissure-vein).

Struktur khas yang sering terjadi adalah cockade structure.

Asosiasi mineral logamnya berupa Au dan Ag dengan mineral


gangue-nya berupa Kalsite dan Zeolit disamping Kuarsa.

12

Adapun bentuk-bentuk endapan mineral dapat dijumpai sebagai proses


endapan hidrotermal adalah sebagai Cavity filling. Cavity filling adalah proses
mineralisasi berupa pengisian ruang-ruang bukaan (rongga) dalam batuan yang
terdiri atas mineral-mineral yang diendapkan dari larutan pada bukaan-bukaan
batuan, yang berupa Fissure-vein, Shear-zone deposits, Stockworks, Ladder-vein,
Saddle-reefs, Tension crack filling, Brecia filling (vulkanik, tektonik dan
collapse), Solution cavity filling (caves dan Channels), Gash-vein, Pore-space
filling, Vessiculer fillings.
5. Proses Replacement (Metasomatic replacement)
Adalah prsoses dalam pembentukan endapan-endapan mineral epigenetic
yang didominasi oleh pembentukan endapan-endapan hipotermal, mesotermal dan
sangat penting dalam grup epitermal. Mineral-mineral bijih pada endapan
metasomatic kontak telah dibentuk oleh proses ini, dimana proses ini dikontrol
oleh pengayaan unsur-unsur sulfide dan dominasi pada formasi unsur-unsur
endapan mineral lainnya. Replacement diartikan sebagai proses dari larutan yang
sangat penting berupa pelarutan kapiler dan pengendapan yang terjadi secara
serentak dimana terjadi penggantian suatu mineral atau lebih menjadi mineralmineral baru yang lain. Atau dapat juga diartikan bahwa penggantian mineral
membutuhkan ion yang tidak mempunyai ion secara umum dengan zat kimia yang
digantikan. Penggantian mineral yang dibawa dalam larutan dan zat kimia yang
dibawa keluar oleh larutan dan merupakan kontak terbuka yang terbagi atas :
Massive, Lode fissure, dan Disseminated.
6. Proses Sedimenter
Terbagi atas endapan besi, mangan, phosphate, nikel dan lain sebagainya.
7. Proses Evaporasi
Terdiri dari evaporasi laut, danau dan air tanah.

13

8. Konsentrasi Residu dan Mekanik


Terdiri atas :

Konsentrasi Residu berupa endapan residu mangan, besi, bauxite dan


lain-lain.

Konsentrasi Mekanik (endapan placer), berupa sungai, pantai, alluvial


dan eolian.

9. Supergen enrichment
10. Metamorfisme
Terbagi atas endapan endapan termetamorfiskan dan endapan metamorfisme.

Mineral Pembentuk Batuan


Mineral-mineral pembentuk batuan dapat dibedakan atas :
1. Felsic mineral, tersusun dari mineral-mineral yang berwarna terang dan cerah
serta mempunyai berat jenis kecil atau ringan.
Contoh : Quartz, Feldspar dan Feldspatoid
2. Mafic mineral, tersusun dari mineral-mineral yang berwarna gelap dan
mempunyai berat jenis besar atau berat.
Contoh : Olivin, Amphibole dan Piroksin.

1. Felsic Mineral

14

A. Quartz (Kuarsa)
Mineral kuarsa memiliki sistem kristal hexagonal (prisma, bipyramid dan
kombinasinya. Rumus kimia tau komposisi kimia dari kuarsa adalah SiO2.berat
jenis dari mineral ini adalah 2,65 dengan tingkat kekerasan (H) bernilai 7. Warna
pada kuarsa dapat jernih atau keruh bila terdapat bersama feldspar, sering terdapat
inklusi dari gas, cairan atau mineral pengotor didalamnya, yang merupakan unsur
pengotor dan sangat mempengaruhi warna pada kuarsa, sehingga dari warna yang
ditunjukkan dapat diperkirakan kemurnian kuarsa tersebut. Tidak terdapat belahan
pada kuarsa.Dan kuarsa juga banyak digunakan dalam industri, khususnya yang
berkaitan dengan gelas (kaca).
Kuarsa atau kadang disebut silika.Adalah satu-satunya mineral
pembentuk batuan yang terdiri dari persenyawaan silikon dan oksigen. Umumnya
muncul dengan warna seperti asap atau smooky, disebut juga smooky quartz.
Kadang-kadang juga dengan warna ungu atau merah-lembayung (violet).Nama
kuarsa yang demikian disebut amethyst, merah massip atau merah-muda,
kuning hingga coklat.Warna yang bermacam-macam ini disebabkan karena
adanya unsur-unsur lain yang tidak bersih.

B. Feldspar
Feldspar dapat digolongkan kedalam dua golongan besar, yaitu :
1. Alkali feldspar yang terdiri dari orthoklas, mikroklin, sanidine, anorthoklas,
15

pertite, dan antipertite.

2. Plagioklas feldspar yang terdiri dari albite, oligoklas, andesine, labradorit,


bytownite dan anorthite (calsic).
Pada praktikum yang dilakukan dengan cara megaskopis (tanpa alat bantu),
feldspar ini hanya dapat dibedakan menjadi Alkali feldspar (dominasi Orthoklas)
dan Plagioklas.

Orthoclase (Potassium feldspar)

Orthoklas adalah anggota dari mineral feldspar.Orthoklas (Potassium


feldspars) adalah mineral silicate yang mengandung unsur Kalium dan bentuk
kristalnya prismatik, umumnya berwarna merah daging hingga putih.

16

Rumus kimia atau komposisi kimia Orthoklas ini adalah KaISi3O8.Berat


jenis mineral ini adalah 2,6 dengan kekerasan 6. Sistem kristalnya adalah
monoklin, mempunyai kilap kaca, dan perawakan yang membutir.
Orthoklasdigunakan sebagai bahan baku dalam industri keramik.

Plagioklas feldspar

Mineral

Plagioclase

adalah

anggota

dari

kelompok

mineral

feldspar.Mineral ini mengandung unsur Calsium atau Natrium.Kristal feldspar


berbentuk prismatik, umumnya berwarna putih hingga abu-abu, kilap
gelas.Plagioklas yang mengandung Natrium dikenal dengan mineral Albite,
sedangkan yang mengandung Ca disebut An-orthite.
Sistem kristal dari plagioklas ini adalah triklin dengan berat jenis 2,262,76. plagioklas ini mempunyai nilai kekerasan 6 dan mempunyai belahan
berbentuk

kembaran.

Komposisi

kimia

dari

mineral

ini

adalah

NaCaAl2Si3O8.

17

C. Feldspatoid
Mineral feldspatoiid ini juga disebut sebagai pengganti feldspar, dikarenakan
mineral ini terbentuk bila dalam sebuah batuan tidak cukup terdapat SiO2.Bila
dalam suatu batuan terdapat SiO2 (kuarsa) bebas, maka yang akan terbentuk
adalah feldspar dan tidak akan terbentuk feldspatoid. Mineral-mineral yang
termasuk feldspatoid adalah nepheline, leusite, sodalite, scapolite, carcrinite dan
analcite.Namun yang umunya dapat ditemukan hanyalah nepheline dan leucite.

Nepheline (KNaAl2Si2O4)

Nepheline adalah sebuah mineral yang termasuk dalam sistem kristal


hexagonal, walaupun bentuknya jarang dijumpai, umumnya massif dan fine

18

grain. Warna dari mineral ini adalah putih kekuningan sampai abu-abu
kemerahan. Nilai kekerasan nepheline adalah 5,5 sampai dengan 6 dengan
berat jenis (SG) 2,55 sampai 2,65. Kilap pada nepheline adalah kilap kaca,
namun ada juga yang memiliki kilap minyak.Belahan permukaannya
berbentuk prisma yang terdapat dalam kristal-kristal besar. Nepheline sering
ditemukan dalam bentuk dike pada batuan beku.

Leucite (KaISi2O8)

Mineral leucite termasuk dalam system isometric dalam bentuk umumnya


adalah trapezohedron. Leucite ini memiliki bentuk kecil dan halus, dan
terkenal dengan nama fine grain matrix. Nilai kekerasan pada mineral leucite
ini adalah 5,5 sampai dengan 6 dan nilai berat jenis 2,45 sampai dengan 2,5.
warna leucite umumnya adalah putih keabu-abuan.

2. Mafic Mineral
A. Olivine ((Mg,Fe)2SiO4)
Olivine adalah kelompok mineral silikat yang tersusun dari unsur besi (Fe)
dan magnesium (Mg).Mineral olivine berwarna hijau, dengan kilap gelas,
terbentuk pada temperatur yang tinggi.Mineral ini umumnya dijumpai pada
batuan basalt dan ultramafic.Batuan yang keseluruhan mineralnya terdiri dari
mineral olivine dikenal dengan batuan Dunite.Olivine kadang-kadang juga disebut
crysoline.
Olivine mempunyai kenampakan kilap kaca dan nilai kekerasan(H) 5,57,0. mineral ini memiliki berat jenis (SG) 3,27-4,27. Pada umumnya olivine
ditemukan pada batuan beku basa seperti gabbro, basalt, peridotite dan dunite.

19

B. Piroksin
Piroksin merupakan kelompok mineral silikat yang kompleks dan
memiliki hubungan erat dalam struktur kristal, sifat-sifat fisik dan komposisi
kimia walaupun mereka mengkristal dalam dua sistem yang berbeda, yaitu
orthorhombic dan monoklin. Secara struktur, piroksin terdiri dari mata rantai yang
tidak ada habisnya dan tetrahedral SiO4 yang diikat bersama-sama secara lateral
oleh ion-ion logam Mg dan Ca yang berikatan dengan oksigen, dan tidak
berikatan langsung dengan silicon.
Komposisi kimia piroksin secara umum adalah W1-p(X,Y)1+pZ2O6.
Dimana symbol W, X, Y dan Z menunjukkan unsur dengan jari-jari atom yang
sama.
W = Na, Ca Y = Al, Fe, Ti
X = Mg, Fe, Li, Ma Z = Sid an Al dalam jumlah kecil
Bentuk kristal piroksin adalah prismatic dengan belahan spesifik. Dalam
batuan beku vulkanik, piroksin adalah Augote Calcio rendah atau Pigionite,
sedang dalam batuan plutonik, piroksin adalah Augite.

20

C. Amphibole (Horblende)
Amphibole adalah kelompok mineral silikat yang berbentuk prismatik atau
kristal yang menyerupai jarum. Mineral amphibole umumnya mengandung besi
(Fe), Magnesium (Mg), Kalsium (Ca), dan Alumunium (Al), Silika (Si), dan
Oksigen (O). Hornblende tampak berwarna hijau tua kehitaman.Mineral ini
banyak dijumpai pada berbagai jenis batuan beku dan batuan metamorf.

D. Mica

21

Mica adalah kelompok mineral silicate minerals dengan komposisi yang


bervariasi, dari potassium (K), magnesium (Mg), iron (Fe), aluminum (Al) ,
silicon (Si) dan air (H2O). Struktur mika adalah tipe tetrahedron dalam lembarlembar. Tiap SiO4 mempunyai tiga oksigen dan satu oksigen bebas., sehingga
komposisi dan valensinya diwakili oleh (Si4O10)4.
Rumus umum mika dapat ditulis : W(XY)2-3Z4O10)OHF)2 dimana W =
K (Na dalam Paragonite mineral yang sangat baik pada sekiot).
X,Y = Al, Li, Mg, Fe
Z = Ai, Al.

KRISTAL
Kristal atau hablur adalah suatu padatan yang atom, molekul, atau ion
penyusunnya terkemas secara teratur dan polanya berulang melebar secara tiga
dimensi. Secara umum, zat cair membentuk kristal ketika mengalami proses
pemadatan. Pada kondisi ideal, hasilnya bisa berupa kristal tunggal, yang semua
atom-atom dalam padatannya "terpasang" pada kisi atau struktur kristal yang
sama, tapi, secara umum, kebanyakan kristal terbentuk secara simultan sehingga
menghasilkan padatan polikristalin. Misalnya, kebanyakan logam yang kita temui
sehari-hari merupakan polikristal.
Struktur kristal mana yang akan terbentuk dari suatu cairan tergantung
pada kimia cairannya sendiri, kondisi ketika terjadi pemadatan, dan tekanan
ambien. Proses terbentuknya struktur kristalin dikenal sebagai kristalisasi.

22

Kristal bismut.
Meski proses pendinginan sering menghasilkan bahan kristalin, dalam
keadaan tertentu cairannya bisa membeku dalam bentuk non-kristalin. Dalam
banyak kasus, ini terjadi karena pendinginan yang terlalu cepat sehingga atomatomnya tidak dapat mencapai lokasi kisinya.Suatu bahan non-kristalin biasa
disebut bahan amorf atau seperti gelas.Walaupun terkadang bahan seperti ini juga
disebut sebagai padatan amorf, meskipun ada perbedaan jelas antara padatan dan
gelas. Proses pembentukan gelas tidak melepaskan kalor lebur jenis (Bahasa
Inggris: latent heat of fusion). Karena alasan ini banyak ilmuwan yang
menganggap bahan gelas sebagai cairan, bukan padatan.Topik ini kontroversial,
silakan lihat gelas untuk pembahasan lebih lanjut.

Kristal insulin.
Struktur kristal terjadi pada semua kelas material, dengan semua jenis
ikatan kimia. Hampir semua ikatan logam ada pada keadaan polikristalin; logam
amorf atau kristal tunggal harus diproduksi secara sintetis, dengan kesulitan besar.
Kristal ikatan ion dapat terbentuk saat pemadatan garam, baik dari lelehan cairan
maupun kondensasi larutan.Kristal ikatan kovalen juga sangat umum.Contohnya
23

adalah intan, silika dan grafit. Material polimer umumnya akan membentuk
bagian-bagian kristalin, namun panjang molekul-molekulnya biasanya mencegah
pengkristalan menyeluruh. Gaya Van der Waals lemah juga dapat berperan dalam
struktur kristal. Contohnya, jenis ikatan inilah yang menyatukan lapisan-lapisan
berpola heksagonal pada grafit.
Kebanyakan material kristalin memiliki berbagai jenis cacat
kristalografis.Jenis dan struktur cacat-cacat tersebut dapat berefek besar pada
sifat-sifat material tersebut.

Galium, logam yang dengan mudah membentuk kristal tunggal berukuran besar
Meskipun istilah "kristal" memiliki makna yang sudah ditentukan dalam
ilmu material dan fisika zat padat, dalam kehidupan sehari-hari "kristal" merujuk
pada benda padat yang menunjukkan bentuk geometri tertentu, dan kerap kali
sedap di mata. Berbagai bentuk kristal tersebut dapat ditemukan di alam. Bentukbentuk kristal ini bergantung pada jenis ikatan molekuler antara atom-atom untuk
menentukan strukturnya, dan juga keadaan terciptanya kristal tersebut. Bunga
salju, intan, dan garam dapur adalah contoh-contoh kristal.
Beberapa material kristalin mungkin menunjukkan sifat-sifat elektrik khas,
seperti efek feroelektrik atau efek piezoelektrik.
Kelakuan cahaya dalam kristal dijelaskan dalam optika kristal. Dalam
struktur dielektrik periodik serangkaian sifat-sifat optis unik dapat ditemukan
seperti yang dijelaskan dalam kristal fotonik.

24

Kristalografi adalah studi ilmiah kristal dan pembentukannya.


Kristal tunggal juga disebut sebagai monokristalin, yaitu suatu padatan
kristal yang mempunyai kisi kristal yang susunannya teratur secara kontinyu dan
kisi-kisi kristal yang membentuk bingkai tersebut tidak rusak atau tetap strukturnya (Liu Z. and Stavrinadis, A, 2008). Menurut Milligan (1979), kristal
tunggal adalah suatu padatan yang atom-atom dalam molekul-molekulnya diatur
dalam keterulangan dimana sebagian padatan kristal tersusun dari jutaan kristal
tunggal yang disebut grain.
Dalam proses pembentukan struktur kristal tersebut, dalam ilmu
kristalografi dijelaskan dengan dua jalan yaitu hcp (hexagonal close-packed)
dimana kristal terbentuk dengan urutan atom ABABAB dan seterusnya serta
urutan pembentukan kristal lainnya adalah ccp (cubic close-packed) dimana
urutan atom pembentuknya adalah ABCABC dan seterusnya (Hammond, 2009).
Dalam identifikasi kristal tunggal tidak akan lepas dengan kisi Bravais
karena dengan mengetahui system kristal atau kisi Bravais dapat diidentifikasi
jenis dari kristal tunggal tersebut. Kisi Bravais merupakan system kristal atau
bentuk dasar dari kisi kristal. Terdapat empat belas kisi Bravais dan untuk sistem
kristalnya terdapat tujuh yang ditampilkan pada tabel 1. Keempatbelas kisi
tersebut memiliki perbedaan dalam bentuk dan ukuran unit sel. Perbedaan tersebut
dilambangkan dengan huruf a, b, c dan sudut diantara huruf tersebut
dilambangkan dengan , , , dimana adalah sudut diantara b dan c, adalah
sudut diantara a dan c, dan adalah sudut diantara a dan b (Hammond, 2009).
Sistem Kristal
No
1
2
3
4
5

Sistem Kristal Sudut dan Panjang Sumbu


Kubik
a = b = c; = = = 900
Tetragonal
a = b c; = = = 900
Orthorombik a b c; = = = 900
Trigonal
a = b = c; = = 900
Hexagonal
a = b c; = = 900; = 1200

25

6
7

Monoklinik
Triklinik

a b c; = = 900 1200
a b c; = 900

Kristal dapat terbentuk dari proses pengendapan. Endapan adalah zat yang
memisahkan diri sebagai suatu fase padat keluar dari larutan dan terbentuklah
kristal. Ukuran kristal yang terbentuk selama pengendapan tergantung pada dua
faktor penting, yaitu laju pembentukan inti dan laju pertumbuhan kristal. Laju
pembentukan inti dapat dinyatakan dengan jumlah inti yang terbentuk dalam
satuan waktu. Jika laju pembentukan inti tinggi, banyak sekali kristal yang akan
terbentuk tetapi dengan ukuran yang kecil. Sedangkan jika laju pertumbuhan
kristal tinggi, maka akan didapatkan kristal dengan ukuran yang tinggi (Vogel,
1979).

Mineral Mineral Pembentuk Batuan ( Reaksi Bowen )


Mineral pembentuk batuan adalah mineral-mineral yang menyusun suatu batuan
dengan kata lain batuan yang terdiri dari berbagai macam mineral. Ada
juga terdapat batuan yang hanya terdiri dari satu mineral saja, seperti Dunit
yang hanya terdiri dari satu mineral yaitu Olivine.
Dalam proses pendinginan magma dimana magma itu tidak langsung semuanya
membeku, tetapi mengalami penurunan temperatur secara perlahan bahkan
mungkin cepat. Penurunan temperature ini disertai mulainya pembentukan
dan pengendapan mineral-mineral tertentu yang sesuai dengan
temperaturnya. Pembentukan mineral dalam magma karena penurunan
temperatur telah disusun oleh Bowen (seri reaksi Bowen).

26

Sebelah kiri mewakili mineral-mineral mafik, yang pertama kali terbentuk dalam
temperatur sangat tinggi adalah Olivin. Akan tetapi jika magma tersebut
jenuh oleh SiO2 maka Piroksenlah yang terbentuk pertama kali. Olivin dan
Piroksen merupakan pasangan Ingcongruent melting dimana setelah
pembentukan Olivin akan bereaksi dengan larutan sisa membentuk
Piroksen. Temperatur menurun terus dan pembentukan mineral berjalan
sesuai dengan temperaturnya. Mineral yang terakhir terbentuk adalah
Biotit.

Mineral sebelah kanan diwakili oleh mineral kelompok Plagioklas (mineral


felsik). Anorthit adalah mineral yang pertama kali terbentuk pada suhu
yang tinggi dan banyak terdapat pada batuan beku basa seperti Gabro atau
Basalt. Andesin terbentuk pada suhu menengah dan terdapat pada batuan
beku Diorit atau Andesit. Sedangkan mineral yang terbentuk pada suhu

27

rendah adalah Albit, mineral ini tersebar pada batuan asam seperti Granit
dan Riolit. Reaksi berubahnya komposisi Plagioklas ini merupakan deret
Solid Solution yang merupakan reaksi kontinyu, artinya kristalisasi
Plagioklas Ca (Anortit) sampai Plagioklas Na (Albit) akan berjalan terus
jika reaksi setimbang.

Mineral sebelah kanan dan sebelah kiri bertemu pada mineral Potasium Feldspar
(Orthoklas), ke Muscovit dan terakhir Kwarsa, maka mineral kwarsa
merupakan mineral yang paling stabil diantara seluruh mineral mafik atau
mineral felsik.

Sehingga dengan memperhatikan reaksi Bowen, kita memperoleh berbagai


kemungkinan himpunan mineral utama didalam batuan beku diantaranya:

1. Kelompok batuan Ultrabasa dan Basa, mineralnya antara lain:

Olivin

Olivin Plagioklas

Piroksen

Olivine Piroksen

Olivin Plagioklas - Piroksen

Piroksen - Plagioklas

2. Kelompok batuan Intermediet, mineralnya antara lain:

28

Piroksen Horblende - Plagioklas

Hornblende Plagioklas

Hornblende Plagioklas Biotit Kwarsa

3. Kelompok batuan Asam, mineralnya antara lain:

Hornblende Plagioklas Biotit Orthoklas

Hornblende Plagioklas Biotit Muscovit

Muscovit Biotit Orthoklas

Deret Bowen menggambarkan secara umum urutan kristalisasi suatu mineral


sesuai dengan penurunan suhu [bagian kiri] dan perbedaan kandungan
magma [bagian kanan], dengan asumsi dasar bahwa semua magma berasal
dari magma induk yang bersifat basa.
Bagan serial ini kemudian dibagi menjadi dua cabang; kontinyu dan diskontinyu.

Continuous branch [deret kontinyu]

Deret ini dibangun dari mineral feldspar plagioklas. Dalam deret kontinyu,
mineral awal akan turut serta dalam pembentukan mineral selanjutnya.
Dari bagan, plagioklas kaya kalsium akan terbentuk lebih dahulu,
kemudian seiring penurunan suhu, plagioklas itu akan bereaksi dengan sisa
larutan magma yang pada akhirnya membentuk plagioklas kaya sodium.
Demikian seterusnya reaksi ini berlangsung hingga semua kalsium dan
sodium habis dipergunakan. Karena mineral awal terus ikut bereaksi dan
bereaksi, maka sangat sulit sekali ditemukan plagioklas kaya kalsium di
alam bebas.
29

Bila pendinginan terjadi terlalu cepat, akan terbentuk zooning pada plagioklas
[plagioklas kaya kalsium dikelilingi plagioklas kaya sodium].

Discontinuous branch [deret diskontinyu]

Deret ini dibangun dari mineral ferro-magnesian sillicates. Dalam deret


diskontinyu, satu mineral akan berubah menjadi mineral lain pada suhu
tertentu dengan melakukan melakukan reaksi terhadap sisa larutan magma.
Bowen menemukan bahwa pada suhu tertentu, akan terbentuk olivin, yang
jika diteruskan akan bereaksi kemudian dengan sisa magma, membentuk
pyroxene. Jika pendinginan dlanjutkan, akan dikonversi ke pyroxene,dan
kemudian biotite [sesuai skema]. Deret ini berakhir ketika biotite telah
mengkristal, yang berarti semua besi dan magnesium dalam larutan
magma telah habis dipergunakan untuk membentuk mineral.
Bila pendinginan terjadi terlalu cepat dan mineral yang telah ada tidak sempat
bereaksi seluruhnya dengan sisa magma, akan terbentuk rim [selubung]
yang tersusun oleh mineral yang terbentuk setelahnya.

MINERAL SILIKAT DAN NON SILIKAT


MINERAL SILIKAT
1.Pengertian
Mineral silikat merupakan bagian terbesar dari mineral pembentuk
batuan yaitu sekitar 90 persen dari kerak bumi. Mineral ini merupakan
kombinasi unsur-unsur utama yang terdapat di bumi ; O, Si, Al, Fe, Ca,
Na, K, Mg atau yang lebih di kenal dengan lapisan SiAl dan SiMa.
Dasarnya semua batuan beku, batuan sedimen semua kecuali satu batuan
metamorf, dan banyak terdiri dari hanya mineral silikat (mineral penting)

30

Hampir 90 % mineral pembentuk batuan adalah dari kelompok ini,


yang merupakan persenyawaan antara silikon dan oksigen dengan
beberapa unsur metal. Karena jumlahnya yang besar, maka hampir 90 %
dari berat kerak-Bumi terdiri dari mineral silikat, dan hampir 100 % dari
mantel Bumi (sampai kedalaman 2900 Km dari kerak Bumi). Silikat
merupakan bagian utama yang membentuk batuan baik itu sedimen,
batuan beku maupun batuan malihan. Silikat pembentuk batuan yang
umum

adalah

dibagi

menjadi

dua

kelompok,

yaitu

kelompok

ferromagnesium dan non-ferromagnesium.


2. Pembagian Mineral Silikat
a. Berdasarkan Warna
MINERAL

FERROMAGNESIUM,

umumnya

warna gelap atau hitam dan berat jenis yang besar

mempunyai

( mineral silikat

gelap ) .
contoh mineralnya adalah, Olivine, Augitit, Hornblende, Biotite. Penjelasan :

Olivin ((Mg, Fe)


temperatur

K2SiO4) adalah mineral yang terbentuk pada


tinggi,

mengkristal paling awal. Dalam batuan seringkali dijumpai tidak


sempurna
karena pelarutan oleh magma sekitarnya sebelum pemadatan selesai.
Pengaruh
kandungan air yang cukup besar setelah atau saat konsolodasi
menyebabkan

olivin ber-alterasi ke serpentin.


Serpentin berwarna hijau, SG = 2,6, H = 3,5, pembentukannya
melibatkan
pembesaran volume dari olivin asalnya, sehingga pada beberapa batuan
basa
seringkali timbul retakan-retakan dan melemahkan struktur batuan.
31

Kehadiran
serpentin merubah sifat fisis batuan beku yang banyak mengandung
olivin.
Beberapa batuan yang baik untuk pelapis jalan (dolerit, basalt, gabro)
yang
mengandung olivin, dan derajat altrasinya sebaiknya diperiksa.
Piroksen (X2Y2 O6) dengan X : Ca, Fe atau Mg, dan Y : Si atau Al.
Mineral

ini

banyak jenisnya yang terpenting dalam batuan beku adalah Augit. Augit
mengandung silika dengan presentasi relatif rendah, seringkali terdapat
bersamaan

dengan

olivin.

Pengaruh air

menyebabkan

alterasi

menjadi Khlorit
(chlorite), mineral yang mirip dengan serpentin. Mineral-mineral ini jarang
pada
batuan sedimen, umum merupakan mineral batuan Metamorf.
Hornblende (X2-3 Y5 Z8 O22 (OH)2) dengan X : Ca, Y : Mg atau Fe, dan
Z

Si

atau Al.Hornblende

Kristalisasinya

mengandung
dari

silikat

cukup

banyak.
magma

mengandung komponen air (disebut mineral basah), dan kemungkinan


beralterasi
menjadi klorit bila kandungan air cukup banyak. Mineral ini sangat tidak
stabil
pada kondisi permukaan (pelapukan).
Biotit (K (Mg, Fe)6 Si6 Al2 O20 (OH)4) merupakan bagian dari kelompok
mineral
mika (Mica Group) yang berwarna gelap. Ikatan mineral ini sangat lemah,
sangat
mudah membelah sepanjang bidang kristalnya. Mengkristal dari magma
yang
mengandung air pada batuan beku yang banyak mengandung silika, juga
pada
batuan sedimen dan metamorf. Dapat beralterasi menjadi klorit.

32

Biotit dimanfaatkan untuk bahan isolasi pada peralatan listrik, bila


kristalnya cukup besar.
Garnet (R3, Al2 Si3 O12) dengan R mungkin Fe, Mg, Ca, Mn, Cr, dll.
Terdapat
batuan

pada
metamorf.

Kriteria

untuk

mengenalnya

terutama

adalah

kekerasannya
menyamai kwarsa dan hampir tidak ada belahan. Mineral ini digunakan
sebagai
bahan kertas yang cukup baik, dengan memanfaatkan butirannya.

MINERAL NON-FERROMAGNESIUM, umumnya mempunyai


warna terang

dan berat

jenis

yang

kecil.

Contoh mineralnya,

Muskovit,Feldspar, Ortoklas, dan kuarsa.( mineral silikat terang ).


Contoh :
Felspar, dibagi dalam dua jenis utama ; Felspar ortoklas (Orthoclase
feldspar)

atau

K feslpar, K Al Si3 O8 dan Feslpar plagioklas (Plagioclase feldspar), (NaCa) Si3 O8-Ca Als-Si3 O8. Felspar ortoklas terdapat pada batuan beku
yang

kaya

akan

silika.

Felspar plagioklas merupakan kandungan utama yang penting dan dipakai


sebagai dasar klasifikasi batuan beku.
Mineral Lempung terbentuk hasil alterasi dari mineral lain, sebagai contoh
hasil
alterasi

felspar

dengan

hadirnya

air.

Ortoklas berubah menjadi Kaolin : Al2 Si2 O5 (OH)4 bila K (Khidroksida) dipindah

oleh

reaksi

dengan

air.

Ortoklas + air = Kaolin + silika + K

33

Perubahan menjadi Illite : Al2 Si2 O5 (OH)4 bila K tidak dipindah


secara keseluruhan.

Ortoklas + air = Illite + K

Plagioklas baralterasi menjadi Montmorilonite 2H + 2Al2 (Al Si3) O10


(OH)2 :
plagioklas + air = Montmorilonite + Ca hidroksida.
Kandungan air yang cukup besar dapat merubah montmorilonite menjadi
kaolin.
Dalam beberapa hal kaolin merupakan hasil akhir, misalnya, pada proses
pelapukan.
Mineral lempung dimanfaatkan dibanyak tempat. Kaolin digunakan
sebagai
bahan industri keramik. Montmorilonite dimanfaatkan
kandungan bentonite nya.

Kwarsa (SiO2) tidak berwarna bila murni penambahan zat lain akan
merubah
warna

beragam,

misal

hadirnya

mangan

memberi

warna

dan

merah

kemerahan (rose
quartz)

besi menjadi ungu (amethyst),

coklat (jasper) tergantung


kandungan

kombinasi

pada
dengannya.

Jenis

silika

yang

lain Kalsedon (Chalcedonic


silika) Chert, Flint, Opal dan Agate. Kwarsa dijumpai pada batuan yang

34

kaya akan silika misalnya granit, juga didapat bersama mineral lain,
termasuk bijih. Kwarsa digunakan sebagai bahan gelas dan untuk indusri
alat-alat listrik.
Muskovit K2 Al4 Si6 Al2 O20 (OH)4 termasuk kelompok mika yang
hampir

sama

dengan biotit. Terdapat pada batuan beku yang kaya akan silika.
Digunakan
sebagai bahan isolasi panas atau listrik. Muskovit terdapat juga pada
batuan
sedimen dan metamorf. Seperti jenis mika lainnya, muskovit beralterasi
menjadi
montmorilonite.

Tabel :
KELOMPO
K
Oxides

Sulfides

ANGGOT

SENYAWA

KIMIA

Hematite

Fe2O3

Magnetite

Fe3O4

Corrundum

Al2O3

Chromite

FeCr2O4

Ilmenite

FeTiO3

Galena

PbS

Sphalerite

ZnS

Pyrite

FeS2

Chalcopyri

CuFeS2

te

Cu5FeS4

Bornite
35

Sulfates

Native
Eleme
nts

Halides

Carbonates

Hydroxides

Phosphates

Cannabar

HgS

Gypsum

CaSO4,2H2O

Anhydrite

CaSO4

Barite

BaSO4

Gold

Au

Cooper

Cu

Diamond

Sulfur

Graphite

Silver

Ag

Platinum

Pt

Halite

NaCl

Flourite

CaF2

Sylvite

KCl

Calcite

CaCO3

Dolomite

CaMg(CO3)2

Malachite

Cu2(OH)2CO3

Azurite

Cu3(OH)2(CO3)2

Limonite

FeO(OH).nH2O

Bauxite

Al(OH)3.nH2O

Apatite

Ca5(F,Cl,OH)PO

Turquoise

CuAl6(PO4)4(OH
)8

b. Berdasarkan Struktur

36

Nesosilicates (tetrahedrons tunggal)


Sorosilicates (tetrahedrons ganda)
Inosilicates (rantai tunggal dan ganda)
Cyclosilicates (cincin)
Phyllosilicates (lembar)
Tectosilicates (kerangka kerja)

The Subclass Nesosilicate (tetrahedrons tunggal)


Yang paling sederhana dari semua subclass silikat, subclass ini

mencakup semua silikat mana (SiO 4) tetrahedrons yang tak terikat dengan
tetrahedrons lainnya. Dalam hal ini mereka mirip dengan kelas mineral
lainnya seperti sulfat dan fosfat . Kelas-kelas lain juga memiliki unit
tetrahedral ionik dasar (PO 4 & SO 4) dan dengan demikian ada beberapa
kelompok dan mineral di dalamnya yang mirip dengan anggota
nesosilicates.

Nesosilicates,

yang

kadang-kadang

disebut

sebagai

orthosilicates, memiliki struktur yang menghasilkan ikatan yang lebih kuat


dan lebih dekat kemasan ion dan karena kepadatan yang lebih tinggi,
indeks bias dan kekerasan dari silikat kimia mirip dalam subclass lainnya.
Akibatnya, Ada lebih batu permata di nesosilicates daripada di subclass
silikat lainnya. Berikut adalah anggota yang lebih umum dari nesosilicates.
Lihat nesosilicates ' halaman untuk daftar yang lebih lengkap.

Andalusite (Aluminium Silikat)

Chloritoid (Besi Magnesium Hidroksida Aluminium Silikat Mangan)

Datolite (Kalsium Boro-Silikat Hidroksida)

Euclase (Berilium Aluminium Hidroksida Silikat)

Fayalit (Iron Silikat)

Fosterite (Magnesium silikat)


37

Gadolinit (Itrium Iron Berilium Silikat)

The Kelompok Garnet :

Almandine (Besi Aluminium Silikat)

Andradite (Kalsium Silikat Besi)

Grossular (Kalsium Aluminium Silikat)

Pyrope (Magnesium Aluminium Silikat)

Spessartine (Silikat Aluminium Mangan)

Uvarovite (Kalsium Kromium Silikat)

Howlite (Kalsium Boro-Silikat Hidroksida)

Humite (Magnesium Hidroksida Besi Fluoride Silikat)

Kyanite (Aluminium Silikat)

Olivine (Magnesium Besi Silikat)

Phenakite (Berylium Silikat)

Sillimanite (Aluminium Silikat)

Sphene atau Titanite (Kalsium Silikat Titanium)

Staurolite (Besi Magnesium Hidroksida Seng Aluminium Silikat)

Thorite (Silikat Uranium Thorium)

Topaz (Aluminium Hidroksida Fluoride Silikat)

Uranophane (Terhidrasi Kalsium Silikat Uranil)

Willemite (Zinc Silikat)

Zircon (Silikat Zirkonium)

The Subclass Sorosilicate (tetrahedrons ganda)


Sorosilicates memiliki dua tetrahedrons silikat yang dihubungkan

oleh satu ion oksigen dan dengan demikian unit kimia dasar adalah
38

kelompok anion (Si2O7) dengan muatan negatif enam (-6). Struktur ini
membentuk bentuk jam pasir seperti biasa dan itu mungkin karena struktur
eksentrik bahwa subclass ini adalah yang terkecil dari subclass silikat.
Hal ini termasuk mineral yang juga mengandung silikat
tetrahedrons yang normal serta tetrahedrons ganda. Para anggota lebih
kompleks dari kelompok ini, seperti Tahap III Zona Epidot, mengandung
rantai tetrahedrons aluminium oksida yang diselenggarakan bersama-sama
oleh tetrahedrons silikat individu dan tetrahedrons ganda. Sebagian besar
anggota kelompok ini jarang terjadi, tapi epidot tersebar luas di lingkungan
metamorf banyak. Berikut adalah anggota yang lebih umum dari
sorosilicates. Lihat sorosilicates ' halaman untuk daftar yang lebih lengkap.

Bertrandite (Berilium Hidroksida Silikat)

Danburite (Kalsium Boro-Silikat)

The Kelompok Tahap III Zona Epidot

Allanite (Itrium Cerium Kalsium Aluminium Hidroksida Besi Silikat)

Clinozoisite (Kalsium Aluminium Hidroksida Silikat)

Epidot (Kalsium Besi Aluminium Hidroksida Silikat)

Zoisite (Kalsium Aluminium Hidroksida Silikat)

Hemimorphite (Zinc Hidroksida Terhidrasi Silikat)

Ilvaite (Kalsium Hidroksida Besi Silikat)

Idocrase

atau Vesuvianite

(Kalsium

Magnesium

Hidroksida

Aluminium Silikat)

The Subclass Inosilicate (rantai tunggal dan ganda)


Subclass ini berisi dua kelompok yang berbeda: rantai tunggal dan

silikat rantai ganda. Pada kelompok rantai tunggal tetrahedrons berbagi

39

dua oksigen dengan dua tetrahedrons lain dan membentuk rantai yang
tampaknya tak berujung. Rasio silikon oksigen demikian 1:3. Tetrahedrons
alternatif ke kiri dan kemudian ke kanan sepanjang garis yang dibentuk
oleh oksigen terkait meskipun rantai lebih kompleks tampaknya spiral.
Dalam penampang rantai membentuk trapesium dan bentuk ini
menghasilkan sudut antara wajah kristal dan arah belahan dada.
Pada kelompok rantai ganda, dua rantai tunggal berbaring
berdampingan sehingga semua tetrahedrons sisi kanan rantai kiri
dihubungkan oleh oksigen ke tetrahedrons sisi kiri rantai yang tepat.
Oksigen ekstra untuk berbagi setiap empat SiliconS mengurangi rasio
SiliconS ke oksigen ke 4:11. Rantai ganda tampak seperti rantai enam
cincin sisi yang bisa mengingatkan seseorang rantai semanggi anak.
Penampang mirip dalam rantai ganda dengan yang rantai tunggal kecuali
trapezium lebih panjang dalam rantai ganda. Perbedaan ini menghasilkan
perbedaan dalam sudut. Pembelahan dua hasil kelompok antara rantai dan
tidak memutus rantai sehingga menghasilkan pembelahan prismatik.
Dalam silikat dirantai tunggal dua arah pembelahan berada pada
sudut hampir tepat (mendekati 90 derajat) membentuk penampang hampir
persegi. Dalam silikat rantai ganda sudut pembelahan ini dekat dengan 120
dan 60 derajat membentuk penampang belah ketupat membuat cara mudah
untuk membedakan silikat rantai ganda dari silikat rantai tunggal. Berikut
adalah anggota yang lebih umum dari inosilicates. Lihat Inosilicates '
halaman untuk daftar yang lebih lengkap.
Tunggal Rantai Inosilicates:

Lorenzenite (Sodium Silikat Titanium)

Neptunite (Sodium Lithium Kalium Besi Mangan Titanium Silikat)

Okenite (silikat terhidrasi Kalsium)

Pectolite (Sodium Kalsium Hidroksida Silikat)

The Kelompok piroksen :


40

Aegirine (Sodium Iron Silikat)

Augit (Kalsium Natrium Magnesium Aluminium Besi Titanium Silikat)

Diopside (Kalsium Magnesium silikat)

Enstatite (Magnesium silikat)

Hedenbergite (Kalsium Silikat Besi)

Hipersten (Magnesium Besi Silikat)

Jadeite (Natrium Silikat Aluminium Besi)

Spodumene (Lithium Aluminium Silikat)

Rhodonite (Besi Kalsium Magnesium Silikat Mangan)

Serandite (Sodium Kalsium Hidroksida Mangan Silikat)

Shattuckite (Tembaga Hidroksida Silikat)

Wollastonite (Kalsium Silikat)

Para Inosilicates Rantai ganda:

The Kelompok amphibole :

Aktinolit (Kalsium Magnesium Hidroksida Besi Silikat)

Anthophyllite (Magnesium Hidroksida Besi Silikat)

Cummingtonite (Besi Magnesium Hidroksida Silikat)

Edenite (Sodium Kalsium Magnesium Hidroksida Besi Aluminium Silikat)

Hornblende (Kalsium Natrium Magnesium Hidroksida Besi Aluminium


Silikat)

Riebeckite (Sodium Hidroksida Besi Silikat)

Tremolite (Kalsium Magnesium Hidroksida Besi Silikat)

Astrophyllite (Besi Hidroksida Kalium Titanium Silikat)

Babingtonite (Kalsium Hidroksida Besi Silikat Mangan)

41

Inesite (Kalsium Hidroksida Terhidrasi Silikat Mangan)

The Subclass Cyclosilicate (cincin)


Ini silikat membentuk rantai seperti di inosilicates kecuali bahwa

rantai menghubungkan kembali sekitar pada diri mereka sendiri untuk


membentuk cincin. Silikon untuk rasio oksigen umumnya sama dengan
inosilicates, (1:3). Cincin dapat dibuat dari tiga tetrahedrons minimal
membentuk cincin segitiga (seperti di benitoite). Empat tetrahedrons dapat
membentuk bentuk persegi kasar (seperti di axinite). Enam tetrahedons
membentuk

bentuk

heksagonal

(seperti

di

beryl,

kordierit

dan

tourmalines).
Bahkan ada delapan cincin beranggota dan struktur cincin lebih
rumit. Simetri dari cincin biasanya diterjemahkan langsung ke simetri
mineral ini, setidaknya di cyclosilicates kurang kompleks. Cincin Benitoite
adalah segitiga dan simetri adalah trigonal atau tiga kali lipat. Cincin Beryl
yang membentuk segi enam dan simetri adalah heksagonal atau enam kali
lipat. Enam Tourmalines 'cincin beranggota yang bergantian tetrahedrons
mengarah ke atas kemudian turun menghasilkan trigonal sebagai lawan
simetri heksagonal. Kurangnya Axinite nyaris total simetri adalah karena
pengaturan kompleks cincin persegi nya, anion borate segitiga berbentuk
(BO3) dan posisi kelompok OH.
Cordierite adalah pseudo-heksagonal dan analog dengan struktur
beryl kecuali bahwa pengganti aluminums untuk SiliconS di dua dari enam
tetrahedrons. Ada beberapa batu permata mineral diwakili dalam
kelompok ini, bukti kilau tinggi umum, kekerasan dan daya tahan. Berikut
adalah anggota yang lebih umum dari cyclosilicates. Lihat Cyclosilicates '
halaman untuk daftar yang lebih lengkap.

42

Axinite (Kalsium Magnesium Hidroksida Besi Aluminium borosilikat


Mangan)

Baratovite (Lithium Kalsium Potassium Fluoride Titanium Silikat


Zirkonium)

Benitoite (Barium Titanium Silikat)

Beryl (Berylium Aluminium Silikat)

Cordierite (Magnesium Aluminium Silikat)

Dioptase [Tembaga Hidroksida Silikat]

Eudialyte (Natrium Klorida Kalsium Besi Mangan Hidroksida Cesium


Zirkonium Silikat)

Milarite (Kalium Kalsium Berilium Aluminium Silikat terhidrasi)

Osumilite (Sodium Besi Kalium Magnesium Aluminium Silikat)

The Tourmaline Grup :

Dravite (Sodium Magnesium Aluminium Boro-Silikat Hidroksida)

Elbaite (Sodium Lithium Aluminium Boro-Silikat Hidroksida)

Schorl (Sodium Besi Aluminium Boro-Silikat Hidroksida)

Uvite (Kalsium Sodium Besi Magnesium Aluminium Boro-Silikat


Hidroksida)

Sugilite (Sodium Lithium Iron Kalium Aluminium Silikat Mangan)

The Subclass phyllosilicate (lembar)


Dalam subclass ini, cincin tetrahedrons dihubungkan oleh oksigen

bersama untuk cincin lainnya dalam bidang dua dimensi yang


menghasilkan struktur lembaran-seperti. Silikon untuk rasio oksigen
umumnya 1:2.5 (atau 2:5) karena hanya satu oksigen secara eksklusif

43

terikat dengan silikon dan tiga lainnya dibagi setengah (1,5) ke SiliconS
lainnya.
Simetri dari anggota kelompok ini dikendalikan terutama oleh
simetri cincin tetapi biasanya diubah menjadi simetri rendah oleh ion
lainnya dan lapisan lainnya. Kebiasaan kristal khas subclass ini karena itu
datar, platy, buku-suka dan menampilkan belahan dada basal yang baik.
Biasanya, lembaran tersebut kemudian dihubungkan satu sama lain oleh
lapisan kation. Lapisan-lapisan kation yang lemah terikat dan sering
memiliki molekul air dan atom netral atau molekul terjebak antara lembar.
Hal ini menjelaskan mengapa subclass ini menghasilkan mineral
sangat lembut seperti bedak, yang digunakan dalam bedak. Beberapa
anggota subclass ini memiliki lembaran digulung menjadi tabung yang
menghasilkan

serat

asbes

seperti

pada

serpentine.

Berikut adalah anggota yang lebih umum dari phyllosilicates.

Apophyllite (Kalium Sodium Terhidrasi Kalsium Fluorida Hidroksida


Silikat)

Cavansite (Terhidrasi Kalsium Silikat Vanadium)


Chrysocolla (Tembaga Aluminium Hidroksida Silikat terhidrasi
Hidrogen)

The Kelompok Tanah Liat :


The Grup Klorit :

Klorit (Besi Magnesium Hidroksida Aluminium Silikat)


Clinochlore (Besi Magnesium Hidroksida Aluminium Silikat)
Cookeite (Lithium Aluminium Hidroksida Silikat)
o

Kaolinit (Aluminium Hidroksida Silikat)

Pyrophyilite (Aluminium Hidroksida Silikat)

Talk (Magnesium Hidroksida Silikat)

44

Gyrolite [Kalsium hidroksida Terhidrasi Silikat]

The Mica Grup:

Biotit (Besi Magnesium Kalium Aluminium Hidroksida Fluorida Silikat)

Lepidolite (Lithium Aluminium Fluorida Kalium Hidroksida Silikat)

Moskow (Aluminium Fluorida Kalium Hidroksida Silikat)

Phlogopite (Magnesium Aluminium Fluorida Kalium Hidroksida Silikat)

Zinnwaldite (Lithium Iron Kalium Aluminium Hidroksida Fluorida


Silikat)

Prehnite (Kalsium Aluminium Hidroksida Silikat)

Serpentine (Magnesium Hidroksida Besi Silikat)

The Subclass Tectosilicate (kerangka kerja)


Subclass ini sering disebut "Silikat Kerangka" karena strukturnya

terdiri dari tetrahedrons saling pergi ke luar ke segala arah membentuk


kerangka rumit analog dengan kerangka bangunan besar. Dalam subclass
ini semua oksigen dibagi dengan tetrahedrons lain yang memberikan
silikon untuk rasio oksigen dari 1:2.
Dalam keadaan murni dekat silikon dan oksigen hanya mineral
adalah kuarsa (SiO2). Tapi tectosilicates tidak sesederhana itu. Ternyata
bahwa ion aluminium dengan mudah dapat menggantikan ion silikon di
tetrahedrons sampai dengan 50%. Dalam subclass lain substitusi ini terjadi
sampai batas lebih terbatas tapi dalam tectosilicates itu adalah dasar utama
dari struktur yang berbeda-beda.
Sementara tetrahedron hampir sama dengan aluminium pada
pusatnya, tuduhan itu sekarang menjadi lima negatif (-5) bukan empat
negatif normal (-4). Karena muatan dalam kristal harus seimbang, kation

45

tambahan diperlukan dalam struktur dan ini adalah alasan utama untuk
variasi besar dalam subclass ini. Berikut adalah anggota yang lebih umum
dari subclass tectosilicate. Lihat tectosilicates ' halaman untuk daftar yang
lebih lengkap.

The Feldspar Group:

Albite (Sodium Silikat Aluminium)

Andesin (Sodium Kalsium Aluminium Silikat)

Anorthite (Kalsium Aluminium Silikat)

Bytownite (Kalsium Natrium Silikat Aluminium)

Labradorit (Sodium Kalsium Aluminium Silikat)

Microcline (Silikat Aluminium Kalium)

Oligoclase (Sodium Kalsium Silikat)

Orthoclase (Silikat Aluminium Kalium)

Sanidine (Silikat Aluminium Kalium)

The Grup feldspathoid :

Cancrinite (Sodium Kalsium Karbonat Aluminium Silikat)

Lazurite (Sodium Kalsium Klorida Sulfat Aluminium Silikat Sulfida)

Leucite (Silikat Aluminium Kalium)

Nepheline (Natrium Kalium Aluminium Silikat)

Sodalite (Natrium Klorida Aluminium Silikat)

The Grup Quartz : (Semua Silikon Dioksida)

Coesite

Kristobalit

Kuarsa

Tridimit

46

Scapolite (Kalsium Natrium Klorida Sulfat Aluminium Silikat


Carbonate)

The Grup Zeolit :

Analcime (Terhidrasi Sodium Silikat Aluminium)

Chabazite (Terhidrasi Kalsium Aluminium Silikat)

Harmotome (Barium Kalium Terhidrasi Aluminium Silikat)

Heulandite (Sodium Kalsium Silikat terhidrasi Aluminium)

Laumontite (Terhidrasi Kalsium Aluminium Silikat)

Mesolite (Sodium Kalsium Silikat terhidrasi Aluminium)

Natrolite (Terhidrasi Sodium Silikat Aluminium)

Phillipsite (Terhidrasi Natrium Kalium Kalsium Aluminium Silikat)

Scolecite (Terhidrasi Kalsium Aluminium Silikat)

Stellerite (Terhidrasi Kalsium Aluminium Silikat)

Stilbite (Sodium Kalsium Silikat terhidrasi Aluminium)

Thomsonite (Sodium Kalsium Silikat terhidrasi Aluminium)

MINERAL NON SILIKAT


Beberapa mineral tidak mengandung kombinasi Silicon dan
Oksigen, sebagai mineral silikat lakukan. Kelompok mineral, yang disebut
nonsilicates, yang ditemukan hanya 8% dari kerak bumi. Mineral
Nonsilicate termasuk sumber daya yang sangat berharga bagi manusia,
seperti emas logam mulia, perak, dan platinum, logam yang berguna
seperti besi, aluminium dan timah, dan permata berlian dan ruby. Mineral
Nonsilicate dipisahkan ke dalam kelas berikut:
Elemen asli - elemen pribumi, seperti Gold, Platinum, atau tembaga, tidak
digabungkan dengan unsur-unsur lainnya. Digunakan dalam perhiasan,
koin dan elektronik.

47

Karbonat - Elemen karbonat mengandung kombinasi Karbon dan


Oksigen. Beberapa contoh adalah kalsit dalam batu gamping, atau bila
dikombinasikan

dengan

magnesium,

dolomit.

Digunakan

untuk

memproduksi semen.
Oksida - Oksida yang terbentuk ketika ion oksigen bermuatan negatif
menggabungkan dengan ion logam yang positif, seperti Besi. Beberapa
contoh termasuk hematit, korundum, aluminium dan magnetit. Digunakan
di bagian pesawat dan amplas.
Halida - Halida terbentuk ketika halogen seperti klorin, yodium Fluorin,
atau menggabungkan Brom dengan unsur-unsur lain seperti Kalsium,
Sodium, atau Kalium. Beberapa contoh adalah fluorit atau klorit.
Digunakan untuk bahan kimia dan deterjen.

Sulfida - unsur sulfida The, seperti kalkosit dan galena, Sulfur


mengandung dikombinasikan dengan satu atau lebih unsur logam.
Umumnya digunakan untuk membuat baterai dan elektronik.

Sulfat - Sulfat terbentuk ketika ion Sulfur gudang elektron dan obligasi
dengan Oksigen, dan kemudian obligasi dengan satu atau lebih unsur
logam. Contohnya adalah gipsum, digunakan untuk membuat sheetrock
dan semen.
Mineral Nonsilicate tidak hampir sama umum sebagai mineral silikat,
namun mereka adalah bagian besar dari kehidupan kita sehari-hari. Karena
mineral ini sangat penting untuk manusia, kita perlu menggunakannya
dengan hati-hati. Banyak dari mineral dapat digunakan kembali atau
didaur ulang menjadi produk baru daripada harus diekstraksi dari tanah.

48

DAFTAR PUSTAKA

http://bumi-is-earth.blogspot.com/2011/05/berdasarkan-senyawa-kimiawinyamineral.html
http://globevangobel.blogspot.com/2012/05/sifat-kimiawi-mineral.html
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|
id&u=http://www.galleries.com/Silicates&ei=7drKUPOrOI2srAfni4HgCA
http://www.google.co.id/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=4&ved=0CEUQFjAD&url=htt
p%3A%2F%2Frepository.ipb.ac.id%2Fbitstream%2Fhandle
%2F123456789%2F46488%2FBAB%2520II%2520Tinjauan
%2520Pustaka_%25202011aah.pdf%3Fsequence
%3D5&ei=_J7KUKqiE8XjrAfm94HIBQ&usg=AFQjCNGwcoDKmgdSw
MrqLl_5AbpAGfaUhw&bvm=bv.1355325884,d.bmk
http://dc161.4shared.com/doc/tNjECmqb/preview.html
http://www.docstoc.com/docs/31282440/mineral-silikat
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|
id&u=http://imnh.isu.edu/Exhibits/Online/RLO/GeoOutreach/index.php
%3Fr%3Dmineral%26s
%3Dnonsilicates&ei=G_jKUMvQFMjtrAeC7ICgAw
http://anakgeotoba.blogspot.com/2010/04/v-behaviorurldefaultvml-o.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Kristal
http://kehidupangeologi.blogspot.com/2012/09/kristalografi-sistemkristal.html
https://www.google.co.id/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=0CC
EQFjAA&url=http%3A%2F%2Fpublikasiilmiah.ums.ac.id%2Fbitstream
%2Fhandle%2F123456789%2F1925%2FBAB%2520I

49

%2520KRISTAL.pdf%3Fsequence
%3D6&ei=YSARVNa8IpKiugTw74K4Cg&usg=AFQjCNFLxkpjdy2Pk1r
MZiO0gFjzgRQptQ
https://www.google.co.id/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=6&cad=rja&uact=8&ved=0CE
MQFjAF&url=http%3A%2F%2Fyoungminer.files.wordpress.com
%2F2012%2F10%2Fisi-laporan-akhir-praktikumkrismin3.docx&ei=YSARVNa8IpKiugTw74K4Cg&usg=AFQjCNGCdGpf
RqqrxqT8mwxPCkASRbj14A
(kamis, tanggal 11 september 2014 Pukul 12.30)

50

51

You might also like