Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
NAMA
: TAUFICH HIDAYATULOH
NO MAHASISWA
: 410014007
JURUSANTEKNIK GEOLOGI
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
YOGYAKARTA
2014
DAFTAR ISI
COVER...................................................................................................1
DAFTAR ISI...........................................................................................2
PENDAHULUAN..................................................................................3
Maksud dan tujuan ..................................................................................4
Mineral ....................................................................................................(5-21)
Kristal ......................................................................................................(21-25)
Mineral Mineral Pembentuk Batuan ( Reaksi Bowen )(25-29)
Mineral Silikat dan Non Silikat.(29-47)
Daftar pustaka .........................................................................................(48-49)
PENDAHULUAN
A. Maksud
Dalam studi geologi kita mempelajari ilmu tentang bumi serta factor penyusun
dari bumi itu sendiri. Dimaksudkan agar kita dapat mengenal, mengetahui dan
juga menguasai ilmu kristal dan mineral yang menjadi salah satu dasar terpenting
dalam Geologi. Dan pada akhirnya,akan dapat lebih mudah dalam mempelajari
ilmu Geologi pada tahap selanjutnya.
B. Tujuan
Dalam kegiatan mempelajari ilmu Geologi fisik kita dituntut untuk dapat :
1. Mengetahui reaksi BOWEN
2. Mengetahui mineral dan kristal.
3. Mampu melakukan penyelidikan secara fisik dari mineral dan
kristal.
4. Mengetahui keterdapatan mineral dan kristal dalam batuan.
5. Mengetahui aplikasi dari ilmu tentang mineral dan kristal
MINERAL
Dalam mendefinisikan mineral, hingga saat ini masih belum didapatkan
kepastian untuk menerangkan pengertian dari mineral tersebut.Karena memang
belum didapatkan kesamaan pendapat oleh para ahli tentang hal ini.Namun pada
umumnya dikenal dua defenisi mineral, defenisi klasik yang disimpulkan sebelum
tahun 1977 dan defenisi kompilasi yang disimpulkan setelah tahun 1977.
Menurut defenisi klasik, mineral adalah suatu benda padat anorganik yang
terbentuk secara alami, bersifat homogen, yang mempunyai bentuk kristal dan
rumus kimia yang tetap. Dan menurut defenisi kompilasi, mineral adalah suatu zat
yang terdapat dialam dengan komposisi kimia yang khas, bersifat homogen,
memiliki sifat-sifat fisik dan umumnya berbentuk kristalin yang mempunyai
bentuk geometris tertentu.
Hal yang membedakan kedua defenisi tersebut adalah pada defenisi klasik,
yang termasuk mineral hanyalah benda atau zat padat saja.Dan pada defenisi
kompilasi, mineral mempunyai ruang limgkup yang lebih luas karena mencakup
semua zat yang ada dialam yang memenuhi syarat-syarat dalam pengertian
tersebut.Hal ini salah satunya disebabkan karena ada beberapa bahan yang
terbentuk karena penguraian atau perubahan sia-sisa tumbuhan dan hewan secara
alamiah juga digolongkan kedalam mineral, seperti batubara, minyak bumi dan
tanah diatome.Mineral termasuk dalam komposisi unsur murni dan garam-garam
sederhana sampai silikat yang sangat kompleks dengan ribuan bentuk yang
diketahui (senyawaan organik biasanya tidak termasuk).
sifat
fisik
secara
teoritis
dan
sifat
fisik
secara
determinasi
mineral secara determinasi seperti warna, gores, kilap, transparansi dan perputaran
warna.
3. Perawakan Kristal
Perawakan
kristal
pada
mineral
diartikan
sebagai
kenampakkan
sekelompok mineral yang sama yang tumbuh secara tidak sempurna karena ada
gangguan dari sumber utama mineral maupun gangguan dari lingkungan tempat
terjadinya mineral, sehingga mineral tidak terbentuk dengan sempurna yang
menyebabkan ada perbedaan bentuk dan ukuran mineral. Kenampakkan tersebut
sering disebut sebagai struktur mineral.
4. Sifat Kelistrikan
Sifat kelistrikan pada mineral adalah kemampuan mineral untuk menerima
dan juga meneruskan aliran listrik yang dikenakan padanya.Pada mineral hanya
ada dua jenis sifat kelistrikan.Yaitu, yang dapat menghantarkan listrik (konduktor)
dan yang tidak dapat menghantarkan listrik (isolator).
5. Sifat Radioaktivitas
Sifat Radioaktivitas mineral tercermin dari unsur-unsur kimia yang ada
dalam mineral tersebut yang unsure-unsur tersebut dapat mengeluarkan sinar-sinar
, , dan . Ada mineral-mineral unsure-unsur yang dapat bersifat radioaktiv
seperti Uranium(U), Radium(Ra), Thorium(Th), Plumbum(Pb), Vanadium(V) dan
Kalium(K). Biasanya, mineral_mineral yang bersifat radioaktiv dijumpai dalam
mineral-mineral ikutan atau mineral-minera yang terbetas jumlahnya. Kegunaan
dari mineral-mineral radioaktiv adalah dapat digunakan sebagai sumber energi
dan dapat juga digunakan untuk mengukur waktu Geologi dengan cara
menghitung waktu paruhnya (half time).
6. Gejala Emisi Cahaya
7
Gejala emisi cahaya adalah gejala sumber cahaya yang dihasilkan dalam
proses-proses tertentu.Misalnya, proses radiasi dan keluarnya sinar Ultraviolet.
Mineral Phospor yang pada waktu malam mengeluarkan cahaya adalah contoh
emisi cahaya yang terus-menerus, demikian juga halnya yang terjadi pada mineral
Radium(Ra). Cahaya tersebut merupakan gelombang cahaya yang dikeluarkan
oleh mineral, dimana panjang gelombang cahaya tersebut lebih panjang daripada
gelombang cahaya biasa.Hanya ada beberapa mineral yang dapat menimbulkan
emisi cahaya seperti Phospor, Radium dan Flouride.
7. Bau dan Rasa
Bau pada mineral dapat diamati jika bentuk fisik mineral tersebut dapat
diubah menjadi gas. Jenis-jenis bau mineral adalah:
Seperti halnya bau, rasa pada mineral hanya dapat diamati jika bentuk fisik
mineral diubah menjadi cair. Berikut adalah jenis-jenis rasa pada mineral :
Setiap
mineral
yang
dapat
membesar
tanpa
gangguan
akan
memperkembangkan bentuk kristalnya yang khas, yaitu suatu wajah lahiriah yang
dihasilkan struktur kristalen (bentuk kristal). Ada mineral dalam keadaan Amorf,
yang artinya tak mempunyai bangunan dan susunan kristal sendiri (misalnya kaca
& opal). Tiap-tiap pengkristalan akan makin bagus hasilnya jika berlangsungnya
proses itu makin tenang dan lambat
beberapa
proses
yang
menghasilkan
jenis
mineral
2. Proses Pegmatisme
10
4. Proses Hydrotermal
Merupakan proses pembentuk mineral yang terjadi oleh pengaruh temperatur
dan tekanan yang sangat rendah, dan larutan magma yang terbentuk sebelumnya.
Secara garis besar, endapan mineral hydrothermal dapat dibagi atas :
1. Endapan hipotermal, ciri-cirinya adalah :
11
Pada intrusi Granit sering berupa endapan logam Au, Pb, Sn, W
dan Z.
12
13
9. Supergen enrichment
10. Metamorfisme
Terbagi atas endapan endapan termetamorfiskan dan endapan metamorfisme.
1. Felsic Mineral
14
A. Quartz (Kuarsa)
Mineral kuarsa memiliki sistem kristal hexagonal (prisma, bipyramid dan
kombinasinya. Rumus kimia tau komposisi kimia dari kuarsa adalah SiO2.berat
jenis dari mineral ini adalah 2,65 dengan tingkat kekerasan (H) bernilai 7. Warna
pada kuarsa dapat jernih atau keruh bila terdapat bersama feldspar, sering terdapat
inklusi dari gas, cairan atau mineral pengotor didalamnya, yang merupakan unsur
pengotor dan sangat mempengaruhi warna pada kuarsa, sehingga dari warna yang
ditunjukkan dapat diperkirakan kemurnian kuarsa tersebut. Tidak terdapat belahan
pada kuarsa.Dan kuarsa juga banyak digunakan dalam industri, khususnya yang
berkaitan dengan gelas (kaca).
Kuarsa atau kadang disebut silika.Adalah satu-satunya mineral
pembentuk batuan yang terdiri dari persenyawaan silikon dan oksigen. Umumnya
muncul dengan warna seperti asap atau smooky, disebut juga smooky quartz.
Kadang-kadang juga dengan warna ungu atau merah-lembayung (violet).Nama
kuarsa yang demikian disebut amethyst, merah massip atau merah-muda,
kuning hingga coklat.Warna yang bermacam-macam ini disebabkan karena
adanya unsur-unsur lain yang tidak bersih.
B. Feldspar
Feldspar dapat digolongkan kedalam dua golongan besar, yaitu :
1. Alkali feldspar yang terdiri dari orthoklas, mikroklin, sanidine, anorthoklas,
15
16
Plagioklas feldspar
Mineral
Plagioclase
adalah
anggota
dari
kelompok
mineral
kembaran.
Komposisi
kimia
dari
mineral
ini
adalah
NaCaAl2Si3O8.
17
C. Feldspatoid
Mineral feldspatoiid ini juga disebut sebagai pengganti feldspar, dikarenakan
mineral ini terbentuk bila dalam sebuah batuan tidak cukup terdapat SiO2.Bila
dalam suatu batuan terdapat SiO2 (kuarsa) bebas, maka yang akan terbentuk
adalah feldspar dan tidak akan terbentuk feldspatoid. Mineral-mineral yang
termasuk feldspatoid adalah nepheline, leusite, sodalite, scapolite, carcrinite dan
analcite.Namun yang umunya dapat ditemukan hanyalah nepheline dan leucite.
Nepheline (KNaAl2Si2O4)
18
grain. Warna dari mineral ini adalah putih kekuningan sampai abu-abu
kemerahan. Nilai kekerasan nepheline adalah 5,5 sampai dengan 6 dengan
berat jenis (SG) 2,55 sampai 2,65. Kilap pada nepheline adalah kilap kaca,
namun ada juga yang memiliki kilap minyak.Belahan permukaannya
berbentuk prisma yang terdapat dalam kristal-kristal besar. Nepheline sering
ditemukan dalam bentuk dike pada batuan beku.
Leucite (KaISi2O8)
2. Mafic Mineral
A. Olivine ((Mg,Fe)2SiO4)
Olivine adalah kelompok mineral silikat yang tersusun dari unsur besi (Fe)
dan magnesium (Mg).Mineral olivine berwarna hijau, dengan kilap gelas,
terbentuk pada temperatur yang tinggi.Mineral ini umumnya dijumpai pada
batuan basalt dan ultramafic.Batuan yang keseluruhan mineralnya terdiri dari
mineral olivine dikenal dengan batuan Dunite.Olivine kadang-kadang juga disebut
crysoline.
Olivine mempunyai kenampakan kilap kaca dan nilai kekerasan(H) 5,57,0. mineral ini memiliki berat jenis (SG) 3,27-4,27. Pada umumnya olivine
ditemukan pada batuan beku basa seperti gabbro, basalt, peridotite dan dunite.
19
B. Piroksin
Piroksin merupakan kelompok mineral silikat yang kompleks dan
memiliki hubungan erat dalam struktur kristal, sifat-sifat fisik dan komposisi
kimia walaupun mereka mengkristal dalam dua sistem yang berbeda, yaitu
orthorhombic dan monoklin. Secara struktur, piroksin terdiri dari mata rantai yang
tidak ada habisnya dan tetrahedral SiO4 yang diikat bersama-sama secara lateral
oleh ion-ion logam Mg dan Ca yang berikatan dengan oksigen, dan tidak
berikatan langsung dengan silicon.
Komposisi kimia piroksin secara umum adalah W1-p(X,Y)1+pZ2O6.
Dimana symbol W, X, Y dan Z menunjukkan unsur dengan jari-jari atom yang
sama.
W = Na, Ca Y = Al, Fe, Ti
X = Mg, Fe, Li, Ma Z = Sid an Al dalam jumlah kecil
Bentuk kristal piroksin adalah prismatic dengan belahan spesifik. Dalam
batuan beku vulkanik, piroksin adalah Augote Calcio rendah atau Pigionite,
sedang dalam batuan plutonik, piroksin adalah Augite.
20
C. Amphibole (Horblende)
Amphibole adalah kelompok mineral silikat yang berbentuk prismatik atau
kristal yang menyerupai jarum. Mineral amphibole umumnya mengandung besi
(Fe), Magnesium (Mg), Kalsium (Ca), dan Alumunium (Al), Silika (Si), dan
Oksigen (O). Hornblende tampak berwarna hijau tua kehitaman.Mineral ini
banyak dijumpai pada berbagai jenis batuan beku dan batuan metamorf.
D. Mica
21
KRISTAL
Kristal atau hablur adalah suatu padatan yang atom, molekul, atau ion
penyusunnya terkemas secara teratur dan polanya berulang melebar secara tiga
dimensi. Secara umum, zat cair membentuk kristal ketika mengalami proses
pemadatan. Pada kondisi ideal, hasilnya bisa berupa kristal tunggal, yang semua
atom-atom dalam padatannya "terpasang" pada kisi atau struktur kristal yang
sama, tapi, secara umum, kebanyakan kristal terbentuk secara simultan sehingga
menghasilkan padatan polikristalin. Misalnya, kebanyakan logam yang kita temui
sehari-hari merupakan polikristal.
Struktur kristal mana yang akan terbentuk dari suatu cairan tergantung
pada kimia cairannya sendiri, kondisi ketika terjadi pemadatan, dan tekanan
ambien. Proses terbentuknya struktur kristalin dikenal sebagai kristalisasi.
22
Kristal bismut.
Meski proses pendinginan sering menghasilkan bahan kristalin, dalam
keadaan tertentu cairannya bisa membeku dalam bentuk non-kristalin. Dalam
banyak kasus, ini terjadi karena pendinginan yang terlalu cepat sehingga atomatomnya tidak dapat mencapai lokasi kisinya.Suatu bahan non-kristalin biasa
disebut bahan amorf atau seperti gelas.Walaupun terkadang bahan seperti ini juga
disebut sebagai padatan amorf, meskipun ada perbedaan jelas antara padatan dan
gelas. Proses pembentukan gelas tidak melepaskan kalor lebur jenis (Bahasa
Inggris: latent heat of fusion). Karena alasan ini banyak ilmuwan yang
menganggap bahan gelas sebagai cairan, bukan padatan.Topik ini kontroversial,
silakan lihat gelas untuk pembahasan lebih lanjut.
Kristal insulin.
Struktur kristal terjadi pada semua kelas material, dengan semua jenis
ikatan kimia. Hampir semua ikatan logam ada pada keadaan polikristalin; logam
amorf atau kristal tunggal harus diproduksi secara sintetis, dengan kesulitan besar.
Kristal ikatan ion dapat terbentuk saat pemadatan garam, baik dari lelehan cairan
maupun kondensasi larutan.Kristal ikatan kovalen juga sangat umum.Contohnya
23
adalah intan, silika dan grafit. Material polimer umumnya akan membentuk
bagian-bagian kristalin, namun panjang molekul-molekulnya biasanya mencegah
pengkristalan menyeluruh. Gaya Van der Waals lemah juga dapat berperan dalam
struktur kristal. Contohnya, jenis ikatan inilah yang menyatukan lapisan-lapisan
berpola heksagonal pada grafit.
Kebanyakan material kristalin memiliki berbagai jenis cacat
kristalografis.Jenis dan struktur cacat-cacat tersebut dapat berefek besar pada
sifat-sifat material tersebut.
Galium, logam yang dengan mudah membentuk kristal tunggal berukuran besar
Meskipun istilah "kristal" memiliki makna yang sudah ditentukan dalam
ilmu material dan fisika zat padat, dalam kehidupan sehari-hari "kristal" merujuk
pada benda padat yang menunjukkan bentuk geometri tertentu, dan kerap kali
sedap di mata. Berbagai bentuk kristal tersebut dapat ditemukan di alam. Bentukbentuk kristal ini bergantung pada jenis ikatan molekuler antara atom-atom untuk
menentukan strukturnya, dan juga keadaan terciptanya kristal tersebut. Bunga
salju, intan, dan garam dapur adalah contoh-contoh kristal.
Beberapa material kristalin mungkin menunjukkan sifat-sifat elektrik khas,
seperti efek feroelektrik atau efek piezoelektrik.
Kelakuan cahaya dalam kristal dijelaskan dalam optika kristal. Dalam
struktur dielektrik periodik serangkaian sifat-sifat optis unik dapat ditemukan
seperti yang dijelaskan dalam kristal fotonik.
24
25
6
7
Monoklinik
Triklinik
a b c; = = 900 1200
a b c; = 900
Kristal dapat terbentuk dari proses pengendapan. Endapan adalah zat yang
memisahkan diri sebagai suatu fase padat keluar dari larutan dan terbentuklah
kristal. Ukuran kristal yang terbentuk selama pengendapan tergantung pada dua
faktor penting, yaitu laju pembentukan inti dan laju pertumbuhan kristal. Laju
pembentukan inti dapat dinyatakan dengan jumlah inti yang terbentuk dalam
satuan waktu. Jika laju pembentukan inti tinggi, banyak sekali kristal yang akan
terbentuk tetapi dengan ukuran yang kecil. Sedangkan jika laju pertumbuhan
kristal tinggi, maka akan didapatkan kristal dengan ukuran yang tinggi (Vogel,
1979).
26
Sebelah kiri mewakili mineral-mineral mafik, yang pertama kali terbentuk dalam
temperatur sangat tinggi adalah Olivin. Akan tetapi jika magma tersebut
jenuh oleh SiO2 maka Piroksenlah yang terbentuk pertama kali. Olivin dan
Piroksen merupakan pasangan Ingcongruent melting dimana setelah
pembentukan Olivin akan bereaksi dengan larutan sisa membentuk
Piroksen. Temperatur menurun terus dan pembentukan mineral berjalan
sesuai dengan temperaturnya. Mineral yang terakhir terbentuk adalah
Biotit.
27
rendah adalah Albit, mineral ini tersebar pada batuan asam seperti Granit
dan Riolit. Reaksi berubahnya komposisi Plagioklas ini merupakan deret
Solid Solution yang merupakan reaksi kontinyu, artinya kristalisasi
Plagioklas Ca (Anortit) sampai Plagioklas Na (Albit) akan berjalan terus
jika reaksi setimbang.
Mineral sebelah kanan dan sebelah kiri bertemu pada mineral Potasium Feldspar
(Orthoklas), ke Muscovit dan terakhir Kwarsa, maka mineral kwarsa
merupakan mineral yang paling stabil diantara seluruh mineral mafik atau
mineral felsik.
Olivin
Olivin Plagioklas
Piroksen
Olivine Piroksen
Piroksen - Plagioklas
28
Hornblende Plagioklas
Deret ini dibangun dari mineral feldspar plagioklas. Dalam deret kontinyu,
mineral awal akan turut serta dalam pembentukan mineral selanjutnya.
Dari bagan, plagioklas kaya kalsium akan terbentuk lebih dahulu,
kemudian seiring penurunan suhu, plagioklas itu akan bereaksi dengan sisa
larutan magma yang pada akhirnya membentuk plagioklas kaya sodium.
Demikian seterusnya reaksi ini berlangsung hingga semua kalsium dan
sodium habis dipergunakan. Karena mineral awal terus ikut bereaksi dan
bereaksi, maka sangat sulit sekali ditemukan plagioklas kaya kalsium di
alam bebas.
29
Bila pendinginan terjadi terlalu cepat, akan terbentuk zooning pada plagioklas
[plagioklas kaya kalsium dikelilingi plagioklas kaya sodium].
30
adalah
dibagi
menjadi
dua
kelompok,
yaitu
kelompok
FERROMAGNESIUM,
umumnya
mempunyai
( mineral silikat
gelap ) .
contoh mineralnya adalah, Olivine, Augitit, Hornblende, Biotite. Penjelasan :
Kehadiran
serpentin merubah sifat fisis batuan beku yang banyak mengandung
olivin.
Beberapa batuan yang baik untuk pelapis jalan (dolerit, basalt, gabro)
yang
mengandung olivin, dan derajat altrasinya sebaiknya diperiksa.
Piroksen (X2Y2 O6) dengan X : Ca, Fe atau Mg, dan Y : Si atau Al.
Mineral
ini
banyak jenisnya yang terpenting dalam batuan beku adalah Augit. Augit
mengandung silika dengan presentasi relatif rendah, seringkali terdapat
bersamaan
dengan
olivin.
Pengaruh air
menyebabkan
alterasi
menjadi Khlorit
(chlorite), mineral yang mirip dengan serpentin. Mineral-mineral ini jarang
pada
batuan sedimen, umum merupakan mineral batuan Metamorf.
Hornblende (X2-3 Y5 Z8 O22 (OH)2) dengan X : Ca, Y : Mg atau Fe, dan
Z
Si
atau Al.Hornblende
Kristalisasinya
mengandung
dari
silikat
cukup
banyak.
magma
32
pada
metamorf.
Kriteria
untuk
mengenalnya
terutama
adalah
kekerasannya
menyamai kwarsa dan hampir tidak ada belahan. Mineral ini digunakan
sebagai
bahan kertas yang cukup baik, dengan memanfaatkan butirannya.
dan berat
jenis
yang
kecil.
Contoh mineralnya,
atau
K feslpar, K Al Si3 O8 dan Feslpar plagioklas (Plagioclase feldspar), (NaCa) Si3 O8-Ca Als-Si3 O8. Felspar ortoklas terdapat pada batuan beku
yang
kaya
akan
silika.
felspar
dengan
hadirnya
air.
Ortoklas berubah menjadi Kaolin : Al2 Si2 O5 (OH)4 bila K (Khidroksida) dipindah
oleh
reaksi
dengan
air.
33
Kwarsa (SiO2) tidak berwarna bila murni penambahan zat lain akan
merubah
warna
beragam,
misal
hadirnya
mangan
memberi
warna
dan
merah
kemerahan (rose
quartz)
kombinasi
pada
dengannya.
Jenis
silika
yang
34
kaya akan silika misalnya granit, juga didapat bersama mineral lain,
termasuk bijih. Kwarsa digunakan sebagai bahan gelas dan untuk indusri
alat-alat listrik.
Muskovit K2 Al4 Si6 Al2 O20 (OH)4 termasuk kelompok mika yang
hampir
sama
dengan biotit. Terdapat pada batuan beku yang kaya akan silika.
Digunakan
sebagai bahan isolasi panas atau listrik. Muskovit terdapat juga pada
batuan
sedimen dan metamorf. Seperti jenis mika lainnya, muskovit beralterasi
menjadi
montmorilonite.
Tabel :
KELOMPO
K
Oxides
Sulfides
ANGGOT
SENYAWA
KIMIA
Hematite
Fe2O3
Magnetite
Fe3O4
Corrundum
Al2O3
Chromite
FeCr2O4
Ilmenite
FeTiO3
Galena
PbS
Sphalerite
ZnS
Pyrite
FeS2
Chalcopyri
CuFeS2
te
Cu5FeS4
Bornite
35
Sulfates
Native
Eleme
nts
Halides
Carbonates
Hydroxides
Phosphates
Cannabar
HgS
Gypsum
CaSO4,2H2O
Anhydrite
CaSO4
Barite
BaSO4
Gold
Au
Cooper
Cu
Diamond
Sulfur
Graphite
Silver
Ag
Platinum
Pt
Halite
NaCl
Flourite
CaF2
Sylvite
KCl
Calcite
CaCO3
Dolomite
CaMg(CO3)2
Malachite
Cu2(OH)2CO3
Azurite
Cu3(OH)2(CO3)2
Limonite
FeO(OH).nH2O
Bauxite
Al(OH)3.nH2O
Apatite
Ca5(F,Cl,OH)PO
Turquoise
CuAl6(PO4)4(OH
)8
b. Berdasarkan Struktur
36
mencakup semua silikat mana (SiO 4) tetrahedrons yang tak terikat dengan
tetrahedrons lainnya. Dalam hal ini mereka mirip dengan kelas mineral
lainnya seperti sulfat dan fosfat . Kelas-kelas lain juga memiliki unit
tetrahedral ionik dasar (PO 4 & SO 4) dan dengan demikian ada beberapa
kelompok dan mineral di dalamnya yang mirip dengan anggota
nesosilicates.
Nesosilicates,
yang
kadang-kadang
disebut
sebagai
oleh satu ion oksigen dan dengan demikian unit kimia dasar adalah
38
kelompok anion (Si2O7) dengan muatan negatif enam (-6). Struktur ini
membentuk bentuk jam pasir seperti biasa dan itu mungkin karena struktur
eksentrik bahwa subclass ini adalah yang terkecil dari subclass silikat.
Hal ini termasuk mineral yang juga mengandung silikat
tetrahedrons yang normal serta tetrahedrons ganda. Para anggota lebih
kompleks dari kelompok ini, seperti Tahap III Zona Epidot, mengandung
rantai tetrahedrons aluminium oksida yang diselenggarakan bersama-sama
oleh tetrahedrons silikat individu dan tetrahedrons ganda. Sebagian besar
anggota kelompok ini jarang terjadi, tapi epidot tersebar luas di lingkungan
metamorf banyak. Berikut adalah anggota yang lebih umum dari
sorosilicates. Lihat sorosilicates ' halaman untuk daftar yang lebih lengkap.
Idocrase
atau Vesuvianite
(Kalsium
Magnesium
Hidroksida
Aluminium Silikat)
39
dua oksigen dengan dua tetrahedrons lain dan membentuk rantai yang
tampaknya tak berujung. Rasio silikon oksigen demikian 1:3. Tetrahedrons
alternatif ke kiri dan kemudian ke kanan sepanjang garis yang dibentuk
oleh oksigen terkait meskipun rantai lebih kompleks tampaknya spiral.
Dalam penampang rantai membentuk trapesium dan bentuk ini
menghasilkan sudut antara wajah kristal dan arah belahan dada.
Pada kelompok rantai ganda, dua rantai tunggal berbaring
berdampingan sehingga semua tetrahedrons sisi kanan rantai kiri
dihubungkan oleh oksigen ke tetrahedrons sisi kiri rantai yang tepat.
Oksigen ekstra untuk berbagi setiap empat SiliconS mengurangi rasio
SiliconS ke oksigen ke 4:11. Rantai ganda tampak seperti rantai enam
cincin sisi yang bisa mengingatkan seseorang rantai semanggi anak.
Penampang mirip dalam rantai ganda dengan yang rantai tunggal kecuali
trapezium lebih panjang dalam rantai ganda. Perbedaan ini menghasilkan
perbedaan dalam sudut. Pembelahan dua hasil kelompok antara rantai dan
tidak memutus rantai sehingga menghasilkan pembelahan prismatik.
Dalam silikat dirantai tunggal dua arah pembelahan berada pada
sudut hampir tepat (mendekati 90 derajat) membentuk penampang hampir
persegi. Dalam silikat rantai ganda sudut pembelahan ini dekat dengan 120
dan 60 derajat membentuk penampang belah ketupat membuat cara mudah
untuk membedakan silikat rantai ganda dari silikat rantai tunggal. Berikut
adalah anggota yang lebih umum dari inosilicates. Lihat Inosilicates '
halaman untuk daftar yang lebih lengkap.
Tunggal Rantai Inosilicates:
41
bentuk
heksagonal
(seperti
di
beryl,
kordierit
dan
tourmalines).
Bahkan ada delapan cincin beranggota dan struktur cincin lebih
rumit. Simetri dari cincin biasanya diterjemahkan langsung ke simetri
mineral ini, setidaknya di cyclosilicates kurang kompleks. Cincin Benitoite
adalah segitiga dan simetri adalah trigonal atau tiga kali lipat. Cincin Beryl
yang membentuk segi enam dan simetri adalah heksagonal atau enam kali
lipat. Enam Tourmalines 'cincin beranggota yang bergantian tetrahedrons
mengarah ke atas kemudian turun menghasilkan trigonal sebagai lawan
simetri heksagonal. Kurangnya Axinite nyaris total simetri adalah karena
pengaturan kompleks cincin persegi nya, anion borate segitiga berbentuk
(BO3) dan posisi kelompok OH.
Cordierite adalah pseudo-heksagonal dan analog dengan struktur
beryl kecuali bahwa pengganti aluminums untuk SiliconS di dua dari enam
tetrahedrons. Ada beberapa batu permata mineral diwakili dalam
kelompok ini, bukti kilau tinggi umum, kekerasan dan daya tahan. Berikut
adalah anggota yang lebih umum dari cyclosilicates. Lihat Cyclosilicates '
halaman untuk daftar yang lebih lengkap.
42
43
terikat dengan silikon dan tiga lainnya dibagi setengah (1,5) ke SiliconS
lainnya.
Simetri dari anggota kelompok ini dikendalikan terutama oleh
simetri cincin tetapi biasanya diubah menjadi simetri rendah oleh ion
lainnya dan lapisan lainnya. Kebiasaan kristal khas subclass ini karena itu
datar, platy, buku-suka dan menampilkan belahan dada basal yang baik.
Biasanya, lembaran tersebut kemudian dihubungkan satu sama lain oleh
lapisan kation. Lapisan-lapisan kation yang lemah terikat dan sering
memiliki molekul air dan atom netral atau molekul terjebak antara lembar.
Hal ini menjelaskan mengapa subclass ini menghasilkan mineral
sangat lembut seperti bedak, yang digunakan dalam bedak. Beberapa
anggota subclass ini memiliki lembaran digulung menjadi tabung yang
menghasilkan
serat
asbes
seperti
pada
serpentine.
44
45
tambahan diperlukan dalam struktur dan ini adalah alasan utama untuk
variasi besar dalam subclass ini. Berikut adalah anggota yang lebih umum
dari subclass tectosilicate. Lihat tectosilicates ' halaman untuk daftar yang
lebih lengkap.
Coesite
Kristobalit
Kuarsa
Tridimit
46
47
dengan
magnesium,
dolomit.
Digunakan
untuk
memproduksi semen.
Oksida - Oksida yang terbentuk ketika ion oksigen bermuatan negatif
menggabungkan dengan ion logam yang positif, seperti Besi. Beberapa
contoh termasuk hematit, korundum, aluminium dan magnetit. Digunakan
di bagian pesawat dan amplas.
Halida - Halida terbentuk ketika halogen seperti klorin, yodium Fluorin,
atau menggabungkan Brom dengan unsur-unsur lain seperti Kalsium,
Sodium, atau Kalium. Beberapa contoh adalah fluorit atau klorit.
Digunakan untuk bahan kimia dan deterjen.
Sulfat - Sulfat terbentuk ketika ion Sulfur gudang elektron dan obligasi
dengan Oksigen, dan kemudian obligasi dengan satu atau lebih unsur
logam. Contohnya adalah gipsum, digunakan untuk membuat sheetrock
dan semen.
Mineral Nonsilicate tidak hampir sama umum sebagai mineral silikat,
namun mereka adalah bagian besar dari kehidupan kita sehari-hari. Karena
mineral ini sangat penting untuk manusia, kita perlu menggunakannya
dengan hati-hati. Banyak dari mineral dapat digunakan kembali atau
didaur ulang menjadi produk baru daripada harus diekstraksi dari tanah.
48
DAFTAR PUSTAKA
http://bumi-is-earth.blogspot.com/2011/05/berdasarkan-senyawa-kimiawinyamineral.html
http://globevangobel.blogspot.com/2012/05/sifat-kimiawi-mineral.html
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|
id&u=http://www.galleries.com/Silicates&ei=7drKUPOrOI2srAfni4HgCA
http://www.google.co.id/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=4&ved=0CEUQFjAD&url=htt
p%3A%2F%2Frepository.ipb.ac.id%2Fbitstream%2Fhandle
%2F123456789%2F46488%2FBAB%2520II%2520Tinjauan
%2520Pustaka_%25202011aah.pdf%3Fsequence
%3D5&ei=_J7KUKqiE8XjrAfm94HIBQ&usg=AFQjCNGwcoDKmgdSw
MrqLl_5AbpAGfaUhw&bvm=bv.1355325884,d.bmk
http://dc161.4shared.com/doc/tNjECmqb/preview.html
http://www.docstoc.com/docs/31282440/mineral-silikat
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|
id&u=http://imnh.isu.edu/Exhibits/Online/RLO/GeoOutreach/index.php
%3Fr%3Dmineral%26s
%3Dnonsilicates&ei=G_jKUMvQFMjtrAeC7ICgAw
http://anakgeotoba.blogspot.com/2010/04/v-behaviorurldefaultvml-o.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Kristal
http://kehidupangeologi.blogspot.com/2012/09/kristalografi-sistemkristal.html
https://www.google.co.id/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=0CC
EQFjAA&url=http%3A%2F%2Fpublikasiilmiah.ums.ac.id%2Fbitstream
%2Fhandle%2F123456789%2F1925%2FBAB%2520I
49
%2520KRISTAL.pdf%3Fsequence
%3D6&ei=YSARVNa8IpKiugTw74K4Cg&usg=AFQjCNFLxkpjdy2Pk1r
MZiO0gFjzgRQptQ
https://www.google.co.id/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=6&cad=rja&uact=8&ved=0CE
MQFjAF&url=http%3A%2F%2Fyoungminer.files.wordpress.com
%2F2012%2F10%2Fisi-laporan-akhir-praktikumkrismin3.docx&ei=YSARVNa8IpKiugTw74K4Cg&usg=AFQjCNGCdGpf
RqqrxqT8mwxPCkASRbj14A
(kamis, tanggal 11 september 2014 Pukul 12.30)
50
51