You are on page 1of 89

Muscle Tissue

Membentuk 43% berat badan


1/3-nya mrpkn protein tubuh & -nya
tempat terjadinya aktivitas metabolik saat
tubuh istirahat
Proses vital di dlm tubuh (spt. Kontraksi
jantung, kontriksi pembuluh darah,
bernapas, peristaltik usus) terjadi krn
adanya aktivitas otot
Salah satu sel yang peka rangsang
1

3 Types of Muscle Tissue


Otot polos

Otot rangka
Otot jantung

4/8/16

anat_muskuloskeletal/2010

3 Types of Muscle Tissue

Otot polos (Smooth Muscle)

Ditemukan dalam organ pencernaan dan

pembuluh darah
Bekerja dengan pengaturan dari sistem
syaraf tak sadar atau saraf otonom.
Dibentuk oleh sel-sel otot yang terbentuk
dari gelendong dengan kedua ujung
meruncing, serta mempunyai satu inti
tunggal.

mooth Muscle

Fusiform cells
1 nukleus per sel
Nonstriated
Involuntary
Slow, wave-like
contractions

Otot jantung (Cardiac Muscle)


Otot yang bekerja khusus untuk memompa darah

pada jantung
Adalah jaringan otot yang sanggup berkontraksi
secara terus-menerus tanpa henti.
Pergerakannya tidak dipengaruhi sinyal saraf pusat.
Otot jantung dapat dipengaruhi oleh interaksi
syaraf simpatetik atau parasimpatetik yang
memperlambat atau mempercepat laju denyut
jantung, namun tidak dapat mengontrolnya secara
sadar.

Cardiac Muscle

sel bercabang
1 or 2 nukleus per sel
Striated
Involuntary
Medium speed
contractions

Otot Rangka (Skeletal Muscle)


Memiliki desain yang efektif untuk pergerakan yang

spontan dan membutuhkan tenaga besar dan


berkontraksi cepat.
Memiliki Origo (Origin) dan insertio (Insertion).
Otot ini mudah lelah, yang disebabkan oleh
penumpukan asam laktat pada sel-selnya.
Pergerakan otot lurik berasal dari sinyal motorik
yang berasal dari otak dan bersifat sadar (bukan
refleks).
Terdapat hampir pada keseluruhan tubuh bagian
luar manusia dan hewan.

Skeletal Muscle
menempel ke tulang,
kulit atau fasia
sel silinder panjang
Bbrp inti tiap sel
lurik dengan cahaya
& gelap band terlihat
dengan lingkup
kontrol sukarela
kontraksi & relaksasi
kontraksi yang cepat

Overview of Muscular Tissue

Functions of Muscle Tissue

Memproduksi gerakan tubuh


Menstabilkan posisi tubuh
Mengatur volume organ
band dari otot yang disebut halus sfingter
Gerakan zat dalam tubuh
darah, getah bening, urine, air, makanan dan
cairan, sperma
menghasilkan panas
kontraksi involunter otot skeletal (menggigil)
10

Muscle tissue properties

Kontraktilitas (Kontraktilitas)
kemampuan untuk mempersingkat dan menghasilkan kekuatan
Daya konduksi
kemampuan untuk menyebarkan sinyal listrik lebih dari
membran
Rangsangan (eksitabilitas).
Menanggapi kimia yang dilepaskan dari sel-sel saraf impuls
Diperpanjang (Ekstensibilitas)
kemampuan untuk ditarik tanpa merusak jaringan (lebih
menggeliat dalam beberapa kasus)
Elastisitas (Elastisitas)
kemampuan untuk kembali ke bentuk aslinya setelah
diregangkan

Komponen jaringan ikat

Superficial fascia
jaringan ikat longgar dan
lemak yang mendasari
kulit
Deep fascia
Jaringan ikat padat yang
tidak teratur disekitar otot
Epimysium
Lapisan terluar yang
mengelilingi seluruh otot)
Perimysium
mengelilingi seluruh
fasikula (bundel) dari 10100 sel otot
Endomysium
memisahkan masingmasing sel otot
Semua jaringan ikat ini
membentuk belli dan

Connective Tissue Components

Microscopy Anatomy
Jumlah serat otot rangka diatur sebelum Anda
dilahirkan (are set before you are born)
Sebagian besar sel berlangsung seumur hidup
Pertumbuhan otot terjadi dengan hipertrofi
Pembesaran serat otot yang ada
Testosteron dan hormon pertumbuhan manusia
merangsang hipertrofi
Sel-sel satelit mempertahankan kemampuan
untuk menumbuhkan serat otot yang rusak

Muscle Structure
Terdiri atas serabut-serabut halus
yang disebut miofibril
Beberapa berkas otot bergabung
menjadi otot atau daging .
Setiap berkas otot dibungkus oleh
fasia propria sedangkan otot atau
daging dibungkus oleh fasia
superfisialis .
Gabungan otot berupa kumparan
dan menggembung di bagian
tengahnya , disebut empal atau
ventrikel ,disebut juga pusat otot
atau dinamakan belli .
Belli merupakan bagian yang
elastisitasnya cukup tinggi yang
dapat memanjang dan memendek

Muscle Structure
Bagian ujungnya disebut urat
atau tendon .
Ujung tendon yg tidak
bergerak bernama origo,
sedangkan yang bergerak
bernama insersio
Otot ada yang berwarna putih
dan merah . Hal ini disebabkan
oleh pigmen yang dimiliki oleh
otot , yang disebut mioglobin .
Mioglobin adalah senyawa
protein yangmempunyai peran
mirip hemoglobin pada darah,
yaitu mengikat oksigen

Sarcolemma
(The plasma membrane of a muscle cell)

merupakan membrane sel


dari serat otot yang melapisi
suatu sel otot yang fungsinya
sebagai pelindung otot
Terdiri dari membrane sel
yang sebenarnya, disebut
dengan plasma membrane,
dan selaput luar yang terbuat
dari lapisan polisakarida tipis
yang berisi banyak kolagen
fibril.
Pada setiap serat otot,
permukaan lapisan
sarcolemma melebur dengan
serat tendon, dan serat
tendon berkumpul untuk
membentuk tendon otot yang
berada di dalam tulang.

17

Sarcoplasma
(the cytoplasm of a muscle fiber)
cairan sel otot yang fungsinya
untuk tempat dimana miofibril dan
miofilamen berada
Mengandung sejumlah potassium,
magnesium, dan fosfat serta
beberapa enzim protein.
Di dalam sarcoplasm juga terdapat
mitokondria yang terletak parallel
pada myofibril.
Mitokondria
ini
mensuplai
kontraksi
myofibril
dengan
sejumlah ATP.
Mengandung glycogen digunakan
utk sintesis ATP dan protein
berwarna merah yang disebut
mioglobin yang mengikat molekul
oksigen.
Mioglobin melepaskan oksigen bila
diperlukan untuk produksi ATP

18

Myofibrils
Miofibril
Merupakan serat-serat pada
otot, dipisahkan oleh serat
yang dinamakan
Sarcoplasmic Reticulum
Di bawah mikroskop, miofibril
akan tampak spt pita gelap &
terang yang bersilangan.
Pita gelap (thick filament)
dibentuk oleh miosin
Pita terang (thin filament)
dibentuk oleh aktin, troponin &
tropomiosin)

Filament
Berfungsi pada proses
kontraktil
Memiliki 2 jenis (tebal dan
tipis)
Ada 2 filamen tipis pada
setiap filamen tebal

Retikulum Sarkoplasma
Jejaring kantung dan
tubulus yang terorganisir
pada jaringan otot
Tdd tubulus-tubulus yg
sejajar dg miofibril, yg pd
garis Z dan zona H
bergabung membentuk
kantung (lateral sac) yang
dekat dengan sistem
tubulus transversal (Tubulus
T).
Tempat penyimpanan ion
Ca2+.
Tubulus T saluran untuk
berpindahnya cairan yang
mengandung ion.
Tubulus T dan retikulum
sarkoplasma berperan dlm
metabolisme, eksitasi, dan
kontraksi otot.

20

Sarcomere

1 sarkomer tdd:
- filamen tebal,
- filamen tipis,
- protein yg menstabilkan posisi
filamen tebal & tipis, &
- protein yg mengatur interaksi
antara filamen tebal & tipis.
Pita gelap (pita/ bands
Aanisotropic); pita terang
(pita/bands I isotropic)
Filamen tebal tdp di tengah
sarkomer Pita A, tdd 3 bgn:
- garis M; zona H; dan zona
overlap
Filamen tebal tdp pd pita I;
garis Z mrp batas antara 2
sarkomer yg berdekatan &
mengandung protein Connectins
yg menghubungkan filamen tiois
pd sarkomer yg berdekatan.

21

Myofilaments
Miofilamen
Miofilamen adalah benangbenang/filamen halus yang
berasal dari miofibril yang
merupakan protein kontraktil.
miofilamen homogen (terdapat
pada otot polos)
miofilamen heterogen (terdapat
pada otot jantung/otot cardiak dan
pada otot rangka/otot lurik).

Di dalam miofilamen terdapat


protein kontaraktil yang disebut
aktomiosin (aktin dan miosin),
tropopin dan tropomiosin.
Ketika otot kita berkontraksi
memendek)maka protein aktin
yang sedang bekerja dan jika
otot kita melakukan relaksasi
(memanjang) maka miosin yang
sedang bekerja

Skeletal Muscle Tissue


Z disc
Memisahkan satu sarcomer dari
sarcomer berikutnya
Tempat terjadinya tumpang tindih
antara Filamen tebal dan tipis

A Band
Bagian tengah sarcomer yang gelap
pada saat filamen tebal dan tipis
tumpang tindih

I Band
Bagian tengah sarcomer yang terang
dimana tidak terdapat filamen tebal

H Zone
Pusat dari setiap A Band yang berisi
filamen tebal tapi tidak ada filamen tipis

M line
Protein pendukung yang menahan
filamen tebal tetap berada pada H Zone

Skeletal Muscle Tissue

Contraction and Relaxation of Skeletal


Muscle

Muscle Protein
Myofibrils terdiri dari 3 protein
pembangun
Contractile proteins

Generate force during contraction

Regulatory proteins

Switch the contraction process on and


of

Structural proteins

Align the thick and thin filaments


properly
Provide elasticity and extensibility
Link the myofibrils to the sarcolemma

Contractile Proteins
Myosin

Filamen Tebal
Berfungsi sbg protein motor yang bisa menghasilkan
gerakan
Merubah ATP menjadi energi disetiap gerakan
Tediri 2 peptid yg satu sama lainnya saling melilit dalam
suatu heliks yg ujungnya membntuk kepala.

Contractile Proteins
Actin

Filamen Tipis
Tempat dimana kepada myosin bisa menyatu
pada proses kontraktil
Tropomyosin dan troponin juga merupakan
bagian dari filamen tipis
Merupakan otot santai (relaxed muscle)
Tempat myosin diblokir dari mengikat aktin
Tempat dimulainya terjadinya kontraksi
ditandai dengan berinteraksinya kepala myosin
dengan aktin.

Filamen aktin
Active site : suatu molekul ADP dimana
filamen meosin saling mengadakan interaksi
dgn filamen aktin shg terjadi kontraksi otot

Tropomeosin : merupakan protein yg akan


menutupi active site shg tdk terjadi kontraksi

Troponin : akan berikatan dgn Ca utk


permulaan kontraksi

Filamen aktin
Terdiri 3 unsur : troponin, tropomeosin, aktin

Contraction and Relaxation of Skeletal Muscle

Microanatomy of Skeletal
Muscle
sel otot

=
serabut otot
yg mengandung
myofibril

Tiap serabut otot terdiri dari ribuan


myofibril
Tiap myofibril terdapat 1500 filamen
meosin dan 3000 filamen aktin
Tiap filamen meosin terdiri dari molekul
meosin BM 33.200 dan molekul aktin
BM 70.000

Pita cahaya I
Terdiri filamen aktin saja (nampak terang)
Sifat terhadap cahaya yg terpolarisasi
(berkas cahaya yg datang dipancarkan ke
semua jurusan krn kepadatan sama)

I band

Pita A
Terletak dimana aktin dan meosin
tumpang tindih (shg nampak gelap)
Sifat anisotropik (cahaya dipancarkan
tdk merata)

A band

Z line

Z line

H band

Sarkomer
Terbentuk oleh 2 garis Z (protein
nonkontraktil) atau sebuah pita A dan 2
belahan pita I
Sarkoplasma
Sitoplasma sel2 otot
Terdapat retikulum sarkopasma agranuler

Kmdn secara otomatis


kepala dilepaskan dr
active site kembali tegak
lurus
Kmdn berikatan dgn
active site berikutnya,
kmdn miring (power
stroke) sehingga filamen
aktin bergerak
Begitu seterusnya
langkah demi langkah
tarik filamen aktin ke
pertengahan meosin

Teori kontraksi
otot:
Ion Ca akan aktifkan
filamen aktin
Kepala meosin akan
terikat pd active site
filamen aktin, akan
dihasilkan energi
Kepala jadi miring ke
pertengahan meosin
(disebut power
stroke)

Mekanisme umum
kontraksi otot
Potensial aksi berjalan di
sepanjang saraf motorik
sampai ujungnya pada
saraf otot
Pada setiap ujung saraf
mensekresi neurotransmitter
(y.i asetilkolin) dlm jumlah
sedikit.
Asetilkolin bekerja pd
membran serabt otot dan
akan membuka saluran
bergerbang asetilkolin

Terbukanya saluran asetilkolin memungkinkan ion


Na mengalir ke bag. dalam membran serabut otot
pada titik terminal saraf sehingga timbul potensial
aksi dalm serabut otot.
Potensial aksi berjalan di sepanjang membran serabut
otot shg sbabkan retikulum sarkoplasma lepaskan ion
Ca.

ion Ca akan berikatan dgn troponin utk memulai


terjadi kontraksi
Kepala meosin berikatan dgn active site dan
terjadi power stroke (lihat teori kontraksi !!)
Setelah kurang dr 1 detik ion Ca dipompa ke
dalam retikulum endoplasma (disimpan sampai
potensial aksi yang baru datang lagi) sehingga
kontraksi berhenti

Motor Unit
All the muscle cells controlled by one nerve cell

Komposisi Otot Rangka


Otot rangka

Sel (85%)
Air (75%)

Ekstrasel (15%)
Solut (25%

Protein (80%)

Fibrilar (65%)

Lain-lain (20%)

Sarkoplasmic (35%)

Miosin (55%) Aktin (20%) Tropomiosin (7%)


4/8/16

Troponin (3%)

anat_muskuloskeletal/2010

Lain-lain (15%)
47

Mekanisme KONTRAKSI OTOT

Impuls neuron motorik


Pelepasan transmitter (Asetilkolion) ke end-plate motorik
Pengikatan Ach oleh reseptor Ach nikotinik.
Pengikatan konduktans Na+ san K+ di membran end-plate
Terbentuknya potensial end-plate
Tercetusnya aksi di serat otot
Penyebaran depolarisasi ke dalam tubulus-T
Pelepasan Ca+ dari sisterna terminal retikulum sarkoplasmik dan
difusi Ca2+ ke filamen tebal dan filamin tipis
Pengikatan Ca+ oleh troonin C membuka tempat pengikatan
miosin dan molekul aktin
Pembentukan ikatan silang (cross linkage) antara aktin dan
miosin dan pergeseran fialmin tipis pada filamen tebal, sehingga
menghasilkan pemendekan

TAHAP TAHAP KONTRAKSI OTOT


Pelepasan muatan oleh neuron motorik

TAHAP TAHAP KONTRAKSI OTOT


Rangsangan sampai di muscle fiber

TAHAP TAHAP KONTRAKSI OTOT


Sinyal menuju ke intramuskuler

TAHAP TAHAP KONTRAKSI OTOT


Termasuk ke dalam extracellular

TAHAP TAHAP KONTRAKSI OTOT


Pembentukan potensial end-plate

TAHAP TAHAP KONTRAKSI OTOT


Pembentukan potensial aksi di
serabut otot

TAHAP TAHAP KONTRAKSI OTOT


Penyebaran depolarisasi aksi di
serabut otot

TAHAP TAHAP KONTRAKSI OTOT


Sinyal elektrolit mulai menyebar di
Tubulus T

TAHAP TAHAP KONTRAKSI OTOT

Pelepasan Ca2+ dari sistema terminalis retikulum


sarkoplasma serta difusi Ca 2+ ke filamen tebal (Aktin) dan
filamen tipis (Myosin)

TAHAP TAHAP KONTRAKSI OTOT

Pengikatan Ca2+ ke troponin C, sehingga membuka tempat


pengikatan miosin di molekul aktin

TAHAP TAHAP KONTRAKSI OTOT

Pembentukan ikatan silang aktin dan myosin

TAHAP TAHAP KONTRAKSI OTOT

Pelepasan ADP dan inorganic phospat

TAHAP TAHAP KONTRAKSI OTOT

Pembentukan ATP (Resintesis)

TAHAP TAHAP KONTRAKSI OTOT

Pelepasan Myosin dr Aktin

MEKANISME KONTRAKSI OTOT


Jika tubuh manusia atau hewan menerima rangsang ,
rangsang tersebut akan diterima olehsaraf . Lalu , rangsang
akan berlanjut ke otot dan diterima senyawa yang amat peka
yaitu asetilkolin .
Jika otot dirangsang berulang-ulang secarateratur dengan
interval waktu yang cukup , otot akan berelaksasi sempurna ,
di antara dua kontraksi otot . Namun jika jarak rangsang
terlalu ingkat , otot tidak dapat berelaksasi dan akan
berkontraksi maksimum , yang disebut tonus . Dan jika
diteruskan , otot akan berkontraksi terus disebut tetanus
Jika melatih gerak otot rangka dengan baik dan teratur , otot
rangkanya akan tumuh menjadi lebih besar , dan dapat
disebut hipertrofi .
Dan keadaan yang sebaliknya disebut atrofi

Faktor yang mempengaruhi


KONTRAKSI OTOT
Treppe atau staircase efect, yaitu meningkatnya kekuatan kontraksi
berulang kali pada suatu serabut otot karena stimulasi berurutan
berseling beberapa detik. Pengaruh ini disebabkan karena konsentrasi
ion Ca2+ di dalam serabut otot yang meningkatkan aktivitas miofibril.
Summasi, berbeda dengan treppe, pada summasi tiap otot
berkontraksi dengan kekuatan berbeda yang merupakan hasil
penjumlahan kontraksi dua jalan (summasi unit motor berganda dan
summasi bergelombang).
Fatique adalah menurunnya kapasitas bekerja karena pekerjaan itu
sendiri.
Tetani adalah peningkatan frekuensi stimulasi dengan cepat sehingga
tidak ada peningkatan tegangan kontraksi.
Rigor terjadi bila sebagian terbesar ATP dalam otot telah dihabiskan,
sehingga kalsium tidak lagi dapat dikembalikan ke RS melalui
mekanisme pemompaan.

Jenis kontraksi
Kontraksi konsentris , gaya yang dihasilkan cukup untuk mengatasi
perlawanan, dan otot lebih pendek karena kontrak. Ini adalah apa yang
kebanyakan orang anggap sebagai kontraksi otot.
kontraksi eksentrik , gaya yang dihasilkan tidak cukup untuk mengatasi beban
eksternal pada otot dan serat otot memperpanjang kontrak mereka. Sebuah
kontraksi eksentrik digunakan sebagai sarana melambat bagian tubuh atau
benda, atau menurunkan beban lembut daripada membiarkannya jatuh.
kontraksi isometrik (berat) , otot tetap panjang yang sama. Sebuah contoh
akan memegang objek tanpa bergerak, kekuatan otot justru sesuai dengan
beban, dan tidak ada hasil gerakan.

Jenis kontraksi
kontraksi isotonik
ketegangan di otot tetap konstan
meskipun perubahan panjang otot. Hal ini
dapat terjadi hanya ketika kekuatan
maksimal otot yang kontraksi melebihi
beban total pada otot.

Tahap-tahap relaksasi otot rangka


Ca2+ dipompa kembali ke retikulum
sarkoplasma
Pelepasan Ca2+ dari troponin.
Penghentian interaksi antara aktin dan
miosin ( Ganong, 2008 )

KONTRAKSI

MEMENDE
K

RELAKSASI

MASIH
PANJANG

Metabolisme otot (Sumber Energi)

ATP (Adenosht Tri Phosphat)


merupakan sumber energi utama
untuk kontraksi otot. ATP berasal
dari oksidasi karbohidrat dan
lemak. Kontraksi otot merupakan
interaksi antara aktin dan miosin
yang memerlukan ATP.
Energi (ATP) diperlukan dalam
proses kontraksi utk siklus kontraksi
dan memompa Ca++ ke SR
ATP yang ada dalam otot hanya
bisa dipergunakan dalam waktu
singkat
ATP harus segera diproduksi lagi
oleh serat otot setelah selesai
berkontraksi
Ada tiga cara serat otot dalam
memproduksi ATP
Dari CP
Anaerobic cellular respiration
Aerobic cellular respiration

Sumber Energi untuk kontraksi


Fosfokreatin (Creatin Phospat)
merupakan persenyawaan fosfat berenergi tinggi yang terdapat
dalam konsentrasi tinggi pada otot.
Fosfokreatin tidak dapat dipakai langsung sebagai sumber energi,
tetapi fosfokreatin dapat memberikan energinya kepada ADP.
CP dan ATP dapat menghasilkan energi hanya untuk sekitar 15 detik
kreatin
Fosfokreatin + ADP keratin + ATP
Fosfokinase
Pada otot lurik jumlah fosfokreatin lebih dari lima kali jumlah ATP.
Pemecahan ATP dan fosfokreatin untuk menghasilkan energy tidak
memerlukan oksigen bebas. Oleh sebab itu , fase kontraksi otot sering
disebut fase anaerob.

Anaerobic Respiration
Serangkaian reaksi untuk produksi ATP yang tidak
memerlukan oksigen
Glukosa digunakan untuk menghasilkan ATP
ketika pasokan fosfat kreatin habis
Glukosa berasal dari darah dan dari glikogen
yang tersimpan dalam serat otot
Glikolisis memecah glukosa menjadi molekul
asam piruvat dan menghasilkan dua molekul ATP
Jika oksigen yang cukup hadir, asam piruvat yang
dibentuk oleh glikolisis memasuki jalur respirasi
aerobik menghasilkan sejumlah besar ATP
Jika kadar oksigen rendah, reaksi anaerobik
mengkonversi asam piruvat menjadi asam laktat
yang terbawa oleh darah
Respirasi anaerobik dapat memberikan energi
yang cukup untuk sekitar 30 sampai 40 detik
aktivitas otot

Aerobic Respiration
Aktivitas fisik yang labih dari setengah menit tergantung
dari kemampuan aerobik
Asam Piruvat masuk kedalam mitochondria untuk
melengkapi proses pembentukan oksidatif.
ATP
carbon dioxide
Water
Heat
Tiap molekul glukosa menghasilakna sekitar 36 molekul ATP
Jaringan Otot 2 sumber dalam menghasilkan oksigen
Dari Haemoglobin dalam darah
Melalui pelepasan Oksigen dari Myoglobin didalam sel
otot
Mioglobin dan hemoglobin adalah oksigen-mengikat protein
Respirasi aerobik dapat menyediakan ATP untuk aktivitas
jangka panjang
Respirasi aerobik menyediakan lebih dari 90% dari ATP yang
dibutuhkan dalam aktivitas yang berlangsung lebih dari 10
menit

Sistim Energi An/Aerobik

Muscle Fatigue
Ketidakmampuan otot untuk mempertahankan
kekuatan kontraksi setelah aktivitas berkepanjangan
Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kelelahan
otot
Tidak tersedianya pelepasan ion kalsium dari SR
Penipisan creatine phosphate
Kurangnya oksigen
Penipisan glikogen dan nutrisi lainnya
Penumpukan asam laktat dan ADP
Kegagalan motor neuron untuk melepaskan
asetilkolin yang cukup

Types of Muscle Fibers


Tergantung dari kandungan mioglobin
Berkontraksi dengan kecepatan yang berbeda-beda dan
tergantung seberapa cepat kelelahan otot terjadi
Serat otot merah
Memiliki kandungan mioglobin yang tinggi.
Terlihat lebih gelap
Mengandung lebih mitokondria
Disediakan oleh kapiler darah lebih

Serat otot putih


Memiliki kandungan rendah mioglobin
Tampak lebih terang

Serabut otot dibedakan menjadi 3 tipe


Slow Twitch (Slow Oxidative fibers) Type I
Fast Twitch (Fast oxidative-glycolytic fibers) Type IIa
Fast Twitch (Fast glycolytic fibers) Type IIb

Slow Twitch (Slow Oxidative fibers) SO


Type I

Lambat oksidatif Serat (SO serat)


Memiliki diameter terkecil
Jenis serat otot yang paling kuat
Tampak gelap merah (mioglobin lebih)
Menghasilkan ATP terutama oleh respirasi sel aerobik
Memiliki kecepatan kontraksi lambat
Kecepatan kontraksi kurang dari 100 ke 200 msec
Sangat tahan terhadap kelelahan
Mampu berkontraksi dengan waktu lama, kontraksi
berkelanjutan selama berjam-jam
Jenis aktivitasnya seperti aktivitas aerobik, lari maraton

Fast Twitch (Fast oxidative-glycolytic


fibers)
FOG Type IIa
Memiliki diameter diantara dua jenis serat otot
lainnya
Mengandung banyak mioglobin dan kapiler darah
Menghasilkan ATP cukup dengan respirasi selular
aerobik
Cukup tahan terhadap kelelahan
Menghasilkan beberapa ATP oleh glikolisis anaerobik
Kecepatan kontraksi lebih cepat
Kontraksi berlangsung kurang dari 100 msec
Berkontribusi seperti kegiatan berjalan dan berlari,
sprint

Fast Twitch (Fast glycolytic fibers) FG Type IIb

Memiliki diameter terbesar


Menghasilkan kontraksi paling kuat
Memiliki konten mioglobin rendah
Relatif sedikit darah kapiler
Hanya memiliki beberapa mitokondria
Berwarna putih
Menghasilkan ATP terutama oleh glikolisis
Serat kontrak kuat dan cepat
kelelahan dengan cepat
Diadaptasi untuk gerakan anaerobik intensitas dan
durasi singkat seperti mengangkat atau melempar bola

Karakteristik serabut otot


Typ IIa
Typ I
(Slow Twitch) (Fast Twitch)

Typ IIa
(Fast Twitch)

Exercise and Skeletal Muscle


Tissue
Distribusi dan Rekrutmen Berbagai Jenis Serat
Kebanyakan otot adalah campuran dari ketiga jenis
serat otot
Proporsi bervariasi, tergantung pada aksi otot, rejimen
pelatihan seseorang, dan faktor genetik
otot postural leher, punggung, dan kaki memiliki
proporsi tinggi serat SO
Otot-otot bahu dan lengan memiliki proporsi tinggi
serat FG
otot kaki memiliki sejumlah besar baik SO dan serat
FOG

Exercise and Skeletal Muscle


Tissue
Rasio serat oksidatif glikolitik dan
lambat cepat secara genetik ditentukan
Individu dengan proporsi yang lebih
tinggi dari serat FG
Excel dalam kegiatan intens (angkat
berat, berlari)
Individu dengan persentase yang lebih
tinggi dari serat SO
Excel dalam kegiatan daya tahan (lari
jarak jauh)

Exercise and Skeletal Muscle Tissue


Berbagai jenis latihan dapat menyebabkan
perubahan dalam serat otot
Latihan aerobik mengubah beberapa serat
FG menjadi serat FOG
Latihan daya tahan tidak meningkatkan
massa otot
Latihan yang memerlukan ledakan singkat
kekuatan menghasilkan peningkatan
ukuran serat FG
pembesaran otot (hipertrofi) akibat
peningkatan sintesis filamen tebal dan tipis

Resintesis ATP
Berasal dari pemecahan Fosfokreatin
yang dikatalis oleh kreatin kinase.
Proses ini tidak membutuhkan
oksigen. Jumlah sangat sedikit
sehingga harus diresistesis kembali.
Energi ini akan habis dalam waktu
aktivitas 20-30 detik

Resintesis ATP
Pemecahan glukosa atau glikogen otot
menjadi piruvat dan dengan bantuan
oksigen akan mengalami metabolisme
dalam siklus asam sitrat yang
menghasilkan ATP dalam jumlah besar.
Glukosa + 2ATP (Glikogen+1ATP) + O2
menghasilkan 6CO2+6H2O+40ATP

Resintesis ATP
Apabila O2 kurang, asam piruvat akan
diubah menjadi asam laktat dengan
menghasilkan sedikit ATP. Proses ini
disebut glikolisis Anaerobik.
Glukosa+2ATP (Glikogen+1ATP)
menghasilkan Anaerobik
menghasilkan 2 asam laktat + 4 ATP

Resintesis ATP
Pemecahan asam lemak bebas
menjadi CO2 dan H2O. Proses ini
memerlukan oksigen dan merupakan
sumber energi utama bagi otot
dalam keadaan istirahat maupun
selama masa pemulihan sesudah
kerja otot

Hutang Oksigen
Kerja berat oksigen membutuhkan banyak
proses aerobik yang menghasilkan piruvat
tidak cukup.
Proses Anaerobik yang menhasilkan laktat
yang ditumpuk didalam otot yang
mengaktifkan enzim yang menghambat
penurunan PH
Selanjutnya dibutuhkan oksigen dalam jumlah
banyak untuk merubah laktat menjadi piruvat
untuk resintesis fosfokreatin.

You might also like