Professional Documents
Culture Documents
I.1.
Latar Belakang
Masalah kerusakan lingkungan yang dihadapi manusia
di zaman modern ini semakin serius. Misalnya banjir, kemarau
dan lain sebagainya. Untuk mengatasi kerusakan alam yang
meningkat setiap harinya ini, diperlukan tindakan yang arif
dalam mengelolah
Sumber Daya
Berpartisipasi
dalam
penyelamatan
dengan
melakukan
penghijauan
dilingkungan
Kantor
Lingkungan
atau
kantor
peduli
lingkungan
-1-
Laporan Awal
Kajian Kebijakan tentang Kantor Berbudaya Lingkungan
pemerintah yang menerapkan Kantor Berbudaya Lingkungan
sesuai dengan anjuran pemerintah melalui Impres No.2/2008
tanggal 5 Mei 2008 dan Instruksi Menteri Pekerjaan Umum
Tahun 2008 tentang Penghematan Energi dan Air. Sesuai
dengan sloga Kota Cirebon yaitu Kota Berintan, maka
dimulailah
dengan
menerapkan
Kantor
Berbudaya
lingkungan
serta
memberikan
kenyamanan
bagi
-2-
Laporan Awal
Kajian Kebijakan tentang Kantor Berbudaya Lingkungan
2. Menurunkan biaya operasional dan pemeliharaan dari
bangunan gedung
3. Mengubah perilaku pengguna gedung dari konvensional
menjadi perilaku hijau (green behaviour)
4. Menciptakan lingkungan perkantoran yang bersih, sehat,
aman dan nyaman untuk mendukung aktivitas kerja
I.3.
kota
kajian
kebijakan
Cirebon
diharapkan
Kantor
Berbudaya
berkontribusi
bagi
Sasaran
1. Sebuah kota berkinerja baik dengan berpandangan ke
dalam
ekonomi,
penduduk,
pemerintahan,
mobilitas,
lingkungan hidup
1. Sebuah kota yang mengontrol dan mengintegrasi semua
infrastruktur termasuk jalan, jembatan, terowongan, rel,
kereta bawah tanah, bandara, pelabuhan, komunikasi, air,
listrik, dan pengelolaan gedung. Dengan begitu dapat
mengoptimalkan sumber daya yang dimilikinya serta
-3-
Laporan Awal
Kajian Kebijakan tentang Kantor Berbudaya Lingkungan
merencanakan pencegahannya. Kegiatan pemeliharaan
dan keamanan dipercayakan kepada penduduknya.
2. Kantor Berbudaya Lingkungan dapat menciptakan suasana
kantor
yang
ramah
lingkungan
untuk
meningkatkan
kecerdasan kota.
3. Kantor Berbudaya Lingkungan membuat kota lebih efisien
dan layak huni.
I.5.
Sistematika
BAB I PENDAHULUAN
Pada Bab I ini berisikan tentang Latar Belakang, Tujuan,
Sasaran, dan Sistematika.
BAB II TINJAUAN TEORI
Pada Bab II ini menjelaskan tentang Pendapat dan Teori para
Ahli dan Literatur-literatur lain mengenai Kantor Berbudaya
Lingkungan
BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH KAJIAN KOTA CIREBON
Pada Bab III ini di jelaskan tentang gambaran umum wilayah
kajian yaitu di Kota Cirebon
BAB IV METODELOGI
Pada Bab IV ini terdapat Tempat dan Waktu Penelitian, Bahan
dan Peralatan, Prosedur Penelitian, dan Analisa Data
-4-
Laporan Awal
Kajian Kebijakan tentang Kantor Berbudaya Lingkungan
-5-
Laporan Awal
Kajian Kebijakan tentang Kantor Berbudaya Lingkungan
BAB II
TINJAUAN TEORI
II.1.
lingkungan
manajemen
Tujuannya
yang
telah
lingkungan
adalah
mewujudkan
dalam
menciptakan
penerapan
kegiatan
lingkungan
sistem
perkantoran.
kantor
yang
operasional
kantor
terkait
aspek
lingkungan.
-6-
Laporan Awal
Kajian Kebijakan tentang Kantor Berbudaya Lingkungan
sudah
melakukan
kampanye
dan
sosialisasi
kepada
perilaku,
tidak
akan
merubah
jika
tidak
ada
itu
untuk
menghilangkan
kejenuhan,
menambah
dan
nyaman
serta
menyehatkan
dengan
jalan
aktivitas
dan
efisiensi
dengan
jalan
-7-
Laporan Awal
Kajian Kebijakan tentang Kantor Berbudaya Lingkungan
juga
bertujuan
pemerintahan
lingkungan
untuk
yang
dalam
mewujudkan
selalu
segala
terlaksananya
memperhatikan
kegiatan
(Good
masalah
Enviromental
Governance).
Manfaat yang dapat diperoleh dari kantor berbudaya
lingkungan adalah menciptakan perasaan betah di dalam
kantor.
Memberikan
citra
kepada
masyarakat
bahwa
II.2.
dalam
ruangan
sangat
mempengaruhi
-8-
Laporan Awal
Kajian Kebijakan tentang Kantor Berbudaya Lingkungan
visual, akustik, dan termal untuk penghuninya, yang
mendukung efektivitas dan kreatifitas pekerja
3.
4.
Mengintegrasikan
Teknologi
terkini
dan
Peralatan
Pendukung
Secara efektif mengintegrasikan peralatan pendukung,
teknologi
terkini
dan
sistem
jaringan
distribusi
dan
sistem
bangunan
merupakan salah
satu
-9-
Laporan Awal
Kajian Kebijakan tentang Kantor Berbudaya Lingkungan
Untuk menentukan apakah perkantoran itu dapat
dikatakan sebagai Kantor Berbudaya Lingkungan, oleh Green
Building Council Indonesia ditentukanlah kriteria menurut
sudut pandang yang berbeda-beda antara lain:
1.
Menurut
Perencanaan
Ruang
atau
Space
planning/Facility Planning
Disini kita dapat membahas akan kebutuhan ruang
seperti : Berapakah luasan ruang yang dibutuhkan?.
Siapakah
penghuninya?
(pimpinan
atau
bawahan).
kita
mendapatkan
informasi
tersebut,
mudah
territorial
dari
terjangkau
suatu
dan
bagian.
tidak
Kegiatan
merupakan
yang
akan
yang
akan
disediakan
dapat
berbagi
atau
-10-
Laporan Awal
Kajian Kebijakan tentang Kantor Berbudaya Lingkungan
Seiring kemajuan jaman dimana sebagian besar
peralatan
dan
perlengkapan
bisa
di
sharing
dan
yang
mencegah
karyawan
dari
di
mana
karyawan
dapat
berkumpul
dan
ruang
didalam
rapat
kantor
tertentu.
saat
ini
Peng-organsasian
juga
dapat
lebih
furniture
penyediaannya.
yang
Ditinjau
akan
dari
secara
laporan
khusus
juga
tentunya
lebih
dalam
pembuatan,
pemasangan
serta
pemeliharaanya
2.
-11-
Laporan Awal
Kajian Kebijakan tentang Kantor Berbudaya Lingkungan
Apabila
kita
telah
mengetahui
fasilitas
dan
yang
kita
akan
digunakan
pertimbangan
yang
sehingga
dapat
matang
dalam
normal
dari
sistem
pengindraan
kita.
Sebisa
menurun
setelah
mereka
mengalami
tahap
-12-
Laporan Awal
Kajian Kebijakan tentang Kantor Berbudaya Lingkungan
kita dapat mengunakan penerangan buatan bola lampu
yang kita pakai sehari-hari dengan yang bola lampu yang
hemat energi, terlebih dapat pula digunakan sensor
pengatur yang disesuaikan dengan jenis kegiatan dan
jumlah penghuni. Secara pasif dapat dengan cara lain
seperti meletakan ruang-ruang yang tidak digunakan
setiap hari di area tengah, sehingga ruang yang sering
digunakan berada di tepi-tepi bangunan dekat dengan
jendela untuk memungkinkan terciptanya penghawaan
alami dan pencahayaan alami secara bersamaan.
Contoh lain mengenai isu penghematan energi
dapat kita realisasikan dengan menghemat air melalui
penggunaan peralatan dan perlengkapan sanitair yang
hemat penggunaan air seperti penggunaan closet berbasis
water saving 4/3.5 liter saat flushing atau kran yang
sekali tekan selama 3 detik otomatis padam yang dapat
digunakan
di
tempat-tempat
pengambian
air
wudhu
tinggi
pula
ke
dalam
ruang
sehingga
tidak
-13-
Laporan Awal
Kajian Kebijakan tentang Kantor Berbudaya Lingkungan
sehingga
bukan
hanya
sekedar
konsep
semata
banyak
mengkomsumsi
energy),
Reuse
(menggunakan kembali segala sesuatunya sebelum benarbenar dibuang), Recycle (mendaur ulang sampah dan
limbah
yang
dihasilkan),
dan
Refuse
(menghindari
Perilaku/Behaviour
Perubahan perilaku juga tidak kalah pentingnya
karena merubah budaya kita sehari hari menjadi dalam
kehidupan untuk lebih hemat terhadap energi, air, sampah
dan pengunaan material. Dan ini tidak lah mudah,
perubahan sedikit apapun terhadap lingkungan dapat
berpengaruh terhadap perilaku yang terbentuk, ruang
yang disediakan bukan lagi sebagai wadah kegiatan
namun sebagai tools untuk kebutuhan eksternal dan
internal
ketika
mencoba
kebutuhan klien.
-14-
untuk
menyeimbangkan
Laporan Awal
Kajian Kebijakan tentang Kantor Berbudaya Lingkungan
Informasi yang tersedia bukan lagi datang kepada
kita namun kita yang akan menjemputnya, segi arsitektur
ruang
yang
tadinya
kurang
terlihat
menjadi
lebih
menjadi
mobile,
proses
management
by
-15-
Laporan Awal
Kajian Kebijakan tentang Kantor Berbudaya Lingkungan
adalah memanfaatkan dan mengolah sampah organik
untuk dijadikan pupuk kompos.
atau
penggunaan
kembali
adalah
kegiatan
tidak
dibuang
tetapi
dikumpulkan
untuk
atau
Penggantian
adalah
kegiatan
untuk
-16-
Laporan Awal
Kajian Kebijakan tentang Kantor Berbudaya Lingkungan
alernatif yang sifatnya lebih ramah lingkungan dan dapat
digunakan kembali. Upaya ini dinilai dapat mengubah
kebiasaan
seseorang
yang
mempercepat
produksi
atau
penamanan
kembali
adalah
kegiatan
di
pekarangan
rumah.
Dengan
menanam
telah
dibahas,
kita
dapat
ikut
serta
dalam
II.4.
-17-
Laporan Awal
Kajian Kebijakan tentang Kantor Berbudaya Lingkungan
3. Tidak menggunakan foam untuk tulisan-tulisan
4. Sediakan air dalam galon untuk tamu
5. segera perbaiki saluran air yang bocor walaupun hanya
berupa tetesan
6. kurangi pemakaian Ac, lebih baik menggunakan kipas
angin
7. Matikan listrik saat meninggalkan kantor.
8. Menyediakan tanaman hidup di ruangan dan gunakan
wadah tanah liat.
9. Gunakan kertas kerja timbal balik
10.
11.
13.
II.5.
-18-
Laporan Awal
Kajian Kebijakan tentang Kantor Berbudaya Lingkungan
didesan dengan tiang yang terbuat dari besi sebagai
penopang, namun atapnya ditutupi dengan tanaman
rampat sebagai penutupnya. Tujuan dari penggunaan
vegetasi penutup adalah untuk menciptakan keteduhan,
meredam
kebisingan,
(akustik
alami)
dan
menyerap
organik
mendatangkan
nantinya
dapat
yang
ditimbun
serangga
tanah.
menciptakan
ini
berupaya
Serangga
pori-pori
untuk
tanah
dalam
ini
tanah.
dengan
keunggulan
yaitu
sistem
pori
yang
-19-
Laporan Awal
Kajian Kebijakan tentang Kantor Berbudaya Lingkungan
dan tumpukan sampah seperti penyakit demam berdarah
dan malaria.
eco-engineering
yakni
memanfaatkan
Menggunakan
kembali
air
menyiram
tanaman
merupakan
limbah
satu
untuk
alternatif
penghematan air.
II.6.
Model Pembiayaan
Untuk
berbudaya
membangun
dan
mengembangkan
lingkungan
dapat
kantor
menggunakan sumber
Pemerintah
termasuk
dari
Anggaran
-20-
Laporan Awal
Kajian Kebijakan tentang Kantor Berbudaya Lingkungan
dari pola pendanaan ini adalah sulit menciptakan program
pembangunan yang berkelanjutan.
2. Obligasi Daerah
Pendanaan
bersumber
dari
obligasi
daerah
atau
Kemitraan
Pemerintah
Swasta
menjadi
mendanai program-program
pemerintah
-21-
Laporan Awal
Kajian Kebijakan tentang Kantor Berbudaya Lingkungan
BAB III
GAMBARAN KONDISI KOTA CIREBON
utara
(pantura).
Kota
Cirebon
juga
merupakan
kota
-22-
Laporan Awal
Kajian Kebijakan tentang Kantor Berbudaya Lingkungan
Kota Cirebon terletak di wilayah pantai utara propinsi Jawa
Barat terletak pada posisi 108,33 o dan 6,41o Lintang Selatan bagian
timur, dengan ketinggian rata-rata 5 meter dari permukaan laut,
sehingga wilayah kota Cirebon merupakan dataran rendah. Kota
Cirebon memiliki luas + 37 kilometer persegi dengan penggunaan
lahan tanah 32% untuk pemukiman, 38% untuk pertanian dan
perkebunan, serta 30% untuk pembangunan infrastruktur yang
menunjang pada kegiatan perdagangan dan jasa.
Wilayah administratif Kota Cirebon dengan batas-batas
sebagai berikut :
- Sebelah Utara
- Sebelah Barat
- Sebelah Selatan
- Sebelah Timur
: Sungai Kalijaga
: Laut Jawa
Gambar 3.1.
Peta Kota Cirebon
-23-
Laporan Awal
Kajian Kebijakan tentang Kantor Berbudaya Lingkungan
Gambar 3.2.
Gambar Peta Wilayah Cirebon
-24-
Laporan Awal
Kajian Kebijakan tentang Kantor Berbudaya Lingkungan
III.1. Kesehatan
-25-
Laporan Awal
Kajian Kebijakan tentang Kantor Berbudaya Lingkungan
Sarana
peribadatan
yang
tersebar
di
wilayah
sarana
Kota
peribadatan
Cirebon
secara
di
umum
wilayah
mengalami
Kecamatan
Masjid
Islam
Mushol
Langga
Kristen
Gereja
Hindu
Pure
Buda
Vihara
Lemahwungku
23
a
18
r
63
11
k
Kejaksan
Total pesisir
Jumlah
25
48
96
32
50
100
53
116
232
4
15
92
1
2
1
2
-26-
Laporan Awal
Kajian Kebijakan tentang Kantor Berbudaya Lingkungan
Pusat
perkantoran
memanfaatkan
teknologi
di
Kota
informatika.
Cirebon
sudah
Perkembangan
sebagai
pendukung
dan
penunjang
pelayanan
publik.
Penggunaan teknologi informatika di setiap SKPD kota
Cirebon ini menjadikan suatu pergeseran, dan membentuk
perilaku
terhadap
kinerja
pelayanan
pada
publik.
III.4. Pariwisata
-27-
Laporan Awal
Kajian Kebijakan tentang Kantor Berbudaya Lingkungan
Kepariwisataan
merupakan
sektor
kegiatan
yang
dalam
perolehan
devisa
dan
penggerak
wisatawan,
maka
perlu
penyediaan
sarana
dan
-28-
Laporan Awal
Kajian Kebijakan tentang Kantor Berbudaya Lingkungan
Kota
Cirebon
juga
peninggalan-peninggalan
sebagai
budaya
kota
yang
wisata,
banyak
dilestarikan
oleh
sebagai
pengambil
keputusan
yang
sangat
III.5. Pendidikan
Secara umum pendidikan merupakan suatu upaya
yang
berkaitan
dengan
pengembangan
dan
pembinaan
budaya,
dan
atau
budaya
yang
berkualitas
-29-
Laporan Awal
Kajian Kebijakan tentang Kantor Berbudaya Lingkungan
maupun program yang telah diambil pemerintah Kota Cirebon
guna meningkatkan kualitas pendidikan, hal ini selaras
dengan
arah
pembangunan
jangka
panjang
di
bidang
Ilmu
Pengetahuan
dan
Teknologi
yang
Cirebon
yang
saling
membutuhkan
dan
saling
adalah
pihak
yang
masuk
dalam
kategori
adalah
masyarakat,
membutuhkan
spesialisasi
sehingga
dan
timbul
keahlian
adanya
ketergantungan
-30-
pada
antar
kondisi
anggota
saling
masing-masing
Laporan Awal
Kajian Kebijakan tentang Kantor Berbudaya Lingkungan
Cirebon sebagai kota perdagangan dan jasa tampak
tercermin
dari
terbentuknya
konsentrasi
pusat-pusat
-31-
Laporan Awal
Kajian Kebijakan tentang Kantor Berbudaya Lingkungan
10.
Surya plaza
11.
Cirebon Mall
12.
13.
14.
Kondisi
tersebut
merupakan
salah
satu
fasilitas
yang
-32-
Laporan Awal
Kajian Kebijakan tentang Kantor Berbudaya Lingkungan
BAB IV
METODOLOGI
IV.1.
mengerjakan
tugas
ini
mulai
dari
tahap
komputer
menggunakan
sebagai
program.
media
Secara
untuk
lebih
membuat
spesifik
IV.3.
Prosedur Penelitian
-33-
Laporan Awal
Kajian Kebijakan tentang Kantor Berbudaya Lingkungan
Prosedur
Peneliatian
yaitu
tahap-tahap
dalam
IV.4.
Analisis Data
Pada tahap analisis data, menentukan kondisi kantor
untuk
mencapai
penerapan
konsep
Kantor
-34-
Laporan Awal
Kajian Kebijakan tentang Kantor Berbudaya Lingkungan
Berikut adalah perilaku penerapan konsep Kantor
Berbudaya Lingkungan berdasarkan hasil penelitian yang
telaah dilakukan:
Upaya
Penerapan
Konsep
Kriteria
Presentase
Penerapan
b.
Kriteria
memanfaatkan
cahaya
pendingin
71 %
AC
Sudah
Terlaksana
83 %
ruangan)
Sudah
Terlaksana
d.
saat
makan
e.
istirahat
makan
pulang kerja
Menggunakan
siang
lampu
69 %
Terlaksana
64 %
dan
hemat
48 %
Kurang
Terlaksana
Menggunakan
lampu
Cukup
Terlaksana
energi
f.
Sudah
penerapan
secukupnya
sesuai
kebutuhan
Sumber: Data Penelitian
-35-
74 %
Sudah
Terlaksana
Laporan Awal
Kajian Kebijakan tentang Kantor Berbudaya Lingkungan
2. Penghemat dan Konservasi Air
Menurut
buku
saku
tahun
2008
kementrian
kompetensi
dan
pelatihan
Kriteria
Kriteria
Presentase
Penerapan
a.
Menganjurkan
untuk
45 %
Kurang
b.
28 %
Terlaksana
Tidak
c.
kamar mandi
Tidak
menggunakan
71 %
Terlaksana
Sudah
closet
pembilas otomatis
Terlaksana
-36-
Laporan Awal
Kajian Kebijakan tentang Kantor Berbudaya Lingkungan
Menurut
buku
saku
tahun
2008
kementrian
kompetensi
dan
pelatihan
konstruksi,
ruangan
dan
tidak
ada
sampah
berserakan.
Kriteria
Kriteria
Presenta
Penerapan
se
a.
b.
93 %
74 %
Kurang Terlaksana
Tidak Terlaksana
c.
terpilah
Menyediakan tempat sampah di
82 %
Sudah Terlaksana
89 %
Sudah
kering
Membersihkan
ruangan
dan
-37-
Terlaksana
Sangat
Laporan Awal
Kajian Kebijakan tentang Kantor Berbudaya Lingkungan
Menurut
buku
saku
tahun
2008
kementrian
kompetensi
dan
pelatihan
konstruksi,
ruangan
dengan
penambahan
pot
tanaman hias.
Kriteria
Kriteria Penerapan
Kriteria Penerapan
Presentas
e
a.
b.
c.
Mempunyai taman
Membuat banyak taman
Menghijaukan
ruang
93 %
95 %
70 %
IV.5.
Pembahasan
-38-
Laporan Awal
Kajian Kebijakan tentang Kantor Berbudaya Lingkungan
standar
perilaku
untuk
mencapai
kantor
yang
ramah
lingkungan.
Menurut buku saku tahun 2008 kementrian pekerjaan
umum
badan
pembinaan
konstruksi
pusat
pembinaan
seperti
penghematan
listrik,
penghematan
dan
1. Penghematan Listrik
dimana
yang
diciptakan
dari
sumber
engeri
lainnya,
-39-
Laporan Awal
Kajian Kebijakan tentang Kantor Berbudaya Lingkungan
(LHE) dengan logo SNI. Beberapa keistimewaan lampu LHE
antara lain nyala LHE lebih terang dibanding lampu pijar
dan usia hidup lampu LHE juga lebih lama. Untuk
pencahayaan alami menurut GBCI Penggunaaan cahaya
alami secara optimal sehingga minimal 30% luas lantai
yang digunakan terkena cahaya alami. Untuk penerapan
penghematan listrik, mengurangi pemakaian lampu dan
memanfaatkan cahaya matahari melalui jendela cukup
terlaksana, mengurangi pemakaian AC sangat terlaksana,
mematikan lampu ruangan dan komputer pada saat
istirahat makan siang dan pulang kerja cukup terlaksana.
Penghematan energi di ruang lingkup perkantoran
Kota Cirebon belum sepenuhnya terlaksana. Masih perlu
banyak perbaikan penerapan konsep. Seperti mengurangi
pemakaian lampu dengan memanfaatkan energi dari
cahaya matahari. Masih banyak ditemui lampu yang
menyala berlebihan. Lampu yang dipakai sejenis lampu
pijar. Sedangkan lampu pijar termasuk dalam golongan
lampu tidak hemat energi, selain tidak hemat energi juga
lampu jenis ini mudah rusak, sehingga boros dalam
pembeliannya. Seharusnya ruang kantor memakai lampu
hemat energi agar tidak menghabiskan banyak biaya
untuk listrik dan penggantian lampu yang rusak.
Penggunaan jendela sebagai penerangan alami
sudah mencukupi, cahaya yang masuk melalui ventilasi
mendapat pantulan cahaya dari kanopi yang berada di
bawahnya
sehingga
membantu
-40-
terciptanya
tingkat
Laporan Awal
Kajian Kebijakan tentang Kantor Berbudaya Lingkungan
pencahayaan yang sesuai dengan SNI. Cahaya yang
masuk melalui jendela bisa masuk secara optimal. Hal ini
dikarenakan kaca jendela bening dapat menyerap panas
matahari dan memiliki daya pandang yang kurang dari
luar ruangan namun cahaya dapat tetap masuk dengan
optimal.
-41-
Laporan Awal
Kajian Kebijakan tentang Kantor Berbudaya Lingkungan
3. Pengelolaan Sampah Kantor
Pengelolaan
menegelola
dan
sampah
mengatur
merupakan
sampah
upaya
agar
untuk
membuat
konstruksi.
Tolak
ukurnya
adalah
dengan
-42-
Laporan Awal
Kajian Kebijakan tentang Kantor Berbudaya Lingkungan
dari aktivitas konstruksi agar tidak mencemari drainase
kota, untuk limbah cair.
Penerapan konsep Kantor Berbudaya Lingkungan
dalam
kategori
pengelolaan
sampah
di
lingkup
4. Penghijauan
Menurut
landscaping
GBCI
yang
penghijauan
bertujuan
merupakan
memelihara
site
atau
mengurangi
beban
sistem
drainase,
menjaga
-43-
Laporan Awal
Kajian Kebijakan tentang Kantor Berbudaya Lingkungan
(hardscape) yang terletak di atas permukaan tanah seluas
minimal 40% luas total lahan. Sesuai dengan Permen PU
No. 5/PRT/M/2008 mengenai Ruang Terbuka Hijau (RTH)
Pasal 2.3.1 tentang Kriteria Vegetasi untuk Pekarangan.
Dan
penggunaan
tanaman
lokal
(indigenous)
dan
di
area
perkantoran
terdiri
dari
di
dalam gedung
berfungsi
sebagai
5. Upaya lainnya
-44-
Laporan Awal
Kajian Kebijakan tentang Kantor Berbudaya Lingkungan
untuk
perokok,
sosialisasi
kantor
berbudaya
lingkungan.
Dimana
penerapan
lingkup
untuk
konsep
rincian
Kantor
perkantoran
Kota
upaya
Berbudaya
Cirebon,
lainnya
untuk
Lingkungan
belum
di
adanya
untuk
mengatasi
masalah
ini
seharusnya
Berbudaya
Lingkungan
untuk
pegawai
dan
-45-