You are on page 1of 7

BAB II

TINJAUAN TEORI

A.

Pengertian
Fibroadenoma adalah neoplasma jinak payudara terbanyak. Tumor ini
cenderung muncul pada perempuan muda dengan frekuensi paling tinggi pada
usia 21-25 tahun. Pasien biasanya mengeluhkan masa dimasa payudara yang
mungkin ditemukan pada saat pemeriksaan payudara. Tumor ini dapat timbul
soliter atau multiple, gampang digerakkan berbentuk licin atau lobulated, sama
sekali bebas dari jaringan payudara sekitarnya, dan tidak berubah ubah besarnya
dengan siklus haid. Putting susu tidak memperlihatkan ada perubahan dan sama
sekali tidak nyeri sepontan atau nyeri tekan.
kista yang dilingkari oleh jaringan epitel pada satu atau banyak lapisan.
Tumor ini dibatasi letaknya dengan jaringan mammae oleh suatu jaringan
penghubung. Fibroadenoma yang sering ditemukan berbentuk bundar atau oval,
tunggal, relative mobile, dan tidak nyeri. Massa berukuran diameter 1-5cm.
Biasanya ditemukan secara tidak sengaja. Kista yang sangat besar dan tegang juga
dapat memberikan gambaran serupa, maka dapat digunakan sonografi untuk
membedakan masa kistik dan padat. Aspirasi jarum halus akan memastikan
diagnosis. Sebagai Fibroadenoma akan berespon terhadap terapi medicalmentosa
dengan danazol atau tamoxsifen, tetapi terapi definitip biasanya berupa eksisi
tumor biasa

B.

Etiologi
Penyebab sesungguhnya dari fibroadenoma mammae, namun diketahui
bahwa pengaruh hormonal sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dari
fibroadenoma mammae, hal ini diketahui karena ukuran fibroadenoma dapat
berubah pada siklus menstruasi atau pada saat kehamilan. Perlu di ingat bahwa
tumor ini adalah tumor jinak, dan fibroadenoma ini sangat jarang atau bahkan
sama sekali tidak dapat menjadi kanker atau tumor ganas.
Fibroadenoma mammae biasanya terjadi pada wanita usia muda, yaitu
pada usia sekitar remaja atau sekitar 20 tahun. Berdasarkan laporan dari

NSWBreats Cancer Institute, fibroadenoma umumnya terjadi pada wanita dengan


usia21-25 tahun, kurang dari 5% terjadi pada usia di atas 50, sedangkan
prevalensinya lebih dari 9% populasi wanita terkena fibroadenoma. Sedangkan
laporan dari Western Breast Services Alliance, fibroadenoma terjadi pada wanita
dengan umur antara 15 dan 25 tahun, dan lebih dari satu dari enam (15%)wanita
mengalami fibroadenoma dalam hidupnya. Namun, kejadianfibroadenoma dapat
terjadi pula wanita dengan usia yang lebih tua atau bahkan setelah menopause,
tentunya dengan jumlah kejadian yang lebih kecil dibanding pada usia muda.
C. Patofisiologi
samapai saat ini penyebab dari tumor jinak payudara belum diketahui
(idiopotiok). Namun, ada factor predisposisi yang mendukung terjadinya tumor
pada payudara adalah siklus menstruasi yang tidak teratur. SUATU TEORI
MENYATAKAN

BAHWA PADA

FASE

LUTEAL

DALAM

SIKLUS

MENSTRUASI TERJADI PENINGKATAN KADAR HORMONE ESTROGEN


DAN PENURUNAN KADAR HORMONE PROGESTERONE. SEDANGKAN
SECARA FISIOLOGISNYA PADA SAAT MENSTRUASI

HORMONE

ESTROGEN DAN PROGESTERONE MENINGKAT DAN DUA HARI


SEBELUM MENSTRUASI BERAKHIR HORMONE ESTROGEN DAN
PROGESTERONE

MENURUN.

SECARA

NORMALNYA,

FUNGSI

ESTROGEN UNTUK PERKEMBANGAN JARINGAN STOMA PADA


PAYUDARA, PERTUMBUHAN SYSTEM DUCTUS YANG LUAS, DAN
UNTUK

DEPOSIT

PROGESTERONE

LEMAK

PADA

BERFUNGSI

PAYUDARA.
UNTUK

SEDANGKAN
PENINGKATAN

PERKEMBANGAN DARI LOBULES DAN ALVEOLI PAYUDARA,


MENYEBABKAN
MEMBESAR

DAN

SEL-SEL
BERSIFAT

ALVEOLAR

BERPROLIFERASI,

SEKRETORIK.

PEMBESARAN

JARINGAN PAYUDARA TERJADI AKIBAT MENINGKATNYA KADAR


ESTROGEN DAN DEFISIENSI KADAR HORMONE PROGESTERONE
DARI KETIDAK TERATURAN SIKLUS MENSTRUASI. Sehingga terjadi
peningkatan deposit lemak dan perkembangan jaringan payudara. Dan juga
penurunan pembentukan lobules dan alveoli. Apabila kejadian ini berlangsung
secara terus menerus dapat mengakibatkan tumor pada payudara.

Fibroadenoma biasanya ditemukan pada kuadran luar atas, merupakan


lobus yang berbatas jelas, mudah digerakkan dari jaringan di sekitarnya. Pada
gambaran histologis menunjukkan stroma dengan proliferasi fibroblast yang
mengelilingi kelenjar dan rongga kistik yang dilapisi epitel dengan bentuk dan
,ukuran yang berbeda. Pembagian fibroadenoma berdasarkan histologik yaitu :
1. Fibroadenoma Pericanaliculare.
Yakni kelenjar berbentuk bulat dan lonjong dilapisi epitel selapis atau
beberapa lapis.
2. Fibroadenoma intracanaliculare,
Yakni jaringan ikat mengalami proliferasi lebih banyak sehingga kelenjar
berbentuk panjang- panjang (tidak teratur) dengan lumen yang sempit atau
menghilang.
Pada saat menjelang haid dan kehamilan tampak pembesaran sedikit dan
pada saat menopause terjadi regresi.
D.

Tanda dan Gejala


Pertumbuhan fibroadenoma mammae umumnya tidak menimbulkan rasa
sakit, hanya ukuran dan tempat pertumbuhannya yang menyebabkan nyeri pada
mammae. Pada saat disentuh kenyal seperti karet Benjolan mudah digerakkan,
batasnya jelas dan bisa dirasakan pada SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri)
Teraba kenyal karena mengandung kolagen (serat protein yang kuat yang
ditemukan didalam tulang rawan, urat daging dan kulit).
1. Secara makroskopik : tumor bersimpai, berwarna putih keabu-abuan, pada
penampang tampak jaringan ikat berwarna putih, kenyal
2. Ada bagian yang menonjol ke permukaan
3. Ada penekanan pada jaringan sekitar
4. Ada batas yang tegas
5. Bila diameter mencapai 10 15 cm muncul Fibroadenoma raksasa ( Giant
Fibroadenoma).
6. Benjolan dapat digerakkan
7. Pertumbuhannya lambat
8. Mudah diangkat dan bila segera ditangani tidak menyebabkan kematian.

E. Diagnosis

Pada diagnosis, selain pemeriksaan fisik, maka dibutuhkan beberapa


pemeriksaan penunjang untuk. Membantu menegakkan diagnosis fibroadenoma
mammae ini, antara lain :
Mamografi
Mamografi menggunakan sinar-X untuk menghasilkan gambar
(mamogram) dari daerah yang mencurigakan pada jaringan payudara.
Fibroadenoma biasanya muncul pada mammogram sebagai massa
payudara halus, dengan tepi bulat, dan berbeda dari jaringan payudara di
sekitarnya. Untuk mengevaluasi suspek fibroadenoma, mammogram
secara rutin dilakukan untuk wanita usia 30 dan lebih tua.

USG payudara.
Jika usia wanita lebih muda dari usia 30, pemeriksaan yang lebih
dipilih adalah USG payudara bukan mammografi untuk mengevaluasi
benjolan payudara. Jaringan payudara padat pada wanita muda membuat
mammografi sulit untuk menginterpretasikan. USG payudara dapat
membantu untuk menentukan apakah benjolan payudara tersebut padat
atau berisi cairan. Sebuah massa yang solid lebih mungkin fibroadenoma,
sedangkan massa yang berisi cairan lebih mungkin kista.

Aspirasi jarum halus.


Pemeriksaan ini menggunakan jarum tipis yang dimasukkan ke dalam
benjolan payudara, dan mencoba untuk menarik isi dari benjolan
payudara. Jika cairan yang keluar, benjolan kemungkinan besar adalah
kista.

Core needle biopsy (biopsy jarum inti).


Agar yakin benjolan payudara padat tersebut adalah fibroadenoma
dan

bukan

kanker

payudara,

maka

pemeriksaan

yang

dapat

direkomendasikan adalah biopsi jarum inti, yang menggunakan jarum


yang lebih besar untuk mendapatkan sampel jaringan dari benjolan yang
kemudian akan dikirim untuk dianalisis.
F. Penatalaksanaan
Ada beberapa penatalaksanaan pada fibroadenoma, antara lain :
1. Observasi adalah salah satu pendekatan pada fibroadenoma mammae. Karena
fibroadenoma tidak selalu membuat masalah dan terkadang menyusut sendiri,
hanya dengan mengawasi kemajuan dari fibroadenoma adalah cara yang
paling ocale untuk menanganinya.
2. Lumpectomy atau bedah pengangkatan fibroadenoma, dapat dilakukan jika
pasien khawatir tentang menjaga payudaranya. Tergantung pada ukuran ocale
dari benjolan pada payudara, lumpectomy dapat menyebabkan perubahan
ukuran payudara atau bentuknya. Fibroadenoma baru dapat tumbuh di sekitar
benjolan pertama, sehingga pasien harus tahu bahwa operasi bukan merupakan
jaminan bahwa pasien tidak akan pernah terkena fibroadenoma lain. Di sisi
lain, fibroadenoma dapat dengan hati-hati diperiksa oleh laboratorium patologi
untuk memastikan diagnosis yang benar dan kanker payudara pun dapat
dikesampingkan.
3. Laser ablation (Ablasi laser) adalah cara non-bedah untuk menyingkirkan
fibroadenoma. Tindakan ini menggunakan perangkat laser dengan dipandu
oleh USG yang digunakan untuk menghancurkan fibroadenoma. Tindakan ini
hanya meninggalkan bekas luka kecil, tidak ada jahitan, dan tidak ada
perubahan bentuk payudara.
4. Cryoablasi adalah cara cepat serta efisien untuk membekukan fibroadenoma
hingga mati. Cryoablasi hanya membeku benjolannya saja sehingga jaringan
sehat dapat mengambil alih. Prosedur ini memakan waktu kurang dari 30
menit dan menghasilkan bekas luka kecil.
5. Radiofrequency-assisted (RFA) adalah cara lain untuk mengambil benjolan
yang tidak diinginkan keluar dari payudara pasien tanpa menggunakan
lumpectomy. Tindakan ini menggunakan anestesi 5ocal dan bimbingan USG,

dan membuat insisi sebesar 6-8 mm diatas fibroadenoma. Melalui insisi ini,
suatu alat dimasukkan yang ujungnya berupa pisau yang kemudian dipanaskan
oleh arus radiofrekuensi. Ini membantu untuk memotong jaringan payudara
tanpa menyebabkan perdarahan yang banyak. Setelah mencapai target, kabel
kecil dan suatu lengan robot menangkap fibroadenoma dan kemudian
diekstraksi.
6. Mammotome adalah system 6ocal6 payudara yang dapat digunakan sebagai
cara yang cukup non-invasif untuk menghilangkan fibroadenoma. Dalam
waktu kurang dari satu jam, dan di bawah anestesi 6ocal, sebuah insisi sebesar
6 mm dibuat di atas fibroadenoma tersebut. Kemudian dengan bimbingan
USG, probe Mammotome diarahkan ke dalam benjolan, yang kemudian
fibroadenoma ditarik keluar dari jaringan. Pemulihan cepat dan bekas luka
akan sangat kecil.

DAFTAR PUSTAKA
Prawiroharjo sarwono.2008.ilmu kandungan.Jakarta: yayasan sarwono
prawiroharo.
Llewellyn,jones derek. 2001. dasar-dasar obstetric & gynekologi. Jakarta:
hipokrates.
Mochtar,rustam. 1989.synopsis obsteri. Jakarta : kedokteran EGC.

http://eddie-suster-boy.blogspot.co.id/2011/12/askep-fibroadenoma.html
http://sichesse.blogspot.co.id/2012/08/makalah-askeb-iv-fibroadenoma.html
http://makalah-asuhan-kebidanan.blogspot.co.id/2010/11/fibroadenoma.html

You might also like