You are on page 1of 2

Lisdiandari, NP. 2013.

Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang


Preeklampsia di Desa Brujul Jaten Karangayar Tahun 2013. Karya Tulis
Ilmiah. Surakarta
Berdasarkan hasil penelitian terhadap 44 ibu hamil yang menjalani kelas ibu
hamil di Desa Brujul Jaten Karangayar, didapatkan tingkat pengetahuan ibu
hamil tentang preeklampsia, 11,4% baik, 75% cukup, 13,6% baik.
Penelitian menggunakan metode kuesioner yang berisi 28 pertanyaan pilihan
ganda mengenai pengertian, etiologi, patofisiologi, klasifikasi dan penanganan,
faktor risiko, dan pencegahan preeklampsia

Souza, NL, ACPF Araujo, GD Azevedo, SMB Jeronimo, LM Barbosa, NML


Sousa. 2007. Maternal perception of premature birth and the
experience of pre-eclampsia pregnancy. Rev Saude Publica 2007; 41(5)
71% wanita yang menderita preeklampsia dan mengalami persalinan spontan
mengaku tidak aware terhadap kondisi ini selama ANC. Kualitas informasi yang
diberikan oleh dokter kepada wanita-wanita tersebut mengenai kehamilan
dengan preeklampsia selama anc tidak adekuat atau tidak sesuai dengan tingkat
pemahaman mereka

East,C, K Conway, W Pollock, N Frawley, S Brennecke. Womens


Experience of Preeclampsia: Australian Action on Preeclampsia Survey
of Women and Their Confidants. 2011. Journal of Pregnancy. Voloume
2011
Dari penelitian East et al didapatkan bahwa 77% dari 112 wanita tidak memiliki
pengetahuan yang tentang preeklampsia sebelum terdiagnosa, dan setelah
terdiagnosa 51% dari mereka tidak memahami keseriusan kondisi preeklampsia
yang mereka alami karena kurangnya pengetahuan mengenai kondisi tersebut.
Menurut East et al, akses informasi dan pengetahuan mengenai preeklampsia
sangat penting bagi wanita, pasangannya, dan keluarga atau teman dekatnya.

Perbandingan dengan penelitian east et al


Penderita harus kontrol ke rumah sakit 72%, East et all penderita memilih
rumah sakit 70,6%
Tidak ada pengaruh ke bayi, tidak setuju 60,8% dan kurang setuju 30,0% East et

all : lebih memikirkan bayi daripada diri sendiri 84,6%, dapat terjadi komplikasi pada bayi
hingga kematian 60,3%

Perilaku :
Sering dan pernah mencari informasi tentang preeklamspia 46,7% dan 12,5%, East et all
setelah terdiagnosa PE 97,1%, namun hanya 51,5% yang merasa mudah
untuk mencari informasi PE
Memberi tahu keluarga sering dan pernah sebesar 50,8% dan 10,8%, east et all
feel the need to advocate for the partner/relative/friend
Heintz, T dan E Tirkkonen. 2012. Risk Pregnancy Preeclampsia.
Bachelors Thesis.
Heintz dan Tirkkonen (2012) dalam tulisannya yang berjudul Risk Pregnancy
Preeclampsia mencantumkan sebuah studi deksriptif dari Oyira et al terhadap
100 wanita yang mengalami preeklampsia di rumah sakit umum Calabar di
Nigeria. Penelitian ini mengindikasikan angka kematian ibu dengan preeklampsia
memiliki hubungan sebab akibat dengan kurangnya pengetahuan ibu mengenai
preeklampsia
Penelitian tersebut juga mengutip penelitian dari Calder and Dunlop (1993) yang
menemukan bahwa kematian ibu dapat dicegah bila para ibu dapat memiliki
pengetahuan yang baik dan sikap positif untuk mengikuti pemeriksaan
antenatal.

Kurniawan, DA, Suparyanto, M Ratnawati. 2012. Hubungan


Pengetahuan Ibu Hamil tentang Preeklamsi dengan Perilaku
Pencegahan Preeklamsi di Poli Kebidanan Puskesmas Cukir. Skripsi
172 responden, terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu
hamil mengenai preeklamsi dengan perilaku pencegahan preeklMsi di Poli
Kebidanan Puskesmas Cukir

You W, Wolf M, Bailey S, et al. 2012. Factors associated with patient


understanding of preeclampsia - Abstract. Hypertens Pregnancy
2012;31:3419. (diakses dari
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/20860492 pada tanggal 29 Januari
2015 pukul 15.30 WIB)
Dari 112 wanita hamil yang melakukan kunjungan prenatal, hanya 14% yang
bisa memberikan definisi preeklampsia yang dapat menggambarkan gejalagejalanya.

You might also like