Professional Documents
Culture Documents
About Me
Dow nload
Contact
Search
Translate
Select Language
1. Production transfer
Yaitu pemindahan pegawai dari bagian yang kurang kegiatannya ke bagian yang
kegiatannya lebih banyak. Hal ini dilaksanakan agar terdapat kesinambungan, karena bila
pegawai yang biasa bekerja pada bagian yang kurang kegiatannya, maka ia akan
mengalami banyak waktu terbuang dan mengalami kebosanan.
Partners
Archives
2015 (21)
2013 (12)
2012 (447)
December (4)
November (5)
October (4)
September (4)
August (31)
July (31)
June (30)
May (31)
April (41)
March (41)
February (108)
January (117)
2011 (20)
2. Versality transfer
Yaitu transfer yang hanya diberikan kepada the very promising dengan harapan
pada saatnya mereka dapat ikut memainkan peran penting demi mencapai tujuan
organisasi/perusahaan.
3. Shiff transfer
Yaitu dari shiff ke shiff yang lain, yang dilaksanakan secara periodik berdasarkan
jadual, seperti rumah sakit, pabrik, dsb.
4. Remedial Transfer
Yaitu setiap individu memiliki sifat, bakat, persamaan, dan perbedaan satu dengan
lainnya. Oleh karenanya ada pegawai yang bisa bekerjasama dengan yang lain dan ada
pula yang tidak. Jika setelah dibimbing dengan baik, namun masih terdapat pegawai yang
Label
Article
20+
Entrepreneurship
Guru SMK Picture Titim Fatimah
Kocak Biography Computer GTJ
Internet Kisah Puisi Upit Sarimanah
Wakaf Ida Widawati Simple Tips
BKP Blog Madrasah Sertifikasi
Zakat
converted by W eb2PDFConvert.com
demikian, maka ia dapat dipindahkan ke bagian lain dengan rekan yang baru.
5. Punish transfer
Yaitu transfer yang dilakukan sebagai hukuman. Hal ini dilakukan terhadap pegawai
yang dinilai telah membuat pelanggaran cukup berat, dianggap sebagai pembuat masalah
(trouble maker), bahkan dianggap telah mencemarkan nama baik organisasi/perusahaan.
Dan biasanya pegawai tersebut dipindahkan ke jabatan atau bagian yang lebih rendah
bahkan ke tempat yang terpencil.
Promosi (promotion)
Promosi dengan transfer hampir
memiliki pengertian yang sama, bedanya
jika promosi merupakan perpindahan dari
satu jabatan ke jabatan yang lebih tinggi.
Suatu
organisasi/perusahaan
yang
berencana untuk mengadakan promosi
bagi pegawainya, pertama-tama harus
memiliki kebijakan dan aturan yang jelas,
tegas, dan transparan. Dalam kebijakan itu
harus dijelaskan mengenai kemajuan
pegawai dalam bidang tugasnya, batasan
umur, pendidikan minimal, pengalaman,
dsb. Setiap pegawai juga perlu mengetahui kebijakan di atas, agar bagi pegawai yang berminat
atau memiliki ambisi dapat menyalurkannya dengan jalan berprestasi sebaik-baiknya. Bagi yang
belum memenuhi syarat formal, dapat segera memenuhinya seperti melanjutkan studi, kursus, dsb.
Pimpinan dalam melaksanakan kebijakan promosi, harus memiliki data prestasi setiap pegawai.
Bila semua telah dapat dilaksanakan lalu diputuskan bagaimana dan siapa orang yang layak dan
tepat untuk dipromosikan.
Promosi yang dilakukan untuk tingkat manajemen, pelaksanaannya harus lebih teliti. Faktor
yang dinilai lebih banyak seperti senioritas, intelegensia, dan personalitinya. Kemudian yang sangat
penting ialah prestasi yang telah dicapainya di atas rata-rata. Dalam hal ini data kepegawaian yang
bersangkutan dijadikan sebagai informasi. Selanjutnya, data yang sangat menentukan adalah
evaluasi atas prestasi dari jabatan sekarang ini, sebab data prestasi saat ini dapat dipakai untuk
menilai prestasinya pada masa yang akan datang.
Agar promosi dapat dilaksanakan dengan baik dan tidak tergesa-gesa maka perlu adanya
pre planning promotions, yaitu semacam persiapan atas rencana promosi. Rencana untuk ini selalu
disesuaikan dengan struktur organisasi agar sesuai dengan kebutuhan. Kemudian agar suatu
promosi tidak menimbulkan hal yang negatif maka pimpinan harus selalu memberikan pertimbangan
atas beberapa hal, antara lain:
1. Senioritas dan kecakapan
Dasar ini sangat penting untuk menghindari rasa iri hati di antara rekan kerja. Bila
mereka mengetahui bahwa dasar ini diterapkan maka dengan sendirinya mereka tidak
akan mencari alasan untuk iri hati. Senioritas berarti bahwa selain sudah lama mengabdi
juga berpengalaman, dan kecakapannya sudah mencapai standar performance bahkan
lebih, sedangkan kecakapan dapat dianggap memiliki nilai lebih dari senioritas.
2. Obyektif
Alasan yang dikemukaakan berdasarkan pertimbangan yang obyektif, yang dapat
dibuktikan dengan data dan rekomendasi yang jelas serta meyakinkan. Yang dimaksud
dengan obyektif di sini adalah obyektif atas penilaian dari prestasi seseorang, sedangkan
like and dislike, hubungan keluarga, atau pamrih pribadi harus dihindarkan.
3. Pertimbangan yang matang
Semua aspek dari pegawai berikut prestasinya harus dinilai dengan matang dan
mendalam. Prestasi dari sejak awal bekerja harus dipertimbangkan, jangan hanya
prestasi pada akhir-akhir saja. Begitu pula konduite secara periodik harus
dipertimbangkan seluruhnya di samping faktor psikologis dari pegawai yang bersangkutan
beserta lingkungannya pun perlu mendapat perhatian.
No comments:
Post a Comment
Enter your comment...
Publish
Preview
Tautkan
Create a Link
Newer Post
Home
Older Post
converted by W eb2PDFConvert.com
Total Pageviews
Stay Update
Ichsan Mujahid
Follow
converted by W eb2PDFConvert.com