You are on page 1of 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah


Sistem Kendali Terdistribusi merupakan sebuah sistem yang digunakan

untuk mendistribusikan sebuah fungsi tertentu untuk mengontrol berbagai macam


proses variabel menjadi suatu pengontrolan yang telah terpusat dalam suatu
lingkup pengontrolan dengan berbagai fungsi kontrol dan monitoring. Sistem
Kendali Terdistribusi berperan sangat penting dalam suatu pengontrolan pada
plant untuk proses produksi pada sebuah industri karena dengan menggunakan
Sistem Kendali Terdistribusi akan dapat mengontrol suatu loop system dimana
satu loop system dapat mengerjakan beberapa proses kontrol sehingga dapat
meningkatkan efisiensi dalam proses produksi.
Perkembangan Sistem Kendali Terdistribusi di dunia industri saat ini terus
berkembang dan banyak diterapkan sebagai sistem pengontrolan pada berbagai
macam plant dalam skala yang besar sehingga terdapat penawaran suatu metode
kontrol yang efektif dan mampu memberikan respon sistem yang baik serta
mudah untuk diimplementasikan yaitu berupa metode kontrol PID. PID tersusun
atas P(Proporsional), I(Integral), D(Derivative) yang masing masing memiliki
nilai parameter tertentu untuk dijadikan sebagai nilai parameter kontrol yang
mampu menghasilkan nilai respon sistem yang baik. Biasanya pada sebuah
industri perminyakan, sistem kontrol ketinggian cairan merupakan salah satu
kontrol

proses

yang

banyak

digunakan.

Sistem

pengontrolannya

juga

menggunakan sebuah metode PID (Proporsional, Integral, Derivative). Metode


PID (Proporsional, Integral, Derivative) digunakan sebagai metode kontrol pada
sistem plant dengan tujuan untuk menjaga kestabilan ketinggian cairan sehingga
nilai ketinggian cairan tidak akan mencapai batas puncak ketinggian pada tangki.
Dalam kasus ini, motor pompa DC brushless digunakan sebagai aktuator karena
memiliki kelebihan efisiensi yang tinggi, torsi yang tinggi, kecepatan yang tinggi,
tidak menimbulkan electrical noise serta memiliki umur yang panjang.
Kepopulerannya metode PID (Proporsional, Integral, Derivative) sebagai metode
kontrol proses dikarenakan memiliki sebuah struktur kontrol yang sederhana dan
kemudahan dalam melakukan tuning nilai parameter kontrolnya. Metode kontrol
PID (Proporsional, Integral, Derivative) juga mampu memberikan respon
pengendalian yang paling baik dan tidak mengalami penurunan yang dihasilkan
untuk mencapai set point (Aditya Fitriansyah, 2013).
Berdasarkan perkembangan industri tersebut maka para calon engineer
dipersiapkan untuk mampu mengoperasikan perangkat kontroler berupa Sistem
Kendali Terdistribusi atau DCS (Distributed Control System). Politeknik Negeri
Malang merupakan salah satu instansi pendidikan yang telah mempersiapkan
mahasiswanya pada perkembangan sistem di industri saat ini dengan menyediakan
fasilitas pembelajaran berupa DCS-PCS7 di Jurusan Teknik Elektro, Program
Studi Teknik Elektronika. Namun ketersediaan fasilitas tersebut belum memiliki
plant yang dikontrol. Sehingga pada penelitian ini dibangun Modul Pengaturan
Motor Pompa DC Brushless dengan Metode PID pada Sistem Kendali
Terdistribusi untuk Kontrol Ketinggian Air. Modul tersebut dikendalikan oleh
DCS dan dilengkapi dengan sistem SCADA (Supervisory Control And Data

Acquisition) agar proses kontrol ketinggian air dapat dimonitoring dan dikontrol
dari jarak jauh. Sistem SCADA (Supervisory Control And Data Acquisition) akan
mempermudah pengawasan dan pengontrolan serta memberikan gambaran
tentang kondisi sebenarnya yang ada di plant (Teguh Pudar Mei Laksono, 2013).
Hal ini akan mematangkan mahasiswa dalam pembelajaran Sistem Kendali
Terdistribusi dari segi hardware dan software.
1.2

Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam perancangan alat ini, antara lain :
1. Membangun mini plant sistem kontrol ketinggian air pada DCSPCS7.
2. Menerapkan metode PID untuk pengaturan respon sistem pada motor
pompa DC brushless sehingga mampu menstabilkan ketinggian air
pada nilai set point yang ditentukan.

1.3

Manfaat
Manfaat yang didapat dalam perancangan alat ini, antara lain :
1.

Modul praktikum dapat digunakan sebagai pembelajaran pada


laboratorium DCS dan SCADA Jurusan Teknik Elektro, Program
Studi Teknik Elektronika di Politeknik Negeri Malang.

2.

Metode PID dapat dikembangkan pada Sistem Kendali Terdistribusi


untuk kontrol ketinggian air.

1.4

Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang diatas, maka hal - hal yang perlu

dirumuskan dalam perancangan alat ini sebagai berikut :


1.

Bagaimana merancang hardware dan software pada kontrol


ketinggian air.

2.

Bagaimana menerapkan metode PID pada DCS-PCS7 untuk kontrol


ketinggian air.

3.

Bagaimana mendapatkan respon sistem terbaik pada DCS-PCS7 untuk


kontrol ketinggian air.

1.5

Batasan Masalah
Pada perancangan alat ini ada batasan batasan masalah yang perlu

ditekankan, antara lain :


1.

Membahas pada respon sistem pada plant kontrol ketinggian air ketika
diberikan gangguan dengan membuka manual valve sebesar 25%,
50%, 75%, 100%.

2.

Pengukuran ketinggian air hanya dibatasi 0~22cm pada tangki kontrol


ketinggian air.

3.

Kontroler yang digunakan adalah sistem DCS-PCS7 dengan seri S7400.

4.

Sensor yang digunakan untuk mendeteksi ketinggian air adalah


ultrasonik dengan output 4~20mA yang dikonversi menjadi tegangan
1~5V.

5.

Bahasa pemrograman yang digunakan pada DCS-PCS7 adalah


Function Block Diagram (FBD).

1.6

Luaran Skripsi
Luaran skripsi yang diharapkan dari perancangan alat ini adalah

memberikan kontribusi dalam bentuk media pembelajaran, khususnya bagi


mahasiswa Politeknik Negeri Malang yaitu berupa mini plant kontrol ketinggian
air menggunakan sistem DCS dan di monitoring dengan sistem SCADA. Selain
itu luaran alat ini berupa laporan, jurnal dan job sheet.
1.7

Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah pembahasan dan pemahaman maka penulis

membuat sistematika pembahasan skripsi meliputi:


BAB I

PENDAHULUAN
Bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, tujuan, manfaat,
rumusan masalah, batasan masalah, luaran skripsi, dan sistematika
penulisan.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini membahas tentang teori-teori yang mendukung dalam
perencanaan dan pembuatan alat. Pembahasan teori tersebut antara
lain membahas tentang DCS (Distributed Control System), DCSPCS7, Arduino UNO, Sensor Ultrasonik, Motor Pompa DC Brushless,
Solenoid Valve, LCD (Liquid Crystal Display), Sistem Pengendalian.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini membahas tentang metode-metode yang dipakai dalam
melakukan perancangan yang meliputi tahapan penelitian, studi
literature, variabel penelitian, blok diagram sistem, prinsip kerja,

penentuan spesifikasi alat, perancangan keseluruan alat, perancangan


mekanik, perancangan hardware, perancangan software dan rumusan
kontrol PID.
BAB IV

PENGUJIAN DAN ANALISIS


Bab ini memuat aspek pengujian yang meliputi penjelasan tentang
cara pengujian dan hasil pengujian. Aspek analisa meliputi penilaian
terhadap hasil-hasil pengujian. Pengujian dan analisa ini terhadap alat
yang telah direalisasikan berdasarkan masing-masing blok, sistem
secara keseluruhan dan metode kontrol PID yang ditanam di DCSPCS7.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN


Bab ini memuat hasil pengujian dan menyimpulkan analisa dari
keseluruhan sistem serta memberikan rekomendasi untuk perbaikan
kualitas penelitian dimasa yang akan datang.

You might also like