Professional Documents
Culture Documents
6 | Page
sehingga
terganggu
kelangsungan
hidup,
pertumbuhan
dan
7 | Page
Penyandang Cacat
Setiap orang yang mempunyai kelainan fisik dan atau mental, yang dapat
mengganggu atau merupakan rintangan dan hambatan baginya untuk melakukan aktivitas
secara layaknya yang terdiri dari : a. penyandang cacat fisik (penyandang cacat
mata/tunanetra dan penyandang cacat rungu/wicara), b. penyandang cacat mental
(penyandang cacat mental eks psikotik dan penyandang cacat mental retardasi), c.
penyandang cacat fisik dan mental (Undang-undang nomor 4 tahun 1997).
12.
Tuna Susila
Seseorang yang melakukan hubungan seksual dengan sesama atau lawan jenisnya
secara berulang-ulang dan bergantian diluar perkawinan yang sah dengan tujuan
mendapatkan imbalan uang, materi atau jasa.
8 | Page
14.
Pengemis
Orang-orang yang mendapat penghasilan dengan meminta-minta di tempat umum
dengan berbagai cara dan alasan untuk mengharapkan belas kasihan orang lain.
15.
Gelandangan
Orang-orang yang hidup dalam keadaan tidak sesuai dengan norma kehidupan yang
layak dalam masyarakat setempat, serta tidak mempunyai pencaharian dan tempat tinggal
yang tetap serta mengembara di tempat umum.
16.
Bekas Narapidana
Seseorang yang telah selesai atau dalam 3 bulan segera mengakhiri masa hukuman
atau masa pidananya sesuai dengan keputusan pengadilan dan mengalami hambatan untuk
menyesuaikan diri kembali dalam kehidupan masyarakat, sehingga mendapat kesulitan
untuk mendapatkan pekerjaan atau melaksanakan kehidupannya secara normal.
17.
termasuk minuman keras diluar tujuan pengobatan atau tanpa sepengetahuan dokter yang
berwenang.
18.
pencaharian dan atau tidak mempunyai kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pokok
atau orang yang mempunyai sumber mata pencaharian akan tetapi tidak dapat memenuhi
kebutuhan pokok keluarga yang layak bagi kemanusiaan.
19.
yang layak untuk tempat tinggal baik secara fisik, kesehatan maupun sosial.
20.
kurang serasi, sehingga tugas dan fungsi keluarga tidak dapat berjalan denan lancar.
21.
bersifat lokal dan terpencil, masih sangat terikat pada sumber daya alam dan habitatnya
9 | Page
yang secara sosial budaya terasing dan terbelakang dibanding dengan masyarakat
Indonesia pada umumnya, sehingga memerlukan pemberdayaan dalam menghadapi
perubahan lingkungan dalam arti luas.
22.
sering terjadi bencana atau kemungkinan besar dapat terjadi bencana alam dan musibah
lainnya yang membahayakan jiwa serta kehidupan dan penghidupan mereka.
23.
mental maupun sosial ekonomi akibat terjadinya bencana alam yang menyebabkan mereka
mengalami hambatan dalam melaksanakan tugas-tugas kehidupannya. Termasuk dalam
korban bencana alam adalah korban gempa bumi tektonik, letusan gunung berapi, tanah
longsor, banjir, gelombang pasang/tsunami, angin kencang, kekeringan dan kebakaran
hutan atau lahan korban kebakaran pemukiman, kecelakaan kapal terbang, kereta api,
musibah industri (kecelakaan kerja), dan kecelakaan perahu.
24.
mental maupun sosial ekonomi akibat terjadinya bencana alam atau kerusuhan yang
menyebabkan
mereka
mengalami
hambatan
dalam
melaksanakan
tugas-tugas
kehidupannya.
25.
terbukti tertular virus HIV sehingga mengalami sindrom penurunan daya tahan tubuh (AIDS)
dan hidup terlantar.
10 | P a g e
2. Organisasi Sosial
Adalah organisasi atau lembaga yang dibentuk dan dikelola oleh masyarakat untuk
memberikan pelayanan sosial kepada masyarakat di lingkungannya secara swadaya.
3. Karang Taruna
Adalah wadah pengembangan generasi muda non partisan yang tumbuh atas dasar
kesadaran dan tanggung jawab sosial masyarakat di tingkat desa/kelurahan.
11 | P a g e
4. Dunia Usaha
Adalah yang melakukan usaha kesejahteraan sosial, yaitu badan usaha yang
memberikan pelayanan sosial dalam usahanya dalam bentuk Tanggung Jawab Sosial Dunia
Usaha (Social Corporate Responsibility) atau Pengembangan Masyarakat (Community
Development).
5. Wahana Kesejahteraan Sosial Berbasis Masyarakat (WKSBM)
Adalah sistem kerjasama antar keperangkatan pelayanan sosial di akar rumput yang
terdiri atas usaha kelompok, lembaga maupun jaringan pendukungnya. Wahana ini berupa
jaringan kerja daripada kelembagaan sosial komunikasi lokal, baik yang tumbuh melalui
proses alamiah dan tradisional maupun lembaga yang sengaja dibentuk dan dikembangkan
oleh masyarakat pada tingkat lokal, sehingga dapat menumbuhkembangkan sinergi lokal
dalam pelaksanaan tugas di bidang usaha kesejahteraan sosial.
12 | P a g e