Professional Documents
Culture Documents
sirup
8453),
mikropipet,
tabung reaksi,
ultra sonic,
vial,
aluminium foil,
timbangan mencit,
timbangan analitik,
pelat tetes,
alat bedah,
vorteks,
berdasar V,
inkubator
kocok,
Eppendorf,
sentrifus
alat penggiling,
kandang hewan,
jangka
sorong
(Schlieper,
Germany),
farmakologi.
daun
paliasa
dan
rimpang
temulawak,
kalsium, fosfor),
PTU
(propil
tiourasil)
0,01%,
minyak kelapa,
jagung, polar,
simvastatin,
flannel, dan
air suling.
d. Uji Hiperkolesterolemik
Pengujian ini diantaranya :
Proses Pengujian
Simplisia yang telah diketahui identitasnya selanjutnya dicuci dan dikeringkan.
Simplisia paliasa (Kleinhovia hospita Linn) digiling menjadi serbuk kasar. Ekstraksi serbuk
simplisia dilakukan dengan merebus dengan air yang lazim digunakan untuk membuat
ekstrak (rebusan) air tumbuhan. Ekstrak yang diperoleh diuapkan
airnya dengan
menggunakan alat pengering beku dan ekstrak kering yang diperoleh disimpan dalam
eksikator. Rimpang temulawak (Curcuma xanthor-rhiza Roxb.) ekstraksi dilakukan dengan
cara diblender dengan kecepatan sedang, kemudian diperas dan ekstraknya dikumpulkan dan
dikering-kan dengan menggunakan alat rotary epavorator hingga terbentuk ekstrak kering.
Maka diperoleh Rendeman dari ekstraksi kedua simplisia tersebut.
Selanjutnya
(hipokolesterolemik).
Tikus
diberikan ekstrak temulawak dengan dosis 27 mg/kg BB dan 54 mg/kg BB, ekstrak paliasa
dengan dosis 27 mg/kg BB dan 54 mg/kgBB, sirup yang dibuat dalam tiga variasi formula,
dan kontrol negatif yaitu air. Sediaan uji diberikan bersama dengan pakan tinggi kolesterol
selama 14 hari lalu dilakukan pengukuran berat badan, kolesterol total, kadar trigliserida,
HDL (High Density Lipoprotein) dan LDL (Low Density Lipoprotein).
KESIMPULAN
1. Peningkatan terendah kolesterol total adalah pada pemberian sirup paliasa-temulawak
formula II yang diberikan 1 kali sehari yaitu sebesar 1,93 1,48%.
2. Peningkatan terendah kadar trigliserida adalah pada pemberian sirup paliasa-temulawak
formula II yang diberikan 1 kali sehari yaitu sebesar 5,204,01%.
3. Peningkatan HDL tertinggi pada pemberian sirup formula II yang diberikan 1 kali sehari
yaitu 30,776,15%
4. peningkatan LDL terendah pada pemberian sirup formula II yang diberikan 1 kali sehari
dengan nilai 2,631,26