Professional Documents
Culture Documents
SESSION
STROKE INFARK
SMF SYARAF
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
RSAU SALAMUN
2016
Keterangan Umum
Nama
: Ny. Aminah
Umur
: 72 th.
Jenis kelamin
: Perempuan
Alamat
: Babakansari
Agama
: Islam
Status Perkawinan : Menikah
Tanggal masuk
: 25 April 2016
Tanggal pemeriksaan
: 26 April 2016
Keluhan Utama
Lemah anggota gerak kiri
Anamnesis Khusus
Keluarga pasien menerangkan bahwa
pasien mengalami lemah tangan dan kaki
kiri sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit.
Keluhan terjadi secara tiba-tiba saat pasien
sedang duduk. Menurut keluarga, pada
awalnya pasien tidak dapat berdiri, tangan
dan kaki kiri masih dapat digerakkan,
namun
sekarang
tangan
kiri
sulit
digerakkan.
PEMERIKSAAN FISIK
INTERNAL
KEPALA
Tengkorak
Rambut
Wajah
Mata
: Normal
: Bersih hitam halus tidak mudah
rontok
: Simetris, tidak
ada deformitas
PEMERIKSAAN
: Letak
: normal
INTERNE
Palpebra
: normal
Pupil
: isokor
Konjungtiva anemis (-/-)
Sklera ikterik
(-/-)
Refleks cahaya (+/+)
Telinga
Hidung
Mulut
: Normal
: Normal deviasi(-) sekret (-)
: tidak ada pembesaran tonsil lidah
tampak normal
LEHER
-
JVP normal
KGB tidak terdapat pembesaran
kaku kuduk (-)
Pembesaran kel thyroid ()
tidak ada deviasi trachea
THORAX
ABDOMEN
Inspeksi : datar
Palpasi : lembut, nyeri tekan (-)
hepar : tidak teraba
spleen : tidak teraba
Perkusi : timpani
Auskultasi
: bising usus(+)
14x/menit
EXTREMITAS
Bentuk : simetris, deformitas (-), sianosis (-)
edema (-) atrofi (-) kontraktur (-) Krepitasi (-)
cr <2s,
Keluhan di sendi (-)
Pemeriksaan neurologik
A. Pemeriksaan umum
Kesadaran : CM
: (-)
: (-)
: (-)
: (-)
:
:
:
:
(-)
(-)
(-)
(-)
Saraf Cranial
CN I
: Sulit dinilai
CN II
: Visual Acuity, visual field, fundus (tidak
dilakukan)
CN III,IV,VI
: pupil bulat, isokor, refleks cahaya (+/
+), pergerakan
bola mata sulit dinilai. Parese
CN III dextra
CN V
: Sulit dinilai
CN VII
: Parese CN VII dextra sentral
CN VIII : pendengaran normal, kesimbangan tidak
dilakukan
CN IX
: normal
CN X
: normal
CN XI
: sulit dinilai
CN XII
: sulit dinilai
Keadaan Otot
Tonus
: normal
Massa
: tidak ada
Nyeri tekan : tidak ada
Atrofi
: (-)
Fasikulasi : Gerakan Involunter : (-)
Kanan
Kiri
Biseps
Triseps
Radial
Patella
Achiless
Babinski
Chaddock
Differential Diagnosis
1. Stroke ec. Infark aterotrombotik sistem
vertebrobasiler dextra + Hipertensi grade II
2. Stroke ec. Infark cardioemboli sistem
vertebrobasiler dextra + Hipertensi grade II
Usulan Pemeriksaan
Penunjang
Darah lengkap
Glukosa darah sewaktu, puasa, Glukosa 2 jamPP
PT, APTT
Profil Lipid
Elektrolit
Asam Urat
Ureum/Kreatinin
EKG
Echocardiografi
Foto thorax AP
CT-scan kepala tanpa kontras
TATALAKSANA
Umum
Edukasi pada keluarga tentang penyakit yang dialami pasien
Bedrest total, bed positioning, posisi kepala 30 derajat
O2 2L/menit/nasal
Diet : 1800Kkal/hari, diet lunak
Infus RL = 1500cc/24 jam
Urine catether
Khusus
Captropril 12,5mg tab 1x1
Aptor 100mg 1x1
Piracetam 400mg 3x2
Fisioterapi pasif
Prognosis
Quo ad vitam
: dubia ad
bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam
Quo ad sanantionam
: dubia ad
bonam
STROKE
STROKE
DEFINISI
Stroke adalah tanda-tanda klinis yang
berkembang cepat akibat gangguan fungsi
otak fokal atau global, dengan gejala-gejala
yang berlangsung selama 24 jam atau lebih
atau menyebabkan kematian, tanpa adanya
penyebab lain yang jelas selain vaskuler.
EPIDEMOLOGI
Prevalensi stroke pada orang dewasa
diatas 20 tahun pada tahun 2006 adalah
6.400.000 ( sekitar 2.500.000 pada jenis kelamin
laki laki dan wanita 3.900.000 pada wanita).
(NHANES 2003 06 dan NHLBI). Setiap tahun
sekitar 795.00 orang mengalami stroke. Sekitar
610.000 merupakan serangan pertama dan
185.000 merupakan serangan ulang. (GCNKSS,
NINDS, NHLBI). Setiap tahun bertambah sekitar
55.000 wanita yang terkena stroke dibandingkan
dengan pria.(GCNKSS, NINDS)
FAKTOR RISIKO
Riwayat Stroke sebelumnya
Riwayat TIA
Genetik
Usia
Jenis Kelamin
Hipertensi
DM
Dislipidemia
Merokok
Obesitas
Kelainan Jantung
KLASIFIKASI
Stroke hemoragik
Perdarahan intra serebral
SAB
Afasia
Pembuluh darah
Arteriograf
CT-Scan
PIS
> 40 th
Aktif cepat
++
++
+
HT
berat/maligna
HHD
/ koma
+/
Hemiplegi
lengan=tungkai
+/Shift midline
Hiperdens
++++
Intracerebral
SAH
20 30 th
Aktif cepat
++++
++++
+ /-
TROMBOSIS
50 70 th
Bangun tidur
+/
+/ASHD
++
++
EMBOLI
Semua umur
Tentu, cepat
+/
RhHD
-
pelan
N/
N/
++++
-
Hemiparese Hemiparese
Hemiparese
Lengan
Lengan
+/tungkai
tungkai
++/++/++++
Aneurisma
Oklusi/stenosis
Oklusi
N/ Hiperdens
Hipodens
Hipodens
Extracerebral
Sdh 4-7 hari
Sdh 4-7 hari
SIRIRAJ STROKE
SCORE
STROKE
INFARK
DEFINISI
Stroke yang dikarenakan adanya
disfungsi atau kerusakan jaringan otak
yang disebabkan kurangnya aliran darah
ke
otak
dikarenakan
oleh
adanya
sumbatan pada pembuluh darah otak.
KLASIFIKASI
Stroke akibat trombosis serebri
Emboli serebri
A.Trombosis otak
Sebagian kasus Stroke non Hemoragik
disebabkan oleh trombosis otak ( 75%
80%). Trombosis adalah obstruksi aliran
darah yang terjadi karena proses okulasi
pada satu pembuluh darah lokal atau
lebih.
Emboli otak
Emboli adalah pembentukan material dari
tempat lain dalam sistem vaskuler dan
tersangkut dalam pembuluh darah tertentu
sehingga memblokade aliran darah.
Penyebab emboli otak pada umumnya
berhubungan dengan kelainan kardiovaskuler
antara lain :
Fibrilasi atrial
Penyakit katup jantung
Infark miokard
Penyakit jantung rematik
Lepasnya plak aterosklerosis pembuluh darah
besar intra / ekstra kranial
Tipe infark
Infark pendarahan ( infark merah) konfluen, petekhiae, disebabkan oleh
emboli. Pendarahan kerana adanya
reperfusi dari pembuluh darah secara
kolateral.
Diagnosa Radiologis
CT scan adalah sangat sensitif untuk
melihat pendarahan akut, tetapi tidak
sensitif dalam diagnosa infark awal dari
iskhemia.
Tatalaksana
1.Umum
Letakkan kepala pasien pada posisi 300, kepala
dan dada pada satu bidang; ubah posisi tidur
setiap 2 jam; mobilisasi dimulai bertahap bila
hemodinamik sudah stabil.
Selanjutnya, bebaskan jalan napas, beri oksigen
1-2 liter/menit sampai didapatkan hasil analisis
gas darah. Jika perlu, dilakukan intubasi. Demam
diatasi dengan kompres dan antipiretik,
kemudian dicari penyebabnya; jika kandung
kemih penuh, dikosongkan (sebaiknya dengan
kateter intermiten).
2. Khusus
Ditujukan untuk reperfusi dengan pemberian
antiplatelet seperti aspirin dan anti koagulan,
atau yang dianjurkan dengan trombolitik rt-PA
(recombinant tissue Plasminogen Activator).
Dapat juga diberi agen neuroproteksi, yaitu
sitikolin atau pirasetam (jika didapatkan afasia).