Professional Documents
Culture Documents
tidak
yang
dan
oleh
2.
Pasar Tradisional atau toko yang masih dikelola secara manual, dimana penjual
dan pembeli bertemu secara langsung dan biasanya terjadi proses tawar menawar
harga. Kebanyakan menjual kebutuhan sehari-hari dengan manajemen yang masih
belum rapi.
3.
Dampak yang dimaksud dalam penelitian ini adalah apakah dalam pendirian pasar
modern (swalayan) berpengaruh terhadap keberadaan pasar tradisional yang ada
di sekitar + 500 meter dari lokasi tersebut. Dampak bisa berupa perubahan harga,
berkurangnya konsumen, keterjualan produk, hingga jumlah eksistensi pasar
tradisonal.
D. Kerangka Berfikir
Disadari atau tidak, kebijakan pemerintah dengan mengijinkan masuknya pasar
modern lambat laun mulai menggeser eksistensi pasar tradisional. Tak sedikit
masyarakat yang mengeluhkan toko mereka yang kian hari kian sepi. Apakah memang
benar alasan utama dari makin sedikitnya pasar tradisinal disebabkan beroperasinya
toko modern.
Maraknya pembangunan pasar modern seperti hypermarket dan supermarket
telah menyudutkan pasar tradisional di kawasan perkotaan, karena menggunakan
konsep penjualan produk yang lebih lengkap dan dikelola lebih profesional.
Kemunculan pasar modern di Indonesia berawal dari pusat perbelanjaan modern
Sarinah di Jakarta pada tahun 1966 dan selanjutnya diikuti pasar-pasar modern lain
(1973 dimulai dari Sarinah Jaya, Gelael dan Hero; 1996 munculnya hypermarket Alfa,
Super, Goro dan Makro; 1997 dimulai peritel asing besar seperti Carrefour dan
Continent; 1998 munculnya minimarket secara besar-besaran oleh Alfamart dan
Indomaret; 2000-an liberalisasi perdagangan besar kepada pemodal asing), serta
melibatkan pihak swasta lokal maupun asing. Pesatnya perkembangan pasar yang
bermodal kuat dan dikuasai oleh satu manajemen tersebut dipicu oleh kebijakan
pemerintah untuk memperkuat kebijakan penanaman modal asing.
Dampak dari hal yang dikemukakan, menurut survei AC Nielsen pada tahun
2004 didapatkan data bahwa pertumbuhan pasar modern 31,4% dan pasar tradisional
bahkan minus 8,1%. Hal ini menunjukkan adanya masalah yang dihadapi pasar
tradisional sebagai wadah utama penjualan produk-produk kebutuhan pokok yang
Penelitian Pendirian Pasar Modern (Swalayan) terhadap Keberadaan Pasar Tradisonal di Kabupaten Lamongan
dihasilkan oleh para pelaku ekonomi skala menengah kecil. Namun demikian,
pemerintah tetap berupaya membangun pasar tradisional di seluruh daerah dan juga
hasil survei AC Nielsen, 29% konsumen tetap mengunjungi pasar tradisional dengan
alasan harga lebih murah, harga dapat ditawar, banyak pilihan makanan dan produk
segar, lokasi dekat dengan rumah, menyediakan segala yang diperlukan dan lainnya.
Dari ilustrasi (fakta dan data) yang dikemukakan, banyak hal yang sebenarnya
membuat pasar tradisional mulai kehilangan tempat di Indonesia, khususnya di kotakota besar. Perilaku konsumen semakin demanding karena konsumen kian memahami
haknya, sedangkan di sisi lain mereka hanya memiliki waktu dan kesempatan yang
semakin terbatas untuk berbelanja. Perubahan perilaku konsumen yang cenderung
demanding menyebabkan mereka beralih ke pasar modern. Pasar-pasar modern
dikemas dalam tata ruang yang apik, terang, lapang, dan sejuk. Pengalaman berbelanja
tidak lagi disuguhi dengan suasana yang kotor, panas, sumpek, dan becek. Konsumen
kian senang menjadi raja yang dimanja.
Pasar tradisional beroperasi dalam jam yang terbatas, umumnya hanya
beroperasi pada pagi hari dan tidak buka sampai sore atau malam hari. Para wanita
yang bekerja biasanya memanfaatkan waktu istirahat makan siang untuk sekaligus
berbelanja kebutuhan keluarga di pasar modern yang dekat dengan lokasi kerjanya.
Tingkat kesadaran masyarakat terhadap kesehatan semakin meningkat, kurang dapat
ditangkap oleh pengelola pasar tradisional yang tidak begitu memerhatikan kebersihan
pasar dan fasilitas pasar. Kehadiran pasar-pasar modern membuat belanja menjadi
suatu wisata keluarga yang memberikan pengalaman tersendiri.
Tahapan yang diperlukan oleh pasar tradisional untuk meningkatkan daya saing
usahanya maupun bertahan (menghindar dari kematian) dalam kompetisi bisnis ritel
menurut analisis masa depan terhadap organisasinya dalam memunculkan kegiatan
ekonomi yang dapat menyerap kesempatan kerja dan pengembangan wilayah (praktik
dan strategik) adalah kemampuan daya tanggap, kelincahan, kemampuan belajar,
kompetensi modal insani dan kreativitas operator pasar tradisional sebagai bagian dari
keunggulan organisasi belum menghasilkan kapasitas, fleksibilitas dan keragaman
yang luas. Sebagai akibatnya pasar tradisional selalu identik dengan tempat belanja
yang kumuh, becek serta bau, dan karenanya hanya didatangi oleh kelompok
masyarakat kelas bawah.
Membiarkan pasar tradisional apa adanya dan meminta pemerintah menghambat
pengembangan pasar modern tidak akan membantu pasar tradisional untuk bertahan
hidup. Masyarakat selaku konsumen semakin menuntut kenyamanan, dan jika hal
tersebut tidak dapat dipenuhi pasar tradisional, maka secara otomatis mereka akan
beralih ke pasar modern. Lonceng kematian pasar tradisional telah berdentang, dan
pengunjung setia yang terakhir akan meninggalkan pasar tradisional ketika pasar
tersebut tidak mampu memenuhi kebutuhannya lagi. Keberadaan pasar tradisional
tidak dapat diatur atau dilindungi oleh peraturan pemerintah setingkat apapun. Pasar
tradisional hanya dapat dipertahankan jika mereka disediakan tempat khusus yang
nyaman dan disediakan oleh pemerintah. Atas alasan itu pula, pasar modern tidak
dapat dipersalahkan.
Menurut Perbup Lamongan No. 18/2012 dan Perda Kabupaten Lamongan
No.6/2012 disebutkan bahwa jarak lokasi pendirian toko modern dengan pasar
tradisional paling sedikit 1000 meter kecuali dalam wilayah kecamatan Lamongan,
Babat, dan Paciran berjarak paling sedikit 500 meter. Namun dalam praktiknya, masih
banyak toko modern yang jarak pendiriannya kurang dari 500 meter dari toko/pasar
Penelitian Pendirian Pasar Modern (Swalayan) terhadap Keberadaan Pasar Tradisonal di Kabupaten Lamongan
modern. Walaupun toko tersebut sudah tidak mendapatkan izin dari Badan Penanaman
Modal dan Perijinan, namun masih tetap beroperasi.
Menurut Permendag No. 70/2013 yang juga diatur dalam Perbup Lamongan No.
18/2012 dan Perda Kabupaten Lamongan No.6/2012 disebutkan bahwa waktu
pelayanan atau jam kerja minimarket untuk hari senin-jumat, pukul 08.00 WIB
sampai dengan 22.00 WIB, untuk hari sabtu dan minggu, pukul 08.00 sampai dengan
pukul 23.00 WIB. Namun dalam praktiknya ada beberapa toko modern yang
membuka waktu pelayanan selama 24 jam.
Menurut Goeslowstec (2012) Keberadaan pasar modern di Indonesia akan
berkembang dari tahun ke tahun. Perkembangan yang pesat ini bisa jadi akan terus
menekan keberadaan pasar tradisional pada titik terendah dalam 20 tahun mendatang.
Pasar modern yang notabene dimiliki oleh peritel asing dan konglomerat lokal akan
menggantikan peran pasar tradisional yang mayoritas dimiliki oleh masyarakat kecil
dan sebelumnya menguasai bisnis ritel di Indonesia.
Untuk mengantisipasi hal tersebut perlu adanya langkah nyata dari pedagang
pasar agar dapat mempertahankan pelanggan dan keberadaan usahanya. Para
pedagang di pasar tradisional harus mengembangkan strategi dan membangun rencana
yang mampu memenuhi kebutuhan dan tuntutan konsumen sebagaimana yang
dilakukan pasar modern. Jika tidak, maka mayoritas pasar tradisional di Indonesia
beserta penghuninya hanya akan menjadi sejarah yang tersimpan dalam album
kenangan industri ritel di Indonesia dalam waktu yang relatif singkat. Pertarungan
sengit antara pedagang tradisional dengan peritel raksasa merupakan fenomena umum
era globalisasi. Jika Pemerintah tak hati-hati, dengan membina keduanya supaya
sinergis, Perpres Pasar Modern justru akan membuat semua pedagang tradisional mati
secara sistematis.
Kabupaten Lamongan adalah salah satu daerah di Propinsi Jawa Timur yang
memiliki pertumbuhan ekonomi yang menggembirakan tiap tahun. Berdarakan data
yang dipublikasikan oleh surya online menyebutkan bahwa Pertumbuhan ekonomi
Lamongan pada 2012 mencapai 7,12 persen sebagai bukti ekses pemerataan
pembangunan dan pemberdayaan masyarakat. Berdasarkan estimasi total nilai produk
domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga konstan Lamongan pada Tahun
2012 sebesar Rp 7.097.271.490.000, atau naik 7,12 persen dibanding Tahun 2011. Hal
ini menjadi salah satu alasan banyak pengusaha membangun pasar modern.
Konsepnya yang nyaman, higienis, produk yang serba ada, dengan manajemen yang
tidak ribet menjadikan pasar modern banyak jadi pilihan.
E. Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan
metode penelitian survei. Menurut Prasetyo (2005), Penelitian survei adalah penelitian
kuantitatif dengan menggunakan pertanyaan terstruktur/sistematis yang sama kepada
banyak orang, untuk kemudian semua jawaban yang diperoleh peneliti dicatat, diolah,
dan dianalisis. Pertanyaan yang terstruktur biasanya disebut quesioner. Quesioner
berisi pertanyaan-pertanyaan yang akan ditanyakan kepada responden untuk
mengukur variabel-variabel, berhubungan di antara variabel yang ada, atau bisa juga
pengalaman dan opini dari responden.
Kemudian menurut Sukardi (2007) penelitian survei merupakan kegiatan
penelitian yang data pada saat tertentu dengan tiga tujuan penting, yaitu: 1)
mendeskripsikan keadaan alami yang hidup saat itu, 2) mengidentifikasi secara
Penelitian Pendirian Pasar Modern (Swalayan) terhadap Keberadaan Pasar Tradisonal di Kabupaten Lamongan
Para pedagang pasar/toko tradisional yang memiliki jarak + 500 meter dari
lokasi berdirinya pasar modern (swalayan)
2.
3.
Penelitian Pendirian Pasar Modern (Swalayan) terhadap Keberadaan Pasar Tradisonal di Kabupaten Lamongan
dan 3) Observasi. Ketiga teknik tersebut yang digunakan untuk mengumpulkan data
penelitian.
I.
Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan ini dilakukan beberapa kegiatan antara lain:
2.
a.
b.
c.
Melakukan tabulasi
Kegiatan tabulasi adalah kegiatan mengelompokkan data ke dalam frekuensi
untuk mempermudah dalam menganalisa. Kegiatan tabulasi dalam hal ini, yaitu:
a.
Coding, yaitu pembahasan kode untuk setiap data yang telah di edit
b.
c.
J.
Hasil Penelitian
Berdasarkan survei lapangan, ditemukan beberapa data yang berkaitan dengan
hasil penelitian pendirian pasar modern (swalayan) terhadap keberadaan pasar
tradisional yang ada di Kabupaten Lamongan. Untuk menjawab beberapa rumusan
masalah yang ada, peneliti melakukan wawancara dan menyebarkan kuesioner ke
273 responden yang terdiri dari 139 masyarakat umum dan 134 para pedagang
pasar/toko tradisonal. Para responden tersebut tersebar di 11 Kecamatan yang ada di
Kabupaten Lamongan, yakni Lamongan, Tikung, Sukodadi, Babat, Sekaran,
Maduran, Karanggeneng, Paciran, Brondong, Ngimbang dan Sugio.
Penelitian Pendirian Pasar Modern (Swalayan) terhadap Keberadaan Pasar Tradisonal di Kabupaten Lamongan
1.
Lokasi Toko/Pasar
Utara SPBU Ngimbang
Desa Sendangrejo, Ngimbang
Jl. Raya Ngimbang
Jl. Raya Ngimbang
Desa Sendangrejo, Ngimbang
Jl. Andan Wangi, Lamongan
Jl. Andan Wangi, Lamongan
Jl. Andan Wangi, Lamongan
Jl. Suwoko, Lamongan
Jl. Suwoko, Lamongan
Pasar Tingkat Lamongan
Pasar Tingkat Lamongan
Pasar Tingkat Lamongan
Pasar Tingkat Lamongan
Pasar Tingkat Lamongan
Jl. Veteran, Lamongan
Jl. Veteran, Lamongan
Jl. Merpati, Lamongan
Jl. DR. Wahidin SH, Lamongan
Jl. Veteran, Lamongan
Jl. Sunan Giri, Lamongan
Jl. Sunan Giri, Lamongan
Jl. Sunan Giri, Lamongan
Jl. Sunan Giri, Lamongan
Jl. Sunan Giri, Lamongan
Sebelah MI Pangkat Rejo,
Maduran
Ds. Pangkat Rejo, Maduran
Depan SMK Wahas Parengan,
Maduran
Depan Indomart, Parengan,
maduran
Ds. Parengan, Maduran
Pasar Karanggeneng
Pasar Karanggeneng
Pasar Karanggeneng
Pasar Karanggeneng
Jarak dengan
Toko Modern
150 Meter
200 Meter
150 Meter
15 Meter
100 Meter
200 Meter
300 Meter
50 Meter
250 Meter
1,5 Meter
200 Meter
200 Meter
200 Meter
200 Meter
200 Meter
150 Meter
200 Meter
450 Meter
200 Meter
20 Meter
300 Meter
30 Meter
150 Meter
50 Meter
250 Meter
150 Meter
200 Meter
200 Meter
Jenis Barang
yang Dijual*
A
A,B,C,D,E,G
A,B,C,
B,H
A
A,B,C
A,B,C,D,G
A,B,C
A,B,C
B,C
E
E
D,H
E
E
A,B,C,D
A,B,C,D
A,B,C,E
B,C
A,B,C,D
A,B,C
B,C
A,B,C
B,C
B,C
D,E
D,F
B,D,E
10 Meter
50 Meter
100 Meter
50 Meter
50 Meter
25 Meter
D
D,G
E
A,C
A,B
Penelitian Pendirian Pasar Modern (Swalayan) terhadap Keberadaan Pasar Tradisonal di Kabupaten Lamongan
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
Pasar Karanggeneng
Pasar Sumberwudi
Toko Sumberwudi
Toko Perat
Pasar Sumberwudi
Toko Sumberwudi
Jl. Lamongrejo, Lamongan
Jl. Lamongrejo No. 79,
Lamongan
Jl. Merpati, Lamongan
Jl. Merpati, Lamongan
Jl. Lamongrejo, Lamongan
Pasar Tingkat Lamongan
Pasar Tingkat Lamongan
Pasar Tingkat Lamongan
Pasar Tingkat Lamongan
Pasar Tingkat Lamongan
Jl. Balunggesing, Sugio
Ds. Sugio, Kec. Sugio
Jl. Balunggesing, Sugio
Ds. Sugio, Kec. Sugio
Jl. Raya Sugio
Jl. Sendangrejo, Ngimbang
Ds. Sendangrejo, Ngimbang
Barat Pasar Ngimbang
Jl. Raya Babat Jombang
Jl. Raya Ngimbang
JL. Basuki Rahmat, Lamongan
JL. Basuki Rahmat, Lamongan
JL. Basuki Rahmat, Lamongan
Jl. Pahlawan, Lamongan
Jl. Pahlawan, Lamongan
Jl. Raya Made, Lamongan
Jl. Mastrip, Lamongan
Jl. Mastrip, Lamongan
Jl. Mastrip, Lamongan
Jl. Mastrip, Lamongan
Jl. Sunan Drajat, Lamongan
Jl. Sunan Drajat, Lamongan
Jl. Sunan Drajat No.110,
Lamongan
Pasar Tingkat Lamongan
Pasar Tingkat Lamongan
Pasar Tingkat Lamongan
Jl. Raya Tambakboyo,
Lamongan
20 Meter
150 Meter
300 Meter
50 Meter
75 Meter
80 Meter
50 Meter
C,F
B
B,F,G
B,C
E
A,C
B,C,H
10 Meter
250 Meter
400 Meter
15 Meter
100 Meter
80 Meter
75 Meter
150 Meter
100 Meter
150 Meter
100 Meter
110 Meter
200 Meter
100 Meter
80 Meter
200 Meter
400 Meter
100 Meter
25 Meter
400 Meter
220 Meter
200 Meter
B
A,B,C,D
A,B,C
A,B,C
E
A,D
C
A,H
B,E
A,B,C
A,B,C,E,G
A,B,C,F
A,B,C
C
A,B,G
C
D,G
B
B,C,D
A,B,C
A,B,C,D
A,B,C,D
50 Meter
57 Meter
100 Meter
200 Meter
50 Meter
100 Meter
300 Meter
200 Meter
100 Meter
A,B,C
A,B,C
A
C
A,B,C
A,B,C
A,B,C
B,C,H
E
110 Meter
E,G
450 Meter
220 Meter
250 Meter
H
B,E
G,H
100 Meter
A,B,C
Penelitian Pendirian Pasar Modern (Swalayan) terhadap Keberadaan Pasar Tradisonal di Kabupaten Lamongan
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
300 Meter
A,B,C,D,F,G
350 Meter
100 Meter
A,B,C,D,F,G
400 Meter
A,B,C
300 Meter
305 Meter
307 Meter
250 Meter
255 Meter
100 Meter
300 Meter
304 Meter
100 Meter
80 Meter
20 Meter
30 Meter
50 Meter
40 Meter
25 Meter
60 Meter
H
A
E
C
D,E,G,H
B
D,E
D
B,C,D,F
C
A
A,B,C
A,C
B,C,H
C
A,B,C
11 Meter
B,C,D
25 Meter
40 Meter
50 Meter
45 Meter
20 Meter
60 Meter
50 Meter
18 Meter
20 Meter
30 Meter
5 Meter
70 Meter
40 Meter
10 Meter
7 Meter
80 Meter
60 Meter
45 Meter
70 Meter
40 Meter
A,B,C,D,F
A,B,C
C
A,B,C
A,B,C
B,C,F
B,C,D,G
A,C
A,B,C
A,B,C,H
A,B,C,G
B,C,E
A,B,C,D,F
B,C,G
A,B,C
B,C,D
A,B,C,G
B,G
B,C,D,G
A,B,C
Penelitian Pendirian Pasar Modern (Swalayan) terhadap Keberadaan Pasar Tradisonal di Kabupaten Lamongan
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
*Keterangan:
A Sembako
B Snack/makanan ringan
C Kebutuhan rumah tangga
D Perlengkapan
sekolah/kantor
E
F
G
H
20 Meter
60 Meter
40 Meter
500 Meter
50 Meter
100 Meter
100 Meter
500 Meter
50 Meter
300 Meter
300 Meter
100 Meter
500 Meter
200 Meter
200 Meter
200 Meter
A,B
A, B
A, B
B, C
A, C
A
B
C
A
B
A
F, G, H
B, H
H
A, B
G, H
Hasil survei terhadap 134 pedagang tradisional yang lokasi tokonya berada
di sekitar toko modern (+ 500 meter) menunjukan kesimpulan sebagai berikut:
a.
b.
Penelitian Pendirian Pasar Modern (Swalayan) terhadap Keberadaan Pasar Tradisonal di Kabupaten Lamongan
10
c.
d.
e.
Penelitian Pendirian Pasar Modern (Swalayan) terhadap Keberadaan Pasar Tradisonal di Kabupaten Lamongan
11
Tahun
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
Persentase Pertumbuhan
14%
5%
7%
16%
14%
21%
12%
12%
Sumber: Data hasil penelitian dan Badan Penanaman Modal dan Perijinan Kabupaten Lamongan
Berdasarkan data per bulan Juli 2014 dari Badan Penanaman Modal dan
Perijinan Kabupaten Lamongan, terdapat 43 toko modern berbasis jaringan di 11
kecamatan yang ada di Kabupaten Lamongan yang menjadi sample penelitian.
Adapun data toko modern tersebut sebagai berikut:
Tabel 3: Daftar toko modern berbasis jaringan di 11 Kecamatan yang ada di
Kabupaten Lamongan
No
1
2
4
5
6
7
8
9
10
11
Lokasi
Jl. Raya Karanggeneng,
Karanggeneg
Jl. Raya Kel. Babat, Babat
Jl. Raya Babat, Kel.
Banaran, Babat
Relokasi: Jl. Raya Babat
No. 189, Desa Bedahan,
Babat
Jl. Raya Muka Pasar Sugio,
Sugio
Jl. Raya Blimbing No. 14,
Paciran
Jl. Mastrip No. 64,
Lamongan
Jl. Raya No. 43, Kel.
Brondong
Jl. Lamongrejo, Kel.
Sidokumpul, Lamongan
Jl.Sunan Drajat No. 28,
Lamongan
Desa Sendangrejo,
Ngimbang
Jl. Raya Jombang No. 10,
Banaran, Babat
Tahun Izin
SIUP
IUTM
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2008
2008
2009
2009
2009
Penelitian Pendirian Pasar Modern (Swalayan) terhadap Keberadaan Pasar Tradisonal di Kabupaten Lamongan
2013
2013
-
12
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
PT " INDOMARCO
PRISMATAMA "
PT " INDOMARCO
PRISMATAMA "
PT " INDOMARCO
PRISMATAMA "
PT " SUMBER
ALFARIA TRIJAYA
Tbk. "
PT " SUMBER
ALFARIA TRIJAYA
Tbk. "
PT " SUMBER
ALFARIA TRIJAYA
Tbk. "
PT " SUMBER
ALFARIA TRIJAYA
Tbk. "
PT " MIDI UTAMA
INDONESIA "
PT " MIDI UTAMA
INDONESIA "
PT " SUMBER
ALFARIA TRIJAYA
Tbk. "
CV " DWI JAYA "
INDOMART
2011
2013
Relokasi: PT.
INDOMARCO
PRISMATAMA
CV " DWI
TUNGGAL
PRATAMA "
INDOMART
CV " TIARA MAS "
INDOMART
PT " SUMBER
ALFARIA TRIJAYA
Tbk. "
PT " MIDI UTAMA
INDONESIA Tbk. "
PT " SUMBER
ALFARIA TRIJAYA
Tbk. "
PT " SUMBER
ALFARIA TRIJAYA
Tbk. "
CV " CAHAYA
2014
2011
2013
2011
Desa Tambakrigadung,
Tikung
2012
2012
2012
2013
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2010
2010
2010
2010
2010
2010
2010
2013
2011
2011
2011
2011
Penelitian Pendirian Pasar Modern (Swalayan) terhadap Keberadaan Pasar Tradisonal di Kabupaten Lamongan
13
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
SUKSES
ANUGERAH "
ALFA
CV " EKA
SEJAHTERA
ABADI "
INDOMART
PT " SUMBER
ALFARIA TRIJAYA
Tbk. "
PT " SUMBER
ALFARIA TRIJAYA
Tbk. "
CV " ARYA MINA
KARTIKA " ALFA
PT. INDOMARCO
PRISMATAMA
CV " ANUGERAH "
ALFA
CV " KARYA
TUNGGAL JAYA
212" ALFA
PT. KOALA CIPTA
MANDIRI. ALFA
PT. INDOMARCO
PRISMATAMA
PT. INDOMARCO
PRISMATAMA
PT. INDOMARCO
PRISMATAMA
PT. INDOMARCO
PRISMATAMA
42
PT. INDOMARCO
PRISMATAMA
43
PT. INDOMARCO
PRISMATAMA
Kandangsemangkon,
Paciran
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2013
2014
2014
2014
2014
2014
Berdasarkan data yang tersaji dalam tabel 2 diatas bisa diketahui bahwa
sebagian besar toko modern masih berijin SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan)
yang diterbitkan oleh Badan Penanaman Modal dan Perijinan Kabupaten
Lamongan. SIUP masa berlakunya 5 tahun sejak diterbitkan. Sesuai data
tersebut diketahui bahwa ada 7 (tujuh) toko modern yang masa berlakunya SIUP
telah habis dan belum mengajukan ijin IUTM (Izin Usaha Toko Modern)
sebagai syarat toko modern tersebut mendapatkan ijin usaha.
Selain itu, masih ada 11 toko modern yang masih menggunakan izin
SIUP dalam menjalankan usahanya. Mereka masih tetap legal
Penelitian Pendirian Pasar Modern (Swalayan) terhadap Keberadaan Pasar Tradisonal di Kabupaten Lamongan
14
Nama Toko
Modern
Status
Lokasi
Smesco Mart
Jaringan
Awam
Swalayan
Perorangan
Indo Mart
Jaringan
Jl. Raya
Karanggeneng
Alfa Mart
Jaringan
Jl. Pasar
Sumberwudi,
Karanggeneng
Awam
Swalayan
Perorangan
Jalan Raya
Ngimbang
Keterangan
Belum berizin di Badan
Penanaman Modal dan
Perijinan Lamongan
Belum berizin di Badan
Penanaman Modal dan
Perijinan Lamongan
Tidak mendapatkan izin
dari Badan Penanaman
Modal dan Perijinan
Lamongan karena
lokasinya berdekatan
dengan pasar tradisional
Tidak mendapatkan izin
dari Badan Penanaman
Modal dan Perijinan
Lamongan karena
lokasinya berdekatan
dengan pasar tradisional
Belum berizin di Badan
Penanaman Modal dan
Perijinan Lamongan
Penelitian Pendirian Pasar Modern (Swalayan) terhadap Keberadaan Pasar Tradisonal di Kabupaten Lamongan
15
Alfa Mart
Jaringan
Jl. Panglima
Sudirman
Lamongan (Depan
Stasiun)
Alfa Mart
Jaringan
Desa Sendangrejo,
Ngimbang
Smesco
Jaringan
Jalan Raya
Sukodadi
Toko Kencana
Shafira
Celvin Mart
Gading Kuning
Handayani Toserba
Sakinah
Surya Mart
ODC Mart
Fastro
10
Al Balad
11
Toko Siswa
Lokasi
Jl. KH. Ahmad Dahlan
No. 10, Lamongan
Jl. Kyai Amin No. 21
Lamongan
Jl. Lamongrejo,
Lamongan
Jl. Sunan Drajad,
Lamongan
Jl. KH. Ahmad Dahlan,
Lamongan (sebelah
Dinas Pendidikan)
Jl. Kusuma Bangsa,
Lamongan
Jl. Laras Liris No. 104
Lamongan
Jl. Raya Kendal
Kemlagi, Karanggeneng
Jl. Raya Mantup No. 64,
Tikung
Jl. Sungelebak,
Karanggeneng
Jalan Raya Babat
Keterangan
Berizin SIUP
Berizin SIUP
Berizin SIUP
Berizin SIUP
Berizin SIUP
Berizin SIUP
Berizin SIUP
Berizin SIUP
Berizin SIUP
Berizin SIUP
Berizin SIUP
16
nya telah habis) maupun yang telah berijin dengan IUTM. Selain itu, ada juga
toko modern, baik perorangan maupun jaringan yang belum berijin baik dengan
SIUP maupun IUTM dari Badan Penanaman Modal dan Perijinan Kabupaten
Lamongan. Untuk mengetahui perbandingan persentase toko modern yang
berijin dan tidak berijin bisa dilihat pada gambar 2 dibawah ini:
Jenis
Kelamin
Usia
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
Laki-laki
38 tahun
45 tahun
28 tahun
30 tahun
40 tahun
42 tahun
20 tahun
31 tahun
37 tahun
29 tahun
26 tahun
40 tahun
60 tahun
38 tahun
40 tahun
55 tahun
35 tahun
Pekerjaan
Pedagang
Pedagang
Pedagang
Pedagang
Wiraswasta
Petani
Penjaga Kounter
Pengusaha
PNS
Guru
Guru
Guru
Pedagang
Pedagang
Pedagang
Guru
Guru
Penghasilan/Bln
> 500.000
> 500.000
> 500.000
< 500.000
>1.000.000
> 500.000
< 500.000
> 1.000.000
> 1.000.000
> 500.000
< 1.000.000
> 1.000.000
< 1.000.000
> 1.000.000
> 1.000.000
> 1.000.000
< 1.000.000
Penelitian Pendirian Pasar Modern (Swalayan) terhadap Keberadaan Pasar Tradisonal di Kabupaten Lamongan
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
57 tahun
40 tahun
37 tahun
50 tahun
37 tahun
32 tahun
52 tahun
50 tahun
50 tahun
55 tahun
18 tahun
42 tahun
27 tahun
20 tahun
40 tahun
23 tahun
52 tahun
50 tahun
50 tahun
53 tahun
56 tahun
34 tahun
36 tahun
45 tahun
56 tahun
53 tahun
56 tahun
30 tahun
38 tahun
26 tahun
28 tahun
47 tahun
22 tahun
53 tahun
40 tahun
42 tahun
50 tahun
25 tahun
19 tahun
19 tahun
35 tahun
20 tahun
50 tahun
40 tahun
57 tahun
Pedagang
Petani
Wiraswasta
Wiraswasta
Wiraswasta
Pedagang
Perangkat Desa
PNS
Wiraswasta
Wiraswasta
Mahasiswi
Wiraswasta
Wiraswasta
Wiraswasta
Wiraswasta
Wiraswasta
Wiraswasta
Wiraswasta
Wiraswasta
Wiraswasta
Penjahit
Wiraswasta
Wiraswasta
PNS
PNS
PNS
PNS
Wiraswasta
Perangkat Desa
Wiraswasta
Wiraswasta
PNS
Mahasiswi
Perangkat Desa
Wiraswasta
Wiraswasta
Wiraswasta
Wiraswasta
Mahasiswa
Wiraswasta
Wiraswasta
Mahasiswi
Wiraswasta
Wiraswasta
Wiraswasta
> 1.000.000
> 500.000
> 500.000
> 1.000.000
> 1.000.000
> 500.000
< 1.000.000
> 1.000.000
< 1.000.000
< 1.000.000
> 1.000.000
> 500.000
> 500.000
< 1.000.000
> 1.000.000
> 500.000
> 500.000
> 500.000
< 1.000.000
> 500.000
> 1.000.000
< 1.000.000
> 1.000.000
> 1.000.000
> 1.000.000
> 1.000.000
< 1.000.000
> 1.000.000
> 500.000
> 500.000
> 1.000.000
> 1.000.000
> 1.000.000
< 1.000.000
> 500.000
> 1.000.000
> 500.000
> 500.000
> 500.000
< 1.000.000
> 1.000.000
< 1.000.000
Penelitian Pendirian Pasar Modern (Swalayan) terhadap Keberadaan Pasar Tradisonal di Kabupaten Lamongan
18
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
Laki-laki
Perempuan
Perempuan
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
Perempuan
Perempuan
Perempuan
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Perempuan
Perempuan
Laki-laki
Perempuan
Perempuan
29 tahun
46 tahun
35 tahun
55 tahun
50 tahun
35 tahun
21 tahun
55 tahun
27 tahun
44 tahun
33 tahun
55 tahun
40 tahun
56 tahun
20 tahun
44 tahun
59 tahun
28 tahun
45 tahun
40 tahun
27 tahun
35 tahun
19 tahun
38 tahun
32 tahun
32 tahun
60 tahun
50 tahun
30 tahun
32 tahun
34 tahun
35 tahun
40 tahun
41 tahun
42 tahun
31 tahun
36 tahun
41 tahun
35 tahun
53 tahun
39 tahun
38 tahun
44 tahun
42 tahun
37 tahun
PNS
PNS
Wiraswasta
PNS
PNS
Wiraswasta
Mahasiswa
Wiraswasta
Wiraswasta
PNS
Wiraswasta
PNS
Wiraswasta
Ibu Rumah Tangga
Wiraswasta
Perangkat Desa
Wiraswasta
Perangkat Desa
Perangkat Desa
Wiraswasta
Wiraswasta
Wiraswasta
Wiraswasta
Wiraswasta
Wiraswasta
Wiraswasta
Perangkat Desa
Perangkat Desa
Perangkat Desa
Ibu Rumah Tangga
Swasta
Swasta
Ibu Rumah Tangga
Nelayan
Wiraswasta
Swasta
Wiraswasta
Nelayan
Nelayan
Nelayan
Ibu Rumah Tangga
Swasta
Swasta
Ibu Rumah Tangga
Swasta
> 1.000.000
> 1.000.000
< 1.000.000
> 1.000.000
> 1.000.000
> 1.000.000
< 1.000.000
< 1.000.000
> 1.000.000
> 500.000
> 1.000.000
< 1.000.000
> 500.000
> 500.000
< 1.000.000
> 500.000
> 1.000.000
< 1.000.000
> 500.000
> 500.000
> 500.000
> 500.000
< 1.000.000
> 1.000.000
> 500.000
> 500.000
> 500.000
> 1.000.000
> 1.000.000
> 1.000.000
> 1.000.000
1.000.000
> 1.000.000
> 500.000
> 1.000.000
> 500.000
> 1.000.000
> 1.000.000
> 1.000.000
Penelitian Pendirian Pasar Modern (Swalayan) terhadap Keberadaan Pasar Tradisonal di Kabupaten Lamongan
19
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
135
136
137
138
139
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Perempuan
Perempuan
Laki-laki
Laki-laki
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki
Perempuan
Perempuan
Laki-laki
Perempuan
Perempuan
Laki-laki
Laki-laki
42 tahun
26 tahun
33 tahun
39 tahun
45 tahun
40 tahun
36 tahun
38 tahun
23 tahun
48 tahun
42 tahun
37 tahun
45 tahun
46 tahun
49 tahun
45 tahun
32 tahun
22 tahun
30 tahun
34 tahun
29 tahun
43 tahun
27 tahun
35 tahun
30 tahun
28 tahun
32 tahun
32 tahun
27 tahun
24 tahun
42 tahun
24 tahun
Nelayan
Swasta
Swasta
Ibu Rumah Tangga
Nelayan
Pedagang
Swasta
Nelayan
Swasta
Nelayan
Nelayan
Pedagang
Ibu Rumah Tangga
Nelayan
Pedagang
Swasta
Swasta
Guru
Ibu Rumah Tangga
Guru
Mahasiswa
Wiraswasta
Guru
Wiraswasta
Wiraswasta
Ibu Rumah Tangga
Wiraswasta
Guru
Ibu Rumah Tangga
Guru
Wiraswasta
Mahasiswa
> 1.000.000
> 1.000.000
> 1.000.000
> 1.000.000
> 1.000.000
> 1.000.000
> 1.000.000
1.000.000
1.000.000
> 1.000.000
> 1.000.000
1.000.000
> 1.000.000
> 1.000.000
> 1.000.000
> 500.000
> 500.000
< 500.000
1.000.000
> 500,000
> 500.000
1.000.000
> 500.000
1.000.000
> 500.000
> 500.000
< 500.000
b.
Penelitian Pendirian Pasar Modern (Swalayan) terhadap Keberadaan Pasar Tradisonal di Kabupaten Lamongan
20
harga barang yang ada di toko modern lebih pasti dan stabil, sedangkan di
pasar/toko tradisional cenderung naik turun.
c.
d.
Mayoritas responden merasa bahwa layanan yang ada di toko modern lebih
baik, lebih cepat dan praktis, jika dibandingkan dengan pasar/toko
tradisional. Tak hanya itu, masyarakat juga setuju bahwa pelayanan di toko
modern lebih ramah, lebih terpercaya, lebih tertata rapi, jika dibandingkan
dengan pasar/toko tradisional.
e.
Perlu adanya seleksi dan kajian yang lebih intensif terkait pemberian ijin toko
modern, khususnya di beberapa daerah yang telah menjamur.
2.
Instansi terkait perlu melakukan penertiban terkait toko yang secara operasional
telah masuk kategori toko modern, namun masih menggunakan Surat Ijin Usaha
Perdagangan (SIUP), terlebih yang masa berlaku SIUP tersebut telah habis dan
belum mengurus ijin toko modern.
3.
4.
Banyak toko modern yang melanggar Permendag No. 70/2013, Perda 6/2012, dan
Perbup 18/2012, khususnya waktu buka 24 jam yang melebihi ketentuan,
sehingga instansi terkait perlu melakukan investigasi dan pemberian tindakan.
5.
Ada beberapa toko modern yang tidak mendapatkan izin dari Badan Penanaman
Modal dan Perijinan Kabupaten Lamongan karena lokasinya terlalu dekat dengan
pasar tradisional, namun kenyataannya masih tetap beroperasi, sehingga
Pemerintah Daerah Kabupaten Lamongan perlu memberikan tindakan tegas.
Penelitian Pendirian Pasar Modern (Swalayan) terhadap Keberadaan Pasar Tradisonal di Kabupaten Lamongan
21
6.
Instansi terkait perlu membatasi penjualan produk sembako yang dijual di toko
modern, sehingga tidak terlalu monopoli pasar dan meredupkan para pedagang
tradisional yang juga menjual produk tersebut.
L. Rekomendasi
Kesimpulan dan saran yang disajikan oleh peneliti dipertegas dengan
memberikan rekomendasi. Hal ini untuk lebih menjadikan keberadaan toko modern
bisa berjalan beriringan dengan toko/pasar tradisional dalam memenuhi kebutuhan
masyarakat. Adapaun rekomendasinya tersusun sebagai berikut;
1.
2.
3.
4.
5.
Penelitian Pendirian Pasar Modern (Swalayan) terhadap Keberadaan Pasar Tradisonal di Kabupaten Lamongan
22