Professional Documents
Culture Documents
Definisi:
Transformasi geometri adalah pemetaan suatu bangun geometri (titik/garis/bidang) pada suatu bidang.
Jika transformasi T memetakan titik P ke P, maka P disebut bayangan (peta) dari P oleh T.
Jika transformasi T : P(x, y) P(x, y) demikian sehingga memenuhi:
x'
y'
a
b
cx
d y
maka matriks M =
a
b
c
disebut matriks yang bersesuaian dengan transformasi T.
d
Jenis-jenis transformasi:
1. Pergeseran (Translasi)
2. Pencerminan (Refleksi)
3. Perputaran (Rotasi)
4. Perkalian (Dilatasi)
5. Gusuran (Shearing)
6. Regangan (Stretching)
Transformasi isometri adalah transformasi yang menghasilkan bayangan yang kongruen dengan bangun
geometri semula. Pada transformasi isometri, jarak merupakan besaran yang tidak berubah (invarian).
Jenis transformasi isometri: Translasi, Refleksi, dan Rotasi.
Transformasi non-isometri adalah transformasi yang menghasilkan bayangan yang tidak kongruen
dengan bangun geometri semula. Pada transformasi non-isometri, jarak merupakan besaran yang
berubah (varian).
Jenis transformasi non-isometri: Dilatasi, Gusuran, dan Regangan.
Translasi
Translasi T =
Jika
Jika
Jika
Jika
a
a
a
a
>
>
<
<
0
0
0
0
dan
dan
dan
dan
b
b
b
b
>
<
>
<
0,
0,
0,
0,
maka
maka
maka
maka
titik semula
titik semula
titik semula
titik semula
digeser
digeser
digeser
digeser
Refleksi
Refleksi adalah transformasi yang menggunakan sifat bayangan cermin.
Dalam refleksi yang berfungsi sebagai cermin adalah garis atau titik.
Refleksi Ma berarti refleksi terhadap cermin a.
Sulaeman, S. Pd.
SMKN 2 Sumbawa Besar
104
Jenis refleksi
Matriks transformasi
(x, y)
1
0
(x, y)
1
0
(y, x)
0
1
(y, x)
(2a x, y)
(x, 2b y)
(2a x, 2b y)
(x, y)
1
1
0
1
1
0
Rotasi
Dalam rotasi perlu diperhatikan tiga acuan, yaitu: pusat rotasi, sudut rotasi, dan arah rotasi.
Jika arah rotasi searah dengan arah putar jarum jam, maka sudut rotasi bertanda positif.
Jika arah rotasi berlawanan arah dengan arah putar jarum jam, maka sudut rotasi bertanda negatif.
Rotasi R(O, ) berarti rotasi berpusat di titik O(0, 0) sejauh sudut rotasi (R(O, ) biasa ditulis R).
Rotasi R(P, ) berarti rotasi berpusat di titik P(a, b) sejauh sudut rotasi .
Matriks yang bersesuaian dengan rotasi R(O, ) dan R(P, ) adalah M =
cos
sin
sin
.
cos
x'
y'
cos
sin
sin x
cos y
x' a
y ' b
cos
sin
sin x a
cos y b
Dilatasi
Dalam dilatasi perlu diperhatikan dua acuan, yaitu: pusat dilatasi dan faktor dilatasi.
Dilatasi [O, k] berarti dilatasi berpusat di titik O(0, 0) dengan faktor dilatasi sebesar k.
Dilatasi [P, k] berarti dilatasi berpusat di titik P(a, b) dengan faktor dilatasi sebesar k.
Dilatasi [O, k] : P(x, y) P(x, y) yang ditentukan oleh:
x'
y'
k
0
0 x
ky
Sulaeman, S. Pd.
SMKN 2 Sumbawa Besar
x ' k x (1 k ) a
y'
y
b
105
Gusuran (Shearing)
Gusuran searah sumbu X
C(0, 1)
B(1, 1)
C(k, 1)
B(k + 1, 1)
A(1, 0)
Dalam gusuran perlu diperhatikan tiga acuan, yaitu: arah gusuran, faktor gusuran, dan sumbu invarian
(sumbu tetap).
x'
y'
1
0
kx
1 y
x'
y'
B(1, k + 1)
1
k
0 x
1 y
A(1, k)
C(0, 1)
Sulaeman, S. Pd.
SMKN 2 Sumbawa Besar
B(1, 1)
A(1, 0)
106
Regangan (Stretching)
Regangan searah sumbu X
B(1, 1)
C(0, 1)
A(1, 0)
B(k, 1)
A(k, 0)
x'
y'
k
0
0 x
1 y
Y
Regangan Sy : P(x, y) P(x, y) yang
ditentukan oleh:
x'
y'
C(0, k)
C(0, 1)
Sulaeman, S. Pd.
SMKN 2 Sumbawa Besar
1
0
0 x
ky
B(1, k)
B(1, 1)
A(1, 0)
107
Komposisi transformasi
Misalkan diketahui dua transformasi T1 dan T2 yang ditentukan oleh:
T1 : P(x, y) P(x, y)
T2 : P(x, y) P(x, y)
maka komposisi transformasinya ditentukan oleh:
T2 T1 : P(x, y) P(x, y)
Misalkan:
a
b
dan T2 =
p , maka T T = a p
2
1
q
b q
x' a
y ' b
cos 180
sin 180
sin 180
cos 180
x a
y b
1
0
0 x a
1 y b
Sulaeman, S. Pd.
SMKN 2 Sumbawa Besar
108
3.
x' a
y ' b
cos 2
sin 2
sin 2
cos 2
x a
y b
m1 m 2
1 m1 m 2
det . M L
Transformasi Invers
Misalkan M2 2 adalah matriks yang bersesuaian dengan transformasi T, M1 adalah invers dari M, dan det. M
adalah determinan M dengan det. M 0.
Jika M : P(x, y) P(x, y) maka M1 : P(x, y) P(x, y) disebut transformasi invers dan berlaku:
x'
y'
Sulaeman, S. Pd.
SMKN 2 Sumbawa Besar
sehingga
x
y
x'
y'
109