Kapas merupakan tanaman yang secara ekonomi memiliki kedudukan
yang penting di dunia, termasuk di Iran. Di negara ini, tanaman kapas
dibudidayakan di 20 provinsi negara tersebut. Karena termasuk tanaman yang sering dibudidayakan, tanaman kapas seringkali diserang oleh berbagai hama dan peyakit tanaman, dimana serangan organisme pengganggu tanaman ini mampu mengurangi hasil produksi tanaman kapas itu sendiri. Adapun salah satu penyakit yang menyerang tanaman kapas di Iran ialah layu yang disebabkan oleh patogen Verticilium dahliae, patogen ini menyebabkan penyakit yang termasuk golongan penyakit penting serangannya terhadap tanaman kapas. Pengendalian yang umum dilakukan untuk mengendalikan penyakit layu ini ialah dengan kultur teknis dan juga memanfaatkan varietas tahan. Akan tetapi, strategi ini tidaklah selalu efektif, dimana akhir-akhir ini pengendalian yang memanfaatkan agens hayati sudah umum digunakan dapat menjadi solusi pengendalian yang efektif untuk digunakan. Dalam penilitian kali ini, digunakan bakteri antagonis dari spesies Pseudomonas dan Bacillus sebagai upaya pengendalian dari penyakit layu yang disebabkan oleh patogen Verticilium. Dalam penilitian kali ini, digunakan berbagai macam kultur media seperti NA, KB, PDA yang digunakan untuk media biakkan dari bakteri antagonis, dimana proses kultur mikroba dilakukan secara in vitro, isolat didapatkan dari koleksi yang dimiliki oleh Laboratorium di Institut Penelitian Perlindungan Tanaman di Teheran, Iran. Adapun kultur bakteri yang digunakan telah di subkultur dua kali sekali setiap bulannya. Terdapat sepuluh perlakuan, dua perlakuan kontrol dimana terdapat media tanam saja berupa tanah dan 8 perlakuan lain dimana pada benih tanaman kapas diberikan perlakuan dengan menggunakan dua jenis bakteri antagonis berupa Pseudomonas flourescens dan Bacillus, yang terdiri dari Bacillus subtilis, Bacillus coagulans, dan Bacillus polymyxa. Hasil penelitian yang ditunjukkan, diketahui bahwa penggunaan bakteri antagonis mampu menurunkan tingkat serangan penyakit layu, dimana perlakuan dengan menggunakan bakteri Pseudomonas flourescens merupakan perlakuan yang paling baik dimana mampu menurunkan tingkat serangan hingga 60% jika dibandingkan dengan penggunaan berbagai spesies bakteri Bacillus yang mampu mengendalikan serangan yang berkisar antara 30-50%.
TUGAS PRAKTIKUM TEKNOLOGI PRODUKSI AGENS HAYATI
RESUME JURNAL BAKTERI ANTAGONIS: Evaluation of pseudomonas and bacillus bacterial antagonists for biological control of cotton verticillium wilt disease
DISUSUN OLEH: NAMA
ABYAN FARHANDHITYA S
NIM
135040200111056
KELOMPOK
A1
MINAT HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2016