Professional Documents
Culture Documents
AKUNTANSI PEMERINTAHAN
Disusun Oleh:
KELOMPOK 2
LAELI SURYANI
F0313047
LENI PRADASARI
F0313049
MULTININGRUM M.
F0313066
KELAS B
A. PSAP O2
31. Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas Umum
Negara/Daerah.
32. Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran pengakuannya terjadi pada saat
pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh unit yang mempunyai
fungsi perbendaharaan.
33. Dalam hal badan layanan umum, belanja diakui dengan mengacu pada peraturan
perundangan yang mengaturnya.
34. Belanja diklasifikasikan menurut klasifikasi ekonomi (jenis belanja), organisasi, dan
fungsi.
35. Klasifikasi ekonomi adalah pengelompokan belanja yang didasarkan pada jenis
belanja untuk melaksanakan suatu aktivitas.
36. Belanja operasi adalah pengeluaran anggaran untuk kegiatan sehari-hari pemerintah
pusat/daerah yang memberi manfaat jangka pendek.
37. Belanja modal adalah pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap dan aset
lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi.
38. Belanja lain-lain/tak terduga adalah pengeluaran anggaran untuk kegiatan yang
sifatnya tidak biasa dan tidak diharapkan berulang.
39. Terdapat contoh klasifikasi belanja menurut ekonomi (jenis belanja).
40. Transfer keluar adalah pengeluaran uang dari entitas pelaporan ke entitas pelaporan.
41. Klasifikasi menurut organisasi yaitu klasifikasi berdasarkan unit organisasi
pengguna anggaran.
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
Lampiran I.03 PSAP 02 - 9
42. Klasifikasi menurut fungsi adalah klasifikasi yang didasarkan pada fungsi-fungsi
utama pemerintah pusat/daerah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
43. Terdapat contoh klasifikasi belanja menurut fungsi.
44. Realisasi anggaran belanja dilaporkan sesuai dengan klasifikasi yang ditetapkan
dalam dokumen anggaran.
45. Koreksi atas pengeluaran belanja (penerimaan kembali belanja) yang terjadi pada
periode pengeluaran belanja dibukukan sebagai pengurang belanja pada periode
yang sama.
46. Akuntansi belanja juga dapat dikembangkan untuk keperluan pengendalian bagi
manajemen untuk mengukur efektivitas dan efisiensi belanja tersebut.
3. Dalam hal badan layanan umum, belanja diakui dengan mengacu pada peraturan
perundangan yang mengatur mengenai badan layanan umum.
C. PENGUKURAN
Beban diukur dan dicatat sebesar beban yang terjadi selama periode pelaporan.
Belanja diukur jumlah pengeluaran kas yang keluar dari Rekening Kas Umum Daerah dan
atau Rekening Bendahara Pengeluaran berdasarkan azas bruto.
D. PENILAIAN
Beban dinilai sebesar akumulasi beban yang terjadi selama satu periode pelaporan dan
disajikan pada laporan operasional sesuai dengan klasifikasi ekonomi (line item).
Belanja dinilai sebesar nilai tercatat dan disajikan pada laporan realisasi anggaran
berdasarkan belanja langsung dan tidak langsung.
E. PENGUNGKAPAN
Hal-hal yang harus diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan terkait dengan
beban adalah:
1. rincian beban per SKPD.
2. penjelasan atas unsur-unsur beban yang disajikan dalam laporan keuangan lembar
muka.
3. informasi lainnya yang dianggap perlu.
Hal-hal yang perlu diungkapkan sehubungan dengan belanja, antara lain:
1. rincian belanja per SKPD.
2. penjelasan atas unsur-unsur belanja yang disajikan dalam laporan keuangan lembar
muka.
3. penjelasan sebab-sebab tidak terserapnya target realisasi belanja daerah.
4. informasi lainnya yang dianggap perlu.