You are on page 1of 21

STATIKA STRUKTUR

ANALISIS STRUKTUR

Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik - UMY


2013
1

Kesetimbangan Struktur
Kesetimbangan struktur yang terdiri dari
beberapa komponen/bagian yang saling
terhubung tidak hanya melibatkan
perhitungan gaya-gaya ekternal namun juga
perhitungan gaya-gaya yang mengikat
bagian-bagian struktur tersebut.
Gaya-gaya yang mengikat bagian-bagian
struktur disebut gaya internal.
Gaya yang dari bagian luar struktur disebut
gaya eksternal.
2

Struktur derek (crane) pada Gambar a. yang menggangkat


beban W terdiri dari tiga buah balok AD, CF dan BE yang diikat
satu sama lain dengan pin.
Diagram benda bebas (DBB) derek dapat dilihat pada Gambar
1b. Gaya eksternal yang dimasukkan dalam DBB adalah gaya
berat W, dua komponen reaksi Ax da Ay di titik A, dan gaya
kabel T pada titik D. Gaya-gaya internal yang mengikat
komponen-komponen derek tidak terlihat pada DBB tersebut.
Jika komponen-komponen tersebut dipisah-pisahkan dan jika
DBB digambar untuk setiap komponen-komponen yang
terpisah tersebut, maka gaya-gaya internal yang mengikat
komponen-komponen tersebut akan terlihat (Gambar 1c).
3

Gaya pada titik B yang disebabkan oleh


komponen BE pada komponen AD adalah sama
besar namun berlawanan arah dengan/terhadap
gaya pada titik B yang disebabkan oleh
komponen AD pada komponen BE; demikian
pula gaya-gaya pada titik C yang disebabkan
oleh CF pada AD adalah sama besar namun
berlawanan arah dengan/terhadap gaya-gaya
yang disebabkan oleh AD pada CF. Hal ini
sesuai dengan Hukum Newton III yang
menyatakan bahwa gaya aksi dan reaksi
diantara benda yang saling kontak/bersentuhan
mempunyai besar yang sama, garis kerja yang
sama, namun berlawanan arahnya.
4

Struktur Truss/Batang
Struktur truss adalah salah satu
jenis/tipe struktur utama dalam
bidang teknik. Hal ini karena struktur
truss memberikan nilai ekonomis
yang tinggi pada berbagai aplikasi di
lapangan seperti pada jembatan dan
gedung.

Sebuah truss terdiri/tersusun dari komponen


batang-lurus (straight members) yang saling
terhubung menggunakan sambungan.
Komponen-komponen (members) truss selalu
dihubungkan pada ujung-ujungnya; jadi tidak
dimungkinkan terdapat sambungan di tengahtengah komponen. Sebagai contoh pada
Gambar a, tidak ada komponen AB melainkan
komponen AD dan DB.
6

Secara umum, komponen-komponen truss


merupakan batang langsing (slender) dan hanya
sedikit mampu menahan beban pada arah lateral;
oleh karena itu beban pada truss harus diletakkan
pada sambungan-sambungan, tidak pada komponen.
Jika pada situasi praktis beban terkonsentrasi harus
diletakkan diantara sambungan atau struktur harus
menerima gaya terdistribusi maka sebuah sistem
untuk menyebarkan beban harus dibuat, seperti
contohnya pada penggunaan stinger dan floor beams

Berat masing-masing komponen truss juga harus


diasumsikan terletak pada sambungan; setengah
beban komponen diletakkan pada masingmasing sambungannya.
Meskipun pada praktiknya komponen-komponen
saling dihubungkan dengan cara di-las, di-baut
atau di-keling, namun pada umumnya dalam
perhitungan diasumsikan bahwa komponenkomponen dihubungkan dengan sambungan pin.
Oleh karena itu, gaya-gaya yang bekerja pada
ujung-ujung setiap komponen adalah gaya
tunggal tanpa kopel sehingga setiap komponen
dapat dianggap sebagai komponen dua-gaya
atau two-force member (Gambar 4).
8

Pada Gambar 4a, gaya cenderung menarik


komponen, maka komponen tersebut
mengalami beban tarik (tension) sedangkan
pada Gambar 4b, gaya cenderung menekan
komponen, sehingga komponen berada
dalam kondisi tekan (compression).
9

Contoh Struktur
Truss/Batang

10

Analisis Struktur Truss Dengan


Metode Sambungan (Method of
Joints)

Gambar 6a, komponen-komponennya


dapat dipisahkan, dengan DBB untuk
setiap pin dan komponen adalah
seperti pada Gambar 6b.
Setiap komponen dikenai dua buah
gaya, satu gaya pada masing-masing
ujungnya; gaya-gaya tersebut
mempunyai besar yang sama, garis
kerja yang sama namun arahnya
berlawanan.
Hukum Newton III menunjukkan
bahwa gaya aksi-reaksi diantara
sebuah komponen dengan pin adalah
sama besar dan berlawanan arah.

11

Karena truss secara keseluruhan berada


dalam kondisi setimbang maka setiap pin
juga berada dalam kondisi setimbang.
Jika sebuah struktur truss mempunyai n
buah pin maka akan terdapat 2n buah
persamaan.
Untuk truss sederhana maka terdapat
hubungan m = 2n -3 atau 2n = m +3 (m
adalah jumlah total komponen truss.
Jumlah variabel tidak diketahui yang
dapat ditentukan dari DBB pin adalah m
+ 3.
12

struktur truss adalah benda tegar dalam kondisi


setimbang maka tiga buah persamaan kesetimbangan
dapat diterapkan yang akan menghasilkan tiga buah
persamaan dari DBB pada Gamabar 6a.
Ketiga buah persamaan tersebut dapat digunakan
untuk menentukan gaya reaksi tumpuan pada titik A
dan B. Susunan pin dan komponen pada truss
sederhana adalah sedemikian sehingga selalu
memungkinkan untuk menentukan dua buah variabel
gaya pada setiap pin.
Gaya-gaya pada pin tersebut dapat ditentukan dengan
menggunakan hukum kesetimbangan. Gaya yang
sudah diketahui kemudian dapat digunakan untuk
menentukan gaya-gaya yang belum diketahui pada pin
lainnya yang berseberangan.

13

Latihan Soal
Dengan menggunakan metode sambungan, tentukan
gaya pada setiap komponen struktur truss di bawah.

14

15

Analisis Struktur Truss Dengan Metode


Potongan (Method of Sections)
Metode sambungan efektif digunakan jika gaya
pada seluruh komponen harus ditentukan.
Jika hanya gaya pada komponen-komponen
tertentu saja yang akan dihitung maka Metode
Potongan (method of sections) lebih tepat dan
efisien digunakan.

16

Untuk menghitung gaya pada komponen BD


sebuah truss. Dengan menggunakan metode
sambungan yang harus dilakukan adalah
menghitung gaya yang disebabkan komponen BD
pada sambungan B atau sambungan D. Jadi
dengan metode sambungan, DBB yang harus
digunakan adalah DBB sambungan B dan D.
Dengan metode potongan dapat dipilih bagian
lebih besar dari truss yang memuat komponen
yang akan ditentukan gayanya sebagai DBB
(Gambar b).
Hal tersebut dapat dilakukan dengan melakukan
potongan pada bagian truss yang memuat gaya
yang akan dihitung yaitu melewati komponen BD,
BE dan CE.
Akibat dari proses pemotongan, truss terbagi
menjadi dua bagian, bagian kiri dan bagian
kanan. Kedua bagian tersebut dapat dipilih salah
satu sebagai DBB.
Dengan menggunakan hukum kesetimbangan
gaya-gaya yang tidak diketahui pada DBB
tersebut dapat ditentukan.
17

Latihan Soal
1. Tentukan gaya
pada komponen
EF dan GI pada
truss di samping
2. Tentukan gaya
pada komponen
CE, DE dan DF
pada truss di
samping
18

3. Tentukan gaya pada


komponen BD dan DE
pada truss di samping

4. tentukan gaya pada


komponen CE, EF dan EG
pada truss di samping

19

5. Tentukan gaya pada komponen DF,


DG dan EG pada truss di bawah

6. Tentukan gaya pada komponen AD,


CD dan CE pada truss di bawah

20

7. Tentukan gaya pada


komponen AF dan EJ pada
truss di samping. P = Q =
1,2 kN (petunjuk: gunakan
potongan a-a)
8. Komponen diagonal pada
panel tengah seperti
terlihat pada truss di
samping sangat langsing
(very slender) dan hanya
mampu menahan beban
tarik; komponen seperti ini
disebut counters. Tentukan
gaya pada counters
tersebut.

21

You might also like