Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Diabetes Melitus disebut sebagai gula
tinggi baik oleh klien maupun penyedia
layanan
kesehatan.
Diabetes
melitus
dan
abnormalitas
berkaitan
dengan
metabolisme karbohidrat,
World
(WHO)
dalam
Health
Setiati
176.689.336
jiwa.
Dengan
penduduk
yang
pernah
proporsi
2.650.340
jiwa
dan
berat
badan
penduduknya
menurun
adalah
Jumlah
1.060.136
jiwa
untuk
penyakit
Diabetes
yakni
mereka
menderita
diabetes
berpotensi
untuk
melitus
seperti
kegemukan,
dan
yang
belum
melitus,
tetapi
menderita
diabetes
faktor
keturunan,
usia.
Pencegahan
pengobatan
medis
dan
melakukan
pemeriksaan
gula
dengan
bantuan
tenaga
oleh
(Mayasari,
2014),
mencegah
gangguan
dan
METODE
penentuan
sampel
penelitian
ini
dibutuhkan
karena
dan
informasi
penelitian
tentang
tersebut
dan
for
privacy
and
lembar
menjadi
responden.
berhak
untuk
tidak
adalah 80 sampel.
Adapun alat yang digunakan selama
pengumpulan
kuesioner.
diambil
data
Melalui
data
pendapat
yaitu
lembar
kuesioner
tentang
responden
dapat
persepsi
tentang
atau
tingkat
yakni
dengan
dari
telah
melakukan
Kuesioner
kepatuhan.
Kuesioner
ini
terdiri
menggunakan
skala
yang
selesai,
kemudian
pengolahan
sudah
data
terkumpul,
Peneliti
melalui
meliputi
kelengkapan
isian,
keterbacaan
1. Data demografi
Table 5.1
Distribusi frekuensi data demografi
pasien diabetes mellitus
Di Rumah Sakit Islam Jakarta
Cempaka Putih
Variable
Umur
data
Jenis
kelamin
Pendidika
n terakhir
observasi
yang
telah
direkapitulasi ke komputer.
4. Cleaning
Cleaning
yaitu
Peneliti
akan
Kategori
Dewasa
awal
Dewasa
akhir
Lansia
Jumlah
5
Presentase
6,3 %
57
71,3 %
18
22,5 %
Laki-laki
perempuan
34
46
42,5%
57,5%
SD
SMP
SMA
Perguruan
Tinggi
13
7
45
15
16,8 %
8,8 %
56,3 %
18,8 %
didapatkan
karakteristik
(usia,
jenis
kelamin,
pendidik, pekerjaan).
2. Analisis Bivariat
untuk mengetahui adanya hubungan,
yaitu
variabel
a. Distribusi
table
diatas
mayoritas
dewasa
akhir
kelamin
dan
bivariat
orang (42,4%).
c. Distribusi frekuensi pendidikan terakhir
variabel
uji
chi
dependen.
square
kepercayaan 95%.
HASIL
independen
frekuensi
Uji
dengan
derajat
table
diatas
didapatkan
mayoritas
Kategori
Kepatuhan
pemeriksaan kadar
gula darah
Kadar Gula
Awal Masuk
Tidak Patuh
Patuh
Darah
minum
Kepatuhan jasmani
2. Distribusi
Jum
lah
Persent
ase
59
21
73,8
26,2
Kepatuhan diet
Kepatuhan
obat
diatas
Normal
Tidak
normal
Tidak Patuh
patuh
9
71
11,2 %
88,8 %
53
27
66,2 %
33,8 %
Tidak Patuh
patuh
50
30
62,5 %
37,5 %
Tidak Patuh
patuh
42
38
52,5 %
47,5 %
Rawat inap
ulang
Tidak rawat
inap ulang
62
18
77,5 %
22,5 %
Kepatuhan
Mengontrol
frekuensi
table
%)
Sedangkan
yang
tidak
sebanyak
30
patuh.
orang
orang
(52,5
%).
Sedangkan
1x rawat inap.
Rawat Inap
Rawat
Tidak
Inap
Rawat
Ulang
Inap
Ulang
N
yang
signifikan
antara
Table 5.3
Analisis Hubungan Kepatuhan Pemeriksaan Gula
Darah dengan Kejadian Rawat Inap Ulang Pasien
Kepatuhan
Pemeriksaa
n Gula
Darah
hubungan
Total
O
R
95
%C
I
P
Value
Tidak Patuh
Patuh
55
7
93,
2
33,
3
4
14
6,8
66,
7
59
21
100
100
Total
62
77,
5
18
22,
5
80
100
27,
00
%
7,04
8107,
294
0,000
rawat
responden
inap
yang
ulang
rutin
dibanding
melakukan
Hubungan
Pemeriksaan
Gula
Kepatuhan
Darah
dengan
Tahun
2016
di
dapatkan
yang
patuh
dalam
Tidak Patuh
Patuh
Rawat Inap
Ulang
Tidak
Rawat Inap
Ulang
Total
46
16
86,8
59,3
7
11
13,2
40,7
53
27
100
100
OR
95%CI
P Value
4,518
1,49613,66
62
77,5
18
22,5
80
100
dapatkan
responden
yang
tidak
patuh
yang
signifikan
antara
Rawat Inap
Berdasarkan tabel
5.5 di atas, hasil
analisis Hubungan
Kepatuhan
Minum
Obat
Rawat Inap
Ulang
Tidak
Rawat Inap
Ulang
Total
OR
Tidak Patuh
Patuh
43
19
86,0
63,3
7
11
14,0
36,7
50
30
100
100
Total
62
77,5
18
22,5
80
100
95%CI
P
Value
dengan
Kejadian
kali
untuk rawat
1,19510,585
3,556
inap
0,038
Kepatuhan Minum
Obat
3,556
ulang
dibanding
responden
yang patuh
Rawat
minum obat.
patuh
minum
obat
responden
yang
dalam
19
(63,3%)
rawat
inap
Rawat Inap
Kepatuha
n
kegiatan
jasmani
Rawat
Inap
Ulang
Tidak
Rawat
Inap
Ulang
69
13
31,
0
13,
2
42
38
10
0
10
0
22,
5
80
10
0
Tidak
Patuh
Patuh
29
33
86,
8
Total
62
77,
5
18
95
%
CI
P
Val
ue
6. Hubungan
0,
33
8
0,1
071,0
63
kepatuhan
0,1
02
kegiatan
jasmani
dengan
kejadian
hubungan
tersebut
yang
didapatkan
siginifikan
ada
antara
O
R
obat.
Dari
Total
Inap
Ulang
Pasien
Diabetes
Table 5.6
Analisis Hubungan Kepatuhan Kegiatan
Jasmani dengan Kejadian Rawat Inap Ulang
Pasien Diabetes Mellitus di Rumah Sakit
Islam Jakarta Tahun 2016 (n=80)
WHO
makan.
2) Jenis kelamin
Hasil penelitian ini menunjukkan mayoritas
yang
Kepatuhan
Kegiatan
Kejadian
Rawat
signifikan
antara
Jasmani
dengan
Inap
Ulang
Pasien
P Value = 0,102 ( P
Rohmah
(2010),
yang
dalam
adalah
perempuan.
Menurut
terjadi
pada
perempuan
yang
responden
adalah
lebih
cepat
mengetahui
fasilitas
kesehatan.
b) Kepatuhan mengontrol gula darah
1) Pemeriksaan kadar gula darah
Berdasarkan
hasil
penelitian
didapatkan responden yang tidak
patuh melakukan pemeriksaan kadar
gula
darah
lebih
banyak
dibandingkan
dengan
responden
dibandingkan
(2011)
pengelolaan
salah
satu
yang
patuh.
Menurut
ketidakseimbangan
antara
Diabetes
Melitus
(hiperglikemi).
2) Kepatuhan diet
Berdasarkan hasil penelitian ditemukan
2. BIVARIAT
a) Hubungan
Kepatuhan
ada
signifikan
hubungan
antara
yang
Kepatuhan
mendeteksi
atau
banyak
(62,5%)
dibandingkan
keadaan
hipoglikemia
hiperglikemia.
Berbagai
yang
memperlambat
baik
atau
dapat
mencegah
Melitus
yang
tidak
terkontrol
menjadi
salah
satu
penyebab
terjadinya
rawat
inap
yang
Ulang
Mellitus.
merupakan
Pasien
salah
Diabetes
satu
terapi
non
farmakologi
yang
sangat
direkomedasikan
bagi
penyandang
sesuai.
kadar
Terapi
gula
sensitivitas
medis
yang
darah,
meningkatkan
insulin,
menurunkan
meningkatkan
kadar
glukosa
darah.
Peningkatan
kadar
glukosa
akan
Kegiatan
p value
tidak
ada
hubungan
yang
Diabetes
Mellitus.
Menurut
Soegondo
(2010)
bisa
Mellitus.
membantu
Menurut
menurunkan
Barbara
jumlah
lipoprotein
berdensitas
tinggi
stress.
Berbagai
Dan
Tidak
kepatuhan kegiatan
kejadian
ada
hubungan
jasmani dengan
SARAN
1. Instansi Rumah Sakit Islam Jakarta
Cempaka Putih
Bagi institusi kesehatan
dapat
KESIMPULAN
lebih
pelayanan
diharapkan
meningkatkan
terhadap
pasien
kualitas
diabetes
tentang
kelamin
(57,5
%)
perempuan.
%)
karakteristik
SMA.
Dan
responden
gambaran
berdasarkan
pentingnya
edukasi
tentang
ilmu
mengenai
faktor-faktor
yang
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, M. A.,Clarke, M. M., Helms, L.
B., & Foreman, M. D. (2005).
Hospital readmission from home
health care before and after
prospective payment. Journal of
Nursing Scholarship. Retrieved from
https://search.proquest.com/docview/2
36403291?accountid=33171
Arisman, MB. (2010). Obesitas, Diabetes
Melitus dan Dislipidemia. Jakarta :
ECG.
Asmoro, Sudigdo & Ismail (2008). Riset
Keperawatan & Teknik Penulisan
Ilmiah. Jakarta: Salemba Medika.
Baradero, M. (2009). Asuhan Keperawatan
pada Klien dengan Gangguan
Endokrin. Jakarta: ECG.
Black, M.Joyce et al. (2009). Keperawatan
Medikal Bedah Edisi 8. Jakarta :
Salemba Medika.
Darni
Zahri.
Faktor-Faktor
yang
Berpengaruh Terhadap Kejadian
Rawat Inap Ulang Pasien DM Tipe 2
Di RSUP Persahabatan Tahun (2013).
Jakarta : Universitas Muhammadiyah
Jakarta
Rumahorbo,
H.
(2012).
Asuhan
Keperawatan
Klien
Dengan
Gangguan Sitem Endokrin. Jakarta :
ECG.
Rohmah, W. (2010). Diabetes Melitus pada
Usia Lanjut. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam. Edisi ke-5. Jakarta : Pusat
Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam.
Sehat.