You are on page 1of 56

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kanker merupakan penyakit yang terjadi karena adanya pembelahan sel yang tidak
terkendali (cepat) dan kemampuan sel-sel tersebut untuk menjangkit jaringan biologis
lainya. Pertumbuhan sel kanker di dalam tubuh akan menjadi sulit untuk dicegah (diobati)
jika telah mencapai tingkat (stadium akhir). Banyaknya penderita kanker yang meninggal
diakibatkan karena keterlambatan mendeteksi adanya sel kanker di dalam tubuhnya.

Kanker masih menjadi penyakit menakutkan dan salah satu pembunuh tertinggi di


dunia saat ini, seperti yang diberitakan media saat ini, Di Amerika Serikat dan beberapa
negara berkembang lainnya, kanker sekarang ini bertanggung jawab untuk sekitar 25% dari
seluruh kematian. Dalam setahun, sekitar 0,5% dari populasi terdiagnosa kanker.

Pada pria dewasa di Amerika Serikat, kanker yang paling umum adalah kanker
prostat (33% dari seluruh kasus kanker), kanker paru-paru (13%), kanker kolon dan rektum
(10%), kanker kandung kemih (7%), dan "cutaneous melanoma (5%). Sebagai penyebab
kematian kanker paru-paru adalah yang paling umum (31%), diikuti oleh kanker prostat
(10%), kanker kolon dan rektum (10%), kanker pankreas (5%) dan leukemia (4%).[5]

Untuk dewasa wanita di Amerika Serikat, kanker payudara adalah kanker yang
paling umum (32% dari seluruh kasus kanker), diikuti oleh kanker paru-paru (12%),
kanker kolon dan rektum (11%), kanker endometrium (6%, uterus) dan limfoma non-
Hodgkin (4%). Berdasarkan kasus kematian, kanker paru-paru paling umum (27% dari
kematian kanker), diikuti oleh kanker payudara (15%), kanker kolon dan rektum (10%),
kanker indung telur (6%), dan kanker pankreas (6%).

American Cancer Society memproyeksikan, pada tahun 2007  terjadi 12,3 juta
kasus kanker di seluruh dunia dan ada sekitar 20 ribu orang meninggal setiap hari akibat
penyakit ini. Dalam laporannya yang didasarkan data International Agency for Research on
Cancer, salah satu cabang World Health Organization (WHO), American Cancer

1
Society menyebutkan bahwa sekitar 7,6 juta orang meninggal sepanjang tahun ini akibat
berbagai jenis kanker.

Salah seorang epidemiologis American Cancer Society, Ahmedin Jemal,


mengatakan beban akibat penyakit kanker semakin bertambah di negara-negara
berkembang seiring dengan berkurangnya kematian akibat penyakit menular, turunnya
angka kematian bayi serta meningkatnya harapan hdup. Menurut Jemal, kasus
kanker menjadi umum ketika orang bertambah tua.

Kasus kanker juga meningkat di negara berkembang karena orang semakin terbiasa


dengan perilaku yang memicu kanker seperti merokok dan konsumsi lemak berlebihan,
kata Jemal.

Laporan itu memperkirakan di negara maju terdapat sekitar 5,4 juta


orang mengidap kanker dan 2,9 juta di antaranya meninggal. Di negara berkembang,
angkanya lebih besar yakni 6,7 juta kasus dan 4,7 juta di antaranya berakhir dengan
kematian.

Secara keseluruhan, 75 persen anak penderita kanker dapat bertahan selama lima


tahun di Eropa dan kawasan Amerika Utara. Sedangkan di wilayah Amerika
Tengah, hanya  48 hingga 62 persen anak penderita kanker dapat bertahan selama tiga
tahun.

Statistik dapat bervariasi besar di negara lainnya. Di Indonesia, kanker menjadi


penyumbang kematian ketiga terbesar setelah penyakit jantung. Karena kanker merupakan
penyakit yang mematikan, setiap ahli terus berupaya untuk menekan laju pertumbuhan
penyakit kanker. Hanya saja yang menjadi kendala dalam penanganan kanker adalah
keterlambatan penderita untuk memriksakan diri. Apalagi untuk saat ini banyak makanan
mengandung zat kimia berbahaya telah menjadi konsumsi sehari-hari. Dan ini yang
memudahkan timbulnya penyakit kanker.

Untuk saat ini solusi yang paling tepat untuk mencegah kanker adalah dengan cara
mengatur pola hidup dan hindari konsumsi makanan yang beresiko terhadap kanker. Satu
hal lagi yang lebih penting yaitu periksakan diri anda sedini mungkin untuk mencegah
terjadinya penyakit kanker yang lebih berbahaya dan mematikan dikemudian hari. Untuk

2
itu melalui penelitian ini yang berjudul “MENGENALI DAN MENCEGAH KANKER
SEJAK DINI” penulis mencoba menguraikan bagaimana cara mengenali kanker,
mengobati dan melakukan pencegahan sedini mungkin.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis dapat merumuskan berbagai


permasalahan sebagai berikut :
1. Ada berapa banyak jenis kanker yang dapat menyerang masyarakat ?
2. Bagaimana mengenali gejala kanker sejak dini ?
3. Apa saja faktor penyabab timbulnya kanker ?
4. Apa saja pengobatan yang dapat dilakukan jika tubuh kita terkena kanker ?

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan KTI ini adalah untuk mengetahui dan mengkaji lebih dalam
tentang :
1. Mengenali jenis dan macam-macam kanker.
2. Menerapkan pemahaman tentang pentingnya mengenali dan mengobati kanker
sejak dini.
3. Mengenali faktor-faktor yang dapat memicu terjadinya kanker.
4. Bisa memilih jenis pengobatan dan terapi yang aman untuk mengobati kanker.

1.4 Kegunaan Penulisan

Kegunaan penulisan berkenaan dengan manfaat ilmiah dan praktis.

1. Kegunan Ilmiah, yaitu untuk memberikan sumbangsih terhadap ilmu pengetahuan


yang ada relevansinya dengan bidang ilmu yang sedang dikaji.
2. Kegunaan praktis, yaitu genuaan penulisan bagi dunia praktis di lapangan.

3
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Sekilas Tentang Kanker


Kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel jaringan
tubuh yang tidak normal. Sel-sel kanker akan berkembang dengan cepat, tidak terkendali,
dan akan terus membelah diri, selanjutnya menyusup ke jaringan di sekitarnya (invasive)
dan terus menyebar melalui jaringan ikat, darah, dan menyerang organ-organ penting serta
saraf tulang belakang. Dalam keadaan normal, sel hanya akan membelah diri jika ada
penggantian sel-sel yang telah mati dan rusak. Sebaliknya, sel kanker akan membelah terus
meskipun tubuh tidak memerlukannya, sehingga akan terjadi penumpukan sel baru.
Penumpukan sel tersebut mendesak dan merusak jaringan normal, sehingga mengganggu
organ yang ditempatinya.

Jumlah penderita kanker di Indonesia belum diketahui secara pasti, tetapi


peningkatannya dari tahun ke tahun dapat dibuktikan sebagai salah satu penyebab utama
kematian. Hanya beberapa jenis kanker yang dapat diobati, terutama jika diobati saat masih
stadium dini. Keberhasilan pengobatan sangat dipengaruhi oleh jenis kanker, stadium
kanker, keadaan umum penderita, dan usaha penderita untuk sembuh.

a. Faktor Risiko
Penyebab kanker masih menjadi ajang penelitian para dokter, baik di rumah sakit
maupun kalangan akademis. Namun, ada beberapa faktor yang diduga meningkatkan risiko
terjadinya kanker.

1. Bahan kimia, tar pada rokok, dan bahan kimia industri.


2. Penyinaran (radiasi) yang berlebihan, terutama radiasi sinar matahari, sinarX
(rontgen), gelombang elektromagnetik, dan radiasi berbahan nuklir.
3. Beberapa virus tertentu, seperti Human Papilloma Virus (HPV) sebagai penyebab
kanker serviks atau kanker mulut rahim.
4. Pemberian hormon yang berlebihan seperti Pil KB.
5. Rangsangan berupa benturan atau gesekan di salah satu bagian tubuh secara
4
berulang dengan waktu yang lama.
6. Makanan tertentu, seperti makanan yang diawetkan dan mengandung bahan
pewarna.
7. Parasit (Fasciolopsis buskii) yang terdapat pada keong tanaman (penelitian Dr.
Hulda Clark di Canada).
8. Infeksi kronis, misalnya gigi berlubang atau radang menahun seperti keputihan
pada rahim wanita.

Penyakit kanker dapat menyerang siapa pun dan dari golongan mana pun.
Meskipun demikian, risiko kanker lebih besar saat orang telah berusia lebih dari 40 tahun.
Kanker tidak termasuk penyakit menular dan umumnya tidak menurun secara genetik.
Namun, ada beberapa jenis kanker dapat diturunkan oleh orangtua kepada anaknya, seperti
kanker payudara dan kanker nasofaring. Selain itu, ditemukan penyakit William disease,
yaitu adanya benjolan yang tumbuh dalam ginjal bayi sejak dalam kandungan. Meskipun
kanker sama sekali tidak menular, ada beberapa faktor penyebab yang dapat ditularkan,
misalnya virus hepatitis B dan Human Papiloma Virus (HPV).

b. Perbedaan antara Kanker dan Tumor


Kanker sering dikenal sebagai tumor, tetapi tidak semua tumor disebut kanker.
Hingga saat ini masyarakat masih menyalah artikan pengertian tumor dan kanker adalah
sama. Padahal kedua penyakit ganas ini ternyata berbeda. Tumor merupakan satu sel liar
yang berada di bagian tubuh dan terus membesar di lokasi yang tetap atau tidak menyebar
ke bagian tubuh yang lain. Akibatnya, terdapat benjolan di bagian tubuh tertentu. Karena
itu, munculnya benjolan di bagian tubuh tertentu, baik disertai rasa sakit maupun tidak
patut diwaspadai sebagai tumor. Jika tidak diobati secara benar sel tumor bisa berubah
menjadi kanker.

Tumor dibagi menjadi dua, yakni tumor jinak dan tumor ganas. Tumor jinak
tumbuh lambat, bersimpai (mengandung kista), dan berselaput pembungkus, sehingga
relatif tidak berbahaya dan mudah dioperasi atau diangkat. Tumor ganas adalah kanker
yang tumbuh dengan cepat, tidak bersimpai, dan tumbuhnya menyusup ke bagian lain
melalui pembuluh darah dan pembuluh getah bening.

5
Berbeda dengan tumor yang tidak berkembang, sel kanker justru terus membelah
diri dengan cepat dan tidak terkontrol. Karena itu, sel kanker sangat mudah menyebar ke
beberapa bagian tubuh. Jika tidak segera diobati, sel-sel kanker akan terus tumbuh
menyusup ke jaringan di sekitarnya, lalu membuat anak sebar ke tempat yang lebih jauh
melalui pembuluh darah dan pembuluh getah bening. Sel kanker yang sudah menyebar ke
berbagai tempat sangat sulit diobati. Bahkan, secara medis harapan sembuhnya cukup
kecil.

Secara garis besar, kanker dibagi menjadi empat jenis sebagai berikut.

1. Karsinoma, yakni kanker yang tumbuh dan berkembang di sel epitel.


2. Sarkoma, yakni kanker yang tumbuh dan berkembang di jaringan penunjang,
seperti jaringan penunjang payudara.
3. Leukimia, yakni kanker yang menyerang jaringan yang menghasilkan darah.
4. Limfoma, yakni kanker yang menyerang jaringan limpa.

Kanker mampu menyerang semua bagian tubuh. Karena itu, jenis-jenis kanker
dikenal berdasarkan organ tubuh yang terkena, seperti kanker payudara, kanker kulit, dan
kanker hati. Awalnya, kanker hanya tumbuh di satu bagian tubuh. Namun, dalam
pertumbuhannya, sel-sel kanker dapat menyebar lebih luas ke bagian-bagian tubuh yang
lain dan disebut sebagai anak sebar atau metastasis. Biasanya kanker tidak dapat
disembuhkan jika telah terjadi metastasis.

c. Gejala Kanker secara Umum


Kanker biasanya belum menimbulkan keluhan atau rasa sakit saat stadium dini.
Penderita menyadari bahwa tubuhnya telah terserang kanker ketika sudah timbul rasa nyeri
atau sakit, padahal saat ada keluhan tersebut kanker sudah memasuki stadium lebih lanjut.
Pengenalan gejala kanker perlu dilakukan sedini mungkin, meskipun tidak ada rasa
gangguan atau rasa sakit. Serangan kanker yang masih dalam stadium dini memiliki
persentase kesembuhan yang lebih besar dibandingkan kanker stadium lanjut. Karena itu,
pengenalan gejala kanker perlu diperhatikan lebih dini oleh diri sendiri. Gejala kanker
dapat dideteksi dengan cara WASPADA yang merupakan kependekan dari istilah-istilah
berikut.
6
W = waktu buang air besar atau kecil ada perubahan kebiasaan atau gangguan.

A = alat pencernaan terganggu dan susah menelan.

S = suara serak dan batuk yang tidak kunjung sembuh.

P = payudara atau di tempat lain ada benjolan.

A = andeng-andeng atau tahi lalat berubah sifat, menjadi semakin besar dan gatal.

D = darah atau lendir yang tidak normal keluardari lubang-lubang tubuh.

A = ada koreng atau borok yang tidak bisa sembuh.

2.2 Pencegahan dan Pengobatan Kanker

a. Pencegahan
Kanker dapat dikatakan sebagai penyakit gaya hidup karena dapat dicegah dengan
melakukan gaya hidup sehat dan menjauhi faktor risiko terserang kanker. Berikut beberapa
cara pencegahan kanker secara dini.

1. Hindari makanan tinggi lemak, makanan instan yang mengandung bahan pewarna
dan bahan pengawet, serta makanlah makanan dengan gizi seimbang.
2. Hindari hubungan seksual dengan pasangan yang bukan suami atau istri sendiri,
atau berganti-ganti pasangan.
3. Hindari asap rokok atau berhentilah merokok.
4. Hindari stres dan konflik yang berkepanjangan.
5. Hindari terkena sinar matahari yang berlebihan.
6. Periksakan kesehatan secara berkala.
7. Minumlah air murni yang sudah melalui proses penyaringan misalnya proses
penyaringan reverse osmosis (RO).
8. Hindari terapi hormon sintetis.
9. Hindari penggunaan hormon sintetis saat KB dalam jangka waktu lama.
10. Rutin mengonsumsi vitamin A, C, E, B kompleks, dan suplemen yang bersifat

7
antioksidan, peningkat daya tahan tubuh, dan pembuang racun. Misalnya, rutin
mengonsumsi klorofil.

b. Pengobatan
Tidak semua kanker yang telah dideteksi atau ditemukan dapat disembuhkan.
Namun, semakin dini kanker ditemukan dan diobati, semakin besar kemungkinan untuk
sembuh.

1. TujuanPengobatan
Secara umum tujuan pengobatan kanker sebagai berikut.

— Menyembuhkan (kuratif), yakni membebaskan penderita dari kanker untuk


selamanya. Penyembuhan ini hanya berhasil jika kanker yang diderita masih
stadium dini, kanker lokoregional atau kanker yang penyebarannya belum meluas,
dan ukurannya masih kecil.
— Meringankan (paliatif), yakni merupakan tindakan aktif guna meringankan beban
penderita kanker, terutama yang tidak mungkin bisa disembuhkan lagi. Tujuannya
untuk memperbaiki kualitas hidup, mengatasi terjadinya komplikasi, dan
mengurangi atau menghilangkan keluhan penderita, misalnya rasa nyeri.

2. Cara Pengobatan Kedokteran Konvensional


Secara umum, penyembuhan atau pengobatan dilakukan dengan cara sebagai
berikut.

— Pembedahan (operasi), dilakukan jika letak kanker masih lokal atau lokoregional.
— Penyinaran (radioterapi) atau kemoterapi sebagai pilihan lain dari cara operasi.
Kemoterapi dilakukan jika kanker telah menyebar luas dan bersifat kemosensitif
atau responsif terhadap obat-obatan kimia, sehingga sel kanker tersebut dapat
musnah. Meskipun demikian, kemoterapi bisa juga berefek negatif, yakni
memperburuk kondisi pasien. Efek samping kemoterapi menurut dr. Abidin
Widjanarko, Sub Bagian Hematologi-Onkologi Medik Bagian llmu Penyakit
Dalam FKUI dan RS Kanker Dharmais sebagai berikut.
- Efek langsung, yaitu efek yang terjadi dalam waktu 24 jam pertama (mual dan
muntah).
8
- Efek samping awal, yaitu efek dalam hitungan hari hingga minggu (leukopenia
dan stomatitis).
- Efek samping tertunda, yaitu efek yang terjadi pada hitungan minggu hingga
bulan setelah pemberian (kardiomiopati dan neuropati perifer).
- Efek samping lambat, terjadi dalam kurun waktu bulan hingga tahun
(timbulnya keganasan sekunder).
— Peningkatan daya tahan tubuh (immunoterapi).
— Pengobatan dengan hormon yang dilakukan khusus bagi kanker yang hidupnya
tergantung pada hormon (hormon dependen).

Pemeriksaan Penanda Tumor / Tumor Marker


Beberapa macam penanda tumor bisa diperiksa sehubungan dengan adanya kanker.
Berikut ini contoh pemeriksaan penanda tumor yang perlu dilakukan sehubungan dengan
adanya kanker tertentu.

1. Kanker esofagus: CEA (carcinoembrionik antigen), SCC (squamous cell


carcinoma).
2. Kanker lambung: CA 72-4, CEA, dan CA19-19.
3. Kanker usus besar (kolon): CEA, CA 19-9.
4. Kanker pankreas: CA 19-9, CEA.
5. Kanker saluran empedu (duktus biliaris: CA-19.
6. Kanker hati (hepatoma): AFP (alfa feto protein), CEA.
7. Kanker payudara: CEA, CA 15-3, MCA (mucin-Uke carcinoma antigen)
8. Kanker indungtelur (ovarium): CA 125, CA 72-4, CEA, LAI (leucocytes adherence
inhibition test)
9. Kanker serviks: Sec, CEA
10. Kanker rahim (uterus): b-hCG (beta human chorionic gonadotropin), CEA.
11. Kanker paru: NSE (neuron specific enolase), CYFRA 21-1, SCC, CEA, TPS (tissue
polypeptide specific antigen).
12. Kanker nasofaring: EBV, IgA, VCA.
13. Kanker buah zakar (testis): AFP, b-hCG.
14. Kanker prostat: PSA (prostate specific antigen), PAP (uji saring).
15. Kanker kandung kemih (bladder): CYFRA 21-1, TPA.

9
16. Kanker tiroid: tiroglobulin, kalsitonin.
17. Kanker neuroblastoma: NSE, VMA, katekolamin.
18. Multipel mieloma: imunoglobin (protein Bence-Jones)
19. Kanker tulang: alkali fosfatase (SAP), enzim LDH.

2.3 Jenis Kanker yang Banyak Terjadi Di Masyarakat

2.3.1 Kanker Mulut Rahim

kanker mulut rahim merupakan jenis kanker yang paling banyak ditemukan pada
wanita di Indonesia. Kanker ini banyak menyebabkan kematian karena biasanya terlambat
ditemukan dan diobati.

a. Faktor Risiko
Penyebab kanker mulut rahim belum diketahui dengan pasti. Namun, bebebrapa
faktor risiko terkena kanker mulut rahim biasanya sebagai berikut.

1. Melakukan hubungan seks sejak berusia muda.


2. Sering berganti-ganti pasangan dalam berhubungan seks.
3. Sering mengalami infeksi di daerah kelamin.
4. Melahirkan banyak anak.
5. Melahirkan anak pertama pada usia di atas 35 tahun.
6. Sering terkena asap rokok, terutama wanita perokok aktif.

b. Gejala
Pada stadium dini, kanker mulut rahim sering tidak menunjukkan tanda-tanda yang
khas atau bahkan tidak ada tanda sama sekali, sehingga sulit diketahui. Beberapa tanda-
tanda atau gejala yang timbul dari adanya kanker mulut rahim yang telah lanjut sebagai
berikut.

1. Timbul perdarahan setelah berhubungan seks.


2. Keluar cairan encer dari vagina (keputihan)

10
3. Terjadi perdarahan setelah menopause.
4. Pada tahap lebih lanjut akan keluar cairan kekuning-kuningan, berbau, dan kadang-
kadang bercampur dengan darah.
c. Penyebaran
Penyebaran kanker terdiri atas tiga cara.

1. Melalui pembuluh darah (hematogen).


2. Melalui pembuluh limfe (limfogen).
3. Penyebaran langsung ke parametrium, korpus uterus, vagina, kandung kencing, dan
rektum.

d. Pemeriksaan
Kanker leher rahim dimulai dari tahap prakanker yang masih dapat disembuhkan
dengan sempurna. Karena itu, penting untuk mendeteksi kanker ini pada tahap prakanker.
Pemeriksaan dapat dilakukan dengan pap smear, yakni pemeriksaan sel cairan dinding
leher rahim menggunakan mikroskop setelah diambil dengan cara membuka lubang
senggama. Pemeriksaan ini tidak terasa sakit, cepat, dan biaya yang harus ditanggung
pasien relatif murah. Bagi wanita, terutama yang termasuk dalam faktor risiko, sebaiknya
melakukan pemeriksaan dengan pap smear minimum setahun sekali dan tidak menunggu
hingga terasa ada keluhan.

e. Pencegahan
Tindakan pencegahan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.

1. Vaksinasi anti HPV.


2. Hindari hubungan seks pada usia muda.
3. Lakukan hubungan seks hanya dengan pasangan yang sah.
4. Selalu menjaga kebersihan, terutama kebersihan alat kelamin dan pakaian
dalam.
5. Memperbanyak makan buah dan sayur.
6. Menghindari rokok termasuk perokok pasif.
7. Membiasakan berperilaku hidup sehat.

11
2.3.2 Kanker Payudara

Kanker payudara adalah kanker yang berasal dari kelenjar, saluran, dan
jaringan penunjang payudara tetapi tidak termasuk kulit payudara. Semakin bertambahnya
usia seorang wanita, semakin besar kemungkinan terserang kanker payudara. Wanita
yang sering terkena kanker payudara adalah wanita yang berusia lebih dari 40 tahun atau
biasa disebut cancer age group. Meskipun demikian, bukan berarti wanita di bawah usia
tersebut tidak mungkin terkena kanker payudara.

a. Faktor Risiko
Faktor-faktor risiko yang dapat meningkatkan terjadinya kanker payudara sebagai
berikut.

1. Mendapat haid pertama saat berumur kurang dari 10 tahun.


2. Menopause setelah umur 50 tahun.
3. Tidak pernah melahirkan anak.
4. Melahirkan anak pertama setelah berumur 35 tahun.
5. Tidak pernah menyusui anak.
6. Pernah mengalami operasi payudara akibat kelainan tumor jinak atau tumor ganas
payudara.
7. Salah satu anggota keluarga (garis keluarga) ada yang menderita kanker payudara.
8. Pernah melakukan terapi sulih hormon (HRT).
9. Pernah melakukan progam KB dengan menggunakan pil KB dan sejenisnya dalam
kurun waktu yang lama.
10. Kelebihan berat badan.
11. Suka mengonsumsi makanan berlemak, jeroan, dan makanan berpengawet.
12. Serine minum minuman beralkohol.
13. Perokok aktif dan pasif

b. Gejala
Kanker payudara pada stadium dini tidak menimbulkan keluhan dan rasa sakit.
Salah satu tanda yang dapat diamati pada stadium dini adalah adanya benjolan kecil di

12
payudara. Sementara, beberapa keluhan yang dirasakan oleh penderita pada stadium lanjut
sebagai berikut.

1. Jika diraba dengan tangan, terasa ada benjolan di payudara.


2. Jika diamati, bentuk dan ukuran payudara berbeda dengan sebelumnya.
3. Ada luka dan eksim di payudara dan puting susu yang tidak dapat sembuh
meskipun telah diobati.
4. Keluar darah atau cairan encer dari puting susu.
5. Puting susu masuk memuntir ke dalam payudara.
6. Kulit payudara berkerut seperti kulit jeruk.

c. Pemeriksaan
Pemeriksaan terhadap tumor atau kanker payudara dapat dilakukan sendiri dengan
program SADARI (periksa payudara sendiri) sebagai berikut.

1. Pemerikasaan akan lebih mudah jika tangan yang digunakan basah atau bersabun.
2. Di depan cermin, perhatikan payudara dengan teliti. Dalam pemeriksaan ini
dianjurkan wanita yang bersangkutan tidak berbusana atau berpakaian dengan
posisi kedua lengan lurus ke bawah.
3. Perhatikan ada atau tidaknya benjolan atau perubahan bentuk pada payudara.
4. Amati dengan teliti seluruh bagian payudara.
5. Angkat kedua lengan lurus ke atas dan ulangi pemeriksaan seperti di atas.
6. Dengan kedua siku mengarah ke samping, tekanlah telapak tangan yang satu kuat-
kuat pada yang lain. Cara ini akan menegangkan otot dada dan perubahan seperti
cekungan atau benjolan akan tampak.
7. Pijit atau tekan pelan-pelan daerah di sekitar kedua puting dan perhatikan keluar
cairan yang tidak normal atau tidak.
8. Berbaringlah dengan tangan kanan di bawah kepala.
9. Letakkan bantal kecil di bawah punggung kanan.
10. Rabalah seluruh permukaan payudara kanan menggunakan tangan kiri dengan
gerakan memutar dan perhatikan jika ada benjolan yang mencurigakan. Cara
meraba adalah dengan tiga ujung jari tengah tangan kiri yang dirapatkan. Lakukan
gerakan memutar dengan tekanan lembut tetapi mantap, dimulai dari pinggir
dengan mengikuti arah jarum jam.

13
11. Lakukan hal yang sama seperti No. 9, tetapi dengan tangan kiri di bawah kepala
dan tangan kanan meraba payudara kiri.
12. Beri perhatian khusus pada seperempat bagian payudara kanan dan kiri atas, karena
di bagian itulah sering ditemukan adanya tumor payudara.
Program SADARI ini sebaiknya dilakukan sebulan sekali sesudah haid secara rutin.
Jika ditemukan benjolan atau perubahan payudara dibandingkan sebelumnya segera
periksakan diri ke dokter. Pemeriksaan adanya kanker payudara lebih laajut adalah
menggunakan peralatan modern. Pemeriksaan tersebut berguna untuk mengetahui adanya
kanker payudara secara pasti. Pemeriksaannya bisa dengan cara mammografi (sinar X),
ultrasonogram (USG), termografi (infrared), CT scan, dan biopsi. Namun, berdasakan
penelitian di Amerika hasil pemeriksaan dengan mammografi ternyata kurang akurat.
Selain itu, penggunaan sinar X bisa menimbulkan efek radiasi yang berbahaya. Radiasi
sinar X justru memicu tumbuhnya sel kanker yang sebelumnya tidak ada. Pemeriksaan
dengan USG lebih dianjurkan karena lebih akurat dan relatif lebih aman.

d. Pencegahan
1. Menghindari makanan berkadar lemak tinggi.
2. Menjaga kesehatan dan memperbanyak makan buah dan sayuran segar.
3. Bagi wanita berisiko tinggi lebih baik menghindari penggunaan alat kontrasepsi
yang mengandung hormon, seperti pil dan suntik KB.
4. Konsultasikan dengan dokter jika akan mengonsumsi obat-obatan hormonal.
5. Lakukan pemeriksaan payudara sendiri dengan teratur.

2.3.3 Kanker Usus Besar-Dubur

Kanker usus besar—dubur (kolo—rektal) merupakan kanker yang menyerang


daerah usus besar hingga dubur. Perkembangan kanker ini sangat lambat, sehingga sering
diabaikan oleh penderita. Pada stadium dini, sering kali tidak ada keluhan dan tidak ada
rasa sakit yang berat. Penderita kanker jenis ini umumnya datang ke dokter setelah timbul
rasa sakit yang berlebihan (stadium lanjut), sehingga pengobatannya menjadi lebih sulit.

14
Kemungkinan terkena kanker usus besar—dubur antara pria dan wanita adalah
sama besar. Di Indonesia, orang yang sering terserang kanker ini adalah mereka yang
berusia sekitar 30 tahun dan sekitar 60 tahun. Meskipun demikian, kanker usus besar—
dubur bisa mulai menyerang orang pada usia muda sampai usia lanjut. Persentase terbesar
serangan kanker ini adalah daerah rektum, yaitu sekitar 56,8%, dubur sekitar 3,7%, usus
besar sekitar 35,3%, dan sekum sekitar 4,2%.

a. Faktor Risiko
1. Faktor keturunan, termasuk riwayat keluarga yang pernah menderita polip usus.
2. Pernah menderita polip usus.
3. Pernah menderita sakit radang usus.
4. Pernah menderita kanker usus besar.
5. Pernah menderita kanker payudara atau kanker kandungan.
6. Pola makan yang tidak sehat, terutama banyak mengonsumsi lemak dan daging,
tidak menyukai sayuran, banyak mengonsumsi makanan yang mengandung bahan
pengawet atau pewarna, dan sering mengonsumsi makanan yang dibakar atau
dipanggang.

b. Gejala
Gejala yang timbul pada setiap stadium dapat berbeda-beda. Berikut beberapa
gejala pada kanker usus besar dubur.

1. Gejala saat stadium dini,diantaranya buang air besar yang bercampur darah dan
lendir (bloody stool), serta kebiasaan buang air besar yang berubah-ubah, kadang-
kadang tinja sangat encer dan kadang-kadang sulit buang air besar.
2. Gejala saat stadium lanjut sebagai berikut :
 Perut terasa nyeri, kembung, dan tegang.
 Kadang-kadang jika diraba terasa adanya tonjolan pada perut.
 Nafsu makan menurun.
 Keluar darah dari dubur.
 Tanda-tanda adanya penyempitan dan penyumbatan dari usus besar dubur, seperti
susah buang air besar.

15
c. Pemeriksaan
Terdapat dua jenis pemeriksaan untuk mendeteksi kanker usus besar dubur.

1. Pemeriksaan pasien yang tanpa gejala kanker sama sekali.


 Pemeriksaan colok dubur, sebagai bagian dari pemeriksaan kesehatan secara
rutin.
 Pemeriksaan tes darah samar dalam tinja (pemeriksaan ada tidaknya darah
dalam tinja) di laboratorium klinik saat usia menginjak 50 tahun.
 Pemeriksaan dengan alat yang dimasukkan ke dalam dubur
(proktosigmiodoskopi) dimulai saat usia menginjak 50 tahun. Jika dalam dua
kali pemeriksaan hasilnya negatif, pemeriksaan dapat diperpanjang setiap 3—5
tahun.
2. Pemeriksaan pasien yang memiliki risiko kanker tinggi.
 Pemeriksaan darah samar, secara berkala setahun sekali.
 Jika sebelumnya pernah menderita polip adenomatus, dianjurkan untuk
melakukan pemeriksaan dengan alat yang dimasukkan ke dalam dubur sampai
usus besar (kolonoskopi) satu tahun setelah diagnosis, kemudian setiap tiga
tahun sekali.
 Jika sebelumnya ada penyakit radang usus besar, dianjurkan untuk melakukan
biopsi (bedah untuk mengambil sampel jaringan tubuh) secara berkala untuk
mendeteksi dini adanya perubahan sel-sel ke arah keganasan (displasia
premalignansi) dan dapat dilakukan penelitian (surveilan) tahunan oleh seorang
ahli.
 Jika pada riwayat keluarga ditemui banyak yang menderita polip dalam
ususnya (familial poliposis), dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan seperti
pada pasien yang tidak ada gejala kepada setiap anggota keluarga sejak usia 14
tahun.
 Bila sebelumnya menderita kanker usus besar, dianjurkan untuk melakukan
kolonoskopi 6 bulan sampai 12 bulan setelah diagnosis, kemudian 24 bulan
sekali.
 Untuk pasien dengan gejala adanya darah di tinja yang disertai lendir. Gejala
keluarnya darah dan lendir di tinja juga dialami oleh penderita wasir (ambeien).
Jika ditemukan gejala seperti ini sebaiknya dianggap sebagai gejala kanker

16
usus besar—dubur dan hams dilakukan pemeriksaan seperti untuk pasien yang
berisiko tinggi.

d. Pencegahan
Tindakan pencegahan agar terhidar dari serangan kanker usus besar dubur adalah
dengan penerapan pola makan yang sehat.

1. Banyak mengonsumsi makanan yang berserat, seperti sayur-sayuran, buah-buahan,


dan biji-bijian.
2. Mengurangi makan daging.
3. Menghindari makanan yang mengandung bahan pengawet, bahan pewarna, dan
makanan yang diolah dengan cara dibakar atau dipanggang.
4. Makanan terapi enema, yakni kuras usus melalui dubur dengan memasukkan cairan
kopi.

e. Pengobatan
1. Pembedahan (operasi) yang bisa dilakukan selama keadaan masih memungkinkan.
2. Penyinaran (radioterapi).
3. Obat pembunuh sel kanker (sitostika atau kemoterapi).

2.3.4 Kanker Kulit

Kanker kulit merupakan jenis kanker yang terletak di permukaan kulit, sehingga
mudah dikenali. Namun, gejala awal yang timbul dirasakan tidak begitu mengganggu,
penderita sering terlambat melakukan pengobatan.

Umumnya, penderita berobat setelah terjadi kerusakan-kerusakan saat stadium


lanjut, sehingga sulit diobati karena sudah menyebar.

Secara garis besar kanker kulit dibagi menjadi dua, yakni melanoma maligna yang
merupakan kanker kulit paling ganas yang dapat mengakibatkan kematian dan non-
melanoma maligna yangtimbul akibat permukaan kulit sering terpapar sinar matahari.

17
Kanker kulit dapat menyerang siapa saja, baik pria maupun wanita. Semakin lanjut
usia seseorang, semakin besar persentase terkena kanker kulit. Umumnya, kanker kulit
menyerang orang yang telah berusia lebih dari 30 tahun. Orang yang berkulit terang lebih
mudah terkena kanker kulit daripada orang yang berkulit gelap. Daerah serangannya
biasanya bagian permukaan tubuh yang sering terkena paparan sinar matahari, seperti
wajah, tangan, dan tungkai bawah.

a. Faktor Risiko
1. Sinar ultraviolet yang terkandung dalam sinar matahari merupakan faktor utama
yang dapat menimbulkan kanker kulit.
2. Bahan kimia tertentu atau sinar X yang berlebihan.
3. Bekas luka bakar atau koreng yang lama tidak sembuh.

b. Gejala
Gejala kanker kulit terdiri dari berbagai bentuk, tergantung pada bentuk
kelainannya. Kelainan-kelainan yang dapat diindikasikan sebagai kanker kulit sebagai
berikut.

1. Benjolan yang cepat membesar. Benjolan di wajah yang berwarna seperti kulit,
permukaannya mengilat, tidak terasa sakit atau gatal. Benjolan yang awalnya
berukuran kecil kemudian makin lama makin membesar. Benjolan ini terasa kenyal
dan keras, kadang-kadang warnanya hitam kebiruan, bagian tengahnya cekung, dan
tertutup kerak.
2. Benjolan yang permukaannya tidak rata dan mudah berdarah. Benjolan yang
permukaannya tidak rata, membasah, dan tertutup keropeng adalah gejala lain
kanker kulit. Jika disentuh, benjolan terasa kenyal dan mudah sekali berdarah.
3. Tahi lalat yang berubah warna menjadi lebih hitam, gatal di sekitarnya berwarna
merah dan mudah berdarah, serta di sekitarnya kadang-kadang ditemukan bintik-
bintik.
4. Koreng atau borok yang sudah lama tidak sembuh. Meskipun telah diobati, borok
ini tidak juga sembuh. Jika diraba, di pinggiran borok atau koreng akan terasa keras
dan mudah sekali berdarah. Awalnya, borok ini disebabkan luka karena benturan,
bekas luka teriris, luka bakar yang lama, serta koreng yang timbul akibat infeksi.
18
5. Bercak-bercak dengan permukaan kasar pada orang tua, terutama di wajah dan
lengan. Awalnya, bercak ini berwarna cokelat, lambat laun permukaannya menjadi
kasar, bergerigi, tidak rapuh, tidak gatal, dan tidak sakit.
6. Bercak hitam dan penebalan yang ditemukan di kulit yang berwarna pucat, seperti
di telapak kaki atau telapak tangan. Di telapak tangan atau kaki timbul bercak-
bercak berwarna hitam abu-abu yang awalnya dangkal, pinggirannya tidak jelas,
dan tidak rata. Lama-kelamaan bercak ini menjadi kehitaman, mudah berdarah, dan
tidak terasa sakit atau gatal. Bercak akh i rnya berkembang, yang awalnya hanya
berada di permukaan kulit menjadi tumbuh di dalam kulit.

c. Pemeriksaan
Pemeriksaan awal kanker kulit adalah dengan melakukan pemeriksaan sendiri
terhadap daerah yang memungkinkan timbul gejala seperti yang telah dijelaskan. Jika ada
gejala-gejala tersebut, harus segera ke dokter untuk diperiksa darah dan kulit yang
dicurigai tersebut harus diperiksa secara biopsi.

d. Pencegahan
1. Hindari sinar matahari secara langsung, terutama saat jumlah sinar ultraviolet di
permukaan bumi mencapai puncaknya, yakni pukul 10.00—15.00. Sinar ultraviolet
adalah faktor utama yang dapat menimbulkan kanker kulit. Orang yang aktivitas
sehari-harinya terkena sinar matahari hams menggunakan pelindung agar tidak
terkena sinar matahari secara langsung. Bisa menggunakan topi, payung, atau baju
lengan panjang, dan jika perlu dapat menggunakan krim pelindung ultraviolet.
2. Hindari kontak dengan bahan kimia secara langsung, terutama dalam waktu yang
lama. Bahan kimia yang dapat menimbulkan gangguan pada kulit adalah arsen dan
ter.
3. Hindari kontak dengan sinar X yang berlebihan, terutama mereka yang harus
melakukan pemeriksaan organ tubuh dengan sinar X atau mereka yang bekerja di
ruang radiologi.
e. Pengobatan

19
Pada dasarnya pengobatan kanker kulit sama dengan pengobatan kanker jenis
lainnya. Keberhasilan pengobatan sangat tergantung pada stadium kanker dan usaha pasien
itu sendiri. Berikut beberapa cara untuk mengobati kanker kulit.

1. Pembedahan (operasi).
2. Penyinaran (radioterapi).
3. Obat-obatan pembunuh sel kanker (sitostatika dan kemoterapi).
4. Peningkatan daya tahan tubuh (imunoterapi).

2.3.5 Kanker Hati

Kanker hati sering menjadi penyebab kematian. Sekitar 90% pasien kanker hati
datang ke dokter dalam kondisi stadium lanjut, sehingga sulit disembuhkan. Hal ini terjadi
karena awalnya kanker hati tidak menampakkan gejala. Gejala yang mencolok akan timbul
ketika kanker tersebut sudah cukup luas.

Kanker hati sering ditemukan pada orang-orang yang mengidap virus hepatitis B
dan hepatitis C kronis. Di dalam darah penderita kanker hati sering ditemukan tanda-tanda
virus hepatitis B yang telah berlangsung lama dan menetap. Sekitar 65% penderita kanker
hati terinfeksi hepatitis B. Sebagian besar orang yang terkena infeksi virus hepatitis B
dapat sembuh, sedangkan sebagian kecil berkembang menjadi penyakit radang hati
(hepatitis B) menahun. Sekitar 10% hepatitis B menahun berkembang menjadi kanker hati.

Di Indonesia terdapat 6—8% orang yang mengidap virus hepatitis B. Tingginya


angka penderita ini kemungkinan disebabkan ketidaktahuan masyarakat tentang penyakit
dan cara-cara penularannya. Hepatitis B dapat menular kepada orang lain melalui beberapa
cara sebagai berikut.

1. Melakukan hubungan seks atau berciuman dengan penderita.


2. Memakai alat-alat kedokteran yang tidak steril atau bekas penderita.
3. Bersentuhan dengan cairan tubuh penderita, baik melalui luka maupun selaput
lendir mata dan mulut.
4. Transfusi darah yang mengandung virus hepatitis B.
5. Ibu hamil atau menyusui kepada anaknya.

20
a. Faktor Risiko
Sama halnya jenis kanker lain, penyebab kanker hati juga belum diketahui secara
pasti. Meskipun demikian, ada beberapa faktor risiko yang diduga dapat memperbesar
kemungkinan terkena kanker hati.

1. Seorang pengidap HBs Ag atau antigen di dalam darah yang tidak normal (saat
pemeriksaan darah ditemukan virus hepatitis B).
2. Seorang penderita penyakit hati kronis, baik dengan HBs Ag positif maupun HBs
Ag negatif.
3. Pecandu alkohol.
4. Salah satu anggota keluarganya termasuk penderita kanker hati primer.
5. Di daerah yang ditemukan infeksi parasit cacing hati, yaitu Clonorchis
sinensis.
6. Mereka yang sering mengonsumsi makanan yang mengandung aflatoksin.
Aflatoksin terbentuk dalam makanan yang disimpan berbulan-bulan di udara panas
dan lembap. Makanan tersebut dapat ditumbuhi jamur Aspergillus flavus yang
menghasilkan zat karsinogen aflatoksin yang dapat meningkatkan kemungkinan
terkena kanker hati.

b. Gejala
Gejala yang dijumpai pada penderita kanker hati adalah berat badan menurun
drastis, timbul rasa mual dan muntah-muntah, mata dan kulit berwarna kuning, serta
terkadang disertai dengan demam. Pada penderita kanker hati yang disertai penyakit hati
berat, dapat terjadi perdarahan dari saluran pencernaan atas yang dapat menyebabkan
muntah darah dan buang air besar berwarna kehitaman, seperti kopi. Pada sebagian kecil
kasus dapat terjadi ketegangan di daerah perut secara mendadak, disertai dengan rasa nyeri
dan sakit yang hebat.

c. Pemeriksaan
1. Cara paling sederhana untuk pemeriksaan kanker hati adalah dengan cara
ultrasonografi (USG).
2. Jika hasil pemeriksaan USG dicurigai ada kanker hati, selanjutnya dilakukan biopsi

21
jaringan hati. Biopsi dilakukan dengan pengambilan sampel jaringan hati untuk
diperiksa dengan mikroskop.
3. Pemeriksaan laboratorium untuk menentukan kadar AFP {alia feto protein) di
dalam darah. Jika ada peningkatan AFP dalam darah, patut dicurigai adanya kanker
hati.

d. Pencegahan
1. Mencegah penularan hepatitis B dengan berperilaku hidup sehat.
2. Mencegah infeksi hepatitis B dengan melakukan vaksinasi hepatitis B, baik ketika
saat masih bayi maupun sudah dewasa.
3. Mengonsumsi makanan segar dan menghindari makanan yang diawetkan atau
makanan yang disimpan terlalu lama.
4. Menghindari makanan yang mengandung aflatoksin.
5. Menghindari makanan dan minuman yang mengandung alkohol.
6. Melakukan pemeriksaan secara berkala, terutama bagi yang berisiko tinggi terkena
kanker hati.

e. Pengobatan
Pengobatan kanker hati dilakukan dengan obat sitostatik, embolisasi, dan
pembedahan (operasi).

2.3.6 Kanker Nasofaring

Jenis kanker ini tumbuh di rongga belakang hidung dan belakang langit-langit
rongga mulut. Seperti kanker yang lain, penyebab kanker nasofaring juga belum diketahui
dengan pasti. Meskipun demikian, timbulnya kanker nasofaring berhubungan erat dengan
adanya virus epstein bar.

Kanker nasofaring banyak dijumpai pada orang-orang ras mongoloid, yaitu


penduduk Cina bagian selatan, Hong Kong, Thailand, Malaysia, Singapura, dan Indonesia.

22
Ras kulit putih jarang ditemui terkena jenis kanker ini. Selain itu, kanker nasofaring juga
merupakan jenis kanker yang dapat diturunkan secara genetik.

Hingga sekarang belum jelas bagaimana mulai tumbuhnya kanker nasofaring.


Namun, penyebaran kanker ini dapat berkembang ke bagian seperti mata, telinga, kelenjar
leher, dan otak. Sebaiknya mereka yang berisiko tinggi terkena kanker nasofaring rajin
memeriksakan diri ke dokter. Risiko tinggi ini biasanya dimiliki oleh Iaki-laki keturunan
Cina atau adanya keluarga (famili) yang menderita kanker ini.

a. Faktor Risiko
1. Sering mengonsumsi makanan yang mengandung bahan pengawet, termasuk
makanan yang diawetkan dengan cara diasinkan atau diasap.
2. Sering mengonsumsi makanan dan minuman yang bersifat panas dan merangsang
selaput lendir, seperti yang mengandung alkohol. Selain itu, sering mengisap asap
rokok, asap minyak tanah, asap kayu bakar, asap obat nyamuk, atau asap candu.
3. Sering mengisap udara yang penuh asap di rumah atau rumah yang pergantian
udaranya kurang baik.
4. Faktor genetik, yakni mereka yang mempunyai garis keturunan penderita kanker
nasofaring.

b. Gejala
Letak nasofaring yang tersembunyi di belakang hidung atau belakang langit-langit
rongga mulut menyebabkan serangan kanker ini sering kali terlambat diketahui. Namun,
biasanya pada stadium dini menunjukkan gejala-gejala sebagai berikut.

1. Didalam telinga timbul suaraberdengungdan terasa penuh tanpa disertai rasa sakit
sampai pendengaran berkurang.
2. Hidung sedikitmimisan,tetapi berulang. Hidungter sumbat terus-menerus,
kemudian pilek.
Pada kondisi akut menunjukkan gejala sebagai berikut.

1. Kelenjar getah bening pada leher membesar.


2. Mata menjadi juling, penglihatan ganda, dan mata bisa menonjol ke luar.

23
3. Sering timbul nyeri dan sakit kepala.

c. Pemeriksaan
Pemeriksaan adanya kanker nasofaring dapat dilakukan dengan CT scan,
rhinoskopi anterior dan posterior, nasofaringoskopi, biopsi, dan pemeriksaan histopatologi.
Karena itu, jika ada keluhan pada telinga dan hidung di satu sisi yang tidak kunjung
sembuh harus segera diperiksakan ke dokter THT. Dengan tindakan yang cepat dan
ditemukannya kanker pada stadium dini, kemungkinan untuk sembuh semakin besar.

d. Pencegahan
1. Ciptakan lingkungan hidup dan lingkungan kerja yang sehat, serta usahakan agar
pergantian udara (sirkulasi udara) lancar.
2. Hindari polusi udara, seperti kontak dengan gas hasil zat-zat kimia, asap industri,
asap kayu, asap rokok, asap minyak tanah, dan polusi lain yang dapat mengaktifkan
virus epstein bar.
Hindari mengonsumsi makanan yang diawetkan, makanan yang panas, atau
makanan yang merangsang selaput lendir.

e. Pengobatan
Pengobatan kanker nasofaring bisa dilakukan dengan penyinaran (radioterapi).
Pengobatan ini merupakan pengobatan yang sering digunakan untuk menyembuhkan
kanker nasofaring. Selain itu, kemoterapi juga dapat digunakan untuk mengobati kanker
ini.

2.3.7 Kanker Paru

Kanker paru lebih sering dijumpai menyerang pria dibandingkan dengan wanita.
Umumnya, kanker menyerang mereka yang telah berumur lebih dari 40 tahun.
Berdasarkan data statistik yang ada, 90% kanker paru-paru menyerang kaum pria.

24
Penyebab utama kanker ini adalah merokok. Lebih banyak asap rokok yang diisap, lebih
besar risiko terkena kanker paru-paru. Hanya sekitar 15% pria terjangkit kanker paru-paru
yang bukan perokok. Kemungkinan hal ini disebabkan oleh zat-zat tertentu, seperti arsen
dan klorometil eter yang terisap bersama oksigen.

Selain itu, ada pula penderita kanker paru-paru yang sebelumnya menderita
penyakit paru-paru lainnya, seperti tuberkulosis dan fibrosis. Penyebab kematian penderita
kanker paru-paru biasanya bukan karena kesulitan bernapas, tetapi karena posisi paru-
paru dalam sistem peredaran darah menyebabkan A kanker mudah menyebar ke
organ tubuh vital lainnya. Penyebaran ini akan menyebabkan terganggunya fungsi
organ-organ vital tersebut yang bisa mengakibatkan kematian.

a. Faktor Risiko
1. Asap rokok, baik sebagai perokok aktif maupun perokok pasif.
2. Udara yang mengandung polusi zat-zat berbahaya, seperti asbes, arsen, kromat,
nikel, dan klorometil eter.
3. Penderita tuberkulosis dan fibrosis.

b. Gejala
Gejala utama adanya serangan kanker paru-paru adalah batuk yang oerkepanjangan.
Gejala ini sama dengan gejala yang timbul pada kelainan paru-paru lainnya, sehingga pada
stadium dini akan sulit dibedakan antara serangan kanker dan bukan kanker. Gejala
selanjutnya adalah kehilangan nafsu makan, berat badan menurun, lesu, dan batuk yang
disertai keluar darah. Pada tingkat lanjut, serangan kanker paru-paru dapat menyebar ke
oembuluh getah bening dan pembuluh darah di sekitamya. Penyebaran ini akan
menyebabkan gangguan pada otak, tulang, ginjal, hati, kulit, dan organ-organ lain.

c. Pemeriksaan
Penemuan adanya serangan kanker pada stadium dini sangat diperlukan untuk
kemungkinan penyembuhan. Semakin dini kanker tersebut diobati, kemungkinan untuk
sembuh semakin besar. Untuk menemukan adanya serangan kanker paru-paru lebih awal,

25
sangat diperlukan tindakan WASPADA, terutama poin S, yakni suara serak dan batuk yang
tidak sembuh. Selanjutnya, pemeriksaan dilakukan secara medis untuk mendiagnosis
kanker tersebut positif atau negatif dan untuk mengetahui stadium kanker tersebut.
Pemeriksaan dilakukan dengan cara memeriksa dahak yang keluar menyertai batuk dan
rontgen paru. Pemeriksaan pada tahap dini ini sangat dianjurkan, terutama bagi mereka
yang berisiko tinggi.

d. Pencegahan
Kanker paru-paru merupakan jenis kanker yang paling mudah dicegah, meskipun
data menunjukkan bahwa kanker ini merupakan kanker pembunuh terbesar. Hampir 90%
kanker paru-paru mengakibatkan kematian dan 30% orang yang mati akibat kanker
adalah penderita kanker paru-paru. Pencegahan yang dapat dilakukan sebagai berikut.

1. Menjauhi asap rokok, baik bagi perokok pasif maupun perokok aktif, karena asap
rokok mengandung karsinogen yang paling aktif.
2. Hidup di lingkungan yang sehat dan terbebas dari polusi udara.
3. Membiasakan diri mengonsumsi makanan bergizi dan berserat.

e. Pengobatan
Pengobatan kanker paru-paru dilakukan dengan operasi, radioterapi, kemoterapi,
dan bedah laser. Selain beberapa jenis kanker yang telah diuraikan, masih ada lagi
beberapa jenis kanker yang juga dapat menyerang masyarakat, seperti kanker otak, kanker
darah, kanker lidah, kanker vulva, kanker rahim, dan kanker prostat. Tidak semua kanker
yang telah dideteksi dapat disembuhkan. Namun, yang penting semakin dini kanker
ditemukan dan diobati dengan tepat dan cepat, kemungkinan sembuhnya lebih besar.

26
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Perlunya Mendeteksi Kanker Sejak Dini

Sebagaimana yang telah dijelaskan pada BAB 2, betapa pentingnnya mengenali


kelainan yang terjadi pada tubuh. Ini bertujuan agar kelainan yang beresiko mengarah pada
kanker dapat segera diatasi sedini mungkin, karena pada stadium awal pengobatan masih
bisa dilakukan dengan mudah. Karena jika tida ditedeksi secara dini atau kita tidak tahu
adanya sel yang berpotensi sebgai penyebab kanker dan sel kanker ini akan terus
berkembang menyebar merusak jaringan/anggota tubuh lainya.

lebih parah lagi jika kanker yang telah ada di dalam tubuh kita dibiarkan hingga
menjadi semakin parah dan pengobatan pun akan semakin sulit untuk dilakukan karena sel
kanker yang telah menyebar luas ke anggota tubuh lainya. Untuk itu penting setelah
diketahui adanya hal yang mencurigakan berpotensi adanya kanker untuk sesegera
mungkin melakukan pemeriksaan (pengobatan).

Tindakan screening dan deteksi dini kanker sangat penting karena terapi pada
stadium dini kurang agresif dibanding stadium yang lebih lanjut. Kanker menjadi momok
bagi semua orang. Ini bisa dimengerti karena angka kematian akibat kanker sangat tinggi.
Tidak hanya di Indonesia melainkan juga di berbagai negara.

Di Amerika Serikat kanker merupakan penyebab kematian nomor dua. Pada tahun
2003 diperkirakan ada 1.334.100 kasus dengan angka kematian sebanyak 556.500 orang.
Sedangkan di Eropa terdapat tiga juta kasus kanker baru tiap tahun dengan angka kematian
sebesar dua juta. Angka harapan hidup penderita kanker sebesar 60 persen dibandingkan
dengan bukan penderita.

Pada hampir semua jenis kanker angka keberhasilan terapi sangat berkaitan dengan
stadium saat diagnosa dan pengobatan. Artinya, semakin tinggi stadium saat diagnosa,
maka keberhasilan terapi akan semakin menurun dengan modalitas pengobatan yang
semakin agresif. Pada sebuah penelitian epidemologik tentang penyakit kanker

27
diperkirakan akan terjadi peningkatan 99 persen penderita pada tahun 2010 di negara
berkembang dibandingkan pada 1985. Sedangkan di negara maju peningkatan jumlah
penderita diperkirakan hanya 38 persen.

Hal tersebut menunjukkan bahwa penyakit kanker menjadi masalah yang serius di
negara berkembang pada masa mendatang. Selain perkiraan jumlah penderita yang
meningkat tajam, kanker juga akan memberikan masalah sosial dan ekonomi yang cukup
besar. Data di Amerika Serikat menunjukan bahwa total biaya per tahun untuk penyakit
kanker diperkirakan mencapai 107 miliar dolar. Dari angka itu 37 miliar dolar di antaranya
untuk biaya pengobatan langsung, 11 miliar dolar untuk penurunan produktivitas pasien
akibat sakit, dan 59 miliar dolar untuk biaya akibat hilangnya produktivitas akibat
kematian.
Menurut pengajar departemen radioterapi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK
UI), Dr dr Soehartati Gondhowiardjo, di Indonesia masalah penyakit kanker terlihat
lonjakan yang luar biasa. Dalam jangka waktu 10 tahun, lanjutnya, terlihat bahwa
peringkat kanker sebagai penyebab kematian naik, dari peringkat 12 menjadi peringkat
enam. Setiap tahun diperkirakan terdapat 190 ribu penderita baru dan seperlimanya akan
meninggal akibat penyakit tersebut.

Angka kematian akibat kanker ini, katanya, sebenarnya bisa dikurangi sebesar 3-35
persen asal dilakukan tindakan prevelensi, screening, dan deteksi dini. Itu tergantung pada
jenis kanker dan asumsi yang digunakan. ''Bahkan, pada beberapa keganasan, angka
kematian tidak menurun dalam 50 tahun terakhir kecuali terdapat perbaikan dalam deteksi
dini disamping pengobatan,'' paparnya pada Dies Natalis FK UI ke-55, beberapa waktu
lalu.

Skrining dan deteksi dini

Pada usaha menurunkan angka kematian karena kanker, program screening


(skrining) dan deteksi dini menjadi sangat penting karena terapi pada stadium dini kurang
agresif dibanding stadium yang lebih lanjut dengan hasil yang lebih baik.

Yang dimaksud skrining adalah mendeteksi kanker pada keadaan dini dan
asimptomik. Hasil positif bukan merupakan diagnosa tapi mengidentifikasi orang dengan

28
risiko tinggi terdapat kanker yang memerlukan evalusi lebih lanjut. ''Selanjutnya dapat
dilakukan diagnosa dengan biopsi atau pemeriksaan jaringan lainnya,'' paparnya. Ada
beberapa hal yang perlu dilakukan sebelum program skrining. Di antaranya, menentukan
besaran masalah kanker di suatu populasi, perjalanan penyakit kanker tersebut, dan
kualitas metode skrining yang dilakukan.

Metode yang dilakukan dalam program skrining, jelas Soehartati, juga harus
memenuhi dua syarat. Yakni, prosedur yang dapat mendeteksi kanker dalam keadaan dini
sebelum terdeteksi secara klinis dan harus ada dukungan secara evidence based (berdasar
bukti) bahwa terapi dilakukan pada keadaan dini sebagai hasil program skrining dapat
memperbaiki hasil terapi.''Tapi tidak semua jenis penyakit kanker dapat dilakukan program
skrining dan deteksi dini,'' tadasnya. Pada kanker mulut rahim, dari berbagai penelitian
memperlihatkan bahwa tes pap smear dapat menurunkan angka kematian. Ini sebaiknya
dilakukan dalam tiga tahun setelah melakukan aktivitas seksual hingga berusia 65 tahun.

Registrasi Kanker

Untuk membuat rencana strategi penanggulangan penyakit kanker sangat


diperlukan registrasi penyakit tersebut secara nasional. Kegiatan ini berupa pengumpulan,
penyimpanan, dan pengolahan secara analisa informasi tentang kasus kanker dalam suatu
populasi untuk menghasilkan statistik keadaan kanker di suatu populasi.

Menurut pengajar departemen radioterapi FK UI, Dr dr Soehartati Gondhowiarjo,


terdapat tiga jenis registrasi kanker. Yaitu, berdasarkan pemeriksaan patologi (pathological
based), berdasarkan data rumah sakit (hospital based), dan berdasarkan populasi
(population based). Saat ini yang berlangsung di Indonesia adalah registrasi kanker
berdasarkan pemeriksaan patologi. Ini merupakan kerja sama antara Ikatan Ahli Patologi
Indonesia dengan Yaysan Kanker Indonesia sejak 1998.

Sedangkan registrasi kanker berdasarkan populasi belum dilaksanakan di Indonesia


secara berkesinambungan dengan cakupan yang lebih luas. Namun, kegiatan ini sudah
diawali dengan program community based cancer control program yang dipelopori oleh
Yayasan Wisnu Wardhana Surabaya bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Unair, RS
Sutomo Surabaya, dan Koningen Wilhelmina Foundation.

29
Sementara registrasi kanker berdasarkan data rumah sakit dimulai oleh Departemen
Kesehatan dengan membuat lembar pendataan kanker di rumah sakit. Salah satu data yang
pernah dipublikasikan adalah dari RSCM yang menyatakan bahwa hanya 37,8 persen
kasus datang dalam keadaan dini.

3.2 Mengenali Jenis-jenis Kanker yang Sering Terjadi

Adabanyak jenis kanker yang sering terjadi di masyarakat seperti yang telah
diuraikan pada BAB 2, mengenali jenis kanker merupakan salah satu cara agar kita bisa
melakukan pendeteksian secara manual oleh diri sendiri. Jika kita telah mengetahui adanya
hal yang tidak biasanya dan letaknya berada pada bagian organ tertentu kita bisa mengira-
ngira bahwa ini kemungkinan adanya kanker tertentu sesuai dengan letak dan bentuk gejala
yang terjadi.

Selain itu, mengenali kemungkinan jenis kanker yang mungkin terjadi pada tubuh
kita. Akan mempermudah untuk mencarikan solusi yang lebih mudah dan aman untuk
digunakan serta bisa sesegera mungkin melakukan terapi pengobatan untuk mencegah agar
kanker tidak menjadi semakin parah. Kita bisa mencari obat yang mudah di cari seperti
pengobatan dengan herbal.

Dan apabila kelainan (penyakit) yang kita rasakan akan diperiksakan ke dokter
(rumah sakit) pemeriksaan/diagnosa akan lebih cepat dan terarah pada sumber yang
menjadi permasalahan. Ini dikarenakan adanya informasi detail yang kita sampaikan pada
saat pemeriksaan.

Untuk lebih mudahnya jenis kanker yang sering terjadi dikelompokan sesuai
dengan daerah/tempat yang berisiko terkena kanker :

- Karsinoma

Yaitu jenis kanker yang berasal dari sel yang melapisi permukaan tubuh atau
permukaan saluran tubuh, misalnya jaringan seperti sel kulit, testis, ovarium, kelenjar
mucus, sel melanin, payudara, leher rahim, kolon, rectum, lambung, pancreas, dan
esofagus.

30
- Limfoma

Yaitu jenis kanker yang berasal dari jaringan yang membentuk darah, misalnya
jaringan limfe, lacteal, limfa, berbagai kelenjar limfe, timus, dan sumsum tulang. Limfoma
spesifik antara lain adalah penyakit Hodgkin (kanker kelenjar limfe dan limfa).

.
- Leukemia

Kanker jenis ini tidak membentuk massa tumor, tetapi memenuhi pembuluh darah
dan mengganggu fungsi sel darah normal.

- Sarkoma

Yaitu jenis kanker dimana jaringan penunjang yang berada dipermukaan tubuh
seperti jaringan ikat, termasuk sel - sel yang ditemukan diotot dan tulang.

- Glioma

Yaitu kanker susunan syaraf, misalnya sel-sel glia (jaringan penunjang) di susunan
saraf pusat.

- Karsinoma in situ

Yaitu istilah yang digunakan untuk menjelaskan sel epitel abnormal yang masih
terbatas di daerah tertentu sehingga masih dianggap lesi prainvasif (kelainan/luka yang
belum memyebar).

Gejala - gejala Kanker

Ada beberapa gejela yang bisa kita jadikan tolak ukur untuk pendeteksian adanya
kanker dalam tubuh kita, setelah mengetahui beberapa jenis kanker kita juga perlu
mengetahui gejala-gejala yang sering timbul pada saat tubuh kita berpotensi terhdap
kanker. Gejala kanker secara umum yang timbul tergantung dari jenis atau organ tubuh
yang terserang yaitu :

31
 Nyeri dapat terjadi akibat tumor yang meluas menekan syaraf dan pembuluh darah
disekitarnya, reaksi kekebalan dan peradangan terhadap kanker yang sedang
tumbuh, dan nyeri juga disebabkan karena ketakutan atau kecemasan.
 Pendarahan atau pengeluaran cairan yang tidak wajar, misalnya ludah, batuk atau
muntah yang berdarah, mimisan yang terus menerus, cairan puting susu yang
mengandung darah, cairan liang senggama yang berdarah (diantara
menstruasi/menopause) darah dalam tinja, darah dalam air kemih.
 Perubahan kebiasaan buang air besar
 Penurunan berat badan dengan cepat akibat kurang lemak dan protein (kaheksia).
 Benjolan pada payudara.
 Gangguan pencernaan, misalnya sukar menelan yang terus menerus.
 Tuli, atau adanya suara - suara dalam telinga yang menetap.
 Luka yang tidak sembuh – sembuh.
 Perubahan tahi lalat atau kulit yang mencolok.

Gejala Kanker secara khusus berdasarkan jenis kanker yang dialami :

 Kanker Otak

Sakit kepala yang sangat pada pagi hari dan berkurang pada tengah hari, epilepsi,
lemah, mati rasa pada lengan dan kaki, kesulitan berjalan,mengantuk, perubahan tidak
normal pada penglihatan, perubahan pada kepribadian, perubahan pada ingatan, sulit
bicara.

 Kanker mulut

Terdapat sariawan pada mulut, lidah dan gusi yang tidak kunjung sembuh.

 Kanker Tenggorokan

Batuk terus menerus, suara serak atau parau.

 Kanker Paru-paru

Batuk terus - menerus, dahak bercampur darah, rasa sakit di dada.

32
 Kanker Payudara

Adanya benjolan, penebalan kulit (tickening), perubahan bentuk, gatal - gatal,


kemerahan, rasa sakit yang tidak berhubungan dengan menyusui atau menstruasi.

 Kanker saluran pencernaan

Adanya darah dalam kotoran yang ditandai dengan warna merah terang atau hitam,
rasa tidak enak terus - menerus pada perut, benjolan pada perut, rasa sakit setelah makan,
penurunan berat badan.

 Kanker Rahim (uterus)

Pendarahan diperiode - periode datang bulan, pengeluaran darah saat mens yang
tidak seperti biasanya dan rasa sakit yang luar biasa.

 Kanker Indung Telur (ovarium)

Pada fase lanjut barulah muncul gejala.

 Kanker Kolon

Pendarahan pada rectum, ada darah pada kotoran, perubahan buang air besar (diare
yang terus menerus atau sulit buang air besar).

 Kanker Kandung Kemih atau Ginjal

Ada darah pada air seni, rasa sakit atau perih pada saat buang air kecil, keseringan
atau kesulitan buang air kecil, sakit pada kandung kemih.

 Kanker prostat

Kencing tidak lancar, rasa sakit yang terus menerus pada pinggang belakang, penis
dan paha atas.

 Kanker buah zakar/testis

33
Adanya benjolan pada buah zakar, ukuran penampungan pada buah zakar yang
membesar dan menebal secara mendadak, sakit pada perut bagian bawah, dada membesar
atau melembek.

 Limfoma

Kelenjar getah bening membesar, kenyal seperti karet, gatal - gatal, berkeringat
pada waktu tidur malam, demam atau penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.

 Leukemia

Pucat, kelelahan kronis, penurunan berat badan, sering kena infeksi, mudah terluka,
rasa sakit pada tulang dan persendian, mimisan.

 Kanker Kulit

Benjolan pada kulit yang menyerupai kutil (mengeras seperti tanduk), infeksi yang
tidak sembuh - sembuh, bintik-bintik berubah warna dan ukuran, rasa sakit pada daerah
tertentu, perubahan warna kulit berupa bercak-bercak.

 Komplikasi

Komplikasi yang sering terjadi pada pasien kanker adalah infeksi yaitu pada
pengidap kanker stadium lanjut. Infeksi terjadi akibat kekurangan protein dan zat gizi
lainnya serta penekanan sistem imun yang sering terjadi setelah pengobatan konvensional.

3.3 Faktor-faktor Penyebab Timbulnya Kanker

Kebanyakan kanker timbul karena pola hidup yang tidak teratur, seperti kebiasaan
merokok, berganti-ganti pasangn dan makanan yang dikonsumsi setiap hari. Seperti yang
diungkapkan oleh Soehartati, bahwa kanker merupakan cerminan gaya hidup. Beberapa
kejadian kanker berubah, baik meningkat maupun menurun, karena perubahan gaya dan
cara hidup. Karena itu, masalah kanker bukan masalah yang permanen, namun dapat
dikurangi dengan melakukan intervensi.

34
Walaupun penelitian yang ada hingga saat ini belum dapat mengidentifikasi faktor
penyebab pada semua jenis kanker, evidence (bukti) dari beberapa faktor risiko dapat
dimodifikasi pada sepertiga jenis kanker. Karena itu, pencegahan dan deteksi dini berperan
penting dalam menyelamatkan kematian akibat kanker. ''Dua hal penting sebagai langkah
awal dalam penyusunan program penanggulangan kanker adalah menentukan besaran
masalah akibat kanker dan memperkirakan efek dari menghindarkan paparan terhadap
faktor penyebab atau risiko yang telah diindentifikasi,'' terangnya.

Penyebab kanker bisa diakibatkan oleh banyak faktor, Namun ada beberapa faktor
yang diduga meningkatkan resiko terjadinya kanker, sebagai berikut :

 Faktor keturunan

Faktor genetik menyebabkan beberapa keluarga memiliki resiko lebih tinggi untuk
menderita kanker tertentu bila dibandingkan dengan keluarga lainnya. Jenis kanker yang
cenderung diturunkan dalam keluarga adalah kanker payudara, kanker indung telur, kanker
kulit dan kanker usus besar. Sebagai contoh, risiko wanita untuk menderita kanker
meningkat 1,5 s/d 3 kali jika ibunya atau saudara perempuannya menderita kanker
payudara.

 Faktor Lingkungan

 Merokok sigaret meningkatkan resiko terjadinya kanker paru - paru, mulut,


laring (pita suara), dan kandung kemih.
 Sinar Ultraviolet dari matahari
 Radiasi ionisasi (yang merupakan karsinogenik) digunakan dalam sinar rontgen
dihasilkan dari pembangkit listrik tenaga nuklir dan ledakan bom atom yang bisa
menjangkau jarak yang sangat jauh. Contoh, orang yang selamat dari bom atom
di Hiroshima dan Nagasaki pada Perang Dunia II, berisiko tinggi menderita
kanker sel darah, seperti Leukemia.

35
 Faktor Makanan yang mengandung bahan kimia.

Makanan juga dapat menjadi faktor risiko penting lain penyebab kanker, terutama
kanker pada saluran pencernaan. Contoh jenis makanan yang dapat menyebabkan kanker
adalah :

 Makanan yang diasap dan diasamkan (dalam bentuk acar) meningkatkan resiko
terjadinya kanker lambung
 Minuman yang mengandung alkohol menyebabkan berisiko lebih tinggi terhadap
kanker kerongkongan.
 Zat pewarna makanan
 Logam berat seperti merkuri yang sering terdapat pada makanan laut yang tercemar
seperti: kerang, ikan, dsb.
 Berbagai makanan (manis,tepung) yang diproses secara berlebihan.

 Virus

Virus yang dapat dan dicurigai menyebabkan kanker antara lain :

 Virus Papilloma menyebabkan kutil alat kelamin (genitalis) agaknya merupakan


salah satu penyebab kanker leher rahim pada wanita.
 Virus Sitomegalo menyebabkan Sarkoma Kaposi (kanker sistem pembuluh darah
yang ditandai oleh lesi kulit berwarna merah)
 Virus Hepatitis B dapat menyebabkan kanker hati.
 Virus Epstein - Bar (di Afrika) menyebabkan Limfoma Burkitt, sedangkan di China
virus ini menyebabkan kanker hidung dan tenggorokan. Ini terjadi karena faktor
lingkungan dan genetik.
 Virus Retro pada manusia misalnya virus HIV menyebabkan limfoma dan kanker
darah lainnya.

 Infeksi

 Parasit Schistosoma (bilharzia) dapat menyebabkan kanker kandung kemih karena


terjadinya iritasi menahun pada kandung kemih. Namun penyebab iritasi menahun
lainnya tidak menyebabkan kanker.

36
 Infeksi oleh Clonorchis yang menyebabkan kanker pankreas dan saluran empedu.
 Helicobacter Pylori adalah suatu bakteri yang mungkin merupakan penyebab
kanker lambung, dan diduga bakteri ini menyebabkan cedera dan peradangan
lambung kronis sehingga terjadi peningkatan kecepatan siklus sel.

 Faktor perilaku

 Perilaku yang dimaksud adalah merokok dan mengkonsumsi makanan yang banyak
mengandung lemak dan daging yang diawetkan juga peminum minuman
beralkohol.
 Perilaku seksual yaitu melakukan hubungan intim diusia dini dan sering berganti
ganti pasangan.

 Gangguan keseimbangan hormonal

Hormon estrogen berfungsi merangsang pertumbuhan sel yang cenderung


mendorong terjadinya kanker, sedangkan progesteron melindungi terjadinya pertumbuhan
sel yang berlebihan. - Ada kecenderungan bahwa kelebihan hormon estrogen dan
kekurangan progesteron menyebabkan meningkatnya risiko kanker payudara, kanker leher
rahim, kanker rahim dan kanker prostat dan buah zakar pada pria.

 Faktor kejiwaan, emosional

Stres yang berat dapat menyebabkan ganggguan keseimbangan seluler tubuh.


Keadaan tegang yang terus menerus dapat mempengaruhi sel, dimana sel jadi hiperaktif
dan berubah sifat menjadi ganas sehingga menyebabkan kanker.

 Radikal bebas

Radikal bebas adalah suatu atom, gugus atom, atau molekul yang mempunyai
electron bebas yang tidak berpasangan dilingkaran luarnya. Sumber - sumber radikal bebas
yaitu :
1. Radikal bebas terbentuk sebagai produk sampingan dari proses
metabolisme.

37
2. Radikal bebas masuk ke dalam tubuh dalam bentuk racun-racun kimiawi
dari makanan , minuman, udara yang terpolusi, dan sinar ultraviolet dari
matahari.
Radikal bebas diproduksi secara berlebihan pada waktu kita makan berlebihan
(berdampak pada proses metabolisme) atau bila kita dalam keadaan stress berlebihan, baik
stress secara fisik, psikologis,maupun biologis.

3.4 Tanaman Obat untuk Mengobati Kanker


Selain melalui pengobatan secara medis kanker juga bisa diatasi dengan obat-
obatan herbal. Penulis sengaja melampirkan materi ini, supaya bisa dijadikan solusi yang
praktis jika suatu saat tubuh kita terdeteksi adanya kanker. Pengobatan herbal selain
mudah, murah juga aman untuk dilakukan karena terbebas dari zat kimia yang bisa jadi
menambah parah penyakit kanker yang diderita.

Penyembuh Kanker

Ramuan untuk penyembuhan dapat dikonsumsi jika kanker masih dalam kondisi
dini. Ramuan diminum terus-menerus sedikitnya selama tiga bulan dan jika tidak ada
perubahan atau tanda-tanda membaik sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau pengobat
yang telah berpengalaman.

Ramuan untuk mengobati kanker dapat juga diminum segera setelah menjalani
operasi pengangkatan kanker dan menjalani radiasi. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah
efek samping seperti pusing dan mual. Sementara itu, jika menjalani pengobatan dengan
kemoterapi, ramuan diminum setelah 1—2 minggu sejak kemoterapi tersebut. Jika dokter
memberi obat, ramuan sebaiknya diminum dua jam sebelum atau setelah mengonsumsi
obat dari dokter.

38
a. Ciplukan
1. Karakteristik
Ciplukan termasuk famili Solonaceae dengan nama latin Physalis angulata Linn,
dan Physalis minima Linn. Ciplukan juga dikenal dengan nama ceplukan, ceplokan, dan
ciplukan (Jawa); cecendet, cecendetan, cecenet (Sunda); yoryoran (Madura); keceplokan,
angket (Bali); serta daun boba dan daun kapo-kapo (Sumatera).

2. Kandungan Kimia
Kandungan kimia yang terdapat dalam ciplukan di antaranya saponin, flavanoid,
polifenol, asam klorogenat, zat gula, elaidic acid, dan fisalin.

3. Efek Farmakologis
Tanaman ciplukan bersifat analgetik (penghilang nyeri), diuretik (peluruh airseni),
detoxifies (penetral racun), meredakan batuk, dan mengaktifkan fungsi kelenjar-kelenjar
tubuh.

4. Khasiat untuk Pengobatan Kanker


Saponin yang terkandung pada ciplukan memberikan rasa pahit dan berkhasiat
sebagai antitumor dan menghambat pertumbuhan kanker, terutama kanker usus besar.
Sementara itu, flavonioidal dan polifenol berkhasiat sebagai antioksidan. Ciplukan juga
dipercaya bisa mengobati penyakit kanker tiroid.

5. Ramuan untuk Mengobati Kanker


Bahan

10 gram daun sambiloto kering, 10 gram rimpang temulawak, 10 gram kunyit, 10


gram rimpang temu putih, 10 gram rimpang temu mangga, 10 gram ciplukan kering
(seluruh bagian tanaman), dan 10 gram meniran (seluruh bagian tanaman).

Cara Pembuatan

39
Cuci bersih rimpang temulawak, kunyit, temu putih, dan temu mangga. Parut
hingga halus. Campur hasil parutan dengan ciplukan, meniran, dan daun sambiloto. Rebus
dalam 2 gelas air sampai hanya tersisa kira-kira 1,5 gelas. Angkat, kemudian saring.

Cara Pemakaian

Ramuan diminum 3 kali sehari, masing-masing Vi gelas. Untuk mengurangi rasa


pahit, dapat dicampur dengan 1 sendok makan madu setelah agak dingin.

b. Kunir atau Kunyit


1. Karakteristik
Kunir atau kunyit memiliki nama latin Curcuma domestica Val. atau Curcuma
longa Linn. Termasuk ke dalam famili Zingiberaceae. Bagian tanaman yang digunakan
sebagai obat adalah daun dan rimpangnya. Rimpangnya bercabang-cabang, kulit bersisik,
dan berwarna kuning jingga. Selain itu, ujung daun meruncing, berwarna hijau atau
sebagian keunguan di dekat ibu tulang daun.

2. Kandungan Kimia
Kandungan kimia dalam tanaman kunyit di antaranya minyak asiri, curcumin,
sodium curminat, diacetyl curcumin, trietil curcumin, tetra hidro curcumin, ferulic acid,
turmeron, saponin, flavonoid, amilum, polifenol, asam askorbat, beta-karotena, eugenol,
dan niasin.

3. Efek Farmakologis
Sifat kunyit adalah sebagai hipotoksis, bakterisid, karminatif, kolagenum
(memperlancar pengeluaran cairan empedu), antiperik (penurun panas), antiradang,
melebarkan bronkus, analpitikum (bahan penyegar), stimulansia, dan antipriliveratif.

4. Khasiat untuk Pengobatan Kanker


Curcumin yang terkandung dalam rimpang kunyit bermanfaat sebagai antitumor
dan anti-inflamasi (antiradang). Saponin berkhasiat sebagai antineoplastik (antikanker).

40
Beta karoten, polifenol, dan flavonoid berfungsi sebagai antioksidan. Dari semua senyawa
yang terkandung dalam kunyit, tetra hidro curcumin (THC) ternyata mempunyai aktivitas
anti-inflamasi tertinggi. Karena itu, mengonsumsi rimpang kunyit terbukti menghambat
aktivasi karsinogen.

5. Ramuan untuk Mengobati Kanker


Ramuan untuk mengobati kanker dari kunyit sama dengan ramuan ciplukan.

c. Kunir Putih atau Temu Mangga


1. Karakteristik
Kunir putih memiliki nama ilmiah Curcuma alba Linn, atau Curcuma mangga Val.
Tanaman ini dikenal dengan nama daerah temu mangga, temu lalab, temu pauh, koneng
joho, koneng lalab, koneng pare, temu bayangan, dan temu paoh. Bagian tanaman yang
digunakan untuk obat adalah rimpangnya. Daging rimpang berwarna kuning muda dengan
aroma harum seperti buah mangga, sangat mudah dipatahkan (getas), dan rasanya tidak
pahit.

2. Kandungan Kimia
Kandungan kimia yang ada di dalamnya adalah saponin, polifenol, curcumin, 2-
norbornane, 3-methylene, caryophylen oxcide, cyclopentane acetaldehyde, caryophylen,
dan cinnamyltiglate.

3. Efek Farmakologis
Tanaman ini memiliki sifat sebagai Hemostatis (menghentikan perdarahan),
menambah nafsu makan, analgesik, antitoksik, dan mempercepat penyembuhan luka.

4. Khasiat untuk Pengobatan Kanker


Curcumin yang terkandung dalam rimpang kunir putih bermanfaat sebagai
antitumor dan anti-inflamasi (antiradang). Sementara itu, saponin berkhasiat sebagai

41
antineoplastik (antikanker) dan polifenol berfungsi sebagai antioksidan. Selain itu, kunir
putih juga sangat bermanfaat untuk menyembuhkan luka akibat kanker dan tumor.

5. Ramuan untuk Mengobati Kanker


Saat ini sudah banyak tersedia kunir putih dalam bentuk kemasan instan yang siap
diseduh dan dikonsumsi. Kunir putih sudah tersedia dalam bentuk kapsul, tepung, rimpang
kering, sirup, dan manisan.

d. Sambiloto
1. Karakteristik
Sambiloto termasuk famili Acanthaceae dan mempunyai nama latin Andrographis
paniculata Ness. Sambiloto juga dikenal dengan nama papaitan (Sumatera), sertatakila, ki
oray, dan ki ular (Jawa). Seluruh bagian tanaman sambiloto dapat digunakan untuk obat
berbagai penyakit.

2. Kandungan Kimia
Saponin, flavonoid, tanin, andrografolida, deoksi-andrografolida, neo-
andrografolida, keton,aldehid,andrografin,panikolina,polimetoksiflavon, apigenin, dan
beberapa mineral.

3. Efek Farmakologis
Sambiloto dikenal sebagai obat demam, penyakit kulit, masuk angin, dan
memperbaiki pencernaan. Selain itu, tanaman ini juga berkhasiat menghilangkan panas,
penawar racun, bersifat antibiotik, mampu meningkatkan kekebalan seluler, dan
meningkatkan aktivitas kelenjar-kelenjar tubuh.

4. Khasiat untuk Pengobatan Kanker


Senyawa andrografolida (zat pahit) bermanfaat sebagai hepatoprotektor yang sangat
potensial dalam menghambat toksisitas hepar dan anti-inflamasi. Neo-andrografolida dan

42
deoksi-andrografolida juga berkhasiat sebagai anti-inflamasi. Sifat antibiotik sambiloto
sangat membantu dalam menyembuhkan luka akibat kanker. Berdasarkan penelitian
praklinis, ekstrak sambiloto bermanfaat sebagai antitumor dan menghancurkan inti sel
kanker.

5. Ramuan untuk Mengobati Kanker


Bahan

10—15 gram daun sambiloto kering dan dua gelas air.

Cara Pembuatan

Rebus sambiloto dengan dua gelas air hingga tersisa satu gelas.

Cara Penyajian

Minum air hasil rebusan sambiloto sekaligus.

e. Temu Putih
1. Karakteristik

Tanaman temu putih (Curcuma zedoaria Berg. Roscoe) masih satu famili dengan
tanaman kunyit putih atau temu gombyok (Kaempferia rotunda) dan kunir putih atau temu
mangga (Curcuma mangga Val.). Dibandingkan dengan kedua saudaranya tersebut, temu
putih mempunyai khasiat dan efektivitas pengobatan lebih tinggi. Bagian tanaman yang
digunakan untuk obat adalah rimpangnya. Tekstur rimpang temu putih sulit dipatahkan
(liat). Selain itu, ujung akarnya terdapat bintil-bintil. Daging rimpang berasa pahit dengan
warna putih kekuningan.

2. Kandungan Kimia

Senyawa kimia yang terkandung dalam temu putih di antaranya monoterpen,


sesquiterpene dan minyak menguap lainnya, seperti zedoarone, curdione, epicurminol,
curzerene, curcumenol, dan curcumin.

43
3. Efek Farmakologis

Tanaman temu putih memiliki khasiat sebagai antiasma, antilemak, penurun


kolesterol, penambah nafsu makan, pelancar peredaran darah, tonikum, pengobat luka,
penawar racun, dan antidiabetes.

4. Khasiat untuk Pengobatan Kanker

Komponen epiquminol dan zedoarone yang dikandung rimpang temu putih


berkhasiatsebagai antitumor. Senyawamonoterpenyangterkandung dalam minyak asiri
berkhasiat sebagai antineoplastik (antikanker) dan telah terbukti dapat menonaktifkan
pertumbuhan sel kanker payudara. Curcumin berkhasiat sebagai anti-inflamasi (antiradang)
dan antioksidan yang dapat mencegah kerusakan gen. Sementara itu, curcumenol
berkhasiat sebagai hepatoprotektor (pelindung hati).

5. Ramuan untuk Mengobati Kanker

Ramuan temu putih untuk mengobati kanker sama dengan ramuan ciplukan. Begitu
pula dengan cara pemakaiannya.

f. Temulawak
1. Karakteristik

Temulawak {Curcuma xanthorhiza Roxb.) termasuk famili Zingiberaceae.


Temulawak ini dikenal dengan nama koneng gede (Jawa Barat), temolabak Gawa Tengah),
tetemulawak (Sumatera). Bagian tanaman yang digunakan sebagai obat adalah umbi akar
atau rimpangnya. Akarnya terdiri dari umbi akar yang berbentuk telur (silinder dengan
pusatnya berwarna kuning tua dan kulitnya berwarna kuning muda). Jika umbi akar
tersebut dibelah, aromanya khas dan jika dimakan terasa pahit.

44
2. Kandungan Kimia

Rimpang temulawak mengandung curcumin dan monodesmetoksi curcumin.


Minyak asiri dari rimpang temulawak antara lain 1 -sikloisopren mycren, b-curcumen,
zanthorrhizo, germacron, felandren, sabinen, sineol, bornel, zingiberin, turmeron, atlanton,
dan artumeron.

3. Efek Farmakologis

Khasiat utama temulawak adalah sebagai hepatoprotektor (mencegah penyakit pada


hati) dan menambah nafsu makan. Selain itu, temulawak bersifat sebagai perangsang
keluarnya cairan empedu, menurunkan kadar kolesterol, menurunkan panas (antiperik),
dan antibakteri.

4. Khasiat untuk Pengobatan Kanker

Kandungan curcumin dalam rimpang temulawak ber-khasiat sebagai antioksidan,


anti-inflamasi, dan anti-tumor. Selain itu, temulawak juga berkhasiat menghilangkan rasa
nyeri dan sakit karena kanker. Ekstrak temulawak berguna untuk mencegah penyakit hati,
termasuk hepatitis B yang menjadi salah satu faktor risiko timbulnya kanker hati.

5. Ramuan untuk Mengobati Kanker

Ramuan untuk mengobati kanker dengan temulawak sama dengan ramuan


ciplukan yang telah disebutkan.

g. Meniran
1. Karakteristik

Meniran (Phyllanthus urinaria Linn.) termasuk famili Euphorbiaceae. Tanaman ini


juga dikenal dengan nama meniran merah, meniran ijo, memeniran (Sunda), dan gosau ma
dungi (Maluku). Seluruh bagian tanaman dapat dipergunakan sebagai obat.

45
2. Kandungan Kimia

Meniran mengandung bahan damar; tanin; mineral kalium; senyawa flavonoid


seperti quercetin, quercitrin, isoquercitrin, astragilin, rutin, dan nirurin; senyawa lignan
seperti nirphyllin, phylnirurin, isolintetralin, hypophyllanthin, nirtetralin, niranthin,
phyllanthin, hinikinin, lintetralin, dan phyllantostatin.

3. Efek Farmakologis

Tanaman ini mempunyai fungsi sebagai antihepatotoksik, diuretik, penambah nafsu


makan, antiradang, antiperik (pereda demam), peluruh dahak, peluruh haid, dan
imunistimulator.

4. Khasiat untuk Pengobatan Kanker

Senyawa flavonoid yang terkandung dalam meniran berkhasiat sebagai antioksidan


dan antineoplastik (antikanker). Selain itu, senyawa lignan juga berkhasiat sebagai
antineoplastik. Tanin yang banyak terdapat di dalam tanaman meniran dapat menghambat
aktivitas enzim polimerase DNA dari virus Epstein Bar (virus yang diduga sebagai
penyebab kanker getah bening). Selain berkhasiat sebagai antikanker, meniran juga
berkhasiat sebagai imunoterapi atau terapi adjuvan mendampingi obat-obatan kanker
lainnya.

5. Ramuan untuk Mengobati Kanker

Ramuan untuk mengobati kanker dengan meniran sama dengan ramuan ciplukan.

h. Keladi Tikus
1. Karakteristik

Keladi tikus atau Typhonium flagelliforme Loud. Dikenal dengan nama daerah bira
kecil, daun panta susu, kalamoyang, ileus, ki babi, dan trenggiling mentik. Bagian tanaman
yang digunakan untuk obat adalah semua bagian tanaman.

46
2. Kandungan Kimia

Kandungan kimia utama dari keladi tikus adalah Ribosom Inactivating Proteins
(RIPs) dan senyawa fitol.

3. Efek Farmakologis

Tanaman ini bersifat antikanker dan antibakteri.

4. Khasiat untuk Pengobatan Kanker

Berdasarkan penelitian dari berbagai lembaga penelitian di Malaysia dan beberapa


negara menunjukkan bahwa ekstrak tanaman keladi tikus dapat menghambat pertumbuhan
dan menghancurkan sel kanker tanpa merusak jaringan di sekitarnya dan menghilangkan
efek buruk kemoterapi.

5. Ramuan untuk Mengobati Kanker

Bahan

Tiga rumpun keladi tikus, termasuk umbinya.

Cara Pembuatan

Tumbuk halus tanaman keladi tikus, kemudian tambahkan dua sendok makan air
mendidih, lalu peras.

Cara Pemakaian

Tambahkan satu sendok makan madu ke dalam air perasan dan diminum. Lakukan
tiga kali sehari, setiap kali minum harus dibuat ramuan baru.

Ramuan keladi tikus sangatampuh untuk mengatasi berbagai jenis kanker. Herba
yang tergolong toksik ini sangat baik sebagai kemoterapi alami dan bisa mematikan sel-sel
kanker. Wanita hamil dilarang minum ramuan ini. Tanaman keladi tikus segar sangat
mudah busuk, sehingga harus disimpan di dalam kulkas. Keladi tikus telah tersedia secara

47
komersial dalam bentuk kapsul. Aturan pakainya sebanyak tiga kali sehari, masing-masing
2—3 kapsul.

i. Sarang Semut
1. Karakteristik

Sarang semut (Myrmecodia pendans) berasal dari daerah Papua. Sebaran tanaman
sarang semut terdapat juga di Ambon, Sumatera Barat, Sulawesi Utara, dan Kalimantan.
Nama lain dari sarang semut di beberapa daerah berbeda-beda. Sarang semut di Wamena,
Papua disebut lokon, di lembah Baliem disebut nongon, di Vietnam disebut by kin am atau
nam gi, sedangkan suku Yali menyebutnya sahendap.

2. Kandungan Kimia

Sarang semut mengandung glikosida, vitamin, mineral, flavonoid, tokoferol,


polifenol dan tanin. Selain itu, sarang semut mengandung senyawa aktif, seperti kalium,
besi, fosfor, magnesium, natrium, protein, dan fenol.

Tabel 1. Komposisi dan kandungan senyawa aktif sarang semut per 100 gram bahan

No Parameter Nilai

1. Energi 350,52 kcal


2. Kadar air 4,54 gram
3. Kadar abu 11,13 gram
4. Kadar lemak 2,64 gram
5. Kadar protein 2,75 gram
6. Kadar karbohidrat 78,94 gram
7. Tokoferol 31,34 mg
8. Total fenol 0,25 gram
9. Kalsium (Ca) 0,37 gram
10. Natrium (Na) 68,58 mg
11. Kalium (K) 3,61 gram
12. Seng (Zn) 1,36 mg
13. Besi (Fe) 29,24 mg
14. Fosfor (P) 0,99 gram
15. Magnesium (Mg) 1,50 gram
Diolah dari berbagai sumber

48
3. Efek Farmakologis

Meningkatkan daya tahan tubuh, memberikan energi, menghentikan nyeri,


mengatasi rematik, melancarkan pembuluh darah, menghambat enzim oksidase sehingga
mencegah radikal bebas dan menghambat kerja enzim dimustase, glutation, dan redukatse.
Sementara itu, tanin digunakan untuk aplikasi di bidang pengobatan, misalnya untuk
pengobatan diare, hemostatik (menghentikan perdarahan), dan wasir. Sarang semut juga
mampu mengobati penyakit kanker otak, kanker hidung, kanker payudara, kanker lever,
kanker paru-paru, kanker usus, kanker rahim, kanker kulit, kanker prostat, serta kanker
darah (leukemia). Namun, tidak mampu mengobati kanker tenggorokan dan rongga mulut.

4. Khasiat untuk Pengobatan Kanker

Flavonoid berperan sebagai antioksidan sehingga bermanfaat untuk mencegah


sekaligus mengatasi serangan kanker. Selain itu, flavonoid bersifat laktagonal yang
mengandung hormon penting untuk merangsang dan melancarkan air susu ibu sehingga
mencegah terjadinya kanker payudara. Senyawatokoferol berfungsi sebagai antioksidan
dan antikanker dengan cara menangkal serangan radikal bebas.

5. Ramuan untuk Mengobati Kanker

Serbuk sarang semut direbus dan diminum langsung. Bisa juga mengonsumsi
ekstrak sarang semut yang sudah dalam bentuk kapsul sesuai dosis yang dianjurkan.

Dari uji toksisitas, sarang semut dikonsumsi tiga kali sehari sebannyak
satu sendok makan merupakan dosis yang aman atau untuk bentuk
kapsul sebanyak tiga kali sehari sebanyak 2-3 kapsul.

j. Tangguh
1. Karakteristik

Tangguh dikenal dengan nama latin Petiveria alliacea. Nama tangguh diberikan
oleh Mantan Presiden Rl, Aim. H. M. Soeharto. Bagian tanaman yang digunakan untuk
obat adalah akar, batang, dan daunnya.

49
2. Kandungan Kimia

Daun tangguh mengandung senyawa kimia berupa triterpene (isoardinol), asetat,


cinnamate isoardinol, dan komarin. Akardan batang mengandung bahan sulfur,
trithiolanicine, senyawa benzena, dan asam benzoat.

3. Efek Farmakologis

Berkhasiat untuk mengobati batuk rejan, saraf, asma, bronkitis, diabetes, kanker,
pereda kejang, dan peluruh kencing. Tangguh bersifatdiuretikdan ekspektoran. Selain itu,
daun tangguh juga berkhasiat untuk mengobati kanker otak, kanker prostat, dubur, dan
saluran napas. Tanaman ini juga memiliki khasiat yang mampu melawan bakteri
Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, dan jamur Histoplasma capsulatum.

4. Khasiat untuk Pengobatan Kanker

Tanaman ini berkhasiat bagi penderita kanker, khususnya kanker otak, getah
bening, dan leukemia. Selain itu, tangguh dapat digunakan sebagai pereda nyeri,
mempertahankan daya tahan tubuh, dan mengatasi radang.

5. Ramuan untuk Mengobati Kanker

Bahan

30 gram tangguh segar, termasuk akar

Cara Membuat

Rebus daun tangguh dengan 3 gelas air bersih hingga tersisa 2 gelas.

Cara Pemakaian

Minum 2 kali sehari sebanyak 1 gelas.

50
k. Sirsak
1. Karakteristik

Sirsak (Annona muricata L.) di Indonesia memiliki nama daerah yang berbeda-
beda, di antaranya nangka sabrang (Jawa), nangka belanda (Sunda), nangka buris
(Madura), srikaya jawa (Bali), deureuyan belanda (Aceh), durio ulondro (Nias), durian
batawi (Minangkabau), jambu landa (Lampung), langelo walanda (Gorontalo), dan naka
walanda (Ternate). Bagian tanaman yang digunakan untuk obat adalah daunnya.

2. Kandungan Kimia

Saponin, flavonoid, tanin, kalsium, fosfor, hidrat arang, vitamin (A, B, dan C),
tanin, fitosterol, ca-oksalat, dan alkaloid murisine.

3. Efek Farmakologis

Tanaman ini biasa digunakan untuk obat ambeien, mencret pada bayi, bisul, sakit
pinggang, anyang-anyangan, dan sakit kandung air seni. Selain itu, tanaman ini juga
bersifat antibakteri, antiparasit, antispasmodic antikanker, insektisida, hipotensif,
mengobati sakit perut, dan mampu mengeluarkan racun.

4. Khasiat untuk Pengobatan Kanker

Senyawa annonacin diperkirakan dapat membunuh sel-sel kanker dan menurunkan


perkembangan sel-sel tumor.

5. Ramuan untuk Mengobati Kanker

Bahan

60 gram daun sirsak 1 liter air

Cara Membuat

Rebus daun dengan 1 liter air hingga tersisa 400 ml.


51
Cara Pemakaian

Minum ramuan dua kali sehari pagi dan sore, masing-masing sebanyak 200 ml.

Catatan penting

Saat ini, bubuk daun sirsak sudah banyak dijual secara komersial dalam bentuk
kapsul. Dosisdan penggunaannyadapatdisesuaikan dengan label yang dianjurkan. Dosis
yang terlalu tinggi bisa bersifat hipotensif (menurunkan tekanan darah).

l. Buah Goji
1. Karakteristik

Goji (Lycium barbarum) berasal dari pegunungan Himalaya yang dalam


pengobatan tradisional Cina digunakan untuk membuat teh dan menyembuhkan beberapa
jenis penyakit kulit. Beberapa nama lain goji, di antaranya wolfberry cina, beri goji,
barbary matrimony vine, bocksrlont, matrimony vine, goji tibetan, dan goji himalayan.

2. Kandungan Kimia

Cyperone, sesquiterpene, physalin, betaine, beta-sitosterol, vitamin C, vitamin B


kompleks, vitamin E, A, D, dan K. Selain itu, kandungan kimia daun goji terdiri dari 21
jenis mineral, termasuk germanium dan polisakarida (LBP-1, LBP-2, LBP-3 dan LBP-4).
Sementara itu, kandungan asam lemak esensial terdiri dari Omega-3, Omega-6, dan
Omega-9.

3. Efek Farmakologis

Buah goji memiliki banyak manfaat dan digunakan untuk perawatan penderita
kanker. Selain itu, beberapa efek farmakologis lain di antaranya sebagai antiradang,
menurunkan kolesterol darah, mengatasi masalah impotensi pria, serta mencegah
pembesaran prostat dan kebotakan pada pria. Berkhasiat juga untuk meningkatkan daya
tahan terhadap penyakit, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, melindungi dan
memperbaiki kerusakan DNA, melawan pertumbuhan dan perkembangan kanker,

52
mengurangi efek racun akibat kemoterapi dan radiasi, menjaga kekuatan sel darah,
menunda proses penuaan dini, meningkatkan stamina, dan mencegah anemia. Memperkuat
otot, tulang, dan gigi. Membantu fungsi ginjal, memperbaiki daya ingat, menjaga
kesehatan hati, dan menjaga kesehatan saluran pencemaan.

4. Khasiat untuk Pengobatan Kanker

Goji mengandung mineral germanium yang berfungsi sebagai antikanker dan


sangat jarang didapatkan di dalam makanan lain.

Goji juga sebagai sumber betaine alami yang berperan bagi kesehatan hati, otot,
otak dan persyarafan. Selain itu, cyperone dan sesquiterpene berguna dalam pengobatan
kanker. Sementara itu, solavetivone berfungsi sebagai antijamur dan antibakteri.

Physalin merupakan bahan alami yang secara aktif melawan segala jenis leukemia
dan hepatitis. Senyawa ini sudah dibuktikan dapat meningkatkan dan menormalkan
kembali aktivitas sel-sel pembunuh dan penekan pertumbuhan tumor.

5. Ramuan untuk Mengobati Kanker

Goji biasanya dimakan secara mentah, diminum sebagai jus, diolah menjadi teh
herba, atau disediakan sebagai tinktur. Goji banyak dijual dalam bentuk teh, jus atau buah
kering oleh perusahaan herbalis atau di toko obat Tionghoa. Goji tidak menimbulkan efek
berbahaya meskipun dikonsumsi secara berlebihan. Setiap orang dapat merasakan
manfaatnya, baik anak-anak, wanita hamil maupun orang usia lanjut.

53
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Sebagai akhir dari materi penulisan karya ilmiah ini pada BAB 4 penulis akan akan
menyimpulkan inti dari keseluruhan permsalahan yang ada pada KTI ini. Pada BAB 2
penulis lampirkan beberapa pegangan (materi) dari berbagai sumber mengenai kanker agar
dalam melakukan pendeteksian kanker tidak bisa dilakukan dengan tepat, tidak salah
perkiraan. Penting untuk dijadikan pengetahuan mengenai apa itu kanker, faktor yang
harus dihindari sebagai penyebab munculnya kanker, serta beberapa bentuk penyakit
kanker yang sering terjadi di masyrakat, seperti kanker mulut rahim, kanker payudara,
kanker usus Besar-Dubur, kanker Kulit, Kanker Hati, Kanker Nasofarinf dan Kanker Paru,
semuanya dijelaskan dari faktor penyebab, gejala yang timbul, cara pemeriksaan,
pencegahan serta pengobatan yang bisa dilakukan.

Selanjutnya untuk lebih mempermudah dalam pemecahan masalah mengenai


kanker, serta supaya lebih termotivasi untuk selalu menjaga diri dari penyakit kanker
sedini mungkin. penulis sertakan bebarapa bahasan singkat pada BAB 3, beberapa materi
yang bisa dijadikan pegangan ilmu pengetahuan bila suatu saat kita membutuhkannya, baik
untuk keperluan pengetahuan atau pun keperluan untuk mencari solusi terhadap penyakit
kanker yang sedang diderita.

54
4.2 Saran

Sebagai penutup dari Penyusunan KTI ini, penulis ingin menyampaikan beberapa saran
yang berkaitan dengan uraian pada KTI ini.

1. Harus diingat kanker bukan penyakit yang mudah untuk diobati, untuk itu jagalah
kesehatan diri kita jangan sampai berada pada situasi yang beresiko terhadap
pennyakit kanker, Seperti pola hidup yang tidak teratur.
2. Lakukan secara rutin memeriksa anggota tubuh kita, pelajari setiap terjadi kelainan
yang mencurigakan terhadap kanker. Jangan sampai kelainan ini terus meningkat
menjadi semakin parah, ingat bahwa kanker akan lebih mudah diobati jika dideteksi
sedini dan diobati mungkin.
3. Hindari konsumsi makanan yang berisiko terhadap kanker, apalagi untuk saat ini
telah banyak produk yang diketahui ternyata mengandung zat yang beracun bagi
tubuh.
4. Dan jika suatu saat kita diponis terkena kanker, atau ada gejala yang mengarah
pada kanker segera lakukan tindakan yang aman dan mudah untuk dilakukan,
seperti mengkonsumsi obat herbal. Obat herbal akan lebih aman untuk digunakan
karena aman dari zat kimia yang berbahaya.
5. Ingat mencegah lebih baik dari pada mengobati, sehat itu mahal apalagi kalau
sudah sakit akan lebih mahal lagi. Jaga kesehatan anda sebaik mungkin karena itu
merupakan asset terbesar anda.

Akhir dari semua uraian singkat ini penyusun memohon lindungan kepada Tuhan Yang
Maha Esa, Semoga uraian yang sederhana ini atas izin-Nya bisa bermanfaat untuk kita
semua. Amiin…

55
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, Vademikum Bahan Obat Alam, Deprtemen Kesehatan Republik Indonesia, 1989

Tio Chris K.H dan Ching Beng ImTio, Buku Pintar Terapi Alami Kanker, Jakarta :
Tatamedia dan Restu Agung, 1999

WordPress.com. Theme: ChaoticSoul by Bryan Veloso. Tersedia :


http://ebookfkunsyiah.wordpress.com/2008/09/20/20-ribu-orang-meninggal-setiap-
hari-akibat-kanker/

Akbar, blogger.com/profile/10809646403130747574. Tersedia :


http://ababar.blogspot.com/2008/12/angka-kejadian-kanker.html

Wikifedia, ensiklopedia bebas. Tersedia : http://id.wikipedia.org/wiki/Kanker.

56

You might also like