Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Kanker merupakan penyakit yang terjadi karena adanya pembelahan sel yang tidak
terkendali (cepat) dan kemampuan sel-sel tersebut untuk menjangkit jaringan biologis
lainya. Pertumbuhan sel kanker di dalam tubuh akan menjadi sulit untuk dicegah (diobati)
jika telah mencapai tingkat (stadium akhir). Banyaknya penderita kanker yang meninggal
diakibatkan karena keterlambatan mendeteksi adanya sel kanker di dalam tubuhnya.
Pada pria dewasa di Amerika Serikat, kanker yang paling umum adalah kanker
prostat (33% dari seluruh kasus kanker), kanker paru-paru (13%), kanker kolon dan rektum
(10%), kanker kandung kemih (7%), dan "cutaneous melanoma (5%). Sebagai penyebab
kematian kanker paru-paru adalah yang paling umum (31%), diikuti oleh kanker prostat
(10%), kanker kolon dan rektum (10%), kanker pankreas (5%) dan leukemia (4%).[5]
Untuk dewasa wanita di Amerika Serikat, kanker payudara adalah kanker yang
paling umum (32% dari seluruh kasus kanker), diikuti oleh kanker paru-paru (12%),
kanker kolon dan rektum (11%), kanker endometrium (6%, uterus) dan limfoma non-
Hodgkin (4%). Berdasarkan kasus kematian, kanker paru-paru paling umum (27% dari
kematian kanker), diikuti oleh kanker payudara (15%), kanker kolon dan rektum (10%),
kanker indung telur (6%), dan kanker pankreas (6%).
American Cancer Society memproyeksikan, pada tahun 2007 terjadi 12,3 juta
kasus kanker di seluruh dunia dan ada sekitar 20 ribu orang meninggal setiap hari akibat
penyakit ini. Dalam laporannya yang didasarkan data International Agency for Research on
Cancer, salah satu cabang World Health Organization (WHO), American Cancer
1
Society menyebutkan bahwa sekitar 7,6 juta orang meninggal sepanjang tahun ini akibat
berbagai jenis kanker.
Untuk saat ini solusi yang paling tepat untuk mencegah kanker adalah dengan cara
mengatur pola hidup dan hindari konsumsi makanan yang beresiko terhadap kanker. Satu
hal lagi yang lebih penting yaitu periksakan diri anda sedini mungkin untuk mencegah
terjadinya penyakit kanker yang lebih berbahaya dan mematikan dikemudian hari. Untuk
2
itu melalui penelitian ini yang berjudul “MENGENALI DAN MENCEGAH KANKER
SEJAK DINI” penulis mencoba menguraikan bagaimana cara mengenali kanker,
mengobati dan melakukan pencegahan sedini mungkin.
Tujuan dari penulisan KTI ini adalah untuk mengetahui dan mengkaji lebih dalam
tentang :
1. Mengenali jenis dan macam-macam kanker.
2. Menerapkan pemahaman tentang pentingnya mengenali dan mengobati kanker
sejak dini.
3. Mengenali faktor-faktor yang dapat memicu terjadinya kanker.
4. Bisa memilih jenis pengobatan dan terapi yang aman untuk mengobati kanker.
3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
a. Faktor Risiko
Penyebab kanker masih menjadi ajang penelitian para dokter, baik di rumah sakit
maupun kalangan akademis. Namun, ada beberapa faktor yang diduga meningkatkan risiko
terjadinya kanker.
Penyakit kanker dapat menyerang siapa pun dan dari golongan mana pun.
Meskipun demikian, risiko kanker lebih besar saat orang telah berusia lebih dari 40 tahun.
Kanker tidak termasuk penyakit menular dan umumnya tidak menurun secara genetik.
Namun, ada beberapa jenis kanker dapat diturunkan oleh orangtua kepada anaknya, seperti
kanker payudara dan kanker nasofaring. Selain itu, ditemukan penyakit William disease,
yaitu adanya benjolan yang tumbuh dalam ginjal bayi sejak dalam kandungan. Meskipun
kanker sama sekali tidak menular, ada beberapa faktor penyebab yang dapat ditularkan,
misalnya virus hepatitis B dan Human Papiloma Virus (HPV).
Tumor dibagi menjadi dua, yakni tumor jinak dan tumor ganas. Tumor jinak
tumbuh lambat, bersimpai (mengandung kista), dan berselaput pembungkus, sehingga
relatif tidak berbahaya dan mudah dioperasi atau diangkat. Tumor ganas adalah kanker
yang tumbuh dengan cepat, tidak bersimpai, dan tumbuhnya menyusup ke bagian lain
melalui pembuluh darah dan pembuluh getah bening.
5
Berbeda dengan tumor yang tidak berkembang, sel kanker justru terus membelah
diri dengan cepat dan tidak terkontrol. Karena itu, sel kanker sangat mudah menyebar ke
beberapa bagian tubuh. Jika tidak segera diobati, sel-sel kanker akan terus tumbuh
menyusup ke jaringan di sekitarnya, lalu membuat anak sebar ke tempat yang lebih jauh
melalui pembuluh darah dan pembuluh getah bening. Sel kanker yang sudah menyebar ke
berbagai tempat sangat sulit diobati. Bahkan, secara medis harapan sembuhnya cukup
kecil.
Secara garis besar, kanker dibagi menjadi empat jenis sebagai berikut.
Kanker mampu menyerang semua bagian tubuh. Karena itu, jenis-jenis kanker
dikenal berdasarkan organ tubuh yang terkena, seperti kanker payudara, kanker kulit, dan
kanker hati. Awalnya, kanker hanya tumbuh di satu bagian tubuh. Namun, dalam
pertumbuhannya, sel-sel kanker dapat menyebar lebih luas ke bagian-bagian tubuh yang
lain dan disebut sebagai anak sebar atau metastasis. Biasanya kanker tidak dapat
disembuhkan jika telah terjadi metastasis.
A = andeng-andeng atau tahi lalat berubah sifat, menjadi semakin besar dan gatal.
a. Pencegahan
Kanker dapat dikatakan sebagai penyakit gaya hidup karena dapat dicegah dengan
melakukan gaya hidup sehat dan menjauhi faktor risiko terserang kanker. Berikut beberapa
cara pencegahan kanker secara dini.
1. Hindari makanan tinggi lemak, makanan instan yang mengandung bahan pewarna
dan bahan pengawet, serta makanlah makanan dengan gizi seimbang.
2. Hindari hubungan seksual dengan pasangan yang bukan suami atau istri sendiri,
atau berganti-ganti pasangan.
3. Hindari asap rokok atau berhentilah merokok.
4. Hindari stres dan konflik yang berkepanjangan.
5. Hindari terkena sinar matahari yang berlebihan.
6. Periksakan kesehatan secara berkala.
7. Minumlah air murni yang sudah melalui proses penyaringan misalnya proses
penyaringan reverse osmosis (RO).
8. Hindari terapi hormon sintetis.
9. Hindari penggunaan hormon sintetis saat KB dalam jangka waktu lama.
10. Rutin mengonsumsi vitamin A, C, E, B kompleks, dan suplemen yang bersifat
7
antioksidan, peningkat daya tahan tubuh, dan pembuang racun. Misalnya, rutin
mengonsumsi klorofil.
b. Pengobatan
Tidak semua kanker yang telah dideteksi atau ditemukan dapat disembuhkan.
Namun, semakin dini kanker ditemukan dan diobati, semakin besar kemungkinan untuk
sembuh.
1. TujuanPengobatan
Secara umum tujuan pengobatan kanker sebagai berikut.
— Pembedahan (operasi), dilakukan jika letak kanker masih lokal atau lokoregional.
— Penyinaran (radioterapi) atau kemoterapi sebagai pilihan lain dari cara operasi.
Kemoterapi dilakukan jika kanker telah menyebar luas dan bersifat kemosensitif
atau responsif terhadap obat-obatan kimia, sehingga sel kanker tersebut dapat
musnah. Meskipun demikian, kemoterapi bisa juga berefek negatif, yakni
memperburuk kondisi pasien. Efek samping kemoterapi menurut dr. Abidin
Widjanarko, Sub Bagian Hematologi-Onkologi Medik Bagian llmu Penyakit
Dalam FKUI dan RS Kanker Dharmais sebagai berikut.
- Efek langsung, yaitu efek yang terjadi dalam waktu 24 jam pertama (mual dan
muntah).
8
- Efek samping awal, yaitu efek dalam hitungan hari hingga minggu (leukopenia
dan stomatitis).
- Efek samping tertunda, yaitu efek yang terjadi pada hitungan minggu hingga
bulan setelah pemberian (kardiomiopati dan neuropati perifer).
- Efek samping lambat, terjadi dalam kurun waktu bulan hingga tahun
(timbulnya keganasan sekunder).
— Peningkatan daya tahan tubuh (immunoterapi).
— Pengobatan dengan hormon yang dilakukan khusus bagi kanker yang hidupnya
tergantung pada hormon (hormon dependen).
9
16. Kanker tiroid: tiroglobulin, kalsitonin.
17. Kanker neuroblastoma: NSE, VMA, katekolamin.
18. Multipel mieloma: imunoglobin (protein Bence-Jones)
19. Kanker tulang: alkali fosfatase (SAP), enzim LDH.
kanker mulut rahim merupakan jenis kanker yang paling banyak ditemukan pada
wanita di Indonesia. Kanker ini banyak menyebabkan kematian karena biasanya terlambat
ditemukan dan diobati.
a. Faktor Risiko
Penyebab kanker mulut rahim belum diketahui dengan pasti. Namun, bebebrapa
faktor risiko terkena kanker mulut rahim biasanya sebagai berikut.
b. Gejala
Pada stadium dini, kanker mulut rahim sering tidak menunjukkan tanda-tanda yang
khas atau bahkan tidak ada tanda sama sekali, sehingga sulit diketahui. Beberapa tanda-
tanda atau gejala yang timbul dari adanya kanker mulut rahim yang telah lanjut sebagai
berikut.
10
3. Terjadi perdarahan setelah menopause.
4. Pada tahap lebih lanjut akan keluar cairan kekuning-kuningan, berbau, dan kadang-
kadang bercampur dengan darah.
c. Penyebaran
Penyebaran kanker terdiri atas tiga cara.
d. Pemeriksaan
Kanker leher rahim dimulai dari tahap prakanker yang masih dapat disembuhkan
dengan sempurna. Karena itu, penting untuk mendeteksi kanker ini pada tahap prakanker.
Pemeriksaan dapat dilakukan dengan pap smear, yakni pemeriksaan sel cairan dinding
leher rahim menggunakan mikroskop setelah diambil dengan cara membuka lubang
senggama. Pemeriksaan ini tidak terasa sakit, cepat, dan biaya yang harus ditanggung
pasien relatif murah. Bagi wanita, terutama yang termasuk dalam faktor risiko, sebaiknya
melakukan pemeriksaan dengan pap smear minimum setahun sekali dan tidak menunggu
hingga terasa ada keluhan.
e. Pencegahan
Tindakan pencegahan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
11
2.3.2 Kanker Payudara
Kanker payudara adalah kanker yang berasal dari kelenjar, saluran, dan
jaringan penunjang payudara tetapi tidak termasuk kulit payudara. Semakin bertambahnya
usia seorang wanita, semakin besar kemungkinan terserang kanker payudara. Wanita
yang sering terkena kanker payudara adalah wanita yang berusia lebih dari 40 tahun atau
biasa disebut cancer age group. Meskipun demikian, bukan berarti wanita di bawah usia
tersebut tidak mungkin terkena kanker payudara.
a. Faktor Risiko
Faktor-faktor risiko yang dapat meningkatkan terjadinya kanker payudara sebagai
berikut.
b. Gejala
Kanker payudara pada stadium dini tidak menimbulkan keluhan dan rasa sakit.
Salah satu tanda yang dapat diamati pada stadium dini adalah adanya benjolan kecil di
12
payudara. Sementara, beberapa keluhan yang dirasakan oleh penderita pada stadium lanjut
sebagai berikut.
c. Pemeriksaan
Pemeriksaan terhadap tumor atau kanker payudara dapat dilakukan sendiri dengan
program SADARI (periksa payudara sendiri) sebagai berikut.
1. Pemerikasaan akan lebih mudah jika tangan yang digunakan basah atau bersabun.
2. Di depan cermin, perhatikan payudara dengan teliti. Dalam pemeriksaan ini
dianjurkan wanita yang bersangkutan tidak berbusana atau berpakaian dengan
posisi kedua lengan lurus ke bawah.
3. Perhatikan ada atau tidaknya benjolan atau perubahan bentuk pada payudara.
4. Amati dengan teliti seluruh bagian payudara.
5. Angkat kedua lengan lurus ke atas dan ulangi pemeriksaan seperti di atas.
6. Dengan kedua siku mengarah ke samping, tekanlah telapak tangan yang satu kuat-
kuat pada yang lain. Cara ini akan menegangkan otot dada dan perubahan seperti
cekungan atau benjolan akan tampak.
7. Pijit atau tekan pelan-pelan daerah di sekitar kedua puting dan perhatikan keluar
cairan yang tidak normal atau tidak.
8. Berbaringlah dengan tangan kanan di bawah kepala.
9. Letakkan bantal kecil di bawah punggung kanan.
10. Rabalah seluruh permukaan payudara kanan menggunakan tangan kiri dengan
gerakan memutar dan perhatikan jika ada benjolan yang mencurigakan. Cara
meraba adalah dengan tiga ujung jari tengah tangan kiri yang dirapatkan. Lakukan
gerakan memutar dengan tekanan lembut tetapi mantap, dimulai dari pinggir
dengan mengikuti arah jarum jam.
13
11. Lakukan hal yang sama seperti No. 9, tetapi dengan tangan kiri di bawah kepala
dan tangan kanan meraba payudara kiri.
12. Beri perhatian khusus pada seperempat bagian payudara kanan dan kiri atas, karena
di bagian itulah sering ditemukan adanya tumor payudara.
Program SADARI ini sebaiknya dilakukan sebulan sekali sesudah haid secara rutin.
Jika ditemukan benjolan atau perubahan payudara dibandingkan sebelumnya segera
periksakan diri ke dokter. Pemeriksaan adanya kanker payudara lebih laajut adalah
menggunakan peralatan modern. Pemeriksaan tersebut berguna untuk mengetahui adanya
kanker payudara secara pasti. Pemeriksaannya bisa dengan cara mammografi (sinar X),
ultrasonogram (USG), termografi (infrared), CT scan, dan biopsi. Namun, berdasakan
penelitian di Amerika hasil pemeriksaan dengan mammografi ternyata kurang akurat.
Selain itu, penggunaan sinar X bisa menimbulkan efek radiasi yang berbahaya. Radiasi
sinar X justru memicu tumbuhnya sel kanker yang sebelumnya tidak ada. Pemeriksaan
dengan USG lebih dianjurkan karena lebih akurat dan relatif lebih aman.
d. Pencegahan
1. Menghindari makanan berkadar lemak tinggi.
2. Menjaga kesehatan dan memperbanyak makan buah dan sayuran segar.
3. Bagi wanita berisiko tinggi lebih baik menghindari penggunaan alat kontrasepsi
yang mengandung hormon, seperti pil dan suntik KB.
4. Konsultasikan dengan dokter jika akan mengonsumsi obat-obatan hormonal.
5. Lakukan pemeriksaan payudara sendiri dengan teratur.
14
Kemungkinan terkena kanker usus besar—dubur antara pria dan wanita adalah
sama besar. Di Indonesia, orang yang sering terserang kanker ini adalah mereka yang
berusia sekitar 30 tahun dan sekitar 60 tahun. Meskipun demikian, kanker usus besar—
dubur bisa mulai menyerang orang pada usia muda sampai usia lanjut. Persentase terbesar
serangan kanker ini adalah daerah rektum, yaitu sekitar 56,8%, dubur sekitar 3,7%, usus
besar sekitar 35,3%, dan sekum sekitar 4,2%.
a. Faktor Risiko
1. Faktor keturunan, termasuk riwayat keluarga yang pernah menderita polip usus.
2. Pernah menderita polip usus.
3. Pernah menderita sakit radang usus.
4. Pernah menderita kanker usus besar.
5. Pernah menderita kanker payudara atau kanker kandungan.
6. Pola makan yang tidak sehat, terutama banyak mengonsumsi lemak dan daging,
tidak menyukai sayuran, banyak mengonsumsi makanan yang mengandung bahan
pengawet atau pewarna, dan sering mengonsumsi makanan yang dibakar atau
dipanggang.
b. Gejala
Gejala yang timbul pada setiap stadium dapat berbeda-beda. Berikut beberapa
gejala pada kanker usus besar dubur.
1. Gejala saat stadium dini,diantaranya buang air besar yang bercampur darah dan
lendir (bloody stool), serta kebiasaan buang air besar yang berubah-ubah, kadang-
kadang tinja sangat encer dan kadang-kadang sulit buang air besar.
2. Gejala saat stadium lanjut sebagai berikut :
Perut terasa nyeri, kembung, dan tegang.
Kadang-kadang jika diraba terasa adanya tonjolan pada perut.
Nafsu makan menurun.
Keluar darah dari dubur.
Tanda-tanda adanya penyempitan dan penyumbatan dari usus besar dubur, seperti
susah buang air besar.
15
c. Pemeriksaan
Terdapat dua jenis pemeriksaan untuk mendeteksi kanker usus besar dubur.
16
usus besar—dubur dan hams dilakukan pemeriksaan seperti untuk pasien yang
berisiko tinggi.
d. Pencegahan
Tindakan pencegahan agar terhidar dari serangan kanker usus besar dubur adalah
dengan penerapan pola makan yang sehat.
e. Pengobatan
1. Pembedahan (operasi) yang bisa dilakukan selama keadaan masih memungkinkan.
2. Penyinaran (radioterapi).
3. Obat pembunuh sel kanker (sitostika atau kemoterapi).
Kanker kulit merupakan jenis kanker yang terletak di permukaan kulit, sehingga
mudah dikenali. Namun, gejala awal yang timbul dirasakan tidak begitu mengganggu,
penderita sering terlambat melakukan pengobatan.
Secara garis besar kanker kulit dibagi menjadi dua, yakni melanoma maligna yang
merupakan kanker kulit paling ganas yang dapat mengakibatkan kematian dan non-
melanoma maligna yangtimbul akibat permukaan kulit sering terpapar sinar matahari.
17
Kanker kulit dapat menyerang siapa saja, baik pria maupun wanita. Semakin lanjut
usia seseorang, semakin besar persentase terkena kanker kulit. Umumnya, kanker kulit
menyerang orang yang telah berusia lebih dari 30 tahun. Orang yang berkulit terang lebih
mudah terkena kanker kulit daripada orang yang berkulit gelap. Daerah serangannya
biasanya bagian permukaan tubuh yang sering terkena paparan sinar matahari, seperti
wajah, tangan, dan tungkai bawah.
a. Faktor Risiko
1. Sinar ultraviolet yang terkandung dalam sinar matahari merupakan faktor utama
yang dapat menimbulkan kanker kulit.
2. Bahan kimia tertentu atau sinar X yang berlebihan.
3. Bekas luka bakar atau koreng yang lama tidak sembuh.
b. Gejala
Gejala kanker kulit terdiri dari berbagai bentuk, tergantung pada bentuk
kelainannya. Kelainan-kelainan yang dapat diindikasikan sebagai kanker kulit sebagai
berikut.
1. Benjolan yang cepat membesar. Benjolan di wajah yang berwarna seperti kulit,
permukaannya mengilat, tidak terasa sakit atau gatal. Benjolan yang awalnya
berukuran kecil kemudian makin lama makin membesar. Benjolan ini terasa kenyal
dan keras, kadang-kadang warnanya hitam kebiruan, bagian tengahnya cekung, dan
tertutup kerak.
2. Benjolan yang permukaannya tidak rata dan mudah berdarah. Benjolan yang
permukaannya tidak rata, membasah, dan tertutup keropeng adalah gejala lain
kanker kulit. Jika disentuh, benjolan terasa kenyal dan mudah sekali berdarah.
3. Tahi lalat yang berubah warna menjadi lebih hitam, gatal di sekitarnya berwarna
merah dan mudah berdarah, serta di sekitarnya kadang-kadang ditemukan bintik-
bintik.
4. Koreng atau borok yang sudah lama tidak sembuh. Meskipun telah diobati, borok
ini tidak juga sembuh. Jika diraba, di pinggiran borok atau koreng akan terasa keras
dan mudah sekali berdarah. Awalnya, borok ini disebabkan luka karena benturan,
bekas luka teriris, luka bakar yang lama, serta koreng yang timbul akibat infeksi.
18
5. Bercak-bercak dengan permukaan kasar pada orang tua, terutama di wajah dan
lengan. Awalnya, bercak ini berwarna cokelat, lambat laun permukaannya menjadi
kasar, bergerigi, tidak rapuh, tidak gatal, dan tidak sakit.
6. Bercak hitam dan penebalan yang ditemukan di kulit yang berwarna pucat, seperti
di telapak kaki atau telapak tangan. Di telapak tangan atau kaki timbul bercak-
bercak berwarna hitam abu-abu yang awalnya dangkal, pinggirannya tidak jelas,
dan tidak rata. Lama-kelamaan bercak ini menjadi kehitaman, mudah berdarah, dan
tidak terasa sakit atau gatal. Bercak akh i rnya berkembang, yang awalnya hanya
berada di permukaan kulit menjadi tumbuh di dalam kulit.
c. Pemeriksaan
Pemeriksaan awal kanker kulit adalah dengan melakukan pemeriksaan sendiri
terhadap daerah yang memungkinkan timbul gejala seperti yang telah dijelaskan. Jika ada
gejala-gejala tersebut, harus segera ke dokter untuk diperiksa darah dan kulit yang
dicurigai tersebut harus diperiksa secara biopsi.
d. Pencegahan
1. Hindari sinar matahari secara langsung, terutama saat jumlah sinar ultraviolet di
permukaan bumi mencapai puncaknya, yakni pukul 10.00—15.00. Sinar ultraviolet
adalah faktor utama yang dapat menimbulkan kanker kulit. Orang yang aktivitas
sehari-harinya terkena sinar matahari hams menggunakan pelindung agar tidak
terkena sinar matahari secara langsung. Bisa menggunakan topi, payung, atau baju
lengan panjang, dan jika perlu dapat menggunakan krim pelindung ultraviolet.
2. Hindari kontak dengan bahan kimia secara langsung, terutama dalam waktu yang
lama. Bahan kimia yang dapat menimbulkan gangguan pada kulit adalah arsen dan
ter.
3. Hindari kontak dengan sinar X yang berlebihan, terutama mereka yang harus
melakukan pemeriksaan organ tubuh dengan sinar X atau mereka yang bekerja di
ruang radiologi.
e. Pengobatan
19
Pada dasarnya pengobatan kanker kulit sama dengan pengobatan kanker jenis
lainnya. Keberhasilan pengobatan sangat tergantung pada stadium kanker dan usaha pasien
itu sendiri. Berikut beberapa cara untuk mengobati kanker kulit.
1. Pembedahan (operasi).
2. Penyinaran (radioterapi).
3. Obat-obatan pembunuh sel kanker (sitostatika dan kemoterapi).
4. Peningkatan daya tahan tubuh (imunoterapi).
Kanker hati sering menjadi penyebab kematian. Sekitar 90% pasien kanker hati
datang ke dokter dalam kondisi stadium lanjut, sehingga sulit disembuhkan. Hal ini terjadi
karena awalnya kanker hati tidak menampakkan gejala. Gejala yang mencolok akan timbul
ketika kanker tersebut sudah cukup luas.
Kanker hati sering ditemukan pada orang-orang yang mengidap virus hepatitis B
dan hepatitis C kronis. Di dalam darah penderita kanker hati sering ditemukan tanda-tanda
virus hepatitis B yang telah berlangsung lama dan menetap. Sekitar 65% penderita kanker
hati terinfeksi hepatitis B. Sebagian besar orang yang terkena infeksi virus hepatitis B
dapat sembuh, sedangkan sebagian kecil berkembang menjadi penyakit radang hati
(hepatitis B) menahun. Sekitar 10% hepatitis B menahun berkembang menjadi kanker hati.
20
a. Faktor Risiko
Sama halnya jenis kanker lain, penyebab kanker hati juga belum diketahui secara
pasti. Meskipun demikian, ada beberapa faktor risiko yang diduga dapat memperbesar
kemungkinan terkena kanker hati.
1. Seorang pengidap HBs Ag atau antigen di dalam darah yang tidak normal (saat
pemeriksaan darah ditemukan virus hepatitis B).
2. Seorang penderita penyakit hati kronis, baik dengan HBs Ag positif maupun HBs
Ag negatif.
3. Pecandu alkohol.
4. Salah satu anggota keluarganya termasuk penderita kanker hati primer.
5. Di daerah yang ditemukan infeksi parasit cacing hati, yaitu Clonorchis
sinensis.
6. Mereka yang sering mengonsumsi makanan yang mengandung aflatoksin.
Aflatoksin terbentuk dalam makanan yang disimpan berbulan-bulan di udara panas
dan lembap. Makanan tersebut dapat ditumbuhi jamur Aspergillus flavus yang
menghasilkan zat karsinogen aflatoksin yang dapat meningkatkan kemungkinan
terkena kanker hati.
b. Gejala
Gejala yang dijumpai pada penderita kanker hati adalah berat badan menurun
drastis, timbul rasa mual dan muntah-muntah, mata dan kulit berwarna kuning, serta
terkadang disertai dengan demam. Pada penderita kanker hati yang disertai penyakit hati
berat, dapat terjadi perdarahan dari saluran pencernaan atas yang dapat menyebabkan
muntah darah dan buang air besar berwarna kehitaman, seperti kopi. Pada sebagian kecil
kasus dapat terjadi ketegangan di daerah perut secara mendadak, disertai dengan rasa nyeri
dan sakit yang hebat.
c. Pemeriksaan
1. Cara paling sederhana untuk pemeriksaan kanker hati adalah dengan cara
ultrasonografi (USG).
2. Jika hasil pemeriksaan USG dicurigai ada kanker hati, selanjutnya dilakukan biopsi
21
jaringan hati. Biopsi dilakukan dengan pengambilan sampel jaringan hati untuk
diperiksa dengan mikroskop.
3. Pemeriksaan laboratorium untuk menentukan kadar AFP {alia feto protein) di
dalam darah. Jika ada peningkatan AFP dalam darah, patut dicurigai adanya kanker
hati.
d. Pencegahan
1. Mencegah penularan hepatitis B dengan berperilaku hidup sehat.
2. Mencegah infeksi hepatitis B dengan melakukan vaksinasi hepatitis B, baik ketika
saat masih bayi maupun sudah dewasa.
3. Mengonsumsi makanan segar dan menghindari makanan yang diawetkan atau
makanan yang disimpan terlalu lama.
4. Menghindari makanan yang mengandung aflatoksin.
5. Menghindari makanan dan minuman yang mengandung alkohol.
6. Melakukan pemeriksaan secara berkala, terutama bagi yang berisiko tinggi terkena
kanker hati.
e. Pengobatan
Pengobatan kanker hati dilakukan dengan obat sitostatik, embolisasi, dan
pembedahan (operasi).
Jenis kanker ini tumbuh di rongga belakang hidung dan belakang langit-langit
rongga mulut. Seperti kanker yang lain, penyebab kanker nasofaring juga belum diketahui
dengan pasti. Meskipun demikian, timbulnya kanker nasofaring berhubungan erat dengan
adanya virus epstein bar.
22
Ras kulit putih jarang ditemui terkena jenis kanker ini. Selain itu, kanker nasofaring juga
merupakan jenis kanker yang dapat diturunkan secara genetik.
a. Faktor Risiko
1. Sering mengonsumsi makanan yang mengandung bahan pengawet, termasuk
makanan yang diawetkan dengan cara diasinkan atau diasap.
2. Sering mengonsumsi makanan dan minuman yang bersifat panas dan merangsang
selaput lendir, seperti yang mengandung alkohol. Selain itu, sering mengisap asap
rokok, asap minyak tanah, asap kayu bakar, asap obat nyamuk, atau asap candu.
3. Sering mengisap udara yang penuh asap di rumah atau rumah yang pergantian
udaranya kurang baik.
4. Faktor genetik, yakni mereka yang mempunyai garis keturunan penderita kanker
nasofaring.
b. Gejala
Letak nasofaring yang tersembunyi di belakang hidung atau belakang langit-langit
rongga mulut menyebabkan serangan kanker ini sering kali terlambat diketahui. Namun,
biasanya pada stadium dini menunjukkan gejala-gejala sebagai berikut.
1. Didalam telinga timbul suaraberdengungdan terasa penuh tanpa disertai rasa sakit
sampai pendengaran berkurang.
2. Hidung sedikitmimisan,tetapi berulang. Hidungter sumbat terus-menerus,
kemudian pilek.
Pada kondisi akut menunjukkan gejala sebagai berikut.
23
3. Sering timbul nyeri dan sakit kepala.
c. Pemeriksaan
Pemeriksaan adanya kanker nasofaring dapat dilakukan dengan CT scan,
rhinoskopi anterior dan posterior, nasofaringoskopi, biopsi, dan pemeriksaan histopatologi.
Karena itu, jika ada keluhan pada telinga dan hidung di satu sisi yang tidak kunjung
sembuh harus segera diperiksakan ke dokter THT. Dengan tindakan yang cepat dan
ditemukannya kanker pada stadium dini, kemungkinan untuk sembuh semakin besar.
d. Pencegahan
1. Ciptakan lingkungan hidup dan lingkungan kerja yang sehat, serta usahakan agar
pergantian udara (sirkulasi udara) lancar.
2. Hindari polusi udara, seperti kontak dengan gas hasil zat-zat kimia, asap industri,
asap kayu, asap rokok, asap minyak tanah, dan polusi lain yang dapat mengaktifkan
virus epstein bar.
Hindari mengonsumsi makanan yang diawetkan, makanan yang panas, atau
makanan yang merangsang selaput lendir.
e. Pengobatan
Pengobatan kanker nasofaring bisa dilakukan dengan penyinaran (radioterapi).
Pengobatan ini merupakan pengobatan yang sering digunakan untuk menyembuhkan
kanker nasofaring. Selain itu, kemoterapi juga dapat digunakan untuk mengobati kanker
ini.
Kanker paru lebih sering dijumpai menyerang pria dibandingkan dengan wanita.
Umumnya, kanker menyerang mereka yang telah berumur lebih dari 40 tahun.
Berdasarkan data statistik yang ada, 90% kanker paru-paru menyerang kaum pria.
24
Penyebab utama kanker ini adalah merokok. Lebih banyak asap rokok yang diisap, lebih
besar risiko terkena kanker paru-paru. Hanya sekitar 15% pria terjangkit kanker paru-paru
yang bukan perokok. Kemungkinan hal ini disebabkan oleh zat-zat tertentu, seperti arsen
dan klorometil eter yang terisap bersama oksigen.
Selain itu, ada pula penderita kanker paru-paru yang sebelumnya menderita
penyakit paru-paru lainnya, seperti tuberkulosis dan fibrosis. Penyebab kematian penderita
kanker paru-paru biasanya bukan karena kesulitan bernapas, tetapi karena posisi paru-
paru dalam sistem peredaran darah menyebabkan A kanker mudah menyebar ke
organ tubuh vital lainnya. Penyebaran ini akan menyebabkan terganggunya fungsi
organ-organ vital tersebut yang bisa mengakibatkan kematian.
a. Faktor Risiko
1. Asap rokok, baik sebagai perokok aktif maupun perokok pasif.
2. Udara yang mengandung polusi zat-zat berbahaya, seperti asbes, arsen, kromat,
nikel, dan klorometil eter.
3. Penderita tuberkulosis dan fibrosis.
b. Gejala
Gejala utama adanya serangan kanker paru-paru adalah batuk yang oerkepanjangan.
Gejala ini sama dengan gejala yang timbul pada kelainan paru-paru lainnya, sehingga pada
stadium dini akan sulit dibedakan antara serangan kanker dan bukan kanker. Gejala
selanjutnya adalah kehilangan nafsu makan, berat badan menurun, lesu, dan batuk yang
disertai keluar darah. Pada tingkat lanjut, serangan kanker paru-paru dapat menyebar ke
oembuluh getah bening dan pembuluh darah di sekitamya. Penyebaran ini akan
menyebabkan gangguan pada otak, tulang, ginjal, hati, kulit, dan organ-organ lain.
c. Pemeriksaan
Penemuan adanya serangan kanker pada stadium dini sangat diperlukan untuk
kemungkinan penyembuhan. Semakin dini kanker tersebut diobati, kemungkinan untuk
sembuh semakin besar. Untuk menemukan adanya serangan kanker paru-paru lebih awal,
25
sangat diperlukan tindakan WASPADA, terutama poin S, yakni suara serak dan batuk yang
tidak sembuh. Selanjutnya, pemeriksaan dilakukan secara medis untuk mendiagnosis
kanker tersebut positif atau negatif dan untuk mengetahui stadium kanker tersebut.
Pemeriksaan dilakukan dengan cara memeriksa dahak yang keluar menyertai batuk dan
rontgen paru. Pemeriksaan pada tahap dini ini sangat dianjurkan, terutama bagi mereka
yang berisiko tinggi.
d. Pencegahan
Kanker paru-paru merupakan jenis kanker yang paling mudah dicegah, meskipun
data menunjukkan bahwa kanker ini merupakan kanker pembunuh terbesar. Hampir 90%
kanker paru-paru mengakibatkan kematian dan 30% orang yang mati akibat kanker
adalah penderita kanker paru-paru. Pencegahan yang dapat dilakukan sebagai berikut.
1. Menjauhi asap rokok, baik bagi perokok pasif maupun perokok aktif, karena asap
rokok mengandung karsinogen yang paling aktif.
2. Hidup di lingkungan yang sehat dan terbebas dari polusi udara.
3. Membiasakan diri mengonsumsi makanan bergizi dan berserat.
e. Pengobatan
Pengobatan kanker paru-paru dilakukan dengan operasi, radioterapi, kemoterapi,
dan bedah laser. Selain beberapa jenis kanker yang telah diuraikan, masih ada lagi
beberapa jenis kanker yang juga dapat menyerang masyarakat, seperti kanker otak, kanker
darah, kanker lidah, kanker vulva, kanker rahim, dan kanker prostat. Tidak semua kanker
yang telah dideteksi dapat disembuhkan. Namun, yang penting semakin dini kanker
ditemukan dan diobati dengan tepat dan cepat, kemungkinan sembuhnya lebih besar.
26
BAB III
PEMBAHASAN
lebih parah lagi jika kanker yang telah ada di dalam tubuh kita dibiarkan hingga
menjadi semakin parah dan pengobatan pun akan semakin sulit untuk dilakukan karena sel
kanker yang telah menyebar luas ke anggota tubuh lainya. Untuk itu penting setelah
diketahui adanya hal yang mencurigakan berpotensi adanya kanker untuk sesegera
mungkin melakukan pemeriksaan (pengobatan).
Tindakan screening dan deteksi dini kanker sangat penting karena terapi pada
stadium dini kurang agresif dibanding stadium yang lebih lanjut. Kanker menjadi momok
bagi semua orang. Ini bisa dimengerti karena angka kematian akibat kanker sangat tinggi.
Tidak hanya di Indonesia melainkan juga di berbagai negara.
Di Amerika Serikat kanker merupakan penyebab kematian nomor dua. Pada tahun
2003 diperkirakan ada 1.334.100 kasus dengan angka kematian sebanyak 556.500 orang.
Sedangkan di Eropa terdapat tiga juta kasus kanker baru tiap tahun dengan angka kematian
sebesar dua juta. Angka harapan hidup penderita kanker sebesar 60 persen dibandingkan
dengan bukan penderita.
Pada hampir semua jenis kanker angka keberhasilan terapi sangat berkaitan dengan
stadium saat diagnosa dan pengobatan. Artinya, semakin tinggi stadium saat diagnosa,
maka keberhasilan terapi akan semakin menurun dengan modalitas pengobatan yang
semakin agresif. Pada sebuah penelitian epidemologik tentang penyakit kanker
27
diperkirakan akan terjadi peningkatan 99 persen penderita pada tahun 2010 di negara
berkembang dibandingkan pada 1985. Sedangkan di negara maju peningkatan jumlah
penderita diperkirakan hanya 38 persen.
Hal tersebut menunjukkan bahwa penyakit kanker menjadi masalah yang serius di
negara berkembang pada masa mendatang. Selain perkiraan jumlah penderita yang
meningkat tajam, kanker juga akan memberikan masalah sosial dan ekonomi yang cukup
besar. Data di Amerika Serikat menunjukan bahwa total biaya per tahun untuk penyakit
kanker diperkirakan mencapai 107 miliar dolar. Dari angka itu 37 miliar dolar di antaranya
untuk biaya pengobatan langsung, 11 miliar dolar untuk penurunan produktivitas pasien
akibat sakit, dan 59 miliar dolar untuk biaya akibat hilangnya produktivitas akibat
kematian.
Menurut pengajar departemen radioterapi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK
UI), Dr dr Soehartati Gondhowiardjo, di Indonesia masalah penyakit kanker terlihat
lonjakan yang luar biasa. Dalam jangka waktu 10 tahun, lanjutnya, terlihat bahwa
peringkat kanker sebagai penyebab kematian naik, dari peringkat 12 menjadi peringkat
enam. Setiap tahun diperkirakan terdapat 190 ribu penderita baru dan seperlimanya akan
meninggal akibat penyakit tersebut.
Angka kematian akibat kanker ini, katanya, sebenarnya bisa dikurangi sebesar 3-35
persen asal dilakukan tindakan prevelensi, screening, dan deteksi dini. Itu tergantung pada
jenis kanker dan asumsi yang digunakan. ''Bahkan, pada beberapa keganasan, angka
kematian tidak menurun dalam 50 tahun terakhir kecuali terdapat perbaikan dalam deteksi
dini disamping pengobatan,'' paparnya pada Dies Natalis FK UI ke-55, beberapa waktu
lalu.
Yang dimaksud skrining adalah mendeteksi kanker pada keadaan dini dan
asimptomik. Hasil positif bukan merupakan diagnosa tapi mengidentifikasi orang dengan
28
risiko tinggi terdapat kanker yang memerlukan evalusi lebih lanjut. ''Selanjutnya dapat
dilakukan diagnosa dengan biopsi atau pemeriksaan jaringan lainnya,'' paparnya. Ada
beberapa hal yang perlu dilakukan sebelum program skrining. Di antaranya, menentukan
besaran masalah kanker di suatu populasi, perjalanan penyakit kanker tersebut, dan
kualitas metode skrining yang dilakukan.
Metode yang dilakukan dalam program skrining, jelas Soehartati, juga harus
memenuhi dua syarat. Yakni, prosedur yang dapat mendeteksi kanker dalam keadaan dini
sebelum terdeteksi secara klinis dan harus ada dukungan secara evidence based (berdasar
bukti) bahwa terapi dilakukan pada keadaan dini sebagai hasil program skrining dapat
memperbaiki hasil terapi.''Tapi tidak semua jenis penyakit kanker dapat dilakukan program
skrining dan deteksi dini,'' tadasnya. Pada kanker mulut rahim, dari berbagai penelitian
memperlihatkan bahwa tes pap smear dapat menurunkan angka kematian. Ini sebaiknya
dilakukan dalam tiga tahun setelah melakukan aktivitas seksual hingga berusia 65 tahun.
Registrasi Kanker
29
Sementara registrasi kanker berdasarkan data rumah sakit dimulai oleh Departemen
Kesehatan dengan membuat lembar pendataan kanker di rumah sakit. Salah satu data yang
pernah dipublikasikan adalah dari RSCM yang menyatakan bahwa hanya 37,8 persen
kasus datang dalam keadaan dini.
Adabanyak jenis kanker yang sering terjadi di masyarakat seperti yang telah
diuraikan pada BAB 2, mengenali jenis kanker merupakan salah satu cara agar kita bisa
melakukan pendeteksian secara manual oleh diri sendiri. Jika kita telah mengetahui adanya
hal yang tidak biasanya dan letaknya berada pada bagian organ tertentu kita bisa mengira-
ngira bahwa ini kemungkinan adanya kanker tertentu sesuai dengan letak dan bentuk gejala
yang terjadi.
Selain itu, mengenali kemungkinan jenis kanker yang mungkin terjadi pada tubuh
kita. Akan mempermudah untuk mencarikan solusi yang lebih mudah dan aman untuk
digunakan serta bisa sesegera mungkin melakukan terapi pengobatan untuk mencegah agar
kanker tidak menjadi semakin parah. Kita bisa mencari obat yang mudah di cari seperti
pengobatan dengan herbal.
Dan apabila kelainan (penyakit) yang kita rasakan akan diperiksakan ke dokter
(rumah sakit) pemeriksaan/diagnosa akan lebih cepat dan terarah pada sumber yang
menjadi permasalahan. Ini dikarenakan adanya informasi detail yang kita sampaikan pada
saat pemeriksaan.
Untuk lebih mudahnya jenis kanker yang sering terjadi dikelompokan sesuai
dengan daerah/tempat yang berisiko terkena kanker :
- Karsinoma
Yaitu jenis kanker yang berasal dari sel yang melapisi permukaan tubuh atau
permukaan saluran tubuh, misalnya jaringan seperti sel kulit, testis, ovarium, kelenjar
mucus, sel melanin, payudara, leher rahim, kolon, rectum, lambung, pancreas, dan
esofagus.
30
- Limfoma
Yaitu jenis kanker yang berasal dari jaringan yang membentuk darah, misalnya
jaringan limfe, lacteal, limfa, berbagai kelenjar limfe, timus, dan sumsum tulang. Limfoma
spesifik antara lain adalah penyakit Hodgkin (kanker kelenjar limfe dan limfa).
.
- Leukemia
Kanker jenis ini tidak membentuk massa tumor, tetapi memenuhi pembuluh darah
dan mengganggu fungsi sel darah normal.
- Sarkoma
Yaitu jenis kanker dimana jaringan penunjang yang berada dipermukaan tubuh
seperti jaringan ikat, termasuk sel - sel yang ditemukan diotot dan tulang.
- Glioma
Yaitu kanker susunan syaraf, misalnya sel-sel glia (jaringan penunjang) di susunan
saraf pusat.
- Karsinoma in situ
Yaitu istilah yang digunakan untuk menjelaskan sel epitel abnormal yang masih
terbatas di daerah tertentu sehingga masih dianggap lesi prainvasif (kelainan/luka yang
belum memyebar).
Ada beberapa gejela yang bisa kita jadikan tolak ukur untuk pendeteksian adanya
kanker dalam tubuh kita, setelah mengetahui beberapa jenis kanker kita juga perlu
mengetahui gejala-gejala yang sering timbul pada saat tubuh kita berpotensi terhdap
kanker. Gejala kanker secara umum yang timbul tergantung dari jenis atau organ tubuh
yang terserang yaitu :
31
Nyeri dapat terjadi akibat tumor yang meluas menekan syaraf dan pembuluh darah
disekitarnya, reaksi kekebalan dan peradangan terhadap kanker yang sedang
tumbuh, dan nyeri juga disebabkan karena ketakutan atau kecemasan.
Pendarahan atau pengeluaran cairan yang tidak wajar, misalnya ludah, batuk atau
muntah yang berdarah, mimisan yang terus menerus, cairan puting susu yang
mengandung darah, cairan liang senggama yang berdarah (diantara
menstruasi/menopause) darah dalam tinja, darah dalam air kemih.
Perubahan kebiasaan buang air besar
Penurunan berat badan dengan cepat akibat kurang lemak dan protein (kaheksia).
Benjolan pada payudara.
Gangguan pencernaan, misalnya sukar menelan yang terus menerus.
Tuli, atau adanya suara - suara dalam telinga yang menetap.
Luka yang tidak sembuh – sembuh.
Perubahan tahi lalat atau kulit yang mencolok.
Kanker Otak
Sakit kepala yang sangat pada pagi hari dan berkurang pada tengah hari, epilepsi,
lemah, mati rasa pada lengan dan kaki, kesulitan berjalan,mengantuk, perubahan tidak
normal pada penglihatan, perubahan pada kepribadian, perubahan pada ingatan, sulit
bicara.
Kanker mulut
Terdapat sariawan pada mulut, lidah dan gusi yang tidak kunjung sembuh.
Kanker Tenggorokan
Kanker Paru-paru
32
Kanker Payudara
Adanya darah dalam kotoran yang ditandai dengan warna merah terang atau hitam,
rasa tidak enak terus - menerus pada perut, benjolan pada perut, rasa sakit setelah makan,
penurunan berat badan.
Pendarahan diperiode - periode datang bulan, pengeluaran darah saat mens yang
tidak seperti biasanya dan rasa sakit yang luar biasa.
Kanker Kolon
Pendarahan pada rectum, ada darah pada kotoran, perubahan buang air besar (diare
yang terus menerus atau sulit buang air besar).
Ada darah pada air seni, rasa sakit atau perih pada saat buang air kecil, keseringan
atau kesulitan buang air kecil, sakit pada kandung kemih.
Kanker prostat
Kencing tidak lancar, rasa sakit yang terus menerus pada pinggang belakang, penis
dan paha atas.
33
Adanya benjolan pada buah zakar, ukuran penampungan pada buah zakar yang
membesar dan menebal secara mendadak, sakit pada perut bagian bawah, dada membesar
atau melembek.
Limfoma
Kelenjar getah bening membesar, kenyal seperti karet, gatal - gatal, berkeringat
pada waktu tidur malam, demam atau penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.
Leukemia
Pucat, kelelahan kronis, penurunan berat badan, sering kena infeksi, mudah terluka,
rasa sakit pada tulang dan persendian, mimisan.
Kanker Kulit
Benjolan pada kulit yang menyerupai kutil (mengeras seperti tanduk), infeksi yang
tidak sembuh - sembuh, bintik-bintik berubah warna dan ukuran, rasa sakit pada daerah
tertentu, perubahan warna kulit berupa bercak-bercak.
Komplikasi
Komplikasi yang sering terjadi pada pasien kanker adalah infeksi yaitu pada
pengidap kanker stadium lanjut. Infeksi terjadi akibat kekurangan protein dan zat gizi
lainnya serta penekanan sistem imun yang sering terjadi setelah pengobatan konvensional.
Kebanyakan kanker timbul karena pola hidup yang tidak teratur, seperti kebiasaan
merokok, berganti-ganti pasangn dan makanan yang dikonsumsi setiap hari. Seperti yang
diungkapkan oleh Soehartati, bahwa kanker merupakan cerminan gaya hidup. Beberapa
kejadian kanker berubah, baik meningkat maupun menurun, karena perubahan gaya dan
cara hidup. Karena itu, masalah kanker bukan masalah yang permanen, namun dapat
dikurangi dengan melakukan intervensi.
34
Walaupun penelitian yang ada hingga saat ini belum dapat mengidentifikasi faktor
penyebab pada semua jenis kanker, evidence (bukti) dari beberapa faktor risiko dapat
dimodifikasi pada sepertiga jenis kanker. Karena itu, pencegahan dan deteksi dini berperan
penting dalam menyelamatkan kematian akibat kanker. ''Dua hal penting sebagai langkah
awal dalam penyusunan program penanggulangan kanker adalah menentukan besaran
masalah akibat kanker dan memperkirakan efek dari menghindarkan paparan terhadap
faktor penyebab atau risiko yang telah diindentifikasi,'' terangnya.
Penyebab kanker bisa diakibatkan oleh banyak faktor, Namun ada beberapa faktor
yang diduga meningkatkan resiko terjadinya kanker, sebagai berikut :
Faktor keturunan
Faktor genetik menyebabkan beberapa keluarga memiliki resiko lebih tinggi untuk
menderita kanker tertentu bila dibandingkan dengan keluarga lainnya. Jenis kanker yang
cenderung diturunkan dalam keluarga adalah kanker payudara, kanker indung telur, kanker
kulit dan kanker usus besar. Sebagai contoh, risiko wanita untuk menderita kanker
meningkat 1,5 s/d 3 kali jika ibunya atau saudara perempuannya menderita kanker
payudara.
Faktor Lingkungan
35
Faktor Makanan yang mengandung bahan kimia.
Makanan juga dapat menjadi faktor risiko penting lain penyebab kanker, terutama
kanker pada saluran pencernaan. Contoh jenis makanan yang dapat menyebabkan kanker
adalah :
Makanan yang diasap dan diasamkan (dalam bentuk acar) meningkatkan resiko
terjadinya kanker lambung
Minuman yang mengandung alkohol menyebabkan berisiko lebih tinggi terhadap
kanker kerongkongan.
Zat pewarna makanan
Logam berat seperti merkuri yang sering terdapat pada makanan laut yang tercemar
seperti: kerang, ikan, dsb.
Berbagai makanan (manis,tepung) yang diproses secara berlebihan.
Virus
Infeksi
36
Infeksi oleh Clonorchis yang menyebabkan kanker pankreas dan saluran empedu.
Helicobacter Pylori adalah suatu bakteri yang mungkin merupakan penyebab
kanker lambung, dan diduga bakteri ini menyebabkan cedera dan peradangan
lambung kronis sehingga terjadi peningkatan kecepatan siklus sel.
Faktor perilaku
Perilaku yang dimaksud adalah merokok dan mengkonsumsi makanan yang banyak
mengandung lemak dan daging yang diawetkan juga peminum minuman
beralkohol.
Perilaku seksual yaitu melakukan hubungan intim diusia dini dan sering berganti
ganti pasangan.
Radikal bebas
Radikal bebas adalah suatu atom, gugus atom, atau molekul yang mempunyai
electron bebas yang tidak berpasangan dilingkaran luarnya. Sumber - sumber radikal bebas
yaitu :
1. Radikal bebas terbentuk sebagai produk sampingan dari proses
metabolisme.
37
2. Radikal bebas masuk ke dalam tubuh dalam bentuk racun-racun kimiawi
dari makanan , minuman, udara yang terpolusi, dan sinar ultraviolet dari
matahari.
Radikal bebas diproduksi secara berlebihan pada waktu kita makan berlebihan
(berdampak pada proses metabolisme) atau bila kita dalam keadaan stress berlebihan, baik
stress secara fisik, psikologis,maupun biologis.
Penyembuh Kanker
Ramuan untuk penyembuhan dapat dikonsumsi jika kanker masih dalam kondisi
dini. Ramuan diminum terus-menerus sedikitnya selama tiga bulan dan jika tidak ada
perubahan atau tanda-tanda membaik sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau pengobat
yang telah berpengalaman.
Ramuan untuk mengobati kanker dapat juga diminum segera setelah menjalani
operasi pengangkatan kanker dan menjalani radiasi. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah
efek samping seperti pusing dan mual. Sementara itu, jika menjalani pengobatan dengan
kemoterapi, ramuan diminum setelah 1—2 minggu sejak kemoterapi tersebut. Jika dokter
memberi obat, ramuan sebaiknya diminum dua jam sebelum atau setelah mengonsumsi
obat dari dokter.
38
a. Ciplukan
1. Karakteristik
Ciplukan termasuk famili Solonaceae dengan nama latin Physalis angulata Linn,
dan Physalis minima Linn. Ciplukan juga dikenal dengan nama ceplukan, ceplokan, dan
ciplukan (Jawa); cecendet, cecendetan, cecenet (Sunda); yoryoran (Madura); keceplokan,
angket (Bali); serta daun boba dan daun kapo-kapo (Sumatera).
2. Kandungan Kimia
Kandungan kimia yang terdapat dalam ciplukan di antaranya saponin, flavanoid,
polifenol, asam klorogenat, zat gula, elaidic acid, dan fisalin.
3. Efek Farmakologis
Tanaman ciplukan bersifat analgetik (penghilang nyeri), diuretik (peluruh airseni),
detoxifies (penetral racun), meredakan batuk, dan mengaktifkan fungsi kelenjar-kelenjar
tubuh.
Cara Pembuatan
39
Cuci bersih rimpang temulawak, kunyit, temu putih, dan temu mangga. Parut
hingga halus. Campur hasil parutan dengan ciplukan, meniran, dan daun sambiloto. Rebus
dalam 2 gelas air sampai hanya tersisa kira-kira 1,5 gelas. Angkat, kemudian saring.
Cara Pemakaian
2. Kandungan Kimia
Kandungan kimia dalam tanaman kunyit di antaranya minyak asiri, curcumin,
sodium curminat, diacetyl curcumin, trietil curcumin, tetra hidro curcumin, ferulic acid,
turmeron, saponin, flavonoid, amilum, polifenol, asam askorbat, beta-karotena, eugenol,
dan niasin.
3. Efek Farmakologis
Sifat kunyit adalah sebagai hipotoksis, bakterisid, karminatif, kolagenum
(memperlancar pengeluaran cairan empedu), antiperik (penurun panas), antiradang,
melebarkan bronkus, analpitikum (bahan penyegar), stimulansia, dan antipriliveratif.
40
Beta karoten, polifenol, dan flavonoid berfungsi sebagai antioksidan. Dari semua senyawa
yang terkandung dalam kunyit, tetra hidro curcumin (THC) ternyata mempunyai aktivitas
anti-inflamasi tertinggi. Karena itu, mengonsumsi rimpang kunyit terbukti menghambat
aktivasi karsinogen.
2. Kandungan Kimia
Kandungan kimia yang ada di dalamnya adalah saponin, polifenol, curcumin, 2-
norbornane, 3-methylene, caryophylen oxcide, cyclopentane acetaldehyde, caryophylen,
dan cinnamyltiglate.
3. Efek Farmakologis
Tanaman ini memiliki sifat sebagai Hemostatis (menghentikan perdarahan),
menambah nafsu makan, analgesik, antitoksik, dan mempercepat penyembuhan luka.
41
antineoplastik (antikanker) dan polifenol berfungsi sebagai antioksidan. Selain itu, kunir
putih juga sangat bermanfaat untuk menyembuhkan luka akibat kanker dan tumor.
d. Sambiloto
1. Karakteristik
Sambiloto termasuk famili Acanthaceae dan mempunyai nama latin Andrographis
paniculata Ness. Sambiloto juga dikenal dengan nama papaitan (Sumatera), sertatakila, ki
oray, dan ki ular (Jawa). Seluruh bagian tanaman sambiloto dapat digunakan untuk obat
berbagai penyakit.
2. Kandungan Kimia
Saponin, flavonoid, tanin, andrografolida, deoksi-andrografolida, neo-
andrografolida, keton,aldehid,andrografin,panikolina,polimetoksiflavon, apigenin, dan
beberapa mineral.
3. Efek Farmakologis
Sambiloto dikenal sebagai obat demam, penyakit kulit, masuk angin, dan
memperbaiki pencernaan. Selain itu, tanaman ini juga berkhasiat menghilangkan panas,
penawar racun, bersifat antibiotik, mampu meningkatkan kekebalan seluler, dan
meningkatkan aktivitas kelenjar-kelenjar tubuh.
42
deoksi-andrografolida juga berkhasiat sebagai anti-inflamasi. Sifat antibiotik sambiloto
sangat membantu dalam menyembuhkan luka akibat kanker. Berdasarkan penelitian
praklinis, ekstrak sambiloto bermanfaat sebagai antitumor dan menghancurkan inti sel
kanker.
Cara Pembuatan
Rebus sambiloto dengan dua gelas air hingga tersisa satu gelas.
Cara Penyajian
e. Temu Putih
1. Karakteristik
Tanaman temu putih (Curcuma zedoaria Berg. Roscoe) masih satu famili dengan
tanaman kunyit putih atau temu gombyok (Kaempferia rotunda) dan kunir putih atau temu
mangga (Curcuma mangga Val.). Dibandingkan dengan kedua saudaranya tersebut, temu
putih mempunyai khasiat dan efektivitas pengobatan lebih tinggi. Bagian tanaman yang
digunakan untuk obat adalah rimpangnya. Tekstur rimpang temu putih sulit dipatahkan
(liat). Selain itu, ujung akarnya terdapat bintil-bintil. Daging rimpang berasa pahit dengan
warna putih kekuningan.
2. Kandungan Kimia
43
3. Efek Farmakologis
Ramuan temu putih untuk mengobati kanker sama dengan ramuan ciplukan. Begitu
pula dengan cara pemakaiannya.
f. Temulawak
1. Karakteristik
44
2. Kandungan Kimia
3. Efek Farmakologis
g. Meniran
1. Karakteristik
45
2. Kandungan Kimia
3. Efek Farmakologis
Ramuan untuk mengobati kanker dengan meniran sama dengan ramuan ciplukan.
h. Keladi Tikus
1. Karakteristik
Keladi tikus atau Typhonium flagelliforme Loud. Dikenal dengan nama daerah bira
kecil, daun panta susu, kalamoyang, ileus, ki babi, dan trenggiling mentik. Bagian tanaman
yang digunakan untuk obat adalah semua bagian tanaman.
46
2. Kandungan Kimia
Kandungan kimia utama dari keladi tikus adalah Ribosom Inactivating Proteins
(RIPs) dan senyawa fitol.
3. Efek Farmakologis
Bahan
Cara Pembuatan
Tumbuk halus tanaman keladi tikus, kemudian tambahkan dua sendok makan air
mendidih, lalu peras.
Cara Pemakaian
Tambahkan satu sendok makan madu ke dalam air perasan dan diminum. Lakukan
tiga kali sehari, setiap kali minum harus dibuat ramuan baru.
Ramuan keladi tikus sangatampuh untuk mengatasi berbagai jenis kanker. Herba
yang tergolong toksik ini sangat baik sebagai kemoterapi alami dan bisa mematikan sel-sel
kanker. Wanita hamil dilarang minum ramuan ini. Tanaman keladi tikus segar sangat
mudah busuk, sehingga harus disimpan di dalam kulkas. Keladi tikus telah tersedia secara
47
komersial dalam bentuk kapsul. Aturan pakainya sebanyak tiga kali sehari, masing-masing
2—3 kapsul.
i. Sarang Semut
1. Karakteristik
Sarang semut (Myrmecodia pendans) berasal dari daerah Papua. Sebaran tanaman
sarang semut terdapat juga di Ambon, Sumatera Barat, Sulawesi Utara, dan Kalimantan.
Nama lain dari sarang semut di beberapa daerah berbeda-beda. Sarang semut di Wamena,
Papua disebut lokon, di lembah Baliem disebut nongon, di Vietnam disebut by kin am atau
nam gi, sedangkan suku Yali menyebutnya sahendap.
2. Kandungan Kimia
Tabel 1. Komposisi dan kandungan senyawa aktif sarang semut per 100 gram bahan
No Parameter Nilai
48
3. Efek Farmakologis
Serbuk sarang semut direbus dan diminum langsung. Bisa juga mengonsumsi
ekstrak sarang semut yang sudah dalam bentuk kapsul sesuai dosis yang dianjurkan.
Dari uji toksisitas, sarang semut dikonsumsi tiga kali sehari sebannyak
satu sendok makan merupakan dosis yang aman atau untuk bentuk
kapsul sebanyak tiga kali sehari sebanyak 2-3 kapsul.
j. Tangguh
1. Karakteristik
Tangguh dikenal dengan nama latin Petiveria alliacea. Nama tangguh diberikan
oleh Mantan Presiden Rl, Aim. H. M. Soeharto. Bagian tanaman yang digunakan untuk
obat adalah akar, batang, dan daunnya.
49
2. Kandungan Kimia
3. Efek Farmakologis
Berkhasiat untuk mengobati batuk rejan, saraf, asma, bronkitis, diabetes, kanker,
pereda kejang, dan peluruh kencing. Tangguh bersifatdiuretikdan ekspektoran. Selain itu,
daun tangguh juga berkhasiat untuk mengobati kanker otak, kanker prostat, dubur, dan
saluran napas. Tanaman ini juga memiliki khasiat yang mampu melawan bakteri
Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, dan jamur Histoplasma capsulatum.
Tanaman ini berkhasiat bagi penderita kanker, khususnya kanker otak, getah
bening, dan leukemia. Selain itu, tangguh dapat digunakan sebagai pereda nyeri,
mempertahankan daya tahan tubuh, dan mengatasi radang.
Bahan
Cara Membuat
Rebus daun tangguh dengan 3 gelas air bersih hingga tersisa 2 gelas.
Cara Pemakaian
50
k. Sirsak
1. Karakteristik
Sirsak (Annona muricata L.) di Indonesia memiliki nama daerah yang berbeda-
beda, di antaranya nangka sabrang (Jawa), nangka belanda (Sunda), nangka buris
(Madura), srikaya jawa (Bali), deureuyan belanda (Aceh), durio ulondro (Nias), durian
batawi (Minangkabau), jambu landa (Lampung), langelo walanda (Gorontalo), dan naka
walanda (Ternate). Bagian tanaman yang digunakan untuk obat adalah daunnya.
2. Kandungan Kimia
Saponin, flavonoid, tanin, kalsium, fosfor, hidrat arang, vitamin (A, B, dan C),
tanin, fitosterol, ca-oksalat, dan alkaloid murisine.
3. Efek Farmakologis
Tanaman ini biasa digunakan untuk obat ambeien, mencret pada bayi, bisul, sakit
pinggang, anyang-anyangan, dan sakit kandung air seni. Selain itu, tanaman ini juga
bersifat antibakteri, antiparasit, antispasmodic antikanker, insektisida, hipotensif,
mengobati sakit perut, dan mampu mengeluarkan racun.
Bahan
Cara Membuat
Minum ramuan dua kali sehari pagi dan sore, masing-masing sebanyak 200 ml.
Catatan penting
Saat ini, bubuk daun sirsak sudah banyak dijual secara komersial dalam bentuk
kapsul. Dosisdan penggunaannyadapatdisesuaikan dengan label yang dianjurkan. Dosis
yang terlalu tinggi bisa bersifat hipotensif (menurunkan tekanan darah).
l. Buah Goji
1. Karakteristik
2. Kandungan Kimia
3. Efek Farmakologis
Buah goji memiliki banyak manfaat dan digunakan untuk perawatan penderita
kanker. Selain itu, beberapa efek farmakologis lain di antaranya sebagai antiradang,
menurunkan kolesterol darah, mengatasi masalah impotensi pria, serta mencegah
pembesaran prostat dan kebotakan pada pria. Berkhasiat juga untuk meningkatkan daya
tahan terhadap penyakit, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, melindungi dan
memperbaiki kerusakan DNA, melawan pertumbuhan dan perkembangan kanker,
52
mengurangi efek racun akibat kemoterapi dan radiasi, menjaga kekuatan sel darah,
menunda proses penuaan dini, meningkatkan stamina, dan mencegah anemia. Memperkuat
otot, tulang, dan gigi. Membantu fungsi ginjal, memperbaiki daya ingat, menjaga
kesehatan hati, dan menjaga kesehatan saluran pencemaan.
Goji juga sebagai sumber betaine alami yang berperan bagi kesehatan hati, otot,
otak dan persyarafan. Selain itu, cyperone dan sesquiterpene berguna dalam pengobatan
kanker. Sementara itu, solavetivone berfungsi sebagai antijamur dan antibakteri.
Physalin merupakan bahan alami yang secara aktif melawan segala jenis leukemia
dan hepatitis. Senyawa ini sudah dibuktikan dapat meningkatkan dan menormalkan
kembali aktivitas sel-sel pembunuh dan penekan pertumbuhan tumor.
Goji biasanya dimakan secara mentah, diminum sebagai jus, diolah menjadi teh
herba, atau disediakan sebagai tinktur. Goji banyak dijual dalam bentuk teh, jus atau buah
kering oleh perusahaan herbalis atau di toko obat Tionghoa. Goji tidak menimbulkan efek
berbahaya meskipun dikonsumsi secara berlebihan. Setiap orang dapat merasakan
manfaatnya, baik anak-anak, wanita hamil maupun orang usia lanjut.
53
BAB IV
4.1 Kesimpulan
Sebagai akhir dari materi penulisan karya ilmiah ini pada BAB 4 penulis akan akan
menyimpulkan inti dari keseluruhan permsalahan yang ada pada KTI ini. Pada BAB 2
penulis lampirkan beberapa pegangan (materi) dari berbagai sumber mengenai kanker agar
dalam melakukan pendeteksian kanker tidak bisa dilakukan dengan tepat, tidak salah
perkiraan. Penting untuk dijadikan pengetahuan mengenai apa itu kanker, faktor yang
harus dihindari sebagai penyebab munculnya kanker, serta beberapa bentuk penyakit
kanker yang sering terjadi di masyrakat, seperti kanker mulut rahim, kanker payudara,
kanker usus Besar-Dubur, kanker Kulit, Kanker Hati, Kanker Nasofarinf dan Kanker Paru,
semuanya dijelaskan dari faktor penyebab, gejala yang timbul, cara pemeriksaan,
pencegahan serta pengobatan yang bisa dilakukan.
54
4.2 Saran
Sebagai penutup dari Penyusunan KTI ini, penulis ingin menyampaikan beberapa saran
yang berkaitan dengan uraian pada KTI ini.
1. Harus diingat kanker bukan penyakit yang mudah untuk diobati, untuk itu jagalah
kesehatan diri kita jangan sampai berada pada situasi yang beresiko terhadap
pennyakit kanker, Seperti pola hidup yang tidak teratur.
2. Lakukan secara rutin memeriksa anggota tubuh kita, pelajari setiap terjadi kelainan
yang mencurigakan terhadap kanker. Jangan sampai kelainan ini terus meningkat
menjadi semakin parah, ingat bahwa kanker akan lebih mudah diobati jika dideteksi
sedini dan diobati mungkin.
3. Hindari konsumsi makanan yang berisiko terhadap kanker, apalagi untuk saat ini
telah banyak produk yang diketahui ternyata mengandung zat yang beracun bagi
tubuh.
4. Dan jika suatu saat kita diponis terkena kanker, atau ada gejala yang mengarah
pada kanker segera lakukan tindakan yang aman dan mudah untuk dilakukan,
seperti mengkonsumsi obat herbal. Obat herbal akan lebih aman untuk digunakan
karena aman dari zat kimia yang berbahaya.
5. Ingat mencegah lebih baik dari pada mengobati, sehat itu mahal apalagi kalau
sudah sakit akan lebih mahal lagi. Jaga kesehatan anda sebaik mungkin karena itu
merupakan asset terbesar anda.
Akhir dari semua uraian singkat ini penyusun memohon lindungan kepada Tuhan Yang
Maha Esa, Semoga uraian yang sederhana ini atas izin-Nya bisa bermanfaat untuk kita
semua. Amiin…
55
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, Vademikum Bahan Obat Alam, Deprtemen Kesehatan Republik Indonesia, 1989
Tio Chris K.H dan Ching Beng ImTio, Buku Pintar Terapi Alami Kanker, Jakarta :
Tatamedia dan Restu Agung, 1999
56