Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
untuk
1.
2.
KEBIJAKAN
STRATEGI
PENDIDIKAN
GLOBALISASI
MEMASUKI
ERA
3. KEBIJAKAN
MENGEMBANGKAN
RELEVANSI
ANTARA
ilmu pengetahuan. Kurang memberi perhatian pada soal keterampilan dalam bekerja
dan keterampilan hidup. Banyak lulusan lembaga pendidikan memiliki banyak
pengetahuan tetapi kurang terampil. Di samping itu juga kurikulum Indonesia
nampaknya kurang menghantar para lulusan untuk belajar secara mandiri. Semuanya
tergantung pada apa yang didapat dan didengar dari para guru/dosen. Strategi
pengembangan pendidikan ke depan mestinya berusaha mendidik para peserta didik
untuk dapat memiliki kemampuan (bukan hanya sekedar memiliki kompetensi)
untuk dapat secara mandiri dapat belajar sendiri dan dapat berusaha dan bekerja
secara mandiri. Maka pendidikan kewirausahawan perlu mendapat perhatian
(Danim, 2003: 142).
Untuk itu kebijakan yang dapat diambil dalam sistem pendidikan Indonesia
adalah dengan mengubah paradigma yang (hanya) menekankan segi kognif saja
(misalnya mutu pendidikan hanya diukur dari hasil Ujian Nasional saja) menuju
pendidikan yang (juga) menekankan keterampilan dan pengembangan seluruh aspek
kemanusiaan yang lebih utuh. Dari sistem pendidikan dan pembelajaran yang lebih
menekankan keaktifan guru menuju kepada pembelajaran yang lebih menekankan
siswa aktif untuk mengembangkan diri dan mengkontruksi pengetahuan mereka.
Dari kurikulum yang lebih berorientasi pada banyak materi menuju kurikulum yang
lebih memperhatikan konsep dasar, tantangan zaman dan kebutuhan global dan lokal
(Suparno, 2002: 107).
Problematika akses informasi dalam kurikulum nampaknya masih menjadi
tantangan bangsa Indoensia. Era globalisasi menuntut setiap orang untuk dapat
mengakses sebanyak mungkin informasi dari pelbagai sumber dengan pelbagai
sarana komunikasi dan informasi. Dapat dikatakan bahwa sebagian besar para siswa
di Indonesia saat ini masih buta dengan sistem informasi. Strategi ke depan adalah
dengan mengembangkan sistem informasi sampai ke tingkat sekolah dasar, yakni
dengan program dan proyek pengadaan sarana informasi (komputer, internet, media
publikasi, dll) ke sekolah-sekolah. Sistem pembelajaran juga mestinya merangsang
para siswa secara mandiri untuk dapat menemukan pelbagai informasi ilmu
pengetahuan dari pelbagai sumber dan sarana yang tersedia. Tidak hanya berpuas
diri saja dengan apa yang didapatkannya melalui buku pegangan di sekolah. Lebih
dari pada itu pihak sekolah dan guru untuk merangsang para siswa untuk dapat
mengakses informasi sebanyak-banyaknya dari pelbagai media yang tersedia.
5.
PENUTUP
Era globalisasi telah menjadi suatu fenomena yang mempengaruhi semua
aspek kehidupan manusia. Tak terkecuali dunia pendidikan di Indonesia. Memasuki
era globalisai yang sangat kompetitif, sangat menuntut adanya kebijakan-kebijakan
pendidikan yang terarah, kompetible, relevan dan berdaya saing, bukan hanya
sekedar menghabiskan anggaran negara. Dapat ditegaskan lagi beberapa kebijakan
dalam sistem pendidikan Indonesia yang dapat dikembangkan antara lain :
1)
Antara lain
3)
4)
5)
KEPUSTAKAAN
Edward dan Sallis, 2004, Total Quality Management in Education (Manajemen Kualitas Total Dalam
Pendidikan, diterjemahkan oleh Kambey C. Daniel, Program Pascasarjana Universitas Negeri Manado.
Danim Sudarwan, 2003, Menjadi Komunitas Pembelajar,Kepemimpinan Transformasional dalam Komunitas
Organisasi Pembelajaran, Jakarta : Bumi Aksara.
Senduk J.F., 2006, Isu dan Kebijakan Pendidikan, Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Manado.
Tilaar, H.A.R., 2004, Manajemen Pendidikan Nasional, Kajian Pendidikan Masa Depan, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Soetopo Hendyat, 2005, Pendidikan dan Pembelajaran, Teori, Permasalahan dan Praktek, Universitas Negeri
Malang.
Suparno Paul, dkk, 2002, Reformasi Pendidikan, Yogyakarta : Kanisius.
Suryosubroto B., 2004, Manajemen Pendidikan di Sekolah, Jakarta : PT. Rineka Cipta.