Professional Documents
Culture Documents
Pada bagian ini disampaikan tanggapan dan saran yang diberikan konsultan
terhadap KAK (Kerangka Acuan Kerja) yang disampaikan oleh Pemberi Kerja. Pada
dasarnya KAK telah memuat segala ketentuan yang harus dilaksanakan dan
diperhatikan oleh konsultan. Namun demikian terdapat beberapa tanggapan dan
saran konsultan serta inovasi yang diusulkan sebagai respons positif agar proses
pelaksanaan kegiatan menjadi lebih terarah dan fokus, sehingga menghasilkan
keluaran sesuai dengan yang diharapkan dalam KAK.
Tanggapan dan saran ini berisi mengenai pembahasan beberapa hal yang perlu
diklarifikasi, dibatasi, dikembangkan lebih lanjut, dan hal baru yang diusulkan
oleh konsultan untuk mempertajam substansi pekerjaan maupun mengefisienkan
alokasi sumber daya.
2.1
Bab 2 | 1
Dari KAK sudah disampaikan beberapa hal pokok terkait dengan pelaksanaan
kegiatan ini yang meliputi: latar belakang, dasar hukum, ruang lingkup pekerjaan
yang dilaksanakan, maksud dan tujuan, lokasi kegiatan, kebutuhan tenaga ahli,
pelaporan, pelaksana dan penanggungjawab kegiatan, dan jadwal pelaksanaan
kegiatan.
Dari KAK Butir 1 dapat dipahami latar belakang permasalahan/gambaran umum
singkat mengenai permasalahan yang dihadapi (isu strategis) serta berbagai
perkembangan faktor eksternal (lingkungan strategis) yang menjadi background
perlunya dilakukan Kegiatan Studi Penyusunan Standar Minimum Pemenuhan
Tingkat Kecukupan dan Kehandalan SDM Pemanduan, Sarana Bantu dan Prasarana
Pemanduan Pada Perairan Wajib Pandu Kelas I Tanjung Perak.
Selanjutnya, pada KAK Butir 1 dan Butir 7 telah disebutkan Undang-Undang Nomor
17 Tahun 2003 dan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 57 Tahun 2015
tentang Pemanduan dan Penundaan Kapal, sebagai referensi hukum (instrumental
input) yang menjadi landasan bagi pelaksanaan kegiatan ini.
Memperhatikan perkembangan dalam isu strategis, lingkungan strategis, serta
instrumental input tersebut, maka dalam KAK butir 1 tersirat disampaikan
mengenai maksud dan tujuan (purpose and objective) dilaksanakannya kegiatan
ini. Maksud dari pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk mengetahui jumlah dan
kualifikasi SDM, Sarana Bantu dan Prasarana Pemanduan yang paling sesuai untuk
melaksanakan pelayanan pemanduan dan penundaan kapal di Perairan Wajib
Pandu Kelas I Tanjung Perak. Sedangkan tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah
untuk
mendapatkan
gambaran
detail
mengenai
jumlah
(kuantitatif)
dan
Bab 2 | 2
untuk dilakukan oleh konsultan untuk melaksanakan maksud dan tujuan dari
pekerjaan/kegiatan tersebut di atas.
Adapun keluaran (outputs) dari kegiatan ini disampaikan pada KAK Butir 11 hingga
Butir 14 yang secara pokok menyatakan produk yang ingin dihasilkan oleh kegiatan
ini. Meskipun tidak secara eksplisit disampaikan dalam KAK, namun tentu saja
keluaran pekerjaan ini mencerminkan salah satu keluaran dari Satuan Kerja
Peningkatan Fungsi Pelabuhan dan Pengerukan Pusat, sesuai dengan yang
dicantumkan dalam Renstra Kemenhub 2015-2019 serta yang dituangkan dalam
RKA-KL 2016. Dan oleh karena itu, hasil (outcome) dari pekerjaan ini juga harus
mencerminkan atau setidaknya mendukung pencapaian sasaran yang meski tidak
disampaikan secara eksplisit dalam, namun tersampaikan pada komponen muatan
hasil studi pada KAK Butir 7a dan 7b.
Dengan memperhatikan ketekaitan antara latar belakang (isu strategis, lingkungan
strategis, instrumental input) serta input-proses-output-outcome-benefit yang
didiskusikan di atas, maka pendekatan pemahaman konsultan atas KAK ini
diejawantahkan dalam alur pikir suatu siklus proyek (project cycle) yang akan
dipaparkan dalam beberapa sub bab berikut.
Bab 2 | 3
2.1.2 Pemahaman
Terhadap
Perkembangan
Faktor
Pengaruh
(Lingkungan Strategis)
Untuk dapat menyusun standar minimum yang baik dan implementable, maka
perlu diperhatikan sejumlah faktor yang mempengaruhi terhadap substansi dari
standar yang disusun. Beberapa faktor pengaruh tersebut, atau sering disebut
sebagai lingkungan strategis, adalah:
1. Reformasi birokrasi: yang diantaranya terkait dengan upaya menuju goodgovernance
termasuk
dalam
pelaksanaan
pelayanan
pemanduan
dan
sebagaimana
yang
tercantum
dalam
Peraturan
Menteri
pengetahuan
petugas
untuk
dapat
memenuhi
Bab 2 | 4
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Peraturan
Pelayanan Publik;
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 60 Tahun 2010 tentang Organisasi
Bab 2 | 5
Kondisi
Eksisting
Operasional/Pelaksanaan
Pemanduan
dan
Penundaan Kapal
Bab 2 | 6
wawancara/diskusi
mendalam
dengan
Pengawas
Pemanduan
b)
pemanduan
dan
SDM
pemanduan,
sarana
bantu
dan
prasarana
pemanduan.
c)
pengumpulan data-data primer meliputi antara lain:
(1) waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan pemanduan kapal;
(2) waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan penundaan kapal;
(3) jumlah dan kualifikasi petugas pandu;
(4) jumlah dan kualifikasi operator radio pandu;
(5) jumlah dan spesifikasi kapal tunda;
(6) jumlah dan spesifikasi kapal pandu;
(7) jumlah dan spesifikasi kapal kecil;
(8) jumlah dan letak stasiun pandu;
(9) jumlah dan spesifikasi prasarana pemanduan lainnya;
(10)
petunjuk teknis pemanduan kapal yang telah ditetapkan oleh
pengawas pemanduan;
(11)
sispro pelayanan pemanduan yang digunakan oleh pelaksana
d)
(1)
(2)
(3)
pemanduan.
Pengumpulan data-data sekunder meliputi:
profil area perairan pandu di lokasi pekerjaan;
titik koordinat batas-batas perairan pandu;
titik koordinat Pilot Boarding Ground (titik naik/turun pandu ke/dari
kapal);
(4) jumlah terminal/terminal khusus yang ada pada perairan pandu
(apabila ada);
Bab 2 | 7
melibatkan
pemanduan
dan
untuk
analisa
pertumbuhan
kunjungan
kapal
dilakukan
untuk
Bab 2 | 8
d)
analisa
pengembangan
perairan
pandu
dilakukan
untuk
mendapatkan proyeksi/kemungkinan adanya perubahan terhadap batasbatas perairan pandu yang telah ada (eksisting) dengan memperhatikan:
a)
adanya pengembangan kegiatan kapal di luar perairan pandu yang
telah ditetapkan;
b)
adanya perubahan tingkat kesulitan berlayar di luar perairan pandu
yang telah ditetapkan
6) Analisa terhadap tingkat kecukupan dan kehandalan SDM pemanduan,
sarana bantu dan prasarana pemanduan
Analisa ini menggunakan indikator penilaian yang disusun berdasarkan
pengumpulan data, survey-survey dan analisa-analisa diatas, dimana secara
umum indikator yang akan dinilai dilokasi pekerjaan meliputi indikatorindikator berikut ini:
a)
on time performance pelaksanaan pemanduan kapal;
b)
on time performance pelaksanaan penundaan kapal;
c)
tingkat keselamatan pemanduan kapal;
d)
tingkat keselamatan penundaan kapal;
e)
tingkat kepuasan pelanggan/pengguna jasa terhadap kecukupan dan
kehandalan SDM pemanduan, sarana bantu dan prasarana pemanduan.
c. Keluaran (output) dari kegiatan ini dalam KAK Butir 14 dicantumkan bahwa
keluaran pokoknya adalah adalah berupa Laporan Akhir dari pelaksanaan
kegiatan yang mencakup :
1) Pekerjaan survei/analisa/pengamatan lapangan;
2) Penilaian terhadap kondisi eksisting tingkat kecukupan dan kehandalan SDM
Pemanduan, Sarana Bantu dan Prasarana Pemanduan di lokasi kerja;
3) Rekomendasi terhadap standar minimum kecukupan dan kehandalan SDM
Pemanduan, Sarana Bantu dan Prasarana Pemanduan di lokasi kerja untuk
mewujudkan pelaksanaan pemanduan dan penundaan kapal yang baik dan
terukur;
4) Dokumentasi pelaksanaan.
d. Hasil (outcome) berupa tercapainya maksud dan tujuan (purpose and
objective), sebagaimana disebutkan pada Butir 2 dari KAK yakni adanya untuk
mendapatkan
gambaran
detail
mengenai
jumlah
(kuantitatif)
dan
Bab 2 | 9
Bab 2 | 10
DASAR HUKUM
(instrumental input)
Peraturan sektor Transportasi Laut
Peraturan Kepelabuhanan
Peraturan Kenavigasian
Peraturan Pemanduan
MAKSUD
LATAR BELAKANG MASALAH (isu
strategis)DAN TUJUAN (purpose and objectives)INPUT
(Sumber daya)
PROCESS
(Uraian kegiatan)
Reformasi birokasi
Keterbatasan pengetahuan
Kondisi lingkungan
Terjadinya kecelakaan kapal
Bab 2 | 11
2.2
Tanggapan terkait dengan sumber daya yang disampaikan dalam KAK terkait dengan pendanaan, material dan fasilitas
pendukung, alokasi tenaga ahli, waktu, dan sistem pelaporan.
Kebutuhan tenaga ahli dalam pelaksanaan pekerjaan ini dialokasikan sebanyak 6 orang. Konsultan menilai bahwa
alokasi tenaga ahli ini sudah cukup memadai dari sisi jenis keahlian maupun alokasi MM (Man Month) untuk dapat
melaksanakan kegiatan ini dengan baik dan sesuai dengan alokasi waktu yang sudah ditetapkan. Namun harus
diperhatikan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan yang spesifik (un-usual) yang membutuhkan adanya
keterpaduan dan cara pikir yang sama diantara para tenaga ahli di bawah pimpinan ketua tim. Oleh karena itu:
Konsultan memandang bahwa kualifikasi dari ketua tim yang disampaikan dalam KAK sudah tepat yaitu
diisi oleh personel dengan pengalaman dan kematangan yang memadai (minimal berpendidikan S1 dengan
pengalaman 9 tahun). Oleh karena itu, dalam jajaran tenaga ahli yang diusulkan oleh konsultan dipasang tenaga
ahli dengan kualifikasi yang sesuai.
Sedangkan untuk jajaran tenaga ahli lainnya sebaiknya diisi oleh personel dengan pendidikan minimal S1
Tim Kerja Kajian Teknis dan Operasional: yang bertugas melakukan kajian berkaitan dengan
analisis dan pengolahan data;
Tim Kerja Lapangan: yang bertugas mengumpulkan dan melakukan kompilasi data hasil
pelaksanaan survey di lapangan;
Pada kegiatan ini tidak diberikan asisten tenaga ahli. Konsultan menilai alokasi asisten tenaga ahli sangat
diperlukan untuk dapat membantu kerja tenaga ahli dalam teknis pengerjaan.
Tenaga pendukung yang dialokasikan untuk pekerjaan ini sebanyak 3 orang (drafter, administrasi, dan surveyor).
Konsultan menilai alokasi tenaga pendukung ini sudah sangat memadai untuk dapat membantu kerja tenaga ahli,
baik secara administratif maupun dalam teknis pengerjaan. Namun demikian tenaga pendukung yang ditempatkan
juga sudah cukup berpengalaman dan terbiasa dengan kegiatan proyek, sehingga tenaga ahli dapat lebih fokus
kepada pembahasan substansi kegiatan. Oleh karena itu konsultan memberikan tanggapan dan saran berikut:
o
Drafter yang digunakan adalah minimal lulusan DIII yang telah memiliki pengalaman minimal 3 tahun
dalam pekerjaan pelaksanaan penggambaran;
Tenaga Administrasi yang direkrut untuk membantu penyelesaian administrasi baik saat pelaksanaan
proyek dalam hal persiapan, dan pelaksanaan survei kunjungan lapangan adalah tenaga administrasi yang
berpengalaman dalam penyiapan dokumen administrasi sehingga mempermudah tenaga ahli dan asisten dalam
pelaksanaan kegiatan di lapangan;
o
Surveyor yang dilibatkan adalah personil yang telah memiliki pengalaman dalam melakukan pengukuran
dan pengambilan data, termasuk memiliki kemampuan untuk melakukan diskusi ringan dan membantu tenaga
ahli dalam melakukan pencatatan saat pelaksanaan wawancara dan pengukuran berlangsung.
Bab 2 | 12
Untuk mendukung kinerja tenaga ahli maupun tenaga pendukung perlu diperhatikan beberapa hal berikut:
Kualifikasi tenaga ahli perlu ditunjukkan dengan referensi mengenai jenis-jenis pekerjaan yang secara
schedule) yang baik, efisien dan efektif agar mampu memaksimalkan tim tenaga ahli dan tim tenaga penunjang
agar tidak mengganggu jalannya pekerjaan tim secara keseluruhan (teamwork) sehingga mampu menyelesaikan
semua pekerjaan baik secara administrasi (laporan-laporan) maupun secara teknis.
Tanggapan dan saran ini terkait dengan waktu pelaksanaan dan sistem pelaporan yang tertuang dalam KAK Butir 9 dan
Butir 11 hingga Butir 14. Terkait dengan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang diperkirakan selama 150 hari
kalender dengan berbagai kewajiban untuk penyusunan laporan, dan survey kunjungan lapangan, pihak konsultan
memberikan tanggapan sebagai berikut:
Waktu yang disediakan pada dasarnya cukup panjang, namun karena substansi yang dibahas dalam pekerjaan ini
cukup banyak, maka waktu yang ada harus dimanfaatkan sebaik mungkin dengan pembuatan jadwal dan tahapan
pelaksanaan pekerjaan yang baik serta sistem kerja tim dapat efektif.
Untuk memudahkan mengatur progress dalam pelaksanaan kegiatan tahapan pelaksanaan pekerjaan akan
disusun ke dalam 4 tahap. Tahapan pelaksanaan pekerjaan ini disesuaikan dengan kewajiban penyerahan laporan,
yakni:
o
tahap persiapan, untuk persiapan/koordinasi tim, penyusunan metoda kerja, kajian pustaka, serta
persiapan pelaksanaan survey. Hasil tahap ini disampaikan pada Laporan Pendahuluan.
tahap pengumpulan data dan analisis awal, untuk melakukan pengumpulan data primer dan sekunder,
serta analisis awal berupa kompilasi data, pengelompokkan data, dan interpretasi data. Hasil tahap ini
disampaikan pada Laporan Antara.
o
Tahap analisis, untuk melakukan analisa pertumbuhan kunjungan kapal yang membutuhkan pelayanan
pemanduan dan penundaan kapal; analisa pengembangan perairan pandu; serta analisa penilaian tingkat
kecukupan dan kehandalan SDM pemanduan, sarana bantu dan prasarana pemanduan sehingga dapat dilakukan
penilaian terhadap kondisi eksisting tingkat kecukupan dan kehandalan SDM Pemanduan, Sarana Bantu dan
Prasarana Pemanduan di lokasi kerja; dan menyusun rekomendasi terhadap standar minimum kecukupan dan
kehandalan SDM Pemanduan, Sarana Bantu dan Prasarana Pemanduan di lokasi kerja untuk mewujudkan
pelaksanaan pemanduan dan penundaan kapal yang baik dan terukur. Hasil tahap ini disampaikan pada Draft
Laporan Akhir.
o
Tahap penyempurnaan, untuk menyempurnakan laporan dan seluruh produk pekerjaan secara substantif
maupun editorial sesuai dengan masukan dari pemberi kerja maupun dari hasil diskusi dengan pihak terkait.
Hasil tahap ini disampaikan pada Laporan Akhir.
2.3
Uraian dalam Ruang Lingkup pada KAK telah menjelaskan tentang data yang harus dikumpulkan. Untuk mendukung
kelancaran pengumpulan data, maka diperlukan dukungan terhadap kemudahan dalam akses data tersebut, selain
Bab 2 | 13
Konsultan juga membutuhkan pendamping dari PPK yang dapat memberikan informasi mengenai operasional dan kondisi
SDM, Sarana Bantu dan Prasarana di Tanjung Perak pada saat visitasi (kunjungan lapangan).
Bab 2 | 14