Professional Documents
Culture Documents
Oleh:
DESTINI PUJI LESTARI
22020111130032
gangguan mobilisasi. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah tenaga kesehatan
adalah memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga pasien pasca stroke dalam
mengintervensi gangguan mobilisasi dan mencegah atrofi dengan memberikan tindakan
Range of Motion (ROM).
B. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan tentang terapi ROM diharapkan keluarga dapat
melakukan terapi ROM pasif pada anggota keluarganya yang terkena stroke.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan tentang pelaksanaan terapi ROM diharapkan keluarga
dapat:
a. Menyebutkan pengertian stroke
b. Menyebutkan tanda gejala stroke
c. Menyebutkan pengertian terapi ROM
d. Menyebutkan peran keluarga selama proses terapi
e. Mendemonstrasikan cara memberikan terapi ROM pasif anggota gerak bagian atas
f. Mendemonstrasikan cara memberikan terapi ROM pasif anggota gerak bagian
bawah
C. SASARAN
Sasaran kegiatan ini adalah keluarga klien pasca-stroke
D. METODE
1. Ceramah dan tanya jawab
2. Demonstrasi terapi ROM pasif
3. Diskusi
E. WAKTU DAN TEMPAT
Kegiatan Penyuluhan terapi ROM Pasif untuk Keluarga
1. Waktu
: Kamis, 20 Januari 2015
2. Tempat
: Balai Warga
F. MEDIA DAN ALAT
Lembar balik dan leaflet yang berisi petunjuk pelaksanaan terapi ROM pasif
G. PROSES KEGIATAN
1. Persiapan lingkungan
2. Menjelaskan materi yang akan disampaikan
3. Memberikan kesempatan kepada keluarga untuk bertanya
4. Mempraktekan Terapi ROM
5. Memberikan feedback
6. Menutup kegiatan
H. SETTING TEMPAT
Kegiatan Penyuluhan Kepada Keluarga
Keterangan:
= Observer
= keluarga klien
= Fasilitator
= pemberi materi
I. STRATEGI PELAKSANAAN
1. Penyuluhan Kepada Keluarga Pasien
Tahap
kegiatan
Pembukaan
Waktu
Kegiatan
5
5 menit
Salam pembuka
Perkenalan
reinforcement positif
Menyimpulkan kegiatan
Salam penutup
Pelaksanaan
30
menit
Penutup
5 menit
Kegiatan peserta
Metode
Media
Menjawab salam
Memperhatikan
Menyetujui
Ceramah
Menjawab
pertanyaan
Memperhatikan
Mempraktikkan
Diskusi,
Praktik
Menjawab
pertanyaan
Menjawab salam
Diskusi
Video
Terapi
ROM
Lampiran Materi
A. Definisi Stroke
Stroke adalah sindrom yang disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak (GPDO)
dengan awitan akut, disertai manifestasi klinis berupa defisit neurologis dan bukan sebagai
akibat tumor, trauma ataupun infeksi susunan saraf pusat. Stoke merupakan penyebab
kecacatan nomor satu di dunia dan penyebab kematian nomor tiga di dunia. Duapertiga
stroke terjadi di negara berkembang. Pada masyarakat barat, 80% penderita mengalami
stroke iskemik dan 20% mengalami stroke hemoragik. Insiden stroke meningkat seiring
pertambahan usia (Dewanto, 2007).
B. Faktor Resiko
Usia dan jenis kelamin, genetik, ras, mendengkur dan sleep apnea, inaktivitas fisik,
hipertensi, merokok, diabetes mellitus, penyakit jantung, aterosklerosis, dislipidemi,
alkohol dan narkoba, kontrasepsi oral serta obesitas (Dewanto, 2007).
C. Tanda dan Gejala
Menurut Oman (2002) tanda dan gejala stroke bergantung pada daerah otak yang terkena.
Stroke dapat mengenai kemampuan mental, fungsi motorik, atau bicara. Semua gejala
stroke terjadi secara tiba-tiba. Baru-baru ini Brain Attack Coalition of The National
Institute of Neurologic Disorder and Stroke menyepakati tanda-tanda stroke sebagai
berikut:
1. Kebas atau kelemahan pada wajah, lengan atau tungkau, khususnya jika terjadi pada
satu sisi (unilateral)
2. Konfusi, kesulitan dalam bicara atau memahami perkataan
3. Kesulitan melihat dengan satu atau kedua mata
c. Siku
1) Fleksi: menggerakan siku sehingga lengan bahu bergerak ke depan sendi bahu
dan tangan sejajar bahu, rentang 150
2) Ekstensi: meluruskan siku dengan menurunkan tangan, rentang 150
d. Lengan Bawah
1) Supinasi: memutar lengan bawah dan tangan sehingga telapak tangan
menghadap ke atas, rentang 70-90
2) Pronasi: memutar lengan bawah sehingga telapak tangan menghadap bawah,
rentang 70-90
3) Ulangu gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali
e. Pergelangan Tangan
1) Fleksi: menggerakan telapak tangan ke sisi bagian dalam lengan bawah, rentang
80-90
2) Ekstensi: menggerakan jari-jari tangan sehingga jari-jari tangan, lengan bawah
berada dalam rentang 80-90
3) Hiperekstensi: membawa permukaan tangan dorsal ke belakang sejauh
mungkin, rentang 89-90
4) Abduksi: menekuk pergelangan tangan miring ke ibu jari, rentang 3
5) Adduksi: menekuk pergelangan tangan miring ke arah lima jari, rentang 30-50
6) Ulang gerajan berturut-turut sebanyak 4 kali
f. Jari-Jari Tangan
1) Fleksi : membuat genggaman, rentang 90
2) Ekstensi: meluruskan jari-jari tangan, rentang 90
3) Hiperekstensi: menggerakan jari-jari tangan ke belakang sejauh mungkin,
rentang 30-60
4) Abduksi: meregangkan jari-jari tangan yang satu dengan yang lain, rentang 30
5) Adduksi: merapatkan kembali jari-jari tangan
g. Ibu Jari
1) Fleksi: Menggerakan ibu jari menyilang permukaan telapak tangan, rentang 90
2) Ekstensi: menggerakan ibu jari lurus menjauh dari tangan, rentang 90
3) Abduksi: menjauhkan ibu jari ke samping, rentang 30
4) Adduksi: menggerakan ibu jari ke depan tangan, rentang 30
5) Oposisi: menyentuhkan ibu jari ke setiap jari-jari tangan pada tangan yang sama
6) Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali
h. Pinggul
1) Fleksi: menggerakan tungkai ke depan dan atas, rentang 90-120
2) Ekstensi: menggerakan kembali ke samping tungkai yang lain, rentang 90-120
3) Hiperekstensi: menggerakan tungkai ke belakang tubuh, rentang 30-50
4) Abduksi: menggerakan tungkai ke samping menjauhi tubuh, rentang 30-50
5) Adduksi: menggerakan tungkai kembali ke posisi media dan melebihi jika
mungkin, rentang 30-50
6) Rotasi dalam: memutar kaki dan tungkai ke arah tungkai lain, rentang 90
7) Rotasi luar: memutar kaki dan tungkai menjauhi tungkai lain, rentang 90
8) Sirkumduksi: menggerakan tungkai melingkar
9) Ulangi gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali
i. Lutut
1) Fleksi: menggerakan tumit ke arah belakang paha, rentang 120-130
2) Ekstensi: mengembalikan tungkai ke lantai, rentang 120-130
3) Ulangi gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali
j. Mata Kaki
1) Dorsofleksi: menggerakan kaki sehingga jari-jari kaki menekuk ke atas, rentang
20-30
2) Plantarfleksi: menggerakan kaki sehingga jari-jari kaki menekuk ke bawah,
rentang 45-50
3) Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali
k. Kaki
1) Inversi: memutar telapak kaki ke samping dalam, rentang 10
2) Eversi: memutar telapak kaki ke samping luar, rentang
3) Ulang gerakan berturut-turut
l. Jari-jari kaki
1) Fleksi: menekukan jari-jari kaki ke bawah, rentang 30-60
2) Ekstensi: meluruskan jari-jari kaki, rentang 30-60
3) Abduksi: menggerakan jari-jari kaki satu dengan yang lain, rentang 15
4) Adduksi: merapatkan kembali bersama-sama, rentang 15
5) Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali
E. Peran Keluarga Selama Proses Terapi
Selama proses terapi, keluarga berperan sebagai pelaksana terapi ROM pasif dan
mendampingi pasien untuk melakukan ROM pasif.
DAFTAR PUSTAKA
Anies. 2006.Waspada Ancaman Penyakit Tidak Menular. Jakarta: Elex Media Komputindo
Dewanto, George. 2007. Panduan Praktis Diagnosis & Tata Laksana Penyakit Saraf. Jakarta:
EGC
Khakim, Moh Lukman. 2013. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Range of Motion Kepada
Keluarga Pasien dengan Stroke Terhadap Kemandirian Keluarga Melatih Range of Motion di
Wilayah Kerja Puskesmas 1 Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan.
NANDA, 2005, Nursing diagnoses; Definitions & Classification, Nanda Internasional,
Philadelphia.
Oman, Kathleen S. 2002. Emergency Nursing Secrets. Jakarta: EGC
Triyanto, E. 2006. Range of Motion. Modul skill lab keperawatan edisi 3 Universitas Jenderal
Soedirman