You are on page 1of 12

Abstrak

Enterprise Resources Planning (ERP) merupakan suatu sistem teknologi informasi yang tinggi
tingkat kerumitannya. Implementasi ERP mempunyai tingkat kesulitan tinggi dan biaya yang besar
karena membutuhkan sumber daya yang besar pada perusahaan sehingga banyak perusahaan
mengalami kegagalan. Penelitian yang dilakukan terhadap lima perusahaan besar di Jatim dengan
menyebarkan kuisioner didapatkan lima critical success factors yang besarnya adalah
management/organisasi (komitmen, edukasi, keterlibatan, pemilihan tim, pelatihan, serta peran dan
tanggung jawab) sebesar 76 %, proses (alignment, dokumentasi, integrasi, dan re-desain proses)
sebesar 65 %, teknologi (hardware, software, manajemen sistem, dan interface) sebesar 100 %, data
(file utama, file transaksi, struktur data, dan maintenance dan integrasi data) sebesar 100 % dan
personel (meliputi edukasi, pelatihan, pengembangan skill, dan pengembangan pengetahuan)
sebesar 55 %. Secara keseluruhan dari critical success factors yang ada dengan tingkat kesuksesan
mengimplementasikan ERP sebesar 77 %.
Kata kunci : ERP, critical success factors, implementasi

BAB I
Pendahuluan
1.1.

Latar Belakang
Peran utama sistem informasi dalam bisnis adalah untuk memberikan dukungan yang efektif
atas strategi perusahaan agar dapat memperoleh keunggulan kompetitif. Peran strategis sistem
informasi ini melibatkan penggunaan teknologi informasi untuk mengembangkan berbagai
produk, layanan, dan kemampuan yang memberikan perusahaan keunggulan besar atas tekanan
kompetitif dalam pasar global. ERP mendukung operasi yang efisien dari proses bisnis dengan
mengintegrasikan seluruh bisnis tugas yang berhubungan dengan penjualan, pemasaran,
manufaktur, logistik, akuntansi, dan staf.
Keuntungan utama ERP adalah meningkatkan efisiensi, integrasi informasi untuk
pengambilan keputusan yang lebih baik, waktu respon yang lebih cepat untuk permintaan
konsumen, dan lain-lain. Manfaat tidak langsung termasuk meningkatkan corporate
image,peningkatan goodwill konsumen, kepuasan pelangggan, dan sebagainya. Manfaat
lainnya secara langsung dari sistem ERP adalah integrasi bisnis, fleksibilitas, kemampuan
analisis dan perencanaan yang lebih baik, dan penggunaan teknologi baru.
Oleh karena itu, dalam paper ini akan dilakukan observasi untuk menganalisa dan
mengevaluasi mengenai penerapan ERP di perusahaan-perusahaan yang saat ini telah
menggunakan sistem ERP dalam perusahaannya. Dari paper ini diharapkan dapat memberi
gambaran dan masukan bagi perusahaan-perusahaan yang belum menerapkan ERP untuk
mengenal sistem yang terintegrasi dan keuntungan yang diperoleh dalam pengimplementasian
ERP. Selain itu dari paper ini diharapkan dapat memberi evaluasi yang cukup berguna bagi
perusahaan yang telah mengimplementasikan ERP serta memberikan informasi yang cukup
penting mengenai pengaruh ERP terhadap efisiensi dalam sistem di perusahaan.

BAB II
TEORI
3.1. Pengertian Enterprise Resource Planning (ERP)
Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan sistem yang mengintegrasikan seluruh
departemen dan fungsi suatu perusahaan ke dalam suatu sistem automasi keseluruhan proses
bisnis guna meningkatkan efektivitas dan efisiensi perusahaan. ERP menurut Russel dan Taylor
(2003) adalah perangkat lunak yang mengorganisasi dan mengelola proses bisnis sebuah
perusahaan dengan cara sharing informasi antar area fungsional. ERP adalah sebuah kerangka
kerja transaksi keseluruhan perusahaan dengan berbagai hubungan ke pemrosesan pesanan
penjualan, manajemen dan pengendalian persediaan, perencanaan produksi dan distribusi, serta
keuangan. Semua jenis bisnis kini mengimplementasikan sistem ERP.
ERP bertindak sebagai tulang punggung lintas fungsi perusahaan yang mengintegrasikan
dan mengotomatisasi banyak proses internal dan sistem informasi dalam fungsi produksi,
logistik, distribusi, akuntansi, keuangan, dan sumber daya manusia perusahaan. ERP adalah
sistem lintas fungsi perusahaan yang digerakkan oleh modul software suite terintegrasi yang
mendukung proses bisnis dasar internal perusahaan. Contohnya, software ERP untuk
perusahaan manufaktur umumnya akan memproses data dari dan menelusuri status penjualan,
persediaan, pengiriman, dan pembuatan faktur, serta perkiraan bahan baku dan kebutuhan
sumber daya manusia (OBrien dan Marakas, 2011).
Menurut OBrien dan Marakas (2011), sistem ERP dapat menghasilkan manfaat bisnis yang
signifikan bagi perusahaan, diantaranya:
1. Kualitas dan Efisiensi
ERP menciptakan kerangka kerja yang dapat mengefisienkan layanan pelanggan,
produksi, dan distribusi
2. Penurunan Biaya
ERP sebagai sistem yang terintegrasi menghasilkan penurunan dalam biaya pemrosesan
transaksi, hardaware, software dibandingkan dengan sistem yang tidak terintegrasi.
3. Pendukung Keputusan
ERP menyediakan informasi kinerja bisnis lintas fungsi yang penting secara cepat
sehingga membantu manajer dalam mengambil keputusan tepat waktu.
4. Kelincahan Perusahaan
ERP menghasilkan struktur organisasi, tanggung jawab manajerial, dan peran kerja yang
lebih fleksibel, serta menghasilkan organisasi dan tenaga kerja yang lebih lincah dan
adaptif dalam memanfaatkan peluang baru bisnis.
Namun dibalik besarnya manfaat, implementasi ERP ini sendiri memiliki beberapa resiko
yang berkaitan dengan ukuran proyeknya, aplikasi teknologinya, struktur, stabilitas, strategi
maupun penggunanya. Serta tidak sedikit biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk investasi
sistem ini. Biaya yang mungkin termasuk adalah biaya replacement yang lama ke sistem yang
baru, biaya training dan peningkatan fasilitas, biaya konsultan maupun biaya tak terlihat seperti
biaya depresi akibat pergantian sistem.
3.2. Karakteristik ERP
Karakteristik ERP menurut Daniel E.OLeary meliputi hal-hal sebagai berikut :
1. Sistem ERP adalah suatu paket perangkat lunak yang didesain untuk lingkungan
pelanggan pengguna server, apakah itu secara tradisional atau berbasis jaringan.
2. Sistem ERP memadukan sebagian besar dari proses bisnis.
3. Sistem ERP memproses sebagian besar dari transaksi perusahaan.

4. Sistem ERP menggunakan basis data perusahaan yang secara tipikal menyimpan setiap
data sekali saja.
5. Sistem ERP memungkinkan mengakses data secara waktu nyata (real time)
6. Dalam beberapa hal sistem ERP memungkinkan perpaduan proses transaksi dan
kegiatan perencanaan.
7. Sistem ERP menunjang sistem multi mata uang dan bahasa, yang sangat diperlukan oleh
perusahaan multinasional.
8. Sistem ERP memungkinkan penyesuaian untuk kebutuhan khusus perusahaan tanpa
melakukan pemrograman kembali.
3.3. Keuntungan Menggunakan ERP
Adapun beberapa keuntungan dari penggunaan sistem informasi terpadu dalam konsep ERP
ini antara lain dapat disebutkan sebagai berikut:
1. ERP menawarkan sistem terintegrasi di dalam perusahaan, sehingga proses dan
pengambilan keputusan dapat dilakukan secara lebih efektif dan efisien.
2. ERP juga memungkinkan melakukan integrasi secara global. Halangan yang tadinya
berupa perbedaan valuta, perbedaan bahasa, dan perbedaan budaya, dapat dijembatani
secara otomatis, sehingga data dapat diintegrasikan.
3. ERP tidak hanya memadukan data dan orang, tetapi juga menghilangkan kebutuhan
pemutakhiran dan sinkronisasi banyak sistem komputer yang terpisah.
4. ERP memungkinkan manajemen mengelola operasi, tidak hanya sekedar memonitor
saja. Dengan ERP, manajemen tidak hanya mampu untuk menjawab pertanyaan
Bagaimana keadaan kita ? tetapi lebihlebih mampu menjawab pertanyaan Apa yang
kita kerjakan untuk menjadi lebih baik ?
5. ERP membantu melancarkan pelaksanaan manajemen supply chain dengan kemampuan
memadukannya.
3.4. Teknologi Enterprise Resources Planning (ERP)
Pada suatu organisasi yang kompleks dengan banyak departemen yang menjalankan fungsi
dan objektif masing-masing, kerapkali terjadi bias informasi, persepsi dan pengambilan
keputusan antara satu unit departemen dengan unit yang lain. ERP merupakan sebuah konsep,
teknik, ataupun metode guna mengintegrasikan seluruh departemen dan fungsi suatu
perusahaan ke dalam suatu sistem automasi keseluruhan proses bisnis guna meningkatkan
efektivitas dan efisiensi perusahaan. Manfaat dari ERP ini adalah: integrasi bisnis secara
keseluruhan, fleksibilitas dalam organisasi untuk bertransformasi dan meningkatkan turnovernya, menciptakan analisa dan peningkatan kapabilitas yang lebih baik, serta penggunaan
teknologi terbaru.
Pada ERP sendiri terjadi perubahan paradigma dari sistem konvensional yang serba
terisolasi ke arah penggunaan information teknologi yang lebih terintegrasi menghasilkan aliran
informasi yang lebih lancar pada level organisasional maupun departemental (Gambar 1).

Strategic & Operational


Planning

Finance

Manufacturing

Human Resources

ERP
System

Materials Management

Logistic Management

Maintenance Management

Quality Management

Sales & Distribution


Gambar 1. Integrasi Informasi melalui Sistem ERP

Peranan informasi mutlak adanya, beberapa karakteristik fundamental informasi adalah


akurasi (ketepatan), relevansi (kebenaran), dan avalabilitas (ketersediaan). Namun, beberapa
penelitian mencatat beberapa permasalahan dengan sistem informasi manajemen konvensional,
yaitu hanya menyediakan source data yang sudah ditentukan sehingga kerapkali terjadi missinformation antar departemen dan keterbatasan analisa data. Implementasi ERP ini sendiri
memiliki beberapa resiko yang berkaitan dengan ukuran proyeknya, aplikasi teknologinya,
struktur, stabilitas, strategi maupun penggunanya. Adapun beberapa biaya yang mungkin
termasuk adalah biaya replacement yang lama ke sistem yang baru, biaya training dan
peningkatan fasilitas, biaya konsultan maupun biaya tak terlihat seperti biaya depresi akibat
pergantian sistem. Critical Success Factor (CSF) merupakan suatu parameter pengukuran
dalam mengukur kinerja dari suatu fungsi ERP dalam perusahaan. Asumsi yang dipergunakan
adalah bahwa fungsi ERP yang dikembangkan oleh perusahaan secara otodidak sendiri tanpa
melibatkan konsultan ataupun pihak ketiga tetap dianggap sebagai aplikasi ERP.
Berdasarkan metode CSF (Critical Success Factor), faktor-faktor kesuksesan dalam ERP
dibagi menjadi 5 kelompok yaitu:
1. Management/organisasi; meliputi komitmen, edukasi, keterlibatan, pemilihan tim,
pelatihan, serta peran dan tanggung jawab.
2. Proses; meliputi alignment, dokumentasi, integrasi, dan re-desain proses.
3. Teknologi; meliputi hardware, software, manajemen sistem, dan interface.
4. Data; meliputi file utama, file transaksi, struktur data, dan maintenance dan integrasi data.
5. Personel; meliputi edukasi, pelatihan, pengembangan skill, dan pengembangan
pengetahuan.

BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Metodologi Penelitian
Evaluasi ini dilakukan dengan survey dan kuisioner terhadap lima perusahaan besar di Jawa
Timur yang telah menerapkan sistem ERP dalam sistem kerja perusahaan-nya.. Pertanyaanpertanyaan yang diajukan berdasarkan faktor-faktor yang terdapat dalam metode CSFs.
Digunakan metode survey dan kuisioner sebagai sarana mencari data dalam analisa pada
perusahaan-perusahaan yang dipilih sebagai acuan implementasi ERP ini adalah : PT
Domusindo Perdana, PT Sinar Sosro, PT Insera Sena, PT Spindo dan PT Santos Jaya Abadi.
3.2. Analisa
Berdasarkan dari hasil Tabel 1., CSF yang ada diambil dari studi survey dan wawancara
pada 5 perusahaan, dengan analisa sebagai berikut:
a) Analisa parsial

Management/Organisasi
Management/Organisasi adalah faktor yang melihat dari pengaruh keseriusan
internal manajemen terhadap suksesnya pelaksanaan sistem ERP. Dari hasil faktor CSF
di atas diperoleh 76% yang berarti dari 25 parameter yang dibutuhkan sudah 19
parameter terpenuhi. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan yang ada telah
cukup baik dalam menempatkan jajaran manajemennya untuk memegang kendali
implementasi ERP dalam perusahaan. Dari semua faktor yang ada pada CSFs, faktor
manajemen adalah faktor yang memiliki prosentase terbesar yaitu 26%. Hal ini berarti
pengaruh komitmen, pendidikan, dan keterlibatan pihak manajemen terhadap
kesuksesan perusahaan dalam hal ini penerapan sistem ERP cukup besar.

Proses
Proses adalah faktor internal yang terjadi yang mendukung kinerja perusahaan baik
proses yang berhubungan dengan manusia, mesin, produk, material maupun sistemnya.
Faktor CSF yang ditunjukkan sebesar 65%, berarti faktor proses telah 65% berjalan
sebagaimana mestinya. Dari keseluruhan faktor yang ada, faktor proses berpengaruh
sebesar 19%. Hal ini-pun dapat diketahui bahwa sekalipun faktor proses terjadi seolaholah secara rutinitas namun harus benar-benar diperhatikan karena proses dalam
perusahaan ikut memegang peranan penting dalam kesuksesan perusahaan.

Teknologi
Dalam sistem ERP, faktor teknologi tentu saja menjadi faktor yang cukup penting,
karena ERP identik dengan sistem komputerisasi dan berlawanan dengan sistem
manual. Faktor teknologi yang diperoleh dengan nilai CSF sebesar 100%, yang berarti
bahwa teknologi merupakan prasyarat mutlak ERP. Hal ini semakin diperkuat dengan
pengaruh aspek teknologi sebesar 20% dari CSF keseluruhan.

Data
Faktor data adalah faktor yang berhubungan dengan file atau data-data dalam
perusahaan, baik yang data masa lalu maupun yang akan dikerjakan. Sehingga dengan
adanya data-data tersebut, aliran proses dalam perusahaan yang jika dalam penerapan
ERP akan diintegrasikan dari setiap departemen dapat dilakukan dengan lancar. Faktor
ini mendapatkan nilai sebesar 100% artinya aliran dan dokumentasi data sangat penting
sifatnya dalam fungsi ERP. Apalagi dengan kontribusi 20% yang ditunjukkan secara
keseluruhan menunjukkan pentingnya faktor ini dalam perusahaan.

Manusia
Dalam sistem ERP, selain teknologi maka ada faktor lain yang sangat berpengaruh,
yaitu faktor manusia. Manusia merupakan pelaku atau objek aktif untuk mencapai
kesuksesan. Pada hasil CSF didapatkan bahwa nilai untuk manusianya sebesar 55%, 11
parameter terpenuhi dari 20 parameter serta hanya berhasil 15% dari keseluruhan faktor
yang ada. Hal ini menunjukkan bahwa kontribusi manusia masih relatif rendah.
Perusahaan-perusahaan saat ini kurang menyadari pentingnya kualitas manusia dalam
suatu perusahaan, baik dari segi skill maupun pengetahuan, pendidikan dan lain-lain.
Oleh karena itu dibutuhkan peningkatan kesadaran bagi manajemen bahwa faktor
manusia sangat berpengaruh terlebih dalam penerapan ERP. Selain itu kesadaran dari
pihak bawah/ karyawan bahwa bekerja tidak hanya untuk uang tetapi juga untuk
meningkatkan diri, sangatlah penting.

b) Analisa keseluruhan
Dari seluruh CSF yang menjadi parameter ditemukan bahwa dari 95 parameter yang
dibutuhkan demi mencapai keefektifan dari implementasi ERP sudah 73 parameter yang
terpenuhi dengan baik yaitu dengan prosentase 77%nya.

Alignment

Documentation

Integration

Process Redesign

Hardware

Software

Management System

Master Files

Transactional Files

Data Structure

Education

Training

Skills Development

Management Knowledge

People CSF

Training

Data CSF

Involvement

Technology CSF

Education

Process CSF

Commitment

Responsibilities Role &

Management/Organization
CSF

essed Addv butes Attri Total

Tabel 4.1. Tabel Hasil Analisa Implementasi ERP Melalui Metode CSFs

13

18

12

PT Spindo

12

PT Santos

18

Total

4
80
%

4
80
%

4
80
%

3
60
%

4
80
%

4
80
%

4
80
%

2
40
%

3
60
%

5
100
%

5
100
%

5
100
%

5
100
%

5
100
%

5
100
%

4
80
%

3
60
%

2
40
%

2
40
%

Company
PT
Domusindo
Perdana
PT Sinar
Sosro
PT Insera
Sena

Total (%)
CSF Total
% Total
CSF Score

19
26
%
76
%

13
19
%
65
%

15

15

20%
100
%

20%
100
%

11
15
%
55
%

73
100
%
77%

3.3. Kesimpulan
Enterprise Resource Planning sebagai merupakan konsep sistem informasi dalam
suatu perusahaan yang sangat baik. Pada sistem ERP dengan metode CSFs, faktor yang
diukur meliputi faktor di dalam internal manajemen, proses, teknologi, data, dan faktor
manusianya. Keseluruhan faktor itu akan dikaitkan dan diintegrasikan ke seluruh
departemen yang ada, yang kemudian dapat dianalisa baik secara per bagian maupun
keseluruhan departemen. Penerapan sistem ERP ini dapat mendukung kesuksesan kinerja
perusahaan melalui pengaplikasian faktor-faktor dalam CSFs.
Maka urutan CSF(Critical Success Factor) dalam suatu perusahaan dalam penerapan
ERP, sebagai berikut :
1. Teknologi dan Data (100%)
2. Manajemen (76%)
3. Proses (65%)
4. Manusia/SDM (55%)

Daftar Pustaka
Bodnar, George H., and William S. Hopwood. "Sistem informasi akuntansi."Buku Satu, Salemba
Empat, Jakarta (2000).
Frayessa Intan. 2012. Penerapan Enterprise Resource Planning (ERP). Institut Pertanian
Bogor:Bogor.
Sun, A.Y.T., Abe Yazdani , and John D. Overend, 2005, Achievment Assesment For Enterprise
Resources Planning (ERP) System Implementation Based on Critical Success Factors (CSFs),
International Journal Production Economics 98, pp. 189-20.
Tarigan Josua. Enterprise Resource Planning (ERP). Universitas Kristen Petra.
Tarigan Zeplin J.H., Tjipto Silvy I, dkk. ANALISA IMPLEMENTASI Enterprise Resources
Planning PADA PERUSAHAAN. Universitas Kristen Petra
Vincent Gaspersz. Desain Sistem Manufaktur Menggunakan ERPSystem: Suatu Pendekatan
Praktis ISSN : 0853 7665
Wibisono Setyawan. Enterprise Resource Planning (ERP) Solusi Sistem Informasi Terintegrasi.
Universitas Stikubank Semarang.

You might also like