Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
adalah morning sicnes tapi kenyataannya yang sebenarnya tidak hanya terjadi pada pagi
hari saja, bahkan rasa mual tersebut terjadi sepanjang hari, dan pada kasus serius gejala
mual dan muntah yang kerap terjadi mencapai keadaan Hiperemesis gravidarum atau
gejala muntah yang terus-menerus dan dapat berakibat fatal.
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk mengambil judul
mengenai Asuhan kebidanan pada ibu hamil terhadap Ny. N G3 P2 A0 usia kehamilan
17 minggu dengan hiperemesis gravidarum di RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya.
B. Tujuan Umum dan Khusus
1. Tujuan Umum
Mahasiswa diharapkan mengerti dan memahami teori yang di dapat selama proses
belajar mengajar sehingga dapat menerapkan secara nyata, sesuai tugas dan
wewenang bidan dan untuk menambah pengetahuan tentang ibu hamil dengan
hiperemesis gravidarum.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu melaksanakan pengkajian pada ibu hamil dengan hiperemesis
gravidarum.
b. Mahasiswa mampu menginterpretasi data dasar/diagnosa masalah.
c. Mahasiswa mampu mengidentifikasi diagnosa potensial.
d. Mahasiswa mampu mengantisipasi masalah.
BAB III
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian Kasus
a. Pengertian hiperemesis gravidarum
seperti
pada
penyakit
trofoblastik
kehamilan
atau
kehamilan
kembar
hiperemesis
gravidarum
dapat
disebabkan
karena
peningkatan Hormone Chorionic Gonodhotropin (HCG) dapat menjadi faktor mual dan
muntah. Peningkatan kadar hormon progesteron menyebabkan otot polos pada sistem
gastrointestinal mengalami relaksasi sehingga motilitas menurun dan lambung menjadi
kosong. Hiperemesis gravidarum yang merupakan komplikasi ibu hamil muda bila terjadi
terus menerus dapat mengakibatkan dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit, serta dapat
mengakibatkan cadangan karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi
(Winkjosastro, 2010).
Menurut Manuaba tahun (2012) Patofisiologi hiperemesis gravidarum diawali dengan
mual dan muntah yang berlebihan sehingga dapat menimbulkan dehidrasi, tekanan darah
turun dan diuresis menurun. Hal ini menimbulkan perfusi kejaringan, menutup untuk
memberikan nutrisi dan mengonsumsi O2. Oleh karena itu dapat terjadi perubahan
metabolisme menuju arah anaerobik dengan menimbulkan benda keton dan asam laktat.
Muntah yang berlebih dapat menimbulkan perubahan elektrolit sehingga pH darah
menjadi lebih tinggi. Oleh karena itu semua masalah tersebut dapat menimbulkan
gangguan fungsi alat vital sebagai berikut:
1. Hepar
2. Dehidrasi yang menimbulkan konsumsi O2
3. Gangguan fungsi liver dan terjadi ikterus.
4. Terjadi perdarahan pada parenkim liver sehingga menyebabkan gangguan fungsi
5.
6.
7.
8.
menurun.
Ginjal
Dehidrasi penurunan diuresis sehingga sisa metabolisme tertimbun.
Terjadi perdarahan dan nekrosis dan perdarahan di otak.
Sistem saraf pusat terjadi nekrosis dan perdarahan diotak diantaranya perdarahan
ventrikel.
c. Tanda dan Gejala
Tanda dan gejala yang terjadi pada ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum
adalah: muntah yang tidak dapat dikontrol dengan pengobatan morning sickness, muntah
pernisiosa, nafsu makan buruk, penurunan berat badan, dehidrasi, ketidak seimbangan
elektrolit, asidosis akibat kelaparan, alkalosis karena asam hidroklorida berkurang ketika
muntah, dan hipokalemia (Varney,2010).
Menurut Rukyah (2013) gejala hiperemesis gravidarum adalah:
1. Tingkat I
1) Muntah terus menerus.
2) Keadaan umum lemah
3) Tidak ada nafsu makan
4) Berat badan menurun
5)
6)
7)
8)
2. Tingkat II
1) Keadaan umum tampak lebih lemah
2) Dehidrasi bertambah.
3) Turgor kulit makin berkurang.
4) Lidah kering dan kotor.
5) Mata cekung.
6) Tekanan darah menurun, nadi kecil dan crpat, mata ikterik.
7) Berat badan menurun
8) Urin berkurang.
9) Napas berbau aseton.
3. Tingkat III
1) Keadaan umum lebih parah
2) Kesadaran menurun bahkan sampai tidak sadar
3) Dehidrasi berat.
4) Mual dan muntah berhenti.
5) Nadi kecil dan cepat, suhu tubuh meningkat, tekanan darah menurun
6) Perdarahan esofagus,lambung dan retina.
7) Gangguan fungsi hati bertambah.
d. Etiologi
Penyebab hiperemesis Gravidarum belum diketahui secara pasti, Frekuensi kejadian
adalah 3,5 per 1000 kehamilan. Faktor-faktor predisposisi yang yang dikemukakan :
a) Faktor organik, yaitu karena masuknya vili khriales dalam sirkulasi maternal dan
perubahan metabolik akibat kehamilan serta resustensi yang menurunkan dari pihak
ibu terhadap perubahan-perubahan ini serta adanya alergi, yaitu merupakan salah satu
respon dari jaringan ibu terhadap janin.
b) Faktor psikologik.
Faktor ini memegang peranan penting pada penyakit ini. Rumah tangga yang retak,
kehilangan pekerjaan, takut terhadap kehamilan dan persalinan, takut terhadap
tanggungan sebagai ibu, dapat menyebabkan konflik mental yang dapat memperberat
mual dan muntah sebagai ekspresi tidak sadar terhadap keenggangan manjadi hamil
atau sebagai pelarian kesukaran hidup.
c) Faktor endikrin
Hopertiroid, diabetes, peningkatan kadar HCG dan lain-lain.
e. Komplikasi
Komplikasi yang mungkin terjadi menurut Lockhart ( 2014) adalah sebagai berikut
1. Penurunun berat badan yang cukup banyak.
2. Starvasi dengan ketosis dan ketonuria.
3. Dehidrasi dengan selanjutnya gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
(hipokalemia).
4. Gangguan keseimbangan asam basa.
5. Kerusakan retina, saraf, dan renal.
f. Penatalaksanaan
a) Pencegahan
Pencegahan terhadap hiperemesis gravidarum diperlukan dengan jalan memberikan
penerapan tentang kehamilan dan persalinan sebagai suatu proses yang fisiologi. Hal
itu dapat dilakukan dengan cara :
1) Memberikan keyakinan bahwa mual dan muntah merupakan gejala yang
fisiologik pada kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan berumur 4
bulan.
2) Ibu dianjurkan untuk mengubah pola makan sehari-hari dengan makana dalam
jumlah kecil tapi sering.
3) Waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, tetapi dianjurkan untuk
makan roti kering atau biskuit dengan teh hangat. Hindari makanan berminyak
dan berbau lemak.
4) Makan makanan dan minuman yang disajikan jangan terlalu panas ataupun
terlalu dingin.
hidrokloride
atau
khlorpromasin.
c. Hiperemesis gravidarum tingkatan II dan III harus dirawat inap dirumah sakit.
Adapun terapi dan perawatan yang diberikan adalah sebagai berikut :
1) Isolasi
Penderita disendirikan dalam kamar yang tenang, tetapi cerah, dan
peredaran darah baik. Jangan terlalu banyak tamu, kalau perlu hanya perawat dan
dokter saja yang boleh masuk. Kadang-kadang isolasi dapat mengurangi atau
menghilangkan gejala ini tanpa pengobatan.
2) Terapi psikologik
Berikan pengertian bahwa kehamilan adalah suatu hal yang wajar, normal,
dan fisiologis, jadi tidak perlu takut dan khawatir.yakinkan penderita bahwa
penyakit dapat disembuhkan dan dihilangkan masalah atau konflik yang kiranya
dapat menjadi latar belakang penyakit ini.
3) Terapi paretal
Berikan cairan parental yang cukup elektrolit, karbohidrat, dan protein
dengan glukaosa 5% dalam cairan garam fisiologik sebanyak 2-3 liter sehari. Bila
perlu dapat ditambahkan kalium dan vitamin, khususnya vitamin B kompleks dan
vitamin C dan bila ada kekurangan protein, dapat diberikan pula asam amino
secara intravena. Buat dalam daftar kontrol cairan yang masuk dan dikeluarkan.
Berikan pula obat-obatan seperti yang disebutkan diatas.
4) Terminasi kehamilan
: Lemah
: Compostmentis
: TD : 90/60 mmHg
N
: 117 x/ menit
S
: 37,5 C
Palpasi
ASSESMENT (A)
R
: 18x/menit
: Leopod I
: TFU 3 jari di atas simpisis.
PLANNING (P)
1) Memberikan keyakinan bahwa mual dan muntah merupakan gejala yang fisiologik
pada kehamilan muda dan akan hilang setelah kehamilan berumur 4 bulan.
2) Ibu di anjurkan untuk mengubah pola makan sehari-hari dengan makana dalam
jumlah kecil tapi sering.
3) Waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, tetapi dianjurkan untuk
makan roti kering atau biskuit dengan teh hangat. Hindari makanan berminyak dan
berbau lemak.
4) Makan makanan dan minuman yang di sajikan jangan terlalu panas ataupun terlalu
dingin.
5) Usahakan defekasi teratur.
6) Memberikan vitamin B1 dan B6.
7) Anthistaminika seperti dramamin, avomin.
BAB III
TINJAUAN KASUS
I.
Pengkajian
Tanggal : 26 April 2015
Jam: 12 : 25 WIB
A. Identitas pasien
1. Identitas
Nama Ibu
: Ny E
Nama Suami
: Tn. M
Umur
: 35 Tahun
Umur
: 65 Tahun
Suku
: Dayak/WNI
Suku
: Dayak/WNI
Agama
: Islam
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMA
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: IRT
Pekerjaan
: Swasta
Alamat
: JL. Tilung
Alamat
: JL. Tilung
B. Data Subyektif
1. Keluhan utama/alasan datang
Mual muntah lebih > 10 kali dalan sehari
2. Riwayat penyakit sekarang
Hamil anak ke 3, keguguran (-), mual muntah sejak 2 hari yang lalu, tanggal
25/04/2016 mutah > 10 kali, bila makan di muntahkan, pusing (+), nyeri uluh hati (+),
pandangan kabur (+), post opname 1 minggu yang lalu karena HEG, hasil USG di
radiologi 1 minggu yang lalu hamil 16 minggu.
3. Riwayat menstruasi
Menarce : 12 tahun
Dismenorea
Siklus
: 28 Hari
HPHT
: Tidak ada
: 26 Januari 2016
Lamanya : 5 hari
TP
:
Banyaknya
: 2-3 kali ganti pembalut/hari
4. Riwayat perkawinan
Status perkawinan
:
Usia suami saat menikah
: 25
Perkawinan ke
:I
Jumlah anak hidup
Usia saat menikah
: 20 Tahun
Jumlah anak meninggal
5. Riwayat Kehamilan, persalinan, dan nifas
No Kehamilan
Persalinan/tempa
t
persalinan
1
2
9 Bulan
9 Bulan
Rumah
RSUD
Tanggal
Lahir
Penolong
Penyulit/
komplikasi
: II
:0
Jenis
Kelamin
BBL
Keterangan /
Keadaan ibu
dan bayi
16 tahun
12 tahun
C. Data Obyektif
a. Keadaan umum
b. Tanda-tanda Vital : TD
N
S
R
c. Palpasi
DK
Bidan
Lakil-laki
Lakil-laki
Hidup
Hidup
: Lemah
Kesdaran : Composmentis
: 160/100 mmHg
: 112x/ menit
: 37 C
: 18x/ menit
: TFU 3 jari di atas sympisis
D. Data Penunjang
GBS
: 58 mg/dl
WBC : 9.153 mg/dl
Urinalis : Keton (+1)
II. Interpretasi Data Dasar
1. Diagnosa Ny. E Umur 35 Tahun Usia kehamilan 17 minggu janin tunggal hidup
intra uterin dengan hiperemesis gravidarum.
DS
:
Ibu mengatakan mual dan muntah lebih dari 10 kali sudah berlangsung sekitar 2
hari yang lalu
Ibu mengatakan pusing dan pandaganya kabur
Ibu mengatakan ini kehamilan yang ke 3
Ibu mengatakan telah melakukan USG 1 minggu yang lalu dan asil USG
menyatakan ibu hamil 16 minggu.
Ibu mengatakan HPHTnya Tanggal 26 Januari 2016
Ibu mengatakan tidak pernah keguguran
Ibu mengatakan nyeri uluh hati
Ibu mengatakan sempat di opname 1 minggu yang lalu karena hipertensi
gravidarum.
DO :
K/U
TTV
Palpasi
: Lemah
: TD : 160/100 mmHg
N
: 112 x/ menit
S
: 37 C
R
: 18x/menit
: TFU 3 jari di atas sympisis.
V.
Perencanaan
1. Beritahu ibu dan keluarga tentang kondisi dan hasil pemeriksaan
2. Beritahu ibu apa itu hiperemesis gravidarum
3. Berikan O2 3 LPM
4. Pasang infuse RL loding 500cc.
5. Lapor Dokter jaga IGD
6. Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
7. Alih rawat ke ruang rawat inap.
VI. Pelaksanaan
1. Memberikan ibu dan keluarga tentang kondisi dan hasil pemeriksaan
2.
3.
4.
5.
6.
7.
VII. Evaluasi
1. Memberikan ibu dan keluarga tentang kondisi dan hasil pemeriksaan
Ibu dan keluarga sudah mengetahui hasil pemeriksaan
2. Menjelaskan kepada ibu dan keluarga apa itu hiperemesis gravidarum
Ibu dan keluarga sudah mengerti
3. Berikan O2 3 LPM
Oksigen sudah terpasang 3 LPM
4. Pasang infuse RL loading 500cc.
Infus RL loding 500cc sudah di lakukan, di lanjutkan RL ke II 20 TPM
5. Lapor Dokter jaga IGD
Sudah lapor dokter jaga IGD
6. Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
Ibu bersedia mengikuti anjuran yang di berikan
7. Alih rawat ke ruang rawat inap
Ibu bersedia di pindah ke ruang rawat inap
BAB IV
PEMBAHASAN
Hiperemesis gravidarum adalah mual muntah yang terjadi pada kehamilan 20 minggu,
muntah begitu hebat dimana apa yang segala dimakan dan diminum dimuntahkan sehingga
mempengaruhi keadaan umum dan pekerjaan sehari-hari, berat badan menurun, mengalami
dehidrasi dan terdapat aseton dalam urin bukan karena penyakit seperti apendisitis, pielititis dan
sebagainya.
Hiperemesis gravidarum merupakan mual dan muntah berlebihan selama kehamilan
dengan intensitas lebih sering dan durasi lebih lama daripada mual dan muntah yang biasa
dialami pada trimester pertama. Terkait dengan ketonemia, penurunan berat badan, dehidrasi dan
abnormalitas kimia darah. Dapat terjadi pada trimester berapapun, biasanya dimulai pada
trimester pertama dan menetap dengan derajat yang bervariasi sepanjang masa kehamilan.
Penulis melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum di RSUD
dr. Doris Sylvanus Palangka Raya. Penulis melakukan asuhan kebidanan dengan menggunakan
manajemen kebidanan Varney dan melakukan pendokumentasian.
Pengkajian di lakukan pada tanggal 26 April 2016 pada Ny E umur 35 tahun usia kehamilan 17
minggu GIII PII A0 dengan Hiperemesis gravidarum tingkat I. pada pemeriksaan data Objektif di
peroleh hasil K/U lemah, kesadaran Composmentis. Untuk mengatasi komplikasi yang dapat
terjadi di lakukan pemasangan infus RL dan pemasangan oksigen serta melakukan kolaborasi
dengan Dokter.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menurut Nugroho (2012) hiperemesis gravidarum adalah mual muntah yang terjadi pada
kehamilan 20 minggu, muntah begitu hebat dimana apa yang segala dimakan dan
diminum dimuntahkan sehingga mempengaruhi keadaan umum dan pekerjaan seharihari, berat badan menurun dan mengalami dehidrasi.
Gejala hiperemesis gravidarum di bagi menjadi 3 tingkatan yaitu:
1. Tingkat I
1) Muntah terus menerus.
2) Turgor kulit berkurang.
3) Lidah kering.
4) Tekanan darah turun,suhu meningkat nyeri epigastrium.
2. Tingkat II
1) Dehidrasi bertambah.
2) Turgor kulit makin berkurang.
3) Lidah kering dan kotor.
4) Mata cekung.
5) Tekanan darah menurun, nadi meningkat, mata ikterik.
6) Urin berkurang.
7) Napas berbau aseton.
3. Tingkat III
1) Dehidrasi berat.
2) Mual dan muntah berhenti.
3) Perdarahan esofagus,lambung dan retina.
4) Gangguan fungsi hati bertambah.
5) Ikterus meningkat.
6) Gangguan kesadaran.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas maka sadaran dari penulis yaitu:
1. Bagi mahasiswa
Diharapkan mendapat pengetahuan dan keterampilan dalam memberikan asuhan
kebidanan secara langsung kepada ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum melalui
pendekatan manajemen kebidanan.
2. Bagi tenaga kesehatan
DAFTAR PUTAKA
Nugroho, Taufan. 2012. Patologi Kebidanan. Yogyakarta: Nuha Medika.
Varney , dkk. 2007.Buku Ajar Asuhan Kebidanan . Jakarta: EGC
Rukyah, dkk. 2013. Asuhan Kebidanan Patologi Kebidanan. Jakarta: Trans Info Media.
Lochart, Anita. 2014. Kebidanan Patologi. Tanggerang: Binarupa Aksara Publisher.
Disusun oleh:
Siti Nur Azizah
NIM.11.14076.13.093