Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Perusahaan daerah didirikan bertujuan untuk melaksanakan kegitan
pembangunan daerah dalam rangka pengembangan perekonomian di daerah
dan untuk membentuk sumber enerimaan bagi daerah. Oleh karena itu,
perusahaan daerah diharapkan mampu menjalankan fungsinya dengan sebaikbaiknya dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat khususnya dalam
memberikan jasa pelayanan yang bersifat vital dengan mengutamakan
kepentingan umum maupun kontribusinya dalam menambah pendapatan asli
daerah melalui hasil yang dicapainya.
Bagi setiap perusahaan, baik swasta maupun perusahaan daerah peranan
akuntansi sangat penting, sebagai sarana penyajian informasi keuangan bagi
pihak-pihak yang berkepentingan. Tanggung jawab bagian keuangan
perusahaan adalah memberikan informasi keuangan secara berkala yang
berupa laporan keuangan. Laporan keuangan tidak saja mempunyai arti yang
penting bagi perusahaan, tetapi juga bagi pihak-pihak di luar perusahaan.
Laporan keuangan dijadikan daasar untuk menentukan atau menilai posisi
keuangan perusahaan dengan melakukan analisa laporan keuangan. Hasil
analisa tersebut bagi pihak-pihak yang mempunyai kepentingan dapat
dijadikan acuan pengambilan keputusan ekonomi.
Laporan keuangan yang di hasilan dari proses akuntansi umumnya
adalah neraca, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas
laporan keuangan. Neraca menggambarkan jumlah asset, utang dan ekuitas
dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu, sedangkan laporan laba rugi
memperlihatkan hasil-hasil yang telah dicapai oleh entitas perusahaan serta
biaya yang terjadi selama periode tertentu dan laporan perubahan ekuitas
menunjukan
sumber-sumber
dan
penggunaan-penggunaan
yang
Minum Kabupaten Hulu Tabalong. Selama ini dalam pengakuan asset tetap
berwujudnya tidak berpedoman pada Standar Akuntansi Keuangan (SAK),
seperti adanya pengadaan pipa transmisi dan distribusi oleh Dinas Pekerjaan
Umum Kabupaten Hulu Sungai Utara sejak tahun 2013 sampai 2015 yang
telah dimanfaatkan oleh PDAM untuk mendistribusikan air kepada
pelanggan, tetapi pengadaan pemasangan pipa tersebut tidak diakui sebagai
asset tetap berwujud karena belum diserahkan oleh pemerintah kabupaten
Tabalong (belum jelas statusnya), seharusnya PDAM Tabalong mengakui
pengadaan pemasangan pipa tersebut sebagai asset tetap berwujud dan
menyajikan nilai pengadaannya dalam neraca serta membebankan penyusutan
selama umur manfaatnya dan menyajikan beban penyusutannya dalam
laporan laba-rugi karena manfaat ekonomis telah mengalir ke entitas dan
dikuasai oleh perusahaan. Tetapi, pengakuan pengadaan pemasangan pipa
ini menjadi asset tetap berwujud yang dikuasai oleh perusahaan belum
diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan bahwa asset tetap
berwujud tersebut belum diserahkan oleh pemerintah kabupaten Tabalong.
Pengukuran awal asset tetap yaitu biaya-biaya perolehan asset tetap pada
PDAM Kabupaten Tabalong meliputi harga perolehan/harga belinya termasuk
semua biaya yang dikeluarkan samapi asset tetap tersebut siap untuk
digunakan sedangkan penyajian asset tetap berwujud dalam neraca dicatat
sebesar harga perolehn dikurangi akumulasi penyusustan. Pengubgkapan
asset tetap berwujud di dalam catatan atas laporan keuangan PDAM
Kabupaten Tabalong belum mengungkapkan tentang penggunaan model
biaya sebagai dasar pengukuran dalam menentukan jumlah tercatat asset tetap
berwujud, metode penyusutan yang digunakan adalah metode saldo menurun
untuk asset tetap kelompok bukan bangunan dan metode garis lurus untuk
asset tetap kelompok bangunan, tariff penyusutan yang digunakan adalah
berdasarkan Undang-undang perpajakan (UU Nomor 10 tahun 1994) yang
diubah terakhir dengan UU Nomor 17 tahun 2000. Selain itu, terdapat
perhitungan beban penyusunan tahun 2015 yang kurang tepat, sehingga
berpengaruh terhadap penyajian asset tetap berwujud dalam neraca dan
penyajian beban penyusutan asset tetap berwujud dalam laporan laba-rugi,
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang dikemukakan, rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah : Bagaimana perlakuan akunttansi asset tetap berwujud
1.3.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Landasan Teori
2.1.1. Pengertian Akuntansi
AICPA dalam Zaki Baridwan (2008:1) menyatakan bahwa :
Akuntansi
adalah
suatu
kegiatan
jasa.
Fungsinya
adalah
keputusan-keputusan
ekonomi
dalam
memilih
sebagai
prpses
pencatatan,
penggolongan,
akuntansi
adalah
proses
pencatatan,
penggolongan,
2.1.10. Biaya