You are on page 1of 7

Serba-Serbi MPasi WHO Menu Tunggal

Horeee...aku mulai menyicip MPasi


Apa itu MPasi menu tunggal?
Dalam panduan MPasi WHO menu tunggal, adalah menu yang terdiri hanya satu bahan makanan
saja. Dan, diberikan pada bayi ketika berusia 180 hari, terhitung pemberian menu tunggal adalah
1-14 hari atau selama dua minggu.
Apa saja menu tunggal itu?
Menu tunggal apa saja, beraneka ragam. Namun agar bayi tidak terkejut, saya memutuskan untuk
memberikan menu tunggal pertama buat Pendar: puree pisang ambon. Selain kandungannya
bagus, mudah dicerna, lembut, rasanya lezat. Kebanyakan bayi menyukainya.

Benar saja untuk hari pertamanya, meski ekspresinya sedikit terkejut, dengan gerakan lidah yang
masih menyerupai menghisap ASI (lidah menjulur keluar sehingga seolah gerakan melepeh
MPasi), puree pisang ambon yang saya berikan 2 sendok makan orang dewasa habis. Selanjutnya
saya memberikan MPasi menu tunggal sehari 1-2x dengan takaran @2 sendok makan orang
dewasa.
Mengapa saya berikan sehari 1-2x, kadang pagi saja, kadang pagi dan sore?
Karena mood bayi itu berubah-ubah, kadang juga bayi masih perlu adaptasi. Kalau dipaksa
dijejali MPasi secara berlebihan, kawatirnya justru trauma. Selain jeda pemberian MPasi, lama
menyuapi juga perlu diperhatikan, tidak boleh lebih dari 30 menit. Jika sudah 30 menit,
walaupun mangkok makanan bayi masih berisi MPasi banyak, letakkan jauh-jauh dari bayi, stop!

Hal ini selain menjaga agar bayi tidak trauma, juga merendam emosi kita yang kalut. Pasti dong,
setiap ibu akan kalut kalau MPasi masih sisa banyak... huhuhu. Bahkan ibu retan stres,
hehehe..ngaku deh. Namun bila bayi terlanjut trauma Mpasi, sehingga menolak dan GTM
(gerakan tutup mulut) atau menangis saat disuapi... STOP! Hentikan MPasi, cukup ASI saja
selama 1-2 hari.
Tidak usah kawatir ya, Bu. Pada awal pengenalan MPasi, kalau hanya 1-2 hari stop MPasi, bayi
masih cukup diberi asupan ASI saja kok. Pendar pernah mengalami ini, dan alhamdullilah pasca
libur MPasi nafsu makannya laju lagi.
Dalam pemberian MPasi menu tunggal, kita harus mengamati reaksinya pada bayi. Buah pir
membuat Pendar diare, dan saya menghentikannya dengan puree apel kukus. Sementara puree
kacang merah, untuk pertama kali dikonsumsi membuat Pendar sembelit. Sembelit hilang
dengan sedikit puree pir, sebab puree pepaya tidak nendang waktu saya kasih untuk sembelitnya.
Hari-hari selanjutnya setelah mengenal puree buah, sayuran, biji-bijian yang mengandung
karbohidrat, protein nabati, selama seminggu. Saya mencoba merambah ke puree protein
hewani... sedikit deg-deg'an loh.
Mengapa deg-deg'an?
Karena kedua kakaknya Pendar, dulu mengenal protein hewani setelah berusia 8 bulan ke atas.
saya kawatir terjadi alergi gatal-gatal, ruam dsb. Tapi mengingat apa yang pernah saya baca plus
info dari teman-teman, MPasi panduan WHO itu memang tidak menganjurkan bayi memantang
makanan, semakin cepat dikenali beragam makanan, semakin baik efeknya. Selain bayi kelak
jadi doyan segala jenis makanan sehat, juga kebutuhan asupan nutrisi dll terpenuhi sehingga
perkembangannya pesat.
Bismillah, saya memulai dengan kuning telur burung puyuh sebutir...habis. Dan, Alhamdulllilah,
aman. Tidak ada alergi apa-apa, yessss!
Selanjutnya melaju ke yang lebih ekstrim lagi (istilah saya sih hehehehe), ikan lele, aman. Lanjut
belut, mujair, ayam, hati ayam, aman semua. Daging sapi belum saya kenali karena teksturnya
lebih liat, keras.
Oya, semua proses MPasi menu tunggal saya saring, karena tekstur disaring secara manual lebih
bagus ketimbang diblender. Lidah bayi lebih bisa merasakan teksturnya. Tapi, memang sih perlu
waktu dan tenaga ekstra. Tapi, kalau lebih asyik diblender ya, silakan saja. Yang penting MPasi
jangan encer, tapi kental sehingga saat diterbalikan...MPasi tidak tumpah dari mangkuknya.
Cuma dalam prosesnya puree pir, melon, meski kental tetap tidak berbentuk padat.
Jika bayi anda mengalami alergi, jangan sedih ya, Bu. Stop menu yang membuat alergi tersebut
dan coba lagi sebulan kemudian. Hal ini sudah saya praktekan pada Pendar, ternyata pir tidak
membuatnya diare lagi.
Berikut ini beberapa MPasi menu tunggal yang sempat saya simpan, semoga bermanfaat :

Puree Kentang

Puree Apel Merah (dikukus)

Pure Pisang Ambon

Puree Kabocha (karbohodrat)

Kuning telur ayam kampung (protein hewani)

Puree Melon

Ketika memberikan puree kacang hijau sebagai menu tunggal, Pendar doyan. Tapi,
pemberian berikutnya saya iseng memberikan puree kacang hijau dengan saos pisang
ambon (sedikit puree pisang ambon). Ternyata rasanya jadi lezat, dan Pendar semakin
suka.

Untuk membuat puree ikan, saya mengukusnya lebih dahulu sebelum dihaluskan dengan
disaring. Agar ikan lebih sedap lagi, ikan saya bungkus dengan daun salam. Haruuuum sekali
baunya

Puree Ubi Ungu dikukus (karbohodrat)

Ini puree kentang, supaya lebih lezat dan bayi suka, saya coba-coba memberinya saos ikan lele
(ikan lele diblender)

Dalam menu tunggal ini, saya mencampurkan ASI untuk perisa maupun agar teksturnya tidak
terlalu kental. ASI tetap terus lanjut yaaa, meski sudah MPasi, sebab keuntungan ASI disaat
sudah mengenal MPasi akan membantu perkembangan sel-sel usus juga papilla lidah sehingga
nafsu makan bayi baik. Di dalam ASI juga terdapat enzim pencerna karbohidrat, lemak, protein,
sehingga asupan tercerna dengan baik.

You might also like