You are on page 1of 6

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Saat ini sangat gencar dilakukan penghematan energi dengan berbagai
cara, akibat menipisnya salah satu sumber energi terfavorit yaitu bahan bakar
fosil. Banyak cara yang telah ditempuh dimulai dari menemukan, menggunakan,
dan menggabungkan energi terbarukan untuk segala kebutuhan, sampai
memodifikasi alat-alat berenergi fosil agar lebih hemat energi.
Salah satu cara penghematan energi yang bisa dilakukan adalah bagaimana
mempercepat pemanasan air pada suatu wadah pemanas air. Dengan
memperbanyak bidang kontak antara air dan juga permukaan pemanas akan
meningakatkan kemampuan transfer panas pada wadah pemanas air, sehingga air
akan lebih cepat mendidih sebelum temperature pendidihan tercapai.
Untuk meningkatkan bidang kontak pada wadah pemanas air, digunakan
nanopartikel yang terbuat dari pemanasan campuran madu dan tetes tebu yang
akan menghasilkan char atau karbon dari hasil pemanasan tersubut. Karbon yang
dihasilkan akan dilapiskan pada permukaan wadah pemanas air untuk
mendapatkan peningkatan bidang kontak antara permukaan pemanas dengan air.
1.2 Perumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas :
1. Bagaimana pembuatan nanopartikel dengan pemanasan campuran madu
dan tetes tebu.
2. Kenapa pelapisan nanopartikel pada permukaan wadah pemanas air bisa
memberikan peningkatan laju transfer panas pada proses pendidihan air.
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui efek
dari pelapisan nanopartikel yang terbuat dari madu dan tetes tebu pada permukaan
wadah pemanas air terhadap laju transfer panas pada pendidihan air.
1.4 Hasil yang diharapkan
Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Penelitian ini dapat memberikan alternatif penghematan energi terutama
pada proses pendidihan air.

2. Akan ada penelitian lebih lanjut mengenai bahan bahan dalam kehidupan
sehari-hari yang bisa digunakan untuk melakukan penghematan energi.
1.5 Kegunaan
Kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Memanfaatkan madu dan tetes tebu sebagai alternatif pembuatan
nanopartikel.
2. Menemukan solusi penghematan energi dalam hal pendidihan air yang
akan bisa diaplikasikan dalam berbagai bidang.
3. Menghasilkan alternatif alat pendidihan yang hemat energi dan ramah
lingkungan.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Sebelumnya
Penelitian sebelumnya yang meneliti tentang pengaruh kekasaran
permukaan bidang pemanas terhadap peningkatan transfer panas adalah
meningkatkan kekasaran permukaan dari wadah pemanas air juga meningkatkan
koefisien perpindahan panas (Hosseini R, 2011), memberikan kekasaran
permukaan pada wadah pemanas air juga meningkatkan performa pemanasan
karena adanya peningkatan bidang kontak antara air dan permukaan pemanas
(Kandlikar G, 2010), terjadi peningkatan heat flux pada permukaan pemanas yang
diberikan kekasaran (Mchale P, 2010).

2.2 Perpindahan Panas


Perpindahan panas adalah suatu ilmu yang mempelajari transfer energi
yang berbentuk panas yang bisa ditransfer dari satu sistem ke sistem yang lain
karena adanya perbedaan temperatur (Cengel, 2002).
2.3 Rumus Perpindahan Panas
Rumus yang digunakan sebagai dasar teori adalah :
Q=m .C . T
Keterangan :
Q
= perpindahan panas (Joule atau Nm)
m
= massa (kg)
C
= kapasitas spesifik panas (Joule/kg K)
T
= perubahan temperatur (K)
2.4 Penjelasan Konsep Pelapisan Nanopartikel
Dengan menggunakan nanopartikel sebagai pelapisan permukaan pool
boilling akan menigkatkan bidang kontak pemanasan air, sehingga meningkatkan
laju pemansan air sesuai dengan rumus yang ada diatas.

Bisa dilihat dari pengambaran diatas, gambar sebelah kiri adalah


permukaan pemanas tanpa nanopartikel, dan gambar sebelah kanan adalah
permukaan pemanas yang dilapisi oleh nanopartikel. Hal tersebut bisa terjadi
karena nanopartikel meningkatkan bidang kontak antara air dan media
perpindahan panas, misal dari awalnya mempunyai satu T sebesar 10 K pada
satu luasan yang sama menjadi empat T yang masing-masing T juga sebesar 10
K pada satu luasan yang sama juga.
2.5 Hipotesa

Berdasarkan tinjauan pustaka dapat diambil hipotesa bahwa panas yang


dibutuhkan untuk mendidihkan air dipengaruhi oleh bidang kontak permukaan
pool boilling dan perbedaan temperatur pada pendidihan air.

BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
ekperimental nyata (true experimental research). Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh pelapisan nanopartikel yang terbuat dari campuran madu
dan tetes tebu pada permukaan wadah pemanas air terhadap laju transfer panas
pada pendidihan air. Disamping itu juga dilakukan studi literature baik dari buku,
jurnal, maupun dari internet untuk memperoleh informasi tambahan berkenaan
dengan penelitian yang dilakukan.
3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada rentang waktu Maret 2015 sampai Mei 2015.
Penelitian ini akan dilakukan di laboratorium Motor Bakar, Jurusan Teknik Mesin,
Universitas Brawijaya Malang. Pembuatan nanopartikel akan dilakukan di
laboratorium SPAE, Jurusan Teknik Mesin, Universitas Brawijaya Malang.
3.2 Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel bebas
Variabel bebas adalah variabel yang besarnya ditentukan sebelum
penelitian. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah
variasi jumlah nanopartikel yaitu tanpa nanopartikel, 80 gr, dan 90 gr.
2. Variabel terikat
Variabel terikat adalah variabel yang besarnya tergantung dari variabel
bebas. Dalam penelitian ini variabel terikatnya yaitu laju transfer panas.

3. Variabel terkontrol
Variabel terkontrol adalah variable yang nilainya dikonstankan. Dalam hal
ini yang menjadi variabel terkontrol adalah dimensi baja panci Dutch
Oven Maslon diameter 20 cm.
3.3 Alat dan Bahan Penelitian
3.3.1 Alat Penelitian
Peralatan yamg digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Panci
Digunakan sebagai wadah pemanasan air.
2. Termometer
Untuk mengukur temperatur pendidihan air.
3. Stopwatch
Untuk mengukur seberapa cepat waktu pendidihan air.
4. Microwave
Digunakan untuk memanaskan campuran madu dan tetes tebu sampai
menjadi karbon nanopartikel.
5. Piring
Digunakan untuk wadah pemanasan madu dan tetes tebu.
6. Kompor
Digunakan untuk memanaskan panci.
7. Neraca
Digunakan untuk menimbang massa karbon nanopartikel.
3.3.2 Bahan Penelitian
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini :
1. Panci
2. Madu
3. Tetes tebu
4. Air
3.4 Prosedur Penelitian
3.4.1 Prosedur Pembuatan Nanopartikel dari Madu dan Tetes Tebu
1. Siapkan wadah berupa piring.
2. Tuangkan madu dan tetes tebu pada piring dan aduk sampai rata.
3. Masukkan piring yang berisi campuran madu dan tetes tebu pada
microwave.
4. Atur microwave untuk melakukan pemanasan dengan temperatur 100
derajat Celcius selama 15 menit.
5. Tunggu hingga campuran madu dan tetes tebu berubah menjadi serbuk
karbon nanopartikel.

3.4.2

Prosedur Pengujian Laju Transfer Perpindahan Panas


1. Lakukan pelapisan pada panci menggunakan karbon nanopartikel.
2. Tempatkan panci yang telah dilapisi diatas kompor.
3. Masukkan air sebanyak 125 ml.
4. Masukkan termometer kedalam panci.
5. Nyalakan kompor untuk memanaskan air.
6. Tunggu sampai keluar gelembung-gelembung pertanda pendidihan air
sudah dimulai.
7. Catat waktu yang dibutuhkan air untuk mendidih sepenuhnya
menggunakan stopwatch.
8. Bandingkan hasil waktu pemanasan pada variasi tanpa nanopartikel dan
dengan menggunakan pelapisan nanopartikel.

DAFTAR PUSTAKA
Cengel. (2002). Heat Transfer
Cengel, (2005). Thermodynamics: An Engineerin Approach

You might also like