Professional Documents
Culture Documents
akan mengeluarkan air dan volatile matter-nya. Residu padat, air dan volatile
matter yang lepas, dan udara pembakaran bereaksi dengan cara-cara yang
berbeda, tergantung pada konfigurasi aliran.
Ada tiga pola dasar cara pengumpulan batubara dan udara yang telah
dikembangkan.
Tiga pola tersebut adalah :
a.
Overfeed (Spreader)
b.
Underfeed
c.
Crossfeed (Vibrating)
halus agar bisa dimasukan oleh udara pembakaran. Ukuran batubara untuk
pembakaran bahan bakar pulverized adalah 200 mesh (-74 pm), dengan jumlah
partikel batubara berukuran 200 mesh semakin banyak dari 65-70% untuk lignit
dan sub-bituminus yang mudah terbakar serta sampai 80-85% untuk batubara
bituminus.
Berdasarkan abu yang dikeluarkan apakah dalam keadaan kering atau
dalam bentuk lebur (molten) oleh tanur pembakarannya maka unit proses
pembakaran pulverized coal ini dibagi dua jenis.
Dry Bottom Firing
Operasi unit abu kering lebih sederhana dan lebih fleksibel terhadap
perubahan jumlah dan sifat-sifat batubara dibandingkan dengan unit wet
bottom firing. Kerugian utama unit dry bottom firing ini adalah karena ukurannya
lebih besar (sehingga lebih mahal) dan sekitar 80-90% abu harus dikeluarkan
dari boiler dan presipitator hopper dalam bentuk debu yang sangat halus.
Wet Bottom Firing
Unit wet bottom firing ini dikembangkan untuk mengatasi masalah penanganan
debu dengan cara membuat abu lebih berat, berbentuk granular dan tinggal
dalam tanur lebih banyak dibandingkan dalam unit abu kering.
Fluidized-Bed Combustion
Dalam pembakaran fluidized-bed, ukuran partikel cukup kecil sehingga
bisa diapungkan oleh aliran udara pembakaran yang bergerak dari bawah ke
atas.