You are on page 1of 2

Diagnosa Keperawatan

Adapun diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien dengan masalah herpes simplek
antara lain :
a. Nyeri akut b.d inflamasi jaringan
b. Gangguan citra tubuh b.d perubahan penampilan, sekunder akibat penyakitherpes simpleks.
c. Risiko penularan infeksi b.d pemajanan melalui kontak (kontak langsung,tidak langsung ,
kontak droplet
3. Intervensi keperawatan
a.

Nyeri akut b.d inflamasi jaringan


Hasil yang diharapkan:

Klien mengungkapkan nyeri hilang / berkurang.


Menunjukkan mekanisme koping spesifik untuk nyeri dan metode untuk mengontrol nyeri

secara benar .
Klien menyampaikan bahwa orang lain memvalidasi adanya nyeri.
Rencana keperawatan:

Kaji kembali faktor yang menurunkan toleransi nyeri.


Kurangi atau hilangkan faktor yang meningkatkan pengalaman nyeri.
Sampaikan pada klien penerimaan perawat tentang responsnya terhadapnyeri; akui adanya
nyeri, dengarkan dan perhatikan klien saatmengungkapkan nyerinya bertujuan untuk lebih

memahaminya.
Kaji adanya kesalahan konsep pada keluarga tentang nyeri atautindakannya.
Beri informasi atau penjelasan pada klien dan keluarga tentang penyebabrasa nyeri.
Diskusikan dengan klien tentang penggunaan terapi distraksi, relaksasi,imajinasi dan ajarkan

tehnik / metode yang dipilih.


Jaga kebersihan dan kenyamanan lingkungan sekitar klien
Kolaborasikan dengan tim medis untuk pemberian analgesik
Pantau TTV
Kaji kembali respons klien terhadap tindakan penurunan rasa nyeri.

b. Gangguan citra tubuh b.d perubahan penampilan, sekunder akibat penyakitherpes simpleks
Hasil yang diharapkan:

Klien mengatakan dan menunjukkan penerimaan atas penampilannya.


Menunjukkan keinginan dan kemampuan untuk melakukan perawatan diri.
Melakukan pola-pola penanggulangan yang baru

Rencana keperawatan:

Ciptakan hubungan saling percaya antara klien-perawat.


Dorong klien untuk menyatakan perasaannya , terutama tentang cara iamerasakan , berpikir,

atau memandang dirinya.


Jernihkan kesalahan konsepsi individu tentang dirinya, penatalaksanaan,atau perawatan dirinya.
Hindari mengkritik.
Jaga privasi dan lingkungan individu.
Berikan informasi yang dapat dipercaya dan penjelasan informasi yangtelah diberikan.
Tingkatkan interaksi sosial.
Dorong klien untuk melakukan aktivitas.
Hindari sikap terlalu melindungi, tetapi terbatas pada permintaan individu.
Dorong klien dan keluarga untuk menerima keadaan.
Beri kesempatan klien untuk berbagi pengalaman dengan orang lain.
Lakukan diskusi tentang pentingnya mengkomunikasikan penilaian kliendan pentingnya sistem

daya dukungan bagi mereka.


Dorong klien untuk berbagi rasa, masalah, kekuatiran, dan persepsinya.

c.

Risiko penularan infeksi b.d pemajanan melalui kontak (kontak langsung,tidak langsung ,
kontak droplet)
Hasil yang diharapkan:

Klien menyebutkan perlunya isolasi sampai ia tidak lagi menularkaninfeksi.


Klien dapat menjelaskan cara penularan penyakit.
Rencana keperawatan:

Jelaskan tentang penyakit herpes simpleks, penyebab, cara penularan, danakibat yang

ditimbulkan.
Anjurkan klien untuk menghentikan kagiatan hubungan seksual selamasakit dan jika perlu

menggunakan kondom.
Beri penjelasan tentang pentingnya melakukan kegiatan seksual dengansatu orang (satu sama
lain setia) dan pasangan yang tidak terinfeksi(hubungan seks yang sehat)

You might also like