Professional Documents
Culture Documents
H DENGAN BAYI
AN.V DENGAN ANAK BARU LAHIR DENGAN MASALAH HIPERTERMI DI
JLN.PARUNG SEAH KP.BOJONG DUREN RT 03/02 DESA PARUNG SEAH
KAB.SUKABUMI
Pengkajian
A. Data umum
1. Identitas
( kepala keluarga )
Nama
:Tn.H
Umur
: 27 tahun
Agama
: Islam
Suku
: sunda
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: wiraswasta
Alamat
: di jln.parung seah kp.bojong duren rt 03 rw 02 desa parung seah kec.sukabumi
( ibu )
Nama
Umur
Agama
Suku
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat
:Ny.R
: 24 tahun
: islam
: sunda
: SMA
: Ibu rumah tangga
: di jln.parung seah kp.bojong duren rt 03 rw 02 desa parung seah kec.sukabumi
( anak )
Nama
Umur
Tgl lahir
Agama
Suku
Alamat
:An.V
: 1 bulan
: 11 april -2016
: islam
: sunda
: di jln.parung seah kp.bojong duren rt 03 rw 02 desa parung seah kec.sukabumi
2. a. Komposisi keluarga
Nama
Tn.H
Ny.R
An.V
b. Data imunisasi
L/
P
L
P
P
Umur
Hub.Keluarg
27
24
1 bulan
a
KK
istri
anak
Pekerjaan
Wiraswasta
Ibu RT
Tidak ada
Pend.Terakhir
Keteranga
SMA
SMA
Belum sekolah
n
Sehat
Sehat
Demam
USIA
HB-0 ( 0-7
Hari )
BCG
POLIO 1
DPT/ HB-1
Polio 2
DPT/HB-2
POLIO 3
DPT/ HB-3
POLIO 4
CAMPAK
3.
Genogram
Keterangan :
4. Tipe keluarga
1
-
Tipe keluarga Tn.H adalah tipe keluarga inti atau nuclear family yang terdiri ayah, ibu, dan anak
yang tinggal dalam satu rumah
5. Suku bangsa
Adanya kebiasaan budaya sunda yang masih berlaku atau di anut oleh keluarga Tn. H seperti
an.V selalu dibedong dan keluarga merencanakan akan melaksanakan pengajian 4 bulannya
kelahiran an.v sesuai dengan adat sunda.
6. Agama
Agama keluarga Tn.H ini adalah Islam dan tidak ada satupun ketentuan islam yang bertentangan
7.
dengan kesehatan.
Status sosial ekonomi Keluarga
a. Anggota Keluarga yang mencari nafkah
b.
belum tahu memandikan anaknya dan selalu minta bantuan dari ibu mertuanya dan tampak ruam
3.
a.
b.
c.
Keterangan:
1. Ruang keluarga
2. Kamar
3. Kamar
4. WC
5. Dapur
6. Sumur
7. Septitank
8. Tempat pembakaran sampah
9. Teras
b.
c.
D. Struktur Keluarga
1. Pola / Cara Komunikasi Keluarga
Dalam Kehidupan sehari-hari Keluarga menggunakan Bahasa sunda yang jelas dan jika ada
suatu masalah maka dimusyawarahkan dengan baik dan terbuka Dan tidak ada mengalami
masalah.
2. Struktur Kekuatan Keluarga
Sebelumnya Keluarga mampu menyelesaikan masalah jika ada salah satu sikap anggota keluarga
yang salah maka karena sikap saling perhatian bisa diatasi, namun semenjak Ny.R melahirkan
3.
kami sering bertanya dan minta bantuan kepada orang tua cara merawat anak.
Struktur Peran (Peran masing-masing anggota keluarga)
Tn. H sebagai kepala keluarga yang mencari nafkah sebagai pedagang mampu menjalankan
peran sebagai kepala anggota keluarga dengan mengayomi, bertanggung jawab kepada istri dan
anaknya.
Ny. R sebagai ibu rumah tangga mampu mengerjakan pekerjaan ibu rumah tangga pada
umumnya dan mampu membina hubungan baik dengan tetangga akan tetapi Ny, R belum
mampu merawat anak dengan baik sehubungan dengan pengalaman anak pertama.
4.
E. Fungsi keluarga
1. Fungsi Afektif
Keluarga ini Harmonis, rukun dan saling menghargai dari masing-masing peran
2. Fungsi Sosialisasi
Keluarga berperan aktif di masyarakat ini tampak dari Ny.R adalah anggota aktif pengajian dan
ikut berperan serta dalam kegitan kemasyarakatan. Dan mentaati norma yang berlaku
3.
dimasyarakat
Fungsi Perawatan Kesehatan
menggunakan pelayanan kesehatan, dan lebih memilih untuk merawat anaknya dirumah.
Merawat anggota keluarga yang sakit :
Dikarenakan keluarga masih merasa belum banyak pengalaman dalam merawat anak yang
sakit, Ny. R lebih memilih meminta bantuan kepada mertuanya untuk membantu perawatan
anak pertamanya.
Memodifikasi lingkungan :
Keluarga mampu mengoptimalkan lingkungan yang sehat bagi kesehatan dan pertumbuhan
anaknya dengan ciri keluarga tidak ada yang merokok, pentilasi rumah cukup dan Ny. R
yang selalu ada dirumah sebagai ibu rumah tangga yang memiliki banyak waktu untuk
mengurus keluarga.
Memanfaatkan pelayanan kesehatan :
Ny.R mengatakan apabila Ny.R dan Tn.H bayi mereka sakit mereka selalu membawa ke
puskesmas atau ke pusat pelayanan kesehatan terdekat, akan tetapi untuk masalah anaknya
anggota keluarga tidak tahu apakah harus membawa anaknya ke puskesmas atau tidak.
4.
Fungsi Reproduksi
Karena Ny.R baru melahirkan maka beliau menggunakan alat kontrasepsi, yaitu Pil KB dan akan
berencana berhenti untuk mengkomsumsi Pil KB saat anaknya usia 2 atau 3 tahun dan Ny.R
tidak ada masalah dalam masalah seksual dengan Tn.H walaupun Tn.H sering keluar pergi
bekerja.
F. Stress dan Koping Keluarga
a. Stressor Jangka Pendek
Masalah yang dihadapi oleh Tn.H dalam waktu pendek adalah cemas yang berlebihan bila
meninggalkan istrinya berdua dirumah dengan anaknya karena istrinya belum bisa merawat
b.
anaknya.
Stressor jangka panjang
Tidak ada masalah jangka panjang yang akan dipikirkan oleh Tn.H dikarenakan karena Tn.H
An.V
N
:
150x
(normalnya 80-200)
(normalnya 60-90)
(normalnya 60-90)
RR
: 30x/menit
RR
: 19x/menit
RR
: 20x/menit
S
: 37,90C (normalnya S
:
36,60C S
:
36,90C
36,5-37,50C)
BB
: 4200 gram
PB
:52 cm
Kepala
Tn.H
Ny. R
/menit N
: 80x /menit N
: 76x /menit
Bentuk
simetris,
(normalnya
36,5- (normalnya
37,50C)
BB
: 65 kg
TB
: 170 cm
36,5-
37,50C)
BB
: 55 kg
TB
: 155 cm
rambut
bentuk simetris tidak bentuk simetris tidak
nyeri
ada jejas, pontanel anterior rambut bersih, tidak rambut bersih, tidak
belum menutup.
Mata
terdapat lesi.
tidak
tidak
kotoran.
ada
simetris
bentuk
anemis, konjungtiva
ada secret.
Mukosa bibir lembab, mulut
Mukosa
lwmbab,
bersih.
bersih.
bentuk simetris, tidak ada
bentuk simetris, tidak bentuk simetris, tidak
nyeri tekan, telinga bersih.
Leher
tidak
Mulut
simetris
tidak konjungtiva
isokor.
Hidung
terdapat lesi
ada
nyeri
telinga bersih.
telinga bersih.
bentuk simetris, tidak ada
bentuk simetris, tidak
bentuk simetris, tidak
peningkatan JVP, tidak ada ada peningkatan JVP, ada peningkatan jvp,
pembesaran getah bening.
Dada
simetris,
bentuk simetris, tidak
dan
Irama
jantung tidak
tampak
getah bening.
ada
suara
paru
vesikuler.
Payudara,
aerola
menonjol,
terdapat
Abdomen Datar, ada bising bentuk simetris, tidak bentuk simetris, tidak
usus 9x/menit, tidak nyeri ada nyeri tekan,
keadaan bersih.
keadaan bersih,
terdapat linea nigra
-
Kulit
Extremitas
5 5
5 5
5 5
5 5
H. Harapan keluarga
Semoga demamnya turun dan Ny.R bisa merawat anaknya dengan baik. Petugas kesehatan dapat
membantu Ny.R dalam merawat anaknya dan mengajarkan hal yang harus dilakukan jika terjadi
demam dan iritasi pada kulit bila terjadi pada anaknya.
BAB III
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
A. Analisa Data
No.
1.
Data
Masalah
Defisiensi
penyebab
Ketidakmampuan
pengetahuan merawat
merawat anggota
Ds:
merawat (memandikan)
bayi
keluarga yang
mengalami
gangguan
mertuanya.
kesehatan.
Do:
Baju anaknya yang belum
diganti karena menunggu ibu
2.
mertuanya dulu.
Ds:
Ny.R mengatakan anaknya
Demam
Ketidakmampuan
memutuskan
tindakan
kesehatan yang
tepat bagi
3.
Ds:
Ny.R mengatakan kalau
anaknya menangis jika
dipasangkan popok.
Do:
Terdapat ruam popok pada
Kerusakan integritas
keluarga
Ketidakmampuan
kulit
mengenal masalah
kesehatan
keluarga
Diagnosa keperawatan
Defisiensi pengetahuan merawat bayi berhubungan dengan ketidakmampuan
2.
3.
Skor
1 x1=1
3
3
b.
Pembenaran
Ibu harus bisa
merawat sendiri
anaknya karena
1x2=1
2
1 x1=1
3
3
1x2=1
2
3
dilaksanakan.
2
Total skor 2
Dx.2a.
Sifat masalah :
Tidak/kurang sehat
b.
dibiarkan akan
membuat keadaan
2x2=2
2
2 x1=2
3
3
terjadi kejang,
dehidrasi bahkan
2x2=2
2
2
3
Total skor 5
kematian.
Dx.3a.
Sifat masalah :
Tidak/kurang sehat
b.
menyebabkan
1x2=1
2
3 x1=1
3
Total skor 3
puan
memutuskan
tindakan
kesehatan
yang
tepat
bagi
keluarga.
2 Kerusakan
integritas
2
3
berhubungan
dengan
ketidakmam
puan
D.
pantat bisa
cepat.
mengenal
masalah
kesehatan
keluarga
3 Defisiensi
pengetahuan
merawat bayi
2
3
2
berhubungan
dengan
ketidakmam
puan
merawat
anggota
keluarga
yang
mengalami
gangguan
kesehatan
BAB IV
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN (INTERVENSI)
1.
Diagnosa 1:
Demam berhubungan dengan ketidakmampuan memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi
keluarga.
Tujuan
Kriteria
Hasil/Standar
Intervensi
Rasional
Suhu tubuh - verbal
1. Menjelaskan 1. Memberikan penkes 1. Memberikan
kembali
(pengetahua
tindakan
tentang gejala dan
pengetahuan
normal
n)
untuk
penyebab demam.
umum tentang
36,50C - Kemampuan
mencegah
Dan cara
masalah yang
0
37,5 C dan
(afektif)
atau
mengurangi
sedang dialami
keluarga
- Perilaku
meminimalk
demam.
dan cara
tahu cara
(Psikomotor)
an
2. Ajarkan metode
menanganinya
mengatasi
peningkatan
mengaqtasi demam 2. Kompres hangat
demam.
suhu tubuh.
dengan kompres
dapat
hangat dan
menurunkan
2. Menunjukka
memberikan obat
n metode
anti piretik umum
yang tepat 3. Anjurkan orang tua
untuk
agar selalu
mengukur
memantau suhu
suhu.
anak
3. Mampu
mengambil
tindakan
ketika
demam
terjadi
2.
suhu tubuh
dengan konduksi
dan membuat
anak lebih rileks,
anti piretik dapat
mempengaruhi
pusat
termoregulasi
3. Membentuk
sebuah kebiasaan
dalam memantau
suhu tubuh anak.
Diagnosa 2:
Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan ketidakmampuan mengenal masalah kesehatan
keluarga
Tujuan
Kriteria
Hasil/Standar
Tidak tampak - verbal
1. Keluarga
lagi ruam
(pengetahua
mengetahui
popok/ terjai
n)
penyebab
penyebumbuha - Kemampuan
gejala dan
n pada kulit
(afektif)
cara
yang terjadi
- Perilaku
mengatasi
iritasi dan cara
(Psikomotor)
masalah
mengatasi bila
kerusakan
terjadi iritasi.
integritas
kulit
2. Keluarga
menunjukkan
kemampuan
melakukan
perawatan
kulit yg
optimal.
3. Kerusakan
integritas
kulit tidak
terjadi lagi
Intervensi
Rasional
1. Jelaskan
1. Memberikan
mengenai
pengetahuan
pengertian,
tentang
penyebab dan
masalah yang
gejala dari
dialami dan
kerusakan
cara
integritas
penyeesainann
kulit.
ya
2. Ajarkan
2. Melatih
melakukan
kemampuan
perawatan
orang tua
kulit dengan
dalam
sering
merawat
menggunakan
anaknya
popok, cara
3. Pemantawan
memakaikan
dalam
popok dan
membentuk
pakaian yang
kebiasaan ibu
baik anjurkan
dalam
menggunakan
melakukan
obat topikal.
perawatan
3. Pantau
kulit dan
kebiasaan ibu
memantau
dalam
penyembuhan
melakukan
perawatan
kulit,
pemakaian
popok dan
pakayan yang
benar dan
perkembangan
penyembuhan
kulit.
3.
Diagnosa 3:
Defisiensi pengetahuan merawat bayi berhubungan dengan ketidakmampuan merawat anggota
keluarga yang mengalami gangguan kesehatan
Tujuan
Dapat
merawat
bayi
dengan
optimal
Kriteria
Hasil/Standar
Intervensi
rasional
Perilaku
Mengenali 1. Bekali orang tua dapat menambah
(psikomotor) isyarat perilaku
dengan keterampilan
pengetahuan
bayi yang
yang dibutuhkan untuk
orang tua
mnegkomunikasi merawat bayi (misalnya khususnya ibu
kan stress.
memandikan , dan
dalam merawat
Menunjukkan
teknik
penanganan yang
layak untuk
meningkatkan
perkembangan
normal.
BAB V
TINDAKAN KEPERAWATAN
( IMPLEMENTASI DAN EVALUASI )
Tgl &
waktu
6 mei 2016
13.0014.00
Diagnosa
Implementasi
evaluasi
Demam
berhubungan
dengan
ketidakmampua
n memutuskan
S : Ny.R mengatakan
bila anaknya demam
Klien sudah tahu cara
kompres dan sudah tahu
cara menggunakan
tindakan
kesehatan yang
tepat bagi
keluarga.
7 mei 2016
14.0015.00
Kerusakan
integritas
berhubungan
dengan
ketidakmampua
n
mengenal
masalah
kesehatan
keluarga
termometer
O: Ny.R mampu
menjelaskan cara-cara
menangani demam
A: Masalah teratasi
P: intervensi dihentikan
S : Ny.R mengatakan
bila ruam popok pada
pantat anaknya sudah
hilang.
O: Ny.R mampu
menjelaskan cara-cara
Menangani iritasi pada
kulit serta
pencegahannya
A: Masalah teratasi
P: intervensi dihentikan
Defisiensi
pengetahuan
merawat bayi
berhubungan
dengan
21. mendemonstrasikan
memandikan bayi yang benar
Yang dihadiri oleh Tn.H dan
S : Ny.R mengatakan
sudah bisa memandikan
anaknya sendiri tanpa
bantuan orang lain.
O: Ny.R mampu
ketidakmampua
n merawat
anggota keluarga
yang mengalami
gangguan
kesehatan
Ny.R
Dan mengevaluasi tindakn yang
sudah diberikan dan menanyakn
bila masih ada hal yang belum
dimengerti.
menjelaskan cara-cara
Merawat bayi.
A: Masalah teratasi
P: intervensi dihentikan.