You are on page 1of 17

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA TN.

H DENGAN BAYI
AN.V DENGAN ANAK BARU LAHIR DENGAN MASALAH HIPERTERMI DI
JLN.PARUNG SEAH KP.BOJONG DUREN RT 03/02 DESA PARUNG SEAH
KAB.SUKABUMI
Pengkajian
A. Data umum
1. Identitas
( kepala keluarga )
Nama
:Tn.H
Umur
: 27 tahun
Agama
: Islam
Suku
: sunda
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: wiraswasta
Alamat
: di jln.parung seah kp.bojong duren rt 03 rw 02 desa parung seah kec.sukabumi
( ibu )
Nama
Umur
Agama
Suku
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat

:Ny.R
: 24 tahun
: islam
: sunda
: SMA
: Ibu rumah tangga
: di jln.parung seah kp.bojong duren rt 03 rw 02 desa parung seah kec.sukabumi

( anak )
Nama
Umur
Tgl lahir
Agama
Suku
Alamat

:An.V
: 1 bulan
: 11 april -2016
: islam
: sunda
: di jln.parung seah kp.bojong duren rt 03 rw 02 desa parung seah kec.sukabumi

2. a. Komposisi keluarga
Nama
Tn.H
Ny.R
An.V
b. Data imunisasi

L/
P
L
P
P

Umur

Hub.Keluarg

27
24
1 bulan

a
KK
istri
anak

Pekerjaan
Wiraswasta
Ibu RT
Tidak ada

Pend.Terakhir

Keteranga

SMA
SMA
Belum sekolah

n
Sehat
Sehat
Demam

USIA
HB-0 ( 0-7
Hari )
BCG
POLIO 1
DPT/ HB-1
Polio 2
DPT/HB-2
POLIO 3
DPT/ HB-3
POLIO 4
CAMPAK

3.

Genogram

Keterangan :

4. Tipe keluarga

1
-

Tipe keluarga Tn.H adalah tipe keluarga inti atau nuclear family yang terdiri ayah, ibu, dan anak
yang tinggal dalam satu rumah
5. Suku bangsa
Adanya kebiasaan budaya sunda yang masih berlaku atau di anut oleh keluarga Tn. H seperti
an.V selalu dibedong dan keluarga merencanakan akan melaksanakan pengajian 4 bulannya
kelahiran an.v sesuai dengan adat sunda.
6. Agama
Agama keluarga Tn.H ini adalah Islam dan tidak ada satupun ketentuan islam yang bertentangan
7.

dengan kesehatan.
Status sosial ekonomi Keluarga
a. Anggota Keluarga yang mencari nafkah
b.

Adalah Tn.H (KK)


Penghasilan

Penghasilan keluaraga Tn.H setiap bulan sekitar Rp 1.800.000


c. Harta benda yang dimiliki
rumah milik sendiri, alat komunikasi ( hp ) , alat transportasi ( motor ) , alat hiburan ( tv )
d. Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan
Pada keluaraga Tn.H pengeluaran tiap bulanaya sekitar Rp. 1.200.000 ini untuk membayar
rekening listrik, air dan belanja bahan makanan sebulan serta popok untuk
anaknya dan sisa dari penghasilan 600.000 selalu ditabung untuk keperluan kesehatan,
pendidikan anak dan keluarga Tn. H
e. indikator keluarga sejahtra
keluarga Tn.H termasuk keluarga sejahtera II karena keluarga Tn.H Anggota Keluarga
melaksanakan ibadah secara teratur, Paling kurang, sekali seminggu keluarga menyediakan
daging/ikan/telur sebagai lauk pauk, Seluruh anggota keluarga memperoleh paling kurang satu
stel pakaian baru per tahun, Luas lantai rumah paling kurang delapan meter persegi tiap
penghuni rumah.
8. Aktivitas rekreasi keluarga
Kegiatan yang dilakukan oleh keluarga untuk rekreasi adalah menonton TV.
B. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
1. Tahap Perkembangan keluarga saat ini adalah
Tahap perkembangan keluarga anak baru lahir Ny.R berumur 24 tahun dan baru memiliki anak
dengan usia 1 bulan dengan usia perkawinan 1,5 tahun .
2. Tahap Perkembanagan keluarga yang belum terpenuhi dan kendalanya
Tahap perkembangan keluarga yang belum dipenuhi pada masa anak baru lahir ini yang belum
dipenuhi adalah belum bisanya merawat anak baru lahir, ini tampak pernyataan dari klien kalau

belum tahu memandikan anaknya dan selalu minta bantuan dari ibu mertuanya dan tampak ruam
3.
a.
b.
c.

popok pada bayinya.


Riwayat Keluarga Inti
Riwayat Kesehatan keluarga saat ini
Saat ini An.V menderita penyakit demam.
Riwayat Penyakit Sebelumnya
Tidak ada riwayat penyakit sebelumnya pada Keluarag Tn.H .
Pelayanan Kesehatan yang dimanfaatkan
Pelayan Kesehatan yang digunakan oleh Tn.H ini adalah puskesmas yang jaraknya tidak begitu

jauh dari rumah


d. Riwayat Kesehatan keluarga Sebelumnya
Ibu Ratih melahirkan dipuskesmas dibantuan bidan dari puskesmas dan keluarga tidak
mempunyai penyakit menular seperti HIV, TBC, Hepatitis dan penyakit keturunan seperti DM,
hipertensi.
C. Data lingkungan dan denah rumah
a. Karakteristik Rumah
Luas bangunan rumah yang ditempati adalah sekitar 60 m2 (panjang 10 Meter dan Lebar 6
mter), terdiri 2 kamar tidur, 1 dapur, 1 wc, dan 1 ruang keluarga, dan disebelah rumah terdapat
sumur dan septic tank yang jaraknya sekitar 7 meter. Tn.H Tinggal dirumah yang permanaen
terbuat dari semen dan sudah memilik ventilasi yang bagus, dan tempat pembuangan sampah
dibelakang rumah dan nantinya akan dibakar, dan rumah tampak bersih dan asri.

Keterangan:
1. Ruang keluarga
2. Kamar
3. Kamar
4. WC
5. Dapur
6. Sumur
7. Septitank
8. Tempat pembakaran sampah
9. Teras

b.

Karakteristik Tetangga dan Komunitas


Keluarga Tn.H tinggal didesa rasa persaudaraan antar sesama warga tinggi, penduduk disekitar
rumah adalah penduduk asli sunda, umumnya interaksi banyak terjadi pada sore hari karena pada

c.

siang banyak tetangga yang sibuk bekerja.


Mobilitis Geografis Keluarga
Keluarga Tn.H sudah menempati rumah yang sudah ditempati sejak 1 tahun berumah tangga
sampai sekarang, dan tidak pernah berpindah-pindah rumah, Ny.R sebagai ibu rumah tangga
banyak menghabiskan waktu di rumah dan Tn.H berangkat bekerja mulai dari pukul 04.00-12.00

wib setelah selesai bekerja Tn.H pulang ke kerumah.


d. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Keluarga berkumpul setiap satu sekali satu bulan di rumah orang tuan Tn.H karena Tn.H sudah
tinggal sendiri, ini merupakan upaya untuk meningkatkan keharmonisan dan silaturahmi dengan
saudara. Ny.R juga sering pergi ke mesjid mengikuti pengajian sehingga hubungan baik
e.

diikalangan masyarakat tercipta.


System Pendukung Keluarga
Apabila An.V demam maka Ny.R hanya meminta bantuan kepada ibu mertua, ibu bidan dan
pelayanan kesehatan puskesmas stempat, keluarga hanya mempunyai kartu BPJS dan selalu
memanfaatkan ketika ada keluarga yang sakit.

D. Struktur Keluarga
1. Pola / Cara Komunikasi Keluarga
Dalam Kehidupan sehari-hari Keluarga menggunakan Bahasa sunda yang jelas dan jika ada
suatu masalah maka dimusyawarahkan dengan baik dan terbuka Dan tidak ada mengalami
masalah.
2. Struktur Kekuatan Keluarga
Sebelumnya Keluarga mampu menyelesaikan masalah jika ada salah satu sikap anggota keluarga
yang salah maka karena sikap saling perhatian bisa diatasi, namun semenjak Ny.R melahirkan
3.

kami sering bertanya dan minta bantuan kepada orang tua cara merawat anak.
Struktur Peran (Peran masing-masing anggota keluarga)
Tn. H sebagai kepala keluarga yang mencari nafkah sebagai pedagang mampu menjalankan
peran sebagai kepala anggota keluarga dengan mengayomi, bertanggung jawab kepada istri dan
anaknya.
Ny. R sebagai ibu rumah tangga mampu mengerjakan pekerjaan ibu rumah tangga pada
umumnya dan mampu membina hubungan baik dengan tetangga akan tetapi Ny, R belum
mampu merawat anak dengan baik sehubungan dengan pengalaman anak pertama.

4.

Nilai dan Norma Keluarga


Nilai yang dianut dalam keluarga dalah berdasarrkan kepercayaan yang dianut yaitu islam, dan
tidak ada konflik nilai yang terjadi. begitu juga dengan nilai dan norma yang berlaku
dimasyarakat juga menjadi pedoman dalam ketentuan keluarga dan masing-masing keluarga
wajib untuk mentaatinya, seperti tidak boleh pulang malam, memakai pakaian yang sopan baik
didalam maupun luar rumah, dan juga menjaga perilaku yang tidak menyimpang,
Namun kalau dari segi kesehatan karena kurang pengetahuan sehingga Ny.R belum bisa merawat
anak.

E. Fungsi keluarga
1. Fungsi Afektif
Keluarga ini Harmonis, rukun dan saling menghargai dari masing-masing peran
2. Fungsi Sosialisasi
Keluarga berperan aktif di masyarakat ini tampak dari Ny.R adalah anggota aktif pengajian dan
ikut berperan serta dalam kegitan kemasyarakatan. Dan mentaati norma yang berlaku
3.

dimasyarakat
Fungsi Perawatan Kesehatan

Mengenal masalah anggota keluarga : si Pemenuhan (Perawatan/ Pemeliharaan) Kesehatan

Mengenal Masalah Kesehatan :


Ny. R mengatakan tidak tahu penyakit yang menyerang anaknya, dan Ny. R mengatakan
anaknya selalu menangis ketika hendak diganti popok. Ketika di obserfasi terdapat ruam

popok pada daerah pantat.


Mengambil keputusan :
Ny. R. Mengatakan anaknya sudah demam dari semalam dan Ny. R tidak tahu harus
bagaimana dalam menangani masalah pada anaknya. Keluarga tidak tahu apakah harus

menggunakan pelayanan kesehatan, dan lebih memilih untuk merawat anaknya dirumah.
Merawat anggota keluarga yang sakit :
Dikarenakan keluarga masih merasa belum banyak pengalaman dalam merawat anak yang
sakit, Ny. R lebih memilih meminta bantuan kepada mertuanya untuk membantu perawatan

anak pertamanya.
Memodifikasi lingkungan :
Keluarga mampu mengoptimalkan lingkungan yang sehat bagi kesehatan dan pertumbuhan
anaknya dengan ciri keluarga tidak ada yang merokok, pentilasi rumah cukup dan Ny. R
yang selalu ada dirumah sebagai ibu rumah tangga yang memiliki banyak waktu untuk

mengurus keluarga.
Memanfaatkan pelayanan kesehatan :

Ny.R mengatakan apabila Ny.R dan Tn.H bayi mereka sakit mereka selalu membawa ke
puskesmas atau ke pusat pelayanan kesehatan terdekat, akan tetapi untuk masalah anaknya
anggota keluarga tidak tahu apakah harus membawa anaknya ke puskesmas atau tidak.
4.

Fungsi Reproduksi
Karena Ny.R baru melahirkan maka beliau menggunakan alat kontrasepsi, yaitu Pil KB dan akan
berencana berhenti untuk mengkomsumsi Pil KB saat anaknya usia 2 atau 3 tahun dan Ny.R
tidak ada masalah dalam masalah seksual dengan Tn.H walaupun Tn.H sering keluar pergi

bekerja.
F. Stress dan Koping Keluarga
a. Stressor Jangka Pendek
Masalah yang dihadapi oleh Tn.H dalam waktu pendek adalah cemas yang berlebihan bila
meninggalkan istrinya berdua dirumah dengan anaknya karena istrinya belum bisa merawat
b.

anaknya.
Stressor jangka panjang
Tidak ada masalah jangka panjang yang akan dipikirkan oleh Tn.H dikarenakan karena Tn.H

sudah memiliki pekerjaan yang tetap.


c. Respon keluarga terhadap stressor
Tn.H bila meninggalkan istri dan anaknya berdua,menanggapinya dengan baik yaitu
menyakinkan dirinya kalau istrinya akan berusaha belajar dengan baik merawat anaknya.
d. Strategi Koping
Keluarga dalam menghadapi masalah ini dengan cara memusyawarakan dengan anggota
keluarga yang lain.
e. Strategi Adaptasi funsional
Meskipun selalu diajarkan oleh ibu mertuanya Ny.R belum bisa merawat bayinya dengan baik.
G. Pemeriksaan Fisik
Tanda-tanda
vital

An.V
N
:

150x

(normalnya 80-200)
(normalnya 60-90)
(normalnya 60-90)
RR
: 30x/menit
RR
: 19x/menit
RR
: 20x/menit
S
: 37,90C (normalnya S
:
36,60C S
:
36,90C
36,5-37,50C)
BB
: 4200 gram
PB
:52 cm

Kepala

Tn.H
Ny. R
/menit N
: 80x /menit N
: 76x /menit

Bentuk

simetris,

(normalnya

36,5- (normalnya

37,50C)
BB
: 65 kg
TB
: 170 cm

36,5-

37,50C)
BB
: 55 kg
TB
: 155 cm

rambut
bentuk simetris tidak bentuk simetris tidak

halus, distribusi merata, tidak ada

nyeri

tekan, ada nyeri tekan,

ada jejas, pontanel anterior rambut bersih, tidak rambut bersih, tidak
belum menutup.
Mata

terdapat lesi.

Bentuk simetris, sklera putih,


Bentuk
konjungtifa

tidak

tidak

kotoran.

ada

simetris
bentuk

anemis, konjungtiva

tidak ada secret.

pernapasan ada pernapasan


ada secret.
bibir Mukosa bibir

ada secret.
Mukosa bibir lembab, mulut
Mukosa

mulut lwmbab, mulut

lwmbab,

bersih.
bersih.
bentuk simetris, tidak ada
bentuk simetris, tidak bentuk simetris, tidak
nyeri tekan, telinga bersih.

Leher

anemis, sclera putih,

cuping hidung, tidak cuping hidung, tidak

bersih, gigi belum tumbuh.


Telinga

tidak

bentuk simetris, tidak ada


bentuk simetris, tidak bentuk simetris, tidak
pernapasan cuping hidung, ada

Mulut

simetris

tidak konjungtiva

Pupil anemis, sclera putih,

isokor.
Hidung

terdapat lesi

ada

tekan, ada nyeri tekan,

nyeri

telinga bersih.
telinga bersih.
bentuk simetris, tidak ada
bentuk simetris, tidak
bentuk simetris, tidak
peningkatan JVP, tidak ada ada peningkatan JVP, ada peningkatan jvp,
pembesaran getah bening.

tidak ada pembesaran tidak ada pembesaran


getah bening.

Dada

simetris,
bentuk simetris, tidak

Tidak ada bunyi nafas yang Bentuk


abnormal,
teratur

dan

Irama

jantung tidak

tampak

getah bening.

ada

retaksi ada retaksi dinding

jelas dinding dada, tidak dada, tidak terdapat

Tidak ada keluhan

terdapat lesi, suara lesi,

suara

paru

Tidak ada bunyi nafas paru paru vesikuler.

vesikuler.

yang abnormal,tidak ada lesi

Payudara,

aerola

menonjol,

terdapat

pengeluaran air susu


ibu, tidak ada nyeri

tekan dan benjolan.


Abdomen

Abdomen Datar, ada bising bentuk simetris, tidak bentuk simetris, tidak
usus 9x/menit, tidak nyeri ada nyeri tekan,

ada nyeri tekan,

tekan, trugor elastis.

bising usus 9x/menit,

bising usus 9x/menit,

keadaan bersih.

keadaan bersih,
terdapat linea nigra
-

Kulit

Terdapat ruam popok pada -

Extremitas

daerah pantat (bokonng).


Jari lengkap, akral hangat, crt Jari lengkap, akral Jari lengkap, akral
<2 detik
Kekuatan otot :

hangat, crt <2 detik


Kekuatan otot :

5 5
5 5

5 5
5 5

hangat, crt <2 detik


Kekuatan otot :
5 5
5 5

H. Harapan keluarga
Semoga demamnya turun dan Ny.R bisa merawat anaknya dengan baik. Petugas kesehatan dapat
membantu Ny.R dalam merawat anaknya dan mengajarkan hal yang harus dilakukan jika terjadi
demam dan iritasi pada kulit bila terjadi pada anaknya.

BAB III
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
A. Analisa Data
No.
1.

Data

Masalah
Defisiensi

penyebab
Ketidakmampuan

Ny.R mengatakan belum bisa

pengetahuan merawat

merawat anggota

Ds:
merawat (memandikan)

bayi

keluarga yang

anaknya sehingga selalu

mengalami

meminta bantuan kepada ibu

gangguan

mertuanya.

kesehatan.

Do:
Baju anaknya yang belum
diganti karena menunggu ibu
2.

mertuanya dulu.
Ds:
Ny.R mengatakan anaknya

Demam

Ketidakmampuan
memutuskan

demam dari semalam.


Do:
S: 37,90C

tindakan
kesehatan yang
tepat bagi

3.

Ds:
Ny.R mengatakan kalau
anaknya menangis jika
dipasangkan popok.
Do:
Terdapat ruam popok pada

Kerusakan integritas

keluarga
Ketidakmampuan

kulit

mengenal masalah
kesehatan
keluarga

daerah pantat (bokonng)

B. Perumusan Diagnosa Keperawatan


No.
1.

Diagnosa keperawatan
Defisiensi pengetahuan merawat bayi berhubungan dengan ketidakmampuan

2.

merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatan


Demam berhubungan dengan ketidakmampuan memutuskan tindakan

3.

kesehatan yang tepat bagi keluarga.


Kerusakan integritas berhubungan dengan ketidakmampuan mengenal
masalah kesehatan keluarga

C. Penilaian (Scoring) Diagnose Keperawatan


Dx.
Kriteria
Dx.1a. Sifat masalah:
Keadaan sejahtera
Kemungkinan masalah dapat
diubah:
Sebagian
c. Potensial masalah untuk dicegah:
Cukup
d. Menonjolnya masalah
Ada masalah, tetapi tidak perlu
ditangani.

Skor
1 x1=1
3
3

b.

Pembenaran
Ibu harus bisa
merawat sendiri
anaknya karena

1x2=1
2

itu tugas dan


kewajiban

1 x1=1
3
3

seorang ibu yang


harus

1x2=1
2
3

dilaksanakan.

2
Total skor 2
Dx.2a.

Sifat masalah :
Tidak/kurang sehat

Kemungkinan masalah dapat


diubah:
Mudah
c. Potensial masalah untuk dicegah
d. Menonjolnya masalah:
Masalah berat, harus segera
ditangani

Bila keadaan ini


3 x1=1
3

b.

dibiarkan akan
membuat keadaan

2x2=2
2

bayi lebih buruk


sehingga bisa

2 x1=2
3
3

terjadi kejang,
dehidrasi bahkan

2x2=2
2
2
3

Total skor 5

kematian.

Dx.3a.

Sifat masalah :
Tidak/kurang sehat

Kemungkinan masalah dapat


diubah:
sebagian
c. Potensial masalah untuk dicegah:
Tinggi
d. Menonjolnya masalah:
Masalah tidak dirasakan

Ruam popok pada


3 x1=1
3

b.

menyebabkan
1x2=1
2
3 x1=1
3

Total skor 3

Prioritas Diagnosis Keperawatan


N Diagnose
sk
keperawata or
n
1 Demam
2
3
berhubungan
dengan
ketidakmam

puan
memutuskan
tindakan
kesehatan
yang

tepat

bagi
keluarga.
2 Kerusakan
integritas

2
3

berhubungan
dengan
ketidakmam
puan

infeksi bila tidak


ditangani dengan

D.

pantat bisa

cepat.

mengenal
masalah
kesehatan
keluarga
3 Defisiensi
pengetahuan
merawat bayi

2
3
2

berhubungan
dengan
ketidakmam
puan
merawat
anggota
keluarga
yang
mengalami
gangguan
kesehatan

BAB IV
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN (INTERVENSI)
1.

Diagnosa 1:
Demam berhubungan dengan ketidakmampuan memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi
keluarga.
Tujuan
Kriteria
Hasil/Standar
Intervensi
Rasional
Suhu tubuh - verbal
1. Menjelaskan 1. Memberikan penkes 1. Memberikan
kembali
(pengetahua
tindakan
tentang gejala dan
pengetahuan
normal
n)
untuk
penyebab demam.
umum tentang
36,50C - Kemampuan
mencegah
Dan cara
masalah yang
0
37,5 C dan
(afektif)
atau
mengurangi
sedang dialami
keluarga
- Perilaku
meminimalk
demam.
dan cara
tahu cara
(Psikomotor)
an
2. Ajarkan metode
menanganinya
mengatasi
peningkatan
mengaqtasi demam 2. Kompres hangat
demam.
suhu tubuh.
dengan kompres
dapat
hangat dan
menurunkan

2. Menunjukka
memberikan obat
n metode
anti piretik umum
yang tepat 3. Anjurkan orang tua
untuk
agar selalu
mengukur
memantau suhu
suhu.
anak
3. Mampu
mengambil
tindakan
ketika
demam
terjadi
2.

suhu tubuh
dengan konduksi
dan membuat
anak lebih rileks,
anti piretik dapat
mempengaruhi
pusat
termoregulasi
3. Membentuk
sebuah kebiasaan
dalam memantau
suhu tubuh anak.

Diagnosa 2:
Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan ketidakmampuan mengenal masalah kesehatan
keluarga
Tujuan
Kriteria
Hasil/Standar
Tidak tampak - verbal
1. Keluarga
lagi ruam
(pengetahua
mengetahui
popok/ terjai
n)
penyebab
penyebumbuha - Kemampuan
gejala dan
n pada kulit
(afektif)
cara
yang terjadi
- Perilaku
mengatasi
iritasi dan cara
(Psikomotor)
masalah
mengatasi bila
kerusakan
terjadi iritasi.
integritas
kulit
2. Keluarga
menunjukkan
kemampuan
melakukan
perawatan
kulit yg
optimal.
3. Kerusakan
integritas
kulit tidak
terjadi lagi

Intervensi
Rasional
1. Jelaskan
1. Memberikan
mengenai
pengetahuan
pengertian,
tentang
penyebab dan
masalah yang
gejala dari
dialami dan
kerusakan
cara
integritas
penyeesainann
kulit.
ya
2. Ajarkan
2. Melatih
melakukan
kemampuan
perawatan
orang tua
kulit dengan
dalam
sering
merawat
menggunakan
anaknya
popok, cara
3. Pemantawan
memakaikan
dalam
popok dan
membentuk
pakaian yang
kebiasaan ibu
baik anjurkan
dalam
menggunakan
melakukan
obat topikal.
perawatan
3. Pantau
kulit dan
kebiasaan ibu
memantau
dalam
penyembuhan
melakukan
perawatan
kulit,

pemakaian
popok dan
pakayan yang
benar dan
perkembangan
penyembuhan
kulit.
3.

Diagnosa 3:
Defisiensi pengetahuan merawat bayi berhubungan dengan ketidakmampuan merawat anggota
keluarga yang mengalami gangguan kesehatan
Tujuan
Dapat
merawat
bayi
dengan
optimal

Kriteria
Hasil/Standar
Intervensi
rasional
Perilaku
Mengenali 1. Bekali orang tua dapat menambah
(psikomotor) isyarat perilaku
dengan keterampilan
pengetahuan
bayi yang
yang dibutuhkan untuk
orang tua
mnegkomunikasi merawat bayi (misalnya khususnya ibu
kan stress.
memandikan , dan
dalam merawat

perawatan kulit yang


anaknya
Memodivikasi
terjadi iritasi ).
lingkungan
dalam berespon 22. mendemonstrasikan
22. memandirikan
terhadap perilaku memandikan bayi yang
ibu dalam
bayi.
benar
merawat anaknya.

Menunjukkan
teknik
penanganan yang
layak untuk
meningkatkan
perkembangan
normal.

BAB V
TINDAKAN KEPERAWATAN
( IMPLEMENTASI DAN EVALUASI )
Tgl &
waktu
6 mei 2016
13.0014.00

Diagnosa

Implementasi

evaluasi

Demam
berhubungan
dengan
ketidakmampua
n memutuskan

1. Memberikan penkes tentang


gejala dan penyebab demam.
Dan cara mengurangi demam.
2. Ajarkan metode mengaqtasi
demam dengan kompres

S : Ny.R mengatakan
bila anaknya demam
Klien sudah tahu cara
kompres dan sudah tahu
cara menggunakan

tindakan
kesehatan yang
tepat bagi
keluarga.

7 mei 2016
14.0015.00

Kerusakan
integritas
berhubungan
dengan
ketidakmampua
n
mengenal
masalah
kesehatan
keluarga

hangat dan memberikan obat


anti piretik umum
3. Anjurkan orang tua agar
selalu memantau suhu anak
Pelaksanaannya Yang dihadiri
oleh Tn.H dan Ny.R
Kontrak selanjutnya tanggal 7
mei 2016 pukul 14.00-15.00
tentang cara mengatasi dan
mencegah terjadinya ruam
popok.
1.
menjelaskan mengenai
pengertian, penyebab dan
gejala dari kerusakan
integritas kulit.
2. mengajarkan melakukan
perawatan kulit dengan
sering menggunakan
popok, cara memakaikan
popok dan pakaian yang
baik anjurkan
menggunakan obat topikal.

termometer
O: Ny.R mampu
menjelaskan cara-cara
menangani demam
A: Masalah teratasi
P: intervensi dihentikan

S : Ny.R mengatakan
bila ruam popok pada
pantat anaknya sudah
hilang.
O: Ny.R mampu
menjelaskan cara-cara
Menangani iritasi pada
kulit serta
pencegahannya
A: Masalah teratasi
P: intervensi dihentikan

3. Memantau kebiasaan ibu


dalam melakukan
perawatan kulit,
pemakaian popok dan
pakayan yang benar dan
perkembangan
penyembuhan kulit.
Yang dihadiri oleh Tn.H dan
Ny.R
Kontrak selanjutnya tanggal 8
mei
pukul 14.00-15.00 tentang
perawatan pada bayi
8 mei 2016
14.0015.00

Defisiensi
pengetahuan
merawat bayi
berhubungan
dengan

21. mendemonstrasikan
memandikan bayi yang benar
Yang dihadiri oleh Tn.H dan

S : Ny.R mengatakan
sudah bisa memandikan
anaknya sendiri tanpa
bantuan orang lain.
O: Ny.R mampu

ketidakmampua
n merawat
anggota keluarga
yang mengalami
gangguan
kesehatan

Ny.R
Dan mengevaluasi tindakn yang
sudah diberikan dan menanyakn
bila masih ada hal yang belum
dimengerti.

menjelaskan cara-cara
Merawat bayi.
A: Masalah teratasi
P: intervensi dihentikan.

You might also like