You are on page 1of 20

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tidak dapat dipungkiri , bahwa setiap perusahaan maupun organisasi
membutuhkan akuntansi . Karena bagi mereka akuntansi adalah nyawa perusahaan dan
penolong untuk menyelamatkan perusahaan dari kehancuran . Disinilah Akuntansi sangat
berperan dalam dunia ekonomi khususnya . Akuntansi sangat mudah untuk dipelajari ,
karena akuntansi merupakan ilmu sosial yang dapat berbaur dengan siapapun yang
mempelajarinya . Dalam perkembangan zaman yang semakin canggih ini , sangat
diperlukan adanya ilmu akuntansi . Karena sekarang semakin banyak alat atau trik untuk
memanipulasi keuangan sehingga mengakibatkan korupsi merajalela .

1.2 Sejarah Perkembangan Akuntansi


Perkembangan Akuntansi dari Sistem Pembukuan Berpasangan . Pada awalnya,
pencatatan transaksi perdagangan dilakukan dengan cara sederhana, yaitu dicatat pada
batu, kulit kayu, dan sebagainya. Catatan tertua yang berhasil ditemukan sampai saat ini
masih tersimpan, yaitu berasal dari Babilonia pada 3600 sebelum masehi. Penemuan
yang sama juga diperoleh di Mesir dan Yonani kuno. Pencatatan itu belum dilakukan
secara sistematis dan sering tidak lengkap. Pencatatan yang lebih lengkap dikembangkan
di Italia setelah dikenal angka- angka desimal arab dan semakin berkembangnya dunia
usaha pada waktu itu. Perkembangan akuntansi terjadi bersamaan dengan ditemukannya
sistem pembukuan berpasangan (double entry system) oleh pedagang- pedagang Venesia
yang merupakan kota dagang yang terkenal di Italia pada masa itu. Dengan dikenalnya
sistem pembukuan berpasangan tersebut, pada tahun 1494 telah diterbitkan sebuah buku
tentang pelajaran penbukuan berpasangan yang ditulis oleh seorang pemuka agama dan
ahli matematika bernama Luca Paciolo dengan judul Summa de Arithmatica, Geometrica,
Proportioni et Proportionalita yang berisi tentang palajaran ilmu pasti. Namun, di dalam
buku itu terdapat beberapa bagian yang berisi palajaran pembukuan untuk para

1
pengusaha. Bagian yang berisi pelajaranpe mbukuan itu berjudul Tractatus de Computis
et Scriptorio. Buku tersebut kemudian tersebar di Eropa Barat dan selanjutnya
dikembangkan oleh para pengarang berikutnya. Sistem pembukuan berpasangan tersebut
selanjutnya berkembang dengan sistemyang menyebut asal negaranya, misalnya sistem
Belanda, sistem Inggris, dan sistem Amerika Serikat. Sistem Belanda atau tata buku
disebut juga sistem Kontinental. Sistem Inggris dan Amerika Serikat disebut Sistem
Anglo- Saxon2. Perkembangan Akuntansi dari Sistem Kontinental ke Anglo- Saxon
Pada abad pertengahan, pusat perdagangan pindah dari Venesia ke Eropa Barat. Eropa
Barat, terutama Inggris menjadi pusat perdagangan pada masa revolusi industri. Pada
waktu itu pula akuntansi mulai berkembang dengan pesat. Pada akhir abad ke-19,
sistem pembukuan berpasangan berkembang di Amerika Serikat yang disebut accounting
(akuntansi). Sejalan dengan perkembangan teknologi di negara itu, sekitar pertengahan
abad ke-20 telah dipergunakan komputer untuk pengolahan data akuntansi sehingga
praktik pembukuan berpasangan dapat diselesaikan dengan lebih baik dan efisien.
Pada Zaman penjajahan Belanda, perusahaan- perusahaan di Indonesia menggunakan tata
buku. Akuntansi tidak sama dengan tata buku walaupun asalnya sama-sama dari
pembukuan berpasangan. Akuntansi sangat luas ruang lingkupnya, diantaranya teknik
pembukuan. Setelah tahun 1960, akuntansi cara Amerika (Anglo- Saxon) mulai
diperkenalkan di Indonesia. Jadi, sistem pembukuan yang dipakai di Indonesia berubah
dari sistem Eropa (Kontinental) ke sistem Amerika (Anglo- Saxon).

2
BAB II
KAJIAN TEORI

II.1 Pengertian Akuntansi

Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan


menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga
dapat digunakan oleh orang yang menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk
pengambilan suatu keputusan serta tujuan lainnya.

Akuntansi berasal dari kata asing accounting yang artinya bila diterjemahkan ke dalam
bahasa indonesia adalah menghitung atau mempertanggungjawabkan. Akuntansi
digunakan di hampir seluruh kegiatan bisnis di seluruh dunia untuk mengambil keputusan
sehingga disebut sebagai bahasa bisnis.

II.2 Fungsi Akuntansi

Fungsi utama akuntansi adalah sebagai informasi keuangan suatu organisasi. Dari
laporan akuntansi kita bisa melihat posisi keuangan sutu organisasi beserta perubahan
yang terjadi di dalamnya. Akuntansi dibuat secara kualitatif dengan satuan ukuran uang.
Informasi mengenai keuangan sangat dibutuhkan khususnya oleh pihak manajer /
manajemen untuk membantu membuat keputusan suatu organisasi.

II.3 Manfaat Akuntansi


• Pemilik dapat melihat keuntungan perusahaan secara pasti

• Pengontrolan biaya yang lebih mudah

• Pemantauan aset-aset perusahaan

• Likuiditas dan solvabilitas yang pasti

• .Prediksi keuangan

BAB III
3
PEMBAHASAN

III.1 Akuntansi Perusahaan Dagang

adalah perusahaan yang kegiatan usahanya membeli barang dengan tujuan


menjualnya kembali, tanpa memprosesnya lebih dahulu.

KARAKTERISTIK PERUSAHAAN DAGANG

1. Kegiatan usaha / operasional meliputi:

 Membeli barang dagangan

 Menyimpan barang dagangan sebelum dijual

 Menjual barang dagangan

2. Pendapatan Usaha/operasional

 Yang merupakan pendapatan usaha dari perusahaan dagang adalah


penjualan barang dagangan, sedangkan “pendapatan yang diperoleh dari
usaha diluar usaha dagang disebut pendapatan diluar usaha”

3. Beban Utama

Beban usaha dibagi dua:

 Harga pokok barang dagangan yang telah laki dijual

 Beban usaha / operasional dibagi dua:

- Beban penjualan

- Beban umum dan administrasi

TRANSAKSI PERUSAHAAN DAGANG

 Pembelian
4
 Biaya angkut pembelian

 Retur pembelian dan pengurangan harga

 Potongan pemebelian

 Penjualan

 Retur penjualan dan pengurangan harga

 Potongan penjualan

 Pengeluaran

 Penerimaan

 Syarat pembayaran

 Syarat penyerahan barang

MACAM PERUSAHAAN DAGANG

 Pedagang besar (Whole Saler) yaitu pedagang yang membeli barang dari
pabrik kemudian menjualnya kepada pedagang kecil.

 Pedagang kecil (Retailer) yaitu pedagang yang membeli barang dari pedagang
besar kemudian menjualnya kepada konsumen.

SYARAT PENYERAHAN BARANG

 FOB shipping point (free on board shipping point) berarti pembeli harus
menanggung biaya pengiriman barang dari gudang penjual ke gudangnya sendiri.

 FOB destination point (free on board destination point) berarti penjual harus
menanggung beban pengiriman barang sampai di gudang pembeli.

 Cost, freight and insurance berarti penjual harus menanggung beban pengiriman
dan asuransi kerugian atas barang yang dijualnya

5
SYARAT PEMBAYARAN

 n /60 : artinya pembeli hanya diberi waktu kredit selama 60


hari

 2 /10, n /30 : artinya pembeli hanya diberi waktu kredit selama 30 hari,
dan bila dapat membayar paling lambat 10 hari dari tanggal jual beli akan diberi
potongan 2%

 EOM : artinya pembeli hanya diberi waktu kredit paling lambat


akhir bulan.

 N / 5, EOM : artinya pembeli diberi waktu kredit sampai 5 hari setelah


akhir bulan atau pembayaran paling lambat tanggal 5 bulan berikutnya.

Pencatatan Transaksi pada Jurnal Umum

1. Pembelian Barang Dagang

 Pembelian secara kredit

 Dijurnal dengan :

 Pembelian (D) Rp..........

 Utang dagang (K) Rp........

 Pembelian secara tunai

 Dijurnal dengan :

 Pembelian (D) Rp..........

 Kas (K) Rp.........

 Pembelian dengan sebagian dibayar

 Dijurnal dengan :

6
 Pembelian (D) Rp..........

 Kas (K) Rp.........

 Utang Dagang (K) Rp.........

Biaya Angkut Pembelian

 “Dikeluarkan untuk ongkos angkut barang dagangan yang dibeli”

Dijurnal dengan:

Biaya angkut pembelian (D) Rp……

Kas (K) Rp……..

Retur Pembelian dan Pengurangan Harga

 Retur pembelian ialah Pengembalian barang dagangan yang rusak atau tidak
sesuai dengan pesanan penjual

 Pengurangan Harga (PH) ialah penurunan harga barang yang cacat atau tidak
sesuai pesanan karena barang tidak dikembalikan

 Jurnalnya:

Utang dagang (D) Rp……

Retur pembelian dan PH (K) Rp…..

Potongan Pembelian

Potongan pembelian timbul karena pembelian barang dagangan dalam partai


besar dan dibayar secara tunai atau pembeli memenuhi syarat pembayaran yang telah
ditetapkan penjual.

Jurnalnya:

 Bila Pembelian Tunai

7
Pembelian (D) Rp………

Kas (K) Rp……….

Potongan Pembelian (K) Rp……….

 Bila Pelunasan Memenuhi Syarat Pembayaran

Utang Dagang (D) Rp……..

Kas (K) Rp……..

Potongan Pembelian (K) Rp……..

Penjualan

Akun Penjualan adalah untuk mencatat khusus penjualan barang dagangan .

 Penjualan secara Kredit

Hutang Dagang (D) Rp………..

Penjualan (K) Rp………

 Penjualan secara Tunai

Kas (D) Rp……..

penjualan (K) Rp………

 Penjualan sebagian Diterima

Kas (D) Rp………

Hutang Dagang (K) Rp…….

Penjualan (K) Rp……..

Retur Penjualan dan Pengurangan Harga

8
 Retur Penjualan adalah penerimaan kembali atas barang dagangan yang dijual
karena rusak atau tidak sesuai pesanan

 Pengurangan Harga adalah penurunan harga barang yang cacat atau tidak
sesuai pesanan karena barang tidak dikembalikan kepada penjual.

Jurnalnya:

 Retur Penjualan dan PH atas Penjualan Kredit

Retur Penjualan dan PH (D) Rp…..

Hutang Dagang (K) Rp……

 Retur Penjualan dan PH atas Penjualan Tunai

Retur Penjualan dan PH (D) Rp…..

Kas (K) Rp……

Potongan Penjualan

 Potongan atas Penjualan Tunai

Potongan Penjualan (D) Rp……

Kas (K) Rp…..

 Potongan atas Penjualan Kredit (Biasa terjadi bersamaan dengan


penerimaan piutang)

Kas (D) Rp…….

Potongan Penjualan (D) Rp……

Piutang Dagang (K) Rp….

Pengeluaran Kas

9
Adalah pengeluaran uang dari kas untuk kegiatan perusahaan, transaksi
pengeluaran uang dari kasdib dalam pembukuan dicatat dalam akun kas sebelah kredit.

misalnya :

 Pembayaran atas pembelian tunai

 Pembayaran utang

 Pembayaran beban

Contoh

 1 Desember, dibayar atas pembelian pada bulan november kepada CV. Panuntun
Mulia Rp. 1.500.000,00

 10 Desember, Dibeli barang secara tunai dari Fa. Seruni Semarang Rp.
5.000.000,00

Maka jurnal dari kedua transaksi tersebut

Des 1 Utang Dagang (D) Rp. 1.500.000

Kas (K) Rp. 1.500.000

Des 10 Pembelian (D) Rp. 5.000.000

Kas (K) Rp. 5.000.000

Penerimaan Kas

Adalah penerimaan uang dari hasil kegiatan perusahaan dan pembukuannya akan
dicatat pada akun kas sebelah debet.

Misalnya:

 Penerimaan atas penjualan tunai

 Penerimaan utang

10
 Penerimaan pendapatan

Contoh

 5 Des, Dijual secara tunai kepada Toko Serba Ada 100 cengkeh @ Rp 45.000,00

 15 Des, diterima dari Fa. Sapu Jagad atas pelunasan utangnya Rp 3.000.000,00

 20 Des, Diterma dari CV Adil Makmur Rp 500.000,00 atas bunga yang jatuh
tempo hari ini.

Jurnal dari Transaksi di atas sbb:

Des 5 Kas D) Rp. 4.500.000

Penjualan (K) Rp. 4.500.000

Des 15 Kas (D) Rp. 3.000.000

Piutang Dagang (K) Rp. 3.000.000

Des 20 Kas (D) Rp. 500.000

Pendapatan Bunga (K) Rp. 500.000

III.2 Akuntansi Perusahaan Manufaktur

• Perusahaan pengolahan / manufaktur: perusahaan yang mengolah bahan mentah


(bahan baku) menjadi barang jadi.

 Klasifikasi persediaan pada perusahaan pengolahan :


 Persediaan Bahan Baku
 Persediaan Barang Dalam Proses
 Persediaan Barang Jadi
11
LAPORAN KEUANGAN

Laporan keuangan perusahaan manufaktur hampir sama dengan laporan


keuangan perusahaan dagang. Perbedaannya terletak pada bagian Aktiva Lancar di
Neraca dan Harga Pokok Penjualan di Laporan Rugi-Laba.

NERACA

Perbandingan Neraca Perusahaan Dagang dan Perusahaan Manufaktur:

Perusahaan Dagang Perusahaan Manufaktur

Neraca sebagian Neraca sebagian

31 Desember 2005 31 Desember 2005

Aktiva Lancar: Aktiva Lancar:

Kas Rp Kas Rp
1.000 1.200

Piutang (bersih) 13.00 Piutang (bersih) 4.000


0

Persediaan Barang 9.000 Persediaan:


Dagangan
Sewa Dibayar di Muka 2.900 Barang Jadi Rp
15.000

25.900 Barang Dalam 18.000


Proses

Bahan Baku 9.000

42.000

Sewa Dibayar di 1.600


Muka

48.800

Komponen yang berbeda digambarkan secara skematis sebagai berikut:

Perusahaan Dagang:

12
Persediaan Barang + Pembelian - Persediaan Barang = Harga Pokok

Dagangan (Awal) Bersih Dagangan (Akhir) Penjualan

Perusahaan Manufaktur:
Persediaan Barang + Harga Pokok - Persediaan Barang = Harga Pokok

Jadi (Awal) Produksi Jadi (Akhir) Penjualan

Pada perusahaan manufaktur diperlukan banyak rekening untuk menentukan harga pokok
produksi, tetapi dalam Laporan Rugi-Laba hanya disajikan totalnya saja, sedangkan
rinciannya disajikan dalam Skedul Harga Pokok Produksi.
Contoh Skedul Harga Pokok Produksi (merupakan lampiran Laporan Rugi-Laba di atas):

Skedul Harga Pokok Produksi


Tahun 2005

Persediaan Barang Dalam Proses 1 Januari ………………….. Rp 10.000

Ditambah:

Bahan Baku:

Persediaan 1 Januari ……………….. Rp 5.000

Ditambah: Pembelian ………………. 100.000

Tersedia Dipakai …………..………... 105.000


105

Dikurangi : Persediaan 31 Desember 9.000

Bahan Baku Dipakai ……………………………….. Rp 96.000

13
Biaya Tenaga Kerja Langsung …………………….…. 200.000

Biaya Overhead Pabrik:

Tenaga Kerja Tidak Langsung ..…… Rp 50.000

Listrik dan Air ………………………… 140.000

Bahan Habis Pakai Pabrik …………. 30.000

Penyusutan Gedung Pabrik ………... 120.000

Penyusutan Mesin …………………... 60.000

Total Biaya Overhead Pabrik ……………………… 400.000

Total Biaya Produksi tahun ini …………………………………… 696.000

Total Biaya Barang Dalam Proses ………………………………… 706.000

Dikurangi:

Persediaan Barang Dalam Proses 31 Desember …………….. 18.000

Harga Pokok Produksi ……………………………………………… 688.000

HARGA POKOK PRODUKSI

Biaya produksi atau Harga Pokok Produksi (Cost of Goods Manufactured) merupakan
kumpulan dari biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh dan mengolah bahan baku
sampai menjadi barang jadi.

Biaya-biaya tersebut terdiri dari:


 Biaya Bahan Baku (disingkat BBB)
 Biaya Tenaga Kerja Langsung ( disingkat BTKL)
 Biaya Overhead Pabrik (disingkat BOP)

BIAYA BAHAN BAKU


• Biaya Bahan Baku adalah harga perolehan (harga pokok) seluruh substansi / materi
pokok yang terdapat pada barang jadi.

14
• Bahan baku merupakan bagian Barang jadi yang dapat ditelusur keberadaannya.
• Bahan baku pada sebuah pabrik dapat berasal dari Barang jadi pabrik yang lain.

BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG


• Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang memiliki kinerja langsung
terhadap proses pengolahan barang, baik menggunakan kemampuan fisiknya maupun
dengan bantuan mesin.
• Tenaga kerja langsung memperoleh kontraprestasi yang dikategorikan sebagai
Biaya tenaga kerja langsung. Jadi, Biaya Tenaga Kerja Langsung adalah semua
kontraprestasi yang diberikan kepada tenaga kerja langsung.

BIAYA OVERHEAD PABRIK


• Biaya Overhead Pabrik adalah biaya-biaya yang timbul dalam proses pengolahan,
yang tidak dapat digolongkan dalam biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.

• Biaya-biaya yang termasuk dalam biaya overhead pabrik antara lain :


 Biaya tenaga kerja tidak langsung, seperti Upah pengawas, mandor,
mekanik, bagian reparasi, dll
 Biaya bahan penolong, yaitu macam-macam bahan yang digunakan dalam
proses pengolahan, tetapi kuantitasnya sangat kecil dan tidak dapat ditelusur
keberadaannya pada barang jadi.
 Biaya penyusutan gedung pabrik, Biaya penyusutan mesin, dll

SIKLUS AKUNTANSI
Siklus akuntansi perusahaan manufaktur sama dengan siklus akuntansi perusahaan
dagang.
Akuntansi perusahaan manufaktur dengan sistem fisik:
• Rekening Persediaan Bahan Baku hanya digunakan untuk mencatat nilai bahan
baku yang masih tersisa, baik di awal maupun akhir periode.
• Transaksi pembelian Bahan baku tidak dicatat ke rekening Persediaan Bahan
Baku, tetapi dicatat ke rekening Pembelian Bahan Baku .

15
• Rekening Persediaan Barang Dalam Proses hanya digunakan untuk mencatat
nilai barang yang masih dalam proses, baik di awal maupun akhir periode.

• Rekening Persediaan Barang Jadi hanya digunakan untuk mencatat nilai barang
jadi pada awal dan akhir periode.

• Jurnal penyesuaian untuk perusahaan manufaktur sama dengan jurnal penyesuaian


untuk perusahaan dagang.

• Neraca Lajur untuk perusahaan manufaktur pada prinsipnya sama dengan neraca
lajur untuk perusahaan dagang, tetapi ditambahkan kolom untuk skedul harga pokok
produksi.

Contoh Neraca Lajur Sebagian :

Perusahaan Manufaktur

Neraca Lajur sebagian


Periode tahun 2005

Nama Rekening NSSD Harga Pokok Poduksi Laporan Rugi-Laba Neraca

Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit

Persediaan Barang Jadi 12.000 12.000 15.000 15.000

Persed. Barang Dlm. Proses 10.000 10.000 18.000 18.000

Persediaan Bahan Baku 5.000 5.000 9.000 9.000

Pembelian Bahan Baku 100.000 100.000

Biaya Tenaga Kerja Lgsg. 200.000 200.000

Biaya Tenaga Kerja Tak Lgsg. 50.000 50.000

Biaya Listrik dan Air 140.000 140.000

Biaya Bahan Habis Pakai 30.000 30.000

Biaya Penyst. Gedung Pabrik 120.000 120.000

Biaya Penyst. Mesin 60.000 60.000

16
Biaya Pemasaran 40.000 40.000

Penjualan 1.500.000 1.500.000

………. ……….. 715.000 27.000

Harga Pokok Produksi 688.000

715.000 715.000

JURNAL PENUTUP
Jurnal penutup untuk perusahaan manufaktur berbeda dengan perusahaan
dagang. Dalam perusahaan manufaktur, rekening Harga Pokok Produksi digunakan untuk
menutup semua rekening yang akan dilaporkan di Skedul Harga Pokok Produksi. Saldo
rekening ini kemudian ditransfer ke rekening Ikhtisar Rugi-Laba.

Contoh:

Des. 31 Harga Pokok Produksi Rp 715.000

Persediaan Barang Dalam Proses Rp


10.000
Persediaan Bahan Baku
5
Pembelian Bahan Baku .000
Biaya Tenaga Kerja Langsung 100
.000
Biaya Tenaga Kerja Tak Langsung
200
Biaya Listrik dan Air
.000
Biaya Bahan Habis Pakai
50
Biaya Penyusutan Gedung Pabrik .000

Biaya Penyusutan Mesin 140


.000
(untuk menutup rekening-rekening
Persediaan Bahan Baku awal, Barang 30
Dalam Proses awal, dan rekening- .000
rekening Biaya produksi)
120
.000

60

17
.000

31 Persediaan Barang Dalam Proses Rp 18.000

Persediaan Bahan Baku 9.000

Harga Pokok Produksi Rp


27.000
(untuk mencatat persediaan akhir
barang dalam proses dan bahan baku)

31 Persediaan Barang Jadi Rp 15.000

Penjualan 1.500.000

Ikhtisar Rugi-Laba Rp
1.515.00
(untuk mencatat persediaan akhir 0
barang jadi dan menutup rekening
penjualan)

31 Ikhtisar Rugi-Laba Rp 700.000

Persediaan Barang Jadi Rp


12.000
Harga Pokok Produksi
688
(untuk menutup rekening persediaan .000
awal barang jadi dan harga pokok
produksi)

31 Ikhtisar Rugi-Laba Rp 40.000

Biaya Pemasaran Rp
40.000
(untuk menutup biaya pemasaran)

BAB IV
18
PENUTUP
IV.1 Kesimpulan

 Akuntansi sangat diperlukan dalam sebuah perusahaan

 Akuntansi memudahkan perusahaan dalam mengaudit keuangan


didalamnya

 Akuntansi menjadi tuntunan bagi perusahaan untuk mengetahui


bagaimana keadaan perusahaan saat itu

IV.2 Saran

 Agar perusahaan mampu memaksimalkan adanya ilmu akuntansi


tersebut

 Agar para pembaca mampu menerapkan akuntansi dalam


kehidupan sehari – hari dengan baik dan benar

DAFTAR PUSTAKA

19
http://www.scribd.com/doc/14575772/AKUNTANSI-PERUSAHAAN-DAGANG

http://www.scribd.com/doc/8463077/perusahaan-dagang

http://www.e-dukasi.net/mol/mo_full.php?moid=37&fname=akt201_03.htm

http://ekonomibudi.blogspot.com/2009/02/akuntansi-perusahaan-dagang.html

http://frecute.wordpress.com/2009/01/24/akuntansi-untuk-perusahaan-manufaktur/

http://www.filepedeef.co.cc/2009/05/pengertian-akuntansi.html

http://dahlanforum.wordpress.com/2008/04/21/pengertian-laporan-keuangan-2/

http://www.e-dukasi.net/mol/mo_full.php?moid=26&fname=akt101_04.htm

20

You might also like