Professional Documents
Culture Documents
Tujuan Percobaan
1.
2.
3.
Teori Dasar
Viskositas didefinisikan sebagai kemampuan lumpur untuk mengalir
dalam suatu media.Satuan viskositas centipoice (cp).Alat yang digunakan
untuk menentukan viskositas adalah Marsh Funnel atau Fann VG meter.
Viskositas diartikan sebagai tahanan internal terhadap aliran, dan
beberapa ahli dapat juga mendefiniskan sebagai gesekan dari fluida.
Viskositas adalah nilai yang diukur dari tahanan fluida yang berubah bentuk
karena tegangan geser (shear stress) maupun tegangan tarik (tensile stess).
Dalam kehidupan sehari-hari dapat kita jumpai pada fluida seperti air, jelly,
madu, susu, dapat pula dikatakan karena tegangan geser air kecil, sehingga
mudah jatuh maka viskositas air lebih kecil dibandingkan dengan madu,
karena madu mempunyai tegangan geser internal yang lebih besar, sehingga
saat diteteskan madu lebih sulit untuk jatuh dibandingkan dengan air.
Pengertian yang paling sederhana semakin kecil nilai viskositas maka
semakin mudah suatu fluida untuk bergerak. Fluida ideal adalah fluida yang
tidak memiliki tahanan gesekan terhadap tegangan geser biasanya disebut
juga dengan inviscid fluid, sedangkan fluida normal selalu mempunyai
tahanan gesekan terhadapa tegangan geser, yang disebut dengan viskos fluid.
29
30
31
shear rate sebanding dengan plastic viscosity (p) dari pada model ini.
Fluida power law ini menunjukkan sifat shear stress yang akan naik
sebagai fungsi pangkat n dari shear rate.
32
33
waktu
lumpur
bersirkulasi
yang
berperan
adalah
34
35
................................................................................... (3-3)
Keterangan :
F = gaya, N
= viskositas, cp
A = luas penampang, cm2
=shear stress, dyne/cm2
= shear rate, detik-1
Sehingga tegangan geser dapat ditulis dengan:
F
= A
........................................................................................... (3-4)
= y
...................................................................................... (3-5)
36
x100
...................................................................................... (3-6)
............................................................................................................
(300 xC)
x100
RPM
............................................................................... (3-7)
600 300
600 300
................................................................................... (3-8)
dengan memasukkan persamaan (1) dan (2) kedalam persamaan (5)
didapat :
p = C600 C300......................................................................................(3-9)
b = C600 p......................................................................................... (3-10)
Keterangan :
p
: Plastic Viscosity, cp
C600
C600
37
Tegangan
luluh
adalah
tegangan
yang
dibutuhkan
untuk
38
3.3.1. Alat
1.
2.
3.
Marsh Funnel
Timbangan
Gelas Ukur 500 cc
39
4.
5.
6.
Fann VG meter
Mud Mixer
Cup Mud Funnel
40
3.3.2. Bahan
1. Bentonite
2. Air tawar (aquades)
3. Bahan-bahan pengencer (Thinner)
3.4.
Prosedur Percobaan
1.
Membuat lumpur
Prosedur pembuatan lumpur sama dengan prosedur pembuatan
lumpur pada acara 1.
41
2.
lumpur
bor
melalui
saringan
sampai
lumpur
4.
42
3.5.
Komposisi lumpur
relativ
LD
e
52
LD + 2 gr dextrid
plastic
Yp
GS 10
Gs 10
detik
menit
3.5
21.5
10
61
24
14
LD + 2.6 gr dexrtid
11
27
18
72
LD + 3 gr bentonite
50
3.4
20
LD + 9 gr bentonite
12
50
24
104
plastic
Yp
GS 10 detik
Gs 10 menit
3.6.
Pembahasan
43
selama 10 detik dan 10 menit. Pada hasil percobaan di peroleh lumpur dasar
dengan viskositas relatif sebesar 52 cp, viskositas plastic sebesar 3.5 cp,
yield point sebesar 21.5, dan gel strength pada 10 detik sebesar 3 dan pada 10
menit sebesar 10.
Pada pengukuran ini juga dilakukan penambahan additive dextrid dan
bentonite. pada saat ditambahkan dextride terjadi perubahan pada nilai
viskositas plastic, yield point serta gel strengh yang dimana nilai dari
ketiganya menjadi lebih besar dibandingkan dengan keadaan pada lupur
awal. Apabila ditambahkan 2.6 gr dextrid maka viskositas relatif menjadi 61
cp, viskositas plastic menjadi 6 cp, yield point sebesar 24, dan gel strength
pada 10 detik sebesar 5 dan pada 10 menit sebesar 14. Hal ini terjadi pula
pada bentonite dan bisa dilihat pada tabel hasil percobaan. Dari kedua
additive, perubahan nilai gel strength sangat signifikan saat ditambahkan
bentonite dibandingkan dextrid karena bentonite yang ditambahkan dalam
jumlah yang cukup banyak dibandingkan dextrid.
Pada gel strength, hasil gel strength pada 10 detik selalu lebih kecil
dibandingkan gel strength pada 10 menit. Karena untuk membentuk gel,
lumpur memerlukan waktu untuk menjadi gel yang sebanding dengan lama
waktu. sehingga tentu saja gel strength 10 menit mempunyai waktu yang
lebih lama ketika partikel didalam lumpur melakukan gaya tarik menarik.
Dalam aplikasinya dilapangan apabila nilai gel strength sangat besar
dapat mempersulit sirkulasi dalam lumpur pemboran, dan menambah beban
dari pompa serta mempersulit pemisahan cutting dari lumpur pemboran.
3.6.2. Pembahasan Soal
1. Berikan penjelasan analog anatara dextrid dan bentonite jika
berdasarkan tabel percobaan diatas!
Jawab:
Dengan penambahan dextrid akan menaikkan viskositas relative,
viskositas plastic, yield point, gel strength, secara significant
sedangkan dngan penambahan bentonite menurunkan viskositas
relative, viskositas plastic, yield point, dan menaikkan gel strength.
44
didispersi
dalam
fasa
fluida.
Hal
diatas
kemudian
membentuk
gel,
lumpur
memerlukan
waktu
dengan
Yp = C300 - p
45
3.7.
= 155 130
= 130 25
= 25 cp
= 105 lb/ft
Kesimpulan
1. Viskositas yang diukur dengan Marsh Funnel adalah waktu dalam
detik yang dibutuhkan oleh 0.9463 liter fluida untuk mengalir keluar
dari corong Marsh Funnel.
2. Rheology lumpur pemboran mengikuti model Bingham Plastic.
3. Pengukuran yang berhubungan dengan alkalinitas pada lumpur
pemboran diperlukan pH > 7. Penambahan thinner membutuhkan pH
alkaline dan efek kontaminasinya diperkecil menggunakan pH tinggi.
4. Viskositas dan Gel Strength sangat penting mengingat efektifitas
pengangkatan cutting. Viskositas dan gel strength adalah indicator
baik tidaknya lumpur.
5. Harga shear rate dan shear stress dinyatakan dalam bentuk deal
reading dan RPM, harga diubah menjadi shear rate dan shear stress
dalam satuan dyne/cm2 agar diperoleh viskositas dalam satuan cp
(centipoise).