You are on page 1of 24

KATA PENGANTAR

Segala puji dan rasa syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT. Yang senantiasa mencurahkan rahmatnya kepada kita semua. Shalawat dan
salam juga senantiasa kiranya penulis limpahkan kepada nabi Muhammad SAW.
Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada Dosen Mata Kuliah
Menulis 2 yang telah memberikan kesempatan waktu untuk penyelesaian
makalah ini dan dengan limpahan rahmat dan karunia Allah sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Perencanaan dan Pengorganisasian
Karya Ilmiah guna untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah Menulis
2.
Penulis meyakini bahwa di dalam penulisan makalah ini tentu masih
banyak terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penulisan maupun penguasaan
materi. kami sangat mengharapkan kepada seluruh pembaca untuk memberikan
kritik dan saran yang membangun kemajuan dalam berfikir untuk penulis agar
makalah ini dapat dibuat dengan yang lebih sempurna lagi.
Akhirnya kepada Allah juga lah penulis minta ampun, semoga dengan
adanya makalah ini dapat memberikan sedikit ilmu pengetahuan yang bermanfaat
dan dapat menambah pengetahuan kita yang sudah ada sebelumnya. Amin.
Pandeglang,

Maret

2014

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................

DAFTAR ISI...................................................................

ii

BAB I PENGANTAR
A. Latar Belakang.................................................

B. Rumusan Masalah............................................

C. Tujuan Penulisan...............................................

BAB II PEMBAHASAN
A.
B.
C.
D.

Pengertian Karya Tulis Ilmiah..........................


Ciri Karya Ilmiah...............................................
Menulis Karya Ilmiah........................................
Perencanaan dan Pengorganisasian Karya Ilmiah

3
4
5

8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................

16

DAFTAR PUSTAKA........................................................

17

MAKALAH

PERENCANAAN DAN PENGORGANISASIAN KARYA


ILMIAH
Disusun untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Menulis II
Dosen Pengampu : Ismaturodiyah, M.Pd

Disusun Oleh :

Tatu Humaeroh
Indah Novia Lestari
Yuliah
Eneng Lutfiani

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA DAN DAERAH

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


3

UNIVERSITAS MATHLAUL ANWAR


BANTEN
2014

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Karya

ilmiah

merupakan

karya

tulis

yang

isinya

berusaha memaparkan suatu pembahasan secara ilmiah yang


dilakukan

oleh

seorang

penulis

atau

peneliti.

Untuk

memberitahukan sesuatu hal secara logis dan sistematis


kepada para pembaca. Karya ilmiah biasanya ditulis untuk
mencari

jawaban

untuk membuktikan

mengenai
kebenaran

sesuatu
tentang

hal

dan

sesuatu

yang

terdapat dalam objek tulisan.


Maka sudah selayaknyalah, jika tulisan ilmiah sering
mengangkat tema seputar hal-hal yang baru (aktual) dan
belum pernah ditulis orang lain.Jikapun, tulisan tersebut sudah
pernah ditulis dengan tema yang sama, tujuannya adalah
sebagai upaya pengembangan dari tema terdahulu. Disebut
juga dengan penelitian lanjutan.Tradisi keilmuan menuntut
para calon ilmuan (mahasiswa) bukan sekadar menjadi
penerima

ilmu.

Akan

tetapi

sekaligus

sebagai

pemberi

(penyumbang) ilmu.
Dengan

demikian,

tugas

kaum

intelektual

dan

cendikiawan tidak hanya dapat membaca, tetapi juga harus


dapat menulis tentang tulisan-tulisan ilmiah. Apalagi bagi
seorang mahasiswa sebagai calon ilmuan wajib menguasai
tata cara menyusun karya ilmiah. Ini tidak terbatas pada
teknik, tetapi juga praktik penulisannya. Kaum intelektual
jangan hanya pintar bicara dan menyanyi saja, tetapi juga
harus gemar dan pintar menulis. Istilah karya ilmiah disini
adalah mengacu kepada karya tulis yang menyusun dan

penyajiannya

didasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja

ilmiah.
Di

lihat

dari

panjang

pendeknya

atau kedalaman

uraiaan, karya tulis ilmiah dibedakan atas makalah (paper)


dan laporan penelitian. Dalam penulisan, baik makalah
maupun laporan penelitian, didasarkan pada kajian ilmiah dan
cara kerja ilmiah.

B. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam makalah
ini yaitu bagaimana perencanaan dan pengorganisasian karya
ilmiah?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan dalam makalah ini adalah untuk
mengetahui perencanaan dan pengorganisasian karya ilmiah

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Karya Tulis Ilmiah
Menurut Munawar Syamsudin (1994), tulisan ilmiah
adalah naskah yang membahas suatu masalah tertentu, atas
dasar konsepsi keilmuan tertentu, dengan memilih metode
penyajian
Menurut

tertentu

secara

Suhardjono

utuh,

(1995),

teratur

tidak

dan

semua

konsisten.

karya

tulis

merupakan karya tulis ilmiah. Ilmiah artinya mempunyai sifat


keilmuan. Suatu karya tulis, apakah itu berbentuk laporan,
makalah, buku, maupun terjemahan, baru dapat disebut
ilmiah apabila memenuhi tiga syarat, yakni :
1. Isi kajiannya berada pada lingkup pengetahuan ilmiah.
2. Menggunakan metode ilmiah atau cara berpikir ilmiah.
3. Sosok

penampilannya

sesuai

dan

telah

memenuhi

persyaratan sebagai suatu tulisan keilmuan.


Selanjutnya,

yang

dimaksud

pengetahuan

ilmiah

adalah segala sesuatu yang kita ketahui (pengetahuan) yang

dihimpun dengan metode ilmiah (Kemeny dalam The Liang


Gie, 1997). Pengetahuan ilmiah ini selanjutnya

disebut

dengan ilmu. Para filsuf memiliki pemahaman yang sama


mengenai

ilmu,

yaitu

merupakan

suatu

kumpulan

pengetahuan ilmiah yang tersusun secara sistematis (The


Liang Gie, 1997).
Selanjutnya berpikir ilmiah mengandung makna bahwa
orang yang berpikir ilmiah selalu memiliki sikap skeptis,
analitis, dan kritis dalam menghadapi fenomena masyarakat
yang terjadi. Sementara itu, dengan metode ilmiah berarti
bahwa ilmu pengetahuan diperoleh dengan prosedur atau
langkah-langkah dan struktur yang rasional (The Liang Gie,
1997). Dalam kegiatan ilmiah tercermin adanya proses kerja
yang menggunakan metode keilmuan yang ditandai dengan
adanya argumentasi teoritik yang benar, sahih dan relevan,
serta dukungan fakta empirik. Di samping itu juga ada analisis
kajian yang mempertautkan antara argumentasi teoretik
dengan fakta empirik terhadap permasalahan yang dikaji.
Kegiatan ilmiah dapat berupa : (1) Penelitian (research), (2)
Pengembangan (development), dan (3) Evaluasi (evaluation)
Karya ilmiah atau karangan ilmiah atau scientific paper
adalah sebuah laporan yang secara tertulis dan diterbitkan
dengan memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang
telah dilakukan oleh seseorang atau dalam sebuah tim
dengan

memenuhi

kaidah

dan

etika

keilmuan

yang

dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan. Atau karya


ilmiah

ini

dapat

mengungkapkan

diartikan

buah

pikiran

sebagai
hasil

karangan

yang

pengamatan,

dalam

bidang tertentu dengan sistematika penulisan bersantun


bahasa yang kebenarannya dapat dipertanggung jawabkan.

Menurut Munawar Syamsudin (1994), tulisan ilmiah


adalah naskah yang membahas suatu masalah tertentu, atas
dasar konsepsi keilmuan tertentu, dengan memilih metode
penyajian
Menurut

tertentu

secara

Suhardjono

utuh,

(1995),

teratur

tidak

dan

semua

konsisten.

karya

tulis

merupakan karya tulis ilmiah. Ilmiah artinya mempunyai sifat


keilmuan.
Adapum

jenis

karya

ilmiah,

antara

lain

laporan

penelitian, makalah seminar atau simposium atau paper,


artikel ilmiah, naskah publikasi, tugas akhir, skripsi, tesis, dan
artikel jurnal yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan
produk dari kegiatan ilmuwan.
B. Ciri Karya Ilmiah
1. Struktur sajian
Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya
terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok
pembahasan),

dan

bagian

penutup.

Bagian

awal

merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti


merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan
yang dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian
penutup merupakan simpulan pokok pembahasan serta
rekomendasi

penulis

tentang

tindak

lanjut

gagasan

tersebut.

2. Komponen dan substansi


Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan
jenisnya,

namun

semua

karya

ilmiah

mengandung

pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka.

Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan


adanya abstrak.
3. Sikap penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif,
yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa
impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif,
tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.
4. Penggunaan bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah
bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata/istilah, dan
kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.
C. Menulis Karya Ilmiah
Menulis
dipergunakan
bersitatap

merupakan

kemahiran

berbahasa

yang

untuk berkomunikasi secara tidak langsung

muka.

Menulis

juga

adalah

bentuk

kegiatan

produktif dan ekspresif, yang dihasilkan melalui latihan


yang

terusmenerus dan teratur. Menulis sebagai proses

bermakna bahwa menulis terdiri atas tahapan-tahapan, yang


meliputi: 1) prewriting, 2) drafting, 3) revising, 4) editing,
dan 5) publishing (Tompkins, 1994; Ellis, 1989, Hamp-Lyons
dan Heasley, 1987 melalui Alwasilah, 2005).
Pada

tahapan prewriting,

penulis

(dalam

hal

ini,

siswa) mengemukakan apa yang akan mereka tulis, memilih


topik,

menentukan

tema,

atau

mencatat

judul

melalui

penjajagan ide, pengumpulan gagasan, pemetaan pikiran


mereka sendiri. Tahap ini bisa distimulus oleh guru melalui
pengoptimalan

pancadria

dan

gerakan

ragawi

yang

berhubungan dengan kemahiran berbahasa. Tahap drafting


adalah siswa menuliskan konsep-konsep yang telah ada

dalampikirannya tadi sehingga terbentuklah


tulisan

mentah.

Tahap

revising adalah

teks

atau

tahap

siswa

membaca kembali hasil drafnya, menghapus yang salah,


menambahkan keterangan yang akurat, atau memilih kembali
diksi

puisi

dalam

kerangka

Selanjutnya tahap
sebelum

makna

yang

dihadirkan.

editing adalah tahap penyempurnaan

diserahkan

mempublikasikannya.

kepada
Tahap

guru

terakhir

atau

adalah

tahap

publishing, artinya siswa menyerahkan tulisannya untuk


diperiksa oleh guru atau dikirimkan

ke

majalah

dinding,

atau dibacakan dikelas sebagaimana perintah guru.


Menurut Munawar Syamsudin (1994), tulisan ilmiah
adalah naskah yang membahas suatu masalah tertentu, atas
dasar konsepsi keilmuan tertentu, dengan memilih metode
penyajian
Menurut

tertentu

secara

Suhardjono

utuh,

(1995),

teratur

tidak

dan

semua

konsisten.

karya

tulis

merupakan karya tulis ilmiah. Ilmiah artinya mempunyai sifat


keilmuan. Suatu karya tulis, apakah itu berbentuk laporan,
makalah, buku, maupun terjemahan, baru dapat disebut
ilmiah apabila memenuhi tiga syarat, yakni :
1. Isi kajiannya berada pada lingkup pengetahuan ilmiah.
2. Menggunakan metode ilmiah atau cara berpikir ilmiah.
3. Sosok

penampilannya

sesuai

dan

telah

memenuhi

persyaratan sebagai suatu tulisan keilmuan.


Selanjutnya,

yang

dimaksud

pengetahuan

ilmiah

adalah segala sesuatu yang kita ketahui (pengetahuan) yang


dihimpun dengan metode ilmiah (Kemeny dalam The Liang
Gie, 1997). Pengetahuan ilmiah ini selanjutnya

disebut

dengan ilmu. Para filsuf memiliki pemahaman yang sama


mengenai

ilmu,

yaitu

merupakan

suatu

kumpulan

pengetahuan ilmiah yang tersusun secara sistematis (The


Liang Gie, 1997).
Selanjutnya berpikir ilmiah mengandung makna bahwa
orang yang berpikir ilmiah selalu memiliki sikap skeptis,
analitis, dan kritis dalam menghadapi fenomena masyarakat
yang terjadi. Sementara itu, dengan metode ilmiah berarti
bahwa ilmu pengetahuan diperoleh dengan prosedur atau
langkah-langkah dan struktur yang rasional (The Liang Gie,
1997). Dalam kegiatan ilmiah tercermin adanya proses kerja
yang menggunakan metode keilmuan yang ditandai dengan
adanya argumentasi teoritik yang benar, sahih dan relevan,
serta dukungan fakta empirik. Di samping itu juga ada analisis
kajian yang mempertautkan antara argumentasi teoretik
dengan fakta empirik terhadap permasalahan yang dikaji.
Kegiatan ilmiah dapat berupa : (1) Penelitian (research), (2)
Pengembangan (development), dan (3) Evaluasi (evaluation)
Karya ilmiah atau karangan ilmiah atau scientific paper
adalah sebuah laporan yang secara tertulis dan diterbitkan
dengan memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang
telah dilakukan oleh seseorang atau dalam sebuah tim
dengan

memenuhi

kaidah

dan

etika

keilmuan

yang

dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan. Atau karya


ilmiah

ini

dapat

mengungkapkan

diartikan

buah

pikiran

sebagai
hasil

karangan

yang

pengamatan,

dalam

bidang tertentu dengan sistematika penulisan bersantun


bahasa yang kebenarannya dapat dipertanggung jawabkan.
Menurut Munawar Syamsudin (1994), tulisan ilmiah
adalah naskah yang membahas suatu masalah tertentu, atas
dasar konsepsi keilmuan tertentu, dengan memilih metode
penyajian

tertentu

secara

utuh,

teratur

dan

konsisten.

Menurut

Suhardjono

(1995),

tidak

semua

karya

tulis

merupakan karya tulis ilmiah. Ilmiah artinya mempunyai sifat


keilmuan.
Adapum

jenis

karya

ilmiah,

antara

lain

laporan

penelitian, makalah seminar atau simposium atau paper,


artikel ilmiah, naskah publikasi, tugas akhir, skripsi, tesis, dan
artikel jurnal yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan
produk dari kegiatan ilmuwan.
Tujuan penulisan karya ilmiah adalah menyampaikan
seperangkat keterangan, informasi, dan pikiran secara tegas,
ringkas, dan jelas (ABC = accurate, brief, clear). Kendatipun
demikian, melalui kreativitas dan daya ungkap penulisnya,
karya ilmiah dapat disusun sedemikian rupa agar menarik
perhatian pembaca tanpa melupakan nilai-nilai ilmiahnya.
Karya tulis ilmiah dikemukakan berdasarkan pemikiran,
kesimpulan,

serta

pendapat/pendirian

penulis

yang

dirumuskan setelah mengumpulkan dan mengolah berbagai


informasi sebanyak-banyaknya dari berbagai sumber, baik
teoretik maupun empirik. Karya ilmiah senantiasa bertolak
dari kebenaran ilmiah dalam bidang ilmu pengetahuan yang
berkaitan dengan permasalahan yang disajikan. Titik tolak ini
merupakan sumber kerangka berpikir (paradigma, meminjam
istilah

Thomas

Kuhn),

dalam

mengumpulkan

informasi-

informasi secara empirik.


Karya ilmiah tertulis (karangan ilmiah) dapat berbentuk
artikel lmiah populer (esai, opini), usulan penelitian, dan
laporan penelitian. Dalam bentuk khusus yang bersifat
akademik, karangan ilmiah dapat berupa makalah, skripsi,
tesis, dan disertasi, yang masing-masing digunakan sebagai
salah satu persyaratan untuk mencapai gelar sarjana (S1),

magister

(S2),

dan

doktor

(S3).

Isi suatu karya ilmiah dapat berupa keterangan atau informasi


yang

bersifat

faktual

(mengemukakan

fakta),

hipotesis

(dugaan-dugaan), konklusif (mengemukakan kesimpulan), dan


implementatif (mengemukakan rekomendasi atau saran-saran
serta solusi). Suatu karya ilmiah yang lebih komprehensif akan
mengandung semua jenis keterangan atau informasi tersebut.
D. Perencanaan dan Pengorganisasian Karya Ilmiah
Pelaksanaan penelitian dengan menggunakan metode
ilmiah harus mengikuti tahap-tahapan tertentu. Marilah lebih
dahulu ditinjau langkah-langkah yang diambil oleh beberapa
ahli dalam mereka melaksanakan penelitian.
Schluter
melaksanakan

(1926)
penelitian

memberikan
dengan

15

metode

tahap

dalam

ilmiah.

Tahap-

tahapan tersebut adalah sebagai berikut:


1. Pemilihan bidang, topik atau judul penelitian.
2. Mengadakan survei lapangan untuk merumuskan masalahmalalah yang ingin dipecahkan.
3. Membangun sebuah bibliografi.
4. Memformulasikan dan mendefinisikan masalah.
5. Membeda-bedakan dan membuat out-line dari unsur-unsur
permasalahan.
6. Mengklasifikasikan unsur-unsur dalam masalah menurut
hubungannya dengan data atau bukti, baik langsung
ataupun tidak langsung.
7. Menentukan data atau bukti mana yang dikehendaki sesuai
dengan pokok-pokok dasar dalam masalah.
8. Menentukan apakah data atau bukti yang diperuntukan
tersedia atau tidak.
9. Menguji untuk diketahui apakah masalah dapat dipecahkan
atau tidak.

10

10.

Mengumpulkan

data

dan

keterangan

yang

diperlukan.
11.
Mengatur data secara sistematis untuk dianalisa.
12.
Menganalisa data dan bukti yang diperoleh untuk
membuat interpretasi.
13.
Mengatur data untuk persentase dan penampilan.
14.
Menggunakan citasi, referensi dan footnote (catatan
kaki).
15.
Menulis laporan penelitian.
Adapun tahapan tahapan dalam menulis metode
ilmiah / karya ilmiah yaitu :
1. Tahap Persiapan.
a. Pemilihan masalah / topik, mempertimbangkan:
1) Harus berada disekitar kita.
2) Harus topik yang paling menarik perhatian.
3) Terpusat pada segi lingkup yang sempit dan terbatas.
4) Memiliki data dan fakta yang obyektif.
5) Harus diketahui prinsip-prinsip ilmiahnya, meskipun
serba sedikit.
6) Harus memiliki sumber acuan / bahan kepustakaan
yang dijadikan referensi.
7) Berikan alasan terhadap pemilihan tersebut.
8) Nyatakan perlunya diselidiki masalah menurut
kepentingan umum.
b. Pembatasan topik/penentuan judul
1) Pembatasan topik harus dilakukan sebelum penulisan
karya ilmiah.
2) Penentuan judul dapat dilakukan sebelum penulisan
karya ilmiah / setelah penulisan karya ilmiah selesai.
3) Penentuan judul karya ilmiah : pertanyaan yang
mengandung unsur 4W+1H yaitu What (apa), Why
(mengapa), When (kapan), Where (dimana) dan How
(bagaimana).
c. Pembuatan kerangka karangan (outline).
1) Membimbing penyusun karya ilmiah.

11

2) Pedoman penulisan karya ilmiah sehingga tidak


terjadi tumpang tindih dalam penganalisisannya.
3) Pembuatan rencana daftar isi karya ilmiah.
2. Tahap Pengumpulan data.
a.
b.

Pencarian keterangan dari bahan bacaan / referensi.


Pengumpulan keterangan dari pihak-pihak yang

c.

mengetahui masalah.
Pengamatan langsung (observasi) ke obyek yang

d.

akan diteliti.
Percobaan di laboratorium / pengujian di lapangan.

3. Pemecahan masalah.
Dalam memecahkan masalah harus diikuti hal-hal berikut:
a).
a. Analisa harus logis. Aturlah bukti dalam bnntuk yang
sistematis dan logis. Demikian juga halnya unsur-unsur
yang dapat memecahkan masalah.
b. Proscdur penelitian yang digunakan harus dinyatakan
secara singkat.
c. Urutkan data, fakta dan keterangan-keterangan khas
yang diperlukan.
d. Harus dinyatakan bagaimana set dari data diperoleh
termasuk referensi yang digunakan.
e. Tunjukkan cara data dilola sampai mempunyai arti
dalam memecahkan masalah.
f. Urutkan
asumsi-asumsi
yang

digunakan

serta

luibungannya dalam berbagai fase penelitian.


4. Tahap Pengorganisasian & pengonsepan.
a. Pengelompokan
bagian

mana

bahan,
yang

untuk

didahulukan

memgorganisasikan
dan

mana

yang

termasuk bagian terakhir. Data yang sudah terkumpul


diseleksi dan dikelompokan sesuai jenis , sifat atau
bentuk.
b. Pengonsepan karya ilmiah dilakukan sesuai dengan
urutan dalam kerangka karangan yang telah ditetapkan.

12

5. Pemeriksaan / Penyuntingan konsep (editing).


Bertujuan untuk :
a. Melengkapi yang kurang.
b. Membuang yang kurang relevan.
c. Menghindari penyajian yang berulang-ulang

atau

tumpang tindih (overlapping).


d. Menghindari pemakaian bahasa yang kurang efektif,
misalnya

dalam

penulisan

dan

pemilihan

kata,

penyusunan kalimat, penyusunan paragraf, maupun


penerapan kaidah ejaan.
6. Penyajian.
Teknik penyajian karya ilmiah harus memperhatikan:
a. Segi kerapian dan kebersihan.
b. Tata letak (layout) unsur-unsur dalam format karya
ilmiah, misalnya halaman muka (cover), halaman judul,
daftar isi, daftar tabel, daftar grafik, daftar gambar,
daftar pustaka dan lain-lain.
c. Standar yang berlaku dalam penulisan karya ilmiah,
misalnya standar penulisan kutipan, catatan kaki (foot
note), daftar pustaka & penggunaan bahasa indonesia
sesuai EYD.
d. Bagian inti karya ilmiah.
1) Bagian Pendahuluan.
2) Latar belakang dan masalah.
3) Tujuan pembahasan.
4) Ruang lingkup / pembatasan masalah.
5) Asumsi, hipotesis dan kerangka teori.
6) Sumber data.
7) Metode & teknik.
8) Bagian analisis atau pembahasan.
7. Kesimpulan
a. Berikan kesimpulan dari hipotesa. nyatakan dua atau
tiga kesimpulan yang mungkin diperoleh .
b. Berikan implikasi dari kesimpulan.
c. Jelaskan bebernpa implikasi dari produk

hipotesa

dengan memberikan beberapa inferensi.

13

8. Berikan

studi-studi

sebelumnya

yang

pernah

dikerjakan yang berhubungan dengan masalah.


Nyalakan kerja-kerja sebelumnya secara singkat dan
berikan referensi bibliografi yang mungkin ada manfaatnya
sebagai

model

dalam

memecahkan

masalah.

Dari

pedoman beberapa ahli di atas, maka dapat disimpulkan


bahwa penelitian dengan menggunakan metode ilmiah
sekurang-kurangnya dilakukan dengan langkah-langkah
berikut:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.

Merumuskan serta mendefinisikan masalah.


Mengadakan studi kepustakaan.
Memformulasikan hipotesa.
Menentukan model untuk menguji hipotesa.
Mengumpulkan data.
Menyusun, Menganalisa, and Menyusun interfensi.
Membuat generalisasi dan kesimpulan.
Membuat laporan ilmiah.
Tahap-tahapan metode penulisan karya ilmiah pada

umumnya meliputi empat tahapan, yaitu :


1. Perumusan Masalah
Untuk
menapatkan

memulai

penulisan

suatu

artikel,

pemasalahan.

kita

harus

artikel.

Dari

permasalahan ini kita bisa menelorkan suatu tema atau


topik yang lebih spesifik yang bisa dikembangkan menjadi
sebuah tulisan. Kemudian dari topik ini dapat diangkat
suatu judul artikel.
Pada dasarnya ada banyak permasalahan yang
mengitari kehidupan kita seperti permasalahan relevansi
pendidikan,

kemiskinan,

lingkungan

hidup,

sosialisasi

politik, suksesi kepemimpinan nasional, ketergantungan di


bidang teknologi, dampak negatif proses industrialisasi,
dan masih banyak yang lain lagi. Kita bisa memilih salah
satu atau beberapa permasalahan tersebut untuk kita

14

angkat sebagai topik penulisan artikel. Untuk memilih


permasalahan tersebut, kita perlu memperhatikan hal-hal
berikut:
a. Permasalahannya yang actual dan up to date (hangat
dan

menggigit), sehingga menarik perhatian

pembaca.
b. Permasalahannya sesuai dengan minat dan disiplin ilmu
yang kita tekuni, sehingga kita lebih mudah untuk
memper-tanggung-jawabkannya secara ilmiah.
c. Permasalahan tersebut memang sangat urgen di dalam
masyarakat,

dan

perlu

segera

mendapatkan

pemecahan. Penulis pemula biasanya mengalami


kesulitan untuk mencari masalah. Seolah-olah dunia
sekelilingnya berjalan tanpa ada masalah. Padahal,
kalau kita mau merenung, banyak sekali masalah
yang cukup menarik untuk ditulis.
Permasalahan bisa kita temukan dari pengalaman
maupun teori-teori. Apabila sulit mencari permasalahan,
langkah yang perlu dilakukan adalah:
a. Bacalah

teori dari

berbagai buku dan

sebanyak mungkin.
b. Bacalah laporan-laporan

hasil

penelitian,

sumber
termasuk

skripsi dan tesis


c. Biasakan

mengamati

dan

merenungkan

segala

fenomena yang terjadi di sekeliling kita.


Hal ini perlu dilakukan agar kita bisa mengembangkan
intuisi yang kita miliki sehingga akhirnya kita memiliki
tingkat kepekaan dan kepedulian yang tinggi terhadap
berbagai fenomena dan regularitas sosial budaya dan alam
yang ada di sekeliling kita.
2. Pengembangan Hipotesis

15

Hipotesis

perlu

dikembangkan

agar

kita

bisa

memberikan jawaban sementara terhada masalah yang


kita angkat. Ini penting untuk kita lakukan agar kita bisa
menyajikan berbagai alternatif pemecahan masalah yang
kita hadapi. Hipotesis untuk kepentingan karya tulis ilmiah
ini tidak harus dirumuskan secara formal seperti pada
karya tulis penelitian. Fungsi utama hipotesis dalam karya
tulis ilmiah ialah untuk mengarahkan imajinasi ilmiah kita
agar bisa mengantisipasi apa yang akan terjadi jika kita
berupaya memecahkan permasalahan yang kita hadapi
dengan pendekatan-pendekatan tertentu.
3. Pengumpulan dan Analisis Data
Langkah ini kita ambil agar apa yang kita hipotesiskan
bisa didukung data-data yang memadai. Data yang kita
ambil

bisa data kuantitatif maupun kualitatif, sesuai

dengan kebutuhan kita.

Juga tidak harus berupa data

primer, data sekunder pun bisa kita gunakan. Dalam


langkah ini kita perlu menganggap bahwa pendapat orang,
hukum-hukum yang telah mapan, dan juga

teori-teori

yang ada bisa kita perlakukan sebagai data yang bisa


mendukung atau membantah hipotesis yang kita ajukan.
Kalau kita mampu menyajikan data yang memadai
dengan benar, maka akan terasa bahwa artikel atau karya
tulis yang kita buat akan menjadi lebih utuh. Di samping
itu hasil karya tulis kita pun akan semakin berbobot dan
menarik untuk dibaca. Seandainya karya tulis itu akan
digunakan sebagai landasan pengambilan kebijakan, maka
pengambil kebijakan akan mendapatkan landasan yang
lebih akurat.
4. Pengujian Hipotesis

16

Pengujian hipotesis ini bermaksud untuk menentukan


posisi

penulis

berkaitan

dengan

permasalahan

yang

dibahas. Pada tahap ini tercapailah klimak pembahasan,


sehingga dalam tahap ini penulis harus bisa memaparkan
dengan jelas apakah hipotesis yang diajukan ditolak atau
diterima. Untuk bisa melakukan pembahasan dengan
akurat, kita sebaiknya banyak membaca teori-teori dan
hasil-hasil penelitian yang terkait dengan topik karya tulis
kita.

Dengan

berbuat

demikian

berarti

kita

telah

mengambil dan menentukan posisi ilmiah bagi diri kita


sendiri. Selanjutnya kita perlu menyimpulkan inti karya
tulis kita, memberikan

saran atau

himbauan,

sesuai

dengan temuan karya tulis kita tersebut.


Ke empat langkah di atas itulah yang perlu kita
pegang dalam mengembangkan gagasan dalam penulisan
artikel ilmiah. Namun demikian, hal yang perlu juga
diperhatikan ialah bahwa susunan dan sistematikanya
tidak

harus

eksplisit.

Bahkan

jangan

sekali-kali

mengeksplisitkan empat langkah tersebut dalam karya


tulis ilmiah (paper/makalah/artikel), karena justru akan
mengganggu pembaca dalam memahami inti karya tulis
tersebut.
Masing-masing langkah tidak perlu dirumuskan dan
dibuat sebagai subbahasan. Susunlah sistematika artikel
seluwes mungkin. Namun, dari sistematika itu, yang
penting kita harus memiliki dan melakukan empat langkah
itu secara implisit entah pada pokok bahasan mana saja
asalkan masih logis dilihat dari kronologisnya.

17

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Empat kegiatan berbahasa adalah dasar yang bisa
menjadi
aspek

modal
bahasa

dalam menulis

karya

tersebut mengkristal

ilmiah.

dalam

Keempat

karya ilmiah

siswa melalui imaji-imaji atau citraan. Imaji-imaji tersebut bisa

18

dihasilkan

pembelajaran

bahasa,

terutama

dalam

pembelajaran yang bertujuan menulis karya ilmiah.


Karya ilmiah atau karangan ilmiah atau scientific paper
adalah sebuah laporan yang secara tertulis dan diterbitkan
dengan memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang
telah dilakukan oleh seseorang atau dalam sebuah tim
dengan

memenuhi

kaidah

dan

etika

keilmuan

yang

dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan. Atau karya


ilmiah

ini

dapat

mengungkapkan

diartikan

buah

pikiran

sebagai
hasil

karangan

yang

pengamatan,

dalam

bidang tertentu dengan sistematika penulisan bersantun


bahasa yang kebenarannya dapat dipertanggung jawabkan.
Proses menulis karya ilmiah pada setiap ilmiahwan
berbeda-beda,

begitu juga pada siswa. Walaupun demikian

siswa akan bisa menghasilkan karya ilmiah dengan melalui


tahapan-tahapan

menulis

(karya

ilmiah)

dan

mengenal

kiat-kiat kreatifnya.

DAFTAR PUSTAKA
Alwasilah, A. Chaedar dan Senny Suzanna
2005.Pokoknya Menulis. Bandung: KIBLAT.

Alwasilah.

19

Chamamah Soeratno, Prof. Dr. Siti. 1994. Penelitian Ilmiah:


Tinjauan
tentang Teori
dan
Metode,
Sebuah
Pengantar. dalam Teori Penelitian Ilmiah. Yogyakarta:
Masyarakat Poetika Indonesia IKIP Muhammadiyah.
Djelantik, A.A.M., 1999. Estetika Sebuah Pengantar. Jakarta:
Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia.
Hardjapamekas, R.S., 2005. Metodologi Pengajaran Bahasa.
Bandung: KIBLAT.
Jatman,

Drs.
Darmanto.
1985.
Ilmiah,
Masyarakat. Bandung: Alumni.

Psikologi

dan

20

You might also like