You are on page 1of 6

Suku Jawa

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Langsung ke: navigasi, cari

Suku Jawa

Natashia Nikita Kartini Opick


Ari Lasso Ahmad Dhani Melly Goeslaw
Krisdayanti Megawati Soekarnoputri Soeharto

Jumlah populasi
2009: kurang lebih 100 juta.
Kawasan dengan jumlah penduduk yang signifikan
Indonesia:

Jawa Tengah: 33 juta

Yogyakarta: 3 juta

Jawa Timur: 30 juta

Jawa Barat: 5,5 juta

Banten: > 500.000

Jakarta: 3 juta (perkiraan)

Lampung: 4,5 juta

Sumatra Selatan: 1,9 juta

Kalimantan Timur: 0,7 juta

Jambi: 0,7 juta

Kalimantan Selatan: 0,4 juta

Riau: 1,2 juta

Bengkulu: 0,3 juta

Kalimantan Tengah: 0,3 juta

Papua: 0,3 juta

Malaysia: 1 - 2 juta
Suriname: 75.000.
Kaledonia Baru: 5.000.
Republik Rakyat Cina: 400.
[rujukan?]

Bahasa
Sebagian besar bahasa Indonesia, bahasa Jawa, bahasa
Melayu, bahasa Madura, sebagian minoritas bahasa
Belanda, bahasa Perancis, bahasa China, bahasa
Mandarin, bahasa Korea, Bahasa Arab, bahasa Hindi,
bahasa Pali, bahasa Thailand dan lain-lain.
Agama
Islam, Kristen (termasuk Katolik dan Protestan),
Kejawen, Hindu, dan Buddha (semua resmi).
Kelompok etnis terdekat
suku Sunda, suku Madura, suku Bali, suku Tionghoa.
[rujukan?]

Suku Jawa merupakan suku bangsa terbesar di Indonesia yang berasal dari Jawa Tengah, Jawa
Timur, dan Yogyakarta. Setidaknya 41,7% penduduk Indonesia merupakan etnis Jawa. [1] Selain
di ketiga propinsi tersebut, suku Jawa banyak bermukim di Lampung, Banten, Jakarta, dan

Sumatera Utara. Di Jawa Barat mereka banyak ditemukan di Kabupaten Indramayu dan Cirebon.
Suku Jawa juga memiliki sub-suku, seperti Osing dan Tengger.

Daftar isi
[sembunyikan]

1 Bahasa

2 Kepercayaan

3 Profesi

4 Stratifikasi sosial

5 Seni

6 Tokoh-tokoh Jawa

7 Catatan kaki

8 Sumber

9 Lihat pula

[sunting] Bahasa
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Bahasa Jawa
Suku bangsa Jawa sebagian besar menggunakan bahasa Jawa dalam bertutur sehari-hari. Dalam
sebuah survei yang diadakan majalah Tempo pada awal dasawarsa 1990-an, kurang lebih hanya
12% orang Jawa yang menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa mereka sehari-hari, sekitar
18% menggunakan bahasa Jawa dan Indonesia secara campur, dan selebihnya hanya
menggunakan bahasa Jawa saja.
Bahasa Jawa memiliki aturan perbedaan kosa kata dan intonasi berdasarkan hubungan antara
pembicara dan lawan bicara, yang dikenal dengan unggah-ungguh. Aspek kebahasaan ini
memiliki pengaruh sosial yang kuat dalam budaya Jawa, dan membuat orang Jawa biasanya
sangat sadar akan status sosialnya di masyarakat.

[sunting] Kepercayaan
Orang Jawa sebagian besar secara nominal menganut agama Islam. Tetapi ada juga yang
menganut agama Protestan dan Katolik. Mereka juga terdapat di daerah pedesaan. Penganut
agama Buddha dan Hindu juga ditemukan pula di antara masyarakat Jawa. Ada pula agama
kepercayaan suku Jawa yang disebut sebagai agama Kejawen. Kepercayaan ini terutama
berdasarkan kepercayaan animisme dengan pengaruh Hindu-Buddha yang kuat. Masyarakat
Jawa terkenal akan sifat sinkretisme kepercayaannya. Semua budaya luar diserap dan ditafsirkan
menurut nilai-nilai Jawa sehingga kepercayaan seseorang kadangkala menjadi kabur.

[sunting] Profesi
Mayoritas orang Jawa berprofesi sebagai petani, namun di perkotaan mereka mendominasi
pegawai negeri sipil, BUMN, anggota DPR/DPRD, pejabat eksekutif, pejabat legislatif, pejabat
kementerian dan militer. Orang Jawa adalah etnis paling banyak di dunia artis dan model. Orang
Jawa juga banyak yang bekerja di luar negeri, sebagai buruh kasar dan pembantu rumah tangga.
Orang Jawa mendominasi tenaga kerja Indonesia di luar negeri terutama di negara Malaysia,
Singapura, Filipina, Jepang, Arab Saudi, Kuwait, Qatar, Uni Emirat Arab, Taiwan, AS dan Eropa.

[sunting] Stratifikasi sosial


Masyarakat Jawa juga terkenal akan pembagian golongan-golongan sosialnya. Pakar antropologi
Amerika yang ternama, Clifford Geertz, pada tahun 1960-an membagi masyarakat Jawa menjadi
tiga kelompok: kaum santri, abangan dan priyayi. Menurutnya kaum santri adalah penganut
agama Islam yang taat, kaum abangan adalah penganut Islam secara nominal atau penganut
Kejawen, sedangkan kaum Priyayi adalah kaum bangsawan. Tetapi dewasa ini pendapat Geertz
banyak ditentang karena ia mencampur golongan sosial dengan golongan kepercayaan.
Kategorisasi sosial ini juga sulit diterapkan dalam menggolongkan orang-orang luar, misalkan
orang Indonesia lainnya dan suku bangsa non-pribumi seperti orang keturunan Arab, Tionghoa,
dan India.

[sunting] Seni
Orang Jawa terkenal dengan budaya seninya yang terutama dipengaruhi oleh agama HinduBuddha, yaitu pementasan wayang. Repertoar cerita wayang atau lakon sebagian besar
berdasarkan wiracarita Ramayana dan Mahabharata. Selain pengaruh India, pengaruh Islam dan
Dunia Barat ada pula. Seni batik dan keris merupakan dua bentuk ekspresi masyarakat Jawa.
Musik gamelan, yang juga dijumpai di Bali memegang peranan penting dalam kehidupan budaya
dan tradisi Jawa.

[sunting] Tokoh-tokoh Jawa


Artikel utama untuk bagian ini adalah: Daftar tokoh Jawa

Abdurrahman Wahid, Mantan Presiden Republik Indonesia.

Ahmad Dahlan, Ulama (Kyai) dan pendiri organisasi Muhammadiyah.

Boediono, Wakil Presiden Republik Indonesia.

Hasyim Asyari, Pendiri Nahdatul Ulama.

HM. Soeharto, Mantan Presiden Republik Indonesia.

Julius Darmaatmadja, Uskup Agung Jakarta dan Mantan Ketua KWI (Konferensi
Waligereja Indonesia) 2000-2006.

Khofifah Indar Parawansa, Politikus dan Mantan Menteri Negara Pemberdayaan


Perempuan.

Megawati Soekarno Poetri, Mantan presiden republik indonesia dan sekaligus presiden
wanita pertama di Indonesia

Michelle Branch, Penyanyi internasional berdarah keturunan Jawa.

Nurcholish Madjid, Cendekiawan dan budayawan.

Paul Salam Soemohardjo, Ketua Parlemen Suriname dan Ketua Partai Pertjaja Luhur di
Suriname.

Purnomo Yusgiantoro, Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral.

RA. Kartini, Pahlawan Nasional.

Saifullah Yusuf, Mantan Menteri Negara Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal.


Sekarang menjabat Wakil Gubernur Jawa Timur.

Soekarno, Proklamator dan mantan Presiden Republik Indonesia.

Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden Republik Indonesia.

Wage Rudolf Supratman, Pencipta lagu "Indonesia Raya".

Wahid Hasjim, Pahlawan nasional Indonesia dan menteri negara dalam kabinet pertama
Indonesia

[sunting] Catatan kaki

1.

^ Indonesia's Population: Ethnicity and Religion in a Changing Political


Landscape. Institute of Southeast Asian Studies. 26 April 2011.

[sunting] Sumber

(Inggris) Clifford Geertz.1960. The religion of Java. Glencoe : The Free press of Glencoe

[sunting] Lihat pula

Suku-suku di Indonesia

Suci Surya Safpira

Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Jawa"


Kategori: Suku bangsa di Indonesia | Suku bangsa di Malaysia | Suku bangsa di Republik Rakyat
Cina | Suku bangsa di Suriname | Jawa
Kategori tersembunyi: Artikel dengan pernyataan yang tidak disertai rujukan | Artikel dengan
pernyataan yang tidak disertai rujukan April 2011

You might also like