You are on page 1of 11

MAKALAH TREND ISUE

SISTEM PERSEPSI SENSORI


TEH HIJAU UNTUK MEMERANGI GLAUKOMA

OLEH
KELOMPOK 4
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

NI LUH KOMANG TRY WIDYANTARI


(15.322.2136)
NI LUH PUTU ARDINI
(15.322.2137)
NI LUH YULIANI
(15.322.2138)
NI NYOMAN PIARSI
(15.322.2139)
NI LUH PUTU LIA PRANSISKA
(15.322.2150)
NI PUTU NATALI
(15.322.2160)
NI PUTU RANI WIDYARI
(15.322.2161)
8. NI WAYAN DESI ORIENTARI
(15.322.2162)
9. NI WAYAN RATNA ADI LISTYARINI
(15.322.2163)

PROGRAM STUDI KHUSUS S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA PPNI BALI
2016

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul Trend Isue Sistem Persepsi
Sensori
Makalah ini dibuat untuk menyelesaikan tugas dari mata kuliah system Persepsi Sensori.
Dengan adanya makalah ini diharapkan bisa membantu para pembaca, untuk dapat mengetahui
tentang trend issue pada sistem persepsi sensori.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini penulis telah mendapatkan
bantuan yang sangat berharga dari berbagai pihak. Melalui kesempatan ini penulis mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna mengingat keterbatasan
pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, segala kritik dan saran dari pembaca sangat
diharapkan demi kesempurnaan paper ini lebih lanjut. Semoga paper ini bermanfaat bagi semua
pembaca.

Denpasar, 10 Mei 2016

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Selama berabad- abad orang Cina menggunakan teh hijau untuk mengobati
berbagai penyakit. Dengan seiringnya waktu, mulai banyak orang percaya manfaat the
hijau untuk kesehatan. The hijau banyak mengandung antioksidan yang dapat
menghindarkan penuaan dan berbagai penyakit pada tubuh.
Teh hijau merupakan minuman bermanfaat yang sangat popular di daratan
Tiongkok, Taiwan, Hongkong, Jepang, Timur Tengah, Asia Tenggara, dan semakin
dikenal juga di Negara Barat yang dulunya merupakan peminum the hijau.
Di Indonesia, teh hijau semakin popular semenjak diketahuinya banyak manfaat
yang terkandung oleh teh hijau, seiring dengan berbagai produk teh hijau yang hadir di
pasaran. Tuntutan hidup sehat kemudian berpadu dengan kebiasaan minum teh.
Bukan hanya warna atau proses pembuatan teh hijau yang membedakan dengan
teh merah atau hitam sebagaimana sering dan umum dikonsumsi di Indonesia. Manfaat
dan khasiat teh hijau bagi kesehatan membuat banyak orang kini memburu teh hijau demi
hidup yang lebih sehat.
Teh hijau terbuat dari daun teh yang belum difermentasi. Oleh karena itu
kandungan alami yang dapat anda peroleh saat menikmati secangkir teh hijau masih
sangat terjaga, Perlu diketahui, bahwa secangkir teh hijau terkandung setidaknya 50- 150
mg polifenol, zat antioksidan yang kaya manfaat.
Kandungan antioksidan dalam teh hijau lebih besar daripada seporsi bayam,
brokoli, atau strawberry. Teh hijau mengandung banyak mineral dan vitamin yang
bermanfaat untuk tubuh. Para ahli menyarankan untuk mengkonsumsi secangkirteh hijau

saat sarapan, bahkan ada yang menyarankan agar mengganti kebiasaan minum kopi saat
sarapan dengan teh hijau agar kerja otak lebih maksimal.
Menurut peneliti dari University of Maryland Medical Centre, Amerika,
kandungan antioksidan dalam teh hijau mampu menangkal efek radikal bebas yang
merusak tubuh. Dengan kandungan antioksidan yang tinggi, teh hijau dapat membantu
memperlambat proses penuaan, mengurangi resiko kanker, dan penyakit jantung. Selain
baik untuk kesehatan, teh hijau juga memiliki banyak manfaat untuk kecantikan.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana hubungan teh hijau dengan glaucoma?
C. Tujuan
Untuk mengetahui manfaat teh hijau pada penyakit Glaukoma

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Teh Hijau
Teh hijau adalah jenis teh yang tidak mengalami fermentasi akan tetapi mengalami
proses pengeringan dan penguapan daun yang sedikit lebih lama dibandingkan dengan teh
putih.
Semua jenis teh mengandung katekin, akan tetapi saat ini teh hijau lebih popular
karena kandungan katekinnya lebih tinggi dibandingkan dengan teh hitam. Sehingga teh
hijau lebih dikenal sebagai jenis teh yang dapat mencegah pertumbuhan penyakit kanker.
Manfaat lain dari teh hijau adalah untuk mencegah dan menurunkan tekanan darah
tinggi, menurunkan kadar kolesterol jahat, menurunkan resiko stroke, serta menghaluskan
kulit.
Teh hijau yang biasa juga disebut green tea sebenarnya merupakan daun teh alami
tanpa melalui proses fermentasi seperti halnya teh hitam. Teh hijau telah ada sejak 3000an
tahun silam. Sehingga membuat teh hijau menjadi teh yang paling popular di dunia. Bila
semula teh hijau digemari oleh orang- orang yang tinggal di wilayah Asia, maka sejak
banyak dilaporkan hasil penelitian tentang khasiat teh hijau bagi kesehatan, permintaan
teh hijau di Negara- Negara barat meningkat dengan tajam.
B. Manfaat Teh Hijau
1. Membantu membakar lemak. Minum teh hijau secara rutin 3x sehari dipercaya dapat
membakar 200 kalori per harinya.
2. Mencegah penyakit jantung. Teh hijau mampu menurunkan kadar kolesterol jahat atau
yang disebut LDL.
3. Membantu menurunkan tekanan darah.
4. Membantu mengontrol diabetes. Kandungan polyphenol pada teh hijau mampu
menghalangi amylase yang berperan membantu menurnkan tingkat gula darah.
5. Mencegah keracunan makanan. Zat yang terkandung dalam teh hijau dikenal sebagai
pembunuh bakteri jahat yang masuk kedlam tubuh manusia.
6. Mencegah nafas tidak sedap
7. Melindungi tubuh kita dari segala jenis penyakit hepatitis

8. Membantu meningkatkan kekebalan tubuh. Zat kimiawi yang terdapat dalam teh hijau
dapat merangsang sel gammadelta T yang mendukung kekebalan terhadap bakteri dan
virus.
9. Membantu menurunkan berat badan. Hasil penelitian di University of Ganeva
menemukan bahwa teh hijau meningkatkan oksidasi atau pembakaran lemak dalam
tubuh kita.
10. Sebagai antikanker dalam tubuh kita. Ratusan penelitian ilmiah menyebutkan bahwa
teh hijau berkhasiat mencegah kanker kulit, kanker paru- paru, kanker colon, kanker
payudara, dan lain- lain.
11. Mencegah stroke. Kandungan senyawa epigallocathecin gallate (EGCG) yang
terkandung di dalam teh hijau dapat membantu mengurangi resiko stroke sebagai
akibat dari enyakit kardiovaskular.
C. Jenis- Jenis Teh Hijau
1. Matcha dan Kokeicha
Matcha adalah sejenis teh hijau dalam bentuk bubuk yang biasa digunakan dalam
ritual minum the di Jepang. Cara meracik teh matcha adalah dengan menyeduhnya
dengan air panas, kemudian mengaduknya hingga menimbulkan busa. Sementara teh
kokeicha adalah bagian dari teh matcha buuk yang telah dibuat pasta dan dibentuk
kembali seperti dauh teh.
2. Sencha dan Bancha
Teh sencha adalh teh berkualitas tinggi. Banyak orang mengatakan rasa teh ini mirp
dengan bayam. Sedangkan banmcha adalah teh hijau yang lebih murah dan memiliki
kualitas yang sedikit lebih rendah dibandingkan sencha. Teh ini memiliki rasa pahit
yang tajam meskipun telah diberi pemanis sebelum dikomsumsi. Teh bancha
merupakan label teh paling standar di Jepang.
3. Hojicha
Teh ini dibuat dari daun teh bancha yang dipanggang dalam oven dan memiliki aroma
yang halus.

4. Genmaicha
Genmaicha merupakan the hijau yang dibuat dengan campuran biji beras yang sudah
dipanggang. Teh ini mempunyai aroma wangi butiran beras yang setengah gosong.
5. Gyokuro
Gyokuro adalh teh hijau berkualitas tinggi yang terbuat dari daun teh kelas atas yang
disebut tencha. Ia dinamakan Gyokuro karena warna hijau pucat yang keluar dari daun

the. The ini memiliki rasa yang lebih kaya dan aroma yang lebih harum daripada jenis
the lainnya.
6. Kukicha
Kukicha dibuat dari ranting the semak yang dipanggang selama empat kali hingga
warnanya menjadi coklat gelap. Rasa the ini yang cenderung pedas membuatnya
cocok untuk disandingkan dengan makanan pedas.
D. Pengertian Glaukoma
Glaukoma berasal dari bahasa Yunani glaukos yang berarti hijau kebiruan, yang
memberikan kesan warna tersebut pada pupil penderita glaukoma. Glaukoma adalah suatu
penyakit di mana gambaran klinik yang lengkap ditandai oleh peninggian tekanan
intraokuler, penggaungan dan degenerasi papil saraf optik serta defek lapang pandang
yang khas.
Peningkatan tekanan intraokuler menyebabkan glaukoma. Glaukoma merupakan salah
satu penyebab kebutaan paling umum. Tekanan intraokuler normal kurang lebih
15mmHg, dengan rentangan 12 20mmHg (Guyton, 1991). Glaukoma muncul ketika
tekanan intraokuler mencapai tingkat patologi yaitu 60 70mmHg. Tingkat tekanan
sebesar 20 30mmHg dalam waktu yang lama bisa mengakibatkan hilangnya
penglihatan. Pada glaukoma akut, tekanan yang ekstrem bisa mengakibatkan kebutaan
dalam beberapa jam.
Tingginya tekanan intraokuler tergantung pada besarnya produksi aqueous humor oleh
badan siliar dan pengaliran keluarnya. Besarnya aliran keluar aqueous humor melalui
sudut bilik mata depan juga tergantung pada keadaan sudut bilik mata depan, keadaan
jalinan traberkulum, keadaan kanal Schlemm dan keadaan tekanan vena episklera.
Tekanan intraokuler dianggap normal bila kurang daripada 20mmHg pada pemeriksaan
dengan tonometer aplanasi.
Semua pemeriksaan terhadap mata harus mencakup pengukuran tekanan intraokuler.
Karena hilangnya penglihatan bisa muncul tanpa gejala, maka diagnosa dan penanganan
glaukoma sejak dini sangatlah penting. Semua orang yang berusia diatas 40 tahun harus
mengukur tekanan intraokuler setiap tahun.

Ada dua cara pengukuran tekanan intraokuler :


1. Tonometry adalah pengukuran tidak langsung tekanan intraokuler. Segera sesudah
tetes mata anestetik lokal diberikan, maka footplate tonometer ditempatkan pada
kornea untuk mengukur tekanan.
2. Gonioscopy memperkirakan sudut ruang mata depan dan mengukur kedalaman.
Gonioscopy membedakan antara glaukoma sudut terbuka dan glaukoma sudut
tertutup.
Penyebab Glaukoma
Glaukoma terjadi apabila terdapat ketidakseimbangan antara pembentukan dan pengaliran
humor akueus. Pada sebagian besar kasus, tidak terdapat penyakit mata lain. Sedangkan
pada ksus lainnya, peningkatan tekanan intraokuler terjadi sebagai manifestasi penyakit
mata lain.
E. Faktor Resiko
1. Tekanan darah rendah atau tinggi
2. Fenomena autoimun
3. Degenerasi primer sel ganglion
4. Usia diatas 45 tahun
5. Keluarga mempunyai riwayat glaucoma
6. Miopia atau hipermetropia
F. Hal- hal yang memperberat resiko glaucoma adalah:
1. Tekanan bola mata, makin tinggi makin berat
2. Makin tua usia, makin berat
3. Hipertensi, resiko 6 kali lebih sering
4. Kerja las, resiko 4 kali lebih sering
5. Keluarga penderita glaucoma, resiko 4 kali lebih sering
6. Tembakau, resiko 4 kali lebih sering
7. Miopia, resiko 2 kali lebih sering
8. DM, resiko 2 kali lebih sering

BAB III
PEMBAHASAN
A. Hubungan the hijau dengan glaucoma
Bukti terbaru telah muncul bahwa minum organic teh hijau dapat meningkatkan
kesehatan mata. Studi menunjukkan bahwa antioksidan ditemukan dalam teh hijau yang
dapat diserap jauh di dalam mata yang membantu untuk melindunginya dari berbagai
penyakit.
Para ilmuan mengkonfirmasi bahwa substansi kesehatan yang ditemukan dalam
teh hijau organic, yang secara luas dikenal untuk antioksidan yang kuat dan bersifat
melawan kanker, serta menembus jaringan mata. Menurut laporan terbaru, lensa dan
retina, serta jaringan mata lainnya menyerap zat pelindung yang dimiliki teh hijau. Hal ini

meningkatkan kamungkinan bahwa teh hijau organic dapat digunanakan untuk


melindungi mata dari glaucoma serta penyakit mata lainnya. Glaukoma mempengaruhi
jutaan orang diseluruh dunia dan bertanggung jawab atas kebutaan bagi ribuan orang di
Amerika Serikat. Study telah dilakukan oleh Universitas Cina Hongkong, dimana mereka
memberikan ekstrak teh hijau untuk tikus, dan mempelajari jaringan mata dalam berbagai
tahap. Para scientist menemukan bahwa jaringan mata menyerap sejumlah besar katekin.
Para peneliti merasa bahwa katekin penting untuk melindungi mata dari berbagai
penyakit. Dengan studi baru ini, mereka mampu membuktikan bahwa katekin dapat
membuat perjalanan panjang dari perut dan saluran pencernaan ke dalam jaringan mata.
Katein termasuk Epigallocatechin gallate, Gallocatechin, dan Epikatekin yang memiliki
kemampuan untuk melawan radikal bebas dan spesies oksigen reaktif yang merusak selsel melalui proses yang dikenal sebagai stress oksidatif. Penelitian ilmiah terus
memberikan bukti manfaat kesehatan yang berhubungan dengan meminum the hijau
organic.
Para peneliti menemukan bahwa teh hijau adalah yang terbaik untuk mata
manusia, laporan dan study menemukan bahwa lensa, retina dan jaringan mata lainnya
menyerap zat katekin sehingga mata terlindung dari penyuakit glaucoma atau penyakit
mata lainnya. Jurnal pertanian, mengatakan bahwa katekin adalah jenis antioksidan yang
ditemukan dalam the hijau yang bisa lewat dari perut ke jaringan- jaringan mata.
BAB IV
PENUTUP
Teh hijau adalah jenis teh yang tidak mengalami fermentasi akan tetapi mengalami
proses pengeringan dan penguapan daun yang sedikit lebih lama dibandingkan dengan the
putih.
Semua jenis teh mengandung katekin, akan tetapi saat ini teh hijau lebih popular
karena kandungan katekinnya lebih tinggi dibandingkan dengan teh hitam. Sehingga teh
hijau lebih dikenal sebagai jenis teh yang dapat mencegah pertumbuhan penyakit kanker.
Manfaat lain dari the hijau adalah untuk mencegah dan menurunkan tekanan darah
tinggi, menurunkan kadar kolesterol jahat, menurunkan resiko stroke, serta menghaluskan
kulit.
Glaukoma berasal dari bahasa Yunani glaukos yang berarti hijau kebiruan, yang
memberikan kesan warna tersebut pada pupil penderita glaukoma. Glaukoma adalah suatu

penyakit di mana gambaran klinik yang lengkap ditandai oleh peninggian tekanan
intraokuler, penggaungan dan degenerasi papil saraf optik serta defek lapang pandang
yang khas.
Teh hijau memiliki antioksidan yang dinamakan Katekin, dimana katekin ini bisa
diserap oleh jaringan- jaringan pada mata sehingga mata terhindar dari penyakit glaucoma
atau penyakit mata lainnya

You might also like