You are on page 1of 12

PENYERAPAN BUNYI

DAN WAKTU DENGUNG

Penyerapan

Bunyi yang tidak


dipantulkan akan diserap
oleh permukaan atau
benda-benda dalam
ruang. Sebagian energi
yang diserap masih akan
ditransmisikan/
diteruskan, sehingga yang
benar-benar diserap dan
diubah menjadi energi
panas hanyalah sebagian
dari energi yang tak
dipantulkan tersebut.

Gambar energi gelombang


bunyi yang tiba di suatu
permukaan.

Penyerapan

Seperti yang telah kita tahu bahwa setiap bahan


memiliki daya serap bunyi yang berbeda-beda.
Besaran yang menggambarkan banyak atau
sedikitnya bunyi yang diserap oleh bahan
biasanya dinyatakan dalam koefisien
penyerapan. Dimana koefisien penyerapan dapat
dirumuskan sebagai berikut:

Dengan demikian benda dengan koefisien


penyerapan besar memiliki kemampuan menyerap
bunyi dengan baik, begitu pula sebaliknya.

Penyerapan
Bahan

menyerap bunyi dengan cara yang


berbeda pada frekuensi yang berbeda pula.
Terdapat bahan yang menyerap bunyi dengan
baik pada frekuensi tinggi, sementara ada bahan
lain pula yang menyerap dengan baik pada
frekuensi rendah. Pola penyerapan yang
berbeda untuk frekuensi yang berbeda
sepenuhnya tergantung pada pada molekul
bahan-bahan tersebut dan merupakan karakter
bahan yang bersangkuta.

Penyerapan
Dari

tabel disamping
terlihat bahwa nilai
koefisien
penyerapan
berubah, bila bahan
mengalami
perubahan. Misalnya
bila ketebalannya
diubah, atau bila
bahan dilapisi bahan
tertentu, bahkan bila
diletakkan dengan
cara yang berbeda.

Waktu Dengung
Dalam

Grafik peluruhan bunyi di


ruang yang mati dan di
ruang yang hidup.

ilmu akustik
dikenal dua ruang, yaitu
ruang hidup dan ruang
mati. Hidup atau matinya
ruang bergantung pada
banyak atau sedikitnya
bahan penyerap yang ada
dalam ruang tersebut.
Ruang dengan banyak
bahan penyerap akan
menjadi ruang mati
begitupula sebaliknya.

Waktu Dengung

Waktu dengung adalah waktu


yang dibutuhkan bunyi untuk
meluruh sebanyak 60 dB
sejak bunyi dimatikan.
Dimana oleh Sabine
dirumuskan sebagai berikut:

Dimana:
T : Waktu dengung (sekon)
V : Volume ruang ( meter kubik)
A : Penyerapan total ruang (meter
kuadrat sabine)

Grafik peluruhan bunyi yang


dikaitkan dengan pengertian
waktu dengung.

Waktu Dengung
Untuk

ruang yang besar rumus Sabine sebelumnya


harus dimodifikasi. Hal ini disebabkan karena
penyerapan bunyi yang berfrekuensi diatas 1000Hz
yang dilakukan oleh udara pada ruang tersebut.

Dimana x adalah koefisien penyerapan udara per


volume (sabine / meter kubik).

Waktu Dengung
Eyring

juga memberikan rumusan dengan mengasumsikan


bahwa ruang benar-benar difus atau dengan kata lain
disetiap titik dalam ruang level intensitas bunyi adalah
sama dan energi dirambatkan ke segala arah dengan cara
yang sama. Selain itu penyerapan bunyi dalam ruang
diasumsikan cukup uniform sehingga dapat dirumuskan
koefisien rata-rata nya adalah:

Dengan S1,S2,.., Sn luas permukaan bahan yang koefisien


penyerapannya masing-masing 1, 2, n.

Waktu Dengung
Bila

sebuah ruang memiliki volume V dan luas permukaannya


adalah S, maka secara statistik didapatkan bahwa jarak antara
dua pemantulan berturut-turut adalah :

Dengan

cepat rambat bunyi adalah c, maka jumlah pemantulan


yang terjadi selama kurun waktu 1 sekon adalah :

Waktu Dengung
Dengan

intensitas bunyi mula-mula yang tiba pada suatu permukaan adalah


Io maka intensitas bunyi setelah n pemantulan dapat dirumuskan sbb:

Dan dengan jumlah pemantulan dalam T sekon adalah:

Waktu Dengung
Dengan

memasukkan nilai c = 340 m/s, maka


didapatkan persamaan untuk waktu dengung T adalah

Dan

untuk nilai kecil (< 0.2) persamaan Eyring kembali


ke rumus Sabine yaitu:

You might also like