You are on page 1of 3

I.

II.
III.
IV.

Judul
Waktu Percobaan
Selesai Percobaan
Tujuan Percobaan

: Sifat Koligatif Larutan


: Senin, 12 Maret 2012; 07.00 WIB
: Senin, 12 Maret 2012; 09.30 WIB
: Mempelajari pengaruh jenis larutan terhadap titik
didihnya

V.

Dasar Teori

VI.

Alat dan Bahan

1. Gelas kimia 100 mL


2. Gelas ukur 50 mL
3. Kaki tiga dan kasa
4. Termometer
5. Pembakar spirtus
6. Kaca arloji
7. Statif dan klem
8. Spatula
9. Aquades
10. Garam dapur (NaCl)
11. Gula (C12H22O11)

8 buah
1 buah
2 buah
1 buah
2 buah
2 buah
1 buah
1 buah
450 mL
4,08 gram
23,94 gram

VII. Prosedur Kerja

1. Kenaikan titik didih larutan elektrolit dan non elektrolit


50 mL aquades

- Dimasukkan ke dalam
gelas kimia
- Ditambahkan 3,42 g gula
- Dipanaskan hingga
mendidih
- Dicatat suhunya

50 mL aquades

- Dimasukkan ke dalam
gelas kimia
- Ditambahkan 0,58 g
Garam dapur
- Dipanaskan hingga
mendidih
- Dicatat suhunya

50 mL aquades

- Dimasukkan ke dalam
gelas kimia
- Dipanaskan hingga
mendidih
- Dicatat suhunya

2. Kenaikan suhu larutan elektrolit dan non elektrolit


50 mL
aquades
Suhu

Suhu

50 mL aquades
Suhu

- Dimasukkan ke dalam gelas kimia


1a, 2a, 3a, 4a masing-masing
50 mL aquades
- Dipanaskan hingga mendidih
- Dicatat suhunya

- Dimasukkan ke dalam gelas kimia


1b, 2b, 3b, 4b masing-masing
50 mL aquades
- Dipanaskan hingga mendidih
- Dicatat suhunya

- Ditambahkan gula ke dalam gelas


Suhu
kimia 1a, 2a, 3a, 4a masing-masing
3,42 g; 6,84 g; 10,26 g; 13,68 g
- Diaduk sampai gula larut semua
- Dipanaskan hingga mendidih
- Dicatat suhunya

- Ditambahkan garam dapur ke


Suhu
dalam gelas kimia 1b, 2b, 3b, 4b
masing-masing 0,58 g; 1,17 g;
1,75 g; 2,35 g
- Diaduk sampai gula larut semua
- Dipanaskan hingga mendidih
- Dicatat suhunya

Suhu

Suhu

VIII. Data Pengamatan

IX.

Analasis Data

Pada percobaan pertama, titik didih air 97 oC, titik didih larutan gula 96 oC,
dan titik didih larutan garam dapur 98 oC. Pada percobaan kedua, titik didih air
sama dengan percobaan pertama yaitu 97 oC. Titik didih larutan gula 3,42 gram, 6,84
gram, 10,26 gram berturut-turut adalah 96 oC, 97 oC, 98 oC. sementara titik didih
garam dapur 0,58 gram, 1,17 gram, 1,75 gram berturut-turut adalah 98 oC, 98 oC, 98
o

C.

X.

Pembahasan

Pada percobaan pertama, secara teori titik didih larutan garam lebih tinggi dari
titik didih larutan gula, dan titik didih larutan gula lebih tinggi dari titik didih air.
Namun, pada percobaan kami titik didih air lebih tinggi dari titik didih larutan gula.
Hal itu terjadi karena gula yang kami gunakan bukan gula murni.
Pada percobaan kedua, secara teori titik didih larutan gula berbanding lurus
dengan konsentrasinya, begitu pula dengan larutan garam. Pada percobaan kami titik
didih larutan gula 3,42 gram, 6,84 gram, 10,26 gram berturut-turut adalah 96 oC, 97
o

C, 98 oC. Hal itu tidak sesuai dengan teori yang menyebutkan bahwa kenaikan titik

didih larutan gula dari 3,42 gram sampai 10,26 gram hanya sebesar 0,1 oC-0,4 oC dari
titik didih air. Sementara untuk larutan gula 13,68 gram, kelompok kami belum
mengukur suhunya dikarenakan waktu praktikum tidak mencukupi.
Pada larutan garam, kesalahan terjadi pada larutan garam 0,58 gram dan 1,17
gram. Larutan garam 0,58 gram dan 1,17 gram memiliki titik didih yang sama yaitu
98 oC padahal secara teori kenaikan titik didihnya hanya sebesar 0,4 oC-0,8 oC dari
titik didih air. Sementara titik didih larutan garam 1,75 gram adalah 98 oC. Titik didih

tersebut sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa kenaikan titik didih larutan
garam 1,75 gram sebesar 1,245 oC dari titik didih air. Untuk larutan garam 2,35 gram,
kelompok kami belum mengukur suhunya dikarenakan waktu praktikum tidak
mencukupi.

XI.

Kesimpulan

Dari praktikum sifat koligatif ini dapat disimpulkan bahwa:


- Larutan garam dapur yang merupakan larutan elektrolit memiliki titik didih yang
lebih tinggi dibandingkan dengan larutan gula yang merupakan larutan non
elektrolit dan air.
- Larutan gula yang merupakan larutan non elektrolit memiliki titik didih yang lebih
besar dari air.
- Semakin tinggi konsentrasi maka kenaikan titik didihnya semakin tinggi pula.

XII. Daftar Pustaka

XIII. Jawaban Pertanyaan

1. Mengapa titik didih larutan gula lebih tinggi dibandingkan titik didih air?
Karena pada larutan gula terjadi ikatan hidrogen antara O dan H yang
mengakibatkan energi yang dibutuhkan semakin besar untuk melepaskan ikatan
tersebut, sehingga titik didihnya lebih tinggi dari titik didih air.
2. Mengapa sifat koligatif larutan elektrolit lebih besar dibandingkan larutan non
elektrolit?
Karena larutan elektrolit terurai menjadi ion-ionnya, sedangkan larutan non
elektrolit tidak terurai menjadi ion-ionnya, sehingga sifat koligatif larutan elektrolit
lebih besar dibandingkan non elektrolit.

You might also like