You are on page 1of 3

Kepemimpinan tipe Kharismatik

Tipe kepemimpinan kharismatik memiliki energi dan daya tarik yang luar biasa
untuk dapat mempengaruhi orang lain, maka tidaklah heran apabila memiliki pengikut
atau masa yang jumlahnya besar. Sifat kharismatik yang dimiliki adalah karunia dari
Tuhan dan sebagian orang menganggap orang yang tipe ini memiliki kekuatan gaib
(supranatural). Pemimpin kharismatik bisa dilihat dari cara mereka berbicara, berjalan
maupun bertindak.
Seorang pemimpin yang kharismatik memiliki karakteristik yang khas yaitu daya
tariknya yang sangat memikat sehingga mampu memperoleh pengikut yang sangat
besar dan para pengikutnya tidak selalu dapat menjelaskan secara konkret mengapa
orang tertentu itu dikagumi. Pengikutnya tidak mempersoalkan nilai yang dianut, sikap,
dan perilaku serta gaya. Pemimpin yang kharismatik memiliki inspirasi, keberanian, dan
berkeyakinan teguh pada pendirian diri sendiri.
Contoh pemimpin kharismatik adalah Nelson Mandela, John F Kennedy,
Martin Luther King, Soekarno dan lain-lain.
Kelebihan

Dapat mengkomunikasikan visi dan misi secara jelas

Dapat membangkitkan semangat bawahan untuk bekerja lebih giat

Bisa mendapatkan pengikut dengan masa yang besar karena sifatnya yang
berkharisma sehingga bisa dipercaya

Menyadari kelebihannya
semaksimal mungkin

Kelemahan

dengan

baik

sehingga

bisa

memanfaatkannya

Para pemimpin kharismatik mudah mengambil keputusan yang beresiko

Pemimpin kharismatik cenderung memiliki khayalan bahwa apa yang dilakukan


pasti benar karena pengikutnya sudah terlanjur percaya

Ketergantungan yang tinggi sehingga regenerasi untuk pemimpin yang


berkompeten sulit.

Kepemipinan tipe Paternalistik


Paternalisitik atau Maternalistik adalah tipe pemimpin ini memiliki sifat
kebapakan, mereka menganggap bahwa bawahan tidak bisa bersifat mandiri dan perlu
dorongan dalam melakukan sesuatu. Pemimpin ini selalu melindungi bawahannya.
Pemimpin paternalistik memiliki sifat tahu yang besar terhadapbawahannya sehingga
jarang memberikan kesempatan pada bawahan untuk mengambil keputusan.
Persepsi seorang pemimpin yang paternalistik tentang peranannya dalam
kehidupan organisasi dapat dikatakan diwarnai oleh harapan bawahan kepadanya.
Harapan bawahan berwujud keinginan agar pemimpin mampu berperan sebagai bapak
yang bersifat melindungi dan layak dijadikan sebagai tempat bertanya dan untuk
memperoleh petunjuk, memberikan perhatian terhadap kepentingan dan kesejahteraan
bawahannya.
Pemimpin yang paternalistik mengharapkan agar legitimasi kepemimpinannya
merupakan penerimaan atas peranannya yang dominan dalam kehidupan
organisasional. Berdasarkan persepsi tersebut, pemimpin paternalistik menganut nilai
organisasional yang mengutamakan kebersamaan. Nilai tersebut mengejawantah
dalam sikapnya seperti kebapakan, terlalu melindungi bawahan. Sikap yang demikian
tercermin dalam perilakunya berupa tindakannya yang menggambarkan bahwa hanya
pemimpin yang mengetahui segala kehidupan organisasional, pemusatan pengambilan
keputusan pada diri pemimpin. Dengan penonjolan dominasi keberadaannya dan
penekanan kuat pada kebersamaan, gaya kepemimpinan paternalistik lebih bercorak
pelindung, kebapakan dan guru.
Contoh pemimpin paternalistik adalah seorang guru
Kelebihan

Pemimpin pasti memiliki sifat yang tegas dalam mengambil keputusan

Bawahan akan merasa aman karena mendapat perlindungan

Kelemahan

Bawahan tidak memiliki inisiatif dalam bertindak karena tidak diberi kesempatan

Keputusan yang diambil tidak berdasarkan musyawarah bersama karena


menganggap dirinya sudah melakukan yang benar

Daya imajinasi dan kreativitas para pengikut cukup rendah karena tidak ada
kesempatan untuk mengembangkannya

Dari kedua tipe tersebut, sebenarnya sama baiknya bila pada bidang-bidang
tertentu yang cocok dengan individu yang memimpin. Kharismatik cocok untuk para
pemimpin besar yang memimpin seperti sebuah negara, atau organisasi yang berbasis
besar, sedangkan paternalistik lebih cenderung kepada sesorang yang mengayomi
seperti seorang guru atau seperti seorang tokoh keagamaan yang memimpin jamaah
atau umatnya, harus memiliki sifat ini agar dapat membawa kelompoknya ke arah lebih
baik.

You might also like